Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

Jenis-jenis Diabetes5

I. Diabetes insidipus5
Diabetes insipidus adalah kondisi yang cukup langka, dengan gejala selalu merasa
haus dan pada saat bersamaan sering membuang air kecil dalam jumlah yang sangat
banyak. Jika sangat parah, penderitanya bisa mengeluarkan air kencing sebanyak 20 liter
dalam sehari.5
Diabetes insipidus sendiri berbeda dengan diabetes melitus. Diabetes melitus
adalah penyakit jangka panjang yang ditandai dengan kadar gula darah di atas normal.
Diabetes insipidus, pada lain sisi tidak terkait dengan kadar gula dalam darah.5

Penyebab Diabetes Insipidus5

Terjadinya diabetes insipidus dikarenakan gangguan pada hormon antidiuretik


(antidiuretic hormone/ADH) yang mengatur jumlah cairan dalam tubuh. Hormon ini dihasilkan
hipotalamus, yaitu jaringan khusus di otak. Hormon ini disimpan oleh kelenjar pituitari setelah
dihasilkan oleh hipotalamus.5
Kelenjar pituitari akan mengeluarkan hormon antidiuretik ini saat kadar air di dalam
tubuh terlalu rendah. ‘Antidiuretik’ berarti bersifat berlawanan dengan ‘diuresis’. ‘Diuresis’
sendiri berarti produksi urine. Hormon antidiuretik ini membantu mempertahankan air di dalam
tubuh dengan mengurangi jumlah cairan yang terbuang melalui ginjal dalam bentuk urine.
Yang menyebabkan terjadinya diabetes insipidus adalah produksi hormon antidiuretik
yang berkurang atau ketika ginjal tidak lagi merespons seperti biasa terhadap hormon
antidiuretik. Akibatnya, ginjal mengeluarkan terlalu banyak cairan dan tidak bisa menghasilkan
urine yang pekat. Orang yang mengalami kondisi ini akan selalu merasa haus dan minum lebih
banyak karena berusaha mengimbangi banyaknya cairan yang hilang.5
Diabetes insipidus sendiri terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu:

a. Diabetes insipidus kranial.


Diabetes insipidus jenis ini yang paling umum terjadi. Disebabkan tubuh tidak
memiliki cukup hormon antidiuretik dari hipotalamus. Kondisi ini bisa disebabkan
oleh kerusakan pada hipotalamus atau pada kelenjar pituitari. Kerusakan yang terjadi
bisa diakibatkan oleh terjadinya infeksi, operasi, cedera otak, atau tumor otak5

b. Diabetes insipidus nefrogenik.


Diabetes insipidus jenis ini muncul ketika tubuh memiliki hormon antidiuretik
yang cukup untuk mengatur produksi urine, tapi organ ginjal tidak merespons
terhadapnya. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh kerusakan fungsi organ ginjal atau
sebagai kondisi keturunan. Beberapa obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi
penyakit mental, seperti lithium, juga bisa menyebabkan diabetes insipidus jenis ini.5

II. Diabetes melitus5


Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi
yang disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau gangguan kerja insulin atau
keduanya. Tubuh pasien dengan diabetes mellitus tidak dapat memproduksi atau tidak dapat
merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah
meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang pada
pasien tersebut.5
Dalam pengetiannya diabetes melitus merupakan gangguan kronik pada metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak akibat ketidakcukupan sekresi insulin dan resistensi insulin
pada jaringan yang dituju. Diabetes melitus dibedakan menjadi dua, yaitu diabetes melitus
tipe 1 dan diabetes melitus tipe 2. Ada perbedaan diantara keduanya. Pasien yang menderita
diabetes tipe 1 adalah jika tubuh sepenuhnya tidak memproduksi insulin sedangkan pasien
yang menderita diabetes tipe 2 adalah jika tubuhnya masih dapat memproduksi insulin,
namun insulin yang dihasilkan tidak cukup atau sel lemak dan otot tubh menjadi kebal
terhadal insulin. Hanya 5-10% dari penderita diabetes merupakan penderitan jenis diabetes
melitus tipe 1, sedangkan sisanya adalah penderita diabetes melitus tipe 2 6
Diabetes mellitus (DM) dibagi menjadi beberapa tipe.
a. Diabetes mellitus tipe I biasanya menimbulkan gejala sebelum usia pasien 30 tahun,
walaupun gejala dapat muncul kapan saja. Pasien Diabetes mellitus tipe I memerlukan
insulin dari luar tubuhnya untuk kelangsungan hidupnya. 6
b. Diabetes mellitus tipe II biasanya dialami saat pasien berusia 30 tahun atau lebih, dan
pasien tidak tergantung dengan insulin dari luar tubuh, kecuali pada keadaan-keadaan
tertentu. Faktor risiko untuk Diabetes mellitus tipe II antara lain: genetik, lingkungan,
usia tua, obesitas, kurangnya aktivitas fisik.6
Gejala Diabetes mellitus tipe II antara lain:

