Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Test
Skripsi Test
PROPOSAL
Oleh:
SARAH FAUZIAH
201551266
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha esa, yang sudah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hodayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul ”Evalusai tingkat pengetahuan mahasiswa farmasi
dikampus x mengenai swamedikasi pada pasien demam periode april-september 2018
.
Maksud dan tujuan pembuatan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan dalam jenjang perkuliahan starata 1 di Institut Sains dan Teknologi AL-
khamal.Dalam penulisan skripsi ini cukup sering penulis temui berbagai hambatan
dan rintangan, tapi berkat bimbingan, pertolongan, nasihat serta saran dari semua
pihak akhirya penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini.
Walaupun begitu, penulis tahu masih banyak keterbatasan dan kekurangan dalam
penulisan skripsi ini, maka dari itu penulis menerima berbagai saran dan kritik yang
membangun agar dimasa yang akan datang tulisan ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Pada kesempatan ini penulisan juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
Jakarta
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i
BAB I...............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................................3
1.3 BATASAN MASALAH ........................................................................................3
1.4 TUJUAN PENELITIAN .......................................................................................3
1.5 MANFAAT PENELITIAN ....................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................4
1. Swamedikasi .......................................................................................................4
2. Demam ...............................................................................................................6
3. Terapi ..................................................................................................................6
4. Tingkat pengetahuan ..........................................................................................6
5. Pelayanan informasi obat ...................................................................................7
6. INSTITUT SAINS dan TEKNOLOGI AL-KAMAL .........................................................7
6.1. Sejarah ............................................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................11
METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................................................11
1. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................11
1.1. Tempat Penelitian.........................................................................................11
1.2. Waktu Penelitian ..........................................................................................11
2. Pendekatan dan Metode Penelitian ....................................................................11
3. Data dan Sumber Data ........................................................................................12
3.1. Data...............................................................................................................12
3.2.Sumber Data ..................................................................................................12
4. Teknik pengumpulan Data ...................................................................................13
4.1. Wawancara ...................................................................................................13
4.2. Observasi ......................................................................................................13
4.3. Dokumentasi .................................................................................................13
ii
5. Teknik Analisis Data .............................................................................................14
5.1. Pengumpulan data........................................................................................14
5.2. Reduksi data .................................................................................................14
5.3. Pengajiyan data ............................................................................................14
5.4. Pengambilan keputusan atau verifikasi........................................................15
6. Keabsahan Data ...................................................................................................15
7. Tahapan-tahapan penelitian ...............................................................................16
8. Skema Penelitian .................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
penyakit yang mendasarinya sembuh. Tapi untuk mengobati demam yang lebih
parah, beberapa obat-obatan penurun panas bisa dibeli secara bebas di apotek. Baca
aturan pakai dan ikuti dosis yang dianjurkan.
Gejala yang menyertai demam tergantung kepada penyebab demam itu
sendiri. Berikut ini adalah contoh gejala yang bisa menyertai demam:
• Sakit kepala
• Berkeringat dingin
• Menggigil
• Dehidrasi
• Batuk-batuk
• Sakit tenggorokan
• Sakit pada telinga
• Diare dan muntah-muntah
• Sakit otot
• Kehilangan seleramakan
• Merasa kelelahan
Pemeriksaan suhu tubuh yang paling tepat adalah menggunakan termometer.
Jangan mengandalkan rabaan tangan untuk memastikan demam atau tidak. Demam
belum tentu menjadi kondisi yang serius, namun Anda perlu waspada apabila suhu
tubuh anda di atas 38 derajat celcius dan Anda mengalami satu atau lebih gejala
dibawah ini:
• Leher terasa kaku dan mata menjadi sangat sensitif terhadap cahaya
• Muntah-muntah secara terus-menerus
• Muncul bercak-bercak kemerahan pada kulit
• Sesak napas
• Terus-menerus merasa mengantuk
• Apabila anda / anak anda merasa kesakitan
• Anak tidak mau minum dan jarang buang air kecil
2
Demam yang membahayakan pada anak tidak semua membutuhkan pemeriksaan
di laboratorium. Demam tidak selamanya berbahaya hanya saja menjadi pertanda
untuk melawan mikrooganisme yang masuk kedalam tubuh. Pemeriksaan darah dapat
dilakukan pada hari ketiga, sebagai upaya pencegahan terhadap beberapa penyakit
yang mungkin terjadi pada anak. Walaupun demikian pemeriksaan kesehatan tidak
harus ditandai dengan demam, pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan apabila
anak mengalami gejala dan infeksi yang menjurus pada salah satu penyakit.
