Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No.

4, Desember 2012: 99-107


ISSN : 2088-3137

PEMBERIAN PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN LELE


SANGKURIANG (Clarias gariepinus) PADA PENDEDERAN II

Hendri Ahmadi*, Iskandar**, dan Nia Kurniawati**

*) Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad


**) Staf Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik ”Raja Lele”
pada pakan komersil terhadap pertumbuhan lele sangkuriang (Clarias gariepinus). Rancangan
yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan dan empat ulangan.
Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan konsentrasi penambahan probiotik yang terdiri dari
perlakuan tanpa penambahan probiotik, perlakuan dengan penambahan probiotik sebanyak 2
ml/kg pakan, 4 ml/kg pakan, 6 ml/kg pakan dan penambahan probiotik sebanyak 2 ml/kg pakan
tanpa sipon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan laju pertumbuhan harian ikan lele
sangkuriang berbanding lurus dengan penambahan probiotik. Probiotik sebesar 6 ml/kg pakan
menghasilkan laju pertumbuhan harian dan efisiensi pemberian pakan sebesar 3,12% dan
43,93%, sedangkan tanpa penambahan probiotik memberikan laju pertumbuhan harian dan
efisiensi pemberian pakan sebesar 2,04% dan 31,65%.

Kata kunci: lele sangkuriang, pakan, pertumbuhan, probiotik.

ABSTRACT

ADDITION OF PROBIOTIC IN COMMERCIAL FEED TO GROWTH OF SANGKURIANG


CATFISH (Clarias gariepinus) ON NURSERY II

This research was conducted to the effect of the addition of probiotic (Raja Lele) in
commercial feed to improve growth of Sangkuriang Catfish (Clarias gariepinus). The
experimental method using Completely Randomized Design with five treatments and four
replications. The treatment given was different concentrated of probiotic. Consisting of
treatment without the addition of probiotic, treatment with the addition probiotic of 2 ml/kg
commercial feed, 4 ml/kg commercial feed, 6 ml/kg commercial feed and treatment with the
addition probiotic of 2 ml/kg commercial feed and without siphon. The result of this research
showed that addition probiotic in commercial feeding affected the growth rate of sangkuriang
catfish. The daily growth rate increase along with usage of concentration enhancement. Addition
of probiotic at 3 ml/kg commercial feed bring the daily growth rate and feeding efficiency each
value at 3.12% and 43.93%, while without addition of probiotic bring the daily growth rate and
efficiency each value at 2.04% and 31.65%.

Keywords: commercial feed, growth, probiotic, sangkuriang catfish.


100 Hendri Ahmadi, Iskandar, dan Nia Kurniawati

PENDAHULUAN atau tingkat kecernaan pakan itu sendiri.


