Penelitian Geo Polusi Udara 1

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

, 19 Januari 2014

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
 Latar Belakang Masalah
 Rumusan Masalah
 Tujuan Penelitian
 Tempat Penelitian

BAB II DASAR TEORI


 Teori Yang Digunakan Sebagai Landasan

BAB III CARA KERJA PENELITIAN


 Alat dan Bahan Penelitian
 Langkah Kerja Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


 Hasil Penelitian
 Pembahasan

BAB V PENUTUP
 Kesimpulan
 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pencemaran udara atau polusi udara kian hari semakin meningkat, ini sangat
memprihatinkan mengingat pencemaran adalah hal yang sangat membahayakan bagi
kelangsungan makhluk hidup dan lingkungannya. Di kota-kota besar, kontribusi gas buang
kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi
gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber
pembakaran lain,misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dll.
Sebenarnya banyak polutan udara yang perlu diwaspadai, tetapi organisasi kesehatan dunia
(WHO) menetapkan beberapa jenis polutan yang dianggap serius.
Polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan,serta mudah merusak
harta benda adalah partikulat yang mengandung partikel aspa dan jelaga, hidrokarbon, sulfur
dioksida, dan nitrogen oksida. Semuanya diemisikan oleh kendaraan bermotor. WHO
memperkirakan bahwa 70% penduduk kota di dunia pernah menghirup udara kotor akibat
emisi kendaraan bermotor, sedagkan 10% sisanya menghirup udara yang bersifat marginal.
Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak. Orang dewasa yang beresiko tinggi, misalnya
wanita hamil, usia lanjut, serta orang yang telah memiliki riwayat penyakit paru dan saluran
pernapasan menahun. Celakanya, para penderita maupun keluarganya tidak menyadari bahwa
berbagai akibat negatif tersebut berasal dari polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor
yang semakin memprihatinkan.
Beberapa hasil penelitian tentang polusi udara dengan segala resikonya telah
dipublikasikan, termasuk resiko kanker darah. Namun, jarang disadari entah berapa ribu
warga kota yang meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran pernapasan, asma,
maupun kanker paru-paru akibat polusi udara kota. Meskipun sesekali telah turun hujan
langit di kota-kota besar di Indonesia tidak biru lagi. Udara kota telah dipenuhi oleh jelaga
dan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Diperkirakan dalam sepuluh tahun
mendatang terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan.
Bukan hanya infeksi saluran pernapasan akut yang kini menempati urutan pertama dalam
pola penyakit diberbagai wilayah di Indonesia, tetapi juga meningkatnya jumlah penderita
penyakit asma dan kanker paru-paru.

Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan pencemaran udara?
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam
udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan
normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta
berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia.
Bila keadaan seperti itu terjadi maka udara dikatakan telah tercemar. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran udara, yang dimaksud
dengan pencemaran udara adalah masuknya atau dimaksuknya zat, energi dan/atau
komponen lain ke dalam udara ambient oleh kegiatan manusia sehingga mutu udara ambient
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambient tidak memenuhi
fungsinya.
Apa saja faktor pencemaran udara?
1. Kecepatan kendaraan
Arus lalu lintas kendaraan bermotor dengan kecepatan rata-rata rendah
akan menyebabkan peningkatan konsentrasi terutama partikel karbon dioksida (CO)
dan hidrokarbon (HC) yang lebih berbahaya mengganggu kesehatan daripada
dengan kecepatan tinggi, dimana juga akan memproduksi lebih banyak emisi gas buang
yang mengandung Nitrogen Oksid (NOx).
2. Usia kendaraan yang lama
Mesin kurang berfungsi/sempurna akibat pemeliharaan dan suku cadang
kendaraan yang terbatas/tidak diproduksi lagi.
3. Kondisi lalu lintas
Volume lalu lintas yang cenderung tinggi memberikan andil terbesar
pencemaran udara.
4. Kondisi atmosfir
Perubahan iklim atmosfir seperti menimbulkan panas global, efek rumah kaca,
dan lain-lain.

Tujuan Penelitian
Pada dasarnya geografi mempelajari tentang alam dan sekitarnya untuk itu kita tidak
hanya harus menguasai teori-teori saja, namun juga harus mahir dalam menganalisis
persoalan lingkungan. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran di butuh kan penelitian.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana pencemaran udara yang terjadi
di bumi dan bagaimana cara kita mengurangi bahkan menanggulangi pencemaran tersebut.
Penelitian ini juga bertujuan untuk menyelesaikan tugas bab 4 mengenai lingkungan
hidup yang materinya mencakup pencemaran air, tanah, dan udara. Sebagaiman tugas kita
sebagai seorang pelajar dapat melakukan perubahan bagi lingkungan dan sekitar.
Diharapkan dengan penelitian ini kita bisa mempelajari bagaimana cara
menanggulangi pencemaran yang terjadi di bumi kita.

