Professional Documents
Culture Documents
2.2 (Lolos No.200)
2.2 (Lolos No.200)
200
2.2.1 Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan jumlah bahan yang
terdapat dalam agregat lewat saringan No. 200 dengan cara pencucian.
2.2.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Saringan no.16 dan no.200.
2. Wadah pencucian benda uji berkapasitas cukup besar sehingga pada
waktu diguncang-guncang, benda uji atau air pencuci tidak tumpah
3. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
[110±5]°C4.
4. Timbangan dengan ketelitian 0.1% berat contoh
5. Talam berkapasitas cukup besar untuk mengeringkan contoh agregat
(4) (5)
24
Bahan yang diperlukan dalam precobaan ini adalah :
1. Berat contoh agregat kering minimum tergantung pada ukuran agregat
maksimum
2. Persiapan benda uji:
a) Memasukkan contoh agregat lebih kurang 1.25 kali berat benda uji ke
dalam talam, keringkan dalam oven dengan suhu [110 ± 5] °C sampai
berat tetap
b) Siapkan benda uji dengan berat W1
25
Memasukkan benda uji yang lolos saringan
no.200 ke dalam wadah dan memberi air
pencuci secukupnya sehingga benda uji
terendam.
26
2.3.4 Perhitungan
W3 -W5
Lolos saringan No.200= x 100 %
W3
Diemana :
W3 : Berat kering benda uji awal (gr)
W5 : Berat kering benda uji sesudah pencucian (gr)
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Sampel 1
W3 : 500 gram
W4 : 476,7 gram
500 - 476,7
Lolos saringan No.200 = x 100 % = 4,66 %
500
b. Sampel 2
W3 : 500 gram
W4 : 472 gram
500 - 472
Lolos saringan No.200 = x 100 % = 5,6 %
500
4,66 + 5,6
Lolos saringan No.200 = = 5,13 %
2
2.3.5 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini dilihat dari hasil perhitungan, bahwa
jumlah bahan yang lolos saringan No. 200 sebanyak 5,13 % hal tersebut melebihi
batas yang telah ditetapkan oleh SNI 05-4142-1996 yaitu tidak lebih dari 5 %. Hal
tersebut menandakan agregat halus tidak layak digunakan karena bisa mengurangi
daya ikat antar agregat.
27