Probiotik adalah mikroba hidup Pakan berkualitas selain berperan sebagai
dalam media pembawa yang sumber energi utama juga diharapkan
menguntungkan ternak karena mampu meningkatkan daya cerna ikan
menciptakan kondisi yang optimum untuk sehingga pertumbuhan menjadi optimum.
pencernaan pakan dan meningkatkan Pemberian probiotik dalam pakan
efisiensi konversi pakan sehingga buatan adalah salah satu alternatif untuk
memudahkan dalam proses penyerapan menghasilkan pakan yang dapat berfungsi
zat nutrisi ternak, meningkatkan ganda dan secara tidak langsung
kesehatan ternak, mempercepat meningkatkan kualitas pakan. Aktivitas
pertumbuhan, dan memproteksi dari bakteri Lactobacillus sp., dan bakteri
penyakit patogen tertentu (Galeri UKM, Acetobacter sp., yang terkandung dalam
2010). probiotik raja lele, seperti membentuk
Menurut Irianto (2007), pemberian koloni dan menempel pada usus ikan akan
organisme probiotik dalam akuakultur mendesak bakteri pathogen agar tidak
dapat diberikan melalui pakan, air maupun tumbuh dan tidak menghambat proses
melalui perantaraan pakan hidup seperti pencernaan ikan sehingga dapat
rotifera atau artemia. Pemberian probiotik meningkatkan daya cerna.
dalam pakan berpengaruh dalam saluran Bakteri yang terkandung pada
pencernaan, sehingga akan sangat probiotik Raja Lele adalah Lactobacillus
membantu proses penyerapan makanan sp., Acetobacter sp., dan Yeast. Menurut
dalam pencernaan ikan. Bakteri probiotik Rahayu et al. (2000) dalam Ramadham
menghasilkan enzim yang mampu (2008), bakteri Lactobacillus sp., berperan
mengurai senyawa kompleks menjadi untuk mengahasilkan enzim-enzim
sederhana sehingga siap digunakan ikan. pencernaan seperti laktase yang
Dalam meningkatkan nutrisi pakan, bakteri memanfaatkan karbohidrat yang diubah
yang terdapat dalam probiotik memiliki menjadi asam laktat. Produk akhir yang
mekanisme dalam menghasilkan dihasilkan mengandung asam laktat
beberapa enzim untuk pencernaan pakan dengan kosentrasi tinggi dan pH rendah
seperti amylase, protease, lipase dan hingga mencapai 4,6-5,0 (Hui et al., 2001
selulase (Kumar et al. 2008 dan Wang et dalam Ramadhan, 2008). Bakteri
al. 2008). Enzim – enzim tersebut yang Acetobacter sp., berperan untuk menekan
akan membantu untuk menghidrolisis pertumbuhan bakteri pathogen di dalam
nutrien pakan (molekul - molekul usus. Sedangakan Yeast (ragi) berperan
komplek), seperti memecah karbohidrat, memberikan aroma khas untuk
protein dan lemak menjadi molekul – meningkatkan nafsu makan ikan.
molekul yang lebih sederhana akan Pertumbuhan ikan akan meningkat
mempermudah proses pencernaan dan jika pakan yang diberikan dapat dicerna
penyerapan dalam saluran pencernaan dengan baik oleh ikan sehingga energi
ikan (Putra, 2010). Bakteri yang yang diperoleh ikan dari pakan dapat
terkandung dalam probiotik yang akan dimanfaatkan secara optimum. Adanya
digunakan adalah bakteri Lactobacillus enzim pencernaan dalam tubuh ikan dapat
sp., Acetobacter sp., dan Yeast. meningkatkan daya cerna ikan terhadap
Penggunaan probiotik dan dosis pakan serta dapat memacu pertumbuhan
yang efektif dalam pakan untuk ikan (Sugih, 2005).
meningkatkan pertumbuhan benih lele Enzim dalam saluran pencernaan
sangkuriang belum diketahui. benih ikan belum tersedia dalam jumlah
Faktor yang menjadi penunjang yang memadai karena saluran
keberhasilan usaha pembenihan dan pencernaannya belum sempurna. Oleh
budidaya diantaranya pakan yang tersedia karena itu, pakan dengan kandungan
berkualitas baik, kuantitas, ukuran dan karbohidrat dan serat kasar yang tinggi
bentuk. Pakan sangat diperlukan ikan tidak dapat dicerna dengan baik.
dalam memenuhi kebutuhan energi untuk Penambahan probiotik penghasil enzim ke
hidup dan tumbuh (Hardjamulia, 1986 dalam pakan dapat meningkatkan efisiensi
dalam Mulyadi, 2011). Pemanfaatan pakan agar pakan lebih mudah dicerna
pakan oleh ikan sangat dipengaruhi oleh dan enzim dapat bekerja lebih efektif, hal
kualitas pakan dari segi kandungan nutrisi tersebut dapat meningkatkan
Pemberian Probiotik dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Lele Sangkuriang
101
(Clarias gariepinus)

