Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

GERIATRI

Geriatri adalah cabang ilmu penyakit dalam yang berkepentingan dengan aspek
pencegahan, peningkatan, pengobatan, rehabilitasi dan psikososial dari penderita usia
lanjut (Ilmu kesehatan usia lanjut).
Gerontologi : ilmu tentang usia lanjut.
Batasan usia lanjut (lansia) adalah 60 tahun sesuai konsensus WHO tahun 1989.
Menua (menjadi tua atau aging) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-
lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan
struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk
infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita.

Teori proses menua.


1. Teori Genetic clock. Proses menua telah terprogram secara genetik untuk spesies-
spesies tertentu. Di dalam inti sel tiap spesies terdapat jam genetik yang telah
diputar menurut suatu replikasi tertentu. Konsep ini didukung kenyataan adanya
perbedaan harapan hidup yang nyata pada berbagai spesies makluk hidup.
2. Mutasi somatik. Terjadi mutasi yang progresif pada DNA sel somatik
menyebabkan penurunan kemampuan fungsional sel tsb. Salah satu hipotesis yang
berhubungan dengan mutasi sel somatic adalah hipotesis Error catastrophe.
Menurut hipotesis tsb, menua disebabkan oleh kesalahan-kesalahan beruntun
sepanjang kehidupan, terjadi kesalahan dalam proses transkripsi (DNA jadi RNA)
dan translasi (RNA jadi protein/enzim). Akibatnya terjadi reaksi metabolisme
yang salah dan mengurangi fungsi sel.
3. Rusaknya sistem imun tubuh. Mutasi berulang atau perubahan protein
paskatranslasi menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh
mengenal dirinya sendiri.
4. Kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, dan
di dalam tubuh jika fagosit pecah, dan sebagai produk sampingan di dalam rantai
pernapasan dalam mitokondria misalnya superoksida, radikal hidroksil, hydrogen
peroksida. Radikal bebas sangat reaktif, bersifat merusak.
5. Teori menua akibat metabolisme. Pengurangan asupan kalori akan menghambat
pertumbuhan dan memperpanjang umur. Perpanjangan umur berhubungan dengan
tertundanya proses degenerasi.

Dari penyebab-penyebab terjadinya proses menua, ada beberapa peluang yang


memungkinkan kita melakukan intervensi untuk memperlambat proses menua. Yang
paling banyak kemungkinannya adalah mencegah meningkatnya radikal bebas, dan kedua
dengan memanipulasi sistem imun tubuh, ketiga melalui metabolisme/makanan.

Asesmen geriatri merupakan suatu analisis multidisiplin yang dilakukan oleh seorang
geriatris atau suatu tim interdisipliner geriatri atas seorang penderita usia lanjut untuk
menentukan masalah dan kapabilitas medis, fungsional, dan psikososial agar dapat
dilakukan penatalaksanaan menyeluruh dan berkesinambungan.
Asesmen geriatri bertujuan :
1. Menegakkan diagnosis kelainan fisik /psikis yang bersifat fisiologik dan patologik
dan memberi terapi terhadap kelainan tsb.
2. Menegakkan gangguan organ/sistem (impairment), ketidakmampuan (disability),
dan ketidakmampuan sosial (handicap) agar dapat dilakukan terapi dan / atau
rehabilitasi.
3. Mengetahui sumber daya sosial-ekonomi dan lingkungan yang dapat digunakan
untuk penatalaksanaan penderita tsb.

Tatakerja dan tatalaksana pada penderita geriatri dilakukan secara tim. Kerjasama
multidisipliner secara interdisipliner.
Multidisipliner melibatkan berbagai bidang ilmu, untuk tujuan penyerasian konsep,
interdisipliner berarti saling tergantung, luwes, untuk mencapai tujuan bersama, bertujuan
untuk penyerasian konsep dan tindakan.

Tim interdisipliner geriatri minimal beranggotakan :


a. Dokter / geriatris yang mengetahui berbagai penyakit organ/sistem
b. Tenaga sosiomedik yang meneliti keadaan sosial/lingkungan penderita
c. Tenaga perawat geriatrik yang menilai dan mengadakan upaya keperawatan pada
penderita

Di pusat geriatri suatu rumah sakit rujukan keanggotaan tim geriatri diperluas dengan
tenaga rehabilitasi (dokter spesialis rehabilitasi medik, fisioterapis, terapi okupasi,
wicara), nutrisionis, psikolog/psikiater, farmasis dan tenaga lain yang berkaitan dengan
penatalaksanaan kesehatan penderita usia lanjut.

