Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

Bagian Ilmu Penyakit Dalam LAPORAN

Fakultas Kedokteran September 2017


Universitas Pattimura

LAPORAN HEMODIALISA

Disusun oleh:

Jeams T. Manuputty

NIM. 2016-84-036

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

DR. M. HAULUSSY FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2016
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:


Nama : Jeams T. Manuputty
NIM : 2016-84-036
Judul : Laporan Hemodialisa
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian SMF Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura RSUD Dr. M. Haulussy.

Ambon, 26 September 2017

Co-ass

Jeams T. Manuputty
NIM. 2016-84-036

Mengetahui,

Kepala Ruangan Hemodialisa Pembimbing

dr. Hans Aipassa DR. dr. Yusuf Huningkor, Sp.PD-FINASIM


NIP. 15911272000121001 NIP. 196209111996031001
LAPORAN HEMODIALISIS
17 DESEMBER 2016

A. IDENTITAS
Nama : Tn. Efan Hahury
Umur : 22 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Ruang Rawat :-
Diagnosis : Chronic kidney disease Stadium V
Tanggal Hemodialisis : 26 September 2017
Hemodialisis ke- : 223 kali
Lama hemodialysis : 3 jam 30 menit
Frekuensi hemodialysis : 3 x seminggu (Selasa – Kamis – Jumat)
Jenis hubungan sirkulasi : Cimino sebelah kiri

B. PERSIAPAN PASIEN

JAM KETERANGAN
11.30 Pasien tiba di ruangan hemodialisis
11.35 Pemeriksaan tanda-tanda vital prehemodialisa oleh dokter muda
dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut:
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi : 120 kali/ menit
Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,5°C
11.40 Pasien menimbang berat badan dan hasilnya:
BB Prehemodialisa : 52 kg
11.45 Pasien berbaring di tempat tidur yang telah disediakan dan siap
untuk menjalani hemodialisis
C. PRIMING

JAM KETERANGAN
11.55 Membantu perawat menyiapkan alat dan bahan:
 Dialiser
 Arterial venous blood lines (AVBL)
 NaCl 0,9% 2 kolf
 Transfusi set
 Heparin inj. (Inviclot®) mengandung Heparin Sodium 5000
IU/mL)
 Spuit 1 cc 1 buah
 Alcohol swab
 Wadah penampung
 Mesin HD siap pakai
12.10  Mencuci tangan
 Mengeluarkan peralatan dari pembungkusnya
 Menempatkan dialiser pada tempatnya (holder) dengan posisi
inlet (merah) diatas dan outlet (biru) dibawah
 Hubungkan selang dialisat kedialiser
Inlet dialisat ke outlet dialiser
Outlet dialisat ke inlet dialiser
Kecepatan dialisat 500 mL/menit
Berikan tekanan negatif 50 mmHg
Biarkan proses ini berlangsung selama 10 menit
 Pasang ABL (arterial blood line) dan tempatkan segmen pump
pada pompa darah (blood pump) dengan baik
 Pasang VBL (venous blood line) dan buble trap (perangkap
udara) dengan posisi tegak (vertikal)
 Buka penutup yang terdapat di ujung ABL dan sambungkan ke
dialiser inlet (merah) demikian juga ujung VBL dan
sambungkan ke dialiser outlet (biru)
 Hubungkan selang monitor tekanan arteri (arterial pressure)
dan selang monitor tekanan vena (venous pressure)
 Siapkan NaCl 0,9% 500 cc dan masukan heparin 5000 IU
 Hubungkan NaCl melalui transfusi set ke ABL dan yakinkan
transfusi set bebas udara dengan cara mengisinya terlebih
dahulu
 Tempatkan VBL dalam penampung tapi hindari kontaminasi
dengan penampungnya serta usahakan jangan terendam cairan
yang keluar
 Membalik dializer sehingga inlet dibawah dan outlet di atas
(posisi terbalik)
 Bukalah semua klem yang terdapat pada blood line kecuali
klem heparin tetap tertutup
 Alirkan normal Salin ke ujung blood line artery dan keluarkan
normal saline ± 50 cc, lalu klem blood line artery
 Hidupkan pompa darah (Qb) mulai dengan 100 mL/menit 
normal saline akan mengisi keseluruh blood line dan dialiser
 Isilah bubble trap ¾ bagian dan habiskan NaCl 1500 cc 
heparin yang tersisa dalam sirkulasi korporeal ± 200 IU
 Sambungkan kedua ujung blood line (sirkulasi tertutup)
 Meneruskan priming sampai NaCl habis dan sirkuit
ekstrakorporeal bebas udara
 Matikan pompa darah (stop), klem kedua ujung AVBL,
kemudian dihubungkan kedua ujung dengan menggunakan
konektor
12.25  Priming selesai
 Memasukkan heparin 5000 UI dengan mengunakan spuit 1 cc
melelui port merah pada ABL
D. MEMULAI PUNKSI