pertumbuhan ikan (Irwan, 2000 dalam BAHAN DAN METODE PENELITIAN


Mulyadi, 2011). Penelitian telah dilaksanakan di
Mekanisme kerja probiotik yaitu Laboratorium Akuakultur Fakultas
menentukan populasi mikroorganisme Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
yang menekan pertumbuhan, mengurangi Padjadjaran dan uji serat kasar dilakukan
bahan-bahan yang tidak dapat dicerna di Fakultas Peternakan, Universitas
dengan baik dan meningkatkan protein Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang, Jawa
serta vitamin pada pakan yang digunakan Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada
(Kompiang, 2000). Penelitian bulan Juli-Agustus 2012.
penambahan probiotik dalam pakan sudah
banyak dilakukan. Hasil penelitian Wiyuga Alat yang digunakan dalam
(2007), tentang pemberian probiotik dapat penelitian akuarium 18 buah dengan
meningkatkan laju pertumbuhan ikan mas ukuran 30 cm x 30 cm x 20 cm,b ak fiber
pada masing – masing perlakuan yang berukuran 1m3 sebanyak 1 buah untuk
diberi probiotik sebanyak 2 ml/kg, 3 ml/kg tempat pemeliharaan stok lele
dan 4 ml/kg, mengasilkan laju pertumbah sangkuriang, aerator, selang aerasi dan
ikan mas 9,8%, 8,8% dan 8,9%. Hasil batu aerasi untuk suplai oksigen pada
tertinggi laju pertumbuhan ikan mas setiap akuarium, water heater yang
terdapat pada perlakuan yang diberi berfungsi sebagai penstabil suhu selama
probiotik 2 ml/kg yaitu sebesar 9,8%. penelitian, timbangan digital, untuk
Penelitian Mulyadi (2011), tentang menimbang benih ikan lele sangkuriang
pemberian probiotik yang mengandung dan menimbang pakan, derajat keasaman
bakteri Lactobacillus sp., dan Bacillus sp. (pH) meter, untuk mengukur pH dan suhu
dengan kandungan 108 cfu/ml pada pakan air, DO meter, untuk mengukur DO,
komersial dapat meningkatkan spektrofotometer, untuk mengukur
pertumbuhan ikan patin (Pangasius kandungan ammonia, nitrit (NO2) dan
hypophthalamus), dibandingkan tanpa nitrat (NO3), selang plastik dengan
probiotik. Masing - masing perlakuan yang diameter 1 cm, untuk mengganti dan
diberikan probiotik sebanyak 1 ml/kg, 2 menyipon air, serok ikan, untuk
ml/kg dan 3 ml/kg, menghasilkan laju mengambil benih ikan pada saat sampling,
pertumbuhan ikan patin sebesar 1,49%, spuit dengan ketelitian 0,01 ml, untuk
2,09% dan 1,38%. Hal ini menunjukkan mengukur volume probiotik yang
bahwa laju pertumbuhan ikan patin paling digunakan, piring untuk mencampur pelet
tinggi terdapat pada perlakuan pakan yang dengan probiotik.
diberi probiotik 2 ml/kg yaitu 2,09%. Bahan penelitian yang digunakan
Pemberian probiotik pada ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus)
konsentrasi tertentu dapat meningkatkan yang telah mencapai bobot rata-rata 5 g,
laju pertumbuhan ikan lele sangkuriang ukuran 5 cm , berumur 3 minggu dan
(Clarias gariepinus). berjumlah 300 ekor diperoleh dari
Ciparanje FPIK UNPAD, probiotik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
probiotik dengan merek dagang Raja Lele
dengan jumlah koloni 5,6 x 108 per ml dan
khusus untuk ikan air tawar.. Probiotik ini
mengandung bakteri Lactobacillus sp.,
Acetobacter sp., dan Yeast.
Pakan yang digunakan adalah
berupa pelet tipe 781-1.

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Pakan Pelet 781-1


Keterangan Gizi Nilai (%)
Protein 33
Lemak 5
Serat kasar* 6,87
Abu 7
Kadar Air 12
Sumber : Mahyudin (2008) *Hasil Analisis Serat Kasar Di Fapet UNPAD (2012)
102 Hendri Ahmadi, Iskandar, dan Nia Kurniawati

