Konsep, Definisi, Teori Kep. Orem

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

Teori merupakan kumpulan konsep, definisi dan usulan yang memproyeksikan sebuah

pandangan sistematis tentang suatu fenomena dengan merancang hubungan khusus antar
konsep guna menggambarkan, menjelaskan, memprediksi atau mengendalikan fenomena
yang ada. Cakupan teori bisa luas, sempit atau terbatas, bergantung pada fokus yang menjadi
ruang lingkupnya. Terdapat empat komponen penyususn sebuah teori, antara lain:
a. Konsep
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, pengertian konsep secara abstrak dan umum
adalah suatu kata atau kalimat yang meringkas suatu sifat atau kharakteristik yang
sifatnya mendasar dari sebuah fenomena (Fawcett, 2000 dalam Kun Leddy, 2006).
Karena bentuknya yang abstrak maka perlu dijabarkan dalam bentuk variabel.
Variabel merupakan konsep yang dapat diukur atau dianalisis. Tuhuan dari sebuah
konsep agar memampukan pikiran untuk membedakan yang satu dengan yang lainnya
dan sebuah konsep-konsep dapat menyusun sebuah teori.
b. Definisi
Definisi merupakan penggambaran yang menjelaskan sebuah teori, konsep ataupun
komponen-komponen yang menyusun teori tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, definisi merupakan kata, frasa, atau kalimat yang mengungkapkan makna,
keterangan atau ciri utama dari seseorang, benda, proses, atau aktivitas, di lain sisi,
definisi merupakan rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang
menjadi pokok pembicaraan.
Keterangan: Teori di dalamnya mengandung beberapa
Teori
konsep. Konsep (K) menyusun sebuah
K K K K teori.
K K K K

