Bab I

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Gudang atau storage merupakan tempat menyimpan bahan baku yang
akan dilakukan proses manufaktur, maupun barang jadi yang siap dipasarkan.
pergudangan memainkan peranan kunci dalam pengembangan strategi logistik
terpadu. Operasi pergudangan berkembang pesat sejalan dengan munculnya
teknik-teknik manajemen produksi tepat waktu dan respon cepat. Sistem produksi
tepat waktu menjadikan operasi pergudangan seperti proses penerimaan barang,
pencatatan dan proses pergudangan lainnya dilakukan seefektif dan seakurat
mungkin (Purnomo, 2004). Menurut literatur bisnis, terdapat indikasi bahwa
pergudangan telah diperlihatkan sebagai kepentingan fasilitas penyimpanan untuk
melengkapi proses marketing dasar dalam memenuhi customer service
(Bowersox dan Closs, 1996).
Tujuan keberadaan gudang adalah untuk menyimpan produk sampai
produk tersebut diminta oleh pelanggan. Aktivitas pergudangan pada umumnya
meliputi penerimaan (receiving), pengalokasian (putaway), penyimpanan
(storage), pemilihan (order picking), pengepakan (packaging), dan pengiriman
(shipping). Dalam perencanaan pergudangan yang baik, penggunaan ruang
penyimpanan yang tersedia secara efektif dan sistem alokasi penyimpanan yang
baik harus dilakukan untuk meminimasi material handling (Heragu, 1997). Pada
saat yang sama, pengurangan biaya harus disertai dengan peningkatan terhadap
pelayanan pelanggan (Frazelle, 2003).
CV. Karya Baru merupakan perusahaan yang berskala menengah yang
bergerak di bidang pabrikasi batu alam. Perusahaan ini menfokuskan produksinya
pada stone building story, yaitu khusus memenuhi permintaan produk elemen
bangunan seperti produk tegel, slab, piaster, profile flith dan rumah knock down.
Produk diproduksi dalam berbagai ukuran dan perlakuan finishing sesuai pesanan
konsumen. Bahan baku utama produksi terdiri dari batu kuning, batu candi, batu
hijau, batu krem dan batu putih. Selain produk-produk utama tersebut, perusahaan

I-1
juga menjual produk sampingan dengan kapasitas terbatas, antara lain produk
ukiran batu, ornamen, lampu taman, vas dan lain-lain.
Untuk menyimpan produk jadinya, CV. Karya Baru mempunyai satu area
gudang barang jadi dengan luas 100 m2 yang berlokasi sama dengan tempat
proses produksinya di Jalan Solo-Yogya Km 27,7 Jambu Kulon, Ceper, Klaten.
Aktivitas pergudangan CV. Karya Baru saat ini meliputi penerimaan barang jadi
dari lantai produksi, penyortiran, penyimpanan barang, tambahan finishing dan
packaging. Sejak tahun 2006 perusahaan mengalami peningkatan permintaan
ekspor yang cukup signifikan. Oleh karena itu perusahaan memperluas gudang
barang jadi menjadi 700 m2. Di gudang ini, peningkatan kapasitas hasil produksi
dapat disimpan pada ruang yang lebih besar.
Permasalahan yang terjadi adalah perluasan ruang gudang tidak disertai
dengan pengaturan alokasi barang jadi yang baik. Setelah proses penyortiran,
barang ditempatkan begitu saja di lantai penyimpanan yang kosong. Penempatan
barang dengan jenis dan ukuran berbeda ditempatkan secara random dan
bercampur. Selain itu fasilitas yang digunakan di dalam gudang juga sangat
terbatas, hanya terdapat 1 forklift untuk aktivitas pemindahan barang. Barang jadi
yang ditempatkan pada pallet-pallet kayu juga tidak tersusun dengan rapi.
Ketidakteraturan penyusunan pallet ini disebabkan tidak adanya rak untuk
menyimpan barang jadi dan tidak adanya sistem alokasi penyimpanan di gudang
barang jadi. Ketidakteraturan alokasi penyimpanan barang jadi ini menyebabkan
ketidakefisienan pada penggunaan forklift sehingga terjadi pemborosan pada
biaya material handling.
Akibat dari tidak adanya sistem alokasi penyimpanan juga berpengaruh
pada ketidakefisienan sistem penempatan barang. Ketidakefisienan ini dapat
dilihat dari hasil observasi, terdapat stok batu kuning ukuran 10x10x1 cm
sebanyak 2038 buah (kumulatif pada lokasi penyimpanan yang berbeda di
gudang) pada bulan Juni 2007. Jumlah ini tidak diikutkan dalam sejumlah 8453
buah pengiriman pada bulan Agustus 2007. Tidak diikutkannya sejumlah barang
dikarenakan barang tidak ditemukan lokasinya di gudang. Penempatan atau
alokasi barang di tempat penyimpanan tidak disertai proses pencatatan dan

