Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 25

OUTLINE

HALAMAN JUDUL
OUTLINE
BAB I PROFIL PERUSAHAAN
BAB II TINJAUAN LAPANGAN
BAB III PREDIKSI PROBLEM PEMBORAN
BAB IV PREVIEW RIG
BAB V DRILLING TIME
BAB VI KAPASITAS SISTEM
BAB VII SPESIFIKASI ALAT
BAB VIII FITUR DAN INOVASI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

PROFIL PERUSAHAAN

Gambar 1.1.
Noble Drillship
(Sumber : https://splash247.com/noble-corporation
-scraps-two-and-stacks-two/)

Nama : Noble Drilling

Sub Industri : Minyak, Gas dan Batu Bara

Lokasi : London, Britania Raya

Website : http://www.noblecorp.com

Year founded : 1921

Company type : Public Company

Company size : 1,001-5,000 employees

Noble drilling beroperasi sebagai kontraktor pengeboran lepas pantai.


Perusahaan menawarkan jasa pengeboranuntuk pasar minyak dan gas alam. Noble
drilling didirikan pada tahun 1921dan sekarang telah berkembang menjadi salah
satu kontraktor pengeboran lepas pantai terbesar di dunia saat ini. Pada tahun
1985 pertumbuhan perusahaan telah terjadi melalui serangkaian akuisisi strategis
aset pengeboran lepas pantai. Akuisisi ini mengikuti tujuan yang ditetapkan pada
tahun 1985 - untuk mendapatkan posisi yang kuat di pasar pemboran asing, untuk
memperluas operasi pemeboran di tengah laut dan untuk pindah ke pasar yang
baru dan segmen industri, serta mempersiapkan perusahaan untuk mengambil
keuntungan dari peningkatan pasar.

Noble telah berhasil dengan mempertahankan kebijakan keuangan yang


konservatif, memposisikan dirinya untuk beradaptasi dengan pasar energi dunia
yang terus berubah dan memenuhi kebutuhan dan permintaan saat ini. Pada saat
yang sama, Perusahaan telah mengasimilasi tenaga kerja yang berpengalaman dan
terlatih dengan baik.
BAB II

TINJAUAN LAPANGAN

2.1 KONDISI GEOLOGI

Secara geografis, lapangan Donggi-Senoro berlokasi pada 122°23’15,51”T


dan 1°19’53,33”S di di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia,
sekitar 45 kilometer arah Tenggara dari Luwuk, ibukota Kabupaten Banggai.
Terdapat Formasi Kintom dan Formasi Bongka, kedua formasi tersebut
didominasi oleh konglomerat, batupasir, napal, batulempung dan sisipan
batugamping. Material pengisi masing-masing konglomerat tidak disebutkan dari
batuan apa saja. Singkapan konglomerat tebal pada koordinat 00º55,697‟ LS dan
122º50, 990‟ BT di daerah Luwuk yang awalnya dimasukkan ke dalam satuan
endapan batugamping kuarter pada Peta Geologi Lembar Luwuk.
2.2 REGIONAL STRATIGRAPHY
2.2.1 Mesozoikum
- Formasi Meluhu
Merupakan formasi berumur Trias yang disusun oleh batuan
metamorf dengan ketebalan formasi mencapai 750 m. Formasi ini
bersentuhan tektonik dengan kompleks ultramafik.
- Formasi Nambo
Merupaan formasi berumur Jura tengah hingga jura akhir yang
tersusun dari batuan napal dan serpih. Ketebalan formasi ini
mencapai 300 m.
- Formasi Nanaka
Merupakan formasi yang berumur Jura akhir, tersusun dari batu
pasir kuarsa dengan perselingan batu pasir lempungan. Ketebalan
formasi mencapai 800m. Formasi ini tertindih tak selaras oleh
formasi salodik.
2.2.2 Tersier
- Formasi Salodik
Merupakan batu gamping yang kaya akan fosil, dengan umur
diperkirakan Eosen hingga Meosen akhir. Ketebalan formasi ini
bisa mencapai 1500 m.
- Formasi Kintom
Formasi ini tersusun dari konglomerat batu pasir dan napal
dibagian bawahnya. Formasi yang berumur Meosen hingga Pliosen
ini mempunyai ketebalan hingga 1200 m. Formasi ini tertindih tak
selaras oleh formasi Terumbu coral Kuarter