 rasa haus yang berlebih.


 buang air kecil lebih sering (frekuensi terbangun dari tidur untuk berkemih saat malam
hari menjadi lebih sering dari biasanya).
 banyak makan.
 penurunan berat badan tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.6

c. Diabetes mellitus gestasionalmerupakan diabetes mellitus yang terjadi pada ibu hamil,
yang disebabkan oleh gangguan toleransi glukosa pada pasien tersebut. riwayat Diabetes
mellitus gestasional, serta ras atau etnis tertentu.6

Tabel 1.1 perbandingan DM type I dan DM type II


Sumber : Widijanti A, Wismono MT, Wivina RD. Variasi pemeriksaan glukosa darah dengan
glukosameter. Medika Jurnal Kedokteran Indonesia 2009; 5: 316-9

III. Diabetes InsipidusNefroganik

Diabetes Insipidus Nefrogenik merupakan suatu kelainan dimana ginjal mengeluarkan air kemih
dalam jumlah banyak dengan kondisi yang encer karena gagal memberikan respon terhadap
hormon antidiuretik dan tidak mampu membuat pekat air kemih.

Gambar 1.3 produksi insulin terhadap


Sumber : Dorland’s medical dictionary. 29th ed. Jakarta: EGC; 2006. Diabetes mellitus; 602-3

Penyebab

Ginjal yang normal mengendalikan konsentrasi air kemih sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Pengendalian ini adalah reaksi atas kadar hormon antidiuretik di dalam darah. Kelenjar
hipofisa akan menghasilkan hormon antidiuretik yang akan memberikan sinyal pada ginjal untuk
menahan air dan membuat pekat air kemih.

Diabetes insipidus jenis ini merupakan jenis ke 2, dimana pada diabetes insipidus
nefrogenik ginjal tidak memberikan reaksi atas hormon antidiuretik sehingga ginjal terus
mengeluarkan air kemih dalam jumlah yang banyak dengan kondisi yang encer. Sedangkan pada
diabetes insipidus lainnya kelenjar hipofisa gagal menghasilkan hormon antidiuretik. 6
Diabetes insipidus termasuk jenis penyakit yang bisa menurun melalui genetis. Penyakit
ini hanya bisa menyerang pria karena gen yang menyebabkan penyakit ini bersifat resesif dan
dibawa oleh kromosom X.Sedangkan wanita yang membawa gen ini bisa menurunkan penyakit
ini pada anak laki-lakinya.6

Gejala

Jika disebabkan oleh faktor keturunan maka gejala biasanya baru mulai terlihat segera
setelah lahir dengan gejala berupa rasa haus yang berlebihan (polidipsi) dan pengeluaran
sejumlah besar air kemih yang encer (poliuri).6

Bayi yang baru lahir tidak bisa menunjukkan rasa hausnya sehingga mereka bisa
mengalami dehidrasi. Hal ini bisa mengakibatkan kejang-kejang atau demam tinggi yang disertai
dengan muntah.6

Bila hal ini tidak segera ditangani dengan didiagnosis dan diobati, bayi bisa mengalami
kerusakan otak atau mengalami keterbelakangan mental. Dehidrasi juga bisa menghambat
tumbuh kembang fisik bayi.6

Referensi :
5. Widijanti A, Wismono MT, Wivina RD. Variasi pemeriksaan glukosa darah dengan
glukosameter. Medika Jurnal Kedokteran Indonesia 2009; 5: 316-9
6. Dorland’s medical dictionary. 29th ed. Jakarta: EGC; 2006. Diabetes mellitus; 602-3

You might also like