I-2
identitas pallet. Oleh karena itu pada saat pengambilan suatu item sering tidak
diketemukan. Jika saat proses pengambilan barang tidak berhasil ditemukan di
gudang, maka sejumlah barang tersebut harus diadakan dengan cara diproduksi
kembali. Hal ini terjadi terus-menerus sehingga menyebabkan penumpukan
barang jadi di gudang. Kesulitan menemukan barang jadi yang sudah disimpan
ini juga disebabkan oleh banyaknya jumlah item barang jadi yang disimpan
dilihat dari ukuran dan jenisnya.
Berdasarkan uraian di atas, diperlukan adanya perencanaan sistem alokasi
penyimpanan yang mampu mengatasi permasalahan pergudangan yang dihadapi
CV. Karya Baru. Liu (2004) menyatakan bahwa perencanaan sistem alokasi
penyimpanan meliputi penentuan kebutuhan ruang, desain rak, alokasi
penempatan barang dan sistem pencatatan barang. Oleh karena itu, perencanaan
sistem alokasi penyimpanan ini meliputi perencanaan rak penyimpanan,
penentuan alokasi penempatan barang dan pembuatan sistem informasi sederhana
pergerakan barang. Perencanaan ini diharapkan menghasilkan sistem pengaturan
barang dan pencatatan yang jelas untuk mengurangi penumpukan barang.
Perencanaan ini juga diharapkan menghasilkan sistem alokasi penyimpanan
barang jadi yang baik dengan mengoptimalkan jarak tempuh forklift dan biaya
material handling.

1.2 Perumusan Masalah


Perumusan masalah dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang
disajikan dalam latar belakang masalah adalah bagaimana merencanakan sistem
alokasi penyimpanan yang dapat mengurangi penumpukan barang dengan
mengoptimalkan jarak tempuh forklift dan biaya material handling?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan umum dari laporan tugas akhir ini adalah merencanakan sistem
alokasi penyimpanan di gudang barang jadi CV.Karya Baru.

I-3
Tujuan khusus dari laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Penentuan kapasitas gudang barang jadi.
2. Pemilihan jenis ,bentuk, dimensi rak dan pallet penyimpanan.
3. Penentuan alokasi penempatan barang pada rak penyimpanan.
4. Pembuatan sistem informasi sederhana pergerakan barang.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diperoleh dalam laporan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Meminimasi biaya material handling.
2. Memudahkan bagian pergudangan dalam melakukan proses pergudangan
dan mengontrol pergerakan barang di gudang.
3. Membantu operator forklift dalam memindahkan barang dengan
pengaturan layout yang baik.

1.5 Batasan Masalah


Untuk membatasi permasalahan yang diteliti agar lebih terfokus, maka
dibuat batasan masalah sebagai berikut:
1. Penentuan alokasi barang jadi adalah pada penyimpanan 1 sebelum proses
packaging.
2. Perhitungan jumlah item berdasarkan jumlah terbanyak pada masing-
masing item yang yang pernah dipesan selama Januari 2004-Agustus 2007
3. Perhitungan kekuatan mekanis rak tidak dilakukan.
4. Jenis-jenis rak yang dipakai untuk pemilihan dibatasi berdasarkan jenis
yang dapat ditemukan di pasaran Indonesia.
5. Harga yang digunakan dalam perhitungan merupakan harga dari jenis yang
dapat ditemukan di pasaran Indonesia pada pencarian literatur bulan
Februari 2008.

I-4
1.6 Asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut :
1. Hambatan-hambatan dalam proses produksi tidak diperhitungkan.
2. Jumlah penumpukan maksimal vertikal rak adalah 4 tumpuk.
3. Allowance untuk ukuran slot adalah 0,15 m.
4. Tingkat Suku Bunga 10%.

1.7 Sistematika Penulisan


Dalam membahas permasalahan yang telah dirumuskan di atas, digunakan
sistematika sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan


dan manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas tentang teori-teori tentang konsep pengaturan


gudang, tinjauan pustaka tentang literatur dan penelitian yang
berhubungan dengan melakukan perencanaan sistem alokasi
penyimpanan gudang.

Bab III : Metodologi Penelitian

Bab ini berisi urut-urutan/tahapan yang dilalui selama penelitian mulai


dari observasi awal sampai penarikan kesimpulan, beserta penjelasan
dan gambar diagramnya.

Bab IV : Pengolahan data

Bab ini berisi tentang pengolahan data-data dan langkah-langkah


perhitungan yang diperlukan dalam melakukan perencanaan sistem
alokasi penyimpanan gudang pergudangan CV. Karya Baru.

I-5
Bab V : Analisa dan Interpretasi Hasil

Bab ini berisi tentang analisa terhadap perencanaan yang telah dibuat
sesuai dengan teori yang digunakan.

Bab VI : Kesimpulan dan Saran

Bagian ini berisi kesimpulan hasil dari semua tahap yang telah dilalui
selama penelitian beserta saran-saran yang berkaitan dengan
penelitian.

I-6

You might also like