Professional Documents
Culture Documents
Thermal Analysis of Glass (Analisis Termal Dari Kaca) : Tugas Fabrikasi Dan Karakterisasi Material
Thermal Analysis of Glass (Analisis Termal Dari Kaca) : Tugas Fabrikasi Dan Karakterisasi Material
Thermal Analysis of Glass (Analisis Termal Dari Kaca) : Tugas Fabrikasi Dan Karakterisasi Material
Sedangkan menurut (Wilkison, 1989) kaca adalah bahan yang tidak padat,
karena molekul-molekulnya tersusun secara acak seperti halnya zat cair, namun
kohesinya membuat bentuknya stabil. Karena susunan acaknya seperti zat cair,
maka kaca terlihat transparan atau merupakan material yang tembus pandang.
Glass Transition Temperature atau Suhu Transisi Kaca (Tg) merupakan suatu
ciri khas yang dimiliki oleh material dengan jenis kaca. Tidak harus bingung
dalam membedakan antara Tg dengan titik leleh ( Tm) dan mempunyai rentanng
suhu dimana suatu polimer yang diatur suhunya berubah dari keadaan keras, kaku,
atau “glassy” menuju keadaan yang lebih lentur, kompatibel, atau “rubbery”.
Sebenarnya, Tg bukan merupakan transisi termodinamik diskrit, tapi sebuah
rentang suhu yang lebih leluasa dari rantai polimer meningkat secara signifikan
(Epotek, 2012).
Tg didapat ketika ada energi vibrasi ( panas) dalam sistem untuk membuat
volume bebas yang cukup untuk urutan yang diizinkan dalam 6-10 rantai utama
karbon untuk bergerak bersama sebagai sebuah unit. Polimer amorf tidak
mempunyai titik leleh yang nyata, akan tetapi mempunyai transisi orde pertama
dimana sifat mekanik berubah dari alami rubbery menuju aliran rubbery viskos
(Anonim, 2012).
Selain itu, Tg akan diukur pada nilai viskositas yang berbeda sebagai
fungsi laju peemanasan. Peningkatan Tg juga digunakan untuk menentukan energi
aktivasi dari aliran viksos dari deret kurva DSC yang didapatkan pada laju
pemanasan yang berbeda. Hubungan antara viskositas dengan laju pemanasan
dapat dilihat pada gambar 4 berikut (Shelby, 2005) :
Gambar 4. Kurva DSC Efek laju pemanasan terhadap Viskositas pada kaca
2. Fictive Temperature (Tf)
Tf atau suhu fiktif didefinisikan sebagai struktur dari kaca dan dapat diukur
pada saat pemanasan. Suhu fiktif merupakan suhu dimana sifat yang menarik (
misalnya : volume atau entalpi spesifik) ketika diekstrapolasi sepanjang garis kaca
berpotongan pada keseimbangan garis cair. Nilai batas dari suhu fiktif (T’f)
diperoleh jika ekstrapolasi dilakukan dari titik dalam pada keadan glassy sesudah
pendinginan pada rata-rata yang diberikan. T’f dan Tg bergantung pada laju
pendinginan, dan sering diasumsikan keduanya senilai (Prashanth dkk, 2007).
Metode langsung yang dapat digunakan untuk menentukan suhu fiktif dari
suatu sampel kaca menggunakan DSC dikembangkan oleh Moynihan, yakni :
Untuk menentukan nilai panas spesifik dapat menggunakan dua buah metode,
yakni dengan persamaan umum untuk suhu yang ditetapkan dari panas spesifik
pada setiap fase. Selain itu, nilai panas spesifik juga dapat dicari dengan
membandingkan panas spesifik dari kaca dibawah Tg dengan cairan seimbang
diatas Tg . Perhitungan panas spesifik menggunakan DTA atau DSC berdasarkan
prinsip penyeimbang antara garis dasar dari tempat sampel kosong dan panas
spesifik dan massa dari sampel kaca. Tahapan pertama yakni, tempat sampel
kosong digunakan pada lokasi sampel untuk mendapatkan garis dasar untuk
pengukuran. Tahapan Kedua, perhitungan digunakan sampel standar yang telah
diketahui masa spesifik dan massa sampel nya. Akhirnya, pengukuran dilakukan
dengan sampel standar diganti dengan sampel yang massanya diketahui.
(Shelby, 2005).
4. Crystallization
Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai kristaliasasi yang merupakan teori
dasar yang digunakan untuk menggunakan DSC atau DTA yang telah
dikembangkan oleh Johnson, Mehl, dan Avrami. Kali ini akan dibahas mengenai
laju kristalisasi isotermal. Persamaan yang sering digunakan merupakan
persamaan Johnson-Mehl-Avrami (JMA) yakni :
[ ( ) ] iii
(Shelby, 2005)
DAFTAR PUSTAKA
Doremus, Robert H.1994. Glass Science Second Editon. Canada : John Willy and
Sons
Prashanth Badrinarayanan, Wei Zheng, Qingxiu Li, Sindee L. Simon. 2007. The
Glass Transition Temperature versus The Fictive Temperature. Journal of
Non-Crystalline Solids. ScieneDirect
Shelby, J.E. Introduction to Glass Science and Technology 2nd Edition. United
Kingdom : Royal Society of Chemistry