Penelitian dilakukan secara sebanyak 10% dari bobot tubuh. Menyipon


eksperimental dengan menggunakan sisa pakan dan kotoran hasil metabolisme
Rancangan Acak Lengkap (RAL). yang terdapat di dalam akuarium setiap 3-
Penelitian ini menggunakan lima 4 hari sekali pada pagi hari sebelum
perlakuan dan empat kali ulangan (kecuali pemberian pakan. Dengan cara menyedot
perlakuan E hanya dua kali ulangan). air yang yang ada di dasar akuarium
Perlakuan yang diberikan adalah : Pakan sebanyak 50% dengan selang
tanpa penambahan probiotik (kontrol), berdiameter 1 cm. Melakukan pengukuran
pakan dengan penambahan probiotik 2 bobot ikan lele sangkuriang setiap 7 hari
ml/kg pakan. sekali. Sampling dilakukan dengan
Pakan dengan penambahan mengambil ikan lele sangkuriang
probiotik 4 ml/kg pakan, pakan dengan sebanyak 3 ekor dari masing – masing
penambahan probiotik 6 ml/kg pakan, akuarium, kemudian dilakukan
pakan dengan penambahan probiotik 2 penimbangan untuk mengetahui laju
ml/kg tanpa sipon. Pakan pelet diberikan pertumbuhan ikan lele sangkuriang.
sebesar 10% dari bobot tubuh ikan dan Penimbangan dilakukan dalam kondisi
diberikan sebanyak 3 kali sehari basah yaitu dengan memasukkan lele
(Sunarma, 2004). sangkuriang ke dalam wadah lain yang
Model linear yang digunakan dari berisi air dan telah diketahui bobotnya.
Rancangan Acak Lengkap (Gasperz, Selisih bobot wadah yang diberi ikan lele
2006) adalah sebagai berikut: dengan selisih wadah tanpa ikan lele
merupakan bobot individu ikan lele
= + + sangkuriang. Melakukan pengukuran
parameter kualitas air (suhu, pH, DO dan
ammonia) dilakukan setiap 7 hari sekali
Keterangan :
sebelum dilakuakan sifon serta jika ada
= Hasil Pengamatan pada
ikan yang mati.
perlakuan ke-i dan ulangan Parameter yang diamati, yaitu laju
ke-j pertumbuhan, pertumbuhan dapat dilihat
= Rata-rata umum dari penambahan bobot ikan dari setiap
= Pengaruh perlakuan ke-i perlakuan yang ditimbang selama
= Pengaruh faktor random pada penelitian. Menurut Effendie (1997), untuk
perlakuan ke-i dan ulangan ke-j menghitung laju pertumbuhan harian ikan
digunakan rumus :
Persiapan Pemeliharaan
Akuarium, selang dan batu aerasi −
dibersihkan dengan detergen, kemudian = %
dibasuh kembali dengan air tawar,
pemasangan peralatan aerasi pada Keterangan :
masing – masing akuarium, pengisian air
pada masing - masing akuarium g = Laju pertumbuhan (%)
sebanyak 10 L, water heater dipasang t = Lamanya percobaan (hari)
pada masing – masing akuarium, W0 = Bobot biomassa pada awa
perlakuan ditempatkan secara acak dan penelitian (g)
diberi tanda sesuai dengan tata letaknya. Wt = Bobot biomassa pada akhir
percobaan (g)
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 30 Efisiensi pemberian pakan dapat
hari, pengamatan dilakukan 7 hari sekali. dihitung dengan menggunakan rumus
Menghitung ikan lele sangkuriang sesuai Djajasewaka (1985), sebagai berikut :
dengan padat penebaran, menimbang
bobot awal penelitian, selanjutnya ( + )−
memasukkan ikan lele sangkuriang ke = %
dalam masing – masing akuarium.
Memberi pakan sebanyak tiga kali sehari
pada pukul 09.00, 12.00 dan 16.00 WIB
dengan tingkat pemberian pakan
Pemberian Probiotik dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Lele Sangkuriang
103
(Clarias gariepinus)

Keterangan : Analisis Data


Ep = Efisiensi Pemberian Pakan Diperoleh dari hasil analisis
Wt = Bobot biomassa ikan pada akhir dengan uji F pada taraf kepercayaan 95
pengamatan (g) %, apabila terdapat perbedaan nyata
W0 = Bobot biomassa ikan pada antara perlakuan akan dilanjutkan dengan
awal penelitian (g) uji jarak berganda Duncan (Gasperz,
D = Bobot ikan yang mati selama 1995).
penelitian (g)
F = Bobot makanan yang diberikan
selama penelitian (g) HASIL DAN PEMBAHASAN
Laju Pertumbuhan Harian
Parameter uji penunjang pada Nilai perhitungan dari hasil analisis
penelitian ini adalah kualitas air meliputi uji F taraf kepercayaan 95% menghasilkan
suhu, DO, pH dan ammonia. Fhitung > Ftabel, yang berarti bahwa
pemberian probiotik dalam pakan
memberikan perbedaan yang nyata
terhadap laju pertumbuhan lele
sangkuriang. Hasil uji jarak berganda
Duncan menunjukan perlakuan yang
terbaik dengan nilai tertinggi adalah D dan
terendah A.

