Professional Documents
Culture Documents
Prosiding Silvia R-Ok Print
Prosiding Silvia R-Ok Print
ABSTRAK
Dampak globalisasi dan kemajuan teknologi, yang disertai dengan aktivitas
perekonomian di mana melibatkan penggunaan sumber daya alam, telah menimbulkan
suatu isu lingkungan. Hal ini mengarahkan perusahaan untuk memperhitungkan faktor
manajemen lingkungan dalam peningkatan kinerja perusahaan. PT. Campina Ice Cream
Industry, sebagai salah satu industri makanan, berupaya untuk meningkatkan
performansi kinerja lingkungan perusahaan dengan menciptakan proses produksi yang
ramah lingkungan dan brand image produk yang baik. Untuk itu perlu dilakukan
pengukuran kinerja lingkungan pada perusahaan tersebut, di mana metode yang dapat
digunakan dalam pengukuran adalah Integrated Environment Performance Measurment
System (IEPMS) dan Objective matrix (OMAX), agar dapat diketahui tingkat kinerja
lingkungan perusahaan dan perlu tidaknya suatu perbaikan. Berdasarkan penelitian,
nilai kinerja lingkungan PT. Campina Ice Cream Industry sebesar 6,6311, berada dalam
kategori warna kuning, yang berarti diperlukan tindakan pengawasan dan
pengevaluasian kinerja dengan lebih intensif terhadap perusahaan, agar performansi
kinerja lingkungan dapat meningkat.
Kata kunci: KEPI, kinerja lingkungan, Objective matrix, Traffic Light System
PENDAHULUAN
Adanya fenomena isu lingkungan yang terkait dengan manajemen lingkungan
turut mempengaruhi kebijakan mengenai peningkatan kinerja perusahaan. Adanya
pandangan yang sama, baik dari pemerintah dan masyarakat, terhadap pengendalian
limbah dan efisiensi penggunaan sumber daya, telah memberikan gambaran bagi
perusahaan untuk memperhitungkan faktor manajemen lingkungan dalam peningkatan
kinerja perusahaan. Hal ini memacu perusahaan meningkatkan kinerja secara
menyeluruh untuk menghasilkan produk yang lebih ramah terhadap lingkungan, mulai
dari sistem rantai pasok material, proses produksi, pengiriman dan penyimpanan
produk, hingga kegiatan yang berkaitan dengan product recovery seperti remanufacture,
recycle, reuse maupun repair (Mahadevan, et al., 2003). Perubahan perilaku industri
dilakukan supaya antara perkembangan industri dan konservasi lingkungan dapat
berjalan beriringan dan saling menguntungkan. Langkah konkret yang dilakukan untuk
mengakomodasi faktor lingkungan adalah melalui minimasi limbah dan minimasi
penggunaan sumber daya dan energi (Gupta, et al., 2001).
Untuk mengetahui seberapa besar kegiatan dari suatu proses industri
berpengaruh terhadap lingkungan, maka diperlukan suatu sistem pengukuran kinerja
lingkungan, hal ini bertujuan untuk mengetahui indikator-indikator performansi
ISBN : 978-979-99735-9-7
A-26-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
METODOLOGI PENELITIAN
Tahap Desain Sistem Pengukuran Kinerja Lingkungan, meliputi:
Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung di
lapangan, wawancara dengan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder), dan
mencari sumber data organisasi untuk mengidentifikasikan aspek-aspek lingkungan
yang akan menjadi Key to Environment Performance Indicator (KEPI), serta
penyebaran kuisioner kepada orang-orang yang berkompeten terkait proses produksi.
