Professional Documents
Culture Documents
BAB1 ListrikStatis
BAB1 ListrikStatis
ELEKTROSTATIKA
I. PENDAHULUAN
Apa yang akan terjadi sekarang ini, seandainya fenomena kelistrikan tidak
ditemukan? Tentulah kota-kota akan gelap gulita dan komunikasi menggunakan
satelit tidak akan pernah ada, bukan? Gejala kelistrikan ini telah menyatu dalam
kehidupan kita sehari-hari. Kemajuan yang telah dicapai manusia saat sekarang ini
tidak terlepas dari penemuan tentang kelistrikan.
Pengetahuan tentang kelistrikan, selanjutnya disatukan dengan pengetahuan
tentang kemagnetan yang sekarang dikenal dengan elektromagnetik. Ilmuwan-
ilmuwan penting yang paling berjasa di bidang ini antara lain adalah; Michael
Faraday (1791-1867), Hans Christian Oersted (1777-1851), James Clerk Maxwell
(1831-1879), Oliver Heaviside (1850-1925) dan H.A Lorentz (1853-1928).
Ilmu kelistrikan dibagi atas dua bagian, yakni listrik statis (elektrostatis) dan
listrik dinamis (elektrodinamis). Listrik statis dikhususkan untuk mempelajari
gejala-gejala kelistrikan yang berhubungan dengan muatan yang diam. Sedangkan
listrik dinamis dikhususkan untuk mempelajari gejala kelistrikan yang
berhubungan dengan aliran muatan.
Di dalam bab ini, kita akan membahas tentang listrik statis, dan listrik
dinamis akan dibahas dalam bab 2. Bab ini berisi; muatan listrik, hukum
Coulomb, medan listrik, garis gaya, hukum Gauss dan aplikasinya, energi dan
potensial listrik, kapasitor, dan dielektrik.
Pembahasan dalam bab ini akan dipaparkan secara gamblang namun detil
dengan menjelaskan komnsep-konsep listrik statis yang penting dan aplikasinya
pada pemecahan masalah. Pengetahuan tentang vektor dan mekanika Newton
seperti hukum-hukum Newton dan konsep medan gravitasi sangat membantu
Anda dalam mempelajari bab ini. Selamat mempelajari. Ingat, setelah
mempelajari bab ini, Anda diharapkan memiliki kompetensi berikut ini:
RAM@2017 1
3. Mahasiswa mampu menggunakan hukum Coulomb untuk menghitung medan
listrik yang ditimbulkan oleh muatan titik maupun oleh distribusi muatan.
4. Mahasiswa mampu menggambarkan garis-garis gaya medan listrik.
5. Mahasiswa mampu menyebutkan hukum Gauss.
6. Mahasiswa mampu menggunakan hukum Gauss untuk menghitung medan
listrik dalam konduktor, pada pelat tipis bermuatan, pada pelat sejajar
bermuatan, pada bola isolator bermuatan, dan pada selinder bermuatan.
7. Mahasiswa mampu mendefinisikan energi potensial listrik dan hubungannya
dengan medan listrik.
8. Mahasiswa mampu menghitung beda potensial antara dua titik bila medan
listrik ditempat itu diketahui.
9. Mahasiswa mampu menghitung potensial listrik untuk beberapa distribusi
muatan kontinu seperti pada; sumbu cicin bermuatan, sumbucakram
bermuatan, di dalam dan di luar kulit bola bermuatan, dan di dekat tongkat
muatan tak hingga.
10. Mahasiswa mampu menentukan dan menghitung kapasitansi dari kapasitor
pelat sejajar, kapasitor bola dan kapasitor selinder.
11. Mahasiswa mampu menentukan kapasitansi pengganti dari rangkaian
kapasitor secara seri dan paralel.
12. Mahasiswa mampu membahas dan menentukan energi elektrostatis yang
tersimpan di dalam kapasitor.
13. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh dielektrik terhadap kapasitansi,
beda potensial, muatan, dan medan listrik di dalam kapasitor pelat sejajar.
A. MUATAN LISTRIK
1. Gejala Listrik
RAM@2017 2
tetapi jika batang kaca dan mistar yang telah digosok diperdekatkan
ternyata terjadi tarik menarik antara batang gelas dan mistar plastik.
Bagaimana hal ini dapat dijelaskan ?
Pada saat mistar plastik digosok dengan rambut yang kering sejumlah
elektron dari rambut pindah ke mistar, sehingga mistar menjadi kelebihan
elektron (menjadi bermuatan negatif). Sedangkan batang gelas saat
digosok dengan kain sutera sejumlah elektron akan berpindah dari batang
gelas menuju kain sutera, sehingga batang kaca kekurangan elektron
(menjadi bermuatan positif) . Hasil percobaan ini menyimpulkan bahwa :
a. ada dua jenis muatan listrik, yaitu positif (+) , dan muatan negatif ( - )
b. muatan sejenis tolak menolak, dan muatan berlainan jenis tarik menarik.
Gambar 1-1. (a). Dua muatan berlainan jenis (positif,negatif) tarik menarik
(b). Dua muatan sejenis (negatif) tolak menolak
(c). Dua muatan sejenis (positif) tolak menolak
B. HUKUM COULOMB
RAM@2017 3
q2 berada pada vektor posisi r1 dan r2 sehingga posisi q2 relatif terhadap
q1 adalah r21 r2 r1 , seperti pada Gambar 1-2.