Tempat Penelitian
Kota Depok adalah kota kecil di selatan Jakarta yang sudah mulai mengalami polusi
udara yang cukup memprihatinkan. Walaupun Depok bukan merupakan kota metropolis,
tetapi karena letak nya yang menghubungkan dengan ibukota Jakarta itulah yang
menyebabkan Kota Depok menjadi jalur stategis dan dilalui banyak kendaraan bermotor. Hal
tersebut sangat berpengaruh terhadap kualitas udara di kota tersebut. Kini udara di Kota
Depok mulai tercemar dan itu sudah cukup parah.
Polusi udara lebih banyak di rasakan oleh orang orang yang sering berada di sekitar
jalan raya seperti pedagang kaki lima,pejalan kaki dan sebagainya. jika kita ingin merasakan
polusi udara, kita dapat pergi ke terminal bis ataupun di sepanjang jalan raya. karena di
tempat itulah terdapat banyak sekali kendaraan bermotor yang mengeluarkan gas
karbodioksida, dapat di bayangkan bagaimana keadaan udara di daerah itu yang telah
terkontaminasi dengan gas karbondioksida berlebih, maka udara di sekitar daerah itu akan
terasa lebih panas dari pada udara di tempat lainnya.bukan hanya mengganggu aktifitas sehari
hari tetapi dapat pula menyebabkan penyakit gangguan pernapasan bagi orang yang tidak
terbiasa menghirup udara itu.
Tingkat pencemaran udara di Kota Depok memang belum separah Kota Jakarta tetapi
kita harus mewaspadai dan berusaha untuk mengurangi tingkat pencemaran tersebut. Kondisi
itu akibat banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang lalu lalang di beberapa ruas jalan
utama di Depok, termasuk kendaraan angkutan umum yang jumlahnya semakin hari semakin
banyak saja. Jalan Margonda yang merupakan jalan utama di Kota Depok mengalami tingkat
pencemaran udara yang paling tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.Tingginya tingkat
pencemaran udara karena arus lalu-lintas yang amat padat di daerah itu dibandingkan daerah
lainnya,salah satu alasan kepadatan arus lalu-lintas tersebut karena akses Margonda yang
merupakan pusat bisnis dan jalur yang menghubungkan langsung dengan ibukota Jakarta,
sehingga banyak kendaraan yang melintas di jalan yang selalu macet hampir setiap hari
tersebut.

BAB II
DASAR TEORI
Definis udara menurut ahli :
ANAXIMENES
Menurutnya, udara merupakan zat yang terdapat di dalam semua hal, baik air, api, manusia,
maupun segala sesuatu. Karena itu, Anaximenes berpendapat bahwa udara adalah prinsip
dasar segala sesuatu. Udara adalah zat yang menyebabkan seluruh benda muncul, telah
muncul, atau akan muncul sebagai bentuk lain.
Pengertian umum udara
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang
kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida , dan gas-
gas lain.

Definisi
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di
atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara
dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi
gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi
udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung
dan lokal, regional, maupun global.
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder.
 Pencemaran Primer
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari
sumber pencemaran udara. [Karbon monoksida]adalah sebuah contoh dari pencemar
udara primer karena ia merupakan hasil daari pembakaran.
 Pencemaran Sekunder
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari
reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam [smog
fotokimia] adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

Sumber Pencemaran Udara


Telah disadari bersama, kualitas udara saat ini telah menjadi persoalan global, karena
udara telah tercemar akibat aktivitas manusia dan proses alam. Masuknya zat pencemar ke
dalam udara dapat secara alamiah, misalnya asap kebakaran hutan, akibat gunung berapi,
debu meteorit dan pancaran garam dari laut ; juga sebagian besar disebabkan oleh kegiatan
manusia, misalnya akibat aktivitas transportasi, industri, pembuangan sampah, baik akibat
proses dekomposisi ataupun pembakaran serta kegiatan rumah tangga.
Terdapat 2 jenis pencemar yaitu sebagai berikut :
a) Zat pencemar primer, yaitu zat kimia yang langsung mengkontaminasi udara dalam
konsentrasi yang membahayakan. Zat tersebut bersal dari komponen udara alamiah seperti
karbon dioksida, yang meningkat diatas konsentrasi normal, atau sesuatu yang tidak biasanya,
ditemukan dalam udara, misalnya timbal.
b) Zat pencemar sekunder, yaitu zat kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfer melalui
reaksi kimia antar komponen-komponen udara.