Gambar 2.1.
Lithologi Pada Lapangan Donggi
(Sumber : )
BAB III

PREDIKSI PROBLEM PEMBORAN

Permasalahan yang mungkin terjadi selama pemboran di Lapangan Donggi


ditinjau dari aspek geologi adalah :
1. Lost circulation
Lost circulation akan terjadi saat pemboran menembus lithologi limestone
karena merupakan zona yang sangat porous dan permeabel dan
kemungkinan memiliki rekah alami atau gua – gua alami.
2. Kick
Kick akan terjadi saat tekanan hidrostatik lumpur pemboran lebih kecil
dari tekanan formasi yang ada. Penyebab kick yang paling sering terjadi
adalah dimulai dengan kejadian Lost-Circulation, yaitu masuknya
sebagian lumpur pemboran kedalam formasi yang mengakibatkan kolom
fluida di dalam sumur turun dan akhirnya tekanan di dalam sumur
menjadi lebih kecil dari tekanan formasi, walaupun secara densitas
equivalen lumpur yang dipakai sudah cukup berat.
3. Swelling
Dapat terjadi jika pemboran menembus formasi yang mengandung batu
lempung atau clay atau shale. Merupakan pengembangan mineral clay
akibat pengikatan air oleh mineral clay. Formasi batuan ini terdapat di
formasi kintom dengan kedalaman sebenarnya 650 m – 1850 m
4. Pipe Sticking
Pipe sticking atau pipa terjepit adalah keadaan dimana sebagian dari pipa
bor atau stang bor (drill collar) terjepit (stuck) didalam lubang bor. Hal ini
dapat terjadi karena swelling sehingga gerakan pipa akan terhambat
danpada gilirannya dapat mengganggu kelancaran operasi pemboran.
5. Bit Regrending
Kandungan gas yang ada di lapangan donggi akan membuat viskositas
lumpur menurun. Menurunnya viskositas akan membuat kemampuan
lumpur dalam menahan cutting berkurang sehingga akan menyebabkan
cutting sulit terangkat dari dasar lubang bor. Keberadaan cutting di lubang
bor akan membuat laju penembusan (ROP) berkurang sehingga waktu dan
biaya pemboran menjadi meningkat.

Penanggulangan masalah yang mungkin terjadi selama pemboran


migas di Lapangan Donggi adalah :
1. Lost circulation
Permasalahan lost circulation dapat ditanggulangi dengan penambahan
fluid lost control agent atau FLCA yang akan mengurangi filtration loss
dan menipiskan mud cake.
2. Kick
Penanggulangan dari kick adalah dengan penyediaan sistem pencegahan
semburan liar (BOP system) sehingga aliran fluida formasi dapat
dikontrol dan blow out dapat dihindari.
3. Swelling dan Pipe
Menggunankan shale inhibitor untuk meminimalisir air dalam
menghidrasii clay.
4. Bit regranding
Bit regranding dapat ditanggulangi dengan penambahan sifat- sifat
reologi lumpur agar lumpur tetap dapat menahan cutting sehingga tidak
jatuh ke dasar lubang bor.
BAB IV
PREVIEW RIG

30
35
1 34
26
18 27
3-17, 31
23
24-25 33

28 19-22

36, 37 34

29

32

Gambar 4.1
Preview Rig Noble Drilling untuk Lapangan Donggi
Keterangan Gambar :
1. Prime Mover (Diesel Engine) 14. Accumulator

