BAB II NNNN

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 17

BAB II

TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian : 15 Januari 2013

Tanggal Masuk : 26 Desember 2012

Ruang : Perkasa

I. PENGKAJIAN

1. Identitas Klien

Nama : Tn. H

Alamat : Jombor, Ceper, Klaten

Umur : 25 Tahun

Jenis Kelamin : Laki - laki

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SMP (Putus Sekolah)

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

No. CM : 01 13 28

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. W

Umur : 57 Tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jombor, Ceper, Klaten

Hubungan dengan Klien : Ayah Kandung

II. KELUHAN UTAMA


Klien mengatakan tidak bisa tidur akibat tidak minum obat, mondar mandir, dan suka
mengancam. Klien mengatakan masih merasa jengkel dan marah jika keinginanya tidak
terpenuhi, saat marah atau jengkel pasien mengamuk dan memukul pintu / jendela.

Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan

III. ALASAN MASUK

±4 hari sebelum masuk rumah sakit klien dirumah bingung, agresif, labil, gelisah dan tidak
mengontrol diri. Klien juga marah marah dan memukul ayahnya karena klien merasa
dibohongi dan keinginanya tidak dipenuhi.Kemudian oleh keluarga, klien dibawa ke RSJD
Klaten untuk kembali di rawat inap.

Masalah Keperawatan : Prilaku Kekerasan

IV. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Klien mengalami gangguan jiwa sejak 11 tahun yang lalu dan pernah masuk rumah sakit
jiwa klaten >35x.

2. Tidak mau kontrol, dan putus obat selama 1 minggu.

3. Klien mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan
jiwa.

4. Klien mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu masuk penjara selama 3
minggu karena mencoba membobol ATM.

V. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda – tanda Vital :

1) Tekanan darah : 120 / 80 mmHg

2) Nadi : 78 x/menit

3) Suhu badan : 36.4 0C

4) Respirasi : 23 x/menit

2. Ukuran

1) Tinggi Badan : 168 cm

2) Berat badan : 70 Kg

3. Kondisi Fisik

Klien mengatakan kondisi tubuhnya saat ini baik – baik saja dan tidak ada keluhan fisik.
VI. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Keterangan :

Laki – laki Satu Rumah

Perempuan Garis Perkawinan

Meninggal Garis Keturunan

Klien

2. Konsep diri

a. Citra tubuh
Klien memandang terhadap dirinya ada bagian tubuh yang paling istimewa atau yang paling
disukainya adalah bagian wajah, karena klien merasa wajahnya tampan..

b. Identitas diri

Klien mempersepsikan dirinya sebagai laki – laki dewasa dan belum menikah dan klien anak
ke dua dari lima bersaudara.

c. Peran

Klien mengatakan bahwa dalam keluarganya adalah anak yang di saying dilingkungan
masyarakat. klien juga aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti gotong royong,
pengajian, pemuda dll.

d. Ideal diri

Klien mengatakan menerima statusnya sebagai seorang anak, dan ingin cepat pulang dan
bebas biar bisa bekerja dan menjadi orang kaya.

e. Harga diri

Klien mengatakan hubungan yang paling dekat, di sayang dan dapat di percaya adalah ayah
dan adiknya.

Masalah Keperawatan : - Koping Individu Tidak Efektif

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang terdekat

Klien mengatakan mengatakan mempunyai orang yang berarti yaitu ayah dan adiknya,
apabila ada masalah klien memilih diam diri dan memendamnya. Didalam keluarganya ayah
dan adik adalah orang yang dipercaya oleh klien.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat

Klien mengatakan dalam masyarakat klien sering mengikuti kegiatan gotong royong,
pengajian, arisan, pemuda, setelah dirumah sakit klien juga mengikuti kegiatan sosial seperti
bersosialisasi dengan teman-teman satu bangsalnya.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Kien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain, setelah di
rumah sakit hubungan klien dengan klien yang satu tidak ada masalah.

4. Spiritual
Klien mengatakan beragama islam dan klien mengatakan saat di rumah tidak rutin
beribadah dan saat di rumah sakit klien tidak beribadah karena merasa kalau doanya tidak
pernah di kabulkan dan semua itu sia-sia.