Sumber bahan pencemar primer dapat dibagi lagi menjadi dua golongan besar :
1) Sumber alamiah
Beberapa kegiatan alam yang bisa menyebabkan pencemaran udara adalah
kegiatan gunung berapi, kebakaran hutan, kegiatan mikroorganisme, dan lain-lain.
Bahan pencemar yang dihasilkan umumnya adalah asap, gas-gas, dan debu.
2) Sumber buatan manusia
Kegiatan manusia yang menghasilkan bahan-bahan pencemar bermacam-
macam antara lain adalah kegiatan-kegiatan berikut :
a) Pembakaran, seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga,
industri, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara
lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).
b) Proses peleburan, seperti proses peleburan baja, pembuatan soda,semen, keramik, aspal.
Sedangkan bahan pencemar yang dihasilkannya antara lain adalah debu, uap dan gas-gas.
c) Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral and logam. Bahan pencemar yang
dihasilkan terutama adalah debu.
d) Proses pengolahan dan pemanasan seperti pada proses pengolahan makanan, daging, ikan,
dan penyamakan. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama asap, debu, dan bau.
e) Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Pencemarannya
terutama adalah dari instalasi pengolahan air buangannya. Sedangkan bahan pencemarnya
yang teruatam adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
f) Proses kimia, seperti pada proses fertilisasi, proses pemurnian minyak bumi, proses
pengolahan mineral. Pembuatan keris, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan
antara lain adalah debu, uap dan gas-gas
g) Proses pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang
semacamnya. Bahan pencemarnya yang terutama adalah asap dan debu.
h) Proses percobaan atom atau nuklir. Bahan pencemarnya yang terutama adalah gas-gas dan
debu radioaktif.

Efek Negatif Pencemaran Udara Bagi Kesehatan Tubuh


Tabel 1 menjelaskan tentang pengaruh pencemaran udara terhadap makhluk hidup.
Rentang nilai menunjukkan batasan kategori daerah sesuai tingkat kesehatan untuk dihuni
oleh manusia. Karbon monoksida, nitrogen, ozon, sulfur dioksida dan partikulat matter
adalah beberapa parameter polusi udara yang dominan dihasilkan oleh sumber
pencemar. Dari pantauan lain diketahui bahwa dari beberapa kota yang diketahui masuk
dalam kategori tidak sehat berdasarkan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) adalah
Jakarta (26 titik), Semarang (1 titik), Surabaya (3 titik), Bandung (1 titik), Medan (6 titik),
Pontianak (16 titik), Palangkaraya (4 titik), dan Pekan Baru (14 titik). Satu lokasi di Jakarta
yang diketahui merupakan daerah kategori sangat tidak sehat berdasarkan pantauan lapangan
[1].
Tabel 1. Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)
Karbon Sulfur
Rentan Nitrogen
Kategori monoksida Ozon (O3) dioksida Partikulat
g (NO2)
(CO) (SO2)
Luka pada Luka pada
Beberapa Beberapa
spesies spesies
tumbuhan tumbuhan
Tidak ada Sedikit Tidak ada
Baik 0-50 akibat akibat
efek berbau efek
kombinasi kombinasi
dengan SO2 dengan O3
(Selama 4 (Selama 4
Jam) Jam)
Perubahan Luka pada Luka pada Terjadi
51 –
Sedang kimia darah Berbau Beberapa Beberapa penurunan
100
tapi tidak spesies spesies pada jarak
terdeteksi tumbuhan tumbuhan pandang
Bau dan
kehilangan
Peningkatan warna. Jarak pandang
pada Peningkatan Penurunan Bau, turun dan
Tidak 101 – kardiovaskula reaktivitas kemampuan Meningkatny terjadi
Sehat 199 r pada pembuluh pada atlit yang a kerusakan pengotoran
perokok yang tenggorokan berlatih keras tanaman debu di mana-
sakit jantung pada mana
penderita
asma
Meningkatnya
kardiovaskula Olah raga
r pada orang ringan
bukan Meningkatny mengakibatka Meningkatny Meningkatny
perokok yang a sensitivitas n pengaruh a sensitivitas a sensitivitas
Sangat
200- berpenyakit pasien yang parnafasan pada pasien pada pasien
Tidak
299 Jantung, dan berpenyakit pada pasien berpenyakit berpenyakit
Sehat
akan tampak asma dan yang asma dan asma dan
beberapa bronchitis berpenyaklt bronchitis bronchitis
kelemahan paru-paru
yang terlihat kronis
secara nyata
Berbahay 300 –
Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar
a lebih
Sumber: Bapedal [1]
Tabel 2. Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang
Pencemar Sumber Keterangan
Buangan kendaraan
Karbon Standar kesehatan: 10 mg/m3
bermotor; beberapa proses
monoksida (CO) (9 ppm)
industri
Sulfur dioksida Panas dan fasilitas Standar kesehatan: 80 ug/m3
(S02) pembangkit listrik (0.03 ppm)
Buangan kendaraan
Partikulat Standar kesehatan: 50 ug/m3
bermotor; beberapa proses
Matter selama 1 tahun; 150 ug/m3
industri
Nitrogen Buangan kendaraan Standar kesehatan: 100 pg/m3
dioksida (N02) bermotor; panas dan fasilitas (0.05 ppm) selama 1 jam
Standar kesehatan: 235 ug/m3
Ozon (03) Terbentuk di atmosfir
(0.12 ppm) selama 1 jam
Sumber: Bapedal [2]

Tabel 2 memperlihatkan sumber emisi dan standar kesehatan yang ditetapkan oleh
pemerintah melalui keputusan Bapedal. BPLHD Propinsi DKI Jakarta pun mencatat bahwa
adanya penurunan yang signifikan jumlah hari dalam kategori baik untuk dihirup dari tahun
ke tahun sangat mengkhawatirkan. Dimana pada tahun 2000 kategori udara yang baik sekitar
32% (117 hari dalam satu tahun) dan di tahun 2003 turun menjadi hanya 6.85% (25 hari
dalam satu tahun) [3]. Hal ini menandakan Indonesia sudah seharusnya memperketat
peraturan tentang pengurangan emisi baik sektor industri maupun sektor transportasi
darat/laut. Selain itu tentunya penemuan-penemuan teknologi baru pengurangan emisi
dilanjutkan dengan pengaplikasiannya di masyarakat menjadi suatu prioritas utama bagi
pengendalian polusi udara di Indonesia.

