Professional Documents
Culture Documents
Noble Corporation
Noble Corporation
HALAMAN JUDUL
OUTLINE
BAB I PROFIL PERUSAHAAN
BAB II TINJAUAN LAPANGAN
BAB III PREDIKSI PROBLEM PEMBORAN
BAB IV PREVIEW RIG
BAB V DRILLING TIME
BAB VI KAPASITAS SISTEM
BAB VII SPESIFIKASI ALAT
BAB VIII FITUR DAN INOVASI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
Gambar 1.1.
Noble Drillship
(Sumber : https://splash247.com/noble-corporation
-scraps-two-and-stacks-two/)
Website : http://www.noblecorp.com
TINJAUAN LAPANGAN
Gambar 2.1.
Lithologi Pada Lapangan Donggi
(Sumber : )
BAB III
30
35
1 34
26
18 27
3-17, 31
23
24-25 33
28 19-22
36, 37 34
29
32
Gambar 4.1
Preview Rig Noble Drilling untuk Lapangan Donggi
Keterangan Gambar :
1. Prime Mover (Diesel Engine) 14. Accumulator
32. Flare
BAB V
DRILLING TIME
Grafik 5.1
Drilling Time Pemboran Sumur Donggi
Point 1 : Merupakan proses move in rig dan drive pipe. Memerlukan waktu sekitar
tiga sampai lima hari.
Point 2 : Proses run and set conductor trajectory. Diperkirakan selesai
dilaksanakan di hari ke-enam hingga ke-tujuh . Conductor trajectory diset
pada kedalaman 0 ft hingga 63,03 ft.
Point 3 : Proses run and set surface trajectory. Diperkirakan selesai dilaksanakan
di hari ke-delapan hingga ke-sembilan . Surface trajectory diset pada
kedalaman 0 ft hingga 963,27 ft.
Point 4 : Proses run and set intermediate trajectory. Diperkirakan selesai
dilaksanakan di hari ke-sepuluh hingga ke-sebelas . Intermediate
trajectory diset pada kedalaman 0 ft hingga 5226,27 ft.
Point 5 : Proses run and set production trajectory and completion. Diperkirakan
selesai dilaksanakan di hari ke-12 hingga ke-13 . Production trajectory
diset pada kedalaman 0 ft hingga 8182,02 ft.
Point 6 : Proses run and set liner trajectory. Diperkirakan selesai dilaksanakan di
hari ke-14. Liner trajectory diset pada kedalaman 8182,02 ft.
Point 7 : Proses move out rig. Diperkirakan selesai dilaksanakan di hari ke-15.
BAB VI
KAPASITAS DARI MASING – MASING SISTEM
A. Kapasitas Sistem Angkat
Dari beratan diatas antara berat rangkaian drillstring dan berat rangkaian
casing, dipilih yang terbesar dan ditentukan sebagai beban pada hook
(hookload). Beban travelling block dapat diestimasi dengan kapasitasnya
pada tabel berikut :
900-9000 kn = 917744.4 kg
= 452.695,64 + 19.000 + +
= 582.504,76 lbs
Dari besarnya beban total pada menara, dikalikan dengan besarnya faktor
keamanan, dalam hal ini besarnya adalah 1,25 sehingga diperoleh besarnya beban
total menara : 582.504,76 lbs x 1,25 = 728.130,95 lbs.
BAB VII
SPESIFIKASI ALAT
Storage Capacity
Mud Tank Volume : 3 Unit Mud Tank ( Total cap.900bbls )
BOP Equipment
3 unit prime mover Good Used EMD 20-645-E4B 2600KW Diesel Generator Set
3 unit annular BOP 7 1/16 “ x 5000 Psi, Hydrill
2 unit BOP Double Ram Type 13 5/8” x 5000 Psi, Cameron 2
Power Equipment
5 unit sistem transmisi New Surplus MTU 6R1600G70S 210KW Tier 3 Diesel
Generator Set
3 unit F-1300 Triplex Mud Pumps (API-7K)
Water Pump
2 Unit CAT D-398 for Drawwork
1 Unit CAT D-343 for Genset
BAB VIII
FITUR DAN INOVASI
8.1 FITUR
Adanya mud – gas separator yang dipasang saat pemboran Karena
kemungkinan terjadinya kick selama pemboran besar.
Adanya peralatan pemancingan atau fishing tools untuk mengqambil
benda yang tidak diinginkan di lubang bor.
Personal gas detector difungsikan sebagai gas detector untuk pekerja,
apabila sewaktu-waktu terjadi kebocoran gas.
Logging while drilling
Pengerjaan logging yang dilakukan bersamaan pada saat membor.
Alatnya dipasang di dekat mata bor. Data dikirimkan melalui pulsa
tekanan lewat lumpur pemboran ke sensor di permukaan. Setelah
diolah lewat serangkaian komputer, hasilnya juga berupa grafik log di
atas kertas. LWD pada dasarnya berguna untuk memberi informasi
formasi (resistivitas, porositas, sonic dan gamma ray) sedini mungkin
pada saat pemboran.
