RPP Ikatan Ion

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 33

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

IKATAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL STAD

NAMA : Windi Pujiwati


NIM : RSA1C115032

DOSEN PENGAMPU: Drs. Fuldiaratman, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA PGMIPA-U


JURUSAN PMIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi pokok : Kecenderungan unsur untuk mencapai
kestabilan, struktur Lewis dan ikatan ion
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalamberinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 :Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


KD dari KI 1
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

Indikator:
1.1.1 Mengucapkan salam ketika memasuki ruangan kelas
1.1.2 Mengucapkan syukur kepada Tuhan YME
KD dari KI 2
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

Indikator:
2.1.1 Menunjukan perilaku ilmiah dalam belajar
2.1.2 Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan
melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab.

KD dari KI 3
3.1 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul)
materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.

Indicator :
3.1.1 Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya
dengan cara berikatan dengan unsur lain.
3.1.2 Menjelaskan hubungan antara susunan elektron valensi dengan struktur Lewis
3.1.3 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion
:
KD dari KI 4
4.1.1 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion,
ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar
partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.

Indikator:

4.1.1 Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet).
4.1.2 Menggambarkan elektron valensi suatu unsur menggunakan struktur Lewis.
4.1.3 Menggambarkan proses terbentuknya ikatan ion

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk


mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain
2. Melalui diskusi siwa dapat menggambarkan susunan elektron valensi atom
gas mulia(duplet dan oktet)
3. Melalui diskusi siwa dapat menggambarkan susunan elektron valensi bukan
gas mulia(struktur Lewis)
4. Melalui diskusi Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan ikatan ion
dan contoh senyawanya

D. Materi Pembelajaran
 Kecenderungan unsur untuk mencapai kestabilan dan Ikatan ion
Ikatan kimia merupakan adanya kecenderungan atom-atom unsur saling berikatan
untuk mencapai struktur yang stabil dengan membentuk suatu ikatan. Dan ini dikarenakan
terdapatnya segolongan unsur-unsur yang sudah memiliki susunan elektron stabil yaitu
unsur dari golongan Gas Mulia dalam tabel periodik terdapat pada golongan VIIIA,
ternyata karena unsur-unsur golongan gas mulia mempunyai struktur elektron dengan 8
elektron (oktet) di kulit terluarnya kecuali He dengan 2 elektron (duplet).
:
ELEKTRON
UNSUR KONFIGURASIELEKTRON
VALENSI
2He10Ne 22 8 2

18Ar 288 8

36Kr 2 8 18 8 8

54Xe 2 8 18 18 8 8

86Rn 2 8 18 32 18 8 8

Menurut G.N. Lewis dan W. Kossel, Unsur-unsur yang tidak mempunyai


konfigurasi elektron gas mulia (konfigurasi stabil) cenderung ingin memiliki konfigurasi
elektron yang stabil tersebut, hal ini yang merupakan salah satu penyebab terjadi ikatan
kimia.
A. LAMBANG LEWIS
Lewis membuat penulisan konfigurasi elektron valensi dari atom-atom yang
berikatan dengan menggunakan tanda yang disebut lambang Lewis yaitu dengan cara
menuliskan lambang atom dan dikelilingi tanda-tanda biasanya dengan titik atau silang
yang menyatakan jumlah elektron valensi atom tersebut.

B. IKATAN ION (IKATAN ELEKTROVALEN)


Ikatan ion yaitu ikatan yang terbentuk sebagai akibat adanya gaya tarik menarik
antara ion positif (atom yang melepaskan elektron) dan ion negatif (atom yang menerima
elektron).
Ikatan ion terbentuk antara:
a. ion positif (unsur logam) dengan ion negatif(unsur nonlogam),

:
b. atom-atom berenergi potensial ionisasi kecil (Atom-atom unsur golongan IA, IIA),
dengan atom-atom berafinitas elektron besar (atom-atom unsure golongan VIA,
VIIA),
c. atom-atom dengan keelektronegatifan kecil dengan atom-atom yang mempunyai
keelektronegatifan besar.

