Professional Documents
Culture Documents
Bab I: A. Latar Belakang
Bab I: A. Latar Belakang
Bab I: A. Latar Belakang
A. Latar Belakang
Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan
tumbuh sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh pertumbuhan jenis
jasa yang sudah ada sebelumnya, juga disebabkan munculnya jasa baru sebagai akibat
dari tuntutan dan perkembangan tegnologi. Dengan demikian persaingan pun semakin
gencar antar setiap perusahaan jasa. Hal ini mengakibatkan setiap perusahaan harus
memiliki strategi yang tepat untuk memperkenalkan produk perusahaannya kepada
konsumen dan juga untuk mencapai tujuan dan keuntungan yang maksimal maka
perusahaan perlu membuat rencana yang akan dilakukan dimana ini biasanya disebut
dengan strategi pemasaran suapaya konsumen tertarik menggunakan jasa perusahaan
tersebut. (Srita & Hariyanto, 2013)
Berbagai tantangan dan persaingan mengharuskan setiap perusahaan untuk
mampu berinovasi dan kreatif dalam menyusun strategi dan program-program promosi
agar menang bersaing. Demikian juga halnya dalam bidang perumahsakitan, dengan
bermunculannya banyak rumah sakit swasta baru yang menawarkan berbagai
pelayanan dan juga fasilitas yang menarik pada saat ini. Akumulasi strategi dan
program-program promosi yang tepat akan menghasilkan identitas merek yang lebih
baik. Untuk memiliki identitas brand yang lebih baik perusahaan harus berorientasi
pada pelanggan bukan berorientasi pada produk. Orientasi pada produk akan
mengakibatkan mudah sekali ditiru. Saat ini paradigma pemasaran sudah berubah dari
orientasi produk menjadi orientasi brand. Produk yang memiliki brand yang kuat akan
jauh lebih mudah memenangkan persaingan (Rangkuti, 2013)
B. Tujuan
a) Tujuan Umum:
1. Untuk mengetahui marketing plan.
b) Tujuan khusus:
1. Untuk mengetahui definisi marketing plan.
2. Untuk mengetahui tujuan marketing plan.
3. Untuk mengetahui macam-macam marketing plan.
4. Untuk mengetahui manfaat marketing plan.
5. Untuk mengetahui komponen marketing plan.
6. Untuk mengerti cara menyusun marketing plan.
7. Untuk mengetahui format marketing plan.
8. Untuk mengetahui strategi pemasaran.
9. Untuk mengetahui analisa lingungan marketing plan.
C. Manfaat
1. Untuk memberitahu penulis tentang marketing plan.
2. Untuk memberi pengetahuan pembaca tentang marketing plan.
BAB II
A. Definisi
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Jadi
penggunaan dua kata ini berbeda dari sisi pandangan semata (Jusmaliani, 2008).
Marketing Plan merupakan salah satu alat yang sangat penting dalam
melakukan assessment terhadap kesempatan yang sebenarnya dimiliki oleh organisasi
bisnis. Dalam marketing Plan digambarkan secara garis besar tentang bagaimana
melakukan penetrasi, meraih, serta melakukan perbaikan atas market position. Dengan
demikian marketing Plan menjadi landasan penting bagi penyusunan operasi
perusahaan (A. Usmara, 2003).
B. Tujuan
Perencanaan pemasaran bertujuan untuk memberikan pendekatan yang sistematik dan
teratur bagi usaha:
1) Menyeimbangkan dan menyelaraskan kegiatan pemasaran yang dapat
menjamin tercapainya tujuan dan sasaran.
2) Menggunakan cara-cara berusaha di bidang pemasaran secara intensif dan
optimal.
3) Menjamin keselarasan dan keserasian antara bagian yang terdapat dalam
perusahaan dalam usaha pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.
4) Pengendalian yang cepat, tepat dan teratur atas catatan, gagasan atau
pemikiran dan usaha-usaha atau kegiatan pemasaran dalam perusahaan.
C. Macam-macam
Dalam suatu perusahaan terdapat beberapa macam perencanaan pemasaran,
yang dapat berupa:
1) Perencanaan pasar yang strategis (strategi Market Planning)
2) Perencanaan strategis pemasaran perusahaan (Corporate marketing planning)
3) Perencanaan pemasaran yang strategis (strategic marketing planning)
4) Perenacaan pemasaran yang operasional (operasional marketing planning)
5) Perencanaan pemasaran produk baru (planning of lounching of new product)
D. Manfaat
Perencanaan pemasaran suatu perusahaan dapat memberikan manfaat bagi:
1) Usaha untuk mendorong cara berfikir jauh kedepan.
2) Usaha mengkoordinasi kegiatan pemasaran secara lebih baik.
