Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN

Topik :
NILAI-NILAI KEBHAYANGKARAAN TERHADAP BUDAYA KORUPSI
PADA FUNGSI PELAYANAN
Judul :
OPTIMALISASI SIKAP DISIPLIN ANGGOTA SAT INTELKAM
POLRES BOJONEGORO
GUNA MENCEGAH PUNGUTAN LIAR PADA PELAYANAN SKCK ONLINE
DALAM RANGKA TERWUJUDNYA KEPERCAYAAN MASYARAKAT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era keterbukaan saat ini, setiap gerak langkah anggota Polri, baik
sebagai individu maupun institusi, mudah dilihat oleh masyarakat. Jika hasil
penglihatan tersebut positif, maka citra institusi Polri pun meningkat. Pada
beberapa waktu belakangan ini, penilaian negatif masyarakat terhadap kinerja
Polri lebih banyak mengemuka, karena Polri dianggap belum mampu
menampilkan sosok yang PROMOTER. Persoalan yang paling mengakar
adalah birokrasi di Polri yang dinilai kurang efektif dan efisien dalam
menghadapi tantangan kinerja pelayanan, sehingga mempengaruhi
kepercayaan masyarakat kepada Polri secara umum.
Persoalan klasik yang selalu menjadi sorotan masyarakat pada institusi
Polri hingga kini masih melekat adalah praktik pungutan liar (pungli) dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Seperti halnya pelayanan
pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Meskipun Polri telah
menyediakan fasilitas pendaftaran permohonan SKCK secara online untuk
mencegah praktek Pungli, namun masih kerap terjadi aksi Pungli yang dilakukan
oknum anggota Polri. Pada tahun 2016 Polres Bojonegoro telah melaunching
SKCK online, namun masih terdapat keluhan masyarakat sebanyak 12 keluhan
pada tahun 2017 yang masuk melalui Facebook SKCK Polres Bojonegoro.
Adapun keluhan tersebut terkait saat tindak lanjut/ verifikasi berkas dan
pengambilan SKCK yang kerap dikenakan biaya tambahan, terutama pada loket
pengambilan.

1
2

Mengacu hal tersebut di atas, menunjukan bahwa masih terdapat sikap


sebagian anggota Sat Intelkam yang menyimpang, terutama berdasarkan
laporan dari Sie Propam Polres Bojonegoro bahwa selama periode 2017
terdapat pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh anggota pelayanan SKCK di
Sat Intelkam sebanyak 5 kasus terkait aksi pungli. Terjadinya hal tersebut
disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya dipengaruhi oleh lemahnya nilai
kedisipinan sebagai salah satu bagian dari karakter kebayangkaraan yang
belum mampu diterapkan dalam sikap dan perilakunya. Ketidakdisiplinan
tentunya akan membuka peluang terjadinya tindakan pungli. Soetomo, (1995)
menyatakan bahwa sikap disiplin manusia, harus dipahami sebagai suatu sikap
tanggung jawab manusia sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk
sosial tanpa adanya paksaan dan merendahkan diri sendiri, sesuai dengan kata
hati (Hlm.46). Dalam Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 2003 tentang
peraturan disiplin anggota Polri telah mencantumkan bahwa nilai budaya disipiln
harus dapat mewarnai sikap dan perilaku setiap anggota Polri dalam rangka
peningkatan kinerja secara berkelanjutan yang menunjukkan kredibilitas dan
komitmen sebagai anggota Polri dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung
jawab.

B. Pokok Permasalahan
Mendasari uraian latar belakang tersebut di atas, maka pokok
permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan NKP ini adalah “Apakah
penerapan sikap disiplin anggota Sat Intelkam Polres Bojonegoro dapat
mencegah pungutan liar pada pelayanan SKCK online sehingga
kepercayaan masyarakat terwujud?”