Tabel 2. Rata-rata Laju Pertumbuhan Harian Selama Penelitian


Perlakuan (ml/kg) Laju Pertumbuhan Harian (%)
A(0) 2,04a
B(2) 2,39ab
C(4) 2,60ab
D(6) 3,12b
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama berbeda nyata
menurut Uji Jarak Berganda Duncan taraf kepercayaan 95%.

16
14
12
Bobot Ikan (gr)

10 A (0 ml/kg)
8 B (2 ml/kg)
6 C (4 ml/kg)
4 D (6 ml/kg)
2 E (2 ml/kg tanpa sipon)
0
0 7 15 22 30
Hari ke
Gambar 1. Grafik bobot rata-rata Benih Ikan Lele sangkuriang selama penelitian (gr)

Rata-rata bobot individu ikan lele diikuti oleh perlakuan 4 ml/kg sebesar
sangkuriang selam 30 hari mengalami 12,420 gr, 2 ml/kg sebesar 11,208 gr dan
peningkatan seiring berjalannya waktu 2 ml/kg tanpa sipon sebesar 10,375 gr.
pemeliharaan (Gambar 1). Perlakuan Sedangkan rata-rata bobot individu
dengan penambahan probiotik sebesar 6 terendah terdapat pada perlakuan kontrol
ml/kg menghasilkan rata-rata bobot sebesar 10,008 gr.
individu tertinggi yaitu sebesar 13,778 gr,
104 Hendri Ahmadi, Iskandar, dan Nia Kurniawati

Pemberian Probiotik terhadap Laju Pertumbuhan


3.5

Laju Pertumbuhan (%)


3
2.5
2 Y = 2,02 + 0,172X Pemberian Probiotik
1.5 terhadap laju
Pertumbuhan
1
0.5
0
0 2 4 6 8
Pemberian Probiotik (ml/kg Pakan)
Gambar 2. Hubungan Penambahan Probiotik terhadap Laju Pertumbuhan Ikan Lele
Sangkuriang

Berdasarkan hasil analisis regresi penambahan probiotik sebesar 1 ml akan


linear diketahui bahwa penggunaan mengakibatkan perubahan laju
probiotik dalam pakan komersil dengan pertumbuhan harian sebesar 0,172%. Nilai
penambahan 0-6 ml/kg pakan diikuti oleh koefisien determinasi (R2) pada Gambar 4
peningkatan laju pertumbuhan harian menunjukan bahwa 86,50% laju
ditunjukkan dengan persamaan garis Y = pertumbuhan harian dipengaruhi oleh
2,02+0,172X (Gambar 4). Terlihat bahwa penggunaan penambahan probiotik.
laju pertumbuhan harian berbanding lurus
dengan penambahan probiotik. Setiap

Tabel 3. Rata-rata Efisiensi Pakan Selama Penelitian


Perlakuan (ml/kg) Tingkat Efisiensi Pakan (%)
A(0) 31,65 a
B(2) 35,70 ab
C(4) 38,27 b
D(6) 43,93 c
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf tidak sama berbeda nyata menurut
Uji Jarak Berganda Duncan taraf kepercayaan 95%.

