Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 26

LAPORAN HASIL SURVEY

KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP


PELAYANAN DI PUSKESMAS TANGGUNGGUNUNG
BULAN FEBRUARI TAHUN 2017

TIM ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


PUSKESMAS TANGGUNGGUNUNG
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebijakan pendayagunaan aparatur negara dalam upaya peningkatan kualitas
pelayanan harus dilaksanakan secara konsisten dengan memperhatikan kebutuhan dan
harapan masyarakat, sehingga pelayanan pemerintah kepada masyarakat dapat selalu
diberikan secara cepat, tepat, murah, terbuka, sederhana dan mudah dilaksanakan
serta tidak diskriminatif. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara terus-menerus dan
berkelanjutan oleh semua jajaran aparatur negara pada semua tingkatan.
Dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja pelayanan kesehatan, kepedulian
terhadap pelanggan adalah faktor utama yang harus diterapkan, jadi pelanggan menjadi
fokus utama dalam penyelenggaraan pelayanan. Pelanggan eksternal (pasien) tidak
hanya menginginkan kesembuhan dari sakitnya yang merupakan luaran (outcome)
pelayanan, tetapi juga merasakan dan menilai bagaimana ia diperlakukan dalam proses
pelayanan. Untuk dapat menggali kebutuhan dan keinginan pelanggan maka harus ada
mekanisme guna menggali kebutuhan dan harapan pelanggan tersebut. Terpenuhinya
kebutuhan, harapan dan penilaian pelanggan terhadap kinerja dan manfaat produk atau
pelayanan yang diberikan akan menghasilkan kepuasan. Setiap pelanggan memiliki
standar pembanding untuk menilai kinerja pelayanan yang diterimanya. Hasil penilaian
tersebut menunjukkan persepsi apakah kebutuhan dan harapan dipenuhi atau tidak,
yang akan menghasilkan kepuasan atau ketidakpuasan yang akan menentukan apakah
konsumen akan membeli kembali produk kita, memberikan pujian, mengajukan
komplain atau akan menceritakan apa yang dialaminya kepada orang lain. Semua itu
akan berpengaruh terhadap eksistensi organisasi pemberi pelayanan.
Puskesmas Tanggunggunung sebagai salah satu Puskesmas di Kabupaten
Tulungagung dengan wilayah kerja sebanyak 7 (Tujuh) desa. Puskesmas
Tanggunggunung merupakan Puskesmas rawat inap sehingga sangatlah perlu
mengadakan survey kebutuhan dan harapan masyarakat untuk mengetahui apakah
pelayanan yang telah diberikan sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat agar
senantiasa mendapatkan kepercayaan dan kepuasan dari masyarakat dalam
memberikan pelayanan. Berdasarkan uraian tersebut, maka Puskesmas
Tanggunggunung akan melaksanakan survey pelanggan untuk tahun 2017.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan sehingga Puskesmas Tanggunggunung sebagai pemberi layanan
kesehatan di Kecamatan Tanggunggunung mampu memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu, adil, nyaman dan aman sesuai kebutuhan dan
harapan masyarakat.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan
di Puskesmas Tanggunggunung.
b. Menganalisis hasil survey kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap
pelayanan di Puskesmas Tanggunggunung.
c. Melakukan pembahasan dan tindak lanjut hasil survey kebutuhan dan
harapan masyarakat terhadap pelayanan di Puskesmas Tanggunggunung
bersama-sama dengan masyarakat.

1.3 Pelaksanaan
1.3.1 Nama kegiatan
Survey Kebutuhan Dan Harapan Masyarakat Terhadap Pelayanan Di
Puskesmas Tanggunggunung.

