Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

STUDI KASUS SILA KE-3

MENGENAI ORGANISASI PAPUA MERDEKA (OPM)

Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu syarat mengikuti


mata kuliah Pendidikan Pancasila.

Disusun oleh: KELOMPOK 3


Marcelinus Oky Irwanto Ruing (5130411160)
Muhammad Naufal Farras (5160411015)
Revo Angga Putra Suseno (3085111058)
Linda Dwi Rahmawati (5160411033)
Murni Nurdiyanti (5150411149)
Angga Andrianto (5160211555)
Eny Pratiwi (5130211001)
Fatwa (5130411181)

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2017
i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Mengenai Studi Kasus SILA
KE-3” ini dengan tepat waktu.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “SILA KE-3” ini dapat memberikan manfaat
terhadap pembaca. Selaku manusia biasa, pasti menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak
kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu membutuhkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan pembuatan makalah selanjutnya, kami berharap semoga makalah tentang
“SILA KE-3” ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Yogyakarta, 22 Juli 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1. LATAR BELAKANG .................................................................................................................. 1
1.2. RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 1
1.3. TUJUAN ....................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2
2.1. ORGANISASI PAPUA MERDEKA............................................................................................ 2
2.2. MENGAPA PAPUA INGIN MERDEKA ? ................................................................................. 3
2.3. CONTOH PENYIMPANGAN YANG DI LAKUKAN OPM ..................................................... 4
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................................... 5
3.1. KESIMPULAN ............................................................................................................................. 5
3.2. SARAN ......................................................................................................................................... 6
WEBTOGRAFI ............................................................................................................................................ 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan keempat sila
lainnya karena seluruh sila merupakan suatu kesatuan yang bersifat sistematis. Sila Persatuan
Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Kesatuan Yang Maha Esa dan Kemanusian Yang Adil dan
Beradab serta mendasari dan dijiwai sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Persatuan dalam sila ketiga ini meliputi makna persatuan dan kesatuan dalam arti idiologis,
ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan. Nilai persatuan ini dikembangakan dari
pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang senasib. Nilai persatuan itu didorong untuk mencapai
kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Perwujudan
Persatuan Indonesia adalah manifestasi paham kebangsaan yang memberi tempat bagi
keberagaman budaya atau etnis yang bukannya ditunjukkan untuk
perpecahan namun semakin eratnya persatuan, solidaritas tinggi, serta rasa bangga dan kecintaan
kepada bangsa dan kebudayaan.

1.2.RUMUSAN MASALAH
1.2.1. Apa contoh penyimpangan terhadap sila ketiga ?
1.2.2. Apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan terhadap sila ketiga ?

1.3. TUJUAN
Secara umum makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana saja bentuk
penyimpangan terhadap sila ketiga pancasila dan memberi informasi kepada semua orang agar
menghindari hal yang bertentangan dengan sila ke 3 pancasila.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. ORGANISASI PAPUA MERDEKA

Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah organisasi yang didirikan pada tahun
1965 untuk mengakhiri pemerintahan provinsi Papua dan Papua Barat yang saat ini di Indonesia,
yang sebelumnya dikenal sebagai Irian Jaya, dan untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Organisasi ini dianggap tidak sah di Indonesia. Perjuangan meraih kemerdekaan di tingkat provinsi
dapat dituduh sebagai tindakan pengkhianatan terhadap negara. Sejak berdiri, OPM berusaha
mengadakan dialog diplomatik, mengibarkan bendera Bintang Kejora, dan melancarkan aksi
militan sebagai bagian dari konflik Papua. Para pendukungnya sering membawa-bawa bendera
Bintang Kejora dan simbol persatuan Papua lainnya.

OPM merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian Indonesia yang lain
maupun negara-negara Asia lainnya. Penyatuan wilayah ini ke dalam NKRI sejak tahun 1969
merupakan buah perjanjian antara Belanda dengan Indonesia dimana pihak Belanda menyerahkan
wilayah tersebut yang selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya yang merdeka, Indonesia.
Perjanjian tersebut oleh OPM dianggap sebagai penyerahan dari tangan satu penjajah kepada yang
lain. memisahkan diri dari Indonesia, dan menolak pembangunan ekonomi dan modernitas.
Organisasi ini mendapatkan dana dari pemerintah Libya pimpinan Muammar Gaddafi dan
pelatihan dari grup gerilya New People’s Army beraliranMaois yang ditetapkan sebagai organisasi
teroris asing oleh Departemen Keamanan Nasional Amerika Serikat.

OPM dimotori oleh tokoh-tokoh asli Papua yang memiliki intelektualitas tinggi. Bisa dikatakan
mereka adalah orang-orang “cerdas” Papua yang menyadari sepenuhnya akan nasib daerahnya.
Mereka merasa terzhalimi oleh pemerintah RI. Merekapun memepengaruhi masyarakat Papua
untuk memberontak terhadap pemerintahan yang sah.

Organisasi Papua Merdeka menuntut kemerdekaan dari Republik Indonesia, karena mereka
merasa di anak tirikan oleh negara. Papua itu sendiri memiliki sumber daya alam yang melimpah,
namun pada kenyataannya itu semua belum bisa mensejahterakan rakyat Papua. Papua memiliki
freeport dan beberapa tambang emas lainnya disamping sumber daya alam lain seperti bidang

2
pertanian. Mereka menuding pemerintah RI tidak berhasil dalam mensejahterakan Papua. Banyak
Penghasilan Asli Daerah (PAD) yang diboyong ke ibukota. Alhasil sebagian masyarakat Papua
khususnya OPM menginginkan sebuah negara merdeka yang dapat mereka kelola sendiri.