Penanganan terhadap seorang penderita usia lanjut harus bersifat holistik :


- Fisik, psikologik, sosial-ekonomi-budaya.
- Vertikal : dari masyarakat sampai rujukan tersier (subspesialis geriatri).
- Horizontal : lintas sektoral, agama, pendidikan dan kebudayaan, dan sosial.
- Pencegahan, promotif, kuratif, rehabilitatif

Pelaksanaan pelayanan :
1. Community based geriatric service (pelayanan geriatri berbasis masyarakat),
dimana semua sarana pelayanan kesehatan yang telah ada harus diikutsertakan
dalam pelayanan kesehatan lansia, setelah diberi tambahan pengetahuan
secukupnya :
- Puskesmas dan dokter praktek swasta sebagai tulang punggung
- Lintas sektoral : agama, sosial, pendidikan dan kebudayaan.
- Lembaga swadaya masyarakat (LSM) : membentuk layanan sukarela (rawat,
kebersihan, meals on wheels)
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui ceramah, symposium,, lokakarya,
dan penyuluhan.
2. Hospital based community geriatric service (pelayanan geriatri oleh masyarakat
berbasis rumah sakit), dimana pusat-pusat pelayanan geriatric di rumah sakit
bertindak sebagai konsultan terhadap pelayanan geriatric masyarakat dan dengan
penuh tanggung jawab mengikuti keadaan penderita lansia yang sebelumnya
dirawat atau mendapat pelayanan di rumah sakit tsb. Rumah sakit tsb juga
menyediakan tenaga konsultan (medis, psikologik sosial dan rehabilitatif) bagi
semua institusi lansia yang berada diwilayahnya (Panti Wredha, dll)
3. Hospital based geriatric service (pelayanan geriatri berbasis rumah sakit), yang
pada dasarnya merupakan pusat rujukan dari pelayanan geriatric di masyarakat,
tergantung dari tingkatan pelayanan dan dana yang tersedia :
- sederhana : poliklinik lansia
- sedang : poliklinik, day-hospital (pelayanan tanpa rawat inap)
- lengkap : sedang + bangsal akut
- paripurna : lengkap + bangsal kronik

Tampilan penyakit pada lansia :


- Multipatologik, degeneratif, saling terkait.
- Kronis, cacad lama
- Polifarmasi
- Ada komponen psikologik dan sosial
- Sensitif terhadap penyakit akut

Problem yang umum ditemukan pada lansia dikelompokkan oleh Kane dkk (1994) atas
14 “ I” agar mudah diingat sbb:
 Immobility
 Instability
 Incontinence
 Intellectual impairment
 Infection
 Impairment of vision and hearing
 Irritable colon
 Isolation (depression)
 Inanition (malnutrition)
 Impecunity
 Iatrogenesis
 Insomnia
 Immune deficiency
 Impotence

Beberapa problem klinik dari penyakit pada lansia yang sering dijumpai, sehingga
disebut sebagai Geriatric Giants adalah :
1. Sindroma serebral : kumpulan gejala yang terjadi akibat perubahan patologik dari
aliran darah serebral. Ada 3 kelompok sindroma klinis otak :
a. Sindroma yang berkaitan dengan seluruh otak (apraksia, gait, demensia,
inkontinensia).
b. Sindroma klinis yang terutama berkaitan dengan pembuluh karotis (TIA-
transient ischaemic attack, stroke, dan arteritis).
c. Sindroma klinis yang terutama berkaitan dengan pembuluh vertebrobasiler
(TIA dan drop attack). Drop attack adalah suatu keadaan dimana
seseorang jatuh mendadak tanpa diduga, tanpa kehilangan kesadaran, dan
begitu terbaring di lantai tidak mampu untuk berdiri sendiri. Penyebabnya
diduga karena oklusi mendadak ke dua arteri vertebralis akibat tertekuk
atau tertekan oleh osteofit.
2. Konfusio. Konfusio akut adalah suatu akibat gangguan menyeluruh fungsi
kognitif yang ditandai oleh memburuknya secara mendadak derajat kesadaran dan
kewaspadaan dan terganggunya proses berpikir yang berakibat terjadinya
disorientasi. Demensia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya
fungsi intelektual dan ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan
disfungsi hidup sehari-hari. Perjalanan penyakit bertahap menurun tanpa
gangguan kesadaran.
3. Gangguan otonom (hipotensi ortostatik/postural; gangguan regulasi temperatur :
hipertermia dan hipotermia).
4. Inkontinensia (urin dan alvi)
5. Jatuh (falls): suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata, yang
melibatkan kejadian yang mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk
di lantai/tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau
luka.
6. Kelainan tulang (osteoporosis) dan patah tulang
7. Dekubitus, adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan di bawah kulit,
bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada
suatu area secara terus-menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi
darah setempat.

Semua problem klinik tsb bukanlah suatu diagnosis, tapi merupakan gejala yang harus
dicari penyakit penyebabnya. Sindroma serebral merupakan dasar penyebab masalah
problem lainnya.

You might also like