Nilai perhitungan dari hasil analisis (saluran pencernaan) dengan bakteri yang
uji F taraf kepercayaan 95% menghasilkan masuk, dengan adanya keseimbangan
Fhitung > Ftabel, yang berarti bahwa antara bakteri saluran pencernaan ikan
pemberian probiotik dalam pakan menyebabkan bakteri probiotik bersifat
memberikan perbedaan yang nyata antagonis terhadap bakteri – bakteri
terhadap laju pertumbuhan lele pathogen sehingga saluran pencernaan
sangkuriang. Hasil uji jarak berganda ikan lebih baik dalam mencerna dan
Duncan menunjukan perlakuan yang menyerap sari –sari makanan.
terbaik dengan nilai tertinggi adalah D dan Kandungan probiotik dapat
terendah A (Tabel 3). menyebabkan tingginya aktivitas bakteri
pada saluran pencernaan dan perbedaan
Menurut Gatesoupe (1999) dalam jumlah bakteri probiotik yang terkandung
Mulyadi (2011), aktivitas bakteri dalam dalam pakan komersil dapat
pencernaan akan berubah dengan cepat mempengaruhi laju pertumbuhan ikan.
apabila ada mikroba yang masuk melalui Menurut Mulyadi (2011), proporsi jumlah
pakan atau air yang menyebabkan koloni bakteri probiotik dalam pakan
terjadinya perubahan keseimbangan menyebabkan aktivitas bakteri probiotik
bakteri yang sudah ada di dalam usus dapat bekerja secara maksimal dalam
Pemberian Probiotik dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Lele Sangkuriang
105
(Clarias gariepinus)

pencernaan ikan, sehingga daya cerna menunjukkan adanya pertumbuhan.


ikan pun menjadi lebih tinggi dalam Menurut Effendie (1997), pertumbuhan
menyerap sari – sari makanan dan adalah pertambahan ukuran panjang atau
menghasilkan pertumbuhan yang baik. berat dalam satuan waktu yang
Lactobacillus sp. akan mengubah dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
karbohidrat (glukosa) menjadi asam laktat, keturunan, sex, umur, parasit, pakan dan
kemudian asam laktat dapat menciptakan kondisi perairan.
suasana pH yang lebih rendah. Menurut Pertumbuhan ikan lele sangkuriang
Buckle et al. (1978) dalam Rostini (2007), terjadi karena adanya pasokan energi
asam laktat dapat menghasilkan pH yang yang terkandung dalam pakan. Energi
rendah pada substrat sehingga dalam pakan yang dikonsumsi melebihi
menimbulkan suasana asam. kebutuhan energi yang dibutuhkan untuk
Lactobacillus sp. dapat meningkatkan pemeliharaan tubuh dan aktifitas tubuh
keasaman sebesar 1,5 sampai 2,0% pada lainnya, sehingga kelebihan energi
substrat (sarles et al., 1956 dalam Rostini, tersebut dimanfaatkan untuk
2007). Dalam keadaan asam, pertumbuhan. Zonneveld et al. (1991)
Lactobacillus sp. memiliki kemampuan dalam Mulyadi (2011), menyatakan
untuk menghambat bakteri pathogen dan bahwa pertumbuhan terjadi karena
bakteri pembusuk (Delgado et al., 2001 adanya kelebihan energi yang berasal
dalam Rostini, 2007). dari pakan setelah dikurangi oleh energi
Terciptanya kondisi asam dalam hasil metabolisme dan energi yang
usus akan meningkatkan sekresi enzim terkandung dalam feses.
proteolitik dalam saluran pencernaan Pertumbuhan ikan lele sangkuriang
merombak protein menjadi asam-asam dengan penambahan probiotik Raja Lele
amino yang kemudian akan diserap oleh dalam pakan menunjukkan peran aktif
usus. Menurut Montgomery et al. (1992) bakteri yang terkandung dalam probiotik
dalam Ramadhan (2008), bahwa protein tersebut pada saluran pencernaan.
makanan dirombak menjadi asam-asam Bakteri probiotik yang terkandung di
amino oleh enzim proteolitik dan peptidase dalam pakan uji masuk ke dalam
dalam saluran pencernaan. pencernan ikan kemudian tumbuh dan
Perlakuan yang diberi probiotik 2 berkoloni. Aktivitas bakteri probiotik
ml/kg pakan dan disipon dengan dalam menciptakan suasana asam pada
perlakuan yang diberi probiotik 2 ml/kg pencernaan ikan membuat sekresi enzim
pakan tanpa sipon menunjukan hasil yang menjadi lebih cepat mengakibatkan
tidak berbeda. Karena lele memiliki alat meningkatnya tingkat kecernaan
pernafasan tambahan (labirin) yang makanan.
disebut aborescen yang dapat membuat Pengamatan terhadap tingkat
ikan lele mengambil oksigen secara efisiensi pemberian pakan yang diproleh
langsung dari udara, sehingga lele dapat pada seluruh perlakuan berkisar antara
bertahan hidup walaupun air tidak disipon. 31,65 – 43,93% (Tabel 3). Nilai tersebut
Menurut Mahyuddin (2011), ikan lele berada pada kisaran yang tidak baik,
memiliki Labirin berwarna kemerahan karena menurut pernyataan Craig dan
yang terletak di bagian atas lengkung Helfrich (2002) bahwa pakan dikatakan
insang kedua dan keempat. Fungsi labirin baik apabila nilai efisiensi pemberian
ini mengambil oksigen dari atas pakan lebih dari 50% atau bahkan
permukaan air sehingga dapat mengambil mendekati 100%. Hasil analisis serat
oksigen secara langsung dari udara. kasar menunjukan bahwa pakan yang
Dengan alat pernapasan tambahan ini, diberi penambahan probiotik 2 ml/kg
ikan lele mampu bertahan hidup dalam pakan memiliki kadar serat kasar 5,83%
kondisi oksigen (O2) yang minimum. lebih rendah dari control 6,87%. Kadar
Sehingga kadar oksigen yang minim serat yang lebih rendah akan
diperairan tidak membuat ikan lele mempermudah benih ikan lele
menjadi stres, sehingga nafsu makan ikan sangkuriang dalam mencerna dan
pun tidak menurun dan pertumbuhan lele menyerap sari-sari makanan. Menurut
tidak terganggu. Supardjo (2010), serat kasar merupakan
Peningkatan bobot tubuh pada bagian dari karbohidrat dan didefinisikan
ikan lele sangkuriang selama penelitian sebagai fraksi yang tersisa setelah
106 Hendri Ahmadi, Iskandar, dan Nia Kurniawati

