Professional Documents
Culture Documents
Laporan HD
Laporan HD
LAPORAN HEMODIALISA
Disusun oleh:
Jeams T. Manuputty
NIM. 2016-84-036
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Co-ass
Jeams T. Manuputty
NIM. 2016-84-036
Mengetahui,
A. IDENTITAS
Nama : Tn. Efan Hahury
Umur : 22 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Ruang Rawat :-
Diagnosis : Chronic kidney disease Stadium V
Tanggal Hemodialisis : 26 September 2017
Hemodialisis ke- : 223 kali
Lama hemodialysis : 3 jam 30 menit
Frekuensi hemodialysis : 3 x seminggu (Selasa – Kamis – Jumat)
Jenis hubungan sirkulasi : Cimino sebelah kiri
B. PERSIAPAN PASIEN
JAM KETERANGAN
11.30 Pasien tiba di ruangan hemodialisis
11.35 Pemeriksaan tanda-tanda vital prehemodialisa oleh dokter muda
dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut:
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi : 120 kali/ menit
Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,5°C
11.40 Pasien menimbang berat badan dan hasilnya:
BB Prehemodialisa : 52 kg
11.45 Pasien berbaring di tempat tidur yang telah disediakan dan siap
untuk menjalani hemodialisis
C. PRIMING
JAM KETERANGAN
11.55 Membantu perawat menyiapkan alat dan bahan:
Dialiser
Arterial venous blood lines (AVBL)
NaCl 0,9% 2 kolf
Transfusi set
Heparin inj. (Inviclot®) mengandung Heparin Sodium 5000
IU/mL)
Spuit 1 cc 1 buah
Alcohol swab
Wadah penampung
Mesin HD siap pakai
12.10 Mencuci tangan
Mengeluarkan peralatan dari pembungkusnya
Menempatkan dialiser pada tempatnya (holder) dengan posisi
inlet (merah) diatas dan outlet (biru) dibawah
Hubungkan selang dialisat kedialiser
Inlet dialisat ke outlet dialiser
Outlet dialisat ke inlet dialiser
Kecepatan dialisat 500 mL/menit
Berikan tekanan negatif 50 mmHg
Biarkan proses ini berlangsung selama 10 menit
Pasang ABL (arterial blood line) dan tempatkan segmen pump
pada pompa darah (blood pump) dengan baik
Pasang VBL (venous blood line) dan buble trap (perangkap
udara) dengan posisi tegak (vertikal)
Buka penutup yang terdapat di ujung ABL dan sambungkan ke
dialiser inlet (merah) demikian juga ujung VBL dan
sambungkan ke dialiser outlet (biru)
Hubungkan selang monitor tekanan arteri (arterial pressure)
dan selang monitor tekanan vena (venous pressure)
Siapkan NaCl 0,9% 500 cc dan masukan heparin 5000 IU
Hubungkan NaCl melalui transfusi set ke ABL dan yakinkan
transfusi set bebas udara dengan cara mengisinya terlebih
dahulu
Tempatkan VBL dalam penampung tapi hindari kontaminasi
dengan penampungnya serta usahakan jangan terendam cairan
yang keluar
Membalik dializer sehingga inlet dibawah dan outlet di atas
(posisi terbalik)
Bukalah semua klem yang terdapat pada blood line kecuali
klem heparin tetap tertutup
Alirkan normal Salin ke ujung blood line artery dan keluarkan
normal saline ± 50 cc, lalu klem blood line artery
Hidupkan pompa darah (Qb) mulai dengan 100 mL/menit
normal saline akan mengisi keseluruh blood line dan dialiser
Isilah bubble trap ¾ bagian dan habiskan NaCl 1500 cc
heparin yang tersisa dalam sirkulasi korporeal ± 200 IU
Sambungkan kedua ujung blood line (sirkulasi tertutup)
Meneruskan priming sampai NaCl habis dan sirkuit
ekstrakorporeal bebas udara
Matikan pompa darah (stop), klem kedua ujung AVBL,
kemudian dihubungkan kedua ujung dengan menggunakan
konektor
12.25 Priming selesai
Memasukkan heparin 5000 UI dengan mengunakan spuit 1 cc
melelui port merah pada ABL
D. MEMULAI PUNKSI
JAM KETERANGAN
12.30 Menyiapkan alat dan bahan untuk punksi:
AV fistula needle 2 buah:
Untuk arteri brachilais menggunakan AVF needle ukuran
16G x 11/4 inch
Untuk vena basilica antebrachii menggunakan AVF needle
ukuran 16G x 1 inch
Spuit 10 cc
Handscoen
Kassa kering
Plester Hipafix
Gunting
Duke
Jarum AV fistula
Betadine
Heparin inj. (Inviclot®) mengandung Heparin Sodium 5000
IU/mL)
12.40 Melakukan punksi: Zr. Tia
Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
Mengisi AV fistula dengan NaCl 0,9% menggunakan spuit 10
cc yang dicampur dengan heparin 1500 IU
Klem AV fistula, disambungkan dengan spuit 10 cc
Memasang duke di bawah siku tangan kanan pasien
Melakukan punksi outlet, test dan fiksasi melakukan punksi
inlet, test dan fiksasi
Ujung ABL disinfeksi dengan alkohol kemuadian disambung
dengan AVF inlet
Buka klem AVBL, AVF inlet dengan ujung VBL ditempatkan
pada wadah pengukuran cairan
Putar pompa darah dengan kecepatan 100 ml/menit
Biarkan darah memasuki sirkulasi extracoporeal sampai cairan
priming pada buble trup vena berwarna merah muda (jumlah
cariran priming yang dikeluarkan disesuaikan dengan
kebutuhan pasien)
Matikan pompa darah, VBL di klem
Ujung VBL disinfeksi dengan alkohol, kemudian hubungkan
dengan AVF outlet (perhatikan harus bebas udara), lalu buka
klem VBL dan AVF outlet.
