Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

LAPORAN PRAKTIKUM

BOTANI

PEMBUATAN PREPARAT STOMATA


Disusun Oleh :
Ryandika Ikhsan
1404020029

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2015
BAB I
PENDAHULUAN

I. Tujuan
Mengetahuicarapembuatanpreparat stomata danmengetahuiperbedaan
stomata padatanamandikotil, monokotil, tanaman yang hidup di air, tanaman
yang hidup di darat, stomata terbuka, dan stomata tertutup.
II. Tinjauanpustaka
Stomata daun adalah sarana utama pertukaran gas pada tumbuhan.
Stomata berbentuk pori-pori kecil, biasanya di sisi bawah daun, yang dibuka
atau ditutup di bawah kendali sepasang sel berbentuk pisang yang disebut sel
penjaga. Ketika terbuka, stomata memungkinkan CO2 untuk memasuk ke
daun untuk melakukan sintesis glukosa, dan juga memungkinkan untuk air
(H2O) dan oksigen bebas (O2) untuk keluar.Sebagianbesar proses
transpirasipadatanamanlewat stomata, stomata
bagianterbesarberadapadapermukaanbawahdaun yang
memungkinkanterjadinyapertukaran gas antara yang
adadalamjaringandaundan di udara. Lubang stomata
inimerupakanjalanutamauntuktranspirasi, mengingat epidermis
bawahdanatasdilapisiolehlilinsebagailapisankutikula yang
mengandungbahanlemakdanmerupakanpenghalanguntuktranspirasi.
Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel penutup yang dikelilingi oleh
beberapa sel tetangga. Mekanisme menutup dan membuka-nya stomata
tergantung dari tekanan turgor sel tanaman, atau karena perubahan
konsentrasi karbondioksida, berkurangnya cahaya dan hormon asam absisat.
Stomata berperan penting sebagai alat untuk adaptasi tanaman terhadap
cekaman kekeringan. Pada kondisi cekaman kekeringan maka stomata akan
menutup sebagai upaya untuk menahan laju transpirasi. Senyawa yang
banyak berperan dalam membuka dan menutupnya stomata adalah asam
absisat. Mekanisme membuka dan menutup stomata pada tanaman yang
toleran terhadap cekaman kekeringan sangat efektif sehingga jaringan
tanaman dapat menghindari kehilangan air melalui penguapan. Tipe stomata
yang berbedadipengaruhiolekkondisilingkungan, habitat
tanamantersebutdananatomitanamanitusendiri.
Tanamandengankondisikekurangan air memiliki stomata
dengankerapatanrendahsertamemilikiselbuliformberukuranbesardengankerap
atan relative besarSedangkanpadakondisikelebihan air memiliki stomata
dengankerapatantinggi (Lestari, 2006).
Stomata iniberfungsisebagaijalanmasuknya CO2 dari udarapada proses
fotosintesis, sebagaijalanpenguapan (transpirasi), dansebagaijalanpernapasan
(respirasi). Stomata sangatpentingbagitumbuhankarenapori stomata
merupakantempatterjadinyapertukaran gas dan air antaraatmosferdengan
system ruangantarsel yang beradapadajaringanmesofil di bawah epidermis.
Hal inisangatmenyebabkan stomata sangatberperandalam proses
transpirasidanfotosintesis (Moore, 1988).
Tidak semua stomata pada spesies sangat peka terhadap kelembaban
atmosfer. Stomata menutup bila selisih kandungan uap air di udara dan di
ruang antar sel melebihi titik kritik. Hal itu mungkin disebabkan gradien uap
yang tajam mendorong penutupan stomata, respon paling cepat terhadap
kelembaban yang rendah terjadi pada saat tingkat cahaya rendah. Suhu tinggi
(30 – 350C) biasanya menyebabkan stomata menutup. Mungkin hal ini
sebagai respon taklangsung tumbuhan terhadap keadaan rawan air, atau
mungkin karena laju respirasi naik sehingga CO2 dalam daun juga naik.