Peranan tenaga kefarmasi sangatlah berpengaruh pada pasien atau pun
masyarakat manapun dan sebagai mahasiswa jurusan farmasi kita harus dapat
memahami serta dapat mengorientasi masyarakat itu sendiri
Sebagai calon Apoteker mahasiswa harus menguasai tentang kasus itu sendiri,
tentang dasar obat, dan penyakit. Untuk itu saya sebagai peneliti tertarik untuk
melihat tingkat pengetahuan mahasiswa farmasi pada kampus X pada penyakit
demam dan terapinya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana tingkat pengetahuan mahasiswa farmasi terkait dengan penyakit
demam
2. Bagaimana tingkat pengetahuan mahasiswa farmasi terkait dengan terapi demam
3.Apa saja yg harus dipelajari terkait tentang penyakit terkait pelayanan swamedikasi
1.3 BATASAN MASALAH
Penelitian ini dibatasi hanya pada mahasiswa farmasi di kampus X mulai dari
semester 5 sampai dengan semester 8
1.4 TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pemahaman mahasiswa farmasi tentang demam dan terapinya
2. Untuk mengetahui materi apa yang dipersiapkan untuk swamedikasi
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan,
wawasan dan pengalaman tentang tingkat pengetahuan mahasiswa farmasi di kampus
institut sains dan teknologi al-kamal mengenai swamedikasi pada pasien demam.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Swamedikasi
Swamedikasi adalah Pengobatan diri sendiri yaitu penggunaan obat-obatan
atau menenangkan diri dalam bentuk perilaku untuk mengobati penyakit yang
dirasakan atau nyata.
Berikut adalah peranan apoteker dalam pengobatan sendiri atau swamedikasi,
yang diambil dari situs WHO :
Apoteker juga harus mempersiapkan diri & dilengkapi dengan peralatan yang
memadai untuk melakukan skrening terhadap kondisi atau penyakit tertentu, tanpa
melampaui kewenangan seorang dokter.
4
Apoteker harus dapat membantu pasien melakukan pengobatan sendiri atau
swamedikasi yang tepat & bertanggung jawab, atau memberikan saran ke pasien
untuk konsultasi lebih lanjut ke dokter bila diperlukan. Apoteker harus dapat
menjamin kerahasiaan informasi tentang keadaan kesehatan pasien.
5
Sebagai promotor kesehatan
Sebagai seorang anggota tenaga kesehatan, maka apoteker juga harus dapat :
a. Berpartisipasi dalam skrining masalah kesehatan untuk dapat mengidentifikasi
adanya masalah kesehatan.
b. Berpartisipasi dalam hal promosi masalah kesehatan, sehingga dapat meningkatkan
kesadaran mengenai masalah kesehatan ataupun pencegahan penyakit.
c. Menyediakan saran kepada individu untuk membantu mereka membuat pilihan yang
tepat.
2. Demam
Demam adalah kenaikan suhu melewati batas normal yang dapat disebabkan
oleh berbagai hal, seperti infeksi, peradangan atau gangguan metabolik (sofwan,
2010).
3. Terapi
Terapi dalam demam pertama dengan gaya hidup, apabila sudah lama lalu
beri antibiotik.
4. Tingkat pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil proses keinginan untuk mengerti, dan ini terjadi
setelah seseorang melakukan penginderaan terutama indera pendengaran dan
pengelihatan terhadap obyek tertentu yang menarik perhatian terhadap suatu objek.
Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan merupakan respons seseorang
terhadap stimulus atau rangsangan yang masih bersifat terselubung, sedangkan
tindakan nyata seseorang yang belum terwujud (overt behavior). Pengetahuan itu
sendiri di pengaruhi oleh tingkat pendidikan, dimana pengetahuan kesehatan akan
berpengaruh kepada perilaku sebagai hasil jangka menengah (intermediate impact)
dari pendidikan kesehatan, selanjutnya perilaku kesehatan akan berpengaruh pada
meningkatnya indikator kesehatan masyarakat sebagai keluaran dari pendidikan.