Besarnya gaya yang dialami q2 oleh q1 sama dengan besarnya gaya yang
dialami q1 oleh q2 tapi arahnya berlawanan, sehingga secara skalar persamaan
(1-1) dapat ditulis sebagai :
q1q2
F12 F21 k (1-2)
r2
dengan r = jarak antara q1 dan q2
RAM@2017 4
Contoh 1.
Tiga muatan titik berada pada sumbu x, yakni:q1= -6C pada x=-3m, q2 =
4C pada x = 0, dan q3 = -6C pada x = 3m. Tentukanlah gaya yang dialami
oleh q1?
Jawab:
q1 =-6C q2 = 4 C q3 = -6C
x
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
r12
r13
arah sumbu x
positif.
qq 6C.6C
oleh q3 ; F13 = k 1 2 3 = 9 x10 9 Nm 2 / C 2 = 9 x 10-3 N arah sumbu
r13 6m 2
x negatif
C. MEDAN LISTRIK
1. Pengertian
Suatu ruang dapat dipandang sebagai suatu medan dari suatu besaran
fisis tertentu apabila besaran fisis tersebut mempunyai nilai disetiap titik
dalam ruang yang dimaksud . Misalnya di sekitar benda bermuatan listrik
terdapat medan listrik. Ruang di sekitar muatan listrik tersebut dikatakan
medan listrik apabila sebuah muatan uji lainnnya di sekitar benda
bermuatan tadi masih merasakan gaya listrik dari muatan muatan tersebut.
Medan listrik dapat dianalogikan dengan medan gravitasi. Dalam
medan gravitasi, sebuah benda bermassa akan mengalami gaya gravitasi.
Dalam medan listrik, sebuah muatan listrik akan mengalami gaya Coulomb
atau gaya elektrostatis. Perbedaan gaya gravitasi dengan gaya listrik adalah
kalau gaya gravitasi selalu tarik menarik.
RAM@2017 5
2. Kuat Medan Listrik
Untuk menentukan kuat medan listrik pada
Batang ebonit
suatu titik pada jarak r dari sebuah muatan (q),
dilakukan dengan cara menempatkan muatan uji
(qo) yang cukup kecil di titik itu, seperti Gambar
1-3. Muatan uji tersebut akan mengalami gaya
q qo
Coulomb ( F = k 2 ). Kuat medan listrik di
r
titik itu dicari dari persamaan berikut:
Gambar 1-3. Muatan uji qo
dilatakkan di dalam medan F
listrik E= (1-4)
qo
Arah medan listrik adalah radial , keluar dari muatan positif (+) dan
radial masuk menuju muatan negatif (-) yang sering dinyatakan dalam
bentuk garis-garis gaya yang tidak pernah saling berpotongan.
+Q -Q
+ -
Gambar 1-4. Garis Gaya Menyatakan Besar dan Arah Medan Listrik
(a) (b)
RAM@2017 6
Misalkan kita mempunyai suatu muatan sumber q berada pada vektor
posisi r yang menghasilkan medan listrik disekitarnya. Besarnya kuat
medan listrik yang dialami suatu muatan uji qo yang berada pada vektor
posisi r ' oleh q sama dengan vektor gaya Coulomb yang bekerja pada
satu satuan muatan di r ' seperti Gambar 1-6, memenuhi persamaan :
q
' q.qo r' r
E (r ) (k 2 . ' ) / qo
r' r r r r' r
qo
q r' r
= k 2 . ' (1-5)
r r
' r r r
Besarnya medan listrik pada jarak r dari r'
muatan q, ditulis sebagai: x
q O
E= k 2 (1-6)
r Gambar 1-6 : Muatan Uji q o
'
berada pada posisi r r dari q
Dengan demikian, berarti kuat medan listrik yang dialami di titik p, oleh n
buah muatan sumber yaitu q1 , q2, q3,….q(n-1), qn ,memenuhi persamaan ;
E ( p) E1 p E2 p E3 p ................ E( n 1) p Enp (1-7)
Fluks Listrik
Kuat medan listrik E dapat dinyatakan oleh fluks listrik ( E ) atau
rapat garis gaya, yaitu banyaknya garis gaya yang menembus suatu satuan
luas tegak lurus pada kuat medan listrik E , seperti diperlihatkan dalam
Gambar 1-7. Sehingga jumlah garis gaya dE yang menembus suatu
elemen seluas dA tegak lurus terhadap E memenuhi persamaan :
dE E.dA E.dA. cos (1-8)
= sudut antara bidang dA dengan bidang tegak lurus E .
dA adalah elemen luas pada bidang S.
Gambar 1-7. (a). E tegak lurus dA (b). E tidak tegak lurus dA
RAM@2017 7
Untuk dA sejajar terhadap E , = 900 sehingga jumlah garis gaya yang
keluar dari dA haruslah nol dan sebaliknya bila dA tegak lurus terhadap
E maka = 00 sehingga jumlah garis gaya yang keluar dA menjadi
maksimal. Bila kuat medan pada elemen dA adalah E , maka jumlah garis
gaya yang keluar dari seluruh permukaan S adalah
E d E.dA (1-9)
S
Contoh 2.