didigesti dengan larutan asam sulfat harian dan efisiensi pakan tertinggi,
standar dan sodium hidroksida pada yaitu 3,12% dan 31,65%, dan tanpa
kondisi yang terkontrol. Serat kasar yang penambahan probiotik sebesar 2,04%
terdapat dalam pakan sebagian besar dan 43,93%.
tidak dapat dicerna pada ternak non
ruminansia (ikan). Semakin kecil nilai serat
kasar, maka akan lebih mudah dicerna.
Parameter kualitas air. Rata- rata
DAFTAR PUSTAKA
suhu selama penelitian relatif stabil pada
Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan.
suhu 27,8 – 28,30C. nilai tersebut baik
Yayasan Pustaka Nusatama. 162
untuk pertumbuhan ikan lele sangkuriang.
hlm.
Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah dapat menyebabkan pertumbuhan
Djajasewaka, H. 1985. Pakan Ikan
ikan tidak baik. Menurut Sunarma (2004),
(Makanan Ikan). Yayasan Guna:
kisaran suhu yang ideal untuk
Jakarta. 47 hlm.
pertumbuhan benih lele sangkuriang 22 –
340C.
Galeri UKM. 2010. Mempercepat
Kandungan oksigen terlarut (DO)
Pertumbuhan Ikan Budidaya
selama penelitian berkisar antara 3,3 –
Dengan Probiotik.. Tersedia:
4,5 mg/L. Hal ini sesuai dengan SNI
http://galeriukm.web.id/unit-
(2000), bahwa benih lele sangkuriang
usaha/perikanan/mempercepat-
mampu hidup diperairan yang memiliki
pertumbuhan-ikan-budi-daya-
kandungan oksigen terlarut lebih besar
dengan-probiotik (19 Februari
dari 1 mg/L.
2012).
Derajat keasaman (pH) selama
penelitian dalam kisaran normal yaitu 7,5
Gaspersz, V. 1991. Metode Perancangan
– 7,8. Nilai tersebut baik untuk Percobaan. Armico. Bandung. 472
pertumbuhan benih lele sangkuriang,
hlm.
karena menurut SNI (2000), pH produktif
perairan bagi pertumbuhan benih lele Irianto, A. 2007. Potensi Mikroorganisma :
sangkuriang antara 6,5 – 8,6.
Di Atas Langit Ada Langit.
Kandungan ammonia selama
Ringkasan Orasi Ilmiah di Fakultas
penelitian berkisar antara 0,03 – 0,1 mg/L,
Biologi Universitas Jenderal
kandungan tersebut masih dalam batas
Sudirman Tanggal 12 Mei.
kewajaran. Kandungan ammonia yang
terlalu tinggi akan menyebabkan kematian
Kompiang, I. 2000. Mikroorganisme Yang
bagi ikan. Menurut SNI (2000), kandungan Menguntungkan Dalam Budidaya
ammonia air tidak boleh lebih dari 0,1
Ikan. PT. Balitnak. 13 hlm.
mg/L.
Mahyuddin, K. 2011. Panduan Lengkap
Agribisnis Lele. Penebar
Swadaya: Jakarta.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang Mulyadi, A E. 2011. Pengaruh Pemberian
dilakukan pada ikan lele sangkuriang
Probiotik Pada Pakan Komersil
dapat disimpulkan.
Terhadap Laju Pertumbuhan
1. Penambahan probiotik Raja Lele pada
Benih Ikan Patin Siam
pakan komersial berpengaruh
(Pangasius hypophthalamus).
terhadap pertumbuhan benih ikan lele
Skripsi. Fakultas Perikanan dan
sangkuriang (Clarias gariepinus).
Ilmu Kelautan. Unpad:
Perbedaan dosis 2-6 ml/kg tidak
Jatinangor.
memberi pengaruh terhadap laju
pertumbuhan benih ikan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus).
2. Penggunaan probiotik dalam pakan
dengan dosis sebesar 6 ml/kg
menghasilkan laju pertumbuhan
Pemberian Probiotik dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Lele Sangkuriang
107
(Clarias gariepinus)