1.3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu : 9 – 13 Januari 2017
Tempat : Wilayah kerja Puskesmas Tanggunggunung yang terdiri dari
7 (Tujuh) desa yaitu Desa Ngrejo, Jengglungharjo, Kresikan,
Tanggunggunung, Ngepoh, Tenggarejo, Pakisrejo.
1.3.3 Pelaksana
Tim Pelaksana Survey : bidan desa
Penanggungjawab : Kepala Puskesmas (dr. Heru Nur Cahyono, SH.)
Ketua : Sri Rahayu, STr.Keb.
Sekretaris : Erna Srimiyanti, AMd.Kep.
Penyusun kuesioner survey : Semua Tim PTP
Pelaksana lapangan : kader

1.3.4 Tekhik Pelaksanaan


a. Persiapan
1. Pembentukan Tim Survey oleh Kepala Puskesmas
2. Penyusunan angket/kuesioner survey
3. Sosialisasi angket/kuesioner yang telah susun kepada pelaksana survey
lapangan
b. Pelaksanaan
1. Pelakanaan survey sesuai dengan waktu dan tempat yang telah disepakati
dengan cara Kluster Random Sampling,
2. Jumlah responden adalah 390 responden dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Penentuan kluster dari 39 dusun yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Tanggunggunung.
b. Kemudian dari 39 kluster diambil tiap kluster sejumlah 10 KK tiap dusun
terpilih, sehingga disepakati sasaran SMD sejumlah 390 KK ( responden ),
3. Setiap responden wajib mengisi semua item pertanyaan sesuai petunjuk
pada angket atau didampingi oleh petugas pelaksana survey,
4. Koordinator masing-masing desa bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
survey.

c. Analisis Data
Pengumpulan data hasil survey diberikan kepada sekretaris Tim survey, dan
hasilnya akan dianalisa bersama-sama dengan tim survey
1. Pembahasan dan Tindak Lanjut
Hasil survey yang didapatkan dari masyarakat dilakukan pembahasan dan
tindak lanjut terhadap masalah atau kesenjangan antara kebutuhan dan
harapan masyarakat dengan pelayanan yang diberikan Puskesmas.
2. Pembahasan dan tindak lanjut dilakukan bersama-sama dengan
perwakilan masyarakat (forum) untuk mendapatkan kesepakatan-
ksepakatan bersama masyarakat.

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Masyarakat
a. Masyarakat dapat memberikan umpan balik terhadap pelayanan yang diterima
sekaligus kebutuhan dan harapannya akan pelayanan kesehatan.
b. Masyarakat mendapatkan kepuasan terhadap pelayanan yang diterima
1.4.2 Bagi Puskesmas
a. Puskesmas mengetahui harapan dan kebutuhan masyakat akan pelayanan
kesehatan
b. Puskesmas dapat memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat
c. Mempertahankan eksistensi Puskesmas sebagai pemberi layanan kesehatan di
wilayah kerjanya.
BAB II
HASIL SURVEY
1.1 Data Umum
1.1.1 Responden berdasarkan Jenis Kelamin

laki-laki
38%
Perempuan
62%

Berdasarkan data diatas, distribusi responden berdasarkan jenis kelamin


diketahui mayoritas reponden (62%) berjenis kelamin perempuan

1.1.2 Responden berdasarkan Pendidikan

Tidak Sekolah
5%

DIII/S1
9%
SMA SD
26% 31%

SMP
29%

Berdasarkan data diatas, distribusi responden berdasarkan pendidikan diketahui


sebagian besar (31%) responden berpendidikanSekolah Dasar (SD).
1.1.3 Responden berdasarkan Pekerjaan

Pegawai PNS Tidak Bekerja


Swasta 6% 12%
13%

Wiraswasta
23% Petani
46%

Berdasarkan data diatas, distribusi responden berdasarkan pekerjaan diketahui


sebagian besar (46%) responden merupakan seorang petani.