JAM KETERANGAN
12.30 Menyiapkan alat dan bahan untuk punksi:
 AV fistula needle 2 buah:
 Untuk arteri brachilais menggunakan AVF needle ukuran
16G x 11/4 inch
 Untuk vena basilica antebrachii menggunakan AVF needle
ukuran 16G x 1 inch
 Spuit 10 cc
 Handscoen
 Kassa kering
 Plester Hipafix
 Gunting
 Duke
 Jarum AV fistula
 Betadine
 Heparin inj. (Inviclot®) mengandung Heparin Sodium 5000
IU/mL)
12.40 Melakukan punksi: Zr. Tia
 Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
 Mengisi AV fistula dengan NaCl 0,9% menggunakan spuit 10
cc yang dicampur dengan heparin 1500 IU
 Klem AV fistula, disambungkan dengan spuit 10 cc
 Memasang duke di bawah siku tangan kanan pasien
 Melakukan punksi outlet, test dan fiksasi melakukan punksi
inlet, test dan fiksasi
 Ujung ABL disinfeksi dengan alkohol kemuadian disambung
dengan AVF inlet
 Buka klem AVBL, AVF inlet dengan ujung VBL ditempatkan
pada wadah pengukuran cairan
 Putar pompa darah dengan kecepatan 100 ml/menit
 Biarkan darah memasuki sirkulasi extracoporeal sampai cairan
priming pada buble trup vena berwarna merah muda (jumlah
cariran priming yang dikeluarkan disesuaikan dengan
kebutuhan pasien)
 Matikan pompa darah, VBL di klem
 Ujung VBL disinfeksi dengan alkohol, kemudian hubungkan
dengan AVF outlet (perhatikan harus bebas udara), lalu buka
klem VBL dan AVF outlet.
 Putar kembali pompa darah dengan kecepatan (100ml/menit)
 Berikan heparin dosis awal sesuai dengan kebutuhan
 Posisi dialiser dibalik kemudian semua sambungan
dikencangkan
 Hidupkan pompa heparin (jika pemberian heparin secara
kontinous)

E. PROSES HEMODIALISIS

JAM KETERANGAN
12.50 Pengaturan mesin:
 Atur blood pump (Qb) : 180 mL/menit
 Waktu hemodialisa : 3 jam 30 menit
 Penarikan : 2.00 L
 Suhu dialisat : 37,5
 Konduktivitas : 14,3 mS/cm
 TMP : 94 mmHg
 Venous Pressure : 61 mmHg
 Arterial Pressure : 0 mmHg
 Ultrafiltrasi : 0,58 L/jam
 DP : -33 mmHg
Spuit 10cc yang berisi heparin 3000 IU dipasang ketempat syringe
pump di mesin HD kemudian atur kecepatan syringe pump 2,0
mL/jam
13.10 Menekan tombol Blood Pump dan UF dialyse, proses hemodialisis
di mulai
13.25-14.30 Pasien tertidur selama menjalani proses hemodialisis
14.40 Pasien berbincang dengan dokter muda.
14.50 Pasien berbicara dengan keluarga pasien di samping tempat tidur
pasien.
15.00 Pasien kembali tidur
15.30 Alarm berbunyi menandakan heparin pada syringe punmp sudah
habis
15.45 Pasien terbangun
15.55 Persiapan terminasi hemodialisis
16.15 Qb diturunkan menjadi 125 mL/menit dan ultrafiltrasi rate
dikembalikan pada posisi 0
16.30 Pasien diberitahu bahwa waktu hemodialisis hampir selesai.

