Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

JURNAL PRAKTIKUM

APLIKASI BIOKIMIA DAN FISIOLOGI PASCA PANEN

DEFERENSIASI PERKECAMBAHAN

NAMA : PADLI PRATAMA


NIM : G311 16 008
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : HUSNUL HATIMAH

LABORATORIUM ANALISA DAN PENGAWASAN MUTU PANGAN


PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
DIFERENSIASI PERKECAMBAHAN

P. Pratama1), Husnul Hatimah2)


1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Hasanuddin.
2)
Asisten Mata Kuliah Aplikasi Biokimia dan Fisiologi Pasca Panen
Universitas Hasanuddin.

ABSTRAK

Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio didalam biji menjadi tanaman


baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses
perkecambahan ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai,persediaan
oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya. Perkecambahan biji dimulai dari proses
penyerapan air oleh biji diikuti dengan melunaknya kulit biji serta terjadinya hidrasi
sitoplasma dan peningkatan suplai oksigen sehingga menyebabkan peningkatan respirasi
dalam biji. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
epigeal dan hipogeal. Tujuan dari praktikum diferensiasi perkecambahan adalah untuk
mengetahui pengaruh penjemuran terhadap proses diferensiasi perkecambahan dan untuk
mengetahui kandungan klorofil pada bahan. Metode yang digunakan pada praktikum ini,
yaitu penjemuran dengan jumlah hari yang berbeda-beda. Hasil yang diperoleh
menunjukkkan bahwa kacang hijau memiliki kandungan klorofil lebih besar dibanding
kacang merah, kacang kedelai dan kacang tanah. Kesimpulan dari praktikum ini adalah
kandungan klorofil pada tumbuhan akan mengalami degradasi akibat intensitas cahaya yang
tinggi dan kandungan klorofil pada tanaman dapat diketahui dengan melihat nilai
absorbansi pada panjang gelombang 245 nm.
Kata kunci : Biji ,Klorofil, Perkecambahan.

I. PENDAHULUAN klorofil sangat berperan penting untuk


pertumbuhan dan perkembangan.
a. Latar Belakang Pembentukan klorofil dipengaruhi oleh
Pertumbuhan dan perkembangan cahaya. Kecambah yang tumbuh ditempat
merupakan dua aktifitas kehidupan yang terang akan menghasilkan lebih banyak
tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya klorofil sehingga proses fotosintesis
berjalan bersamaan. Pertumbuhan diawali berlangsung dengan cepat. Berdasarkan
dengan munculnya kecambah. Awal uraian diatas, dilakukan praktikum ini
perkecambahan dimulai dengan untuk mengetahui pengaruh penjemuran
berakhirnya masa dormansi yang ditandai terhadap kadar klorofil pada tumbuhan.
dengan masuknya air ke dalam biji suatu Cahaya matahari memiliki peran
tumbuhan, yang disebut dengan penting dalam proses fotosintesis dan
proses imbibisi. Air yang berimbibisi pertumbuhan tumbuhan.Intensitas cahaya
menyebabkan biji mengembang dan juga mempengaruhi kadar klorofil pada
memecahkan kulit pembungkusnya dan tumbuhan. Semakin banyak jumlah
juga memicu perubahan metabolik pada klorofil dalam daun maka proses
embrio yang menyebabkan biji tersebut fotosintesis berlangsung semakin cepat.
melanjutkan pertumbuhan. Kecambah yang tumbuh di tempat gelap
Klorofil merupakan suatu komponen tidak dapat membuat klorofil dengan
penting dalam proses metabolisme sempurna. Oleh karena itu, praktikum ini
tumbuhan. Pada fase perkecambahan dilakukan untuk mengetahui pengaruh
cahaya atau sinar matahari terhadap diberi perlakuan 2, dan seterusnya.
konsentrasi klorofil kecambah. Perlakuan yang diberikan, yaitu:
Perlakuan 1 Tidak dijemur, disimpan di
b. Rumusan Masalah tempat gelap
Selama fase perkecambahan klorofil Perlakuan 2 Dijemur selama satu hari
berperan penting untuk pertumbuhan dan dan disimpan di tempat
perkembangan dikarenakan kemampuan gelap
klorofil dalam menyerap cahaya yang Perlakuan 3 Dijemur selama dua hari
digunakan untuk pertumbuhan kecambah. dan disimpan di tempat
Kecambah yang tumbuh ditempat terang gelap
akan menghasilkan lebih banyak klorofil Perlakuan 4 Dijemur selama tiga hari
sehingga proses fotosintesis berlangsung dan disimpan di tempat
dengan cepat. gelap