Contoh:
Ikatan antara 11Na dengan 17Cl
KLM
11Na : 2 8 1 → melepas 1 elektron, membentuk Na+ : 2 8
17Cl : 2 8 7 ¬ menerima 1 elektron, membentuk Cl– : 2 8 8
Na  Na+ + e–
Cl + e–  Cl–
–––––––––––––––––––– +
Na + Cl  Na+ + Cl–
Na+ + Cl– membentuk ikatan ion NaCl (natrium klorida)

Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut.


a. Dalam bentuk padatan tidak menghantar listrik karena partikel-partikel ionnya
terikat kuat pada kisi, sehingga tidak ada elektron yang bebas bergerak.
b. Leburan dan larutannya menghantarkan listrik.
c. Umumnya berupa zat padat kristal yang permukaannya keras dan sukar digores.
d. Titik leleh dan titik didihnya tinggi.
e. Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut nonpolar.

C. IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur
nonlogam yang lain dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron. Adakalanya dua
atom dapat menggunakan lebih dari satu pasang elektron. Apabila yang digunakan
bersama dua pasang atau tiga pasang maka akan terbentuk ikatan kovalen rangkap dua
:
atau rangkap tiga. Jumlah elektron valensi yang digunakan untuk berikatan tergantung
pada kebutuhan tiap atom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia (kaidah
duplet atau oktet).

Apabila dua atom hidrogen membentuk ikatan maka masing-masing atom


menyumbangkan. Sebuah elektron dan membentuk sepasang elektron yang digunakan
bersama. Sepasang elektron bisa digantikan dengan sebuah garis yang
disebut tangan ikatan yaitu H : H atau H – H Jumlah tangan dapat menggambarkan
jumlah ikatan dalam suatu senyawa kovalen.

Pada molekul H2 di atas ikatannya disebut ikatan kovalen tunggal. Molekul


O2 terjadi dari dua atom oksigen dengan ikatan kovalen rangkap, sedangkan pada
molekul N2 terdapat tiga ikatan kovalen yang disebut ikatan kovalen rangkap tiga.
O: :O atau O = O

Sifat-sifat senyawa kovalen sebagai berikut.


a. Pada suhu kamar umumnya berupa gas (misal H2, O2, N2, Cl2, CO2), cair
(misalnya: H2O dan HCl), ataupun berupa padatan.
b. Titik didih dan titik lelehnya rendah, karena gaya tarik-menarik antarmolekulnya
lemah meskipun ikatan antaratomnya kuat.
c. Larut dalam pelarut nonpolar dan beberapa di antaranya dapat berinteraksi dengan
pelarut polar.
d. Larutannya dalam air ada yang menghantar arus listrik (misal HCl) tetapi sebagian
besar tidak dapat menghantarkan arus listrik, baik padatan, leburan, atau
larutannya.

D. IKATAN KOVALEN KOORDINASI


Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terjadi karena pasangan
elektron yang dipakai bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan. Ikatan
kovalen koordinat dapat terjadi antara suatu atom yang mempunyai pasangan elektron
:
bebas dan sudah mencapai konfigurasi oktet dengan atom lain yang membutuhkan dua
elektron dan belum mencapai konfigurasi oktet.

E. POLARISASI IKATAN KOVALEN


Perbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran senyawa.
Adanya perbedaan keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan
lebih tertarik ke salah satu unsur sehingga membentuk dipol. Adanya dipol inilah yang
menyebabkan senyawa menjadi polar.

Pada senyawa HCl, pasangan elektron milik bersama akan lebih dekat pada Cl
karena daya tarik terhadap elektronnya lebih besar dibandingkan H. Hal itu
menyebabkan terjadinya polarisasi pada ikatan H – Cl. Atom Cl lebih negatif daripada
atom H, hal tersebut menyebabkan terjadinya ikatan kovalen polar.

Contoh:
1) Senyawa kovalen polar: HCl, HBr, HI, HF, H2O, NH3.
2) Senyawa kovalen nonpolar: H2, O2, Cl2, N2, CH4, C6H6, BF3.

