Professional Documents
Culture Documents
BAB II NNNN
BAB II NNNN
BAB II NNNN
TINJAUAN KASUS
Ruang : Perkasa
I. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Tn. H
Umur : 25 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
No. CM : 01 13 28
Nama : Tn. W
Umur : 57 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
±4 hari sebelum masuk rumah sakit klien dirumah bingung, agresif, labil, gelisah dan tidak
mengontrol diri. Klien juga marah marah dan memukul ayahnya karena klien merasa
dibohongi dan keinginanya tidak dipenuhi.Kemudian oleh keluarga, klien dibawa ke RSJD
Klaten untuk kembali di rawat inap.
1. Klien mengalami gangguan jiwa sejak 11 tahun yang lalu dan pernah masuk rumah sakit
jiwa klaten >35x.
3. Klien mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan
jiwa.
4. Klien mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu masuk penjara selama 3
minggu karena mencoba membobol ATM.
V. PEMERIKSAAN FISIK
2) Nadi : 78 x/menit
4) Respirasi : 23 x/menit
2. Ukuran
2) Berat badan : 70 Kg
3. Kondisi Fisik
Klien mengatakan kondisi tubuhnya saat ini baik – baik saja dan tidak ada keluhan fisik.
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
Klien
2. Konsep diri
a. Citra tubuh
Klien memandang terhadap dirinya ada bagian tubuh yang paling istimewa atau yang paling
disukainya adalah bagian wajah, karena klien merasa wajahnya tampan..
b. Identitas diri
Klien mempersepsikan dirinya sebagai laki – laki dewasa dan belum menikah dan klien anak
ke dua dari lima bersaudara.
c. Peran
Klien mengatakan bahwa dalam keluarganya adalah anak yang di saying dilingkungan
masyarakat. klien juga aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti gotong royong,
pengajian, pemuda dll.
d. Ideal diri
Klien mengatakan menerima statusnya sebagai seorang anak, dan ingin cepat pulang dan
bebas biar bisa bekerja dan menjadi orang kaya.
e. Harga diri
Klien mengatakan hubungan yang paling dekat, di sayang dan dapat di percaya adalah ayah
dan adiknya.
3. Hubungan Sosial
Klien mengatakan mengatakan mempunyai orang yang berarti yaitu ayah dan adiknya,
apabila ada masalah klien memilih diam diri dan memendamnya. Didalam keluarganya ayah
dan adik adalah orang yang dipercaya oleh klien.
Klien mengatakan dalam masyarakat klien sering mengikuti kegiatan gotong royong,
pengajian, arisan, pemuda, setelah dirumah sakit klien juga mengikuti kegiatan sosial seperti
bersosialisasi dengan teman-teman satu bangsalnya.
Kien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain, setelah di
rumah sakit hubungan klien dengan klien yang satu tidak ada masalah.
4. Spiritual
Klien mengatakan beragama islam dan klien mengatakan saat di rumah tidak rutin
beribadah dan saat di rumah sakit klien tidak beribadah karena merasa kalau doanya tidak
pernah di kabulkan dan semua itu sia-sia.
1. Penampilan
Klien tampak agak rapi, rambutnya jarang disisir, gigi kuning, kulit bersih.
Masalah Keperawatan :
2. Pembicaraan
Klien ketika bicara nada suara keras, tinggi, tidak meloncat-loncat dari tema yang
dibicarakan dan dapat berkomunikasi dengan lancar.
Masalah Keperawatan : -
3. Aktifitas Motorik
Pada kondisi sekarang klien terlihat tampak tenang, diam, tiduran, untuk saat ini klien sudah
mampu mengendalikan emosinya yang labil.
Masalah Keperawatan : -
4. Alam Perasaan
Alam perasaan klien sesuai dengan keadaan, saat gembira pasien tampak gembira, saat
sedih klien tampak sedih.
Masalah Keperawatan : -
5. Afek
7. Persepsi
8. Proses pikir
Pembicaraan klien normal biasa tidak berbelit-belit, tidak meloncat-loncat dan sampai
tujuan karena dapat kooperatif.
Masalah Keperawatan : -
9. Tingkat Kesadaran
Orientasi waktu, tempat dan orang dapat disebutkan dengan benar dan jelas yang
ditandai dengan klien mampu menyebutkan hari, tanggal, tahun yang benar pada saat
wawancara.
Klien dapat mengenali orang-orang yang ada disekitarnya ditunjukkan dengan klien bias
menyebutkan beberapa nama temannya.
Masalah Keperawatan : -
10. Memori
Klien dapat mengingat kejadian saat dibawa rumah sakit dengan diantar oleh ayahnya. Dan
klien dapat mengingat nama mahasiswa saat berkenalan dengan benar.
Masalah Keperawatan : -
Klien dapat menghitung dengan baik misalnya 2x5 = 10, 5+5 = 10, Klien dapat memfokuskan
konsentrasi dengan baik
Masalah Keperawatan : -
Klien mampu menilai suatu masalah dan dapat mengambil keputusan sesuai tingkat atau
mana yang lebih baik untuk dikerjakan pertama kali.