1.1.4 Responden berdasarkan Identitas Jaminan Kesehatan yang dimiliki

BPJS PBI ( PNS , Jamkesmas


31%
46% /KIS)
BPJS mandiri

23%
Umum ( tidak punya
Jaminan Kesehatan )

Berdasarkan data diatas, distribusi responden berdasarkan jaminan kesehatan


yang dimiliki diketahui sebagian besar (46%) yang menjadi responden merupakan
pasien peserta BPJS PBI ( PNS, Jamkesmas/KIS ).
1.2 Data Khusus
1.2.1 Pernyataan responden
a. Tindakan yang dilkukan pada anggota keluarga yang menderita sakit

5.16%

21.61% 11.94%
Tidak diobati/ obati sendiri

Diobati dengan pengobatan


tradisional
Diobatkan di Puskesmas / Pustu

Diobatkan langsung ke RS

84.16%

Sebesar 80,32% responden menyatakan bahwa apabila ada keluarga yang sakit
sering diobatkan di Puskesmas/Pustu

b. Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat keluarga responden

Ibu hamil dalam keluarga akan


69.68% diperiksakan rutin dan bersalin
65.48% pada petugas kesehatan
72.90% 63.55% Bayi dalam keluargaakan diberikan
ASI saja sampai umur 6 bln
71.61%
Bayi/Balita dalam keluarga akan
ditimbang rutin di Posyandu
97.10%
Keluarga menggunakan air bersih
sehari-hari

Seluruh keluarga terbiasa


cucitangan dengan sabun dan air
99.68% mengalir
92.58% Seluruh keluarga BAB di jamban
93.55%
95.16%, 12%
Rumah bebas jentik

Kebiasaan keluarga makan buah dan


sayur

Sebagian besar 99,68% keluarga responden sehari – hari sudah mengunakan


air bersih dan sebesar 63,55% responden beranggapan bahwa bayi dalam
keluarga hanya diberikan ASI saja.
2.2.2 Hasil Identifikasi kebutuhan dan Harapan masyarakat

a. Tingkat pengetahuan responden terhadap pelayanan kesehatan masyarakat


( UKM ) Esensial

UKM ESENSIAL

PERKESMAS Kesling
P2P 52,05% 72,05%
84,62% Gizi
86,15%

PROMKES
79,23% KIA & KB
90,77%

Sebagian besar ( 90,77% ) responden sudah mengetahui progam KIA/KB dan


hanya 52,05% responden mengetahui adanya progam pelayanan Keperawatan
kesehatan masyarakat.

b. Tingkat pengetahuan responden terhadap pelayanan kesehatan masyarakat


( UKM ) Pengembangan

UKM PENGEMBANGAN

Kesehatan Kesehatan Jiwa


Lansia 75,38%
87,44%
Kesehatan Indra Kesehatan Gigi
40% 75,13%

UKS Batra
93,33% 52,05%

Sebagian besar (93,33%) responden sudah mengetahui usaha kesehatan


sekolah dan hanya (40%) responden mengetahui adanya progam pelayanan
kesehatan indra.
c. Tingkat pengetahuan responden terhadap Upaya kesehatan Perorangan

6.12%

Mengetahui
Tidak mengetahui
93.87%

Sebagian besar ( 93,87% ) responden sudah mengetahui upaya kesehatan


perorangan Puskesmas dan hanya 6,12% responden tidak mengetahui nya.

d. Tanggapan responden terhadap kegiatan – kegiatan pelayanan dan upaya


Puskesmas yang sudah berjalan dengan baik maupun belum berjalan
dengan baik.
1. Kegiatan dalam pelayanan kesehatan masyarakat esensial
a) Progam Kesehatan Lingkungan

Kegiatan program
kesling
sesuai/dapat Pengawasan
memenuhi pengelolaan
kebutuhan serta sampah 71,28%
harapan 72,05%

Pengawasan sarana
air bersih, jamban
dan SPAL 71,28 %

Sebagian besar responden ( 72,05% ) menganggap kegiatan pengawasan


sarana air bersih , jamban, dan SPAL berjalan dengan baik . Adapun 55,16%
responden menganggap kegiatan pengawasan pengelolaan sampah belum
maksimal dijalankan.
b. Progam Gizi Masyarakat