Berapakah besarnya sebuah muatan titik yang dipilih supaya besarnya medan listrik
yang ditimbulkannya pada jarak 50 cm dari muatan titik tersebut adalah 2 N/C.
Jawab: E = 2 N/C, r = 50 cm, q = …?
q
Dari persamaan (1-6); E= k 2
r
2
r E (0,5m)2 (2 N / C )
q= = = 5,6. 10-7 C
k 9 x109 Nm2 / C 2
RAM@2017 8
Contoh 3.
Berapakah percepatan yang dialami sebuah elektron di dalam medan listrik
serbasama 106 N/C?
Jawab: m = massa elektron = 9,1 . 10-31 kg, q = e = muatan elektron = 1,6 .10-19 C,
E = 106 N/C, a = ...?
F q
Gunakan persamaan (1-11); a E
m m
1,6.10 19 C
a= 31
(106 N / C ) = 0,18 .1018 m/s2.
9,1.10 kg
Contoh 4.
Sebuah elektron ditembakkan dengan laju awal 6.106 m/s dan membentuk sudut 45o
terhadap horizontal, seperti gambar. Medan listrik 2000 N/C berarah ke atas, d = 2
cm dan L = 10 cm.
a) Apakah elektron menumbuk salah -
satu pelat?
vo d
b) Jika elektron tersebut menumbuk E
o
salah satu pelat, dimanakah posisi 45
+
elektron menumbuknya?
(abaikan pengaruh gravitasi terhadap elektron) L
Jawab:
Letakkan pelat-pelat tersebut pada sumbu koordinat x-y.
y
d - Gaya yang dialami elektron akan
berarah ke bawah, karena elektron
vo bermuatan negatif. Percepatan yang
E
45o dialami elektron adalah:
+ x
L
F e
a E
m m
1,6.10 19 C
Besarnya percepatan ; a = (2000 N / C ) = -3,52.10-14 m/s2 .
9,1.10 31 kg
Untuk menentukan apakah elektron menumbuk salah satu pelat, perlu dicari waktu
yang dibutuhkan elektron untuk mencapai pelat atas pada y = 2 cm.
y = voy t + ½ a t2
y = vo sin 45o t + ½ a t2
0,02 m = 6.106 m/s (0,707) t + ½ (-3,52.10-14 m/s2) t2
penyelesaian persamaan kuadrat di atas, adalah:
t1 = 1,7 .10-8 s
t2 = 6,4 . 10-9 s
RAM@2017 9
diambil waktu minimum yakni t2 = 6,4 . 10-9 s, sedangka waktu t1 berhubungan
dengan lintasan menurun dari elektron andaikan ia tidak menumbuk pelat.
Jarak horizontal yang ditempuh elektron dalam waktu ini, adalah:
x = vox. t = vo cos 45o t
= 6.106 m/s (0,707) (6,4 . 10-9 s)
= 2,7 cm
a). Terlihat bahwa x = 2,7 cm < L = 10 cm, berarti elektron tersebut akan menumbuk
pelat atas.
b). Posisi elektron ketika menumbuk pelat tersebut yakni: (x,y) = (2,7 cm, 2 cm)
1. Hukum Gauss
Jumlah garis gaya yang keluar dari suatu permukaan tertutup tidak
tergantung pada jaraknya ke pusat muatan, akan tetapi tergantung pada besar
muatan listrik yang dilingkupnya. Hubungan ini dikenal dengan Hukum
Gauss yang menyatakan bahwa
“ Jumlah garis gaya yang keluar dari suatu permukaan tertutup
sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkup oleh
permukaan tertutup itu “.
Secara matematis, hukum Gauss dinyatakan dengan persamaan :
qi
E E.dA (1-13)
S i 0
dengan : S = suatu permukaan tertutup, qi = jumlah muatan yang
i
dilingkupi oleh permukaan tertutup S
RAM@2017 10
perbandingan volume dapat dianggap sebagai perbandingan jumlah
muatan yang dikandung masing-masing bola isolator.
S1
S2 2r
S3
RAM@2017 11
c. Medan Listrik Pada Plat Sejajar Bermuatan
Dua buah plat A dan B dipasang sejajar pada jarak d. Plat A diberi
muatan (+Q) dan plat B diberi muatan (-Q) yang sama besar.
d
B
A
A
Di luar -Q
E=0
E=0 +Q
x
Bila rapat muatan pada plat A = dan pada plat B = maka kuat
medan diluar plat = nol (saling meniadakan) sedangkan kuat medan
diantara kedua plat memenuhi :
E E A EB
2 0 2 0 0
Sehingga untuk plat sejajar bermuatan besar kuat medan antara plat
memenuhi persamaan :
E (1-15)
o
RAM@2017 12
4 3
( r )
diperoleh ( rˆE ).( rˆdA) 3
S1 0
3
4r .r
sehingga ( E )( 4r 2 ) atau E (r ) (1-17)
3 3 0
0
Dengan mensubsitusikan persamaan (1-16), kedalam persamaan (1-17),
diperoleh
Q r
E (r ) . (1-18)
40 R3
Q r
a. untuk r < R diperoleh E (r ) .