Disisi lain, sebenarnya pemerintah Republik Indonesia telah memberikan perhatian lebih terhadap
Papua. Mulai dari pemberian status otonomi khusus dengan dana otonomi yang sangat besar
melebihi propinsi-propinsi lainnya, pemberian beasiswa khusus bagi anak-anak Papua, dan
perhatian-perhatian lainnya. Semua itu merupakan wujud kerja keras pemerintah untuk masyarakat
Papua. Namun semua itu seakan sia-sia mengingat sumber daya manusianya yang kurang.
Sehingga anggaran sebesar itu tidak terserap untuk pembangunan.

2.2. MENGAPA PAPUA INGIN MERDEKA ?


Karena mereka tidak puas dan ada ketidakadilan.Impian yang dideklarasikan OPM adalah
mendirikan “Republik Papua Barat”-gabungan Propinsi Papua dan Papua Barat. “Republik Papua
Barat” dideklarasikan setelah Belanda mundur-antara lainakibat tekanan dari negara adidaya
Amerika Serikat-dari Bumi Cenderawasih, pada 1963.

Pada 1 Juli 1971, OPM kembali mencoba memproklamirkan kemerdekaan Republik Papua Barat,
namun tak berhasil. Kemudian, 14 Desember 1984, Republik Melanesia Raya diproklamirkan, tapi
pemimpinnya ditangkap aparat Indonesia.

Papua bagian barat merupakan wilayah bagian barat dari Pulau Papua yang terbagi dalam dua
provinsi, yaitu Provinsi Papua dan Papua Barat. Wilayah ini sering disebut West Papua oleh media
internasional.

Penyelesaian status Papua Barat berlarut-larut, bahkan tidak selesai hingga 1961, sampai terjadi
pertikaian bersenjata pada Desember 1961 antara Indonesia-Belanda, untuk memperebutkan
wilayah tersebut.

Melalui Perjanjian New York, akhirnya disepakati untuk sementara Papua bagian Barat diserahkan
kepada PBB melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA), sebelum
diberikan sepenuhnya kepada Indonesia, 1 Mei 1963.

3
2.3. CONTOH PENYIMPANGAN YANG DI LAKUKAN OPM

Penyerangan ke Freeport

Tanggal 18 Februari 1984 sejumlah orang diduga anggota OPM mulai


menyerang Freeport dengan memotong pipa-pipa penting perusahaan itu dengan gergaji,
membakar gudang, dll. Polisi dan petugas pabrik yang mencoba mendekat ditembak dengan brutal
oleh anggota OPM.

Terhitung sejak tanggal 24 Oktober 2011, OPM sering melakukan invasi-invasi militer. Mereka
sering menembaki polisi-polisi Indonesia di Papua. Ini memaksa Indonesia menurunkan lebih
banyak personil di Papua.

Tidak hanya polisi, OPM juga menembak warga sipil bahkan OPM juga pernah menembak
pesawat Trigana Air yang sedang landing sehingga pesawat kehilangan kendali dan menabrak
sebuah bangunan.

Dan hingga saat ini, walaupun situasi sudah semakin membaik, tetapi di beberapa tempat masih
menjadi zona warning pemerintah dan terus dalam pengasawan TNI/POLRI.

4
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. KESIMPULAN

Untuk itu kita perlu menjaga ketahanan nasional negara kita serta Mempertahankan Persatuan dan
Kesatuan Wilayah Indonesia.
Pepatah mengatakan “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Oleh karena itu yang perlu kita
tegakkan dan lakukan adalah:
a. meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong-royong dan musyawarah;
b. meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan;
c. pembangunan yang merata serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
d. memberikan otonomi daerah;
e. memperkuat sendi-sendi hukum nasional serta adanya kepastian hukum;
f. perlindungan, jaminan serta menjunjung tinggi hak asasi manusia; dan
g. memperkuat sistem pertahanan dan keamanan sehingga masyarakat merasa terlindungi.

Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Mengembangkan semangat kekeluargaan.


Yang perlu kita lakukan setiap hari usahakan atau “budayakan saling bertegur sapa.” Coba Anda
bayangkan jika setiap hari di lingkungan kita, selalu ada percekcokkan, adu mulut, tidak ada
sikap saling percaya, dan lain-lain.

5
Menghindari penonjolan sara dan lain-lain

Karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, agama serta adat-istiadat
kebiasaan yang berbeda-beda, maka kita tidak boleh melakukan perbuatan yang dapat
menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu yang harus kita hindari antara lain:

a. Egoisme
b. Ekstrimisme
c. Sukuisme
d. Profinsialisme
e. acuh tak acuh tidak peduli terhadap lingkungan.
f. fanatisme yang berlebih-lebihan dan lain sebagainya.

3.2.SARAN

Semoga bangsa Indonesia, khususnya generasi sekarang dan generasi yang akan datang tidak akan
melupakan perjuangan bangsa yang panjang ini dan tidak kembali terpecah belah dalam semangat
golongan dan kedaerahan yang sempit, yang dengan mudah akan dapat di manfaatkan oleh
kepentingan-kepentingan yang tidak menginginkan Persatuan Bangsa, Kesatuan Negara dan
Kesatuan Kewilayahan dalam NKRI.

6
WEBTOGRAFI

Dende Atika.2013. “Kasus yang bertentangan dengan sila ke-3 pancasila”. Diambil dari :
http://lokerkampustika.blogspot.co.id/2013/03/kasus-yang-bertentangan-dengan-sila-
ke.html , (21 Juli 2017).
Wikipedia.2013. “Organisasi Papua Merdeka”. Diambil dari :
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Papua_Merdeka, (23 Juli 2017).

You might also like