91.94% Kampanye ASI eksklusif


73.55% 95.81% 89.03%
PMT ibu hamil KEK

95.81% 98.71%
Pemberian Vit A
93.87% 89.35%
Pemeriksaan garam yodium
85.81% 90.97%
94.19%
Survey keluarga sadar gizi

Pelacakan gizi buruk

Sebagian besar responden ( 98,71% ) menganggap kegiatan pemberian vit A


sudah berjalan dengan baik . Adapun 73,55% responden menganggap kegiatan
pembentukan KP ASI belum maksimal.

c. Progam KIA / KB

Pemeriksaan terpadu ibu hamil

91.61% 91.61%
Deteksi ibu hamil resiko tinggi
89.68% 89.68%
Pendampingan ibu hamil resiko
tinggi
91.29% 90.32% Tabulin/donordarah/ambulan
59.68% desa
Kelas ibu hamil

Deteksi dini tumbuh kembang

Sebagian besar responden ( 91,61% ) menganggap kegiatan pemeriksaan


terpadu ibu hamil dan pelayanan KB sudah berjalan dengan baik . Adapun
59,68% responden menganggap kegiatan Tabulin/ donor darah/ ambulan desa
belum maksimal.
d. Progam Promosi Kesehatan

Kajian PHBS tatanan rumah tangga

Kajian PHBS tatanan sekolah,


83.23% 86.77%
tempat umum, tempat kerja,
inst.kesehatan
Penyuluhan tentang
84.19% 82.58% NAPZA/HIV/AIDS

Pembinaan UKBM ( SBH,


70.97% Posyandu,dll)
93.23%
Pengembangan desa siaga

Penyuluhan kelompok/massa

Sebagian besar responden ( 93,23% ) menganggap kegiatan pembinaan UKBM


( SBH, Posyandu ) sudah berjalan dengan baik . Adapun 70,97% responden
menganggap kegiatan penyuluhan tentang Napza, HIV/ AIDS belum maksimal.

Pelacakan kasus penyakit?


80.97% 81.29%
Fogging focus DHF
74.52% 80.00%
Imunisasi

83.55%
97.10% Pencegahan penyakit menular
(TBC/Aids)
86.45%
Pencegahan penyakit tidak
menular
Kesehatan jamaah haji

e, Progam P2P
Sebagian besar responden ( 97,10% ) menganggap kegiatan imunisasi sudah
berjalan dengan baik . Adapun 74,52% responden menganggap kegiatan
pemeriksaan kesehatan haji belum maksimal.
f. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

Kegiatan Asuhan Keperawatan


pada Keluarga Rawan
50.65%
66.13%
Kegiatan Asuhan Keperawatan
pada Kelompok Masyarakat
Rawan
50.97%
Pemberdayaan dalam upaya
54.19% kemandirian pada Kelompok
Rawan
Pemberdayaan dalam upaya
kemandirian pada Kelompok
Masyarakat Rawan

Sebagian besar responden ( 66,13% ) menganggap kegiatan Asuhan


keperawatan pada keluarga rawan sudah berjalan dengan baik . Adapun
50,65% responden menganggap kegiatan pemberdayaan kemandirian pada
kelompok masyarakat rawan belum maksimal.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat ( UKM ) pengembangan

Pemberdayaan kelompok
50.97% 59.35% masyarakat dalam upaya
penemuan dini dan rujukan kasus
Deteksi dini kasus jiwa

57.10% Penyuluhan NAPZA dan


kesehatan jiwa

a. Pelayanan Kesehatan Jiwa


Sebagian besar responden ( 59,35% ) menganggap kegiatan Asuhan
keperawatan pada keluarga rawan sudah berjalan dengan baik . Adapun
50,97% responden menganggap kegiatan pemberdayaan kemandirian pada
kelompok masyarakat rawan belum maksimal.
b. Pelayanan kesehatan Gigi Masyarakat

