Professional Documents
Culture Documents
BAB II Kajian Pustaka Jami'
BAB II Kajian Pustaka Jami'
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Slamet (2003:2) “ belajar adalah Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”, Menurut Trianto (2010:16)
“Proses belajar terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak disengaja dan
berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan pada diri pembelajar”,
sehubungan dengan ini belajar tidak memandang usia dan belajar tidak harus selalu dikelas
belajar bisa terjadi dimana saja yang menghasilkan sebuah pengalaman baru. Sedangkan menurut
Gagne (dalam The Conditions of Learning 1977)
2. Pengertian Pembelajaran
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 Pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses membelajarkan pembelajar yang
direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar pembelajar dapat mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien (Komalasari, 2013: 3). Menurut Syah
(2010:215 ) Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan seseorang agar orang lain belajar.
Pembelajaran menurut Arifin (2010:10) Pembelajaran adalah suatu proses kegiatan yang
sistematis dan sistemik yang bersifat interaktif dan komunikatif antara guru dengan siswa,
sumber belajar, dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya
tindakan belajar siswa. Pengalaman, kejadian dan sebagainya yang menjadi peringatan
(Poerwardaminta, 1984:22).
Dari pengertian pembelajaran diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu
hubungan interaksi antara peserta didik dengan pendidik yang secara sengaja dikelola untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus dalam
rangka pembentukan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan proses.
3. Ciri-ciri pembelajaran
Menurut Hamalik (2010:65-66) ada tiga ciri khas yang terkandung dalam pembelajaran,
ialah:
a) Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur, yang
merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus, b)
kesalingtergantungan (interdependence), antara unsur-unsur pembelajaran
yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial, dan
masing-masing memberikan sumbangannya kepada sistem pembelajaran, c)
tujuan, pembelajaran memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan utamanya
agar siswa belajar. Tugas seorang perancang sistem adalah mengorganisasikan
tenaga, material, dan prosedur agar siswa belajar sfektif dan efisien untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Dari ciri-ciri pembelajaran di atas, tampak bahwa dalam suatu pembelajaran harus ada tiga
ciri, yaitu rencana, kesalingtergantungan antara unsur-unsur pembelajaran yang serasi dalam
suatu keseluruhan, dan tujuan. Dalam pembelajaran harus terlebih dahulu merangcang rencana
yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu ketergantungan
dan keterkaitan antara unsur-unsur pembelajaran harus ada. Dengan adanya ketergantungan
antara unsur-unsur yang memberikan sumbangan dalam suatu pembelajaran akan mempermudah
pelaksanaan pembelajaran ini untuk mencapai tujuan. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan
bahwa dalam pembelajaran yang harus diperhatikan yaitu adanya keterlibatan langsung dari
siswa selama pembelajaran dan kegiatan pembelajaran terfokus pada siswa, sehingga peranan
guru dalam pembelajaran hanya sebagai fasilitator yang bertanggung jawab menciptakan situasi
yang mendorong terjadinya belajar siswa.
B. Hasil Belajar
Hamalik (2010:30) mengartikan “hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku
pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi
mengerti”. Tingkah laku memiliki unsur subjektif dan unsur motoris. Unsur subjektif adalah
unsur rohaniah sedangkan unsur motoris adalah unsur jasmaniah. Bahwa seseorang sedang
berfikir dapat dilihat dari raut mukanya, sikapnya dalam rohaniahnya tidak bisa kita lihat.
Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Hasil belajar sering pula disebut sebagai prestasi belajar. Prestasi belajar
adalah kemampuan maksimal yang dicapai seseorang dalam usaha yang menghasilkan
pengetahuan-pengetahuan atau nilai-nilai kecakapan.
Cara belajar siswa sangat mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut. Dengan demikian
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa sama dengan faktor-faktor yang
memepengaruhi belajar siswa, yaitu faktor internal, eksternal, dan faktor pendekatan belajar.
Alberti dalam Slavin, (2009), pembelajaran TGT membawa peningkatan yang signifikan
terhadap hasil belajar. Menurut Johnson dkk dalam Slavin, (2009) bahwa TGT memberikan
pengaruh positif yaitu perolehan yang signifikan terhadap hasil akademik kelompok lebih besar
dibandingkan secara individu.
Langkah-langkah pembelajaran TGT adalah sebagai berikut:
a. Siswa dibagi dalam kelompok beranggotakan 5-6 siswa secara heterogen.
b. Guru menyajikan materi.
c. Guru memberikan lembar kerja kelompok (LKK) dan siswa bekerja dalam kelompok masing-
masing, apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan,
maka anggota kelompok yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau
menjelaskannya.
d. Guru memberikan permainan akademik untuk memastikan seluruh anggota kelompok telah
menguasai pelajaran.
e. Dalam permainan akademik siswa dibagi dalam meja-meja tournament, dimana setiap meja
tournament merupakan wakil dari kelompok masingmasing.
f. Dalam setiap meja games tournament diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari
kelompok yang sama.
g. Siswa dikelompokkan dalam satu meja tournament secara homogen dari segi kemampuan
akademik, artinya dalam satu meja tournament kemampuan setiap peserta diusahakan agar
setara.
Permainan pada meja tiap tournament dilakukan dengan aturan sebagai berikut:
a) Setiap pemain dalam tiap meja menentukan pembaca soal dan pemain yang pertama.
b) Pemain yang menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan
kepada pembaca soal.
c) Pembaca soal membacakan soal sesuai dengan nomor undian yang diambil oleh pemain.
d) Soal dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan dalam soal.
e) Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan membacakan hasil
pekerjaannya yang akan ditanggapi oleh penantang searah jarum jam.
f) Skor hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar dan berhak mendapat kartu
jawaban. Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan
dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua soal habis dibacakan, setiap peserta
dalam satu meja tournament dapat berperan sebagai pembaca soal, pemain, dan penantang.
g) Selanjutnya pemain kembali ke kelompok asal dan menghitung skor yang diperoleh masing-
masing pemain.
h) Ketua kelompok memasukkan poin yang diperoleh anggota kelompoknya pada tabel yang
telah disediakan.