Putra, A. N. 2010. Kajian Probiotik, Sunarma, A. 2004. Peningkatan


Prebiotik Dan Sinbiotik untuk Produktifitas Usaha Lele
Meningkatkan Kinerja Sangkuriang (Clarias sp.).
Pertumbuhan Ikan Nila Balai Budidaya Air Tawar
(Oreochromis niloticus). Tesis. Sukabumi: Jawa Barat.
IPB: Bogor. 109 hlm.
Suparjdo. 2010. Analisis Bahan Pakan
Ramadhan, M. D. R. 2008. Evaluasi Mutu Secara Kimiawi : Analisis
Protein Secara Biologis Daging Proksimat dan Analisis Serat.
Yang Difermentasi Lactobacillus Fakultas Peternakan,
plantarum. Skripsi. Program Universitas Jambi : Jambi.
Studi Teknologi Hasil Ternak
Fakultas Peternakan, IPB : Wang Bo-Yan, Rong Li, Lin Junda. 2008.
Bogor. Probiotics Cell Wall
Hydropbobicity in
Rostini, I. 2007. Peranan Bakteri Asam Bioremediation of Aquaculture.
Laktat (Lactobacillus Plantarum) Aquaculture 269: 349-352.
Terhadap Masa Simpan Filet
Nila Merah Pada Suhu Rendah. Wiyuga, A. 2007. Pengaruh Pemberian
Fakultas Perikanan dan Ilmu Zero Agria Prima Pada Pakan
Kelautan. Unpad: Jatinangor. Komersial Terhadap
Pertumbuhan Dan Konversi
Standar Nasional Indonesia (SNI). 2000. Pemberian Pakan Ikan Mas Di
Produksi Benih Ikan Lele Kolam Air Deras. Skripsi.
Dumbo (Clarias Gariepinus X Fakultas Peikanan dan Ilmu
C.Fuscus) Kelas Benih Sebar. Kelautan. Unpad: Jatinangor.
01-6484.4.

______. 2006. Pakan Buatan Untuk Ikan


Lele Dumbo (Clarias
gariepinus)Pada Budidaya
Intensif. 01-4087.

You might also like