Professional Documents
Culture Documents
Basis Data
Basis Data
Basis Data
Dari beberapa definisi di atas, basis data memiliki berbagai sumber data dalam
pengumpulan data, bervariasi derajat interaksi kejadian dari dunia nyata, dirancang dan dibangun
agar dapat digunakan oleh beberapa user untuk berbagai kepentingan [Waliyanto, 2000] dan pada
masing-masing table/file di dalam database berfungsi untuk menampung/menyimpan data-data,
dan masing-masing data yang ada pada table/file tersebut saling berhubungan dengan satu sama
lainnya. Tujuan dari dibentuknya basis data pada suatu perusahaan pada dasarnya adalah
kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data.
Dalam basis data seluruh data disimpan dalam file basis data pada masing-masing table/file
sesuai dengan fungsinya, sehingga penelusuran data dapat dilakukan dengan mudah dan cepat
tersaji. Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam system informasi karena
merupakan gudang penyimpanan data yang dapat menghindari duplikasi data, hubungan antar
data yang tidak jelas, organisasi data, serta update yang rumit.
1. Model Data
Model data dapat dikelompokkan berdasarkan konsep pembuatan deskripsi strktur basis
data, yaitu sebagai berikut.
a. Model data konseptual (high level) menyajikan konsep tentang bagaimana user memandang atau
memperlakukan data. Dalam model ini dikenal tiga konsep penyajian data.
1) Entity (entitas) merupakan penyajian objek, kejadian atau konsep dunia nyata yang
keberadaannya secara eksplisit didefinisikan dan disimpan dalam basis data. Contohnya
siswa, mata pelajaran, guru, nilai, dan sebagainya.
2) Atribute (atribut) adalah keterangan yang menjelaskan karakteristik dari suatu entitas seperti
NIS, nama, kelas, jurusan untuk entitas siswa.
3) Relationship (hubungan) marupakan interaksi antara satu entitas dengan yang lainnya.
Contoh nya entitas pelanggan berhubungan dengan entitas barang yang dibelinya.
b. Model data fiskal (low level) merupakan konsep deskripsi detail antara disimpan kedalam
komputer dengan menyajikan informasi tentang format rekaman, urutan rekaman, dan jalur
pengaksesan data yang dapat membuat pencarian rekaman data lebih efisien.
c. Model data implementasi (representational) merupakan konsep deskripsi data disimpan dalam
komputer dengan menyembunyikan sebagian detail deskripsi data sehingga para user mendapat
gambaran global bagaimana data disimpan dalam komputer. Model ini merupakan konsep model
data yang digunakan oleh model hierarki, jaringan dan relasional.
2. Skema dan Instan Basis Data
Skema basis data merupakan deskripsi dari basis data yang spesifikasinya ditentukan dalam
tahap perancangan namun tidak terlalu diharapkan diubah setiap saat. Penggambaran skema
umumnya hanya berisi sebagian dari detail deskripsi basis data.
Siswa
NIS Nama Kelas Jurusan
Mata Pelajaran
KD_MP Mata Pelajaran
Guru
KD_Guru Nama Alamat Telepon
Sekolah
KD_Sekolah NIS KD_MP KD_Guru Semester Tahun Nilai
MP
Sekelompok data yang tersusun dalam satu baris rekaman (record / tuple) dan tersimpan dalam
basis data disebut dengan instansi (instance) atau kejadian (occurences).
3. Arsitektur DBMS
Arsitektur ini dikenal dengan nama arsitektur tiga skema (three-schema architecture)
dimana fungsi ini untuk memisahkan antara basis data fisik dengan program aplikasi user.