C. Pokok Persoalan
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka pokok-pokok persoalan
dalam penulisan NKP ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana komitmen anggota Sat Intelkam Polres Bojonegoro dalam
mencegah pungli pada pelayanan SKCK online?
2. Bagaimana kualitas pelayanan anggota Sat Intelkam Polres Bojonegoro
dalam mencegah pungli pada pelayanan SKCK online?
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Judul
1. Variabel Judul
a. Variabel 1 : Optimalisasi sikap disiplin anggota Sat Intelkam
Polres Bojonegoro.
b. Variabel 2 : Mencegah pungutan liar pada pelayanan SKCK
online.
c. Variabel 3 : Terwujudnya kepercayaan masyarakat.
2. Kata Kunci Variabel
a. Kata kunci variabel 1: Sikap Disiplin.
b. Kata kunci variabel 2: Pungli.
c. Kata kunci variabel 3: Kepercayaan.
3. Kriteria Kata Kunci Variabel 1
Kata kunci “Sikap Disiplin” diuraikan dengan menggunakan konsep
Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 2003 tentang peraturan disiplin
anggota Polri, bahwa peraturan disiplin bertujuan untuk meningkatkan
dan memelihara komitmen dan kredibilitas yang teguh.
Adapun pokok persoalan menggunakan konsep komitmen dan
toeri kualitas pelayanan. Komitmen adalah kemampuan dan kemauan
untuk menyelaraskan perilaku pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan
tujuan organisasi (Soekidjan, 2009). Sedangkan teori kualitas pelayanan,
Philip Kotler (2009) menyatakan bahwa sebuah kinerja yang dapat
ditawarkan oleh seseorang kepada orang lain berupa kehandalan
(Reliability), ketanggapan (Responsiveness), jaminan (Assurance),
empati (Emphaty) dan wujud (Tangible)

B. Pokok Pembahasan
1. Kondisi Faktual
a. Kondisi komitmen anggota Sat Intelkam Polres Bojonegoro dalam
mencegah Pungli pada pelayanan SKCK online
Adapun petugas pelaksana pelayanan SKCK online pada
Sat Intelkam saat ini terdiri dari 9 personel. Namun pada
pelaksanaan tugas pelayanan penerbitan SKCK online masih
4

ditemukan pelanggaran disiplin. Berdasarkan data Siepropm


Polres Bojonegoro selama periode 2017 terdapat pelanggaran
disiplin yang dilakukan anggota pelayanan SKCK sebanyak 5
kasus berupa praktik pungli.
Hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan tugas pelayanan
oleh sebagian anggota Sat Intelkam kurang memiliki komitmen
terhadap pelayanan transparan dan akuntabel, dengan adanya
maksud untuk mengambil keuntungan pribadi / memungut biaya
terhadap masyarakat yang meminta pelayanan SKCK. Kondisi
tersebut tidak lepas dari adanya :
1) Resistensi terhadap perubahan, dengan menjadikan
meminta imbalan sebagai kebiasaan.
2) Lemahnya kompetensi personel terhadap ketentuan
pelayanan.
3) Kurang memiliki inisiatif untuk menjaga mutu pelayanan
publik terhadap pelayanan SKCK online.
4) Tidak peduli terhadap situasi disekitarnya karena kurangnya
pengawasan dan pengendalian oleh pimpinan maupun
sesama anggota.
b. Kondisi kualitas pelayanan anggota Sat Intelkam dalam mencegah
Pungli pada pada pelayanan SKCK online
Meskipun Polres Bojonegoro telah memberikan kemudahan
bagi masyarakat untuk membuat SKCK melalui SKCK online
berbasis teknologi informasi, namun pelaksanan pelayanan SKCK
online, cenderung dilakukan tanpa memperhatikan kualitas
pelayanan. Hal ini dibuktikan berdasarkan data keluhan
masyarakat sebanyak 12 keluhan pada tahun 2017 yang masuk
melalui Facebook SKCK Polres Bojonegoaro. Kondisi tersebut
menunjukan bahwa kualitas pelayanan SKCK online seperti :
1) Kehandalan. Petugas pelayanan cenderung memanfaatkan
penugasannya sebagai sumber penghasilan tambahan.
2) Ketanggapan. Memperlambat proses pelayanan dengan
alasan kurangnya dukungan anggaran.
3) Jaminan. Kurangnya sosialisasi jaminan kepada
masyarakat bahwa pelayanan SKCK bebas Pungli.
5

4) Empati. Pelayanan yang lamban, proses dan penelitian


berkas lama.
5) Wujud. Terbatasnya kecepatan petugas menerima dan
mengecek data melalui jaringan online.
c. Implikasi dari kondisi faktual
Belum optimalnya sikap disiplin anggota Sat Intelkam Polres
Bojonegoro maka akan berimplikasi terhadap aksi Pungli pada
pelayanan SKCK sulit diberantas, sehingga berdampak pada krisis
kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan tugas Polri.

