Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 40

BAB 1

ELEKTROSTATIKA

I. PENDAHULUAN

Apa yang akan terjadi sekarang ini, seandainya fenomena kelistrikan tidak
ditemukan? Tentulah kota-kota akan gelap gulita dan komunikasi menggunakan
satelit tidak akan pernah ada, bukan? Gejala kelistrikan ini telah menyatu dalam
kehidupan kita sehari-hari. Kemajuan yang telah dicapai manusia saat sekarang ini
tidak terlepas dari penemuan tentang kelistrikan.
Pengetahuan tentang kelistrikan, selanjutnya disatukan dengan pengetahuan
tentang kemagnetan yang sekarang dikenal dengan elektromagnetik. Ilmuwan-
ilmuwan penting yang paling berjasa di bidang ini antara lain adalah; Michael
Faraday (1791-1867), Hans Christian Oersted (1777-1851), James Clerk Maxwell
(1831-1879), Oliver Heaviside (1850-1925) dan H.A Lorentz (1853-1928).
Ilmu kelistrikan dibagi atas dua bagian, yakni listrik statis (elektrostatis) dan
listrik dinamis (elektrodinamis). Listrik statis dikhususkan untuk mempelajari
gejala-gejala kelistrikan yang berhubungan dengan muatan yang diam. Sedangkan
listrik dinamis dikhususkan untuk mempelajari gejala kelistrikan yang
berhubungan dengan aliran muatan.
Di dalam bab ini, kita akan membahas tentang listrik statis, dan listrik
dinamis akan dibahas dalam bab 2. Bab ini berisi; muatan listrik, hukum
Coulomb, medan listrik, garis gaya, hukum Gauss dan aplikasinya, energi dan
potensial listrik, kapasitor, dan dielektrik.
Pembahasan dalam bab ini akan dipaparkan secara gamblang namun detil
dengan menjelaskan komnsep-konsep listrik statis yang penting dan aplikasinya
pada pemecahan masalah. Pengetahuan tentang vektor dan mekanika Newton
seperti hukum-hukum Newton dan konsep medan gravitasi sangat membantu
Anda dalam mempelajari bab ini. Selamat mempelajari. Ingat, setelah
mempelajari bab ini, Anda diharapkan memiliki kompetensi berikut ini:

1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan sifat-sifat muatan listrik.


2. Mahasiswa mampu menyebutkan hukum Coulomb dan menggunakannya
untuk mementukan gaya yang disebabkan oleh muatan titik.

RAM@2017 1
3. Mahasiswa mampu menggunakan hukum Coulomb untuk menghitung medan
listrik yang ditimbulkan oleh muatan titik maupun oleh distribusi muatan.
4. Mahasiswa mampu menggambarkan garis-garis gaya medan listrik.
5. Mahasiswa mampu menyebutkan hukum Gauss.
6. Mahasiswa mampu menggunakan hukum Gauss untuk menghitung medan
listrik dalam konduktor, pada pelat tipis bermuatan, pada pelat sejajar
bermuatan, pada bola isolator bermuatan, dan pada selinder bermuatan.
7. Mahasiswa mampu mendefinisikan energi potensial listrik dan hubungannya
dengan medan listrik.
8. Mahasiswa mampu menghitung beda potensial antara dua titik bila medan
listrik ditempat itu diketahui.
9. Mahasiswa mampu menghitung potensial listrik untuk beberapa distribusi
muatan kontinu seperti pada; sumbu cicin bermuatan, sumbucakram
bermuatan, di dalam dan di luar kulit bola bermuatan, dan di dekat tongkat
muatan tak hingga.
10. Mahasiswa mampu menentukan dan menghitung kapasitansi dari kapasitor
pelat sejajar, kapasitor bola dan kapasitor selinder.
11. Mahasiswa mampu menentukan kapasitansi pengganti dari rangkaian
kapasitor secara seri dan paralel.
12. Mahasiswa mampu membahas dan menentukan energi elektrostatis yang
tersimpan di dalam kapasitor.
13. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh dielektrik terhadap kapasitansi,
beda potensial, muatan, dan medan listrik di dalam kapasitor pelat sejajar.

II. MATERI PERKULIAHAN

A. MUATAN LISTRIK

1. Gejala Listrik

Semenjak ratusan tahun sebelum masehi, bangsa Yunani telah


menemukan sejenis batu yang apabila digosok dengan benda lain, dapat
menarik benda-benda lainnya yang lebih ringan, yang dikenal dengan nama
“ batu ambar”. Sifat batu ambar yang demikian selanjutnya disebut bersifat “
electric” atau bersifat “listrik” . Berdasarkan unsur penyusun dari berbagai
bahan, ternyata tidak hanya batu ambar saja yang dapat menunjukkan
gejala kelistrikan, misalnya saja mistar plastik yang telah digosok dengan
kertas atau rambut yang kering akan menunjukkan gejala yang serupa.

Sediakanlah dua buah mistar plastik, yang pertama digantungkan


dengan seutas benang, dan yang lainnya dipegang. Gosoklah kedua buah
mistar tersebut dengan rambut yang kering, kemudian keduanya
diperdekatkan, apa yang terjadi ? ternyata kedua mistar tolak menolak.
Ulangi percobaan ini terhadap dua buah batang gelas/kaca yang digosok
dengan kain sutera , ternyata kedua batang kaca juga tolak menolak. Akan

RAM@2017 2
tetapi jika batang kaca dan mistar yang telah digosok diperdekatkan
ternyata terjadi tarik menarik antara batang gelas dan mistar plastik.
Bagaimana hal ini dapat dijelaskan ?

2. Sifat Muatan Listrik

Pada saat mistar plastik digosok dengan rambut yang kering sejumlah
elektron dari rambut pindah ke mistar, sehingga mistar menjadi kelebihan
elektron (menjadi bermuatan negatif). Sedangkan batang gelas saat
digosok dengan kain sutera sejumlah elektron akan berpindah dari batang
gelas menuju kain sutera, sehingga batang kaca kekurangan elektron
(menjadi bermuatan positif) . Hasil percobaan ini menyimpulkan bahwa :

a. ada dua jenis muatan listrik, yaitu positif (+) , dan muatan negatif ( - )
b. muatan sejenis tolak menolak, dan muatan berlainan jenis tarik menarik.

Gambar 1-1. (a). Dua muatan berlainan jenis (positif,negatif) tarik menarik
(b). Dua muatan sejenis (negatif) tolak menolak
(c). Dua muatan sejenis (positif) tolak menolak

B. HUKUM COULOMB

Charles Coulomb (ilmuwan Perancis) pada tahun 1786 melakukan


eksperimen untuk mengetahui besarnya gaya interaksi (tarik menarik atau
tolak menolak ) antara 2 benda titik bermuatan jika diperdekatkan. Hasil
eksperimennya menunjukkan bahwa besarnya gaya tarik-menarik atau tolak
menolak antara dua benda bermuatan :

a. berbanding lurus dengan bersar muatan masing-masing


b. berbanding terbalik dengan kwadrat jarak kedua muatan .

1. Gaya Oleh Dua Muatan Listrik

Secara matematis penemuan Coulomb tersebut dapat dijelaskan sebagai


berikut : Misalkan ada dua benda titik masing-masing bermuatan q1 dan

RAM@2017 3
 
q2 berada pada vektor posisi r1 dan r2 sehingga posisi q2 relatif terhadap
  
q1 adalah r21  r2  r1 , seperti pada Gambar 1-2.

Secara kuantitatif gaya yang


 y
dialami q2 oleh q1 ( F 21) q1
memenuhi persamaan :
   
q .q
F21  k 2 2 1 .rˆ21 (1-1) r21  r2  r1

r21 r1
dengan q2

  r2

r21 r2  r1
rˆ21    = vektor satuan
r21 r21
 x
arah r21 O
1
k  9.109 Nm2C  2 =
4 0 Gambar 1-2 .Interaksi Dua Buah Benda
tetapan pembanding untuk ruang Titik Bermuatan
hampa/udara
ε0 = 8,85.10-12 C2N-1m-2 =
permitivitas vakum/udara

Besarnya gaya yang dialami q2 oleh q1 sama dengan besarnya gaya yang
dialami q1 oleh q2 tapi arahnya berlawanan, sehingga secara skalar persamaan
(1-1) dapat ditulis sebagai :

q1q2
F12  F21  k (1-2)
r2
dengan r = jarak antara q1 dan q2

2. Gaya oleh Beberapa Muatan Listrik


Misalkan ada n buah benda titik bermuatan di udara masing-masing
dengan muatan q1, q2, q3 , …….. qn-1, qn maka gaya yang dialami oleh
salah satu muatan , misalnya q1 memenuhi :
     
F1  F12  F13  F14  ........ F1( n 1)  F1n (1-3)
dengan

F1  gaya yang dialami muatan q1

F12 = gaya yang dialami q1 oleh q2 saja

F13 = gaya yang dialami q1 oleg q3 saja dst.