78.39% 80.65% Pembinaan kesehatan gigi di


Posyandu
Pembinaan kesehatan gigi pada
TK / PAUD

87.42% 85.81% Pembinaan dan bimbingan sikat


gigi massal pada SD / MI
Pelayanan kesehatan gigi pada
bumil dan lansia

Sebagian besar responden ( 87,42% ) menganggap kegiatan pembinaan


kesehatan gigi pada TK / PAUD sudah berjalan dengan baik . Adapun 78,39%
responden menganggap kegiatan pelayanan kesehatan gigi pada bumil dan
lansia belum maksimal.

c. Pelayanan Tradisional , komplementer dan alternatif

39.35%

81.29%
a. Pembinaan Pengobat
Tradisional
b. Pemanfaatan Tanaman
Obat Keluarga ( TOGA )

Sebagian besar responden ( 81,29% ) menganggap masyarakat lebih suka kegiatan


memanfaatkan tanaman obat keluarga ( TOGA ) . Adapun 39,35% responden
menganggap masih kurangnya kegiatan pembinaan pengobatan tradisional.
d. Kegiatan UKS

Pembinaan kesehatan di sekolah


58.06%
92.58%
Penjaringan kesehatan klas 1,7
dan 9
90.65%
Pelayanan BIAS
85.81%

Pelatihan murid SD,SMP,SMA


sebagai kader kesehatan
Sebagian besar responden ( 92,58% ) menganggap kegiatan pembinaan
kesehatan di sekolah sudah berjalan dengan baik. Adapun 53,06% responden
menganggap kegiatan pelatihan murid SD, SMP, SMA sebagai kader kesehatan
belum berjalan dengan baik.

e. Pelayanan kesehatan Indera

54.19%
55.81% a. Penyuluhan kesehatan
indera
b. Penemuan Kasus melalui
pemeriksaan Visus / Refraksi

Ada 55,81% responden menganggap kegiatan penyuluhan kesehtan indera sudah


berjalan dengan baik. Adapun 54,19% responden menganggap kegiatan
penemuan kasus melalui pemeriksaan Visus / refraksi belum berjalan dengan baik

f. Pelayanan kesehatan lansia


Ada 96,77% responden menganggap kegiatan posyandu lansia sudah berjalan
dengan baik
g. Pelayanan kesehatan kerja

Pembinaan dan pemeriksaan


27.42% kesehatan pada Kelompok
33.55%
Pekerja
Pembinaan Pos UKK

27.42% Pembinaan Klinik Perusahaan

Ada 33,55% responden menganggap kegiatan pembinaan dan pemeriksaan


kesehatan pada kelompok pekerja sudah berjalan . Adapun 27,42% responden
menganggap masih kurangnya kegiatan pembinaan Pos UKK dan pada klinik
perusahaan . Secara umum kegiatan pelayanan kesehatan Kerja ini belum familier
dalam pola pikir responden di masyarakat.
h. Pelayanan kesehatan olahraga

49.35% 62.26%
Pelatihan Kader Kesehatan Olah
Raga
Pemeriksaan Kesegaran Jasmani
pada murid sekolah
82.58% Pembinaan kesehatan olah raga
pada kelompok potensial / klub

Sebagian besar ( 82,58%) responden menganggap kegiatan pemeriksaan


kesegaran jasmani pada murid sekolah sudah berjalan baik. Adapun 49,35%
responden menganggap masih kurangnya kegiatan pembinaan kesehatan olahraga
pada kelompok potensial / klub.