c. Tujuan Praktikum Perlakuan 5 Dijemur selama empat hari


Tujuan dari praktikum Diferensiasi dan disimpan di tempat
Perkecambahan adalah : gelap
1) Untuk mengetahui pengaruh Perlakuan 6 Dijemur selama lima hari
penjemuran terhadap proses diferensiasi dan disimpan ditempat
perkecambahan gelap
2) Untuk mengetahui kandungan klorofil
pada bahan 2. Pengukuran konsentrasi klorofil
Masing-masing kacang yang telah
II. METODOLOGI PRAKTIKUM dijemur, kemudian dihaluskan dengan
menggunakan grinder.Setelah itu, masing-
a. Alat dan Bahan masing sampel ditambahkan dengan
Alat yang digunakan pada praktikum larutan aseton lalu sampel tersebut disaring
direfensiasi perkecambahan, yaitu tabung menggunakan alat penyaring untuk
reaksi (pyrex), gelas ukur (pyrex), batang mengambil filtrat sampel.Selanjutnya,
pengaduk (pyrex), cawan schott (schott) sampel tersebut diukur nilai absorbansinya
timbang analitik (And GX4000), rak dengan menggunakan spektrofotometer
tabung (globolab), sendok tanduk, grinder dengan panjang gelombang 625 nm.
dan spektrofotometer uv-vis (sequoia
turner). III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahan yang digunakan pada praktikum a. Hasil
diferensiasi perkecambahan, yaitu kacang Hasil yang diperoleh dari praktikum
hijau, kacang merah, kacang kedelai, Diferensiasi Perkecambahan adalah:
kacang tanah, aluminium foil, kertas Tabel 14.Hasil Absorbansi pada Sampel
saring, aquadest dan aseton. Differensiasi Perkecambahan
N Panjang Gelombang Berdasarkan Perlakuan (nm)
Sampel
o A0 A1 A2 A3 A4 A5
b. Prosedur Kerja 1 Kacang 0,526 0,573 0,632 0,519 0,461 0,445
Hijau
2 Kacang 0,000 0,000 -0,001 0,000 -0,001 0,001
1. Proses Perkecambahan Merah
3 Kacang 0,436 0,579 0,455 0,541 0,489 0,634
Kacang hijau sebanyak 700 gram Kedelai
4 Kacang 0,525 0,001 0,389 -0,001 0,000 0,314
direndam selama 1 x 24 jam.Kemudian Tanah
dipisahkan ke dalam 6 wadah masing- Sumber : Data Primer Aplikasi Biokimia
masing sebanyak 100 gram.Setiap wadah dan Fisiologi Pascapanen, 2018
diberi perlakuan yang berbeda-
beda.Wadah 1 diberi perlakuan 1, wadah 2
b. Pembahasan jenis liar Glycine ururiencis, merupakan
Perkecambahan dapat diartikan kedelai yang menurunkan berbagai kedelai
sebagai munculnya semai, secara teknis yang dikenal sekarang kedelai (Glycine
perkecambahan adalah permulaan max (L.) Merrill). Berasal dari daerah
munculnya pertumbuhan aktif yang Manshukuo (Cina Utara), di Indonesia,
menghasilkan pecahnya kulit biji dan dibudidayakan mulai abad ke-17 sebagai
munculnya semai . Proses perubahan dari tanaman makanan dan pupuk hijau. Kadar
biji menjadi bibit tumbuhan seringkali protein yang terdapat dalam kedelai yaitu
disebut perkecambahan. Dimana mencapai 40% sedangkan kadar protein
perkecambahan adalah batas antara benih kacang-kacangan lainnya hanya mencapai
(biji yang mampu tumbuh) yang masih 20% sampai 25%. Hal ini sesuai dengan
tergantung pada sumber makanan dari Yuningsih (2013) yang menyatakan bahwa
induknya dengan tumbuhan yang mampu kedelai merupakan sumber protein, lemak,
