SOP Masage Edit New

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 8

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TERAPI PIJAT (MASSAGE)

TUGAS
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komplementer
Dosen pengampu: Ns. Mulia Hakam, M.Kep, Sp.KMB

oleh:
Aldila Kurnia Putri NIM 112310101006
Ria Rohmawati NIM 112310101015
Aditya Wahyu K. NIM 112310101049
Andi Susanto NIM 112310101051

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2014
PSIK TERAPI TERAPI PIJAT (MASSAGE)
UNIVERSITAS
JEMBER
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
PROSEDUR
TANGGAL DITETAPKAN OLEH
TETAP
TERBIT
1 PENGERTIAN Tindakan keperawatan dengan cara memberikan masase
pada klien dalam memenuhi kebutuhan rasa nyaman
(nyeri) pada daerah superfisial atau pada otot/ tulang.
Tindakan masase ini hanya untuk membantu mengurangi
rangsangan nyeri akibat terganggunya sirkulasi.
2 TUJUAN 1. Meningkatkan sirkulasi pada daerah yang dimasase.
2. Meningkatkan relaksasi (kenyamanan)
3. Menstimulasi sirkulasi darah ke kulit
4. Mengurangi tekanan pada otot
5. Meningkatkan kenyamanan
6. Merelaksaikan keadaan mental dan fisik
7. Mengurangi keadaan insomnia
8. Menurunkan nyeri. (Kozier, 2002)
3 INDIKASI 1. Setelah bekerja berat karena sangat besar manfaatnya
dalam membantu mengembalikan tubuh dalam
keadaan pulih. Massage membantu menghilangkan
kelelahan dengan segala gejala yang menyertainya,
seperti rasa pegal, kaku, nyeri, atau perasaan lemas.
2. Pekerjaan ringan tetapi terus menerus seperti misalnya
terlalu lama duduk atau berdiri atau dalam pekerjaan
yang menimbulkan kelelahan dan kejenuhan.
3. Di dalam dunia olahraga seperti pada masa latihan,
sebelum pertandingan, masa pertandingan, dan sesudah
pertandingan.
4. Setelah sembuh dari operasi atau perawatan dari patah
tulang.
4 KONTRA INDIKASI 1. Atas nasehat dokter agar tidak dilakukan massage demi
keselamatan pasien.
2. Keadaan terkena infeksi penyakit menular seperti: cacar,
campak, demam, liver, dan lain-lain.
3. Suhu tubuh meningkat tinggi karena infeksi.
4. Keadaan sakit berat sehingga memerlukan istirahat yang
benar.
5. Menderita penyakit yang berkenaan dengan pembuluh darah
seperti arterisclerosis, trombosis dan lain-lain.
6. Pada setiap jenis penyakit syaraf yang berat seperti
penderita chorea dan neurathenia.
7. Menderita penyakit haemophilia, karena cenderung
terjadi pendarahan, meskipun sebab yang kurang jelas.
8. Pembengkakan akibat cedera yang masih baru yang
menunjukkan adanya pendarahan di dalam. Kapiler-
kapiler yang tadinya pecah dan telah menutup dapat
pecah kembali bila dimassage. Pada luka yang belum
sembuh atau baru sembuh tidak boleh dilakukan
massage.
9. Patah tulang yang baru sembuh. Massage dapat
mengganggu letak sambungan.
10. Menderita penyakit tumor atau kanker.
11. Sedang datang bulan atau pada hamil muda. Juga pada
peradangan usus buntu (appendicitis), gastroentiritis,
coliyis, dll. Demikian juga bila ada batu dalam
kandung empedu.
5 PERSIAPAN PASIEN 1. Pastikan identitas klien
2. Kaji kondisi klien terakhir
3. Beritahu dan jelaskan pada klien atau
keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
4. Jaga privasi klien
5. Posisikan klien senyaman mungkin
6 PERSIAPAN ALAT 1. Minyak untuk masase
2. Handuk
7 CARA BEKERJA
Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan nama kesukaannya
2. Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat
3. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien dan keluarga
4. Berikan kesempatan kepada klien atau keluarga untuk bertanya sebelum terapi
dilakukan

Tahap Kerja
1. Jaga privasi klien dengan menutup tirai
2. Cuci tangan.
3. Lakukan masase pada daerah yang dirasakan nyeri selama 5-10 menit.
4. Lakukan masase dengan menggunakan telapak tangan dan jari dengan tekanan halus
 Teknik masase dengan gerakan tangan selang - seling (tekanan pendek, cepat,
dan bergantian tangan) dengan menggunakan telapak tangan dan jari dengan
memberikan tekanan ringan. Dilakukan bila nyeri terjadi di pinggang.

 Teknik remasan (mengusap otot bahu), dapat dilakukan bila nyeri terjadi pada
daerah sekitar bahu.
 Teknik masase dengan gerakan menggesek dengan menggunakan ibu jari dan
gerakan memutar. Masase ini dilakukan bila nyeri dirasakan di daerah punggung
dan pinggang secara menyeluruh.

 Teknik eflurasi dengan kedua tangan, dapat dilakukan bila nyeri terjadi di
daerah punggung dan pinggang.
 Teknik petrisasi dengan menekan punggung secara horizontal.

 Teknik tekanan menyikat dengan menggunakan ujung jari, digunakan pada akhir
masase daerah pinggang.
5. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Terminasi
1. Jelaskan pada klien bahwa terapi sudah selesai dilakukan
2. Kaji respon klien setelah dilakukan terapi
3. Berikan reinforcement positif kepada klien
4. Rapikan pakaian klien dan kembalikan ke posisi yang nyaman
5. Rapikan alat-alat
8 HASIL
1. Evaluasi hasil kegiatan dan respon klien setelah tindakan
2. Lakukan kontrak untuk terapi selanjutnya
3. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
4. Cuci tangan
9 DOKUMENTASI
1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan
2. Catat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif)
3. Dokumentasikan tindakan dalam bentuk SOAP
11 DAFTAR PUSTAKA
1. Ali, Iskandar. 2010. Dahsyatnya Pijat Untuk Kesehatan. Jakarta: Agro Media
Pustaka.
2. Aslani, Marilyn. 2003.Teknik Pijat Untuk Pemula. Jakarta: Erlangga.
3. Pamungkas, R. 2010. Dahsyatnya Jari Refleksi. Yogyakarta: Pinang Merah
4. Hidayat, A. Aziz Alimul & Uliyah, Musrifatul. 2004. Buku Saku Praktikum
Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC

You might also like