3. Pelayanan Kesehatan Perorangan

Pelayanan Pemeriksaan Umum

Pelayanan kesehatan Gigi dan


mulut
80.97% 94.84%
Pelayanan KIA/KB yang bersifat
77.42%
84.52% UKP

89.03% Pelayanan Gawat darurat


98.71%
Pelayanan Gizi
96.45%
89.03%
93.87% Pelayanan Persalinan

Pelayanan Rawat Inap

Pelayanan Kefarmasian

Sebagian besar ( 98,71%) responden menganggap pelayanan KIA/ KB yang pada


murid bersifat UKP sudah berjalan baik. Adapun 77,42% responden menganggap
masih kurang maksimalnya di pelayanan kefarmasian.
2.2.3 Tanggapan responden terhadap kesesuaian pelayanan kesehatan dan upaya
Puskesmas dalam pemenuhan kebutuhan dan harapan masyarakat

1. Upaya kesehatan masyarakat esensial

Progam Kesling
62.26% 88.06%
Progam Gizi masyarakat
74.84%
Progam KIA/KB
92.26%

80.65% Progam Promkes

91.61%
Progam P2P

Pelayanan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat

Sebagian besar ( 91,61%) responden menganggap kegiatan progam gizi pada


masyarakat sudah sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat . Adapun
62,26% responden menganggap kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat belum maksimal dalam pemenuhan kebtuhan dan harapan
masyarakat.

2. Upaya kesehatan masyarakat Pengembangan

23.23% UKM Pengembangan


51.94%
Pelayanan kesehatan Jiwa
92.90%
71.29%
Pelayanan kesehatan Gigi
Masyarakat
Pengobatan Tradisional dan
49.03% Alternatif
52.90%
UKS

81.61%

Sebagian besar ( 92,90%) responden menganggap kegiatan pelayanan kesehatn


lansia sudah sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat . Adapun 23,23%
responden menganggap kegiatan pelayanan kesehatan kerja belum maksimal
dalam pemenuhan kebutuhan dan harapan masyarakat.
3. Upaya kesehatan Perorangan
Ada 85,81% responden menganggap kegiatan upaya kesehatan peorangan
sudah sesuai harapan ataupun kebutuhan masyarakat di wilayah Puskesmas
Tanggunggunung .

1.2.2 Kesenjangan antara hasil survey kebutuhan dan harapan masyarakat


dengan pelayanan di Puskesmas Tanggunggunung

Pelayanan di
Kebutuhan dan
No Puskesmas Masalah
Harapan Masyarakat
Tanggunggunung
1 66,13% responden Kunjungan rumah Kurangnya koordinasi
mengetahui adanya dilakukan bila ada dan intgrasi pelaksana
progam pelayanan kasus program perawatan
Keperawatan keesehatan kerja
kesehatan
masyarakat.
2 72,05% responden Tenaga kesling Peran lintas sektor
menganggap sudah melakukan dalam kesehatan
kegiatan penyuluhan tentang lingkungan masih
pengawasan Pengelolaan sampah kurang
pengelolaan sampah
belum maksimal
dijalankan
3 98,7% responden Tim KP ASI sudah Koordinasi lintas
menganggap melakukan program kesehatan
kegiatan pembentukan KP – GIZI masih kurang
pembentukan KP ASI ASI di desa
belum maksimal.

4 66,13% responden Kunjungan rumah bila Kunjungan rumah


menganggap ada kasus dalam rangka
kegiatan Asuhan pemberian Asuhan
keperawatan pada Keperawatan perlu
keluarga rawan ditingkatkan
sudah berjalan
dengan baik.
5 81,29% responden Frekwensi Kurangnya koordinasi
menganggap masih penyuluhan masih lintas program dan
kurangnya kegiatan kurang karena beban lintas sektor tentang
pembinaan kerja petugas Batra
pengobatan semakin berat
tradisional.