Stomata membuka karena meningkatnya pencahayaan (dalam batas tertentu)
dan peningkatan cahaya menaikkan suhu daun sehingga air menguap lebih
cepat naiknya suhu membuat udara mampu membawa lebih banyak
kelembaban sehingga transpirasi meningkat dan akan mempengaruhi bukaan
stomata. (Salisbury dan Ross, 1995).
Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan
tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjaga
tersebut. Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang
mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel ke potensi air lebih rendah. Tinggi
rendahnya potensi air sel akan tergantung pada jumlah bahan yang terlarut
(solute) didalam cairan sel tersebut. Semakin banyak bahan yang terlarut
maka potensi osmotic sel akan semakin rendah. Dengan demikian, jika
tekanan turgor sel tersebut tetap, maka secara keseluruhan potensi air sel akan
menurun. Untuk memacu agar air masuk ke sel penjaga, maka jumlah bahan
yang terlarut di dalam sel tersebut harus ditingkatkan (Lakitan, 1993).
Kepadatan stomata dapat ditunjukkan dengan kondisi perubahan
konsentrasi karbondioksida. Karbondioksida dan intensitas cahaya
merupakan adalah satu-satunya faktor yang diketahui dapat digunakan untuk
mengendalikan perkembangan stomata dari sel epidermis.Efek dari
karbondioksida, pada pertumbuhan daun dapat diketahui dengan mengukur
indeks stomata (IS), yang menggambarkan rasio antara banyaknya stomata
dengan jumlas sel pada permukaan daun (Johnson et.al., 2002).
Intensitas cahaya yang optimal akan mempengaruhi aktivitas stomata
untuk menyerap CO2, makin tinggi intensitas cahaya matahari yang diterima
oleh permukaan daun tanaman, maka jumlah absorpsi CO2, relatif makin
tinggi pada kondisi jumlah curah hujan cukup, tetapi pada intensitas cahaya
matahari diatas 50% absorpsi CO2 mulai konstan. (Nasaruddin, 2002).
Sel penjaga pada tanaman dikotil umumnya berbentuk seperti sepasang
ginjal. Keunikan dari sel penjaga ini adalah bahwa serat halus selulosa
(cellulose microfibril) pada dinding selnya tersusun melingkari sel penjaga,
pola susunan yang demikian disebut sebagai miselasi radial (radial
micellation). Karena serat selulosa ini relatif tidak elastis, maka jika sel
penjaga menyerap air, maka sel ini tidak dapat membesar diameternya, tetapi
dapat memanjang. Karena sepasang sel penjaga ini melekat satu sama lain pada
kedua ujungya, maka jika keduanya memanjang (akibat menyerap air) maka
keduanya akan melengkung ke arah luar. Kejadian ini akan menyebabkan
celah stomata terbuka (Lakitan,2007).
Kadang stomata hanyaterdapatdibawahpermukaandaun,
tetapijugaseringditemuipadakeduapermukaannya,
meskipunlebihbanyakterdapatdibawahpermukaandaun. Daunterataimempunyai
stomata di bagianatasdaun, dantumbuhan yang terendam air tidakmemiliki
stomata samasekali. Stomata
padaumumnyamembukapadasaatmataharimulaiterbitdanmenutupsaatharigelap,
sehinggamemungkinkanmasuknya COyang diperlukanuntukfotosintesis di
sianghari. Umumnya proses pembukaanmemerlukanwaktu 1 jam,
danpenutupanberlangsungsecarabertahapsepanjang sore (Dwidjoseputro,1984).
NO STOMATA MEMBUKA STOMATA MENUTUP
1 Air Masukkedalamsel Air keluardarisel
2 Zatterlarutkeluardarisel Zatterlarutmasukkedalamsel
3 Intensitascahayatinggi Intensitascahayarendah
4 Suhutinggi Suhurendah
5 Kelembabanudararendah Kelembabanudaratinggi
6 Ion kaliumterakumulasi di Ion kaliumkeluarsel
dalamsel
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM

1. Alatdanbahan
Alat
 Pinset
 Mikroskop
 Pensil
 Penggaris
 Kertaskerja
 Solasi
 Kutekbening
 Label
 Preparatbersih
Bahan
 Daunjagung 2 helai, diambilsaatmalamharidansianghari.
 Daunecenggondok 2 helai, diambilsaatmalamharidansianghari.
 Daunmangga 2 helai, diambilsaatmalamharidansianghari.
 Daunberingin 2 helai, diambilsaatmalamharidansianghari.
2. Prosedurkerja
 Mengoleskankutekpadadaunamatan,
lalumenungguhinggakering.
 Menempelkansolasipadabagian yang telahdilapisikutek.
 Melepaskansolasidenganhati – hatimenggunakanpinset.
 Menempelkansolasipadapreparat.
 Memberinamamenggunakan label.
 Mengamatiobjek.
 Menggambarhasilpengamatan.

BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA

1. Hasil Pengamatan
2. Pembahasan
Praktikumpembuatan stomata
daripreparatsegarmenggunakanbeberapadaundanmengamati stomata yang
adapadadaunapakahmembukaataumenutup, stomata
padadaunmemilikiwaktutertentupadasaatmembukadanmenutupsesuaidengank
eadaan yang dialamisuatutumbuhan. Padatumbuhan stomata
merupakanbagian yang pentinguntukmelakukanfotosintesisdantranspirasi,
stomata padatumbuhan yang hidup di daratmemiliki stomata yang
terletakpadapermukaandaunbagianatas, sedangkandauntumbuhan yang hidup
di permukaan air ataulembabmemiliki stomata yang ada di
permukaanbagianbawahdaun.
Padapraktikuminidisediakandaunamatan yang
dikelompokanmenjadiduakelompokyaitu yang diambil di
waktusiangdanwaktumalamhari, yaitudaunjagung, daunecenggondok,
dandaunberingin. Praktikumpertamamengambildaunjagung,
daunecenggondok, dandaunberingin yang diambilpadasaatmalamhari.
Langkah pertama adalah mengoleskan kutek di daun eceng gondok yang
diambil malam hari,kemudian melekatkan selotip.Setelah itu selotip dicopot
dan dilekatkan para preparat.Ketik diamati dengan perbesaran 10x tampak
stomata pada tanaman eceng gondok dalam keadaan menutup.Stomata pada
eceng gondok tersusun saling sejajar dan sangat rapat ini karena eceng
gondok merupakan tanaman angiospremae dengan jenis monokotil dan hidup
di lingkungan yang tidak kekurangan air atau cenderung jenuh air.Stomata
eceng gondok menutup pada malam hari mungkin disebabkan beberapa
faktor,pertama faktor internal yaitu jam biologis tanaman itu
sendiri.Umumnya tanaman akan membuka stomatanya pada pagi hingga
siang hari dan kemudian dari siang hari sampai sore hari berangsur angsur
menutup.Kedua yaitu faktor eksternal yang berupa cahaya matahari,karena
sudah tidak ada cahaya/kurang cahaya maka klorofil sudah tidak digunakan
untuk memanen energi cahaya untuk proses fotosintesis.
Setelah daun eceng gondok kemudian kami mengamati stomata pada daun
tanaman mangga yang diambil malam hari.Stomata pada tanaman mangga
yang kami amati tersusun menyebar dan tidak rapat.Ini karena tanaman
mangga termasuk kedalam tanaman dikotil dan kemungkinan tanaman ini
tumbuh di lingkungan yang kering atau kurang air.Stomata pada daun
tanaman mangga yang diambil malam hari ini justru dalam keadaan
membuka.,tidak seperti kebanyakan tanaman yang pada malam hari
stomatanya menutup.Hal ini bisa saja terjadi kemungkinan karena pengaruh
hormon auksin yang menyebabkan stomata membuka,juga karena tanaman
ini masih mendapat intensitas cahaya optimal yang memengaruhi aktivitas
stomata untuk membuka dan menyerap CO2.
Daun yang ketiga adalah daun beringin yang diambil pada malam
hari.Stomata pada tumbuhan ini dalam keadaan membuka dan tersusun
menyebar tidak merapat.Ini karena beringin termasuk dalam tumbuhan
berkeping dua atau dikotil dan tumbuh dilingkungan yang kekurangan
air.Stomata dalam keadaan membuka karena mungkin terjadi seperti stomata
pada tanaman mangga tadi.Stomata membuka karena pengaruh hormon
auksin juga karena kelembapan udara yang rendah dan masih ada intensitas
cahaya yang optimal untuk memengaruhi aktivitas pembukaan stomata.
Kemudian kami mengamati stomata pada daun jagung yang diambil pada
malam hari.Keadaan stomata pada tanaman jagung ini dalam keadaan
menutup dan tersusun sejajar rapat.Ini karena tanaman jagung merupakan
tanaman angiospermae dalam jenis monokotil.Jagung merupakan tanaman C4
yang walaupun stomatanya sudah menutup tetapi masih melakukan
fotosintesis karena mempunyai bundle sheet.
Setelah mengamati daun-daun yang diambil pada malam hari kemudian
kami mengamati daun yang diambil pada siang hari.Daun pertama yang
diamati adalah daun eceng gondok.Stomata yang diamati dalam keadaan
membuka.Hal ini terjadi karena pada waktu siang hari merupakan waktu
dimana tanaman melakukan fotosintesis,stomata membuka karena intensitas
cahaya yang cukup untuk memengaruhi stomata menyerap CO2,pengaruh dari
asam absisat dan kelembapan udara yang rendah.
Kemudian kami mengamati stomata pada daun jagung yang diambil pada
siang hari.Stomata dalam keadaan membuka dan tersusun sejajar.Tidak jauh
beda dengan pembahasan pada stomata tanaman eceng gondok.Stomata
membuka karenalaju respirasi naik sehingga CO2 dalam daun juga naik.
Stomata membuka karena meningkatnya pencahayaan (dalam batas tertentu)
dan peningkatan cahaya menaikkan suhu daun sehingga air menguap lebih
cepat naiknya suhu membuat udara mampu membawa lebih banyak
kelembaban sehingga transpirasi meningkat dan akan mempengaruhi bukaan
stomata.
Selanjutnya pada kami mengamati stomata pada daun beringin.Stomata
dalam keadaan membuka dan tersusun menyebar.Sesuai teori,ini dikarenakan
kelembapan udara yang rendah dan intensitas cahaya yang tinggi.Beringin
sendiri termasuk dalam tanaman dikotil.
Stomata daun yang keempat adalah stomata pada daun mangga.Stomata
dalam keadaan membuka dan tersusun menyebar tidak rapat,karena tanaman
mangga adalah tanaman dikotil atau angiospremae berkeping ganda.Stomata
dalam keadaan membuka karena intensitas cahaya yang tinggi dan
kelembapan udara yang rendah sehingga terjadi transpirasi.

BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Stomata adalah sarana utama pertukaran gas pada tumbuhan.
2. Faktor-faktor yang memengaruhi membuka/menutupnya stomata ada 2
yaitu faktor eksternal dan faktor internal
3. Faktor internal berupa jam biologis,hormon(asam absisat atau auksin)
dan tekanan turgid.
4. Faktor eksternal berupa intensitas cahaya,kelembapan udara dan
konsentrasi CO2.
5. Tanaman beringin dan mangga yang stomatanya membuka pada
malam hari dimungkinkan secara teori karena mendapat intensitas
cahaya yang tinggi dan kelembapan udara yang tinggi
2. Saran
Dalam melakukan praktikum ini saya memberi beberapa saran
yaitu untuk pengolesan kutek sekali saja jangan terlalu tebal ataupun trlalu
tipis.Kemudian dalam pengamatan menggunakan mikroskop gunakan
perbesaran yang paling lemah terlebih dahulu kemudian ke perbesaran
yang paling kuat.

DAFTAR PUSTAKA

http://faperta.ugm.ac.id/buper/lab/kuliah/pertemuan%201%20(pendahuluan).ppt#282,
30,Laju gerakanpartikel. Diakses pada hari 16 Aprilr 20:38)
Hian. 2009. diunduhdarihttp://aslikoe.blogspot.com/2015/04/proses-difusi.html 16 April
20:38

You might also like