RAM@2017 4
Contoh 1.

Tiga muatan titik berada pada sumbu x, yakni:q1= -6C pada x=-3m, q2 =
4C pada x = 0, dan q3 = -6C pada x = 3m. Tentukanlah gaya yang dialami
oleh q1?
Jawab:
q1 =-6C q2 = 4 C q3 = -6C
x
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
r12
r13

Gaya yang dialami q1 adalah:


qq 6C.4C
 oleh q2 ; F12 = k 1 2 2 = 9 x10 9 Nm 2 / C 2 = 24 x 10-3 N dengan
r12 4m  2

arah sumbu x
positif.
qq 6C.6C
 oleh q3 ; F13 = k 1 2 3 = 9 x10 9 Nm 2 / C 2 = 9 x 10-3 N arah sumbu
r13 6m  2

x negatif

Jadi gaya total yang dialami muatan q1 adalah:


F = F12 – F13 = 24 x103 N – 9 x 10-3 N = 15 x 10-3 N dengan arah sumbu x
positif.

C. MEDAN LISTRIK

1. Pengertian

Suatu ruang dapat dipandang sebagai suatu medan dari suatu besaran
fisis tertentu apabila besaran fisis tersebut mempunyai nilai disetiap titik
dalam ruang yang dimaksud . Misalnya di sekitar benda bermuatan listrik
terdapat medan listrik. Ruang di sekitar muatan listrik tersebut dikatakan
medan listrik apabila sebuah muatan uji lainnnya di sekitar benda
bermuatan tadi masih merasakan gaya listrik dari muatan muatan tersebut.
Medan listrik dapat dianalogikan dengan medan gravitasi. Dalam
medan gravitasi, sebuah benda bermassa akan mengalami gaya gravitasi.
Dalam medan listrik, sebuah muatan listrik akan mengalami gaya Coulomb
atau gaya elektrostatis. Perbedaan gaya gravitasi dengan gaya listrik adalah
kalau gaya gravitasi selalu tarik menarik.

RAM@2017 5
2. Kuat Medan Listrik
Untuk menentukan kuat medan listrik pada
Batang ebonit
suatu titik pada jarak r dari sebuah muatan (q),
dilakukan dengan cara menempatkan muatan uji
(qo) yang cukup kecil di titik itu, seperti Gambar
1-3. Muatan uji tersebut akan mengalami gaya
q qo
Coulomb ( F = k 2 ). Kuat medan listrik di
r
titik itu dicari dari persamaan berikut:
Gambar 1-3. Muatan uji qo
dilatakkan di dalam medan F
listrik E= (1-4)
qo

Arah medan listrik adalah radial , keluar dari muatan positif (+) dan
radial masuk menuju muatan negatif (-) yang sering dinyatakan dalam
bentuk garis-garis gaya yang tidak pernah saling berpotongan.

+Q -Q
+ -

Gambar 1-4. Garis Gaya Menyatakan Besar dan Arah Medan Listrik

Untuk daerah yang kuat medan listriknya lebih besar, dinyatakan


dengan jumlah garis yang lebih rapat, dan sebaliknya bila jumlah garis gaya
lebih jarang, menyatakan kuat medan listrik yang lebih kecil (lemah ). Pola
garis gaya untuk dua muatan sejenis dan tidak sejenis diperlihatkan pada
gambar 1-5.

(a) (b)

Gambar 1-5 : Pola Garis-Garis Gaya Akibat Dua Muatan Titik


(a) muatan sejenis (b). muatan tidak sejenis

RAM@2017 6
Misalkan kita mempunyai suatu muatan sumber q berada pada vektor

posisi r yang menghasilkan medan listrik disekitarnya. Besarnya kuat
medan listrik yang dialami suatu muatan uji qo yang berada pada vektor

posisi r ' oleh q sama dengan vektor gaya Coulomb yang bekerja pada

satu satuan muatan di r ' seperti Gambar 1-6, memenuhi persamaan :
  q
 ' q.qo r' r
E (r )  (k   2 .  '  ) / qo  
r' r r r r'  r
  qo
q r'  r
= k   2 . '  (1-5) 
r r
' r  r r

Besarnya medan listrik pada jarak r dari r'
muatan q, ditulis sebagai: x
q O
E= k 2 (1-6)
r Gambar 1-6 : Muatan Uji q o
' 
berada pada posisi r  r dari q

Dengan demikian, berarti kuat medan listrik yang dialami di titik p, oleh n
buah muatan sumber yaitu q1 , q2, q3,….q(n-1), qn ,memenuhi persamaan ;
     
E ( p)  E1 p  E2 p  E3 p ................  E( n 1) p  Enp (1-7)

Fluks Listrik

Kuat medan listrik E dapat dinyatakan oleh fluks listrik ( E ) atau
rapat garis gaya, yaitu banyaknya garis gaya yang menembus suatu satuan

luas tegak lurus pada kuat medan listrik E , seperti diperlihatkan dalam
Gambar 1-7. Sehingga jumlah garis gaya dE yang menembus suatu

elemen seluas dA tegak lurus terhadap E memenuhi persamaan :

dE  E.dA  E.dA. cos (1-8)

 = sudut antara bidang dA dengan bidang tegak lurus E .
dA adalah elemen luas pada bidang S.

   
Gambar 1-7. (a). E tegak lurus dA (b). E tidak tegak lurus dA

RAM@2017 7

Untuk dA sejajar terhadap E ,  = 900 sehingga jumlah garis gaya yang
keluar dari dA haruslah nol dan sebaliknya bila dA tegak lurus terhadap

E maka  = 00 sehingga jumlah garis gaya yang keluar dA menjadi

maksimal. Bila kuat medan pada elemen dA adalah E , maka jumlah garis
gaya yang keluar dari seluruh permukaan S adalah
 
E   d   E.dA (1-9)
S

E = fluks listrik total yang menembus permukaan S.

Partikel bermuatan dalam medan listrik



Apabila sebuah partikel bermuatan q berada di dalam medan listrik E ,
maka medan listrik akan mengerahkan gaya Coulomb pada partikel
bermuatan tersebut, sebesar:
F  q.E (1-10)
Gaya ini, sesuai dengan hukum II Newton, akan menghasilkan percepatan
pada partikel, yakni sebesar:
F q
a    E (1-11)
m m
dengan m adalah massa partikel bermuatan.
Dalam menganalisa gerakan partikel bermuatan tersebut, kita dapat
mengabaikan medan yang ditimbulkan oleh dirinya sendiri. Ini dapat
dianalogikan dengan medan gravitasi bumi, dimana medan gravitasi bumi
tidak mengerahkan suatu gaya netto pada bumi sendiri.
Persamaan dinamika gerak untuk partikel bermuatan dalam medan listrik
ini dapat digunakan persamaan-persamaan gerak partikel yang mengalami
percepatan, yakni:
v = vo + at
y = yo + vo t + ½ a t2 (1-12)
v = vo  2ay
2 2

dengan v = kecepatan , y = posisi, dan t = waktu.

Contoh 2.
Berapakah besarnya sebuah muatan titik yang dipilih supaya besarnya medan listrik
yang ditimbulkannya pada jarak 50 cm dari muatan titik tersebut adalah 2 N/C.
Jawab: E = 2 N/C, r = 50 cm, q = …?
q
Dari persamaan (1-6); E= k 2
r
2
r E (0,5m)2 (2 N / C )
q= = = 5,6. 10-7 C
k 9 x109 Nm2 / C 2

RAM@2017 8
Contoh 3.
Berapakah percepatan yang dialami sebuah elektron di dalam medan listrik
serbasama 106 N/C?
Jawab: m = massa elektron = 9,1 . 10-31 kg, q = e = muatan elektron = 1,6 .10-19 C,
E = 106 N/C, a = ...?
F q
Gunakan persamaan (1-11); a     E
m m
1,6.10 19 C
a=  31
(106 N / C ) = 0,18 .1018 m/s2.
9,1.10 kg

Contoh 4.
Sebuah elektron ditembakkan dengan laju awal 6.106 m/s dan membentuk sudut 45o
terhadap horizontal, seperti gambar. Medan listrik 2000 N/C berarah ke atas, d = 2
cm dan L = 10 cm.
a) Apakah elektron menumbuk salah -
satu pelat?
vo d
b) Jika elektron tersebut menumbuk E
o
salah satu pelat, dimanakah posisi 45
+
elektron menumbuknya?
(abaikan pengaruh gravitasi terhadap elektron) L

Jawab:
Letakkan pelat-pelat tersebut pada sumbu koordinat x-y.
y
d - Gaya yang dialami elektron akan
berarah ke bawah, karena elektron
vo bermuatan negatif. Percepatan yang
E
45o dialami elektron adalah:
+ x
L
F e
a  E
m  m 