2. Electrical Transmission 15. Cat Walk

3. Crown Block 16. Pipe Rack

4. Derrick 17. Substructure

5. Travelling Block 18. Mud Return Line

6. Hook 19. Shale Shaker

7. Elevator 20. Desander

8. Top Drive System 21. Desilter

9. Master Bushing 22. Degasser

10. Mouse Hole 23. Mud Gas Separator

11. Drawwork 24. Reserve Pit

12. Dog House 25. Mud Pit

13. Rotary Hose 26. Mud Pump


27. Mud Discharge Line 33. Muster Point

28. Bulk Mud Storage 34. Parking Lot

29. Water Tank 35. Office

30. Fuel Storage 36. Mess

31. Drilling Line 37. Mushola

32. Flare
BAB V
DRILLING TIME

Grafik 5.1
Drilling Time Pemboran Sumur Donggi
Point 1 : Merupakan proses move in rig dan drive pipe. Memerlukan waktu sekitar
tiga sampai lima hari.
Point 2 : Proses run and set conductor trajectory. Diperkirakan selesai
dilaksanakan di hari ke-enam hingga ke-tujuh . Conductor trajectory diset
pada kedalaman 0 ft hingga 63,03 ft.
Point 3 : Proses run and set surface trajectory. Diperkirakan selesai dilaksanakan
di hari ke-delapan hingga ke-sembilan . Surface trajectory diset pada
kedalaman 0 ft hingga 963,27 ft.
Point 4 : Proses run and set intermediate trajectory. Diperkirakan selesai
dilaksanakan di hari ke-sepuluh hingga ke-sebelas . Intermediate
trajectory diset pada kedalaman 0 ft hingga 5226,27 ft.
Point 5 : Proses run and set production trajectory and completion. Diperkirakan
selesai dilaksanakan di hari ke-12 hingga ke-13 . Production trajectory
diset pada kedalaman 0 ft hingga 8182,02 ft.
Point 6 : Proses run and set liner trajectory. Diperkirakan selesai dilaksanakan di
hari ke-14. Liner trajectory diset pada kedalaman 8182,02 ft.
Point 7 : Proses move out rig. Diperkirakan selesai dilaksanakan di hari ke-15.
BAB VI
KAPASITAS DARI MASING – MASING SISTEM
A. Kapasitas Sistem Angkat

Trayek Conductor Surface Intermediate Production


Diameter 20" 13 3/8" 9 5/8" 7“
Grade K-55 C-95 C-95 C-95
Nominal Weight 94 48 40 38
Kedalaman 19,1 m 291,9 m 1583,9 m 2479,4 m
SG 8,7465 ppg 8,9131pp 9,163ppg 9,5795 ppg
g 4350,606 2
5890,04 174344,1 129.809,49
Berat Beban
lbs 4 lbs lbs lbs

5812,73 172014,03 184504,3133


Berat Bouyant 187439,577
lbs lbs lbs lbs

Berat total casing = 452695,64 lbs

B. Kapasitas Sistem Putar


Untuk rangkaian Drill Collar

WOB = 10 ½ = 60.473,6 lbs

WOB = 80% WDC

WDC = 60.473,6/0,8 = 75.592 lbs

Kedalaman Maksimum = 7314,21 ft

DC : 6 1/4 “ OD; 2 13/16” ID; 83,2 lb/ft

Panjang DC = 75.592/83,2 = 908.557 ft

Untuk rangkaian Drill Pipe

Panjang Drill Pipe = 7314,21-908,557 = 6405,65 ft

DP : 4 ½” OD; 3,826” ID; 16,60 lb/ft

Berat DP = 6405,65*16,60 = 106.333,83 lbs

Berat total rangkaian drillstring = 75.592 + 106.333,83 = 181.925,83 lbs


Berat rangkaian akibat gaya buoyancy diperhitungkan:

181.925,83 lbs x (1-0,0015 x 9,6) = 179.306,098 lbs

Dari beratan diatas antara berat rangkaian drillstring dan berat rangkaian
casing, dipilih yang terbesar dan ditentukan sebagai beban pada hook
(hookload). Beban travelling block dapat diestimasi dengan kapasitasnya
pada tabel berikut :