Pada ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran senyawanya
ditentukan oleh hal-hal berikut.

1) Jumlah momen dipol, jika jumlah momen dipol = 0, senyawanya bersifat


nonpolar. Jika momen dipol tidak sama dengan 0 maka senyawanya bersifat
polar. Besarnya momen dipol suatu senyawa dapat diketahui dengan: m= d x l
Di mana: m = momen dipol dalam satuan Debye (D)
d = muatan dalam satuan elektrostatis (ses)
l = jarak dalam satuan cm
2) Bentuk molekul, jika bentuk molekulnya simetris maka senyawanya bersifat
nonpolar, sedangkan jika bentuk molekulnya tidak simetris maka senyawanya
bersifat polar.

:
F. IKATAN LOGAM
Logam mempunyai sifat-sifat antara lain:
a. pada suhu kamar umumnya padat,
b. mengilap,
c. menghantarkan panas dan listrik dengan baik,
d. dapat ditempa dan dibentuk.

Dalam bentuk padat, atom-atom logam tersusun dalam susunan yang sangat rapat
(closely packed). Susunan logam terdiri atas ion-ion logam dalam lautan elektron. Dalam
susunan seperti ini elektron valensinya relatif bebas bergerak dan tidak terpaku pada
salah satu inti atom. Ikatan logam terjadi akibat interaksi antara elektron valensi yang
bebas bergerak dengan inti atau kation-kation logam yang menghasilkan gaya tarik.

E.PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN:


 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi
 Model : STAD

:
F. Alat / Bahan/ Sumber Belajar
 Buku Kimia Kelas X
 Laptop dan LCD
 LKS

G. Langkah-langkahKegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
No. Tahap Uraian Kegiatan
Waktu
1. Kegiatan Awal : Fase Menyampaikan tujuan dan
memotivasi
10
a. Guru mengucapkan salam pembuka. Menit

b. Guru mempersilahkan siswa untuk


berdoa terlebih dahulu sebelum
memulai pelajaran.
c. Guru memeriksa kehadiran siswa
d. Prasyarat:
Guru menyampaikan pengetahuan
prasyarat yang harus dimiliki siswa yaitu
konfigurasi electron dan sifat
keperiodikan unsur
e. Motivasi:
guru memotivasi siswa dengan
menanyakan” pernahkah kalian melihat
orang yang menari dengan berpegangan
tangan? Sama halnya dengan penari,
suatu unsure juga memiliki tangan untuk
berikatan dengan tujuan untuk
mencapai kestabilan”
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti : Fase mengamati dan menanya


a. Guru membagi siswa kedalam kelompok
 Eksplorasi 105
heterogen. Satu kelompok terdiri dari 4-
menit
5 orang.
Guru menjelaskan materi melalui
media dan Siswa mengamati.
b. Guru mempersilahkan siswa jika ada
yang bertanya.
Guru membagi LKS dan siswa
 Elaborasi
mengerjakannya secara berkelompok
Fase mengumpulkan informasi
Siswa mencari data dari berbagai
sumber untuk menjawab soal LKS
Fase mengasosiasi
Masing-masing kelompok
menghubungkan data-data yang ada
untuk menjawab LKS
 Konfirmasi Fase mengkomunikasikan
Guru meminta siswa perwakilan setiap
kelompok untuk menyampaikan hasil
diskusi
c. Guru mengkonfirmasi jawaban siswa
d. Guru meminta siswa untuk bertanya
3. Kegiatan Akhir : a. Guru memberi soal evaluasi yang 20
dikerjakan secara individu Menit
b. Guru dan siswa bersama – sama
menyimpulkan materi pembelajaran.
c. Guru menginformasikan materi
pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya.
d. Guru mengucapkan salam penutup.
Lampiran 1

LKS (Lembar
Kerja Siswa)

KEGI ATAN 1 Susunan Elektron Gas Mulia


Lengkapi tabel berikut

No Atom Susunan Elektron Elektron Valensi


1 2 He 2 2
2 10 Ne 2.8 8
3 18 Ar
4 36 Kr
5 54 Xe
6 86 Rn

Pertanyaan :