40 R3
Q 1
b. untuk r = R diperoleh E (r ) .
40 R 2
Q 1
c. untuk r > R diperoleh E (r ) . (sebab muatan total sama
40 R 2
dengan jika r =R).
RAM@2017 13
akan berarah radial tegak lurus pada sumbu silinder. Besarnya kuat
medan listrik pada permukaan silinder tidak tergantung pada arahnya.
Untuk mencari besarnya kuat medan listrik dalam silinder, maka dibuat
permukaan Gauss berbentuk silinder pula dengan jari-jari r. Perhatikan
Gambar 1-11 berikut ini
q
sehingga q L
L
Integral permukaan tertutup S diuraikan menjadi :
q
E.dA
S tutupkiri
E.dA
se lub ung
E.dA E.dA
tutupkanan
0
q
= 0 + (E)x (luas selubung ) + 0 =
0
q
atau (E)(2πrL) =
0
( E )(2rL )( 0 ) L
diperoleh
1
Er (1-19)
2o r
RAM@2017 14
Contoh 5
Perhatikan medan listrik seragam E = 2000 N/C į (a). Berapakah fluks yang melewati
bujur sangkar bersisi 10 cm pada bidang yang sejajar dengan bidang xy?
(b).Berapakah fliks yang melewati bujur sangkar ini jika normal terhadap bidangnya
membentuk sudut 30o dengan sumbu x?
Jawab:
a). Fluks medan listrik yang melewati bujur z C
sangkar ABCD adalah:
10cm
E d E.dA = (2000 N / C i)(i dA) E
dA
S s B
= (2000N/C) A
D x
= (2000N/C )(0,1mx0,1m)
= 20 Nm2 /C
A
b). y
Fluks medan listrik yang menembus
z
bujur sangkar ABCD, adalah: C dA
E d E.dA , tetapi dA cos 30o
S E
o B 30o
E.d A = E dA cos 30 , jadi
o
E EA cos 30 D x
1 10cm
( 2000 N / C )(0,1mx0,1m)( 3)
2 A
2
Nm
10 3 y
C
Contoh 6
Kulit bola berjari-jari 6 cm membawa rapat muatan permukaan seragam σ = 9 nC/m2.
(a) berapakah muatan total pada kulit bola tersebut (b) Carilah medan listrik pada r =
2 cm, r = 5,9 cm, r = 6,1 cm dan r = 10 cm.
Jawab: R = 6 cm = 0,06 m; σ = 9 nC/m2 = 9.10-9 C/m2.
RAM@2017 15
r = 6,1 cm ( di luar kulit bola)
muatan yang dilingkupi, Q = 0,41 nC
q
berarti dari hukum Gauss, diperoleh: E.dA dengan dA adalah elemen
S1 0
permukaan Gauss berbentuk bola dengan jari-jari r.
Q
E. (4 π r2) = , atau
o
1 Q Q 9
9 2 2 (0,41.10 C )
E= k (9.10 Nm / C )(
4o r 2 r2 (0,061m) 2
E = 984 N/C
r = 10 cm (di luar kulit bola)
sama untuk r = 6,1 cm, yaitu sama berada di luar kulit bola, jadi
1 Q Q 9
9 2 2 (0,41.10 C )
E= k (9.10 Nm / C )(
4o r 2 r2 (0,01m) 2
E = 366 N/C.
q1 r q2
RAM@2017 16
Jika jarak pisah diperbesar atau diperkecil, maka gaya listrik akan
melakukan kerja terhadap muatan-muatan tersebut. Energi yang berhubungan
dengan kerja ini dipandang sebagai energi potensial listrik.
Secara umum energi potensial listrik yang timbul ketika sebuah gaya
konservatif F bekerja pada sebuah partikel dan mengalami perpindahan
sebesar dl dinyatakan oleh:
dU = - F . dl (1-20)
dU = -qo E . dl (1-21)
Bila muatan dipindahkan dari titik awal i ke titik akhir f, maka perubahan
energi potensial listrik adalah;
f f
U = dU q o .E.dl (1-22)
i i
Energi potensial listrik pada dua muatan q1 dan q2 yang terpisah pada
jarak r, seperti Gambar 1-14, ditentukan dengan cara sebagai berikut:
q2
Medan listrik pada q1 adalah E k r , dan dl = dr r . Gaya yang dialami
r2
q1 adalah F = q1 E . Dari persamaan (1-16), diperoleh energi potensial listrik
yakni:
f f f
q1 q 2
U = dU q1 .E.dl k dr , telah digunakan r . r = 1
i i i r2
Integral dr diambil dari ~ sampai r, sehingga diperoleh:
qq
U= k 1 2 (1-24)
r
RAM@2017 17
2. Potensial Listrik
Dengan qn adalah muatan ke-n dan rn adalah jarak muatan ke-n ke titik
referensi.