Perkembangan berbagai konsep dan teori dalam keperawatan berlandaskan


kerangkan konsep yang merupakan pandangan dan keyakinan keperawatan, yaitu
pandangan tentang keperawatan sebagai suatu kegiatan manusia dengan klien,
kesehatan serta lingkungan dari klien dan perawat kemudian dikenal sebagai
paradigma keperawatan.
Era modern keperawatan ialah era perkembangan sistematik dari keperawatan
menuju kepada keperawatan sebagai profesi, bermula dari pandangan dan pernyataan
dari Florence Nightingale yang mempunyai visi yang sangat maju tentang
keperawatan. Dalam perkembangan teori keperawatan selanjutnya, muncul nama-
nama besar ilmuwan keperawatan yang memberikan sumbangan sangat bermakna
dalam perkembangan keperawatan
 Dorothea Elizabeth Orem (1971)
Orem melihat individu sebagai suatu kesatuan utuh yang terdiri atas suatu yang
bersifat fisik, psikologik dan sosial dengan derajat kemampuan mengasuh diri sendiri
(self-care ability) yang berbeda-beda. Berdasarkan pandangan ini, ia berpendapat
bahwa kegiatan atau tindakan keperawatan ditujukan kepada upaya memacu
kemampuan mengasuh diri sendiri. Ia menyatakan bahwa teorinya yaitu “self-care
deficit theory of nursing” merupakan teori umum (general theory).
Pada teorinya, ia menggambarkan kapan keperawatan dilakukan, keperawatan
diberikan jika: (1) kemampuan berkurang dibandingkan dengan kebutuhan, (2)
kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan
datang kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
Terdapat lima metode bantuan menurut Orem, antara lain:
1. membina dan memlihara hubungan dengan individu, keluarga, dan kelompok
sampai mampu untuk merawat dirinya;
2. menemukan kapan akan dibantu;
3. memberikan respon terhadap permintaan, keinginan dan kebutuhan pasien
untuk bantuan perawat;
4. memberiukan dan mengatur bantuan langsung; dan
5. koordinasi dan integrasi keperawatn dengan pasien, sosial kultural dan
edukasinya.
Menurut Orem, manusia berbeda dari makhluk lainnya dalam kapasitas untuk
merefleksikan diri dan lingkungannya, menyimpulkan apa yang mereka alami,
menggunakan kreasi simbol (ide, kata-kata) dalam berpikir dan berkomunikasi
membimbing untuk melakukan sesuatu dan membuatnya berguna untuk
dirinya atau orang lain. Manusia mempunyai kemampuan untuk belajar dan
berkembang, fungsi manusia terintegrasi antara fisik, psikis, interpersonal dan
aspek sosial. Orem mempertimbangakan manusia dari dua perspektif yang
berbeda, yaitu: (a) bergerak menuju kematangan dan pencapaian potensi
manusianya, dan (b) perbedaan struktur dan fungsi dalam kebutuhan
manusianya. Untuk kedua perspektif keperawatan tersebutharus dilihat secara
integrasi.
Konsep utama yang dikemukakan oleh Orem, antara lain:
 Pasien  individu mampu mempertahankan keperawatan diri secara terus
menerus dalam mempertahankan hidup dan kesehatan, dalam pemulihan dari
penyakit atau cedera, atau dalam menghadapi kesulitan mereka.
 Sehat  kemampuan untuk memenuhi tuntutan keperawatan dan berkontribusi
terhadap pemeliharaan dan promosi struktural, fungsi integritas, dan
pengembangan.
 Sakit  terjadi ketika seorang individu mampu mempertimbangkan perawatan
diri sebagai akibat dari keterbatasan yang berhubungan dengan kesehatan.
 Lingkungan  setiap pengaturan dimana pasien memiliki keterpenuhan
kebutuhan perawatan dirinya.
 Keperawatan  sebuah pelayanan yang tidak sengaja dipilih dan dilakukan untuk
membantu individu untuk mempertahankan perawaatan diri, termasuk integritas
struktur, fungsi dan pengembangan.
Kesimpulannya, hingga dewasa ini keperawatan di Indonesia sedang memasuki
proses awal dari proses profesional dan masih harus memperjuangkan langkah-
langkah profesionalisasi yang sesuai dengan keadaan lingkungan sosial di
Indonesi. Untuk itu para perawat harus memahami falsafah dan paradigma
keperawatan yang memberi arah kepada perkembangan keperawatan sebagai
profesi.
Berbagai teori yang berkembang dalam bidang keperawatan bertolak dari cara
konseptualisasi dari keperawatan dan memacu upaya dalam mencari kebenaran
dalam empat komponen paradigma keperawatan yaitu manusia (pasien), sehat,
sakit, dan keperawatan. Adalah tanggung jawab para perawat selanjutnya untuk
menggunakan dan menguji berbagai model yang telah dikembangkan oleh
ilmuwan keperawatan. Hal yang demikian akan memacu perkembangan
keperawatan selanjutnya, khususnya perkembangan pendidikan dan pelayan
kesehatan.
Perawat bertanggung jawab sendiri untuk mengembangakan keperawatan menuju
ke arah yang benar, sesuai hakikat keperawatan. Perubahan-perubahan yang
diintroduksikan pada akhirnya harus tercermin dalam pemanfaatan pada uapaya
meningkatkan hakikat dan martabat manusia. Sungguh suatu pekerjaan berat,
namun sangan mulia.

Daftar Pustaka:
 Powerpoint Kuliah Umum (Krisna Yetti), Senin 18 Februari 2013, Pukul
19.15 WIB
 Chitty, Kay Kittrell. 1997. Prifesssional Nursing: Concepts and
Challenges. USA: W.B Saunders Company
 Hood, Lucy Jane dan Susan Kun Leddy. 2006. Conceptual Based of
Professional Nursing 6th Edition. Philadelphia: LWW
 [online]
staff.ui.ac.id/internal/1320510499/material/konsepdanteorikeperawatanpp.
pdf (Minggu, 24 Februari 2013, Pukul 17.30)
 [online] http://www.kbbi.web.id/ (Minggu, 24 Februari 2013, Pukul 18.00)
 Kusnanto, S.kp, M.Kes. 2003. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
 Ns. Asmadi, S.kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC

You might also like