1. Berdasarkan table kegiatan di atas, berapa elektron terluar yang dimiliki oleh unsur
Helium?

Jawab :

2. Berdasarkan table kegiatan di atas, berapa electron terluar yang dimiliki oleh
unsur Neon, Argon, Kripton, Xenon dan Radon?
Jawab :

Kesimpulan:

Apabila susunan electron yang dimiliki unsur-unsur gas mulia adalah susunan
electron stabil, simpulkan bagaimana ciri-ciri susunan electron stabil!
Kegiatan 2

Lengkapi pernyataan di bawah ini dengan menuliskan jawaban sesuai kata -


kata kunci yang tersedia pada kotak
1) Konfigurasi duplet 6) Konfigurasi octet
2) Stabil 7) 8
3) Ikatan
4) Oktet
5) Serah- terima

Unsur gas mulia merupakan unsur yang paling ……...


Kestabilan ini disebabkan karena susunan elektronnya berjumlah
……… elektron di kulit terluar, kecuali helium (mempunyai konfigurasi
elektron penuh). Hal ini dikenal dengan ………., kecuali helium dengan
………….. (2 elektron pada kulit terluar). Unsur-unsur lain dapat
mencapai konfigurasi oktet dengan membentuk
……….agar dapat menyamakan konfigurasi elektronnya dengan konfigurasi
elektron gas mulia terdekat. Kecenderungan ini disebut aturan
……….. Konfigurasi oktet (konfigurasi stabil gas mulia) dapat dicapai
dengan Melepas, Menangkap, atau Memasangkan elektron. Ikatan ion
terjadi karena ………. electron yang berbeda muatan
Kegiatan 3

Lengkapi tabel berikut untuk tabel ion mencapai kestabilan!

Ion untuk Mencapai Kestabilan


Lambang Sesuai Aturan Oktet
Unsur Konfigurasi elektron
Lewis Membentuk Membentuk ion
ion positif negatif
11 Na 2 8 1 Na Na+ -

20 Ca ........ Ca ...... .......

13 Al ........ Al ...... ......

9F ........ F ........ ......

17 Cl ........ Cl ....... ..........

16 S ........ S ...... .......

10 Ne ........ Ne ........ ........

18 Ar .......... Ar ......... ........


KEGIATAN 4 : STRUKTUR LEWIS

1. Perhatikan data pada tabel berikut! Perhatikan contoh dan lengkapilah titik-titik

pada tabel di baw ah ini!

Golongan Unsur Konfigurasi Konfigurasi Elektron Lambang Lewis

Elekron Elekron Valensi

Berdasarkan Berdasarkan

Kulit Bilangan Kuantum

IA 11Na 281 1s2 2s2 2p6 3s1 1 Na●

IIA 20 Ca 2882 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 2 ●Ca●

4s2

IA 3 Li ........................... ............................... ................ .......................

IIA 12 Mg ........................... ............................... ................ .......................

IIIA 13 Al ........................... ............................... ................ .......................

IVA 6C ........................... ............................... ................ .......................

VA 15 P ........................... ............................... ................ .......................


VIA 8O ........................... ............................... ................ .......................

VIIA 17 Cl ........................... ............................... ................ .......................

VIIIA 2 He ........................... ............................... ................ .......................

VIIIA 10 Ne ........................... ............................... ................ .......................

Dari data pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa :

Kegiatan 5

IKATAN ION

Ikatan ion yang terjadi pada

Natrium Klorida a.