Masaalah Keperawatan : Distres spiritual

VII. STATUS MENTAL

1. Penampilan

 Klien tampak agak rapi, rambutnya jarang disisir, gigi kuning, kulit bersih.

 Cara berpakaian sudah rapi, baju dan celana tidak terbalik.

 Klien menggunakan sandal.

Masalah Keperawatan :

2. Pembicaraan

Klien ketika bicara nada suara keras, tinggi, tidak meloncat-loncat dari tema yang
dibicarakan dan dapat berkomunikasi dengan lancar.

Masalah Keperawatan : -

3. Aktifitas Motorik

Pada kondisi sekarang klien terlihat tampak tenang, diam, tiduran, untuk saat ini klien sudah
mampu mengendalikan emosinya yang labil.

Masalah Keperawatan : -

4. Alam Perasaan

Alam perasaan klien sesuai dengan keadaan, saat gembira pasien tampak gembira, saat
sedih klien tampak sedih.

Masalah Keperawatan : -

5. Afek

Afek klien datar mempunyai emosi yang stabil.

Masalah Keperawatan : Resiko Tinggi Cidera

6. Interaksi selama wawancara

Saat diwawancara klien kooperatif, cenderung selalu berusaha mempertahankan pendapat


dan kebenaran dirinya.
Masalah Keperawatan : -

7. Persepsi

Sampai saat dikaji klien mengatakan tidak mendengarkan suara-suara.

8. Proses pikir

Pembicaraan klien normal biasa tidak berbelit-belit, tidak meloncat-loncat dan sampai
tujuan karena dapat kooperatif.

Masalah Keperawatan : -

9. Tingkat Kesadaran

 Orientasi waktu, tempat dan orang dapat disebutkan dengan benar dan jelas yang
ditandai dengan klien mampu menyebutkan hari, tanggal, tahun yang benar pada saat
wawancara.

 Klien dapat mengenali orang-orang yang ada disekitarnya ditunjukkan dengan klien bias
menyebutkan beberapa nama temannya.

Masalah Keperawatan : -

10. Memori

Klien dapat mengingat kejadian saat dibawa rumah sakit dengan diantar oleh ayahnya. Dan
klien dapat mengingat nama mahasiswa saat berkenalan dengan benar.

Masalah Keperawatan : -

11. Tingkat Konsentrasi Berhitung

Klien dapat menghitung dengan baik misalnya 2x5 = 10, 5+5 = 10, Klien dapat memfokuskan
konsentrasi dengan baik

Masalah Keperawatan : -

12. Kemampuan Penilaian

Klien mampu menilai suatu masalah dan dapat mengambil keputusan sesuai tingkat atau
mana yang lebih baik untuk dikerjakan pertama kali.

Masalah Keperawatan : -

13. Daya Tilik Diri


Klien mampu mengenali penyakitnya dan tidak mengingkari terhadap penyakitnya karena
klien mampu menjelaskan mengapa klien bisa seperti ini dan penyebab mengapa klien bisa
sakit jiwa seperti ini.

Masalah Keperawatan : -

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

Klien mampu makan dengan mandiri dengan cara yang baik seperti biasanya, klien makan 3x
sehari, pagi, siang dan sore, minum ±6 gelas sehari.

2. BAB/BAK

Klien BAB 1x sehari, BAK ±5x sehari dan mampu melakukan eliminasi dengan baik,
menjaga kebersihan setelah BAB dan BAK dengan baik.

3. Mandi

Klien mengatakan mandi 2x sehari pagi dan sore hari, menyikat gigi saat mandi, kebersihan
tubuh baik.

4. Berpakaian

Klien mengatakan ganti pakaian 1x sehari dengan pakaian yang disediakan rumah sakit, klien
dapat memilih dan mengambil pakaian dengan baik dan sudah sesuai dengan aturan rumah
sakit.

5. Pola Istirahat Tidur

Klien selama ini tidak mengalami gangguan tidur karena klien dapat tidur dengan kualitas 6-
8 jam perhari, baik malam maupun siang.

6. Penggunaan Obat

Klien mengatakan dirumah sakit selalu minum obat.