6
5. Pelayanan informasi obat
Pelayanan Informasi Obat (PIO) Merupakan kegiatan pelayanan yang
dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini
kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien. Tujuan: a.
Menyediakan informasi mengenai Obat kepada tenaga kesehatan lain di lingkungan
Puskesmas, pasien dan masyarakat. b. Menyediakan informasi untuk membuat
kebijakan yang berhubungan dengan Obat (contoh: kebijakan permintaan Obat oleh
jaringan dengan mempertimbangkan stabilitas, harus memiliki alat
penyimpanan yang memadai). c. Menunjang penggunaan Obat yang rasional.
6.1. Sejarah
Dalam rangka mewujudkan keinginan itu Yayasan Pondok Pesantren Al- Kamal
Jakarta tergugah untuk turut berperan serta secara aktif membantu pemerintah
dengan membentuk unit-unit kegiatan sebagai berikut:
7
TK Al-Kamal Jakarta
SD Al-Kamal Jakarta
SMP Al-Kamal Jakarta
SMA dan SMK Al-Kamal Jakarta
Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA)
Rumah Sakit Puri Mandiri Kedoya
Program pendidikan yang ada di Institut Sains dan Teknologi Al-kamal dimulai sejak
tahun 1989 sesuai SK Mendikbud RI No.0239/0/89 tentang pemberian status
TERDAFTAR untuk semua jurusan yang ada di ISTA adalah sebagai berikut:
Pada tahun 1993 sesuai SK Dirjen Dikti No.27/DIKTI/1993, maka Institut Sains dan
Teknologi Al-Kamal (ISTA) telah mendapatkan status diakui untuk beberapa jurusan
yaitu:
8
Jurusan Teknik Informatika
Jurusan Teknik Industri
Jurusan Teknik Mesin
Jurusan Teknik Sipil
Pada tahun 1994 sesuai SK Dirjen DIKTI No.225/DIKTI/Kep/1994 Insitut Sains dan
Teknologi Al-Kamal telah membuka Jurusan Baru Manajemen Informatika, jurusan
ini diharapkan dapat dimanfaatkann oleh para calon mahasiswa yang berlatar
pendidikan non eksakta. Pada tahun 1995 sesuai dengan SK Dirjen Dikti
No.373/DIKTI/Kep/1995 maka empat jurusan telah diberikan status DISAMAKAN
(TERAKREDITASI) yaitu:
Jurusan Teknik Informatika
Jurusan Teknik Industri
Jurusan Teknik Mesin
Jurusan Teknik Sipil
Pada tahun 2000 sesuai dengan SK Dirjen Dikti No. Jurusan Teknik Kimia
memperoleh Status Terakreditasi. Pada tahun 2002 sesuai dengan SK Dirjen Dikti
No. Jurusan Manajemen Informatika memperoleh Status Terakreditasi. Pada tahun
2006 sesuai dengan SK Dirjen Dikti, Kementerian Pendidikan Nasional RI, Institut
Sains dan Teknologi Al-Kamal telah memiliki 8 (delapan) Program Studi, yaitu:
1. Teknik Mesin SK Dirjen Dikti No. 430/D/T/2006
2. Teknik Sipil SK Dirjen Dikti No. 431/D/T/2006
3. Teknik Kimia SK Dirjen Dikti No. 432/D/T/2006
4. Teknik Industri SK Dirjen Dikti No. 433/D/T/2006
5. Farmasi SK Dirjen Dikti No. 2292/D/T/2006
6. Teknik Informatika SK Dirjen Dikti No. 434/D/T/2006
7. Sistem Informasi SK Dirjen Dikti No. 435/D/T/2006
8. Desain Komunikasi Visual SK Dirjen Dikti No. 2292/D/T/2006
9
Pada tahun 2010 sesuai dengan SK Dirjen Dikti, Institut Sains dan Teknologi Al-
Kamal telah memperpanjang izin operasional 8 Program Studi, yaitu :
1. Teknik Kimia dengan NO. SK: 2596/D/T/K-III/2010, tanggal 23-06-2010
2. Teknik Mesin dengan NO. SK: 3093/D/T/K-III/2010, tanggal 21-07-2010
3. Teknik Sipil dengan NO. SK: 3089/D/T/K-III/2010, tanggal 21-07-2010
4. Teknik Industi dengan NO. SK: 3094/D/T/K-III/2010, tanggal 21-07-2010
5. Farmasi dengan NO. SK: 3090/D/T/K-III/2010, tanggal 21-07-2010
6. Teknik Informatika dengan NO. SK: 3092/D/T/K-III/2010, tanggal 21-07-2010
7. Sistem Informasi dengan NO. SK: 3091/D/T/K-III/2010, tanggal 21-07-2010
8. Desain komunikasi Visual dengan NO. SK: 3095/D/T/K-III/2010, tanggal 21-07-
2010
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yang ingin mengetahui tentang tingkat
pengetahuan mahasiswa farmasi di kampus institus sains dan teknologi al-kamal
mengenai swamedikasi pada pasien demam periode april-september 2018, maka
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Menurut Kierl dan Miller dalam Moleong yang dimaksud dengan penelitian
kualitatif adalah "tradisi tertentu dalam pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan, manusia, kawasan sendiri, dan berhubungan dengan
orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya."