Masalah Keperawatan : -
Masalah Keperawatan : -
1. Makan
Klien mampu makan dengan mandiri dengan cara yang baik seperti biasanya, klien makan 3x
sehari, pagi, siang dan sore, minum ±6 gelas sehari.
2. BAB/BAK
Klien BAB 1x sehari, BAK ±5x sehari dan mampu melakukan eliminasi dengan baik,
menjaga kebersihan setelah BAB dan BAK dengan baik.
3. Mandi
Klien mengatakan mandi 2x sehari pagi dan sore hari, menyikat gigi saat mandi, kebersihan
tubuh baik.
4. Berpakaian
Klien mengatakan ganti pakaian 1x sehari dengan pakaian yang disediakan rumah sakit, klien
dapat memilih dan mengambil pakaian dengan baik dan sudah sesuai dengan aturan rumah
sakit.
Klien selama ini tidak mengalami gangguan tidur karena klien dapat tidur dengan kualitas 6-
8 jam perhari, baik malam maupun siang.
6. Penggunaan Obat
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan klien agak menarik diri dengan lingkungan.
Terapi obat :
Trihexiyl Phenidyl : 3 x 2 mg
Haloperidol : 3 x 5 mg
Resperidon : 2 x 2 mg
1. Prilaku kekerasan
4. Disstres spiritual
XIV.
( Efek )
( Core Problem )
( Causa / Penyebab )
POHON MASALAH
Perilaku Kekerasan
1. Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain, Lingkungan berhubungan dengan Perilaku
Kekerasan
Resiko menciderai TUM: 1. klien mau membalas 1. ber salam panggil nama
diri sendiri, orang salam
lain dan Kliendapat 2. sebutkan nama perawat
lingkungan melanjutkan peran 2. klien mau menjabat sambil jabat tangan
sesuai dengan tangan
tanggung jawab. 3. jelaskan maksud
3. klien mau menyebut hubungan interaksi
TUK 1: nama
4. jelaskan kontrak yang
Klien dapat 4. klien mau tersenyum akan dibahas
membina hubungan
5. klien mau kontak mata 5. beri rasa aman dan
saling percaya.
simpati
6. klien mau mengetahui
nama perawat 6. lakukan kontak mata
singkat tapi sering
1. klien mengungkapkan
perasaanya 1. beri kesempatan untuk
mengungkapkan perasaan
2. klien dapat
TUK 2: mengungkapkan 2. bantu klien untuk
penyebab perasaan mengungkapkan penyebab
Klien dapat
marah dari lingkungan perasaan jengkel/kesal
mengidentifikasi
kemampuan atau orang lain
penyebab kekerasan
1. klien mampu
mengungkapkan perasaan
saat marah/jengkel 1. Anjurkan klien
mengungkapkan apa yang
2. klien dapat
dialami dan dirasakan saat
menyimpulkan tanda-
marah
tanda marah yang
dialami. 2. Observasi tanda-tanda
TUK 3 :
perilaku kekerasan pada klien
Klien dapat
mengidentifikasi 3. Simpulkan bersama klien
tanda-tanda perilaku tanda dan gejala kesal yang di
kekerasan alami
1. Klien dapat
mengungkapkan perilaku
kekerasan yang biasa 1. Anjurkan klien untuk
mengungkapkan perilaku
dilakukan
kekerasan yang biasa
2. Klien dapat bermain dilakukan klien .
peran dengan perilaku
2. Bantu klien bermain peran
kekerasan yang biasa
dilakukan sesuai dengan perilaku
kekerasan yang biasa
3. Klien dapat dilakukan.
mengetahui cara yang
biasa dilakukan untuk 3. Bicarakan dengan klien
menyelesaikan masalah apakah dengan cara yang
dilakukan klien masalahnya
TUK 4;
selesai
Klien dapat
1. Klien dapat
mengidentifikasi
menjelaskan akibat dari
perilaku kekerasan 1. bicarakan akibat dan cara
cara yang digunakan
yang biasa dilakukan yang dilakukan klien
Akibat pada klien
2. bersama klien
sendiri
menyimpulkan akibat cara
Akibat pada orang lain yang digunakan oleh klien
TUK 7 :
Klien dapat
menggunakan obat
dengan benar (
sesuai dengan
program )
XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
8. Memberikan perhatian
kepada klien dan
perhatikan
1. Mengkaji pengetahuan
klien tentang perilaku
kekerasan dan penyebab.
2. Memberikan
kesempatan kepada klien
untuk mengungkapkan
perasaan penyebab S : Klien marah apabila
perilaku kekerasan keinginannya tidak terpenuhi
3. Memberikan pujian O:
terhadap kemampuan klien
memngungkap kan persaan • Klien dapat
nya. mengungkapkan perasaan
marah atau jengkel.
A : Klien mampu
mengungkapkan penyebab
SP 2 marah atau jengkel,SP 2
17.00 tercapai.
c. Tangan mengepal.
A : klien mampu
mengidentifikasi tanda dan
gejala saat marah atau
jengkel. SP 3 tercapai.
A : SP 7 tercapai
P : Ulangi SP 6, dan
pertahankan SP 1 – SP 7.