 1,6.10 19 C
Besarnya percepatan ; a = (2000 N / C ) = -3,52.10-14 m/s2 .
9,1.10 31 kg
Untuk menentukan apakah elektron menumbuk salah satu pelat, perlu dicari waktu
yang dibutuhkan elektron untuk mencapai pelat atas pada y = 2 cm.
y = voy t + ½ a t2
y = vo sin 45o t + ½ a t2
0,02 m = 6.106 m/s (0,707) t + ½ (-3,52.10-14 m/s2) t2
penyelesaian persamaan kuadrat di atas, adalah:
t1 = 1,7 .10-8 s
t2 = 6,4 . 10-9 s

RAM@2017 9
diambil waktu minimum yakni t2 = 6,4 . 10-9 s, sedangka waktu t1 berhubungan
dengan lintasan menurun dari elektron andaikan ia tidak menumbuk pelat.
Jarak horizontal yang ditempuh elektron dalam waktu ini, adalah:
x = vox. t = vo cos 45o t
= 6.106 m/s (0,707) (6,4 . 10-9 s)
= 2,7 cm
a). Terlihat bahwa x = 2,7 cm < L = 10 cm, berarti elektron tersebut akan menumbuk
pelat atas.
b). Posisi elektron ketika menumbuk pelat tersebut yakni: (x,y) = (2,7 cm, 2 cm)

D. HUKUM GAUSS DAN APLIKASINYA

1. Hukum Gauss
Jumlah garis gaya yang keluar dari suatu permukaan tertutup tidak
tergantung pada jaraknya ke pusat muatan, akan tetapi tergantung pada besar
muatan listrik yang dilingkupnya. Hubungan ini dikenal dengan Hukum
Gauss yang menyatakan bahwa
“ Jumlah garis gaya yang keluar dari suatu permukaan tertutup
sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkup oleh
permukaan tertutup itu “.
Secara matematis, hukum Gauss dinyatakan dengan persamaan :

  qi
E   E.dA   (1-13)
S i 0
dengan : S = suatu permukaan tertutup,  qi = jumlah muatan yang
i
dilingkupi oleh permukaan tertutup S

2. Aplikasi Hukum Gauss

Hukum Gauss terutama digunakan untuk menghitung medan listrik


oleh benda bermuatan dalam bentuk-bentuk tertentu seperti plat sejajar ,
atau berbentuk bola.

a. Medan Listrik Dalam Konduktor


Konduktor mempunyai elektron bebas . Bila terhadap konduktor ,
misalnya sebuah logam dialirkan sejumlah muatan , maka didalam
logam, elektron bebas akan bergerak menempati posisi di pinggir logam.
Sehingga dalam keadaan seimbang bagian tengah logam haruslah netral
dan kuat medannya menjadi nol. Karena kuat medan dalam konduktor
menjadi nol berarti muatan yang dilingkup permukaan Gauss haruslah
juga sama dengan nol. Hal ini, terjadi karena muatan yang diberikan
terkumpul pada permukaan logam .
Untuk bahan isolator tidak ada elektron bebas , bila dialiri muatan
listrik, maka muatan akan menyebar ke seluruh volumenya sehingga

RAM@2017 10
perbandingan volume dapat dianggap sebagai perbandingan jumlah
muatan yang dikandung masing-masing bola isolator.

b. Medan Listrik Pada Plat Tipis Bermuatan


Sebuah plat tipis jika diberi muatan sebesar +Q maka muatan
akan tersebar merata diseluruh permukaan plat, sehingga kuat medan
yang dihasilkan disetiap tempat sama besar. Sedangkan arahnya keluar
tegak lurus dari setiap permukaan.

S1

S2 2r

S3

Gambar 1-8 . Plat Bermuatan

Untuk menghitung kuat medan pada plat, dibuat permukaan Gauss


berbentuk silinder dengan panjang 2 r . Bila  adalah rapat muatan
Q
silinder memenuhi persamaan   ; maka muatan yang terkandung
A
dalam silinder sebesar: Q =  A
        Q
Menurut Hk. Gauss :  E.dA   E.dA   E.dA   E.dA 
S S1 S2 S3
0
sehingga
       
ˆjE ).( ˆjdA)  ( ˆjE.)(iˆdA)  ( ˆjE )(  ˆjdA)  Q

S
E .dA   (
S1
 S2
 S3
0
Q
= EA + 0 + EA =
0
diperoleh :

E  (1-14)
2 0

RAM@2017 11
c. Medan Listrik Pada Plat Sejajar Bermuatan

Dua buah plat A dan B dipasang sejajar pada jarak d. Plat A diberi
muatan (+Q) dan plat B diberi muatan (-Q) yang sama besar.
d

B
A
A
Di luar -Q
E=0
E=0 +Q
x

Gambar 1- 9. Plat Sejajar Bermuatan

Bila rapat muatan pada plat A =  dan pada plat B =   maka kuat
medan diluar plat = nol (saling meniadakan) sedangkan kuat medan
diantara kedua plat memenuhi :
  
E  E A  EB   
2 0 2 0  0
Sehingga untuk plat sejajar bermuatan besar kuat medan antara plat
memenuhi persamaan :

E  (1-15)

o

d. Medan Listrik Pada Bola Isolator Bermuatan

Sebuah bola isolator dengan jari-jari R, seperti Gambar 1-10, jika


diberi muatan listrik sebesar (Q), maka muatan akan tersebar merata
dalam seluruh volume bola (V). Sehingga rapat muatan bola memenuhi
persamaan :
Q 4 3 3Q
 sehingga Q  V   ( R ) atau   3
(1-16)
V 3 4R
Misalkan kita hendak menentukan kuat medan titik P didalam bola yang
berjarak r dari pusat bola . Untuk itu dibuat suatu permukaan Gauss
  q
dan memenuhi persamaan:  E.dA  ,
S1 0

RAM@2017 12
4 3
 ( r )
diperoleh  ( rˆE ).( rˆdA)  3
S1 0
3
4r   .r
sehingga ( E )( 4r 2 )  atau E (r )  (1-17)
3 3 0
0
Dengan mensubsitusikan persamaan (1-16), kedalam persamaan (1-17),
diperoleh
Q r
E (r )  . (1-18)
40 R3

Gambar 1-10. Bola Padat Bermuatan

Q r
a. untuk r < R diperoleh E (r )  .
40 R3
Q 1
b. untuk r = R diperoleh E (r )  .
40 R 2
Q 1
c. untuk r > R diperoleh E (r )  . (sebab muatan total sama
40 R 2
dengan jika r =R).

e. Medan Listrik Pada Silinder Bermuatan


Misalkan kita mempunyai sebuah silinder konduktor dengan jari-jari R
yang panjangnya tak berhingga diberi muatan listrik. Anggap muatan
tersebar secara merata pada permukakan silinder. Garis gaya listrik

RAM@2017 13
akan berarah radial tegak lurus pada sumbu silinder. Besarnya kuat
medan listrik pada permukaan silinder tidak tergantung pada arahnya.
Untuk mencari besarnya kuat medan listrik dalam silinder, maka dibuat
permukaan Gauss berbentuk silinder pula dengan jari-jari r. Perhatikan
Gambar 1-11 berikut ini

Gambar 1-11. Silinder Konduktor Bermuatan dengan S = Permukaan Gauss

Rapat muatan yang dilingkup oleh S memenuhi persamaan :

q
 sehingga q  L
L
Integral permukaan tertutup S diuraikan menjadi :

        q
 E.dA  
S tutupkiri
E.dA  
se lub ung
E.dA   E.dA 
tutupkanan
0
q
= 0 + (E)x (luas selubung ) + 0 =
0
q
atau (E)(2πrL) =
0
( E )(2rL )( 0 )  L
diperoleh
1 
Er  (1-19)
2o r

Gambar 1-12. Silinder Bermuatan

RAM@2017 14
Contoh 5
Perhatikan medan listrik seragam E = 2000 N/C į (a). Berapakah fluks yang melewati
bujur sangkar bersisi 10 cm pada bidang yang sejajar dengan bidang xy?
(b).Berapakah fliks yang melewati bujur sangkar ini jika normal terhadap bidangnya
membentuk sudut 30o dengan sumbu x?
Jawab:
a). Fluks medan listrik yang melewati bujur z C
sangkar ABCD adalah:
  10cm
E   d   E.dA =  (2000 N / C i)(i dA) E
dA
S s B
= (2000N/C) A
D x
= (2000N/C )(0,1mx0,1m)
= 20 Nm2 /C
A

b). y
Fluks medan listrik yang menembus
z
bujur sangkar ABCD, adalah: C dA
 
E   d   E.dA , tetapi dA cos 30o
S E
o B 30o
E.d A = E dA cos 30 , jadi
o
 E  EA cos 30 D x
1 10cm
 ( 2000 N / C )(0,1mx0,1m)( 3)
2 A
2
Nm
 10 3 y
C