berdiri sendiri dalam mengambil unsur vitamin dan mineral.
hara. Tipe perkecambahan dibagi menjadi Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.)
dua: epigeal dan hipogeal. Hal ini sesai merupakan kacang buncis tipe tegak (tidak
dengan Yuniarti (2013) yang menyataan merambat) dan umumnya dipanen polong
bahwa perkecambahan adalah suatu tua, sehingga disebut Bush bean. Kacang
pengaktifan embrio yang mengakibatkan merah juga merupakan sumber protein dan
terbukanya kulit benih dan munculnya mineral. Kacang merah juga mengandung
tumbuhan muda. Beberapa hal penting vitamin B yang terdiri dari thiamin,
yang terjadi pada saat perkecambahan riboflavin dan niasin. Selain itu, kacang
adalah imbibisi (penyerapan) air, merah memiliki susunan asam amino
pengaktifan enzim, munculnya kecambah esensial yang lengkap. Hal ini sesuai
dan akhirnya terbentuklah anakan. dengan Ruben (2016) yang menyatakan
Kacang hijau (Phaseolus radiatus L) bahwa vitamin B yang terdapat dalam
merupakan Polong tersebar atau kacang merah terdiri dari thiamin,
menggantung, berbentuk silinder dengan riboflavin dan niasin.
panjang hingga 15 cm, biasanya lurus, Kacang tanah merupakan salah satu
berbulu, jumlah biji hingga 20 butir dan sumber protein nabati yang cukup penting
berbentuk bulat hingga lonjong. Biji dalam menu makanan. Sebagai bahan
berwarna hijau atau kuning, kadangkadang konsumsi kacang tanah diolah dalam
coklat atau kehitaman. Kacang hijau berbagai bentuk makanan seperti kue-kue,
mempunyai nilai gizi yang tinggi dan dapat cemilan, atau hasil olahan lain. Jenis
digunakan sebagai sumber vitamin dan kacang kacangan ini mengandug tinggi
mineral . Kacang hijau juga sebagai beberapa komponen makro seperti lemak,
sumber protein nabati kandungan protein karbohidrat dan protein. Kacang juga
kacang hijau cukup tinggi yaitu sekitar tinggi akan mineral. Hal ini sesuai dengan
19,04 – 25,37 %. Biji kacang hijau dapat Kuntalini (2015) yang menyatakan bahwa
berkecambah apabila berada dalam kacang tanah merupakan salah satu
lingkungan yang memenuhi syarat untuk komoditi yang mempunyai arti ekonomi
perkecambahan, antara lain kandungan air yang cukup penting, karena selain dapat
kacang hijau dan kelembaban udara menghasilkan minyak dan sebagai
sekeliling harus tinggi. Hal ini sesuai makanan kecil, juga kaya akan kandungan
dengan Magfiroh (2017) yang menyatakan lemak (40-50%), protein (27%), dan
bahwa faktor luar perkecambahan dapat sisanya 23-33% terdiri dari karbohidrat,
dipengaruhi oleh air, suhu, oksigen, cahaya lesitin, kolin, serta vitamin.
dan medium perkecambahan. Perlakuan yang diberikan pada sampel
Kedelai merupakan tanaman pangan yaitu dilakukan penjemuran dibawa sinar
berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai matahari. Fungsi dari penjemuran yaitu
untuk menganalisis apakah kandungan 2. Kandungan klorofil pada tanaman dapat
klorofil yang terdapat pada sampel diketahui dengan melihat nilai
semakin bertambah atau semakin absorbansi pada panjang gelombang
