Professional Documents
Culture Documents
Bab I: 1.1 Latar Belakang Masalah
Bab I: 1.1 Latar Belakang Masalah
Bab I: 1.1 Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN
Sebagaimana yang kita fahami bersama bahwa pada era millenial ini
kebutuhan akan bahan bakar sudah tidak bisa dielakkan lagi. Hampir disemua
minyak di Indonesia 363,52 million MOE (Barrel of Oil Equivalent), angka ini
mendekati 36,41% dari total konsumsi energi yaitu sebesar 998,53 million BOE
(Barrel of Oil Equivalent). Bahkan bahan bakar diperkirakan akan habis jika
minyak bumi dapat dikurangi dengan cara memanfaatkan bahan bakar alternatif
seperti biodiesel.
lingkungan dan tidak beracun, secara esensial bebas sulfur dan benzene yang
diperoleh dari minyak nabati, hewani ataupun minyak bekas dengan proses
dibandingkan bahan bakar petroleum, selain itu biodiesel dapat digunakan tanpa
memodifikasi ulang mesin diesel (Zhang, 2003). Pada dasarnya harga biodiesel
lebih mahal dari harga bahan bakar petroleum, hal ini dikarenakan mahalnya harga
bahan baku. Bahan baku memberikan 60-70% dari harga produk (Fukuda, 2001).
Oleh sebab itu diperlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut tentang bahan
Pemanfaatan bahan dari minyak nabati salah satunya yaitu minyak dedak padi.
Minyak dedak padi dapat diperoleh dari dedak padi yang belum banyak
dimanfaatkan pada saat ini. Minyak dedak padi merupakan salah satu jenis minyak
Minyak dedak padi juga memiliki tingkat kemurnian yang tinggi , maka
dengan menggunakan minyak dedak padi sebagai bahan dasar dari minyak
belakangan ini dan telah menjadi kenyataan dan akhirnya banyak memverifikasi
teknologi maju ini dan memperkenalkannya secara luas. Dan seperti yang kita
minyak jarak, gajih sapi, dll. Namun masih sedikit yang meneliti ataupun
menjadikan minyak dedak padi sebagai bahan dasar pembuatan biodiesel. Maka
diperbaharui.
menghasilkan biodiesel
2. variasi konsentrasi katalis yang digunakan yaitu 0,5%, 1%, 1,5%, dan
3. perbandingan molar ratio minyak dedak padi : methanol (1:6, 1:8, 1:10,
dan 1:12)
biodiesel