Contoh 6
Kulit bola berjari-jari 6 cm membawa rapat muatan permukaan seragam σ = 9 nC/m2.
(a) berapakah muatan total pada kulit bola tersebut (b) Carilah medan listrik pada r =
2 cm, r = 5,9 cm, r = 6,1 cm dan r = 10 cm.
Jawab: R = 6 cm = 0,06 m; σ = 9 nC/m2 = 9.10-9 C/m2.

a) muatan total pada kulit bola adalah:


Q = σ A = σ (4 π R2)
R = (9 . 10-9 C)(4)(3,14)(0.06m)2
= 0,41 nC

b). Medan listrik pada:


 r = 2 cm (di dalam kulit bola)
di dalam kulit bola muatan yang dilingkupi Q = 0, berarti E = 0
 r = 5,9 cm (di dalam kulit bola)
di dalam kulit bola muatan yang dilingkupi Q = 0, berarti E = 0

RAM@2017 15
 r = 6,1 cm ( di luar kulit bola)
muatan yang dilingkupi, Q = 0,41 nC
  q
berarti dari hukum Gauss, diperoleh:  E.dA  dengan dA adalah elemen
S1 0
permukaan Gauss berbentuk bola dengan jari-jari r.
Q
E. (4 π r2) = , atau
o
1 Q Q 9
9 2 2 (0,41.10 C )
E= k  (9.10 Nm / C )(
4o r 2 r2 (0,061m) 2
E = 984 N/C
 r = 10 cm (di luar kulit bola)
sama untuk r = 6,1 cm, yaitu sama berada di luar kulit bola, jadi
1 Q Q 9
9 2 2 (0,41.10 C )
E= k  (9.10 Nm / C )(
4o r 2 r2 (0,01m) 2
E = 366 N/C.

F. ENERGI DAN POTENSIAL LISTRIK

1. Energi Potensial listrik


Apabila kita mengangkat
sebuah benda dari permukaan
Bumi, maka kerja yang kita
lakukan melawan tarikan grvitasi
Bumi tersimpan sebagai energi
potensial gravitasi. Hal serupa
juga terdapat didalam listrik.
Seperti halnya gaya gravitasi,
Gambar 1-13 (a). Kerja Yang Dilakukan
gaya listrik antara dua muatan Medan Gravitasi Pada Sebuah Massa,
adalah gaya konservatif. Anda Mengurangi Energi Potensial Gravitasi
sudah kenal gaya konservatif, (b). Kerja Yang Dilakukan Medan Listrik
bukan? Oleh Sebuah Muatan +q Mengurangi
Energi Potensial Elektrostatik
Tinjau dua muatan q1 dan q2 yang terpisah sejarak r satu sama lain,
seperti Gambar 1-14.

q1 r q2

Gambar 1-14. dua muatan q1 dan q2 terpisah pada jarak r.

RAM@2017 16
Jika jarak pisah diperbesar atau diperkecil, maka gaya listrik akan
melakukan kerja terhadap muatan-muatan tersebut. Energi yang berhubungan
dengan kerja ini dipandang sebagai energi potensial listrik.
Secara umum energi potensial listrik yang timbul ketika sebuah gaya
konservatif F bekerja pada sebuah partikel dan mengalami perpindahan
sebesar dl dinyatakan oleh:
dU = - F . dl (1-20)

Dalam medan listrik, F = qo E . Jadi, jika muatan mengalami


perpindahan sebesar dl dalam medan listrik E , maka perubahan energi
potensial listrik dinyatakan dengan;

dU = -qo E . dl (1-21)

Bila muatan dipindahkan dari titik awal i ke titik akhir f, maka perubahan
energi potensial listrik adalah;
f f

U =  dU    q o .E.dl (1-22)
i i

Apabila dl adalah lintasan tertutup maka persamaan (1-18) menjadi;


U =  f  qo .E.dl = 0 (1-23)
1
sebab pada lintasan tertutup, i = f.

Energi potensial listrik pada dua muatan q1 dan q2 yang terpisah pada
jarak r, seperti Gambar 1-14, ditentukan dengan cara sebagai berikut:

q2
Medan listrik pada q1 adalah E  k r , dan dl = dr r . Gaya yang dialami
r2
q1 adalah F = q1 E . Dari persamaan (1-16), diperoleh energi potensial listrik
yakni:

f f f
q1 q 2
U =  dU    q1 .E.dl    k dr , telah digunakan r . r = 1
i i i r2
Integral dr diambil dari ~ sampai r, sehingga diperoleh:
qq
U= k 1 2 (1-24)
r

RAM@2017 17
2. Potensial Listrik

Beda potensial listrik adalah perubahan energi potensial listrik persatuan


muatan uji.
dU
dV =   E.dl (1-25)
qo
Untuk perpindahan muatan dari titik A ke titik B, seperti diperlihatkan dalam
Gambar 1-15, maka
B
V = VB – VA = -  E.dl
A
(1-26)

Untuk muatan titik q, medan listrik


yang ditimbulkannya adalah
q
E  k 2 r , sehingga dari persamaan .B F
r
(1-26) diperoleh:
B
q
V = VB – VA = -  k 2 r.dr r qo E
A r
B
dr E .A
= - kq A r 2
1 1 Gambar 1-15. Muatan uji positif qo
= kq    (1-27)
 rB rA  digerakkan dari A ke B dalam
medan listrik yang tidak serbasama
oleh sebuah gaya F

Berdasarkan persamaan (1-23) kita dapat mendefinisikan potensial listrik di


q q
titik A dan potensial listrik di titik B yakni VA = k dan VB = k .
rA rB
Secara umum dapat dinyatakan bahwa potensial di suatu titik pada jarak r dari
muatan q, adalah:
q
V= k (1-28)
r
Dalam menghitung V tanda muatan harus diperhitungkan. Satuan SI untuk
Nm
beda potensial listrik adalah volt (V) atau .
C
2.1. Potensial listrik oleh beberapa muatan titik
Potensial listrik yang ditimbulkan oleh beberapa muatan titik dicari dari
hubungan:
q
V = Vn  k  n (1-29)
n n rn

Dengan qn adalah muatan ke-n dan rn adalah jarak muatan ke-n ke titik
referensi.

RAM@2017 18
2.2. Potensial listrik pada distribusi muatan.

Potensial listrik yang ditimbulkan oleh distribusi muatan kontinu, dicari


menggunakan hubungan:
dq
dq
V =  dV =  k (1-30) r
r
Dengan : P
dq =  dV, untuk distribusi muatan Gambar 1-16, Distribusi muatan
volume
dq =  dA, untuk distribusi muatan
permukaan
dq =  dL,
. untuk distribusi muatan garis
r = jarak elemen muatan terhadap titik (P) dimana potensial listrik akan
dihitung

3. Menghitung Potensial Listrik

3.1. Dipol Listrik


Dipol listrik dibentuk dari dua muatan yang sama besar tetapi berlainan tanda
dan dipisahkan pada jarak 2a seperti Gambar 1-17.
Sb z
P
r1
+q
a  r
r2

a
r2 – r1
-q
Gambar 1-17. Titik P berada dalam dipol listrik

Potensial listrik di titik P diperoleh dari persamaan (1-29), yakni:

V= V
n
n = V1 + V2

q q
= k   
 r1 r2 
r r
=kq 2 1 (1-31)
r1 r2

RAM@2017 19
Untuk r >> 2a, seperti ditunjukkan dalam Gambar 1-17, terlihat bahwa dengan
pendekatan;
r2 – r1  2a cos , dan r1r2  r2 .
Sehingga persamaan (1-31) menjadi:
2a cos
V=kq (1-32)
r2
Hasil perkalian 2aq disebut sebagai momen dipol listrik disimbol dengan p. Jadi,
potensial listrik yang ditimbulkan oleh sebuah dipol listrik adalah:
p cos
V=k (1-33)
r2

3.2. Potensial listrik pada titik sumbu sebuah piringan yang memiliki rapar
muatan permukaan .

Tinjau elemen muatan dq yang berbentuk pita lingkaran yang berjari-jari y


dan lebar dy, seperti Gambar 1-18.
dq=dy
Dalam Gambar 1-18, a = jari-jari
piringan, r = jarak titik sumbu
elemen pita muatan terhadap titik P. r2  y2
y
Luas elemen dq adalah A = 2y dy,
sehingga;
r
dq =  A =  2y dy
a
dan jarak elemen muatan terhjadap
titik P adalah r’ = r2  y2 .
Sehingga beda potensial dari
elemen muatan di titk P adalah;
Gambar 1-18. Piringan bermuatan
dq
dV = k
r'
σ 2 π y dy
= k.
r2  y2
Dengan demikian potensial listrik total di titik P adalah;
 a ydy 1
V =  dV   , kita telah menggunakan k = .
2 0 0 r 2  y 2 4 0
Untuk mencari integral di atas, misalkan u = r2 + y2 sehingga du = 2y dy.
du
 2 =   
a a

2 0 0 u
Jadi, V = r 2
 y 2

2 o 0

Atau:
V=

2 o
r 2
 y2  r  (1-34)

RAM@2017 20
Apabila r>>a, maka:
1/ 2
 a2  a2
a  r  r 1  2   r +
2 2

 r  2r
 a 2
q
sehingga: V = = sebab q =   a2 (1-35)
2 o 2r 4 o r
Hasil terakhir ini menyatakan bahwa untuk r>> a piringan muatan bersikap
sebagai sebuah muatan titik.