7. Aktivitas di dalam rumah

Klien bisa membantu pekerjaan rumah seperti mencuci, menyapu, dll.

8. Aktivitas diluar rumah

Klien mengatakan bekerja sehari-hari sebagai buruh.

IX. MEKANISME KOPING

 Klien mampu berkomunikasi dengan orang lain.


 Klien mampu mengatasi masalah ringan seperti menjaga kebersihan diri dan menyiapkan
makanan.

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

1. Masalah dengan dukungan kelompok (-)

2. Masalah berhubungan dengan lingkungan klien agak menarik diri dengan lingkungan.

MK : Harga Diri Rendah

3. Masalah dengan kesehatan (-)

4. Masalah dengan perumahan, klien tinggal dengan ayah dan adiknya.

5. Masalah dengan ekonomi, kebutuhan klien di penuhi oleh ayahnya.

XI. ASPEK MEDIK

Terapi obat :

 Inj. Lodomer : 1amp IM extra

 Trihexiyl Phenidyl : 3 x 2 mg

 Haloperidol : 3 x 5 mg

 Resperidon : 2 x 2 mg

XII. MASALAH KEPERAWATAN

1. Prilaku kekerasan

2. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

3. Harga diri rendah

4. Disstres spiritual

XIII. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1 DS : klien mengatakan dirumah Perilaku Kekerasan Resiko mencederai diri


marah-marah kepada ayahnya sendiri, orang lain dan
karena keinginanya tidak lingkungan
dipenuhi dan merasa dibohongi.
Serta klien memukul ayahnya
sampai berdarah.

DO : face tegang, mudah


tersinggung saat di ajak bicara,
tatapan mata tajam, muka
tampak merah.

2 DS : klien mengatakan saat Koping Individu Tidak Efektif Perilaku Kekerasan


mempunyai masalah dipendam
sendiri, tidak mau bercerita.

DO : pasien tidak banyak bicara,


pasien berdiam diri

XIV.

( Efek )

( Core Problem )

( Causa / Penyebab )

POHON MASALAH

Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain, Lingkungan

Perilaku Kekerasan

Koping Individu Tidak Efektif

XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain, Lingkungan berhubungan dengan Perilaku
Kekerasan

2. Perilaku Kekerasan berhubungan dengan Koping Individu Tidak Efektif

XVI. RENCANA KEPERAWATAN


Diagnosa Tujuan Criteria hasil Intervensi

Resiko menciderai TUM: 1. klien mau membalas 1. ber salam panggil nama
diri sendiri, orang salam
lain dan Kliendapat 2. sebutkan nama perawat
lingkungan melanjutkan peran 2. klien mau menjabat sambil jabat tangan
sesuai dengan tangan
tanggung jawab. 3. jelaskan maksud
3. klien mau menyebut hubungan interaksi
TUK 1: nama
4. jelaskan kontrak yang
Klien dapat 4. klien mau tersenyum akan dibahas
membina hubungan
5. klien mau kontak mata 5. beri rasa aman dan
saling percaya.
simpati
6. klien mau mengetahui
nama perawat 6. lakukan kontak mata
singkat tapi sering

1. klien mengungkapkan
perasaanya 1. beri kesempatan untuk
mengungkapkan perasaan
2. klien dapat
TUK 2: mengungkapkan 2. bantu klien untuk
penyebab perasaan mengungkapkan penyebab
Klien dapat
marah dari lingkungan perasaan jengkel/kesal
mengidentifikasi
kemampuan atau orang lain
penyebab kekerasan

1. klien mampu
mengungkapkan perasaan
saat marah/jengkel 1. Anjurkan klien
mengungkapkan apa yang
2. klien dapat
dialami dan dirasakan saat
menyimpulkan tanda-
marah
tanda marah yang
dialami. 2. Observasi tanda-tanda
TUK 3 :
perilaku kekerasan pada klien
Klien dapat
mengidentifikasi 3. Simpulkan bersama klien
tanda-tanda perilaku tanda dan gejala kesal yang di
kekerasan alami