Zat-zat yang menyebabkan pencemaran udara

Karbon Monoksida
Karbon monoksida, rumus kimia CO, adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, dan
tak berasa. Ia terdiri dari satu atomkarbon yang secara kovalen berikatan dengan satu
atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satuikatan kovalen
koordinasi antara atom karbon dan oksigen. Karbon monoksida dihasilkan
dari pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon, sering terjadi pada mesin pembakaran
dalam. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses
pembakaran. Karbon dioksida mudah terbakar dan menghasilkan lidah api berwarna biru,
menghasilkan karbon dioksida. Walaupun ia bersifat racun, CO memainkan peran yang
penting dalam teknologi modern, yakni merupakan prekursor banyak senyawa karbon.
Karbon monoksida, walaupun dianggap sebagai polutan, telah lama ada di atmosfer sebagai
hasil produk dari aktivitas gunung berapi. Ia larut dalam lahar gunung berapi pada tekanan
yang tinggi di dalam mantel bumi. Kandungan karbon monoksida dalam gas gunung berapi
bervariasi dari kurang dari 0,01% sampai sebanyak 2% bergantung pada gunung berapi
tersebut. Oleh karena sumber alami karbon monoksida bervariasi dari tahun ke tahun,
sangatlah sulit untuk secara akurat menghitung emisi alami gas tersebut.
Karbon monoksida memiliki efek radiative forcing secara tidak langsung dengan menaikkan
konsentrasi metana dan ozontroposfer melalui reaksi kimia dengan konstituen atmosfer
lainnya (misalnya radikal hidroksil OH-) yang sebenarnya akan melenyapkan metana dan
ozon. Dengan proses alami di atmosfer, karbon monoksida pada akhirnya akan teroksidasi
menjadi karbon dioksida. Konsentrasi karbon monoksida memiliki jangka waktu pendek di
atmosfer. CO antropogenik dari emisi automobil dan industri memberikan kontribusi
pada efek rumah kaca dan pemanasan global. Di daerah perkotaan, karbon monoksida,
bersama dengan aldehida, bereaksi secara fotokimia, meghasilkan radikal peroksi. Radikal
peroksi bereaksi dengan nitrogen oksida dan meningkatkan rasio NO2 terhadap NO, sehingga
mengurangi jumlah NO yang tersedia untuk bereaksi dengan ozon. Karbon monoksida juga
merupakan konstituen dari asap rokok.

Oksida Nitrogen
Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx, karena oksida nitrogen mempunyai 2
macam bentuk yang sifatnya berbeda, yaitu gas NO2 dan gas NO. Sifat gas NO2 adalah
berwarna dan berbau, sedangkan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau. Warna gas
NO2 adalah merah kecoklatan dan berbau tajam menyengat hidung.
Dari seluruh jumlah NOx yang dibebaskan ke atmosfer, jumlah yang terbanyak adalah dalam
bentuk NO yang diproduksi oleh aktivitas bakteri. Akan tetapi poluasi NO dari sumber alami
ini tidak merupakan masalah karena tersebar secara merata sehingga jumlahnya menjadi
kecil. Yang menjadi masalah adalah polusi NO yang diproduksi oleh kegiatan manusia
karena jumlahnya akan meningkat hanya pada tempat-tempat tertentu.
Konsentrasi NOx di udara di daeraah perkotaan biasanya 10-100 kali lebih tinggi
daripada di udara daerah pedesaan. Konsentrasi NOx di udara daerah perkotaan dapat
mencapai 0,5 ppm (500 ppb). Seperti halnya CO, emisi nitrogen oksida dipengaruhi oleh
kepadatan penduduk karena sumber utama NOx yang diproduksi manusia adalah dari
pembakaran, dan kebanyakan pembakaran disebabkan oleh kendaraan, produksi energi dan
pembuangan sampah. Sebagian besar emisi NOx yang dibuat manusia berasal dari
pembakaran arang, minyak, gas alam dan bensin.
Udara terdiri dari sekitar 80% volume nitrogen dan 20% volume oksigen. Pada suhu
kamar kedua gas ini hanya sedikit mempunyai kecenderungan untuk bereaksi satu sama lain.
Pada suhu yang lebih tinggi (di atas 1210oC) keduanya dapat bereaksi membentuk nitric
oksida dalam jumlah tinggi sehingga mengakibatkan polusi udara. Dalam proses pembakaran,
suhu yang digunakan biasanya mencapai 1210-1765oC dengan adanya udara, oleh karena itu
reaksi ini merupakan sumber NO yang penting. Jadi reaksi pembentukan NO merupakan
hasil samping dalam proses pembakaran.
Pembentukan NO dirangsang hanya pada suhu tinggi, oleh karena itu NO di dalam
campuran ekuilibrium pada suhu tinggi akan terdisosiasi kembali menjadi N2 dan O2 jika
suhu campuran tersebut diturunkan perlahan-lahan untuk memberikan waktu yang cukup bagi
NO untuk terdisosiasi. Akan tetapi jika campuran ekuilibrium tersebut didinginkan secara
mendadak, akan banyak NO yang masih terdapat pada campuran suhu rendah tersebut.
Pendinginan cepat tersebut sering terjadi pada proses pembakaran.