3.3. Potensial listrik di dalam dan di luar kulit bola

Tinjau kulit bola berjari-jari R dengan muatan Q yang terdistribusi serbasama


pada permukaannya. Medan listrik yang ditimbulkan oleh distribusi muatan kulit
bola dapat ditentukan dari hukum Gauss.
‫٭‬Di luar kulit bola, medan listriknya adalah:
kQ
E 2 r (1-36)
r
Pertambahan potensial listrik di luar kulit bola untuk perpindahan sejauh
dl  r.dr adalah;
r r
 kQ r  r
kQ
V =  dV =   E.dl     2 .rdr = -  2 dr
  r
   r  

kQ
= (1-37)
r

‫ ٭‬Di dalam kulit bola medan listriknya nol, berarti:


dV = - E.dl = 0
atau V = konstan
Dari persamaan (1-37), saat r mendekati R (jari-jari bola) dari luar kulit bola,
maka:
kQ
V= (1-38)
R

Berarti di dalam kulit bola nilai V yang konstan tersebut haruslah sama dengan
kQ
, agar potensial listriknya kontinu. Dengan demikian, potensial listrik untuk
R
kulit bola bermuatan, adalah:

kQ
; untuk r ≤ R
R
V= (1-39)
kQ
; untuk r ≥ R
r

RAM@2017 21
Grafik potensial listrik terhadap jarak untuk kulit bola bermuatan diperlihatkan
dalam Gambar 1-19.

Gambar 1-19. Kulit bola bermuatan dan Potensial listriknya

4. Hubungan Potensial Listrik dan Medan Listrik


Sejauh ini, telah diperoleh hubungan dari persamaan (1-25) yakni;
dU
dV =   E.dl (1-25)
qo
Atau;
dV
E (1-40)
dl
Bila medan listriknya serbasama dalam arah sumbu x, maka fungsi potensial
hanya bergantung pada x. Vektor perpindahan yang sejajar medan listrik
tersebut tentulah dl  idx , sehingga;
dV
E i  Ex i
dx
dV
dengan; Ex = - (1-41)
dx
Fungsi potensial listrik dapat saja bergantung pada x, y, dan z, berarti
komponen-komponen medan listrik dalam arah sumbu x, y, dan z adalah:
V
Ex = -
x
V
Ey = -
y
V
Ez = -
z
V
Dengan ,berarti diferensial V terhadap x dengan y dan z dianggap
x
konstanta.
Secara umum dapat di tuliskan:
 V V V 
E  V   i j k (1-42)
 x y z 

RAM@2017 22
G. KAPASITOR

1. Kapasitansi
Kapasitor dibuat dari dua plat penghantar yang dimuati dengan muatan yang
sama tetapi berbeda jenis, dan dipisahkan pada jarak tertentu (terisolasi), diantara
ke dua plat terdapat ruang hampa atau di isi dengan bahan tertentu yang disebut
dielektrik, seperti dalam Gambar 1-20.

d Plat logam
luas = A

Gambar 1-20. Kapasitor plat

Muatan Q yang tersimpan dalam kapasitor sebanding dengan beda potensial


listrik kedua plat yakni:
Q=CV (1-43)
Dengan konstanta pembanding C, dinamakan Kapasitansi Kapasitor.
Perlu diingat bahwa karena Q sebanding dengan V, maka C tidak bergantung
pada Q maupun V. Nanti akan kita lihat bahwa kapasitansi kapasitor hanya
bergantung pada geometri dari kapasitor tersebut.
Coulomb
Satuan SI untuk kapasitansi adalah F (farad) yang mana 1F = 1 .
Volt
Satuan yang lebih kecil adalah F = 10-6 F, dan pF = 10-12 F. Dalam suatu
rangkain listrik, kapasitor dilambangkan dengan

2. Menghitung Kapasitansi
2.1. Kapasitor Keping Sejajar
Tinjau kapasitor keping sejajar seperti dalam Gambar 1-21. Beda potensial listrik
diantara kedua keping adalah;
B d
∆V=  dV =   E.dl
A 0

VB – VA = -E.d (1-44)
+Q
+ + + + + + + + + + + + + + + A
RAM@2017 23
d E

- - - - - - - - - - - - - - - - - - B
Gambar 1-21. Kapasitor keping sejajar

Tetapi potensial di A lebih tinggi dibanding potensial di B, sehingga VA>VB.


Jadi dari persamaan (1-44),
∆V = E.d (1-45)
Medan listrik E, di dalam keping sejajar, di tentukan dengan hukum Gauss,
yakni:
ε o ΦE = Q
ε o E.A = Q (1-46)
sebab ΦE = E.A.
Subsitusikan persamaan (1-43) dan (1-44) ke persamaan (1-41).
Q=CV
ε o E.A = C (E.d)
atau;
A
C = 0 (1-47)
d

Persamaan (1-47) di atas hanya berlaku khusus untuk kapasitor keping sejajar.

2.2. Kapasitor selinder koaksial

Tinjau kapasitor selinder koaksial dengan jari-jari selinder dalam a dan jari-jari
selinder luar b, serta panjangnya l. Penampang dari kapasitor selinder koaksial di
perlihatkan dalam Gambar 1-22.

Gambar 1-22. Penampang kapasitor selinder koaksial

RAM@2017 24
Ambil permukaan Gauss diantara selinder dalam dan selinder luar (garis putus-
putus dalam Gambar 1-22). Dengan menerapkan hukum Gauss diperoleh medan
listrik diantara selinder-selinder tersebut, yaitu:
ε o ΦE = Q
tetapi fluks listrik yang menembus permukaan Gauss adalah ΦE = E (2πrl), Jadi;
ε o E (2πrl) = Q
atau;
Q
E= r (1-48)
2 0 rl
Potensial listrik di antara plat-plat selinder dicari sebagai berikut:
b b b
Q dr
V =   E.dl =   E.dr =  
a a a
2 0 l r

=
Q
ln b  ln a  = b Q
ln
2 o l 2 o l a
Akhirnya di peroleh kapasitansi kapasitor selinder koaksial adalah:
Q
C=
V
2 o l
C= (1-49)
b
ln
a

Soal:
Tentukanlah kapasitansi sebuah bola terisolasi yang jari-jarinya R dan
mengangkut muatan sebesar Q. (jawab: C = 4πεoR)

3. Penyimpanan Energi Listrik pada Kapasitor

Perubahan kerja/usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan q diantara


plat-plat kapasitor sama dengan
dW = V dq (1-50)
Apabila proses pemindahan muatan itu sampai muatan total q telah dipindahkan,
maka diperlukan usaha sebesar:
q

W =  dW   Vdq
0
q
q
=   dq
0
C
1
= CV 2 (1-51)
2
Tenaga ini disimpan di dalam kapasitor.
Apabila kita ingin mencari tenaga yang disimpan persatuan volume, yang disebut
sebagai kerapatan tenaga U, maka

RAM@2017 25
W
U= , dengan A.d adalah volume kapasitor.
A.d
Karena W = ½ CV2 , maka:
1
CV 2
U= 2
A.d
 A
Akan tetapi, untuk plat sejajar: C = o . Sehingga;
d
 V 
2

U= 0 
2 d 
 E2
= 0 (1-52)
2
V
sebab E = .
d

4. Rangkaian Kapasitor

Kapasitor dalam pemakaiannya, dapat dirangkai seri, paralel, ataupun gabungan


keduanya.
b. Susunan seri
Rangkaian kapasitor susunan seri diperlihatkan dalam Gambar 1-23.
C1 C2 C3
a b
V1 V2 V3

V
Gambar 1-23. Rangkaian kapasitor seri

Dalam rangkaian seri, muatan yang mengalir melalui kapasitor adalah sama,
Q
misalkan Q. Dari hubungan V = , diperoleh:
C
Q Q Q
V1 = , V2 = , V3 = .
C C C
1 2 3
Beda potensial listrik total antara ujung a dan b, adalah:
V = V1 + V2 + V3
Q Q Q 1 1 1
V= + + =Q( + + ) (1-53)
C C C C C C
1 2 3 1 2 3
Q 1 V
Kapasitansi ekivalen, Cek = atau =
V Cek Q
Jadi, bila kedua ruas persamaan (1-51) dibagi dengan Q, maka akan diperoleh
hubungan kapasitansi ekivalen untuk rangkaian kapasitor seri, yakni:

RAM@2017 26
1 1 1 1
    ... (1-54)
Cek C1 C2 C3

Apabila ada n buah kapasitor yang disusun seri, maka kapasitansi ekivalennya
adalah:
1 1
 n (1-55)
Cek Cn
Apabila kapasitor-kapasitor tersebut identik misalnya C, maka;
C
Cek  (1-56)
n
b. Susunan Paralel
Kapasitor-kapasitor yang disusun secara paralel, diperlihatkan dalam Gambar
1-24.
a
Q1 Q2 Q3
V C1 C2 C3

Gambar 1-24. Susunan Kapasitor secara Paralel


Dalam susunan paralel: beda potensial listrik pada setiap kapasitor adalah
sama, misalkan dengan V. Muatan total yang tersimpan dalam susunan
paralel, yakni:
Q = Q1 + Q2 + Q3 (1-57)
Cek V = C1 V + C2 V + C3 V sebab Q = C V
Cek V = (C1 + C2 + C3 ) V
Jadi, kapasitansi paralel kapasitor yang disusun paralel, adalah:
Cek = C1 + C2 + C3 +... (1-58)
Apabila ada n buah kapasitor disusun paralel, maka:
Cek =  Cn (1-59)
n

Dan bila kapasitor-kapasitor tersebut identik, misalnya C, maka:


Cek = n C
c. Kapasitor Gabungan
Ada tiga cara penggabungan kapasitor, yaitu:
1. dengan cara menyentuhkan
2. dengan menghubungkan dengan kawat halus
3. dengan menghubungkan kutub-kutub kapasitor yang berpolaritas sama.

Dalam kapasitor gabungan berlaku: Kekekalan muatan.


Tinjau dua buah kapasitor digabungkan seperti dalam Gambar 1-25. Potensial
gabungan dicari sebagai berikut:
Misalkan sebelum digabung:
 kapasitor 1, memiliki C1, V1 , Q1
 kapasitor 2, memiliki C2, V2 , Q2

RAM@2017 27
dan setelah digabung;
 kapasitor 1, memiliki: C1' ,V1' , Q1'
 kapasitor 2, memiliki: C2' ,V2' , Q2'

C2 V2

Q2
S
Q1

C1 V1

Gambar 1-25. Gabungan dua buah kapasitor

Dengan menerapkan kekekalan muatan, diperoleh:


muatan kapasitor sebelum digabung = muatan kapasitor setelah digabung
Q1 + Q2 = Q1' + Q2'
C1 V1 + C2 V2 = C1 Vgab + C2 Vgab
Atau:
Q  Q2 C1V1  C2V2
Vgab = 1  (1-60)
C1  C2 C1  C2
Contoh 7:
Sebuah kapasitor C1 ,dimuati sampai beda potensialnya Vo. Baterai pemuat,
diputus kemudian kapasitor tersebut dihubungkan seri dengan kapasitor C2
yang mula-mula kosong. Hitunglah:
a. potensial gabungan
b. energi yang tersimpan setelah penggabungan
Jawab:
(a). Setelah digabungkan:
Qo = Q1 + Q2 , atau C1 V0 = C1 Vgab + C2 Vgab
C1
Jadi potensial gabungan : Vgab = Vo
C1  C2
(b). Energi yang tersimpan sebelum kapasitor digabung adalah:
Uo = ½ C1 Vo2
Tetapi setelah kapsitor-kapsitor digabungkan, energi yang tersimpan
menjadi:
2 2
U = ½ C1 Vgab + ½ C2 Vgab
2
 CV 
= ½ (C1 + C2 ) V 2
= ½ (C1 + C2 )  1 o 
 C1  C2 
gab

 C1 
=  U o
 C1  C2 

RAM@2017 28
G. DIELEKTRIK

Dielektrik adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik (non-konduktor)


seperti kaca, kertas, karet dan lain-lain. Apabila ruang diantara plat konduktor dari
kapasitor diisi dengan dielektrik, maka kapasitansi akan naik sebanding dengan
faktor κ. Faktor κ ini merupakan karakteristik dielektrik yang dinamakan konstanta
dielektrik.
Dielektrik memiliki molekul-molekul seperti Gambar 1-26(a), yang
menghasilkan medan listrik, yang dapat melemahkan medan listrik diantara keping-
keping kapasitor. Muatan Muatan
permukaan permukaan
positif pada negatif pada
dielektrik dielektrik

molekul

Gambar 1-26. (a)dipol listrik dalam dielektrik (b) Muatan permukaan positif dan negatif
pada dielektrik yang disebabkan oleh reduksi dalam medan listrik.

Apabila diberikan medan listrik luar yang berasal ndari pelat-pelat kapasitor kepada
dielektrik, maka dipol-dipol listrik dielektrik tersebut mempolarisasikan diri searah
dengan medan listrik luar tersebut, seperti dalam Gambar 1-26(b).
Bila medan listrik diantara pelat-pelat kapasitor tanpa dielektrik adalah Eo, maka
medan listrik diantara pelat-pelat kapasitor yang berisi dielektrik, menjadi:
E
Ed = o (1-61)

dengan Ed adalah medan listrik diantara pelat kapasitor yang berisi dielektrik.
Potensial listrik antara pelat-pelat kapasitor yang diisi dielektrik menjadi:
Vd = Ed . d
E V
= o .d = o (1-62)
 
sebab Vo = Eo .d. Dengan Vo adalah potensial listrik diantara pelat-pelat kapasitor
tanpa dielektrik, dan Vd adalah potensial listrik diantara pelat-pelat kapasitor bila
diisi dielektrik.
Kapasitansi kapasitor setelah diisi dielektrik dapat dicari dari hubungan:
Q Q
Cd = = , atau;
Vd Vo 
Cd = κ Co (1-63)
Dengan Co adalah kapasitansi kapasitor tanpa dielektrik, dan Cd adalah kapasitansi
kapasitor bila diisi dielektrik.

RAM@2017 29
o A
Untuk kapasitor keping sejajar, kapasitansinya tanpa dielektrik adalah Co =
.
d
Jadi bila diantara keping kapasitor tersebut diisi dengan dielektrik, maka
kapasitansinya menjadi;
 A
Cd = κ Co = κ o
d
A
=
d
dengan;
ε = κ εo (1-64)
yang mana ε disebut sebagai permitivitas dielektrik.

Dielektrik dan Hukum Gauss

Apabila tidak ada dielektrik, maka hukum Gauss ditulis sebagai;


εo  E.dA = Qo (1-65)
untuk kapasitor keping sejajar:
εo  E.dA = Qo
Qo
εo Eo A = Qo atau Eo = (1-66)
o A
Di dalam dielektrik, hukum Gauss, ditulis menjadi:
εo  E.dA = Qo - Qb (1-67)
dengan Qo adalah muatan bebas, dan Qb adalah muatan terikat. Dengan menerapkan
hukum Gauss dalam persamaan (1-65), diperoleh medan listrik di dalam dielektrik,
yaitu;
Q Q
Ed = o - b = Eo – Eb (1-68)
o A o A
Dengan Eb adalah medan listrik yang berhubungan dengan muatan terikat.
Dari persamaan (1-66), diperoleh;
E
Eb = Eo – Ed = Eo - o , atau

  1
Eb = Eo   (1-69)
  
Qo Q
Ganti Eo dengan dan Eb dengan b , akan diperoleh:
o A o A
Qb Q   1
= o   (1-70)
o A o A   
Q Q
tetapi b   b dan o   f , dengan σb dan σf masing-masing adalah rapat muatan
A A
terikat persatuan luas dan rapat muatan bebeas persatuan luas. Dengan demikian
persamaan (1-68) dapat ditulis menjadi:

RAM@2017 30
  1
σb = σf   (1-71)
  
Dalam bentuk muatan, kedua ruas persamaan (1-69) dikalikan dengan A, akan
diperoleh muatan terikat dalam dielektrik, yakni:
  1
Qb = Qo   (1-72)
  
Dari uraian di atas terlihat bahwa Eb , σb , dan Qb , selalu lebih kecil dari Eo, σo , dan
Qo (keadaan semula), ketika kapasitor diisi dengan dielektrik, dan akan sama dengan
nol ketika κ = 1, yakni saat kapasitor tanpa dielektrik.