3) Usaha mengawasi kegiatan pemasaran yang telah dilakukan yang didasarkan
atas standar prestasi kerja yang ditetapkan dalam rencana.
4) Perumusan tentang tujuan yang ingin dicapai dan kebijakan operasional yang
dapat dilakukan secara lebih mantap.
5) Usaha untuk menggairahkan partisipasi dan mempertebal rasa tanggung jawab
para pelaksana.
E. Tiga Komponen Dari Marketing Concept
Sasaran utama Marketing concept ialah kepuasan konsumen. Untuk mencapai
sasaran tersebut, ada tiga komponen penting yaitu costumer needs and wants,
organizationally integrated marketing strategy and goals (Bygrave 1994 : 68). Inti dari
marketing concept ini ialah bukan membuat konsumen mengkuti keinginan produsen,
tapi sebaliknya mengaharuskan produsen memahami dan berusaha mengikuti selera
konsumen.
Marketing mulai dengan pertanyaan apakah yang ingin dibeli oleh konsumen?
Jawabannya adalah kepuasan. Konsumen mencari nilai dan terpenuhi keinginannya.
Komponen kedua yang membentuk marketing concept ialah organisasi yang
terintegrasi, yang utuh. Walaupun bisnis sudah bertumbuh dari hanya beberapa orang
pendiri telah memiliki ratusan karyawan, namun harus tetap satu arah costumer fokus.
Semua orang dari segala bidang, harus mempunyai pandangan sama, langsung atau
tidak langsung harus selalu membuat konsumen mempunyai persepsi yang baik
terhadap perusahaan. Langkah-langkah yang agak filosofis ini memberika fondasi yang
kuat untuk mengembangkan costumer oriented, dalam sebuah organisasi perusahaan.
Komponen ketiga ialah goal achievement. Memang tujuan perusahaan ialah
untuk meningkakan volume penjualan, tapi jangan hanya menekankan peningkatan
volume, juga harus membuat kegiatan marketing yang lebih efektif yang lebih
menunjang terhadap penjualan yang menguntungkan. Tujuan lainnya ialah
meningkatkan image terhadap perusahaan, dan memperluas market share.
F. Menyusun Marketing Plan
Setelah wirausahawan memahami beberapa konsep pemasaran, maka
selanjutnya disusun marketing plan. Plan berarti merencanakan. Esensi planning tidak
lain adalah decision making. Eksekutif marketing harus mampu menyusun core
strategy ( strategi inti) perusahaan untuk tahun yang akan datang.
Manajer pemasaran jangan meniru saja, mengulang kembali strategi tahun yang
lalu. Akan tetapi harus memikirkan strategi lain yang mungkin lebih baik. Namun, tidak
pula berarti strategi yang lalu harus diganti. Jika memang cocok teruskan, tetapi harus
mau memikirkan modifikasi strategi baru agar ada perbandingan sebagai alternatif.
G. Format marketing plan
Format marketing plan tentu tidak sama pada semua perusahaan, karena
kegiatan usahanya berbeda. Akan tetapi, yang penting adalah core strategy-nya,
sedangkan format berikut ini adalah sebagai rambu-rambu saja.
Dalam menyusun strategi pemasaran ada dua variable yang perlu dipertimbangkan
yaitu :
1. Variable yang dapat dikontrol oleh wirausaha yaitu : “Market segmentation”
Di sini pengusaha harus menetapkan strategi arah dari sasaran
produknya. Apakah sasaran pemasarannya ditujukan kepada seluruh lapisan
masyarakat/konsumen, atau hanya tertuju kepada konsumen tertentu saja.
Kedua arah strategi ini memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.
Perusahaan yang mengarahkan produknya untuk semgmen masyarakat secara
keseluruhan maka akan berpotensi mendapat keuntungan yang besar. Namun
sekaran perusahaan sudah banyak yang memilih segmen tertentu dan khusus
untuk menunjukkan produk yang khas, seperti khas ayam Taliwang (Lombok),
pek mpek (Palembang), fashion ala Khadijah, pasta gigi yang diarahkan ke
konsumen konsumen kelas menengah ke atas dengan harga tinggi atau
sebaliknya, dan lain-lain.
Ada beberapa cara menyusun segmen pasar yaitu :
a. Berdasarkan geografis
Dalam hal ini pasar dapat dipilah-pilah berdasarkan wilayah (daerah,
provinsi dan kota). Untuk bisa menjangkau itu maka dibuatlan iklan
promosi yang dapat menjangkau dan menembus lokasi-lokasi tersebut.
b. Berdasarkan demografis
Dalam hal ini pasar dibagi berdasarkan variable jenis kelamin, umur,
jumlah anggota keluarga, pendapatan, jabatan, pendidikan, agama dan suku.