11
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif,
dan hasil penelitian lebih menekankan makna pada generalisasi.
3.1. Data
Data dalam penelitian ini bersifat data kualitatif dimana data yang
dikumpulkan berupa deskripsi dari hasil pengamatan observasi, wawancara, dan
interaksi langsung dengan subjek penelitian ini.
3.2.Sumber Data
Data penelitian ini berasal dari kata dan tindakan yang terjadi di tempat
penelitian. Sumber data penelitian ini adalah quisoner dengan informasi seperti
mahasiswa/i institut sains dan teknologi al-kamal.
12
4. Teknik pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk proses pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah dengan proses trianggulasi. Yaitu:
4.1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pewancara(interviuwer) yang mengajukan
pertanyaan dari diwawancarai (interviewee) untuk memberikan atas itu.
Metrode interview adalah sebuah dialog atau tanya jawab yang dilakukan dua
orang atau lebih pewawancara dan terwawancara (narasumber) dilakukan secara
berhadap-hadap (face to face).
4.2. Observasi
Sebagai metode ilmiah observasi dapat diartiakan sebagai pengamatan,
meliputi pemusatan perhatian terhadapsuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat
indra . Jadi observasi merupakan suatu penyedikan yang dilakukan secara sistematik
sengaja diadakan dengan menggunakan alat indra terutama mata terhadap kejadian itu
terjadi.
4.3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari dokumen, yang berarti barang tertulis, metode
dokumentasi berarti cara pengumpulan data dengan mencatat data-data yang sudah
ada. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang
berupa catatan buku, surat, transkip, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger,
agenda, dan sebagainya.
13
5. Teknik Analisis Data
Analisa data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke
dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Sedangkan metode kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
14
5.4. Pengambilan keputusan atau verifikasi
Setelah data disajikan, maka dilakukan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Verifikasi dapat dilakukan dengan keputusan, didasarkan pada reduksi data, dan
pengajian data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam
penelitian.
6. Keabsahan Data
Untuk mendapatkan keabsahan data maka peneliti menggunakan beberapa
teknik pemeriksaan keabsahan data, yaitu:
15
6.2. Teknik pemisahan keterlalihan (transferabillity) dengan cra uraian rinci. Uraian
nya harus mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
pembaca agar mereka dapat memahami penemuan-penemuan yang diperoleh.
7. Tahapan-tahapan penelitian
16
8. Skema Penelitian
Prosedur :
Data mentah yang
didapat dari sampel
penelitian atau sampel
yang perlu di uji
17
DAFTAR PUSTAKA
This is an accepted work that has been peer-reviewed and accepted for publication in
the Health Technology Assessment journal, but has yet to undergo proof correction.
18
Kasl, Stanislav & Sidney Cobb. 1966. “Health Behavior, Illness Behavior and Sick
Role Behavior”. Dalam Archives of Environmental
Health, 12: 246-266
Moh. Nazir. Ph. D, Metode Penelitian (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2003), Hlm, 3
Holt, Gary A. & Edwin L. Hall. 1986. “The Pros and Cons of Self-
medication”.Dalam Journal of Pharmacy Technology, September /October: 213-218.
19
20