RAM@2017 18
2.2. Potensial listrik pada distribusi muatan.
a
r2 – r1
-q
Gambar 1-17. Titik P berada dalam dipol listrik
V= V
n
n = V1 + V2
q q
= k
r1 r2
r r
=kq 2 1 (1-31)
r1 r2
RAM@2017 19
Untuk r >> 2a, seperti ditunjukkan dalam Gambar 1-17, terlihat bahwa dengan
pendekatan;
r2 – r1 2a cos , dan r1r2 r2 .
Sehingga persamaan (1-31) menjadi:
2a cos
V=kq (1-32)
r2
Hasil perkalian 2aq disebut sebagai momen dipol listrik disimbol dengan p. Jadi,
potensial listrik yang ditimbulkan oleh sebuah dipol listrik adalah:
p cos
V=k (1-33)
r2
3.2. Potensial listrik pada titik sumbu sebuah piringan yang memiliki rapar
muatan permukaan .
2 0 0 u
Jadi, V = r 2
y 2
2 o 0
Atau:
V=
2 o
r 2
y2 r (1-34)
RAM@2017 20
Apabila r>>a, maka:
1/ 2
a2 a2
a r r 1 2 r +
2 2
r 2r
a 2
q
sehingga: V = = sebab q = a2 (1-35)
2 o 2r 4 o r
Hasil terakhir ini menyatakan bahwa untuk r>> a piringan muatan bersikap
sebagai sebuah muatan titik.
kQ
= (1-37)
r
Berarti di dalam kulit bola nilai V yang konstan tersebut haruslah sama dengan
kQ
, agar potensial listriknya kontinu. Dengan demikian, potensial listrik untuk
R
kulit bola bermuatan, adalah:
kQ
; untuk r ≤ R
R
V= (1-39)
kQ
; untuk r ≥ R
r
RAM@2017 21
Grafik potensial listrik terhadap jarak untuk kulit bola bermuatan diperlihatkan
dalam Gambar 1-19.
RAM@2017 22
G. KAPASITOR
1. Kapasitansi
Kapasitor dibuat dari dua plat penghantar yang dimuati dengan muatan yang
sama tetapi berbeda jenis, dan dipisahkan pada jarak tertentu (terisolasi), diantara
ke dua plat terdapat ruang hampa atau di isi dengan bahan tertentu yang disebut
dielektrik, seperti dalam Gambar 1-20.
d Plat logam
luas = A
2. Menghitung Kapasitansi
2.1. Kapasitor Keping Sejajar
Tinjau kapasitor keping sejajar seperti dalam Gambar 1-21. Beda potensial listrik
diantara kedua keping adalah;
B d
∆V= dV = E.dl
A 0
VB – VA = -E.d (1-44)
+Q
+ + + + + + + + + + + + + + + A
RAM@2017 23
d E
- - - - - - - - - - - - - - - - - - B
Gambar 1-21. Kapasitor keping sejajar
Persamaan (1-47) di atas hanya berlaku khusus untuk kapasitor keping sejajar.
Tinjau kapasitor selinder koaksial dengan jari-jari selinder dalam a dan jari-jari
selinder luar b, serta panjangnya l. Penampang dari kapasitor selinder koaksial di
perlihatkan dalam Gambar 1-22.
RAM@2017 24
Ambil permukaan Gauss diantara selinder dalam dan selinder luar (garis putus-
putus dalam Gambar 1-22). Dengan menerapkan hukum Gauss diperoleh medan
listrik diantara selinder-selinder tersebut, yaitu:
ε o ΦE = Q
tetapi fluks listrik yang menembus permukaan Gauss adalah ΦE = E (2πrl), Jadi;
ε o E (2πrl) = Q
atau;
Q
E= r (1-48)
2 0 rl
Potensial listrik di antara plat-plat selinder dicari sebagai berikut:
b b b
Q dr
V = E.dl = E.dr =
a a a
2 0 l r
=
Q
ln b ln a = b Q
ln
2 o l 2 o l a
Akhirnya di peroleh kapasitansi kapasitor selinder koaksial adalah:
Q
C=
V
2 o l
C= (1-49)
b
ln
a
Soal:
Tentukanlah kapasitansi sebuah bola terisolasi yang jari-jarinya R dan
mengangkut muatan sebesar Q. (jawab: C = 4πεoR)
W = dW Vdq
0
q
q
= dq
0
C
1
= CV 2 (1-51)
2
Tenaga ini disimpan di dalam kapasitor.
Apabila kita ingin mencari tenaga yang disimpan persatuan volume, yang disebut
sebagai kerapatan tenaga U, maka
RAM@2017 25
W
U= , dengan A.d adalah volume kapasitor.
A.d
Karena W = ½ CV2 , maka:
1
CV 2
U= 2
A.d
A
Akan tetapi, untuk plat sejajar: C = o . Sehingga;
d
V
2
U= 0
2 d
E2
= 0 (1-52)
2
V
sebab E = .
d
4. Rangkaian Kapasitor
V
Gambar 1-23. Rangkaian kapasitor seri
Dalam rangkaian seri, muatan yang mengalir melalui kapasitor adalah sama,
Q
misalkan Q. Dari hubungan V = , diperoleh:
C
Q Q Q
V1 = , V2 = , V3 = .