900-9000 kn = 917744.4 kg

Estimasi Berat Block Group

Travelling Block Capacity, tons Assembly Weight, lbs


100 6.000
150 9.000
250 12.000
350 19.000
500 28.000
650 35.000
750 48.000
C. Kapasitas Sistem Menara
Beban Total = Beban Hook + Berat Travelling Block + Teg. Fast Line +

Teg. Dead Line

= 452.695,64 + 19.000 + +

= 582.504,76 lbs

Dari besarnya beban total pada menara, dikalikan dengan besarnya faktor
keamanan, dalam hal ini besarnya adalah 1,25 sehingga diperoleh besarnya beban
total menara : 582.504,76 lbs x 1,25 = 728.130,95 lbs.
BAB VII
SPESIFIKASI ALAT

Drawwork Type : 110-UE and 110-UDBE DC Chain Driven Drawworks


Rotary Table Type : National C-275, National
Mud Pump : 3 Unit F-1300 Triplex Mud Pumps (API-7K)
Shale Shaker : 3 Unit Gamboss GX/S-I GX/S-II GX-BP
Desander : 1 Unit Desaner 12” – cone / 1200 gpm, Derrick
Desilter : 1 Unit Desilter GN16N 4” - -3 cone
Degasser : 1 Unit Degasser ZS ZCQ
Mud gas separator : 2 Unit GN Solids Control GNZYQ
Top Drive : 1 Unit TDS-11SH Top Drive
Accumulator : FKQ8006F
Crown Block : JINTAN TC series
Traveliing Block : RG YG110

Storage Capacity
Mud Tank Volume : 3 Unit Mud Tank ( Total cap.900bbls )

BOP Equipment
3 unit prime mover Good Used EMD 20-645-E4B 2600KW Diesel Generator Set
3 unit annular BOP 7 1/16 “ x 5000 Psi, Hydrill
2 unit BOP Double Ram Type 13 5/8” x 5000 Psi, Cameron 2

Power Equipment
5 unit sistem transmisi New Surplus MTU 6R1600G70S 210KW Tier 3 Diesel
Generator Set
3 unit F-1300 Triplex Mud Pumps (API-7K)

Water Pump
2 Unit CAT D-398 for Drawwork
1 Unit CAT D-343 for Genset
BAB VIII
FITUR DAN INOVASI
8.1 FITUR
 Adanya mud – gas separator yang dipasang saat pemboran Karena
kemungkinan terjadinya kick selama pemboran besar.
 Adanya peralatan pemancingan atau fishing tools untuk mengqambil
benda yang tidak diinginkan di lubang bor.
 Personal gas detector difungsikan sebagai gas detector untuk pekerja,
apabila sewaktu-waktu terjadi kebocoran gas.
 Logging while drilling
Pengerjaan logging yang dilakukan bersamaan pada saat membor.
Alatnya dipasang di dekat mata bor. Data dikirimkan melalui pulsa
tekanan lewat lumpur pemboran ke sensor di permukaan. Setelah
diolah lewat serangkaian komputer, hasilnya juga berupa grafik log di
atas kertas. LWD pada dasarnya berguna untuk memberi informasi
formasi (resistivitas, porositas, sonic dan gamma ray) sedini mungkin
pada saat pemboran.

8.2 INOVASI
1. TDS-11SH Top Drive
Sistem top drive terbaru sehingga pemboran lebih cepat karena
torsi yang cukup besar.

Gambar 8.1.
TDS-11SH Top Drive
(Sumber : www.nov.com/Segments/Rig_Technologies/Rig_
Equipment/Land/Top_Drive_Systems)
2. Walker Rig
Walker rig dapat difungsikan secara efisien karena
substrukturnya mudah dipindahkan dari satu titik ke titik lain.