Putar kembali pompa darah dengan kecepatan (100ml/menit)
Berikan heparin dosis awal sesuai dengan kebutuhan
Posisi dialiser dibalik kemudian semua sambungan
dikencangkan
Hidupkan pompa heparin (jika pemberian heparin secara
kontinous)
E. PROSES HEMODIALISIS
JAM KETERANGAN
12.50 Pengaturan mesin:
Atur blood pump (Qb) : 180 mL/menit
Waktu hemodialisa : 3 jam 30 menit
Penarikan : 2.00 L
Suhu dialisat : 37,5
Konduktivitas : 14,3 mS/cm
TMP : 94 mmHg
Venous Pressure : 61 mmHg
Arterial Pressure : 0 mmHg
Ultrafiltrasi : 0,58 L/jam
DP : -33 mmHg
Spuit 10cc yang berisi heparin 3000 IU dipasang ketempat syringe
pump di mesin HD kemudian atur kecepatan syringe pump 2,0
mL/jam
13.10 Menekan tombol Blood Pump dan UF dialyse, proses hemodialisis
di mulai
13.25-14.30 Pasien tertidur selama menjalani proses hemodialisis
14.40 Pasien berbincang dengan dokter muda.
14.50 Pasien berbicara dengan keluarga pasien di samping tempat tidur
pasien.
15.00 Pasien kembali tidur
15.30 Alarm berbunyi menandakan heparin pada syringe punmp sudah
habis
15.45 Pasien terbangun
15.55 Persiapan terminasi hemodialisis
16.15 Qb diturunkan menjadi 125 mL/menit dan ultrafiltrasi rate
dikembalikan pada posisi 0
16.30 Pasien diberitahu bahwa waktu hemodialisis hampir selesai.
F. POST HEMODIALISA
JAM KETERANGAN
16.40 Alarm berbunyi tanda hemodialisa telah selesai. Kemudian dokter
muda mengukur tanda-tanda vital pasien.
16.40 Hasil pemeriksaan TTV:
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,7°C
12.45 Mencuci tangan
Memasang sarung tangan
Pompa darah dimatikan
Lepaskan AVF inlet dari pasien dan lakukan penekanan
pada bekas pungsi ±10 menit
Putar pompa darah dengan Qb 100ml/menit sampai darah
berada pada ujung ABL
Hubungkan ABL dengan infuset dengan menggunakan
konektor
Buka klem infuset dan putar kembali pompa darah dengan
kecepatan 100ml/menit
Lakukan penekanan secara intermiten pada VBL untuk
mengurangi jumlah darah yang tertinggal pada dialiser
Setelah cairan NaCl pada buble trup berwarna merah muda,
pompa darah dimatikan, segera klem VBL dan AVF outlet
Lepaskan AVF outlet dari pasien dan lakukan penekanan
pada berkas punksi
Lepaskan semua alat-alat dari mesin dan buang ke tempat
yang telah disediakan
Observasi kembali tanda-tanda vital, kesadaran dan keluhan
pasien
Setelah perdarahan pada bekas punksi berhenti, bubuhi
antibiotik (levasitin powder) dan tutup dengan kassa
kemudia fiksasi
Balut dengan verband gulung pada pungsi arteri brachilais
Timbang berat badan
Lakukan pencatatan dan pelaporan
Bersihkan alat
Mencuci tangan
16.50 Memberitahu pasien proses hemodialisa telah selesai, kemudian
meminta pasien mengukur berat badan. Hasilnya BB=50,24 Kg
16.55 Pasien bersiap untuk kembali ke rumah
17.00 Melakukan disinfeksi mesin HD setelah digunakan:
Pilih rinse menu, kemudian tekan F3
G. MENGHITUNG ADEKUASI HEMODIALISA
Untuk mengetahui hemodialysis yang dilakukan adekuat, maka dilakukan perhitungan
adekuasi hemodialisa dengan rumus :
𝑈𝑟-1
𝑈𝑅𝑅 = 100% 𝑥 ( 1 − )
𝑈𝑟0
Dimana:
URR : Ureum reduction ratio
Ur1 : kadar Ureum setelah hemodialisa
Ur0 : kadar Ureum sebelum hemodialisa
𝑈𝑟-1
𝑈𝑅𝑅 = 100% 𝑥 (1 − )
𝑈𝑟0
82,5
𝑈𝑅𝑅 = 100% 𝑥 ( 1 − )
132
𝑈𝑅𝑅 = 100% 𝑥 ( 1 − 0,62)
𝑈𝑅𝑅 = 100% 𝑥 0,38)
𝑈𝑅𝑅 = 38 %
Berdasarkan hasil perhitungan URR dimana nilai normal 60-80%, pada perhitungan URR
pada pasien ini hasil URR menunjukkan nilai URR 38 % yang menandakan proses