F. POST HEMODIALISA
JAM KETERANGAN
16.40 Alarm berbunyi tanda hemodialisa telah selesai. Kemudian dokter
muda mengukur tanda-tanda vital pasien.
16.40 Hasil pemeriksaan TTV:
 Tekanan Darah : 110/70 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Respirasi : 20 x/menit
 Suhu : 36,7°C
12.45  Mencuci tangan
 Memasang sarung tangan
 Pompa darah dimatikan
 Lepaskan AVF inlet dari pasien dan lakukan penekanan
pada bekas pungsi ±10 menit
 Putar pompa darah dengan Qb 100ml/menit sampai darah
berada pada ujung ABL
 Hubungkan ABL dengan infuset dengan menggunakan
konektor
 Buka klem infuset dan putar kembali pompa darah dengan
kecepatan 100ml/menit
 Lakukan penekanan secara intermiten pada VBL untuk
mengurangi jumlah darah yang tertinggal pada dialiser
 Setelah cairan NaCl pada buble trup berwarna merah muda,
pompa darah dimatikan, segera klem VBL dan AVF outlet
 Lepaskan AVF outlet dari pasien dan lakukan penekanan
pada berkas punksi
 Lepaskan semua alat-alat dari mesin dan buang ke tempat
yang telah disediakan
 Observasi kembali tanda-tanda vital, kesadaran dan keluhan
pasien
 Setelah perdarahan pada bekas punksi berhenti, bubuhi
antibiotik (levasitin powder) dan tutup dengan kassa
kemudia fiksasi
 Balut dengan verband gulung pada pungsi arteri brachilais
 Timbang berat badan
 Lakukan pencatatan dan pelaporan
 Bersihkan alat
 Mencuci tangan
16.50 Memberitahu pasien proses hemodialisa telah selesai, kemudian
meminta pasien mengukur berat badan. Hasilnya BB=50,24 Kg
16.55 Pasien bersiap untuk kembali ke rumah
17.00 Melakukan disinfeksi mesin HD setelah digunakan:
Pilih rinse menu, kemudian tekan F3
G. MENGHITUNG ADEKUASI HEMODIALISA
Untuk mengetahui hemodialysis yang dilakukan adekuat, maka dilakukan perhitungan
adekuasi hemodialisa dengan rumus :
𝑈𝑟-1
𝑈𝑅𝑅 = 100% 𝑥 ( 1 − )
𝑈𝑟0

Dimana:
URR : Ureum reduction ratio
Ur1 : kadar Ureum setelah hemodialisa
Ur0 : kadar Ureum sebelum hemodialisa

𝑈𝑟-1
𝑈𝑅𝑅 = 100% 𝑥 (1 − )
𝑈𝑟0
82,5
𝑈𝑅𝑅 = 100% 𝑥 ( 1 − )
132
𝑈𝑅𝑅 = 100% 𝑥 ( 1 − 0,62)
𝑈𝑅𝑅 = 100% 𝑥 0,38)
𝑈𝑅𝑅 = 38 %

Berdasarkan hasil perhitungan URR dimana nilai normal 60-80%, pada perhitungan URR

pada pasien ini hasil URR menunjukkan nilai URR 38 % yang menandakan proses

hemodialisa yang dilakukan tidak adekuat.

You might also like