Gambar 8.2.
Walker rig
(sumber : www.youtube/veristic)

3. Automatic Tubular Tong


Alat untuk mengencangkan ikatan antara ikatan pipa satu dan pipa
lainnya. Alat ini memiliki banyak kelebihan, antara lain:
 Dapat memutar seluruh diameter pipa mulai dari 20” hingga 2,375”
 Tidak ada stuck dan replacement kurang dari 5 menit
 Tidak ada roughneck
 Mengurangi operation cost

Gambar 8.3.
Automatic Tubular Tong
(sumber : www.odfjellwellservices.com/)
4. Casing While Drilling
Teknologi casing while drilling meningkatkan efisiensi pengeboran
dan mengurangi eksposur risiko dengan menghilangkan kebutuhan
komponen trip pipe dan bottomhole-assembly (BHA) saat
membangun sumur yang lebih ramping.
 Memungkinkan pengeboran satu perjalanan untuk mengisolasi
bagian bermasalah di balik pipa dan memperbaiki penyemenan
 Plastering effect menghasilkan lubang sumur yang lebih kuat dan
mud-weight window yang lebih besar
 Meminimalkan waktu operasi pengeboran

Gambar 8.4.
Casing while drilling
(sumber : blog.odfjellwellservices.com/casing-drilling)
5. Rotray steerable system
Alat yang digunakan untuk pemboran berarah dengan rotasi secara
terus-menerus dari permukaan, menghilangkan kebutuhan untuk
menggeser motor yang dapat dikendalikan. Sistem ini biasanya
dikerahkan saat melakukan pemboran berarah, horizontal drilling,
atau extended-reach. Sistem ini memiliki interaksi minimal dengan
lubang bor sehingga menjaga kualitas lubang bor.
Gambar 8.5.
Rotary steerable system
(sumber : www.youtube/weatherford)

6. Closed loop circulating system


berfungsi mendeteksi dan dapat membedakan kick dan kehilangan
fluida dalam konteks preventif dan memiliki keuntungan yaitu
efisein dan menurunkan biaya fluida pemboran.

Gambar 8.6.
Closed loop circulating system
(sumber : http://readytemp.com/hot-water-recirculator-how-it-works2)
7. Managed pressure drilling
Teknologi ini mengatur tekanan pada sistem pemboran dengan Real-
Time Detection dan Control per Minute dari influx yang ada di dasar
sumur dan mengontrol Prssure Loss dalam galon.
 Pengukuran dan analisis real-time aliran dan data tekanan
 Deteksi cepat sehingga dapat meminimalisir kick dan fluid loss
pada operasi pengeboran
 Meningkatkan keselamatan operasi
 Mengurangi kerusakan formasi, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas sumur
 Mengatasi berbagai kendala pengeboran yang berkaitan dengan
tekanan

Gambar 8.7.
Managed pressure drilling
(sumber : www.weatherford.com/en/products-and-services/drilling/closed-loop-
drilling/managed-pressure-drilling)

8. Electro cardiovascular sensor


Sensor ini digunakan oleh kru HSE untuk memonitor kinerja denyut
jantung pekerja yang dipasang di dada untuk mendeteksi kondisi
fisik pekerja dalam kondisi baik atau mengalami kelelahan.
Gambar 8.8.
9. Electro cardiovascular sensor
(sumber : www.ieeexplore.ieee.org/document/7566398)
LAMPIRAN
Data Umum :
Kedalaman pemboran : 2479,4 m = 8182,02 ft

Gradien tekanan formasi normal : 0,465 Psi / ft

Trayek Pemboran

Bit (Hole) Casing


Trayek Size (In) Depth (m) Size (In) Depth (m)

Conductor 22 0 – 19,1 17,5 0 – 19,1


Surface 17 19,1-291,9 19,1-291,9
12,25
Intermediate 291,9-1583,9 8,5 291,9-1583,9
10
Production 10 1583,9- 5,875 1583,9-
8182,02 8182,02
Perhitungan Beban Horizontal
Menghitung besarnya beban akibat pengaruh angin (wind load)