Oksida Sulfur
Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx, terdiri dari gas SO2 dan gas
SO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas SO2 berbau sangat tajam dan tidak
mudah terbakar, sedangkan gas SO3 bersifat sangat reaktif. Gas SO3mudah bereaksi dengan
uap air yang ada di udara untuk membentuk asam sulfas atau H2SO4. Asam sulfat ini sangat
reaktif, mudah bereaksi (memakan) benda-benda lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti
proses pengkaratan (korosi) dan proses kimiawi lainnya. Konsentrasi gas SO2 di udara akan
mulai terdeteksi oleh indera manusia (tercium baunya) manakala konsentrasinya berkisar
antara 0,3 – 1 ppm.
Hanya sepertiga dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfer merupakan hasil dari
aktivitas manusia, dan kebanyakan dalam bentuk SO2 . Sebanyak dua pertiga dari jumlah
sulfur di atmosfer berasal dari sumber-sumber alam seperti volcano, dan terdapat dalam
bentuk H2S dan oksida. Masalah yang ditimbulkan oleh polutan yang dibuat manusia adalah
dalam hal distribusinya yang tidak merata sehingga terkonsentrasi pada daerah tertentu,
bukan dari jumlah keseluruhannya, sedangkan polusi dari sumber alam biasanya lebih
tersebar merata. Transportasi bukan merupakan sumber utama polutan SOx tetapi
pembakaran bahan bakar pada sumbernya merupakan sumber utama polutan SOx, misalnya
pembakaran batu arang, minyak bakar, gas, kayu dan sebagainya.
Pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur akan menghasilkan kedua bentuk
sulfur oksida, tetapi jumlah relatif masing-masing tidak dipengaruhi oleh jumlah oksigen
yang tersedia. Meskipun udara tersedia dalam jumlah cukup, SO2selalu terbentuk dalam
jumlah terbesar. Jumlah SO2 yang terbentuk dipengaruhi oleh kondisi reaksi, terutama suhu
dan bervariasi dari 1 sampai 10% dari total SOx.

CFC
CFC merupakan kepanjangan dari (Chloro Fluoro Carbon) atau yang disebut sebagai
Freon, CFC ini menyerang Ozon, akibatnya kandungan Ozon di angkasa menipis dan
mengakibatkan lubang di kutub utara dan selatan, sehingga UV (ultraviolet) mampu
menerobos masuk ke atmosfer dan menyebabkan terjadinya radiasi. Radiasi dari UV ini akan
mengakibatkan kanker kulit jika terkena langsung kulit manusia dalam waktu yang cukup
lama, apalagi bagi manusia yang mempunyai hobi berjemur. Jika lapisan ozon semakin
menipis dan berlobang, maka bumi ini seakan telanjang dan tidak ada lagi pelindung dari
radiasi UV. CFC ini dua ribu kali lebih efektif memperangkap radiasi gelombang panjang
daripada karbon. Menurut CFC ini dapat bertahan di atmosfer selama beberapa dekade,
sedangkan satu molekul karbon dioksida dapat bertahan sampai 100 tahun, satu molekul
nitrous oksida selama 170 tahun, dan satu molekul metana selama 10 tahun.

Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C)
dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang
berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian
dari hidrokarbon alifatik. Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu
atom karbon dan empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci,
sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal,
masing-masing mengikat tiga atom karbon: C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan
seterusnya (CnH2·n+2).

VOC
VOC adalah volatile organic compounds atau senyawa organik yang mudah menguap.
Sesuai dengan namanya, senyawa ini mudah menguap di udara bebas. Dengan sifatnya ini,
maka orang-orang yang dalam kesehariannya berkutat dengan zat kimia ini memiliki risiko
keterpajanan yang sangat tinggi. Apalagi zat pelarut yang digunakan sebagai pelarut dalam
banyak industri manufaktur sebagian besar menggunakan VOC, misalnya benzena dan
toluena, yang oleh Environmental Protection Agency (EPA) dalam golongan 2B (possible
human carcinogenic).

Ozon (O3)
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen
dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan
ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk
di udara pada ketinggian 30km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242
nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung dari
jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap
radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah panjang gelombang 240-320 nm.