Konfigurasi electron Na dan

Cl
 Na : 2, 8, 1
 Cl : 2, 8, 7
b. Konfigurasi Pembentukan ion
 Na+ : 2, 8
 Cl- : 2, 8, 8
c. Menuliskan persamaan pembentukan ion Na dan Cl
 Persamaan pembentukan ion Na+
Na  Na+ + e-

 Persamaan pembentukan ion Cl-


Cl + e-
 Cl-

d. Menggabungkan kedua persamaan pembentukan ion Na dan Cl


Na  Na+ + e-

Cl + e-  Cl-

Na + Cl  NaCl

e. Menuliskan senyawa yang terbentuk


Senyawa yang terbentuk adalah NaCl

1. Ikatan ion yang terjadi pada Kalium


Iodida a. Konfigurasi electron K
dan I
 19 K : ……..
 53 I : 2, 8, 18, 18, 7
b. Konfigurasi pembentukan ion
 …… : 2, 8, 8
 I- : 2,……,……..
c. Menuliskan persamaan pembentukan ion
 Persamaan pembentukan ion K +
K
…..
+ e-

 Persamaan pembentukan ion I-


…… + e-  ……
d. Menggabungkan kedua persamaan pembentukan ion K
dan I K ….. + e-

…… + e-  ……

….. + I
 …..

e. Menuliskan senyawa yang terbentuk


Senyawa yang terbentuk adalah…..

2. Ikatan ion yang terjadi pada Magnesium


Klorida
a. Konfigurasi electron Mg dan Cl
 12 Mg : 2,…..,….
 17 Cl : 2,…..,….
b. Konfigurasi pembentukan ion
 Mg2+ : 2, 8
 Cl- : 2, …..,…..
c. Menuliskan persamaan pembentukan ion
 Persamaan pembentukan ion Mg2+
Mg  Mg2+ + ….

 Persamaan pembentukan ion Cl-


Cl +……
 Cl-

d. Menggabungkan kedua persamaan pembentukan ion Mg dan Cl


Mg  Mg2+ + …. (x1) Mg  Mg2+ + ….

Cl +……  Cl- (x2) 2Cl +……  2Cl-

Mg + 2Cl  …….

e. Menuliskan senyawa yang terbentuk


Senyawa yang terbentuk adalah ……
3. Ikatan ion yang terjadi pada Magnesium
Oksida
a. Konfigurasi electron Mg dan O
 12 Mg : 2,…..,….
 8O : 2,…..,….
b. Konfigurasi pembentukan ion
 Mg2+ : 2, 8
 O2- : 2, …..,…..
c. Menuliskan persamaan
pembentukan ion
 Persamaan pembentukan ion Mg2+
Mg  Mg2+ + ….

 Persamaan pembentukan ion O2-


O +……
 O2-

d. Menggabungkan kedua persamaan pembentukan ion Mg


dan O Mg  Mg2+ + ….

O + 2e 
O2-

Mg + . . . 
....

Senyawa yang terbentuk adalah …


Lampiran 2. Lembar penilaian

1. PENILAIAN UNTUK TES KOGNITIF (PENGETAHUAN)


Aspek yang
Penilaian
dinilai
Total
No jawaban Nilai
Nama siswa
yang benar (a x 10)
(a)
1
2
3
4
5 …dst

2. PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF)


No. Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
Mengagumi dan menyadari konsep reaksi
1. redoks sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Perilaku ingin tahu
3. Perilaku kritis dan cermat

Perilaku cepat tanggap (responsif) dan


4.
inisiatif (proaktif)