Dari data lapangan diperoleh kecepatan angin M sebesar 5,6 mph, sehingga
besarnya unit wind load dapat dihitung dengan persamaan:

p = 0,004 V2

= 0,004 (5,6)2 = 0,125 lb/ft2

Dimana, p = besarnya unit wind load, lb/ft2

Besarnya beban angin pada pipa (W2) dengan luas wind load area (WA) sebesar
353 ft2 dan unit wind load (p) sebesar 0,125 lb/ft2, dapat diperoleh dengan
persamaan:

W2 = p x wind load area

= 0,125 x 353 = 44,125 lbs

Beban horizontal yang diakibatkan karena adanya drillstring yang bersandar pada
pipe setback (W1) dapat dihitung. Untuk panjang drillstring (Lds) sepanjang
7314,21 ft dan berat nominal (Wds) sebesar 16,6 lb/ft diperoleh:

W1 = Lds x Wds x sin 2,5o


= 7314,21 x 16,6 x sin 2,5o = 5.296,08 lbs

Dari table spesifikasi rig menurut API diperoleh data sebagai berikut:

 Ukuran setback (a) = 67’-6”


 Tinggi Fingerboard (b) = 59 ft

Dari beban akibat pipa yang bersandar (W1) sebesar 5.517,5 lbs serta
beban akibat pengaruh angin (W2) sebesar 217,11 lbs dan ukuran setback
(a) sebesar 67,5 ft, serta tinggi fingerboard sebesar 59 ft, maka dapat
diperoleh:

= 5321,32 lbs

Tegangan Pada Kabel Pemboran

Perhitungan tegangan pada Fast Line dengan persamaan:

Sedangkan perhitungan Tegangan Dead Line (Td) pada kondisi statis sama
besarnya dengan Tegangan pada Fast Line.

Td = lbs

Perhitungan Beban Total Pada Menara

Beban Total = Beban Hook + Berat Travelling Block + Teg. Fast Line + Teg.
Dead Line

= 452.695,64 + 19.000 + +

= 582.504,76 lbs

Dari besarnya beban total pada menara, dikalikan dengan besarnya faktor
keamanan, dalam hal ini besarnya adalah 1,25 sehingga diperoleh besarnya beban
total menara : 582.504,76 lbs x 1,25 = 728.130,95 lbs.
Perhitungan Horse Power Pada Sistem Angkat

Besarnya horse power drawwork yang dibutuhkan untuk mengangkat


beban dihitung dengan persamaan:

 Hookload = 347.312,1506 lbs


 Kecepatan Pengangkatan 1 stand = 60 ft/min
 η = 0,85

Besarnya HP yang dibutuhkan pada drawwork dengan faktor keamanan


sebesar 1,25 adalah HPD = 742,913 HP x 1,25 = 928,642 HP

Sedanglan besarnya horsepower input yang dibutuhkan dari prime mover


dihitung dengan persamaan

 HP pada drawwork = 340,21 HP


 η = 0,85

Penentuan RPM Kritis

Perhitungan torsi pada rangkaian yang digunakan dapat dihitung dengan


persamaan:

T =

Data-data drillstring :

 Drill pipe 4 ½” OD; 3,826” ID; 16,60#


 Beban total rangkaian : 70.158,67 lbs

Besarnya tensile strength dapat kita peroleh dari Tabel Torsional and Tensil (API)
Premium. Diperoleh tensile strength sebesar: 260.100 lbs
. Perencanaan Semen

Kapasitas Annulus =

Volume Semen di Annulus = Annular capacity x Length


Trayek Kedalaman Kapasitas Annular Panjang Kolom Volume Semen di
(ft) Annulus (Gallon)
Conductor 62,66328 0,09107 62,66328 5,706744
Surface 957,66552 0,13496 957,66552 129,2465
Intermediate 5196,4591 0,02 5196,4591 103,929
Production 7314,2155 0,0636 7314,23155 465,1851

Pressure Mud Window


PRF ph pf

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
20000

You might also like