2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi


a. Faktor Internal kekuatan (Strenght)
1) Komitmen pimpinan untuk meningkatkan pelayanan publik.
2) Adanya training of trainer operator pelayanan SKCK
berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
3) Adanya SOP pelayanan SKCK secara online .
4) Adanya penguatan infrastruktur teknologi untuk mendukung
pelayanan publik pada Polres Bojonegoro
5) Adanya pelatihan pendidikan budaya anti korupsi.
b. Faktor Internal kelemahan (Weakness)
1) Adanya resistensi sebagian anggota Sat Intelkam terhadap
perubahan.
2) Minimnya dukungan anggaran pelayanan SKCK.
3) Terbatasnya kompetensi personel dalam pelayanan publik.
4) Lemahnya pengawasan dan pengendalian secara melekat.
5) Minimnya sosialisasi pemberantasan Pungli di Polres
Bojonegoro.
c. Faktor Eksternal peluang (Opportunities)
1) Adanya pengawasan eksternal oleh lembaga independen.
2) Adanya dukungan Pemkab Bojonegoro.
3) Perkembangan TI dalam pelayanan publik.
4) Keterbukaan informasi publik sebagai kontrol pelayanan.
5) Adanya dukungan masyarakat untuk terciptanya pelayanan
yang bebas Pungli dengan memberikan laporan/pengaduan.
d. Faktor Eksternal Ancaman (Threats)
6

1) Perkembangan Kab. Bojonegoro yang pesat membuat


permintaan pelayanan SKCK meningkat.
2) Masyarakat kurang teredukasi mengenai Pungli.
3) Adanya intervensi masyarakat yang ingin mempercepat
proses, sehingga memancing anggota melakukan pungli.
4) Opini negatif terhadap anggota Polri yang mudah disuap.
5) Keterbukaan pers yang menyoroti pelayanan publik.

3. Kondisi Ideal
a. Kondisi komitmen anggota Sat Intelkam Polres Bojonegoro dalam
mencegah Pungli pada pada pelayanan SKCK online
Komitmen merupakan suatu keadaan individu dimana
individu menjadi terikat oleh tindakannya, karena sebagaimana
Wiener (1982), merumuskan bahwa komitmen merupakan
kewajiban moral terhadap organisasi tempat mereka bekerja.
Dengan demikian maka komitmen yang kuat bagi seluruh anggota
Sat Intelkam Polres Bojonegoro khususnya petugas pelayanan
SKCK online adalah mampu menyelaraskan tindakan dengan
kewajiban moral agar tidak berani melakukan Pungli.
Oleh karena itu diharapkan adanya upaya menanamkan
komitmen terhadap sikap disiplin sebagai nilai utama dalam
pelayanan publik, agar terhindar dari praktek pungli saat
melaksanakan tugas dengan indikatornya yaitu :
1) Lebih bersikap terbuka dan menerima berbagai perubahan
dalam organisasi, dengan memiliki integritas dalam
pelaksanaan tugas khususnya dalam kedisiplinan, ketaatan
dalam mematuhi peraturan.
2) Memiliki kemampuan baik pengetahuan maupun
keterampilan terhadap berbagai ketentuan pelayanan agar
dapat mewujudkan standar kualitas pelayanan.
4) Motivasi kuat dalam diri sendiri untuk menjaga kehormatan
dan harga diri, sehingga dapat menjaga mutu pelayanan
pelayanan SKCK online.
5) Terhindarnya sikap acuh kepada pimpinan maupun sesama
anggota melalui intesitas pengawasan dan pengendalian
7