berkurang apabila terkena sinar matahari. 245 nm.
Penjemuran juga dapat menyebabkan
hilangkan kadar air dari dalam sampel. Hal b. Saran
ini sesuai dengan Nugrahadi (2017) yang Saran untuk praktikum selanjutnya
menyatakan bahwa pengeringan yaitu sebaiknya mungkin menggunakan
menyebabkan penurunan klorofil. metode lain untuk mengetahui kandungan
Hasil yang diperoleh pada praktikum ini klorifil pada sampel.
yaitu kacang hijau merupakan sampel yang
memiliki kandungan klorofil terbesar DAFTAR PUSTAKA
dibanding kacang merah, kacang kedelai
dan kacang tanah. Hal ini ditandai dengan Kuntalini, Khamdan. 2015. Uji
besarnya nilai absoransi pada perlakuan A0 Antagonistik Beberapa
yaitu sebesar 0,526 sedangkan nilai Rizobakteri terhadap Sclerotium
absorbansi untuk A1, A2, A3, A4 dan A5 rolfsii Sacc. Penyebab Penyakit
yaitu 0,573; 0,632; 0,519; 0,461 dan 0,445. Rebah Kecambah pada
Namun, semakin lama penjemuran Tanaman Kacang Tanah.
kandungan klorofil pada kacang hijau Universitas Udayana. Denpasar
semakin berkurang. Hal ditandai dengan Magfiroh J. 2017. Pengaruh Intensitas
semakin berkurangnya nilai absorbansi Cahaya Terhadap Pertumbuhan
setiap perlakuan. Tingginya kandungan Tanaman. Prosiding Seminar
klorofil pada kacang hijau disebabkan Nasional Pendidikan Biologi
karena kacang hijau memiliki warna hijau Dan Biologi.Universitas Ahmad
dimana kandungan klorofil sudah banyak Dahlan : Yogyakarta Hal 51-58
terdapat dalam kacang hijau. Sedangkan Nugrahadi, M R. 2017. Perubahan Kadar
sampel yang memiliki kandungan klorofil Klorofil Ekstrak Daun Suji
yang sedikit yaitu pada kacang merah. Hal (Dracaena Angustifolia (Medik.)
ini ditunjukkan pada nilai absorbansi setiap Roxb.) Selama Pengolahan.
perlakuan kacang merah memiliki nilai Skripsi. Institut Pertanian Bogor
yang rendah yaitu untuk A0, A1 dan A3 : Bogor.
sebanyak 0,000 dan untuk A2, A4 dan A5 Ruben, Elisabet. 2016. Studi Sifat Fisik,
sebanyak 0,001. Hal ini sesuai dengan Kimia, Dan Fungsional Tepung
Nugrahadi (2017) yang menyatakan bahwa Kacang Merah Dan Tepung
pengeringan dan penjemuran memberikan Tempe Kacang Merah
dampak pengurangan kadar klorofil. (Phaseolus Vulgaris L.). Skripsi.
Universitas Udayana : Bukit
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Jimbaran.
a. Kesimpulan Yuniarti, N. 2013. Teknik Perlakuan
Adapun kesimpulan dari praktikum Pendahuluan dan Metode
Deferensiasi Perkecambahan yaitu Perkecambahan Untuk
1. Intensitas cahaya yang tinggi dapat Mempertahankan Viabilitas
mengurangi kandungan klorofil pada Benih Acacia crassicarpa Hasil
tumbuhan seperti kacang-kacangan Pemuliaan (Pretreatment
dikarenakan terjadinya degradasi Technique and Germination
klorofil yang disebabkan peningkatan Method to Maintain the Viability
suhu dan transpirasi. of Acacia crassicarpa Improved
Seed). Balai Besar Penelitian
Bioteknologi dan Pemuliaan
Tanaman Hutan. Yogyakarta
Yuningsih, NN. 2013. Pengaruh
Formulasi Sukrosa Dan Sirup
Glukosa Terhadap Sifat Kimia
Dan Sensori Permen Susu
Kedelai. Universitas Lampung:
Bandar Lampung.

You might also like