8.2 INOVASI
1. TDS-11SH Top Drive
Sistem top drive terbaru sehingga pemboran lebih cepat karena
torsi yang cukup besar.
Gambar 8.1.
TDS-11SH Top Drive
(Sumber : www.nov.com/Segments/Rig_Technologies/Rig_
Equipment/Land/Top_Drive_Systems)
2. Walker Rig
Walker rig dapat difungsikan secara efisien karena
substrukturnya mudah dipindahkan dari satu titik ke titik lain.
Gambar 8.2.
Walker rig
(sumber : www.youtube/veristic)
Gambar 8.3.
Automatic Tubular Tong
(sumber : www.odfjellwellservices.com/)
4. Casing While Drilling
Teknologi casing while drilling meningkatkan efisiensi pengeboran
dan mengurangi eksposur risiko dengan menghilangkan kebutuhan
komponen trip pipe dan bottomhole-assembly (BHA) saat
membangun sumur yang lebih ramping.
Memungkinkan pengeboran satu perjalanan untuk mengisolasi
bagian bermasalah di balik pipa dan memperbaiki penyemenan
Plastering effect menghasilkan lubang sumur yang lebih kuat dan
mud-weight window yang lebih besar
Meminimalkan waktu operasi pengeboran
Gambar 8.4.
Casing while drilling
(sumber : blog.odfjellwellservices.com/casing-drilling)
5. Rotray steerable system
Alat yang digunakan untuk pemboran berarah dengan rotasi secara
terus-menerus dari permukaan, menghilangkan kebutuhan untuk
menggeser motor yang dapat dikendalikan. Sistem ini biasanya
dikerahkan saat melakukan pemboran berarah, horizontal drilling,
atau extended-reach. Sistem ini memiliki interaksi minimal dengan
lubang bor sehingga menjaga kualitas lubang bor.
Gambar 8.5.
Rotary steerable system
(sumber : www.youtube/weatherford)
Gambar 8.6.
Closed loop circulating system
(sumber : http://readytemp.com/hot-water-recirculator-how-it-works2)
7. Managed pressure drilling
Teknologi ini mengatur tekanan pada sistem pemboran dengan Real-
Time Detection dan Control per Minute dari influx yang ada di dasar
sumur dan mengontrol Prssure Loss dalam galon.
Pengukuran dan analisis real-time aliran dan data tekanan
Deteksi cepat sehingga dapat meminimalisir kick dan fluid loss
pada operasi pengeboran
Meningkatkan keselamatan operasi
Mengurangi kerusakan formasi, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas sumur
Mengatasi berbagai kendala pengeboran yang berkaitan dengan
tekanan
Gambar 8.7.
Managed pressure drilling
(sumber : www.weatherford.com/en/products-and-services/drilling/closed-loop-
drilling/managed-pressure-drilling)
Trayek Pemboran
Dari data lapangan diperoleh kecepatan angin M sebesar 5,6 mph, sehingga
besarnya unit wind load dapat dihitung dengan persamaan:
p = 0,004 V2
Besarnya beban angin pada pipa (W2) dengan luas wind load area (WA) sebesar
353 ft2 dan unit wind load (p) sebesar 0,125 lb/ft2, dapat diperoleh dengan
persamaan:
Beban horizontal yang diakibatkan karena adanya drillstring yang bersandar pada
pipe setback (W1) dapat dihitung. Untuk panjang drillstring (Lds) sepanjang
7314,21 ft dan berat nominal (Wds) sebesar 16,6 lb/ft diperoleh:
Dari table spesifikasi rig menurut API diperoleh data sebagai berikut:
Dari beban akibat pipa yang bersandar (W1) sebesar 5.517,5 lbs serta
beban akibat pengaruh angin (W2) sebesar 217,11 lbs dan ukuran setback
(a) sebesar 67,5 ft, serta tinggi fingerboard sebesar 59 ft, maka dapat
diperoleh:
= 5321,32 lbs
Sedangkan perhitungan Tegangan Dead Line (Td) pada kondisi statis sama
besarnya dengan Tegangan pada Fast Line.
Td = lbs
Beban Total = Beban Hook + Berat Travelling Block + Teg. Fast Line + Teg.
Dead Line
= 452.695,64 + 19.000 + +
= 582.504,76 lbs
Dari besarnya beban total pada menara, dikalikan dengan besarnya faktor
keamanan, dalam hal ini besarnya adalah 1,25 sehingga diperoleh besarnya beban
total menara : 582.504,76 lbs x 1,25 = 728.130,95 lbs.
Perhitungan Horse Power Pada Sistem Angkat
T =
Data-data drillstring :
Besarnya tensile strength dapat kita peroleh dari Tabel Torsional and Tensil (API)
Premium. Diperoleh tensile strength sebesar: 260.100 lbs
. Perencanaan Semen
Kapasitas Annulus =
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
20000