C C C
1 2 3
Beda potensial listrik total antara ujung a dan b, adalah:
V = V1 + V2 + V3
Q Q Q 1 1 1
V= + + =Q( + + ) (1-53)
C C C C C C
1 2 3 1 2 3
Q 1 V
Kapasitansi ekivalen, Cek = atau =
V Cek Q
Jadi, bila kedua ruas persamaan (1-51) dibagi dengan Q, maka akan diperoleh
hubungan kapasitansi ekivalen untuk rangkaian kapasitor seri, yakni:
RAM@2017 26
1 1 1 1
... (1-54)
Cek C1 C2 C3
Apabila ada n buah kapasitor yang disusun seri, maka kapasitansi ekivalennya
adalah:
1 1
n (1-55)
Cek Cn
Apabila kapasitor-kapasitor tersebut identik misalnya C, maka;
C
Cek (1-56)
n
b. Susunan Paralel
Kapasitor-kapasitor yang disusun secara paralel, diperlihatkan dalam Gambar
1-24.
a
Q1 Q2 Q3
V C1 C2 C3
RAM@2017 27
dan setelah digabung;
kapasitor 1, memiliki: C1' ,V1' , Q1'
kapasitor 2, memiliki: C2' ,V2' , Q2'
C2 V2
Q2
S
Q1
C1 V1
C1
= U o
C1 C2
RAM@2017 28
G. DIELEKTRIK
molekul
Gambar 1-26. (a)dipol listrik dalam dielektrik (b) Muatan permukaan positif dan negatif
pada dielektrik yang disebabkan oleh reduksi dalam medan listrik.
Apabila diberikan medan listrik luar yang berasal ndari pelat-pelat kapasitor kepada
dielektrik, maka dipol-dipol listrik dielektrik tersebut mempolarisasikan diri searah
dengan medan listrik luar tersebut, seperti dalam Gambar 1-26(b).
Bila medan listrik diantara pelat-pelat kapasitor tanpa dielektrik adalah Eo, maka
medan listrik diantara pelat-pelat kapasitor yang berisi dielektrik, menjadi:
E
Ed = o (1-61)
dengan Ed adalah medan listrik diantara pelat kapasitor yang berisi dielektrik.
Potensial listrik antara pelat-pelat kapasitor yang diisi dielektrik menjadi:
Vd = Ed . d
E V
= o .d = o (1-62)
sebab Vo = Eo .d. Dengan Vo adalah potensial listrik diantara pelat-pelat kapasitor
tanpa dielektrik, dan Vd adalah potensial listrik diantara pelat-pelat kapasitor bila
diisi dielektrik.
Kapasitansi kapasitor setelah diisi dielektrik dapat dicari dari hubungan:
Q Q
Cd = = , atau;
Vd Vo
Cd = κ Co (1-63)
Dengan Co adalah kapasitansi kapasitor tanpa dielektrik, dan Cd adalah kapasitansi
kapasitor bila diisi dielektrik.
RAM@2017 29
o A
Untuk kapasitor keping sejajar, kapasitansinya tanpa dielektrik adalah Co =
.
d
Jadi bila diantara keping kapasitor tersebut diisi dengan dielektrik, maka
kapasitansinya menjadi;
A
Cd = κ Co = κ o
d
A
=
d
dengan;
ε = κ εo (1-64)
yang mana ε disebut sebagai permitivitas dielektrik.
RAM@2017 30
1
σb = σf (1-71)
Dalam bentuk muatan, kedua ruas persamaan (1-69) dikalikan dengan A, akan
diperoleh muatan terikat dalam dielektrik, yakni:
1
Qb = Qo (1-72)
Dari uraian di atas terlihat bahwa Eb , σb , dan Qb , selalu lebih kecil dari Eo, σo , dan
Qo (keadaan semula), ketika kapasitor diisi dengan dielektrik, dan akan sama dengan
nol ketika κ = 1, yakni saat kapasitor tanpa dielektrik.
Contoh 8:
Sebuah kapasitor keping sejajar dibuat dengan menempatkan polietilen (κ = 2,3)
diantara dua lembaran aluminium foil. Luas lembaran tersebut 400 cm2 dan tebal
polietilen 0,3 mm. Carilah kapasitansinya?
Jawab:
Diket: κ = 2,3 A = 400 cm2 d = 0,3 mm
C2
o A (8,85.10 12 )( 400 .10 4 m 2 )
Cd = κ = (2,3) Nm2 = 2,7247.10-9 F
3
d 0,3.10 m
H. KESIMPULAN
1. Muatan dapat dibagi dua jenis, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Muatan
yang sejenis tolak-menolak dan muatan yang berlainan jenis tarik-menarik.
Muatan tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, tetapi dapat berpindah
tempat.
2. Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua muatan, sebanding
dengan perkalian kedua muatan dan berbanding terbalik dengan jarak pisah
keduanya. Hasil ini dinamakan hukum Coulomb:
kq1q2
F1,2
2
ѓ12
r1, 2
2
1 9 Nm
dengan: k = 9 x10
40 2
C
3. Medan listrik di suatu titik dari suatu sistim muatan, didefinisikan sebagai
perbandingan gaya Coulomb persatuan muatan uji.
F
E
qo
dengan qo = muatan uji positif.