1. Klien dapat
mengungkapkan perilaku
kekerasan yang biasa 1. Anjurkan klien untuk
mengungkapkan perilaku
dilakukan
kekerasan yang biasa
2. Klien dapat bermain dilakukan klien .
peran dengan perilaku
2. Bantu klien bermain peran
kekerasan yang biasa
dilakukan sesuai dengan perilaku
kekerasan yang biasa
3. Klien dapat dilakukan.
mengetahui cara yang
biasa dilakukan untuk 3. Bicarakan dengan klien
menyelesaikan masalah apakah dengan cara yang
dilakukan klien masalahnya
TUK 4;
selesai
Klien dapat
1. Klien dapat
mengidentifikasi
menjelaskan akibat dari
perilaku kekerasan 1. bicarakan akibat dan cara
cara yang digunakan
yang biasa dilakukan yang dilakukan klien
 Akibat pada klien
2. bersama klien
sendiri
menyimpulkan akibat cara
 Akibat pada orang lain yang digunakan oleh klien

 akibat pada lingkungan

3. Tanya pada klien apakah ia


ingin mempelajari cara yang
baru dan yang sehat.
1. klien dapat
menyebutkan contoh
pencegahan perilaku 1. Bantu klien memilih cara
kekerasan secara : yang paling tepat untuk klien

- Fisik: Tarik nafas dalam , 2. Bantu klien


olah raga, memukul mengidentifikasi manfaat cara
TUK 5; bantal yang telah dipilih

Klien dapat - Verbal: Mengatakan 3. Bantu klien untuk


mengidentikasi secara langsung dengan menstimulasikan cara tersebut
akibat perilaku tidak menyakiti. atau dengan role play
kekerasan
2. klien dapat 4. Beri reinforcement positif
mendemonstrasikan cara atas keberhasilan klien
fisik (memukul bantal) menstimulasikan cara tersebut
untuk mencegah perilaku
5. Anjurkan klien untuk
kekerasan.
menggunakan cara yang
dipelajari saat jengkel atau
marah.
1.Jelaskan jenis-jenis obat
TUK 6 : yang di minum pada klien dan
keluarga.
Klien dapat
1. Klien dapat menyebut
mendemonstrasikan 2.Diskusikan manfaat minum
kan obat – obat yang di
cara mengontrol obat dan kerugian berhenti
minum dan kegunaanya (
perilaku kekerasan minum obat tanpa seijin
jenis ,waktu,dosis,dan
dokter
efek )
3.Jelaskan prinsip benar
minum obat(baca nama yg
tertera pd botol obat,dosis
obat ,waktu dan cara minum)

1.Anjurkan klien minum obat


tepat waktu

2.Anjurkan klien melaporkan


pada perawat atau dokter jika
merasakan efek yang tidak
2. Klien dapat minum menyenang kan
obat sesuai program
pengobatan 3.Beri pujian jika klien minum
obat dengan benar.

TUK 7 :

Klien dapat
menggunakan obat
dengan benar (
sesuai dengan
program )
XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Waktu Dx SP IMPLEMENTASI EVALUASI

Selasa 1 SP 1 1. Membina hubungan S : Klien senang


saling percaya dengan karena disapa oleh perawat.
15/01/13 mengungkapkan
komunikasi terapeutik O:
17.00
2. Menyapa klien dengan  Klien mau berjabat tangan
ramah,baik verbal maupun
 Klien mau bercerita
non verbal.
tentang diri nya
3. Memperkenal diri
 Kontak mata cukup
dengan sopan.
A : Klien mampu membina
4. Menjelaskan tujuan
hubungan saling percaya, SP
pertemuan dengan lengkap
1 tercapai.
5. Menanyakan nama
P : Lanjutkan SP 2,klien dapat
klien dengan lengkap.
mengidentifikasi penyebab
6. Mengatakan dengan marah.
jujur dan menepati janji
K : Klien di minta untuk
7. Menunjukkan rasa mencari penyebab marah.
empati dan menerima klien
apa adanya.

8. Memberikan perhatian
kepada klien dan
perhatikan

kebutuhan dasar klien

1. Mengkaji pengetahuan
klien tentang perilaku
kekerasan dan penyebab.

2. Memberikan
kesempatan kepada klien
untuk mengungkapkan
perasaan penyebab S : Klien marah apabila
perilaku kekerasan keinginannya tidak terpenuhi

3. Memberikan pujian O:
terhadap kemampuan klien
memngungkap kan persaan • Klien dapat
nya. mengungkapkan perasaan
marah atau jengkel.