Contoh 8:
Sebuah kapasitor keping sejajar dibuat dengan menempatkan polietilen (κ = 2,3)
diantara dua lembaran aluminium foil. Luas lembaran tersebut 400 cm2 dan tebal
polietilen 0,3 mm. Carilah kapasitansinya?
Jawab:
Diket: κ = 2,3 A = 400 cm2 d = 0,3 mm

C2
o A (8,85.10 12 )( 400 .10  4 m 2 )
Cd = κ = (2,3) Nm2 = 2,7247.10-9 F
3
d 0,3.10 m

H. KESIMPULAN

1. Muatan dapat dibagi dua jenis, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Muatan
yang sejenis tolak-menolak dan muatan yang berlainan jenis tarik-menarik.
Muatan tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, tetapi dapat berpindah
tempat.
2. Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua muatan, sebanding
dengan perkalian kedua muatan dan berbanding terbalik dengan jarak pisah
keduanya. Hasil ini dinamakan hukum Coulomb:
kq1q2
F1,2 
2
ѓ12
r1, 2
2
1 9 Nm
dengan: k =  9 x10
40 2
C
3. Medan listrik di suatu titik dari suatu sistim muatan, didefinisikan sebagai
perbandingan gaya Coulomb persatuan muatan uji.
F
E
qo
dengan qo = muatan uji positif.
4. Medan listrik pada suatu titik yang berjarak r dari sebuah muatan titik q adalah:
kq
E 2 ѓ
r

RAM@2017 31
Apabila medan listrik ditimbulkan oleh banyak muatan, maka:
kq
E   i ѓi
i ri
5. Medan listrik yang ditimbulkan oleh distribusi muatan serbasama, ditentukan
kdq
dengan cara: E   2 ѓ
v r

dengan: dq = ρ dV ; untuk distribusi muatan volume


dq = σ dA ; untuk distribusi muatan luas/permukaan
dq = λ dL ; untuk distribusi muatan garis

6. Fluks medan listrik menyatakan jumlah garis medan listrik yang menembus suatu
permukaan secara tegak lurus. Φ = E . ń dA = EA cos θ
7. Fluks total yang melewati suatu permukaan tertutup, sebanding dengan jumlah
muatan yang dilingkupi oleh permukaan tersebut, yang dikenal dengan hukum
Gauss.
Q
Φtot = E ń dA =
o
8. Medan listrik untuk beberapa distribusi muatan:
E = 0 : di dalam konduktor

E= : pada pelat tipis bermuatan
2 o

E= ; pelat sejajar bermuatan
o
Q r
E= ; bola isolator bermuatan r < R
4 o R 3
Q 1
E= ; bola isolator bermuatan r ≥ R
4 o R 2
1 x
Er = ; r ≥ R, di luar selinder muatan padat
2 o r
1 r
Er = ; r <R, di dalam selinder muatan padat
2 o R
9. Beda potensial didefinisikan sebagai negatif dari usaha persatuan muatan yang
dilakukan oleh medan listrik ketika muatan uji digerakkan dari titik a ke titik b,
jadi: ∆V = Vb – Va
b
= -  E.dl
a

Bila perpindahan tak hingga, maka:


V =  dV    E.dl
10. Potensial listrik pada jarak r dari muatan titik q, diberikan oleh persamaan:
kq
V=
r

RAM@2017 32
Potensial untuk kumpulan muatan titik, diperoleh:
kq
V=  i
i ri
11. Potensial listrik untuk distribusi muatan kontinu, diperoleh dengan cara:
dq
V = k
r
12. Piranti atau peralatan yang digunakan untuk menyimpan muatan dan energi listrik
adalah kapasitor. Kapasitas kapasitor atau kapasitansi memenuhi hubungan: C =
Q
. Karena Q dan V sebanding, maka kapasitansi hanya tergantung pada bentuk
V
geometris dari kapasitor.
 A
C = o ; untuk kapasitor keping sejajar
d
2o L
C= ; untuk kapasitor silinder konsentris dengan jari-jari dalam a dan
b
ln  
a
jari-jari luar b.
13. Kapasitor dapat disusun seri ataupun paralel. Kapasitansi pengganti dicari
sebagai berikut:
 Susunan seri
1 1

C ek C
n n
 Susunan paralel
Cek =  Cn
n
dengan n adalah jumlah kapasitor
14. Dielektrik adalah bahan-bahan yang tidak bersifat konduktor.Bila bahan
dielektrik disisipkan diantara keping kapasitor, maka medan listrik, kapasitansi
dan muatan dalam kapasitor berubah menjadi:
E V
Ed = o Vd = o
 
  1
Cd = κ Co Qb = Qo  
  
Indeks o menyatakan keadaan tanpa dielektrik dan ε = κ εo

RAM@2017 33
III. EVALUASI
A. SOAL LATIHAN

HUKUM COULOMB
1. Dua bola kecil masing-masing bermassa 1 gram dan
memiliki muatan sama. Satu bola digantung dengan
45o
benag isolasi. Bola lainnya dibawa mendekati bola
yang digantung sedemikian, sehingga bola yang q
digantung naik dan diam ketika sudut yang dibentuk
benang adalah 45o dan jarak antara kedua bola 4 cm q
seperti gambar. Hitunglah (a). besar gaya Coulomb 4 cm
(b).Muatan masing-masing bola . Anggap g = 10
m/s2.
2. Gaya elektrostatis diantara dua ion yang serupa yang dipisahkan pada jarak 5 Å
adalah 3,7 x 10-9 N. (a) berapakah muatan setiap ion (b) berapa banyak
elektronkah yang hilang dari setiap ion.
3. Tiga buah bola kecil, masing-masing mempunyai massa 20 gram, digantungkan
secara terpisah dari sebuah titik bersama dengan benang-benang sutera yang
panjangnya masing-masing 1 meter. Bola-bola tersebut bermuatan sama dan
menggantung dengan membentuk titik-titik sudut sebuah segitiga sama sisi, yang
sisinya 0,1 m. Berapakah muatan masing-masing bola?

MEDAN LISTRIK +2q


4. Berapakah besar dan kemanakah arah medan a -2q
listrik pada pusat segi empat kuadratis dari
gambar disamping. (q = 0,01C dan a = 5 cm). P a

-q +2q
+q

5. Hitunglah besar dan arah medan


listrik pada titik P di dalam a P
gambar sebelah. (q = 0,05C
dan a = 10 cm). a
+2q +q

6. Sebuah medan listrik uniform terdapat di dalam sebuah daerah diantara plat yang
bermuatan berlawanan. Sebuah elektron dilepaskan dari keadaan diam pada
permukaan plat bermuatan negatif dan menumbuk permukaan plat yang
bermuatan positif yang jaraknya 2 cm dari plat bermuatan negatif dalam waktu
1,5 x 10-8 detik. (a) berapakah laju elektron sewaktu menumbuk plat kedua.
(b).berapakah besarnya medan listrik
7. Andaikan kita mempunyai suatu plat tipis tak berhingga besarnya, dengan muatan
listrik yang tersebar merata dan serba sama. Pada jarak 1 meter di sebelah kanan
plat diukur kuat medan sebesar 10 V/m. (a). Tentukan gaya pada sebuah elektron

RAM@2017 34
pada jarak 2 m dari plat, jika diketahui muatan elektron 1,6 x 10-19C (b).
Hitunglah berapa besar muatan listrik pada bagian plat seluas 20 cm2.

8. Sebuahelektron ( m = 9,1 .10-31 kg, q = -1,6.10-19 C) memasuki daerah yang


dipengaruhi medan listrik serbasama seperti gambar berikut ini
Bila V0 =3.106 m/s , E = 200 N/C dan
L
L = 0,1 m tentukanlah :
------------------------- a. percepatan elektron dalam medan
magnet
V0 b. waktu diperlukan untuk melintasi
E plat tersebut
c. perpindahan vertikal elektron (y)
+++++++++++++++++++++++++ dalam medan listrik
++
d. kecepatan elektron pada saat
meninggalkan medan listrik
HUKUM GAUSS
9. Muatan didistribusikan secara uniform di seluruh selinder yang panjangnya tak
hingga dan berjejari R. tentukanlah medan listrik pada jarak r dari sumbu selinder
untuk (i) r<R dan r > R.
+ 
10. Sebuah bola kecil bermassa 0,001 gram mengangkut +
muatan 20nC. Bola tersebut digantung dengan benang +
sutera yang membuat sudut 30o dengan lembar tak hantar + 30o
bermuatan seperti gambar. Hitunglah rapat muatan + m
+
permukaan  untuk lembar tersebut.
11. Sebuah bola penghantar yang dimuati secara uniform yang diameternya 1,0 m
mempunyai rapat muatan permukaan sebesar 8,0 C/m2. Berapakah fluks total
yang meninggalkan permukaan bola tersebut?
12.Dua kulit bola penghantar konsentris mempunyai jari-jari R1 = 0,145 m dan R2 =
0,207 m. Bola bagian dalam mengangkut muatan – 0,6 nC . Sebuah elektron
melepaskan diri dari bola dalam dengan laju yang dapat diabaikan. Dengan
menganggap bahwa daerah di antara bola-bola tersebut adalah vakum hitunglah
laju elektron ketika menumbuk permukaan luar?
POTENSIAL LISTRIK
13. Muatan-muatan titik + 0,9 nC dan + 0,1 nC diletakkan terpisah sejauh 100 mm.
Berapakah besar potensial listrik di titik netral (yaitu titik yang medan listriknya
sama dengan nol)?
14.Sebuah tetesan air berbentuk bola yang mengangkut muatan sebesar 3x10-11C
mempunyai potensial sebesar 500V pada permukaannya. (a) berapakah jari-jari
tetesan itu (b) jika dua tetesan seperti itu mempunyai muatan yang sama dan jari-
jari yang sama bergabung membentuk sebuah tetesan bola tunggal, berapakah
potensial pada permukaan tetesan yang baru dibentuk dengan cara seperti itu.
15. Berapakah kerapatan muatan pada permukaan sebuah bola penghantar yang jari-
jarinya 0,15 m dan memiliki potensial 200 volt?