5. Perilaku ulet dan kerjasama

6. Perilaku toleran dan santun

7. Perilaku jujur dan bijaksana


RUBRIK PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF)
Aspek yang Skor
No. Rubrik
dinilai
1 Mengagumi dan 3 Menunjukkan rasa kagum dan tertarik secara eksplisit terhadap
menyadari ikatan ikatan kimia sebagai wujud kebesaran Tuhan
kimia sebagai 2 Kurang menunjukkan rasa kagum dan tertarik secara eksplisit
wujud kebesaran terhadap ikatan kimia sebagai wujud kebesaran Tuhan
Tuhan. 1 Belum menunjukkan rasa kagum dan tertarik secara eksplisit
terhadap ikatan kimia sebagai wujud kebesaran Tuhan
2 Memiliki rasa 3 Menunjukkan perilaku ingin tahu yang besar terhadap contoh-
ingin tahu contoh dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan
video/animasi yang ditayangkan
2 Kurang menunjukkan perilaku ingin tahu yang besar terhadap
contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan
video/animasi yang ditayangkan
1 Belum menunjukkan perilaku ingin tahu yang terhadap contoh-
contoh dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan
video/animasi yang ditayangkan
3 Memiliki sikap 3 Sangat kritis dan cermat dalam menangkap materi yang
kritis dan cermat ditayangkan dengan video/animasi dan dapat
mengungkapkannya saat diskusi kelompok
2 Kurang kritis dan cermat dalam menangkap materi yang
ditayangkan dengan video/animasi dan tidak dapat
mengungkapkannya saat diskusi kelompok
3 Tidak kritis dan cermat dalam menangkap materi yang
ditayangkan dengan video/animasi dan tidak dapat
mengungkapkannya saat diskusi kelompok
4 Memiliki sikap 3 Menunjukkan sikap cepat tanggap (responsif) pada masalah dan
cepat tanggap memiliki inisiatif (proaktif) untuk memecahkannya.
(responsif) pada 2 Menunjukkan sikap cepat tanggap (responsif) pada masalah tapi
masalah dan tidak disertai inisiatif (proaktif) untuk memecahkannya.
memiliki inisiatif 1 Tidak menunjukkan sikap responsive pada masalah dan juga
(proaktif) untuk tidak memiliki inisiatif untuk memecahkannya
memecahkannya.

5 Memiliki 3 Ulet dalam mencari informasi untuk menyelesaikan tugas diskusi


perilaku ulet dan dan menunjukkan kerjasama yang baik dalam kelompok.
kerjasama 2 Ulet dalam mencari informasi untuk menyelesaikan tugas diskusi
tapi kurang mau bekerjasama dalam kelompok.
1 Tidak ulet dalam mencari informasi untuk menyelesaikan tugas
diskusi dan tidak menunjukkan kerjasama dalam kelompok.
6 Memiliki 3 Menunjukkan sikap toleran dan santun ketika berdiskusi baik
Perilaku toleran dalam kelompok dan dalam kelas.
dan santun 2 Kurang menunjukkan sikap toleran dan santun ketika berdiskusi
baik dalam kelompok dan dalam kelas.
1 Tidak menunjukkan sikap toleran dan santun ketika berdiskusi
baik dalam kelompok dan dalam kelas.
7 Memiliki 3 Jujur dalam melaporkan hasil diskusi dan mengerjakan soal tes
perilaku jujur yang diberikan.
2 Jujur dalam melaporkan hasil diskusi tapi tidak jujur dalam
mengerjakan soal tes yang diberikan.
1 Tidak jujur dalam melaporkan hasil diskusi dan juga dalam
mengerjakan soal tes yang diberikan.

3. PENILAIAN DISKUSI KELOMPOK DAN PRESENTASI


No. Aspek yang dinilai 4 3 2 1 Keterangan
Keaktifan siswa dalam berdiskusi dan
1. keterampilan siswa dalam
bertanya/menyanggah
Keterampilan siswa dalam
2.
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.

RUBRIK PENILAIAN KINERJA


Aspek Skor Kriteria
Keaktifan siswa 4 Siswa melakukan diskusi dengan aktif, berani mengemukakan
pendapat, tidak mengganggu jalannya diskusi dan bertanggung
dalam berdiskusi
jawab terhadap hasil diskusinya.
dan keterampilan Siswa melakukan diskusi dengan aktif, berani mengemukakan
3 pendapat, dan bertanggung jawab terhadap hasil diskusinya,
siswa dalam
tetapai mengganggu jalannya diskusi.
bertanya Siswa melakukan diskusi dengan aktif, berani mengemukakan
2 pendapat, namun kurang bertanggung jawab terhadap hasil
/menyanggah
diskusinya dan mengganggu jalannya diskusi.
Siswa melakukan diskusi dengan aktif, namun tidak berani
1 mengemukakan pendapat, kurang bertanggung jawab terhadap
hasil diskusinya dan mengganggu jalannya diskusi.