Identifikasi Key to Environment Performance Indicator (KEPI)
Penentuan indikator-indikator kinerja diawali dengan menentukan semua
stakeholder PT. Campina Ice Cream Industry, dan mengidentifikasikan stakeholder
requirement tersebut terhadap perusahaan. Kemudian, ditetapkan objectives (tujuan)
perusahaan dan sasaran lingkungan yang ingin dicapai. Selanjutnya, aspek-aspek
lingkungan dari seluruh kegiatan perusahaan diidentifikasi untuk diberi pembobotan
berdasarkan kriteria BAPEDAL. Evaluasi berdasarkan kriteria BAPEDAL ini bertujuan
untuk mengetahui aspek lingkungan dari kegiatan proses produksi yang akan
menimbulkan dampak cukup besar sehingga perlu diperhatikan sebagai indikator
kinerja lingkungan. Aspek lingkungan yang dianggap signifikan sebagai dampak
ISBN : 978-979-99735-9-7
A-26-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
penting terhadap lingkungan apabila perkalian hasil pembobotan dari setiap subkriteria
menghasilkan nilai lebih dari 6.750 (enam ribu tujuh ratus lima puluh).
Validasi KEPI
Validasi dilakukan untuk mengetahui apakah indikator-indikator yang didesain
telah benar dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan akan pengukuran kinerja. Validasi
ini dilakukan terhadap aspek lingkungan, tujuan lingkungan, KEPI, dan sasaran KEPI.
Langkah dalam melakukan validasi yaitu dengan mengajukan hasil rancangan KEPI
kepada pihak manajemen perusahaan, kemudian pihak manajemen yang akan
menentukan apakah KEPI tersebut sesuai atau tidak dengan kondisi perusahaan,
sehingga pada akhirnya akan didapatkan KEPI secara utuh.
Spesifikasi KEPI
Spesifikasi KEPI bertujuan untuk mengetahui deskripsi yang jelas mengenai
KEPI, tujuan, keterkaitan dengan objectives, target, ambang batas, cara pengukuran
KEPI, frekuensi pengukuran, pihak yang melakukan pengukuran, serta langkah-langkah
dalam pengukuran.
Penyusunan struktur hirarki sistem pengukuran kinerja lingkungan
Penyusunan struktur hirarki sistem pengukuran kinerja lingkungan dilakukan
dengan cara menyusun KEPI (dari hasil validasi) ke dalam suatu bentuk hirarki
pengukuran kinerja lingkungan PT. Campina Ice Cream Industry.
Tahap Pembobotan dan Pengukuran Kinerja Lingkungan, meliputi:
Pembobotan indikator kinerja lingkungan (environment performance indicator)
Setiap indikator kinerja lingkungan (KEPI) yang telah tersusun dalam sebuah
hirarki tersebut kemudian diberi pembobotan dengan menggunakan metode Analytical
Hierarchy Process (AHP), melalui software Expert Choice untuk menghitung bobot dan
inconsistency ratio. Tujuan dari pembobotan ini adalah untuk mendapatkan bobot
tingkat kepentingan atau seberapa besar KEPI berpengaruh terhadap penilaian kinerja
lingkungan perusahaan. Data primer untuk pembobotan KEPI ini diperoleh melalui
kuisioner yang telah diberikan kepada pihak manajemen sehingga didapatkan bobot dari
setiap ukuran performansi.
Pengukuran kinerja lingkungan
Pengukuran kinerja lingkungan dilakukan dengan scoring system menggunakan
metode Objective Matrix (OMAX), hal ini bertujuan untuk mengetahui nilai pencapaian
terhadap target masing-masing KEPI pada periode tertentu dengan menggunakan nilai
range antara 0-10. Pembuatan OMAX dilakukan dengan menggunakan interpolasi
antara nilai pencapaian masing-masing KEPI pada level 10 (yaitu menunjukkan sasaran
atau estimasi realistis dari hasil yang dapat dicapai pada masa datang) dan level 3 (yaitu
menunjukkan performansi pada saat pengukuran dimulai). Selanjutnya, skor dari
penilaian kinerja lingkungan dengan menggunakan metode OMAX, dianalisa dengan
menggunakan metode Traffic Light System untuk mengetahui KEPI mana yang
mendapatkan nilai merah, hijau, atau kuning. Hal ini untuk mengetahui apakah skor
pada KEPI yang bersangkutan mengindikasikan suatu perbaikan. Ketentuan nilai-nilai
dalam Traffic Light System adalah sebagai berikut:
3 ≥ nilai skor ≥ 0 : KEPI masuk dalam kategori warna merah sehingga
memerlukan tindakan perbaikan secepatnya
8 ≥ nilai skor ≥ 3 : KEPI masuk dalam kategori warna kuning sehingga
memerlukan pengawasan yang lebih intensif.