oleh pimpinan maupun sesama anggota agar dapat


memberikan teguran, koreksi maupun masukan yang positif.
b. Kondisi kualitas pelayanan anggota Sat Intelkam dalam mencegah
Pungli pada pada pelayanan SKCK online
Tidak adanya Pungli merupakan salah satu indikator
baiknya kualitas pelayanan publik. Peningkatan kualitas pelayanan
telah menjadi faktor yang dominan terhadap keberhasilan suatu
organisasi. Kualitas pelayanan yang diterima oleh pelanggan
adalah karena komitmen yang dimiliki karyawan terhadap
organisasi (Unzicker et al., 2000).
Oleh karena itu diharapkan adanya peningkatan kualitas
pelayanan untuk mecegah praktik pungli melalui kesadaran
anggota Sat Intelkam untuk memperkuat sikap disiplin terhadap
kualitas pelayanan yang diberikannya, ditandai dengan :
1) Kehandalan (Reliability). Mampu menghilangkan
penyalahgunaan wewenang dalam melayani masyarakat.
2) Ketanggapan (Responsiveness), Berintegritas dalam
memberikan pelayanan, sehingga pelayanan transparan.
3) Jaminan (Assurance), Adanya kepastian jaminan kepada
masyarakat bahwa pelayanan SKCK bebas Pungli.
4) Empati (Emphaty). Mampu bersikap adil terhadap pemberi
pelayanan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
5) Wujud (Tangible). Menguasai jaringan online baik software/
hardware, sehingga cepat dan cekatan dalam melayani.
c. Kontribusi dari kondisi ideal
Optimalnya sikap disiplin anggota Sat Intelkam Polres
Bojonegoro maka akan berimplikasi terhadap hilangnya praktek
Pungli pada pelayanan SKCK online ditandai dengan adanya
komitmen dan kualitas pelayanan anggota yang mumpuni,
sehingga menumbuhkan kepercayaan kepada Polri.

4. Upaya Pemecahan Masalah


Adapun upaya pemecahan masalah, maka sebelumnya dilakukan
analisis IFAS dan EFAS, serta dianalisis ke dalam posisi organisasi
(Terlampir), selanjutnya penulis menggunakan pendekatan manajemen
8

strategik untuk menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan


kebijakan, meliputi :
a. Visi
Sikap disiplin anggota Sat Intelkam Polres Bojonegoro yang
kuat dalam mencegah pungutan liar pada pelayanan SKCK online
sehingga kepercayaan masyarakat terwujud.
b. Misi
1) Mewujudkan komitmen anggota Sat Intelkam Polres
Bojonegoro dalam mencegah Pungli pada pada pelayanan
SKCK online.
2) Mewujudkan kualitas pelayanan anggota Sat Intelkam
Polres Bojonegoro dalam mencegah Pungli pada pada
pelayanan SKCK online yang efektif.
c. Tujuan
1) Tercapainya komitmen anggota Sat Intelkam Polres
Bojonegoro dalam mencegah Pungli pada pada pelayanan
SKCK online.
2) Tercapainya kualitas pelayanan anggota Sat Intelkam Polres
Bojonegoro dalam mencegah Pungli pada pada pelayanan
SKCK online.
d. Sasaran
Rumusan sasaran sebagai penjabaran terhadap tujuan yang
telah ditetapkan, maka dianalisis melalui SFAS (terlampir), sehingga
dapat diketahui sasaran jangka waktu yaitu sebagai berikut :
1) Sasaran jangka pendek.
a) Memberikan edukasi kepada masyarakat;
b) Menekan opini negatif;
c) Menghapus restensi personel;
d) Meningkatkan wasdal.
2) Sasaran jangka menengah.
a) Memanfaatkan keterbukaan informasi;
b) Implementasi komitmen pimpinan;
c) Meningkatkan pendidikan budaya anti korupsi;
d) Meningkatkan sosialisasi.
9

3) Sasaran jangka panjang.


a) Meningkatkan pengawasan eksternal;
b) Memanfaatkan perkmbangan TI.
e. Strategi
Untuk merumuskan strategi, maka terlebih dahulu
menentukan posisi organisasi yang kemudian diformulasikan
dengan Matriks TOWS (Terlampir), meliputi:
1) Strategi jangka pendek. (0 - 3 bulan).
a) Pembinaan disiplin kepada seluruh anggota
Satintelkam guna menekan opini negatif;
b) Pembinaan oleh Sat Intelkam untuk memberikan
edukasi kepada masyarakat;
c) Pembinaan anggota Sat Intelkam dalam rangka
mengilangkan sikap resistensi terhadap perubahan;
d) Pemberdayaan para pimpinan dalam rangka
melakukan pengawasan dan pengendalian.
2) Strategi jangka menengah. (0 - 6 bulan).
a) Pemberdayaan media massa sebagai kontrol terhadap
sikap dan perilaku layanan anggota Sat Intelkam;
b) Pemberdayaan seluruh anggota Sat Intelkam dalam
mengimplementasikan komitmen pimpinan;
c) Pemberdayaan akademisi untuk meningkatkan
pendidikan budaya anti korupsi;
d) Pemberdayaan tim Saber Pungli guna sosialisasi
pemberantasan Pungli pada pelayanan publik di
Polres Bojonegoro.
3) Strategi jangka panjang. (0 - 12 bulan).
a) Pemberdayaan masyarakat dan lembaga independen
sebagai pengawas eksternal;
b) Pemberdayaaan perkembangan IT untuk
meningkatkan kualitas layanan SKCK online.
f. Kebijakan
10