Keterampilan siswa Mempresentasikan hasil diskusi secara terstruktur, ilmiah,


4
terbuka dan memuaskan.
dalam
3 Mempresentasikan hasil diskusi secara terstruktur, ilmiah,
mempresentasikan namun kurang terbuka.
hasil diskusi 2 Mempresentasikan hasil diskusi secara terstruktur, namun
kurang ilmiah.
kelompoknya. 1 Kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi
Kunci Jawaban LKS (Lembar Kerja Siswa)

KEGIATAN 1 Susunan Elektron Gas Mulia

Lengkapi tabel berikut

No Atom Susunan Elektron Elektron Valensi


1 2 He 2 2
2 10 Ne 28 8
3 18 Ar 288 8
4 36 Kr 2 8 18 8 8
5 54 Xe 2 8 18 18 8 8
6 86 Rn 2 8 18 32 18 8 8

Pertanyaan :

1. Berda s a rka n ta bl e kegi a ta n di a ta s , bera pa el ektron terl ua r ya ng di mi l i ki ol eh uns


ur Hel i um?

- Unsur helium memiliki 2 buah elektron terluar

3. Berdasarkan table kegiatan di atas, berapa electron terluar yang dimiliki oleh
unsur Neon, Argon, Kripton, Xenon dan Radon?

- Unsur Neon, Argon, Kripton, Xenon dan Radon memiliki 8 buah ele ktron terluar

Kegiatan 2
.Lengkapi pernyataan di bawah ini dengan menuliskan jawaban sesuai kata - kata
kunci yangtersedia pada kotak

1) Konfigurasi duplet 6) Konfigurasi oktet


2) Stabil 7) 8
3) Ikatan
4) Oktet
5) Serah- terima

Unsur gas mulia merupakan unsur yang paling Stabil. Kestabilan ini
disebabkan karena susunan elektronnya berjumlah 8 elektron di kulit
terluar, kecuali helium (mempunyai konfigurasi elektron penuh). Hal ini
dikenal dengan Konfigurasi Oktet, kecuali helium dengan Konfigurasi
duplet (2 elektron pada kulit terluar).
Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dengan membentuk
Ikatan agar dapat menyamakan konfigurasi elektronnya dengan
konfigurasi elektron gas mulia terdekat. Kecenderungan ini disebut aturan
Oktet. Konfigurasi oktet (konfigurasi stabil gas mulia) dapat dicapai
dengan Melepas, Menangkap, atau Memasangkan elektron. Ikatan ion
terjadi karena Serah-terima elektron yang berbeda muatan
Kegiatan 3

Lengkapi tabel berikut untuk tabel ion mencapai kestabilan!

Ion untuk Mencapai Kestabilan


Lambang Sesuai Aturan Oktet
Unsur Konfigurasi elektron
Lewis Membentuk Membentuk ion
ion positif negatif

11 Na 2 8 1 Na Na+ -

20 Ca 2882 Ca - -

13 Al 2883 Al Al3+ -

9F 27 F - F-

17 Cl 287 Cl - Cl-

16 S 286 S - S-2

10 Ne 28 Ne - -

18 Ar 288 Ar - -
KEGIATAN 4 : STRUKTUR LEWIS

1. Perhatikan data pada tabel berikut! Perhatikan contoh dan lengkapilah titik -titik

pada tabel di baw ah ini!

Golongan Unsur Konfigurasi Konfigurasi Elektron Lambang Lewis

Elekron Elekron Valensi

Berdasarkan Berdasarkan

Kulit Bilangan Kuantum

IA 11Na 281 1s2 2s2 2p6 3s1 1 Na●

IIA 20 Ca 2882 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 2 ●Ca●

4s2

IA 3 Li 21 1s2 2s1 1 Li●

IIA 12 Mg 282 1s2 2s2 2p6 3s2 ●Mg●

IIIA 13 Al 283 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 3 ●


●Al●
IVA 6C 24 1s2 2s2 2p2 4

VA 15 P 285 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 5

VIA 8O 26 1s2 2s2 2p4 6

VIIA 17 Cl 2 8 7. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 7

VIIIA 2 He 2 1s2 2

VIIIA 10 Ne 28 1s2 2s2 2p6 8

Dari data pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa :

Prinsip dalam menggambarkan struktur Lewis suatu molekul adalah mengupayakan


agar elektron di sekitar atom dalam setiap molekul berjumlah delapan atau mengikuti
aturan oktet. Dengan memiliki elektron sebanyak 8 setiap atom diharapkan menjadi
stabil dengan membentuk ikatan.

