Professional Documents
Culture Documents
Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
I-1
juga menjual produk sampingan dengan kapasitas terbatas, antara lain produk
ukiran batu, ornamen, lampu taman, vas dan lain-lain.
Untuk menyimpan produk jadinya, CV. Karya Baru mempunyai satu area
gudang barang jadi dengan luas 100 m2 yang berlokasi sama dengan tempat
proses produksinya di Jalan Solo-Yogya Km 27,7 Jambu Kulon, Ceper, Klaten.
Aktivitas pergudangan CV. Karya Baru saat ini meliputi penerimaan barang jadi
dari lantai produksi, penyortiran, penyimpanan barang, tambahan finishing dan
packaging. Sejak tahun 2006 perusahaan mengalami peningkatan permintaan
ekspor yang cukup signifikan. Oleh karena itu perusahaan memperluas gudang
barang jadi menjadi 700 m2. Di gudang ini, peningkatan kapasitas hasil produksi
dapat disimpan pada ruang yang lebih besar.
Permasalahan yang terjadi adalah perluasan ruang gudang tidak disertai
dengan pengaturan alokasi barang jadi yang baik. Setelah proses penyortiran,
barang ditempatkan begitu saja di lantai penyimpanan yang kosong. Penempatan
barang dengan jenis dan ukuran berbeda ditempatkan secara random dan
bercampur. Selain itu fasilitas yang digunakan di dalam gudang juga sangat
terbatas, hanya terdapat 1 forklift untuk aktivitas pemindahan barang. Barang jadi
yang ditempatkan pada pallet-pallet kayu juga tidak tersusun dengan rapi.
Ketidakteraturan penyusunan pallet ini disebabkan tidak adanya rak untuk
menyimpan barang jadi dan tidak adanya sistem alokasi penyimpanan di gudang
barang jadi. Ketidakteraturan alokasi penyimpanan barang jadi ini menyebabkan
ketidakefisienan pada penggunaan forklift sehingga terjadi pemborosan pada
biaya material handling.
Akibat dari tidak adanya sistem alokasi penyimpanan juga berpengaruh
pada ketidakefisienan sistem penempatan barang. Ketidakefisienan ini dapat
dilihat dari hasil observasi, terdapat stok batu kuning ukuran 10x10x1 cm
sebanyak 2038 buah (kumulatif pada lokasi penyimpanan yang berbeda di
gudang) pada bulan Juni 2007. Jumlah ini tidak diikutkan dalam sejumlah 8453
buah pengiriman pada bulan Agustus 2007. Tidak diikutkannya sejumlah barang
dikarenakan barang tidak ditemukan lokasinya di gudang. Penempatan atau
alokasi barang di tempat penyimpanan tidak disertai proses pencatatan dan
I-2
identitas pallet. Oleh karena itu pada saat pengambilan suatu item sering tidak
diketemukan. Jika saat proses pengambilan barang tidak berhasil ditemukan di
gudang, maka sejumlah barang tersebut harus diadakan dengan cara diproduksi
kembali. Hal ini terjadi terus-menerus sehingga menyebabkan penumpukan
barang jadi di gudang. Kesulitan menemukan barang jadi yang sudah disimpan
ini juga disebabkan oleh banyaknya jumlah item barang jadi yang disimpan
dilihat dari ukuran dan jenisnya.
Berdasarkan uraian di atas, diperlukan adanya perencanaan sistem alokasi
penyimpanan yang mampu mengatasi permasalahan pergudangan yang dihadapi
CV. Karya Baru. Liu (2004) menyatakan bahwa perencanaan sistem alokasi
penyimpanan meliputi penentuan kebutuhan ruang, desain rak, alokasi
penempatan barang dan sistem pencatatan barang. Oleh karena itu, perencanaan
sistem alokasi penyimpanan ini meliputi perencanaan rak penyimpanan,
penentuan alokasi penempatan barang dan pembuatan sistem informasi sederhana
pergerakan barang. Perencanaan ini diharapkan menghasilkan sistem pengaturan
barang dan pencatatan yang jelas untuk mengurangi penumpukan barang.
Perencanaan ini juga diharapkan menghasilkan sistem alokasi penyimpanan
barang jadi yang baik dengan mengoptimalkan jarak tempuh forklift dan biaya
material handling.
I-3
Tujuan khusus dari laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Penentuan kapasitas gudang barang jadi.
2. Pemilihan jenis ,bentuk, dimensi rak dan pallet penyimpanan.
3. Penentuan alokasi penempatan barang pada rak penyimpanan.
4. Pembuatan sistem informasi sederhana pergerakan barang.
I-4
1.6 Asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut :
1. Hambatan-hambatan dalam proses produksi tidak diperhitungkan.
2. Jumlah penumpukan maksimal vertikal rak adalah 4 tumpuk.
3. Allowance untuk ukuran slot adalah 0,15 m.
4. Tingkat Suku Bunga 10%.
Bab I : Pendahuluan
I-5
Bab V : Analisa dan Interpretasi Hasil
Bab ini berisi tentang analisa terhadap perencanaan yang telah dibuat
sesuai dengan teori yang digunakan.
Bagian ini berisi kesimpulan hasil dari semua tahap yang telah dilalui
selama penelitian beserta saran-saran yang berkaitan dengan
penelitian.
I-6