ISBN : 978-979-99735-9-7
A-26-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
10 ≥ nilai skor ≥ 8 : KEPI masuk dalam kategori warna hijau sehingga tidak
memerlukan tindakan perbaikan namun tindakan pengawasan tetap perlu
dilakukan.
ISBN : 978-979-99735-9-7
A-26-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
Susunan hirarki sistem pengukuran kinerja lingkungan berdasarkan hasil validasi aspek
lingkungan (Key Environment Performance Indicator), disertai dengan
pengklasifikasian berdasarkan Traffic Light System ditunjukkan pada Gambar 2.
ISBN : 978-979-99735-9-7
A-26-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
Kinerja Lingkungan PT. Campina Ice Cream Industry
Departemen HRD
Produksi
KEPI 26 KEPI 54
KEPI 27 KEPI 55
KEPI 28
ISBN : 978-979-99735-9-7 KEPI 56
KESIMPULAN
1. Perencanaan sistem pengukuran kinerja lingkungan (SPKL) adalah mengacu
pada model IEPMS (Integrated Environment Performance Measurement)
dengan sistem Plan-Do-Check-Act, di mana pada model ini digunakan dua
kategori pengukuran, yaitu secara kuantitatif (operasional) dan kualitatif
(manajerial).
2. Hasil identifikasi aspek-aspek dan dampak lingkungan pada keseluruhan
aktivitas di PT. Campina Ice Cream Industry dapat dirancang 68 KEPI (Key to
Environment Performance Indicator), yang terdiri dari 61 KEPI kategori
kuantitatif dan 7 KEPI kualitatif.
3. Nilai kinerja lingkungan PT. Campina Ice Cream Industry dari hasil pembobotan
dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan metode Objective Matrix
(OMAX) adalah sebesar 6,6311 dan berada dalam Traffic Light System kategori
warna kuning yang berarti bahwa kinerja lingkungan PT. Campina Ice Cream
Industry masih perlu dilakukan pengawasan dan perbaikan oleh pihak
perusahaan untuk meningkatkan kinerja lingkungannya. Sedangkan secara
keseluruhan, pada PT. Campina Ice Cream Industry terdapat 7 KEPI kategori
warna merah, 36 KEPI kategori warna kuning, dan 25 KEPI kategori warna
hijau.
4. Skenario perbaikan kinerja lingkungan dapat meningkatkan performasi kinerja
lingkungan perusahaan, dimana dari hasil perhitungan dengan metode Objective
Matrix (OMAX) didapatkan nilai sebesar 7.8435.
DAFTAR PUSTAKA
Artley, W. dan Stroh, S. (2001). Establishing an Integrated Performance
Measurement System. Laboratory Administration Office, University of
California.
Kaplan, Robert S. dan Norton, David P. (2001). The Strategy Focused Organization:
How Balanced Scorecard Companies Thrive In The New Business
Environment. Harvard Business School Press. Boston, Massachusetts.
ISBN : 978-979-99735-9-7
A-26-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
Riggs, J.L. (1987). Production System; Planning, Analysis, and Control; Formerly
Oregon State University. John Wiley ans Sons Inc.
Saaty, T.L. (2000). Fundamental of Decision Making and Priority Theory With The
Analitic Hierarchy Process. Pittsburg: RWS Publications
ISBN : 978-979-99735-9-7
A-26-8