Menyelenggarakan berbagai pembinaan, pemberdayaan


dan pengawasan untuk memperkuat sikap disiplin anggota Sat
Intelkam dalam mencegah pungli pada pelayanan SKCK online.
g Implementasi Strategi (Action Plan)
1) Strategi jangka pendek. (0 - 3 bulan).
a) Pembinaan disiplin kepada seluruh anggota
Satintelkam guna menekan opini negatif;
(1) Program : Pengembangan sikap disiplin
(2) Indikator : meningkatnya komitmen personel;
(3) Kegiatan :
(a) Kabag Sumda bersama Kasat Intelkam
melakukan pembinaan mental dan rohani
setiap minggunya.
(b) Kasat Intelkam rutin mengevaluasi kinerja
personel pada unit pelayanan.
a) Pembinaan oleh Sat Intelkam untuk memberikan
edukasi kepada masyarakat;
(1) Program : Peningkatan sosialisasi
(2) Indikator : Masyarakat mengetahui kualitas
pelayanan SKCK online tidak ada Pungli.
(3) Kegiatan :
(a) Kasat Intelkam untuk membuat jadwal
soalisasi kepada masyarakat luas.
(b) Kasat Intelkam dan para Kanit Intelkam
Polsek membuat dan memasang
spanduk serta pembagian brosur.
c) Pembinaan anggota Sat Intelkam dalam rangka
mengilangkan sikap resistensi terhadap perubahan;
(1) Program : Pelatihan dan keteladanan pimpinan;
(2) Indikator : Meningkatnya kualitas pelayanan
SKCK online tanpa ada Pungli
(3) Kegiatan :
(a) Kabag Sumda menggelar pelatihan
revolusi mental.
11

(b) Kapolres bersama Kasat Intelkam rutin


mengajak personel untuk beribadah dan
mengevaluasi diri, serta memberikan
reward ataupun punishment.
d) Pemberdayaan para pimpinan dalam rangka
melakukan pengawasan dan pengendalian.
(1) Program : Penguatan pengawasan melekat
(2) Indikator : Menurunnya pelanggaran disiplin.
(3) Kegiatan :
(a) Kasat Intelkam dan para Kanit rutin
melakukan sidak dan pemeriksaan.
(b) Kapolres bersama seluruh Perwira
lainnya senatiasa memonitor CCTV
yang ada di unit pelayanan SKCK.

2) Strategi jangka menengah. (0 - 6 bulan).


a) Pemberdayaan media massa sebagai kontrol terhadap
sikap dan perilaku layanan anggota Sat Intelakam.
(1) Program : Kontrol kinerja pelayanan SKCK..
(2) Indikator : Tercapainya jaminan bagi masyarakat
terhadap pelayanan SKCK online bebas Pungli.
(3) Kegiatan :
(a) Kapolres mengundang wartawan media
massa untuk rutin meliput kegiatan
pelayanan SKCK online.
(b) Kapolres mengajak media massa untuk
membuat artikel dan kolom pengaduan
terkait kinerja pelayanan SKCK online.
b) Pemberdayaan seluruh anggota Sat Intelkam dalam
mengimplementasikan komitmen pimpinan.
(1) Program : Peningkatan standarisasi pelayanan
(2) Indikator : Meningkatanya kesadaran personel
unit pelayanan SKCK terhadap disiplin.
(3) Kegiatan :
12