4. Medan listrik pada suatu titik yang berjarak r dari sebuah muatan titik q adalah:
kq
E 2 ѓ
r
RAM@2017 31
Apabila medan listrik ditimbulkan oleh banyak muatan, maka:
kq
E i ѓi
i ri
5. Medan listrik yang ditimbulkan oleh distribusi muatan serbasama, ditentukan
kdq
dengan cara: E 2 ѓ
v r
6. Fluks medan listrik menyatakan jumlah garis medan listrik yang menembus suatu
permukaan secara tegak lurus. Φ = E . ń dA = EA cos θ
7. Fluks total yang melewati suatu permukaan tertutup, sebanding dengan jumlah
muatan yang dilingkupi oleh permukaan tersebut, yang dikenal dengan hukum
Gauss.
Q
Φtot = E ń dA =
o
8. Medan listrik untuk beberapa distribusi muatan:
E = 0 : di dalam konduktor
E= : pada pelat tipis bermuatan
2 o
E= ; pelat sejajar bermuatan
o
Q r
E= ; bola isolator bermuatan r < R
4 o R 3
Q 1
E= ; bola isolator bermuatan r ≥ R
4 o R 2
1 x
Er = ; r ≥ R, di luar selinder muatan padat
2 o r
1 r
Er = ; r <R, di dalam selinder muatan padat
2 o R
9. Beda potensial didefinisikan sebagai negatif dari usaha persatuan muatan yang
dilakukan oleh medan listrik ketika muatan uji digerakkan dari titik a ke titik b,
jadi: ∆V = Vb – Va
b
= - E.dl
a
RAM@2017 32
Potensial untuk kumpulan muatan titik, diperoleh:
kq
V= i
i ri
11. Potensial listrik untuk distribusi muatan kontinu, diperoleh dengan cara:
dq
V = k
r
12. Piranti atau peralatan yang digunakan untuk menyimpan muatan dan energi listrik
adalah kapasitor. Kapasitas kapasitor atau kapasitansi memenuhi hubungan: C =
Q
. Karena Q dan V sebanding, maka kapasitansi hanya tergantung pada bentuk
V
geometris dari kapasitor.
A
C = o ; untuk kapasitor keping sejajar
d
2o L
C= ; untuk kapasitor silinder konsentris dengan jari-jari dalam a dan
b
ln
a
jari-jari luar b.
13. Kapasitor dapat disusun seri ataupun paralel. Kapasitansi pengganti dicari
sebagai berikut:
Susunan seri
1 1
C ek C
n n
Susunan paralel
Cek = Cn
n
dengan n adalah jumlah kapasitor
14. Dielektrik adalah bahan-bahan yang tidak bersifat konduktor.Bila bahan
dielektrik disisipkan diantara keping kapasitor, maka medan listrik, kapasitansi
dan muatan dalam kapasitor berubah menjadi:
E V
Ed = o Vd = o
1
Cd = κ Co Qb = Qo
Indeks o menyatakan keadaan tanpa dielektrik dan ε = κ εo
RAM@2017 33
III. EVALUASI
A. SOAL LATIHAN
HUKUM COULOMB
1. Dua bola kecil masing-masing bermassa 1 gram dan
memiliki muatan sama. Satu bola digantung dengan
45o
benag isolasi. Bola lainnya dibawa mendekati bola
yang digantung sedemikian, sehingga bola yang q
digantung naik dan diam ketika sudut yang dibentuk
benang adalah 45o dan jarak antara kedua bola 4 cm q
seperti gambar. Hitunglah (a). besar gaya Coulomb 4 cm
(b).Muatan masing-masing bola . Anggap g = 10
m/s2.
2. Gaya elektrostatis diantara dua ion yang serupa yang dipisahkan pada jarak 5 Å
adalah 3,7 x 10-9 N. (a) berapakah muatan setiap ion (b) berapa banyak
elektronkah yang hilang dari setiap ion.
3. Tiga buah bola kecil, masing-masing mempunyai massa 20 gram, digantungkan
secara terpisah dari sebuah titik bersama dengan benang-benang sutera yang
panjangnya masing-masing 1 meter. Bola-bola tersebut bermuatan sama dan
menggantung dengan membentuk titik-titik sudut sebuah segitiga sama sisi, yang
sisinya 0,1 m. Berapakah muatan masing-masing bola?
-q +2q
+q
6. Sebuah medan listrik uniform terdapat di dalam sebuah daerah diantara plat yang
bermuatan berlawanan. Sebuah elektron dilepaskan dari keadaan diam pada
permukaan plat bermuatan negatif dan menumbuk permukaan plat yang
bermuatan positif yang jaraknya 2 cm dari plat bermuatan negatif dalam waktu
1,5 x 10-8 detik. (a) berapakah laju elektron sewaktu menumbuk plat kedua.
(b).berapakah besarnya medan listrik
7. Andaikan kita mempunyai suatu plat tipis tak berhingga besarnya, dengan muatan
listrik yang tersebar merata dan serba sama. Pada jarak 1 meter di sebelah kanan
plat diukur kuat medan sebesar 10 V/m. (a). Tentukan gaya pada sebuah elektron
RAM@2017 34
pada jarak 2 m dari plat, jika diketahui muatan elektron 1,6 x 10-19C (b).