RAM@2017 35
16. Sebuah partikel alfa dipercepat melalui perbedaan potensial sebesar satu juta volt
di dalam sebuah generator elektrosatik , berapakah tenaga kinetik yang
diperolehnya?

KAPASITOR DAN DIELEKTRIK


17. Sebuah kapasitor yang kapasitansinya 6 F dihubungkan seri dengan sebuah
kapasitor yang kapasitansinya 4 F dan gabungan kapasitor tersebut dihubungkan
sumber tegangan 200 volt. (a) berapakah muatan pada masing-masing kapasitor
(b). berapakah perbedaan potensial yang melalui masing-masing kapasitor.
18.
Carilah kapasitansi ekuivalen diantara titik x
dan titik y di dalam gambar disamping. Anggap x y
masing-masing kapasitor mempunyai
kapasitansi sebesar 4 F.
19. Sebuah kapasitor plat sejajar mempunyai plat-plat yang luasnya 0,12 m2 dan jarak
diantara plat-plat adalah 1,2 cm. Sebuah baterai memuati plat-plat tersebut
sampai perbedaan potensial sebesar 120 V dan kemudian sambungan baterai
diputus. Sebuah lempeng dielektrik yang tebalnya 0,4 cm dan konstanta
dielektriknya 4,8 kemuadian ditempatkan secara simetris diantara plat-plat
tersebut. (a). carilah kapasitansi sebelum lempeng dielektrik itu ditempatkan (b).
berapakah kapasitansinya apabila lempeng dielektrik ditempatkan ditempatnya.
(c).berapakah muatan bebas sebelum dan sesudah lempeng dielektrik
ditempatkan. (d). tentukanlah medan listrik di dalam ruang diantara plat-plat dan
dielektrik (e). berapakah medan listrik didalam dielektrik (f) dengan lempeng
dielektrik berada ditempatnya, berapakah perbedaan potensial melalui plat-plat
tersebut (g). berapakah kerja luar yang terlibat di dalam proses penyisipan
lempeng tersebut?
20.Sebuah kapasitor dibentuk dari 2 plat logam dengan luas A dan terpisah sejauh d.
Separuh ruang diantara kedua plat diisi dielektrik dengan konstanta κ1 dan
separuh lagi dengan bahan dielektrik dengan konstanta κ1 ,seperti gambar. Jika
kapasitansi kapasitor mula-mula Co (diisi ruang hampa). Buktikan bahwa
 1 2
kapasitansi sekarang adalah C  Co
1   2 κ1
κ2

21. Kapasitor bola sepusat sepusat masing - masing berjari-jari a dan b (a < b) dan
bermuatan +q dan -q.

-q Tentukan
a. Vektor kuat medan di r< a; a<r<b;
+q b dan r> b
b. Potensial diantara kedua bola
a c. Kapasitansi kapasitor bola bila
diantara kedua bola hampa udara

RAM@2017 36
B. SOAL TES FORMATIF

1. Ada empat buah muatan; A,B,C,dan D, dimana A menolak B, A menarik C, C menolak


D dan D bermuatan positif. Jenis muatan-muatan tersebut adalah:
A. A negatif, B positif, dan C positif.
B. A negatif, B positif, dan C negatif
C. A positif, B negatif, dan C positif
D. A negatif, B negatif, dan C positif
E. A positif, B positif, dan C negatif

2. Dua muatan masing-masing q coulomb terpisah pada jarak r meter. Kurva yang
memperlihatkan gaya Coulomb sebagai fungsi jarak r pada kedua muatan adalah:

A. F B. F

r r

F
C. D. F

r r
E. F

3. Suatu batang plastik digosokkan dengan kain wool, sehingga batang plastik
menerima muatan sebesar -0,8μC. Berarti jumlah elektron yang dipindahkan dari
kain wool ke batang plastik adalah:
A. 5. 1012
B. 4 . 1012
C. 3. 1012
D. 2. 1012
E. 1. 1012

4. Sebuah elektron mempunyai kecepatan 2x106 m/s pada arah sumbu x. Elektron
tersebut memasuki medan listrik 400 N/C berarah sumbu y. Berarti besar
percepatan elektron adalah:
A. 7,03 x 1010 m/s2
B. 7,03 x 1011 m/s2
C. 7,03 x 1012 m/s2
D. 7,03 x 1013 m/s2
E. 7,03 x 1015 m/s2

RAM@2017 37
5. Berapa jumlah elektron dalam satu coulomb muatan negatif?

A. 1,25x1018

B. 2,25x1018

C. 3,25x1018

D. 5,25x1018

E. 6,25x1018

6. Atom tunggal hidrogen bermassa 1 gram. Hidrogen terdiri dari 6,02x1023 atom.
Berapa jauhkan elektron harus mengelilingi inti agar gaya tarik menariknya sama
dengan berat atom?

A. 11,9 cm

B. 12,0 cm

C .12,5 cm

D. 12,9 cm

E. 13,0 cm
7. Konduktor berbentuk bola berdiameter 0,4 m, mempunyai rapat muatan 8 μC/m2.
Berapa jumlah garis gaya yang keluar dari permukaan bola tersebut?
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
8. Dua muatan titik identik + 2.4×10-9 C diletakkan pada suatu titik, yang terpisah
sejauh 0,5m. Carilah potensial listrik pada tempat ditengah-tengah garis yang
menghubungkan kedua muatan tersebut?
A. 120 V
B. 125 V
C. 150 V
D. 160 V
E. 170 V
9. Satu partikel bermassa m1 = 3.6 × 10 - 6 kg , sedangkan partikel lainnya bermassa
m2 = 6.2 × 10 - 6 kg . Masing-masing mempunyai muatan yang sama. Partikel-
partikel tersebut awalnya diam dan sistem dua partikel tersebut memiliki energi
potensial listrik 0,150J. Tiba-tiba partikel bergerak saling menjauh karena
adanya gaya tolak menolak yang beraksi pada setiap partikel. Abaikan pengaruh
gravitasi dan tidak ada gaya lain yang bekerja. Saat partikel yang bermassa lebih
kecil memiliki kelajuan v1 = 170 m/s, berapa energi potensial listrik dari sistem
dua partikel tersebut?

RAM@2017 38
A. 0,050 J
B. 0,058 J
C. 0,060 J
D. 0,068 J
E. 0,075 J
10. Kapasitor 8,5 μF dihubungkan dengan beda potensial 50 volt. Berapa jumlah
muatan yang dipindahkan diantara pelat-pelatnya?
A. 400 μC
B. 425 μC
C. 500 μC
D. 525 μC
E. 550 μC

C. UMPAN BALIK
Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi yang ada dalam bab
ini, gunakan rumus:
jumlah jawaban yang benar
Tingkat penguasaan = x100%
jumlah soal
Tingkat penguasaan yang Anda peroleh memiliki arti:
90% - 100% : baik sekali
80% - 89% : baik
70% - 79% : sedang
<70% : kurang
Apabila Anda memperoleh tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda boleh
melanjutkan ke bab berikutnya, tetapi bila kurang, sebaiknya Anda mengulangi
kembali mempelajari bab ini terutama bagian yang kurang Anda pahami.

RAM@2017 39
D. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

1. D 2. B 3. A 4. D 5. E. 6.A. 7 .C 8. E 9.D 10.B

DAFTAR PUSTAKA
Bacaan-bacaan di bawah ini akan sangat membantu Anda dalam mempelajari Bab
ini, yaitu:
1. Haliday.D, Robert.R, 1996, FISIKA Jilid 2, terjemahan Pantur Silaban,
Erlangga, Jakarta, terutama bab 26, 27, 28, 29, dan 30.
2. Tipler.P.A, 2001, FISIKA untuk sains dan teknik jilid 2, terjemahan Bambang
Soegijono, Erlangga, Jakarta, terutama bab 18, 19, 20, dan 21.

RAM@2017 40

You might also like