(a) Kapolres menerapkan sistem Cut bagi


anggota yang melakukan pelanggaran.
(b) Kapolres memberlakukan pembagian
tugas dan menempatkan personel
kompeten.
c) Pemberdayaan akademisi untuk meningkatkan
pendidikan budaya anti korupsi.
(1) Program : Pelatihan karakter anti korupsi.
(2) Indikator : Meningkatnya komitmen moral dan
tanggung jawab.
(3) Kegiatan :
(a) Kapolres mengundang akademisi yang
kompeten dibidangnya untuk
mengadakan pelatihan reguler dan
intensif.
(b) Kapolres bersama akademisi membuat
buku saku tentang strategi komunikasi
pendidikan dan budaya anti korupsi.
d) Pemberdayaan tim Saber Pungli guna sosialisasi
pemberantasan Pungli pada pelayanan publik di
Polres Bojonegoro.
(1) Program : Penguatan komitmen moral.
(2) Indikator : Hilangnya praktek pungli
(3) Kegiatan :
(a) Kapolres mengajak tim Saber Pungli
untuk membuat rancangan program
sosilisasi dan pengawasan persemester
(b) Kapolres membuat program prioritas
sosialisasi pemberantasan Pungli.
3) Strategi jangka panjang. (0 - 12 bulan).
a) Pemberdayaan masyarakat dan lembaga independen
sebagai pengawas eksternal.
(1) Program : Meningkatkan komitmen dan kualitas
pelayanan SKCK online.
13

(2) Indikator : Terciptanya kesadaran anggota Sat


Intelkam dalam memberikan pelayanan.
(3) Kegiatan :
(a) Kapolres mengundang elemen
masyarakat dan perwakilan Ombudsman
Bojonegoro untuk membuat MoU.
(b) Kasat Intelkam membuat sistem penilaian
terhadap sikap pelayanan yang diberikan
untuk sama-sama dielaborasi sebagai
bahan evaluasi.
b) Pemberdayaaan perkembangan IT untuk
meningkatkan kualitas layanan SKCK online.
(1) Program : Meningkatkan mutu pelayanan SKCK
(2) Indikator : Terselenggaranya pelayanan bebas
pungli.
(3) Kegiatan
(a) Kasat Intelkam melakukan upgrading
spesifikasi aplikasi SKCK online yang
telah ada agar lebih mudah digunakan.
(b) Kasat Intelkam memberikan pelatihan
operator SKCK online kepada seluruh
anggota Sat Intelkam.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dari pembahasan permasalahan dan pokok-pokok persoalan di atas,
maka penulis menarik beberapa kesimpulan:
1. Komitmen anggota Sat Intelkam Polres Bojonegoro dalam mencegah
Pungli pada pada pelayanan SKCK online sejauh ini belum tertaman
dengan baik, ditandai dengan masih adanya kasus pelanggaran disiplin
berupa praktek Pungli, menunjukan bahwa sebagian personel resisten
terhadap perubahan, kurang memiliki inisiatif, bahkan tidak peduli
terhadap situasi. Maka sebagai upaya yang dilakukan yaitu dengan
14

melakukan pembinaan mental dan rohani, pelatihan revolusi mental, Nac


Polri dan ESQ, sosialisasi maupun pelatihan pendidikan budaya anti
korupsi, evaluasi diri, serta pengawasan.
2. Kualitas pelayanan anggota Sat Intelkam Polres Bojonegoro dalam
mencegah Pungli pada pada pelayanan SKCK online sejauh ini belum
optimal dengan masih adanya keluhan masyarakat terhadap aspek
kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati dan wujud. Maka sebagai
upaya yang dilakukan yaitu sosialisasi, menerapkan sistem Cut, evaluasi
kinerja, pemberdayaan media massa, masyarakat dan lembaga
independen, serta mengembangkan aplikasi SKCK online.

B. Rekomendasi
1. Mengajukan usulan kepada Kapolda untuk membangun zona anti Pungli
pada seluruh pelayanan SKCK dengan membuat dan mendeklarasikan
komitmen bersama.
2. Mengajukan usulan kepada Kapolda Up. Karo SDM dan Dir Intelkam
agar anggota unit pelayanan Sat Intelkam di Polres Bojonegoro diadakan
pelatihan mind set, serta pembudayaan kode etik profesi yang didasarkan
pada dukungan lingkungan, sehingga dapat mempercepat perubahan
mind set personel.

You might also like