Faktor ini sangat banyak digunakan dalam menentukan segmen pasar,
seperti yang dinyatakan oleh James F. Engel (1979: 136), “the most useful
dimensions of demograpich classification are: 1) age. 2) income, 3)
geographic location, 4) lifecycle, 5) social class, 6) occupation, 7) home
ownership, 8) education”.
c. Berdasarkan psikografis
Dalam hal ini konsumen dipilah-pilih berdasarkan kelas _ltern
masyarakat seperti gaya hidup, keperibadian dan minat. Kelas _ltern akan
membuat konsumen menentukan lemah dan kuatnya dalam belanja.
Konsumen yang kuat akan berbeda keputusannya membeli merk mobil,
fasilitas rumah tangga, menentukan kemana akan refreshing keluarga.
Begitu juga akan berbeda keputusannya dalam membeli jenis makanan,
tempat pendidikan anak-anaknya dan sebagainya. Jadi istilah psikografis
memusatkan perhatian pada gejala kegaitan (perilaku), minat dan opini
konsumen.
d. Berdasarkan perilaku
Segmentasi ini didasarkan pada sikap, perilaku, pengetahuan dan
tanggapan konsumen pada suatu produk. Untuk membentuk itu perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Kejadian; Maksudnya, kapan terjadi permintaan tersebut, sangat
tergantung pada siatuasi tertentu seperti permintaan tempat rekreasi
akan banyak disaat liburan, hewan kurban akan banyak diminta saat
bulan haji, dan lainnya.
2) Manfaat; Konsumen akan membeli suatu produk apabila produk
tersebut dapat dirasakan manfaat yang tinggi baginya, seperti
manfaat perjalanan untuk berlibur.
3) Status pemakai.
4) Perusahaan perlu mengarahkan produknya kepada status
pemakai/konsumen tetap (potensial). Konsumen ini senantiasa
menjadi pelanggan potensial maka perlu dipelihara, baru kemudian
menggarap konsumen baru.
5) Tingkat pemakain.
Segmentasi ini dapat berbentuk pengelompokan pada pasar ringan, sedang dan
berat.
2. Market budget
Strategi penetapan jumlah dana untuk kegiatan marketing sangat
mempengaruhi keberhasilan pemasaran. Pada umumnya bila dana bertambah
kegiatan marketing maka jumlah penjualan meningkat.
Berapa besarnya jumlah anggaran belanja marketing, sangat tergantung
pada barang yang dipasarkan. Umumnya untuk barang-barang lux akan lebih
banyak barang belanja marketing, dibandingkan dengan barang-barang
kebutuhan sehari-sehari seperti beras, ikan, sayur dan sebagainya. Barang-
barang yang lux akan banyak membutuhkan biaya pemasaran seperti untuk
iklan, surat kabar, radio, baliho. Begitu juga untuk biaya personal selling untuk
melayani konsumen yang besarnya dapat mencapai 50% - 60% dari harga jula.
3. Timing
Disini perusahaan harus melihat waktu yang efektif, kapan ia harus
memulai melancarkan pemasaran barang-barangnya, atau kapan sebuah toko
atau restoran untuk dibuka (launching). Penjualan pakaian lebaran akan tepat
kalau di launching menjelang lebaran, begitu juga dengan pakaian sekolah
timingnya dibuka menjelang tahun ajaran baru. Tindakan timing yang tepat akan
memberikan keuntungan yang besar buat perusahaan tersebut.
4. Marketing mix
Marketing mix berarti bauran pemasaran yaitu kegiatan
mengkombinasikan berbagai kegiatan pemasaran agar dapat dicapai hasil
maksimal. Ada empat jenis marketing mix yang dikenal dengan 4P yaitu :
a. P1 = product. Produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran.
Bagaimana pun hebatnya suatu kegaitan promosi tetapi kalau tidak
diimbangi dengan produk yang bermutu maka menjadi sia-sia kegiatan
pemasarannya. Oleh karena itu perusahaan harus benar-benar menciptakan
quality product yang tinggi sehingga bisa memberikan kepuasan
(satisfaction) yang tinggi juga kepada konsumen. Dalam dunia keperawatan,
bisa juga memasarkan produk-produk herbal, seperti: jamu, kemampuan
herbalis.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi Dapat Kami Simpulkan bahwa Business Plan dan Marketing Plan
mempunyai arti sebagai Rancangan dalam mengambil Suatu Keputusan dalam
berbisnis. Business Plan dan Marketing Plan yang Baik akan menunjang terwujudnya
Keputusan yang akan mempengaruhi kehidupan dalam berbisnis .
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami tentang
makalah Busisness Plan dan Marketing Plan. Karena didalam Lingkungan Hidup Sehat
sangat penting dalam mewujudkan Keperibadian yang baik,displin, serta dapat
mewujudkan kenyamanan dalam beragama.
Daftar Pustaka