Hitunglah berapa besar muatan listrik pada bagian plat seluas 20 cm2.
RAM@2017 35
16. Sebuah partikel alfa dipercepat melalui perbedaan potensial sebesar satu juta volt
di dalam sebuah generator elektrosatik , berapakah tenaga kinetik yang
diperolehnya?
21. Kapasitor bola sepusat sepusat masing - masing berjari-jari a dan b (a < b) dan
bermuatan +q dan -q.
-q Tentukan
a. Vektor kuat medan di r< a; a<r<b;
+q b dan r> b
b. Potensial diantara kedua bola
a c. Kapasitansi kapasitor bola bila
diantara kedua bola hampa udara
RAM@2017 36
B. SOAL TES FORMATIF
2. Dua muatan masing-masing q coulomb terpisah pada jarak r meter. Kurva yang
memperlihatkan gaya Coulomb sebagai fungsi jarak r pada kedua muatan adalah:
A. F B. F
r r
F
C. D. F
r r
E. F
3. Suatu batang plastik digosokkan dengan kain wool, sehingga batang plastik
menerima muatan sebesar -0,8μC. Berarti jumlah elektron yang dipindahkan dari
kain wool ke batang plastik adalah:
A. 5. 1012
B. 4 . 1012
C. 3. 1012
D. 2. 1012
E. 1. 1012
4. Sebuah elektron mempunyai kecepatan 2x106 m/s pada arah sumbu x. Elektron
tersebut memasuki medan listrik 400 N/C berarah sumbu y. Berarti besar
percepatan elektron adalah:
A. 7,03 x 1010 m/s2
B. 7,03 x 1011 m/s2
C. 7,03 x 1012 m/s2
D. 7,03 x 1013 m/s2
E. 7,03 x 1015 m/s2
RAM@2017 37
5. Berapa jumlah elektron dalam satu coulomb muatan negatif?
A. 1,25x1018
B. 2,25x1018
C. 3,25x1018
D. 5,25x1018
E. 6,25x1018
6. Atom tunggal hidrogen bermassa 1 gram. Hidrogen terdiri dari 6,02x1023 atom.
Berapa jauhkan elektron harus mengelilingi inti agar gaya tarik menariknya sama
dengan berat atom?
A. 11,9 cm
B. 12,0 cm
C .12,5 cm
D. 12,9 cm
E. 13,0 cm
7. Konduktor berbentuk bola berdiameter 0,4 m, mempunyai rapat muatan 8 μC/m2.
Berapa jumlah garis gaya yang keluar dari permukaan bola tersebut?
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
8. Dua muatan titik identik + 2.4×10-9 C diletakkan pada suatu titik, yang terpisah
sejauh 0,5m. Carilah potensial listrik pada tempat ditengah-tengah garis yang
menghubungkan kedua muatan tersebut?
A. 120 V
B. 125 V
C. 150 V
D. 160 V
E. 170 V
9. Satu partikel bermassa m1 = 3.6 × 10 - 6 kg , sedangkan partikel lainnya bermassa
m2 = 6.2 × 10 - 6 kg . Masing-masing mempunyai muatan yang sama. Partikel-
partikel tersebut awalnya diam dan sistem dua partikel tersebut memiliki energi
potensial listrik 0,150J. Tiba-tiba partikel bergerak saling menjauh karena
adanya gaya tolak menolak yang beraksi pada setiap partikel. Abaikan pengaruh
gravitasi dan tidak ada gaya lain yang bekerja. Saat partikel yang bermassa lebih
kecil memiliki kelajuan v1 = 170 m/s, berapa energi potensial listrik dari sistem
dua partikel tersebut?
RAM@2017 38
A. 0,050 J
B. 0,058 J
C. 0,060 J
D. 0,068 J
E. 0,075 J
10. Kapasitor 8,5 μF dihubungkan dengan beda potensial 50 volt. Berapa jumlah
muatan yang dipindahkan diantara pelat-pelatnya?
A. 400 μC
B. 425 μC
C. 500 μC
D. 525 μC
E. 550 μC
C. UMPAN BALIK
Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi yang ada dalam bab
ini, gunakan rumus:
jumlah jawaban yang benar
Tingkat penguasaan = x100%
jumlah soal
Tingkat penguasaan yang Anda peroleh memiliki arti:
90% - 100% : baik sekali
80% - 89% : baik
70% - 79% : sedang
<70% : kurang
Apabila Anda memperoleh tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda boleh
melanjutkan ke bab berikutnya, tetapi bila kurang, sebaiknya Anda mengulangi
kembali mempelajari bab ini terutama bagian yang kurang Anda pahami.
RAM@2017 39
D. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
DAFTAR PUSTAKA
Bacaan-bacaan di bawah ini akan sangat membantu Anda dalam mempelajari Bab
ini, yaitu:
1. Haliday.D, Robert.R, 1996, FISIKA Jilid 2, terjemahan Pantur Silaban,
Erlangga, Jakarta, terutama bab 26, 27, 28, 29, dan 30.
2. Tipler.P.A, 2001, FISIKA untuk sains dan teknik jilid 2, terjemahan Bambang
Soegijono, Erlangga, Jakarta, terutama bab 18, 19, 20, dan 21.
RAM@2017 40