Untuk itu sebelum dapat menggambar struktur Lewis suatu molekul harus memahami
bagaimana menentukan konfigurasi elektron setiap atom. Biasanya dalam soal-soal
disertai dengan data nomor atom setiap unsur yang akan digunakan, tujuannya tidak
lain agar dapat menuliskan konfigurasi elektronnya sehingga elektron valensinya juga
dapat diketahui
Kegiatan 5

Ikatan ion yang terjadi pada Natrium Klorida

1. Konfigurasi electron Na dan Cl


 Na : 2, 8, 1
 Cl : 2, 8, 7
2. Konfigurasi Pembentukan ion
 Na+ : 2, 8
 Cl- : 2, 8, 8
3. Menuliskan persamaan pembentukan ion Na dan Cl
 Persamaan pembentukan ion Na+
Na  Na+ + e-

 Persamaan pembentukan ion Cl-


Cl + e-
 Cl-

4. Menggabungkan kedua persamaan pembentukan ion Na dan Cl


Na  Na+ + e-

Cl + e-
 Cl-

Na + Cl  NaCl

5. Menuliskan senyawa yang terbentuk


Senyawa yang terbentuk adalah NaCl
1. Ikatan ion yang terjadi pada
Kalium Iodida a. Konfigurasi
electron K dan I
 19 K :2 8 8 1
 53 I :2 8
18 18 7 b. Konfigurasi
pembentukan ion
 K+ : 2, 8, 8
 I- : 2 8 18 18 8
c. Menuliskan persamaan pembentukan ion
 Persamaan pembentukan ion K +
K  K++ e-

 Persamaan pembentukan ion I-


I++ e-  I

d. Menggabungkan kedua persamaan pembentukan


ion K dan I K  K+ + e-

I+ + e-  I K+ I  KI

e. Menuliskan senyawa yang


terbentuk
Senyawa yang terbentuk adalah KI

2. Ikatan ion yang terjadi pada


Magnesium Klorida a.
Konfigurasi elektron Mg dan Cl
12 Mg :2 8 2

17 Cl :2 8 7
b. Konfigurasi pembentukan ion
Mg2+ : 2 8

Cl- :2 8 8

c. Menuliskan persamaan pembentukan ion


 Persamaan pembentukan ion Mg2+
Mg  Mg2+ + 2e-

 Persamaan pembentukan ion Cl-


Cl + e-  Cl-

d. Menggabungkan kedua persamaan pembentukan ion Mg dan Cl


Mg  Mg2+ + e- (x1) Mg  Mg2+ + 2e-

Cl + e-  Cl- (x2) 2Cl + 2e-  2Cl-

Mg + 2Cl  MgCl2

e. Menuliskan senyawa yang terbentuk


Senyawa yang terbentuk adalah MgCl2

3. Ikatan ion yang terjadi pada Magnesium


Oksida
a. Konfigurasi electron Mg dan O
12 Mg :2 8 2

8O :2 6

b. Konfigurasi
pembentukan ion
 Mg2+ : 2, 8
 O2- :2 8
c. Menuliskan persamaan
pembentukan ion
 Persamaan pembentukan ion Mg2+
Mg  Mg2+ + 2e-
 Persamaan pembentukan
ion O2-
O + 2e-  O2-

d. Menggabungkan kedua persamaan pembentukan ion Mg


dan O Mg  Mg2+ + 2e-

O + 2e 
O2-

Mg + O  MgO

Senyawa yang terbentuk adalah

MgO

You might also like