Khlorin (Cl2)
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat
jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik.
Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-
1.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran
pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion
hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan
menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat mengalami proses oksidasi dan
membebaskan oksigen seperti pada proses yang terjadi di bawah ini.

Partikulat Debu (TSP)


Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara
yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini
bukan berarti bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena
partikulat yang lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan
menyebabkan iritasi.

Timah Hitam (Pb)


Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari
protein yang menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan haemoglobin,
Gejala keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan
sakit perut muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan hilang nafsu
makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan, kejang dan
gangguan penglihatan.

Parameter Kualitas Udara


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melakukan
pemantauan terhadap beberapa parameter kualitas udara yang berdampak negatif terhadap
keselamatan dan kesehatan masyarakat. Pendirian jaringan pemantauan kualitas udara di
Indonesia berkaitan erat dengan program-program Badan Meteorologi Se Dunia (WMO)
antara lain Program Global Ozone Observing System (GO3OS) di tahun 1950-an, Program
Background Air Pollution Monitoring Network (BAPMoN) di tahun 1960-an, Program
Global Atmosphere Watch (GAW) tahun 1989 dan Program GAW Urban Research
Meteorological and Environment (GURME) tahun 1999. Sampai saat ini stasiun pemantau
terdiri atas 26 stasiun pemantau kimia air hujan(KAH) serta 37 stasiun pemantau konsentrasi
debu (SPM).
Sampai saat ini BMKG memiliki 43 jaringan stasiun pemantau kualitas udara. Dari 43
Stasiun/ Unit Kerja Pemantau Kualitas Udara, melakukan pengamatan parameter kualitas
udara sebagai berikut: Sebanyak 41 Stasiun melakukan pengamatan SPM (Suspended Particle
Matter), dan 29 stasiun diantaranya selain SPM juga melakukan pengamatan komposisi kimia
atmosfer/tingkat keasaman/kimia air hujan.
Lima (5) stasiun berada di wilayah DKI Jakarta, dan khususnya di kantor Pusat
BMKG Jakarta selain melakukan pengukuran SPM dan komposisi kimia air hujan, juga
melakukan pengukuran SO2, NO2, aerosol dan ozon permukaan. Sedangkan di Stasiun
Global Atmosphere Watch (GAW Station) yang berlokasi di Bukit Kototabang- Sumatera
Barat yang terletak pada posisi 00o 12′ 17″ LS dan 100o 19″ 15″ BT pada ketinggian 864.5
meter di atas permukaan laut, dilakukan pemantauan parameter kualitas udara yang lebih
komprehensif, meliputi : Aerosol PM10,PM2,5,NO2,SO2,CO,O3,Gas Rumah Kaca (CH4,
CO2,N20,SF6) dan radiasi UV-B
Fungsi stasiun GAW adalah untuk mengkoordinasikan pengamatan dan penelitian perubahan
komposisi atmosfer dengan tujuan : – Memahami peranan kimia atmosfer kaitannya dengan
perubahan iklim regional-global. – Mengevaluasi pengaruh kimia atmosfer terhadap
lingkungan. Potensi yang dimiliki oleh Laboratorium Kualitas Udara Badan Meteorologi dan
Geofisika dalam mendukung pemantauan kualitas udara, ditampilkan pada tabel di bawah ini.

METODA SAMPLING DAN PERALATAN LABORATORIUM YANG DIGUNAKAN


BAB III
CARA KERJA PENELITIAN
Alat dan bahan penelitian
Alat dan bahan yang saya gunakan sangat sederhana. Saya hanya melakukan
penelitian di kawasan jalan raya Margonda dan terminal Depok karena di kawasan itulah
pusat dimana banyak kendaraan bermotor.
Selain itu saya sebagai warga depok sendiri bisa merasakan bagaimana udara di
kawasan kota depok walaupun udara di kota depok belum seperti udara di kota jakarta tetapi
itu sangat menghawatirkan karena berpengaruh terhadap kesehatan warganya.
Saya juga melakukan penelitian dengan browsing melalui internet, di internet kita bisa
mengetahui segala hal yang kita cari, saya juga membaca beberapa surat kabar kota depok
mengenai pencemaran udara di kota depok yang semakin hari semakin parah.

