PPK Hiperbilirubinemia

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

HIPERBILIRUBINEMIA

1. Pengertian Meningkatnya kadar bilirubin serum melebihi normal


pada neonatus
2. Anamnesis Insidens
- 25-60 % dari semua neonates cukup bulan
- 80 % dari semua neonates kurang bulan

Etiologic
Meningkatnya produksi bilirubin:
- Icterus fisiologis
- Icterus non fisiologis
 Penyakit hemolitik
 Imun (rhesus, ABO)
 Ekstravasasi dara (sefalhematoma,
memar yang luas)
 Polisitemia
 Sepsis
Terganggunya transport bilirubin dalam sirkulasi
- Hypoalbuminemia (kelahiran kurang bulan dan
malnutrisi pasca natal)
- Lepasnya bilirubin dari albumin yang
mengikatnya oleh obat obatan
Terganggunya pengambilan bilirubin oleh hati
- Fisiologis
- Non fisiologis
 Kelahiran kurang bulan
 Defisiensi ligandin (protein Y dan Z)
 Sepsis
Terganggunya konjugasi bilirubin
- Fisiologis
- Non fisiologis
 Hipotiroidisme
 Sepsis
Peningkatan sirkulasi eterohepatik
- Obstruksi usus
- Tertundanya pelepasan meconium (sumbatan
meconium, tertundanya asupan minum dan
hipotiroidisme)

Icterus fisologis
- Meningkatnya bilirubinserum tak terkonjugasi/
indirek terjadi selama minggu pertama
kehidupan dan akan terpecahkan dengan
sendirinya
- Pada bayi sehat dan cukup bulan, akan terlihat
pada hari kedua dan ketiga dan biasanya akan
menghilang pada hari ke 6-8 tapi mungkin akan
menetap sampai hari ke-14 dengan maksimal
total kadar bilirubin serum > 12 mg/dl
- Pada bayi kurang bulan, icterus akan terlihat
pada hari ke 3-4 dan akan hilang pada hari ke 10-
20 dengan kadar bilirubin serum maksimal < 15
mg/dl

Icterus non fisiologis


Harus dicurigai bila kriteria icterus fisiologis tidak
terpenuhi
Kriteria icterus non fisiologis:
- Icterus mulai sebelum usia 36 jam
- Peningkatan kadar bilirubin serum > 0,5 mg/dl
perjam
- Total bilirubin serum > 15 mg/dl pada bayi
cukup bulan dan diberi susu formula
- Total bilirubin serum > 17 mg/dl pada bayi
cukup bulan dan diberi ASI
- Icterus klinis pada > 8 hari pada bayi cukup
bulan dan > 14 hari pada bayi tidak cukup bulan

3. Pemeriksaan fisis Bayi dengan icterus harus diperiksa berdasarkan temuan


fisik sebagai berikut:
 Kelahiran kurang bulan
 Kecil untuk masa kehamilan
 Mikrosefal (infeksi kongenital)
 Ekstravasasi darah misalnya sefal
hematoma atau infeksi
 Pucat, petekiae
 Hepatosplenomegaly: anemia hemolitik
dan infeksi
 Tanda hipotiroidisme
 Tanda sepsis neonatorum
 Warna kulit bayi kuning: amati icterus
pada siang hari dengan sinar lampu yang
cukup. Tekan kulit dengan ringan
memakai jari tangan untuk memastikan
warna kulit dan jaringan subkutan.
- Pada hari pertama tekan pada ujung hidung atau
dahi
- Pada hari kedua tekan pada lengan atau tungkai
- Pada hari ketiga atau seterusnya tekan pada
tangan dan kaki

4. Kriteria diagnosis 4.1 Ikterus non fisologis


Harus dicurigai bila kriteria icterus fisiologis tidak
terpenuhi
Kriteria icterus non fisologis:
4.1.1 Ikterus mulai sebelum usia 36 jam
4.1.2 Peningkatan kadar bilirubin serum > 0,5
mg/dl perjam
4.1.3 Total bilirubin serum > 15 mg/dl pada bayi
cukup bulan dan diberi susu formula
4.1.4 Total bilirubin serum > 17 mg/dl pada bayi
cukup bulan dan diberi ASI
4.1.5 Icterus klinis pada > 8 hari pada bayi cukup
bulan dan > 14 hari pada bayi tidak cukup
bulan

5. Diagnose Hyperbilirubinemia
6. Pemeriksaan penunjang 6.1 Laboratorium :
6.1.1 Bilirubin total serum dan bilirubin direk
6.1.2 Golongan darah dan rhesus
6.1.3 Pemeriksaan coombs
6.1.4 Pemeriksaan hitung darah lengkap
6.1.5 Hitung retikulosit

Pemeriksaan yang dapat dilakukan di RSIA ANANDA


hanya pemeriksaan hitung darah lengkap

7. Terapi/tindakan 7.1 ASI dan kontak kulit dengan kulit membantu


bilirubin neonates teratur
7.2 Meningkatkan asupan cairan maupun kalorinya
7.3 Hentikan obat yang mempengaruhi metabolisme
bilirubin
7.4 Mengoreksi hipoksia, infeksi dan asidosis
7.5 Fenobarbital 4 mg/kg BB/hari dibagi dua dosis
7.6 Sequest 1,5 gr/kg BB/hari dibagi dalam 3 dosis
7.7 Terapi sinar selama 2-3 kali 24 jam
7.8 Transfusi tukar
8. Edukasi Mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar
Meningkatkan asupan minum bayi
9. Prognosis Bonam
10. Indicator medis Perbaikan klinis gizi
11. Kepustakaan Protocol asuhan neonatal pelayanan obstetridan
neonatal emergensi komprehensif (PONEK)

You might also like