6 53,06% responden Penyuluhan di Frekwensi penyuluhan


menganggap sekolah di sekolah masih
kegiatan pelatihan dilaksanakan 2 x kurang
murid SD, SMP, SMA setahun
sebagai kader
kesehatan belum
berjalan dengan baik.
7 55,81% responden Pemeriksaan visus Kegiatan pemeriksaan
menganggap hanya dilakukan di kesehatan indera di
kegiatan penemuan dalam gedung ( BP ) masyarakat masih
kasus melalui kurang
pemeriksaan Visus /
refraksi belum
berjalan dengan baik
10 33,55% responden Baru terbentuk pos Pembinaan UKK pada
menganggap masih UKK 2 desa dan masyarakat masih
kurangnya kegiatan frekwensi penyuluhan kurang
pembinaan Pos UKK 1 x dalam setahun
dan pada klinik
perusahaan . Secara
umum kegiatan
pelayanan kesehatan
Kerja ini belum
familier dalam pola
pikir responden di
masyarakat.
11 82,58% responden Pemeriksaan Keegiatan
menganggap masih kesehatan Olahraga pemeriksaan
kurangnya kegiatan dilaksanakan satu kesehatan olah raga
pembinaan tahun sekali dan belum maksimal
kesehatan olahraga dilakukan oleh guru
pada kelompok UKS
potensial / klub
BAB III
PEMBAHASAN DAN TINDAK LANJUT

1.1 Pembahasan
Dari hasil survey kebutuhan dan harapan masyarakat yang diadakan pada
tanggal 9 – 13 Januari 2017 didapat beberapa masalah yang muncul yaitu kesenjangan
antara pelayanan yang ada di Puskesmas Tanggunggunung dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat seperti yang telah ditunjukkan pada bab sebelumnya.
Berikut ini merupakan hasil pembahasan internal tim manajemen mutu
Puskesmas dalam upaya menindak lanjuti hasil survey untuk dapat dikomunikasikan
kepada masyarakat pada saat pertemuan dengan masyarakat :
NO MASALAH PEMBAHASAN
1 Kurangnya koordinasi dan Setiap pertemuan lintas program maupun lintas
intgrasi pelaksana program sektor perlu disampaikan program keperawatan
perawatan kesehatan kesehatan masyarakat
masyarakat
2 Peran lintas sektor dalam Meningkatkan kinerja peran masing – masing
kesehatan lingkungan lintas sektor dan disampaikan padawaktu
masih kurang lakakarya mini Tribulan lintas sektor
3 Koordinasi lintas program Koordinasi dan integrasi ditingkatkan melalui
kesehatan GIZI masih lokakarya mini bulanan serta pertemuan rapat
kurang staf
4 Ketidaktahuan masyarakat Perlu sosialisasi tentang tabulin dan
mengenahi pemanfaatan pemanfaatannya pada masyarakat
Tabulin
5 Kunjungan rumah dan Perlu ditingkatkan frekwensi penyuluhan
frekwensi penyuluhan kesehatan Jiwa pada masyarakat
kesehatan Jiwa masih
kurang
6 Kunjungan rumah dalam Perlu ditingkatkan frekwensi kunjungan rumah
rangka pemberian Asuhan dalam rangka pemberian Asuhan Keperawatan
Keperawatan perlu pada keluarga rawan
ditingkatkan
7 Kurangnya koordinasi lintas Mlakukan penyuluhan tentang kesehatan Batra
program dan lintas sektor pada masyarakat
tentang Batra
8 Frekwensi penyuluhan di Perlu melibatkan Tim untuk melakukan
sekolah masih kurang penyuluhan mengingat jumlah sekolah yang
banyak
9 Kegiatan pemeriksaan Perlu ditingkatkan kegiatan kesehatan Indera di
kesehatan indera di luar gedung
masyarakat masih kurang
10 Pembinaan UKK pada Perlu mengadakan pembinaan UKK dengan
masyarakat masih kurang melibatkan pengusaha , pemilik modal dan lintas
sektor
11 Keegiatan pemeriksaan Kegiatan pemeriksaan kesehatan olahraga perlu
kesehatan olah raga belum pendampingan dengan tenaga nakes yang
maksimal berkompeten