Langkah kerja praktikum


Melalui surat kabar yang saya baca dan berdasarkan penelitian saya. Tingkat polisi
udara di Kota Depok diperkirakan sangat signifikan, berdasrkan hasil kajian yang dilakukan
pihak BLH ditiga ruas jalan utama yakni, Jalan Margonda, Jalan Raya Cinere, dan Jalan Raya
Bogor. Tingkat polusinya sudah diatas rata-rata angka 50 persen.
Tingginya tingkat pencemaran udara disebabkan dua faktor, pertama, meningkatnya jumlah
penduduk yang berkolerasi dengan bertambahnya volume kendaraan.Kedua, banyaknya
bengkel yang tidak memiliki alat uji emisi.
Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas
Perhubungan (Dishub) untuk melakukan uji emisi terhadap seluruh kendaraan di Kota Depok
baik itu kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.
Serta melakukan pelbagai upaya menekan tingkat polusi, termasuk dengan membuat ruang
terbuka hijau (RTH) dan penanaman pohon trembesi di sepanjang Jalan Margonda dan Jalan
Juanda.
Sementara Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok Ulis
Sumardi mengungapkan, pihaknya membantu mengurangi polusi udara adalah dengan cara
melakukan penanaman pohon trembesi di sepanjang Jalan Margonda dan Jalan Juanada.
Sebab, pohon trembesi mampu menyerap karobonmonoksida yang dikeluarkan kendaraan
bermotor. Jalan Margonda akan menjadi paru-paru Kota Depok.
Berdasarkan Undang-undang no 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruangan, ujar Ulis, warga
dan pemerintah diwajibkan membuat RTH. “Warga hanya diwajibkan menyediakan 10
persen lahan hijau di kediamannya, sedangkan kewajiban pemerintah adalah 20 persen. Jika
perda tentang RTH nanti disyahkan maka setiap orang wajib menjaga keasrian lingkungan
sehingga tidak dapat sembarangan menebang atau memangkas pohon yang telah ada.
Selain kawasan jalan Margonda dan terminal depok ada satu lagi kawasan di depok yang
termasuk rawan pencemaran udara yaitu kawasan cimanggis yang menghubungkan ke daerah
bogor. Disana adalah kawasan industri oleh karena itu banyak pabrik-pabrik yang berdiri.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitia, kualitas udara Kota Depok bertambah buruk karena
semakin tingginya jumlah penduduk dankendaraan bermotor di kota itu. Kondisi itu
diperburuk dengan banyaknya daerah terbuka yang beralih fungsi menjadi kawasan
perbelanjaan atau niaga dan perkantoran. Berjubelnya jumlah kendaraan bermotor dan
bertambahnya penduduk penyebab buruknya kualitas udara di Kota Depok Dari uji sampel
Oktober 2010, kualitas udara terburuk ditemukan di Jalan Margonda Raya. Rusaknya udara
di pusat pemerintahan, pusat perdagangan dan perbelanjaan terbesar di Kota Depok itu
karena tingginya mobilitas kendaraan bermotor.
Selain Jalan Margonda Raya, kondisi udara di Jalan Siliwangi, Jalan Raden Ajeng
Kartini, Jalan Dewi Sartika, Jalan Nusantara juga sangat buruk. Namun tidak seburuk di.Jalan
Margonda Raya. Kualitas udara pada empat kawasan ini belumdi ambang batas. Di Jalan
Margonda banyak ditemukan partikel-partikel debu serta balian kimia seperti asap dari
knalpot kendaraan. Hal itu bisa berpengaruh pada kesehatan pernapasan. Pendengaran juga
bisa terganggu akibat dari suara bising kendaraan.
Kota Depok memang memiliki kawasan hutan yang berada di Universitas Indonesia
hutan tersebut memiliki peran penting untuk keseimbangan alam di kawasan kota depok.
Kawasan Hutan Kota yang dikelola UI mencirikan ekosistem hutan tropis dengan tiga bentuk
ekosistem unggulan yaitu:
 Ekosistem pepohonan yang bersumber dari Indonesia Bagian Timur,
 Ekosistem pepohonan wilayah Indonesia Bagian Barat
 Komplek vegetasi asli JABODETABEK yang dipadu serasi dengan zoning Hutan Jati Mas
yang tumbuh hijau menghampar diantara gedung Rektorat UI dan FASILKOM serta FISIP
UI.

Pembahasan
Dampak pencemaran udara bagi kesehatan
Pencemaran udara merupakan masalah global. Sumber pencemaran udara adalah terutama
pembakaran bahan bakar fosil untuk mendapatkan energi untuk industri dan transportasi.
Pencemaran udara pada dasarnya berbentuk partikel (debu, gas, timah hitam) dan gas
(Karbon Monoksida (CO),Nitrogen Oksida (NOx), Sulfur Oksida (SOx), Hidrogen Sulfida
(H2S), hidrokarbon). Udara yang tercemar dengan partikel dan gas ini dapat menyebabkan
gangguan kesehatan yang berbeda tingkatan dan jenisnya tergantung dari macam, ukuran dan
komposisi kimiawinya.
Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat
menyebabkan terjadinya:
1) Iritasi pada saluran pernafasan. Hal ini dapat menyebabkan pergerakan silia menjadi
lambat, bahkan dapat terhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan.
2) Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh bahan pencemar.
3) Produksi lendir dapat menyebabkan penyempitan saluran pernafasan.
4) Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.
5) Pembengkakan saluran pernafasan dan merangsang pertumbuhan sel, sehingga
saluran pernafasan menjadi menyempit.
6) Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir.

Akibat dari hal tersebut di atas, akan menyebabkan terjadinya kesulitan bernafas
sehingga benda asing termasuk bakteri/mikroorganisme lain tidak dapat dikeluarkan dari
saluran pernafasan dan hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.