• Klien tampak tegang


tegangan dan tatapan mata
tajam.

A : Klien mampu
mengungkapkan penyebab
SP 2 marah atau jengkel,SP 2
17.00 tercapai.

P : Lanjutkan SP 3, klien dapat


mengontrol dan penanganan
perilaku kekerasan dengan
cara sholat dan berdoa.

K : Klien diminta untuk


mencari penyebab dan tanda
marah yang belum di
ungkapkan
Rabu SP 3 1. Mendiskusikan bersama S : klien saat marah akan
klien tentang apa yang berbicara dengan nada tinggi,
16/01/2013 tangan mengepal, matanya
dirasakan saat klien marah
12.30 menatap tajam, wajahnya
2. Mendiskusikan bersama tampak merah.
klien tentang tanda-tanda
perilaku kekerasan. O : pasien menunjukkan
tanda-tanda :

a. Nada suara tinggi

b. Mata menatap tajam

c. Tangan mengepal.

A : klien mampu
mengidentifikasi tanda dan
gejala saat marah atau
jengkel. SP 3 tercapai.

K : klien diminta untuk


mengidentifikasi perilaku
kekerasan yang sering
dilakukan.

SP 4 1. Menganjurkan klien S : klien akan marah-marah


untuk mengungkapkan apabila keinginanya tidak
perilaku kekerasan yang dipenuhi dan memukul pintu
bias dilakukan. / jendela.

2. Membantu klien O : klien tampak :Tegang,


bermain peran sesuai tangan mengepal, mata
dengan perilaku kekerasan. menatap tajam, wajah
memerah.
3. Membicarakan dengan
klien apakah dengan cara A : klien mampu
yang dilakukan oleh klien mengungkapkan perilaku
masalah akan teratasi. kekerasan yang bisa
dilakukan. SP 4 tercapai.
P : lanjutkan SP 5, klien dapat
mengungkapkan perilaku
yang sering dilakukan saat
marah.

K :klien diminta untuk


mengingat kembali akibat
yang akan ditimbulkan.

Kamis SP 5 1. Membicarakan akibat S : klien sangat menyesal dan


atau kerugian dan cara ingin minta maaf setelah
18/01/2013 yang dilakukan kilen pada dirinya marah – marah dan
11.15 saat marah memukul ayahnya.

2. Menyimpulkan bersama O : klien tampak : sedih, ingin


klien akibat dari cara yang menangis, mata menatap
digunakan oleh klien tajam, wajah memerah.

3. Menanyakan kepada A : klien mampu


klien apakah klien mau mengungkapkan akibat atau
mempelajari cara-cara kerugian dari perilaku
yang baru dan sehat kekerasan yang dilakukannya,
SP 5 tercapai.

P : lanjutkan SP 6, klien dapat


mengontrol perilaku yang
sering dilakukan saat marah.

K : klien diminta untuk


berlatih mengontrol marah
dengan cara sholat dan
berdoa.

12.00 SP 6 1. Melatih klien S : Klien mengatakan jarang


mengontrol perilaku sholat dan merasa doa nya
kekerasan dan penanganan tidak dikabulkan.
dengan cara sholan dan
O : Klien tidak melaksanakan
berdoa
sholat dan berdoa.
2. Menganjurkan klien
memasukkan dalam jadwal A : SP 6 belum tercapai
kegiatan. P : Ulangi dan Pertahankan SP
6,

K : Klien diminta berlatih


untuk meminum obat secara
teratur
SP 7 1. Melatih klien minum S : Klien mengatakan minum
obat dengan teratur obat secara teratur setelah
makan.
2. menganjurkan klien
memasukkan dalam jadwal O : Klien mau minum obat
kegiatan tanpa paksaan perawat.

A : SP 7 tercapai

P : Ulangi SP 6, dan
pertahankan SP 1 – SP 7.

K : Klien diminta untuk


mempertahankan apa yang
telah dilakukan tadi.

You might also like