1.2 Tindak Lanjut


Setelah Puskesmas melakukan pembahasan internal sebagai upaya untuk
menindaklanjuti hasil survey, maka pada tanggal 17 Mei 2017 Puskesmas mengundang
Lintas sektor dalam acara Lokakarya mini Tribulan Lintas sektor untuk bersama-sama
mencari kesepakatan.
Berikut hasil pertemuan dengan masyarakat yang telah disepakati bersama
denagn manajeman Puskesmas :
NO MASALAH KESEPAKATAN
1 Kurangnya koordinasi dan Diadakan penyuluhan tentang Keperawatan
intgrasi pelaksana program kesehatan pada masyarakat 4 kali setahun
perawatan kesehatan
masyarakat
2 Peran lintas sektor dalam Pemantapan peran lintas sektor pada waktu
kesehatan lingkungan pertemuan Lokakarya mini Tribulan lintas sektor
masih kurang
3 Koordinasi lintas program Kegiatan pembentukan KP-ASI perlu melibatkan
kesehatan GIZI masih lintas sektor dan kelompok tersebut minimal 7
kurang desa dalam 1 tahun
4 Ketidaktahuan masyarakat Penyuluhan tentang Tabulin perlu ditingkatkan
mengenahi pemanfaatan melaluai forum / rapat di desa
Tabulin
5 Kunjungan rumah dan Penyuluhan kesehatan Jiwa segera dilakukan
frekwensi penyuluhan dengan melibatkan lintas sektor
kesehatan Jiwa masih
kurang
6 Kunjungan rumah dalam Kunjungan rumah pada keluarga rawan ( yang
rangka pemberian Asuhan bermasalah dengan kesehatannya )
Keperawatan perlu
ditingkatkan
7 Kurangnya koordinasi lintas Perlu diadakan penyuluhan tentang BATRA
program dan lintas sektor minimal satu kali dalam setahun
tentang Batra
8 Frekwensi penyuluhan di Penyuluhan kesehatan di sekolah terutama di
sekolah masih kurang SMP dan SMA perlu ditingkatkan
9 Kegiatan pemeriksaan Penyuluhan kesehatan Indera di masyarakat bisa
kesehatan indera di dilakukan dengan kegiatan posyandu lansia atau
masyarakat masih kurang kegiatan Baksos
10 Pembinaan UKK pada Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja perlu
masyarakat masih kurang diadakan dengan melibatkan lintas sektor dengan
sasaran pengusaha besar, menengah maupun
kecil.
11 Kegiatan pemeriksaan Kegiatan pemeriksaan olahraga diadakan satu
kesehatan olah raga belum kali setahun dengan melibatkan Tim dari Nakes
maksimal dan guru UKS
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh puskesmas terutama dalam
kegiatan UKM harus berinovasi untuk mendapatkan masukan yang lebih rasional
untuk menciptakan kegiatan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat yang
menjadi sasaran program.
Dari hasil survey harapan dan kebutuhan masyarakat diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa dari kegiatan pelayanan kesehatan di puskesmas
Tanggunggunung masih perlu ditingkatkan lagi. Dalam melaksanakan hal
tersebut kita harus menjalin kerjasama baik lintas program maupun lintas sector.

4.2 SARAN
Untuk mendapatkan harapan dan kebutuhan masyarakat berkaitan dengan
kegiatan puskesmas bisa dilakukan melalui :
a. Memanfaatkan rapat perangkat desa yang dilaksanakan pada setiap desa
pada wilayah kerja Puskesmas Tanggunggunung
b. Mengikuti rapat dengar pendapat yang biasanya dilaksanakan di tingkat
kecamatan yang biasanya diikuti oleh kepala desa
c. Pertemuan kader

Mengetahui
KEPALA UPTD PUSKESMAS
TANGGUNGGUNUNG,

dr.HERU NUR CAHYONO,SH


PENATA
NIP. 19770901 201001 1 001
FOTO – FOTO
PELAKSANAAN SURVEY HARAPAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT

You might also like