Skema-skema tersebut adalah sebagai berikut.
a. Level internal merupakan skema internal yang memuat deskripsi struktur penyimpanan basis
data dan menggunakan model data fisikal serta mendefinisikan secara rinci penyimpanan data
dalam basis data dan jalur pengaksesan data.
b. Level konseptual adalah skema yang memuat deskripsi struktur basis data secara keseluruhan
untuk semua pemakai. Skema ini hanya memuat deskripsi tentang enitas, atribut, hubungan dan
batasan, tanpa memuat deskripsi data secara rinci.
c. Level eksternal merupakan skema eksternal (user view) yang mendefinisikan pandangan data
terhadap sekelompok user (local view) dengan menyembunyikan data lain yang tidak diperlukan
oleh kelompok user tersebut.
Keuntungan dari arsitektur ini antara lain sebagai berikut.
a. Perubahan skema konseptual, yaitu adanya perubahan suatu item data tidak akan berpengaruh
pada program aplikasi. Namun jika skema eksternal tidak sesuai lagi dengan skema konseptual
yang baru maka program aplikasi harus di sesuaikan juga.
b. Perubahan skema internal, yaitu pemisahan antara skema eksternal dengan skema internal yang
berfungsi untuk menjaga bila terjadi perubahan skema internal. Misalnya, ada penambahan
“pointer” pada rekaman tidak memerlukan perubahan pada aplikasi.
c. Perubahan skema eksternal, yaitu adanya penambahan atau pembuatan skema eksternal baru
namun tidak memengaruhi aplikasi yang ada selama aplikasi tersebut tidak mengakses data
berdasarkan skema yang baru.
Berikut komponen-komponen DBMS (Howe, 1991).
a. Interface, yang didalamnya terdapat bahasa manipulasi data (data manipulation language).
b. Bahasa definisi data (data definition language) untuk skema eksternal, skema konseptual, dan
skema internal.
c. Sistem kontrol basis data (database control system) yang mengakses basis data karena adanya
perintah dari bahasa manipulasi data.
Contoh bahasa menggunakan komponen-komponen tersebut adalah SQL (Structured
Query Language). SQL merupakan bahasa standar yang digunakan oleh kebanyakan aplikasi-
aplikasi DBMS.
MENGELOLA DATA DAN INFORMASI
A. Menghimpun Data
Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya
kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar menarik suatu kesimpulan. Alat
pengumpulan data dibedakan menjadi dua :
1. Pengumpulan Data dengan Metode Tes, merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk
memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang,
dengan menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif
tentang aspek yang diteliti. Keunggulan metode ini adalah lebih akurat karena tes berulang-ulang
direvisi dan instrument penelitian yang objektif. Sedangkan kelemahan metode ini adalah hanya
mengukur satu aspek data, memerlukan jangka waktu yang panjang karena harus dilakukan secara
berulang-ulang, dan hanya mengukur keadaan siswa pada saat tes itu dilakukan.
2. Pengumpulan Data dengan Metode Non Tes.
a. Observasi, adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak
pada objek penelitian. Berikut ini adalah alat dan cara melaksanakan observasi, yaitu:
1. Catatan Anekdot (Anecdotal Record )
2. Catatan Berkala (Incidental Record)
3. Daftar Chek (Check List )
4. Skala Penilaian (Rating Scale)
5. Peralatan Mekanis (Mechanical Device)
b. Angket atau kuesioner (questionnaire). Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik
pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan
responden) atau daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Instrumen atau
alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang
harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk
memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya. Kuesioner dapat dibagi menjadi
empat, yaitu:
Kuesioner tertutup : Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden
hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
Kuesioner terbuka : Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru
memformulasikan jawabannya sendiri.
Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup : Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul
dengan pertanyaan terbuka.
Kuesioner semi terbuka : Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih
ada kemungkinan tambahan jawaban.
c. Wawancara. Suatu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari
narasumber secara lisan. Proses wawancara dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung
dengan narasumber. Ada dua macam wawancara, yaitu:
1. Wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan
ditanyakan bersifat pertanyaan spontan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat
diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung
dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. Banyak
peluang untuk melakukan wawancara mendalam (in dhepth interviewing).
2. Wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang disusun secara terperinci sehingga
menyerupai check-list, jawaban singkat, padat, tidak dirancang untuk wawancara
mendalam.
d. Study Dokumenter
Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen
dokumen, baik dokumen tertulis, gambar , maupun elektronik.
e. Auto Biografi
Auto Biografi digunakan untuk merekam riwayat hidup seseorang.
f. Sosiometri
Merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang jaringan sosial salam suatu kelompok
, yang berukuran kecil antara 10-50 orang , data diambil berdasarkan prefensi pribadi antara
anggota kelompok. Selain itu, penggunaan multi metode juga perlu memerhatikan waktu yang
tepat dalam penggunaan metode tersebut.
B. Pencatatan Data
Berikut beberapa cara pencatatan data observasi
1. Pencatatan Naratif
Merupakan teknik pengumpulan (pencatatan) data oleh observasi dengan kejadian dan
urutan kejadiannya sebagaimana yang terjadi pada situasi nyata.
2. Pencatatan Metode Interval Recording
Merupakan salah satu teknik observasi yang berfokus pada perilaku spesifik dalam waktu
yang spesifik pula.
3 Pencatatan Metode Event Recording
Dilakukan dengan cara merekam setiap hal dari perilaku spesifik / kejadian-kejadian yang
ingin diukur selama periode observasi.
4. Pencatatan Metode Rating
Merupakan metode observasi ceklis yang didasarkan pada intensitas perilaku yang
diamati.
C. Pengolahan Data
1. Pengertian Pengolahan Data
Pengolahan Data merupakan serangkaian pekerjaan yang direncanakan atas informasi
guna mencapai tujuan / hasi yang diinginkan.
2. Tahap Pengolahan Data
a. Pencatatan (Recording)
b. Klasifikasi
c. penyusunan
d. perhitungan
e. penyusunan laporan
f. penyimpanan
g. pencarian
h. komunikasi
i. pengandaan
3. Unsur unsur pokok pengolahan data
a. membaca
b. menulis, mengetik, membuat lubang dengan mesin pada kartu
c. mencatat / mencetak
d. menyortir
e. memindahkan
f. menghitung
g. membandigkan
h. menyimpan
4. Fungsi Pengolahan Data
1. Mengambil program dan data (masukan / input)
2. Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan
3. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan
4. Menyimpan hasil antara dan hasil akhir pengolahan.
5. Mencetak atau menampilkan data yang disimpan atau hasil pengolahan.
D. Penggandaan Data Menjadi Informasi
Merupakan usaha memperbanyak atau melipatkan beberapa kali data dengan
menggunakaan alat penggandaan data.
a. Jenis dokumen
1. Dari segi pemakaiannya :
a) Dokumen Pribadi
b) Dokumen Niaga
c) Dokumen Pemerintah
d) Dokumen Sejarah
2. Dari segi kegunaannya
a) Nilai penerangannya
b) Nilai yuridis
c) Nilai perdagangan
d) Nilai historis
3. Dari sumbernya
a) Dokuumen yang bersumber dari pemerintah
b) Dokuumen yang bersumber dari swasta
c) Dokuumen yang bersumber dari kantor dagang
d) Dokuumen yang bersumber dari aktivitas lembaga persurat kabaran
e) Dokuumen yang bersumber dari perseorangan
4. Dari segi fungsinya
a) Dokumen dinamis
b) Dokumen aktif
c) Dokumen semi aktif
d) Dokumen inaktif
e) Dokumen statis
b. Macam macam alat penggandaan dokumen
a) fotokopi
b) stencil machine
c) risograph
d) offset
e) duplikator typeset
f) duplikator hetrografik dengan alcohol
g) printer
h) scanner
i) i mesin ketik
j) thermocopier
c. Fungsi alat penggandaan dokumen
a) Memberikan pelayanan memperbanyak dokumen, untuk bagian-bagian lainnya;
b) Memberikan pelayanan memperbesar atau memperkecil tulisan atau gambar, dari
dokumen, sesuai keinginan pimpinan;
c) Bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah dipercayakan pimpinan kepadanya;
d) Memberikan pelayanan sesegera mungkin secara optimal.