Tabel 1. Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)

Tabel 2. Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang

Sumber: Bapedal [2]

Dampak pencemaran udara bagi lingkungan

Dampak terhadap tanaman


Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.
Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak
dari hujan asam ini antara lain: Mempengaruhi kualitas air permukaan, Merusak tanaman,
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas
air tanah dan air permukaan dan Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

Efek rumah kaca


Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan
bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan
fenomena pemanasan global.

Dampak dari pemanasan global adalah:


 Pencairan es di kutub
 Perubahan iklim regional dan global
 Perubahan siklus hidup flora dan fauna

Kerusakan lapisan ozon


Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami
bumi yang berfungsi memfilterradiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul
ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada

lapisan ozon
Upaya untuk mengurangi dampak polusi udara
Mengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik sepeda, kendaraan
umum, atau naik satu kendaraan pribadi bersama teman-teman (car pooling).
Selalu merawat mobil dengan seksama agar tidak boros bahan bakar dan asapnya tidak

mengotori udara
Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi.
Mematuhi batas kecepatan dan jangan membawa beban terlalu berat di mobil agar pemakaian
bensin lebih efektif.
Meminimalkan penggunaan bahan kimia.Menghiasi rumah dan lingkungan dengan tanaman
asli.
Kalau toilet menggunakan pengharum ruangan, pilih yang tidak mengandung aerosol.
Jangan membuang sampah sembarangan, terutama di sungai, selokan dan laut.
Menggunakan lebih banyak barang-barang yang terbuat dari kaca/keramik, bukan plastik
atau styrofoam.
Sebisa mungkin menghindari menggunakan barang/produk dengan kemasan kecil (sachet)
karena akan menambah jumlah sampah.
Membiasakan menggosok gigi dengan menggunakan gelas, bukan menyalakan keran terus-
menerus. Jangan sia-siakan air bersih.
Sebisa mungkin menggunakan lap atau sapu tangan untuk menggantikan tisu yang terbuat
dari kertas.
Mengurangi belanja yang tidak perlu agar tidak menimbulkan sampah di kemudian hari.
Membeli bensin yang bebas timbal (unleaded fuel).
Memilih produk yang ramah lingkungan. Misalnya parfum non-CFC.
Memakai plastik berulang kali. Sampah plastik sulit diurai dan kalau dibakar menimbulkan
zat beracun.
Tidak merokok.
Memilah antara sampah basah dan sampah kering dan menyediakan tempat untuk keduanya.
Memfotokopi secara bolak-balik atau memakai kertas yang sisinya masih kosong.
Menghemat kertas berarti mengurangi penggundulan hutan. Bumi yang hijau dapat menyerap
polusi lingkungan lebih baik.
Menggunakan lampu dengan kapasitas yang tepat.
Bila kita menggunakan kamar kecil, jangan lupa mematikan air setelah kita pakai. Ingat,
semakin banyak air terbuang percuma berarti kita turut memboroskan sumber daya alam.

BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pencemaran udara selain disebabkan oleh
faktor alam, pencemaran udara lebih banyak disebabkan oleh manusia, misalnya dari
kendaraan bermotor, kegiatan industri dan sebagainya. selain dapat membahayakan
lingkungan, pencemaran udara juga dapat membahayakan kesehatan manusia.
Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan juga berpengaruh terhadap
kualitas lingkungan sendiri, apalagi di jaman globalisasi ini pembangunana dimana mana.
Termasuk pembangunan pabrik yang kalau tidak di perhatikan dapat membahayakan
lingkungan.
Pencemaran udara dapat memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia dan lingkungan hidup kurangnya perhatian dari pemerintah juaga memengaruhi
perkembangan pencemaran yang kian hari kian meningkat.

Saran
Menurut saya masyarakat kurang memiliki kesadaran terhadap pentingnya menjaga
lingkungan, untuk itu perlu di adakannya sosialisasi mengenai lingkungan. Sebagai pelajar
kita juga memiliki peran, kita bisa memulai dari hal hal kecil seperti menggunakan barang
barang yang ramah lingkungan, mengadakan kegiatan positif seperti penanaman seribu
pohon.
Pemerintah adalah pihak yang memiliki peran paling penting dan seharusnya
pemerintah menindak tegas para pelaku perusakan lingkungan , apalagi para pemilik pabrik
yang limbahnya berbahaya bagi kesehatan manusia, undang undang yang telah di buat
seharusnya ditegakkan agar tetap tidak terjadi pelanggaran.
Oleh karena itu kita sebagai pelajar mulai dari sekarang harus memiliki kesadaran
akan pentingnya menjaga keseimbanga lingkungan dan kita juda bisa mempelajari bagaimana
cara mengurangi dan mengatasi pencemaran di bumi ini.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Zat – zat Pencemar Udara


Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Pengertian Pencemaran Udara
arhidayat.staff.uii.ac.id/2008/08/08/sumber-pencemaran-udara/
putraprabu.wordpress - pencemaran-udara/
putraprabu.wordpress - nitrogen-oksida-nox/
bmg.go.id - kualitas-udara.bmg
tegarrezavie.multiply.com
megagamega.wordpress – Pencemaran udara
www.radaronline.co.id/berita/read/9991/2011/mozile

You might also like