Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI PERTANIAN
“Teknik Biakan Murni”

OLEH:

NAMA : ASLAM ABDILLAH


NIM : D1B1 16 078
KELOMPOK: 4 (Dua) Sheet 2
KELAS : AGT-B

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknik aseptis sangat penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang

memerlukan ketelitian yang akurat disamping kesterilan yang harus selalu dijaga

agar terbebas dari kontaminan yang dapat mencemari populasi mikroba di alam

sekitar kita sangat besar dan kompleks. Beratus-ratus spesies berbagai mikroba

biasanya di penuhi bermacam-macam bagian tubuh kita, termasuk mulut, saluran

pencernaan, dan kulit. Sekalipun bersih masih tetap terdapat beribu-ribu

mikroorganisme sehingga diperlukan teknik yang dapat meminimalisirnya seperti

pengisolasian.

Alat-alat yang digunakan dalam perkembangbiakan harus disterilisasikan

terlebih dahulu. Hal ini bertujuan supaya tidak ada lagi mikroorganisme lain atau

mikroorganisme yang tidak diinginkan hingga pada media yang di gunakan dalam

proses praktikum tersebut, sehingga pertumbuhan mikroorganisme yang akan

dibiakkan dalam media tersebut tumbuh dengan baik.

Memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan untuk

menumbuhkan mikroorganisme di dalamnya harus memperhatikan berbagi

macam ketentuan seperti jika kita ingin membuat medium untuk organisme bersel

tunggal, biasanya air sangat penting sebagai komponen utama protoplasmanya

serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium agar padat,

digunakan agar-agar. Bahan agar yang utama adalah galaktan (komplek

karbohidrat yang diekstrak dari alga genus Gelidium). Agar akan larut atau cair

pada suhu hampir 100oC dan akan cair apabila kurang lebih 43oC.
Agar merupakan media tumbuh yang ideal yang diperkenalkan melalui

metode bacteriological. Salah satu teknik dasar dalam analisa mikrobiologi adalah

teknik transfer aseptis (suatu metode atau teknik di dalam memindahkan atau

mentransfer kultur bakteria dari satu tempat ke tempat lain secara aseptis agar

tidak terjadi kontaminasi oleh mikroba lain ke dalam kultur). Teknik ini sangat

esensial dan kunci keberhasilan prosedur mikrobia yang harus diketahui oleh

seorang yang hendak melakukan analisis mikrobiologi. Pengambilan sampel harus

dilakukan secara statistik agar tidak bias, jadi secara acak (random sampling).

Selain itu, digunakan teknik aseptis selama pengambilan sampel agar tidak terjadi

pencemaran. Alat-alat yang digunakan harus steril.

Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau

memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur

murni atau biakan murni. Ada beberapa cara umum yang dapat dilakukan untuk

mengisolasi mikroba antara lain, untuk mengisolasi bakteri dapat dilakukan

dengan cara goresan (streak plate), cara taburan atau tuang (pour palte), cara sebar

(spread plate), cara pengenceran (dilution method), serta mikromanipulator.

Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan praktikum teknik biakan murni.

1.2. Tujuan dan kegunaan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melatih praktikan cara membuat

biakkan murni dengan metode pengenceran dan metode gores.

Kegunaan pada praktikum kali ini adalah praktikan dapat membuat

biakkan murni dengan metode pengenceran dan metode gores.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme sangat erat kaitanya dengan kehidupan kita, ada beberapa

diantaranya bermanfaat dan ada pula yang merugikan. Salah satu teknik untuk

membiakan (menumbuhkan) bakteri, yang menjadi padat dan tetap tembus

pandang pada suhu inkubasi. Media yang baik adalah agar, dapat dilarutkan dalam

larutan nutrien dan bilamana menjadi gel akan tetap padat dalam kisaran

temperatur yang luas. Mikroorganisme terdapat dimana-mana didalam lingkungan

kita mereka ada pada tubuh kita, didalam tubuh kita, dan disekeliling kita. Mereka

merupakan komponen penting dalam ekosistem. Di habitat alamiahnya, mereka

hidup dalam suatu komunitas yang terdiri dari berbagai jenis mokroorganisme,

bersama spesies-spesies biologi lainnya. Didalam komunitas ini, satu spesies

mikroba dapat mempengaruhi spesies lain dengan berbagai cara-cara beberapa

bersifat menguntungkan beberapa merugikan ( Pelczar, 2006 ).

Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan

mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur murni atau biakan

murni. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu dengan cara goresan (streak

plate), cara tuang (pour plate), cara sebar (spread plate), dan mikromanipulator

(Buckle,2006).

Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage adalah harus adanya

kondisi optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakteriofage

yang paling baik dan paling utama adalah habitat inang. Sebagai contoh fage

koloni yang dijumpai di dalam pencernaan dapat diisolasi dari limbah atau pupuk

kandang. Hal ini dilakukan dengan sentifugasi atau filtrasi bahan sumbernya dan
penambahan kloroform untuk membunuh sel-sel bakterinya. (Adams, 2005).

Salah satu teknik dasar dalam analisa mikrobiologi adalah teknik transfer

aseptis. Teknik ini sangat esensial dan kunci keberhasilan prosedur mikrobial

yang harus diketahui oleh seorang yang hendak melakukan analisis mikrobiologi.

Pengambilan sampel harus dilakukan secara statistik agar tidak bias, jadi secara

acak (random sampling). Selain itu, digunakan teknik aseptis selama pengambilan

sampel agar tidak terjadi pencemaran. Alat-alat yang digunakan harus steril

(Admojo, 2009).

Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan kuantitas konstituen

seluler dan struktur organisme yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti

pertambahan jumlah, pertambahan ukuran sel, pertambahan berat atau massa dan

parameter lain. Sebagai hasil pertambahan ukuran dan pembelahan sel atau

pertambahan jumlah sel maka terjadi pertumbuhan populasi mikroba.

Terdapat beberapa faktor abiotik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri,

antara lain: suhu, kelembapan, cahaya, PH dan nutrisi. Apabila faktor-faktor

abiotik tersebut memenuhi syarat, sehingga optimum untuk pertumbuhan bakteri,

maka bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak (Lim, 2006).

Bakteri merupakan organisme kosmopolit yang dapat kita jumpai di

berbagai tempat dengan berbagai kondisi di alam ini. Mulai dari padang pasir

yang panas, sampai kutub utara yang beku kita masih dapat menjumpai bakteri.

Namun bakteri juga memiliki batasan suhu tertentu dia bisa tetap bertahan hidup

(Suyono, 2009).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu

Prakikum ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Unit

Biomelekuler Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. pada hari selasa tanggal

25 oktober 2016 pukul 08.00 WITA sampai selesai.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Lampu Bunsen, Lup

inokulasi/jarum ose dan penyebar/glass rod.

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Cawan petri berisi

Nutrient Agar (NA) steril, Koloni yang akan dimurnikan (dari praktikum 4), 10 ml

air steril dalam tabung reaksi , Cawan petri steril dan alkohol untuk mengsterilkan

tangan.

3.3. Prosedur kerja

Prosedur kerja pada pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

- Teknik penggoresan agar ( Streak plate Method).

1. Siapkan agar lempengan.

2. Goyangkan tabung reaksi yang berisi suspensi biakan.suspensi tidak boleh

membasahi kapas penutup.

3. Pijarkan lup inokulasi pada api bunsen hingga merah.

4. Dinginkan lup inokulasi.


5. Buka kapas penutup tabung dan panaskan mulut tabung, kapas penutup tetap

dipegang.

6. Dengan lup inokulasi yang dingin, ambillah 1 lupinokulasi suspensi bakteri.

7. Panaskan kembali mulut tabung dan tutup tabung dengan kapas penutup.

8. Gores lempengan agar dengan lup inokulasi. Lup inokulasi jangan melukai

lempengan agar.

9. Pijarkan lup inokulasi sebelum digunakan kembali

10. Menginkubasi piringan pada posisi telengkup, didalam kantung plastik

selama 24 jam dengan 37 C.

- Teknik agar sebar

1. Menyiapakan suspensi dari praktikum sebelumnya (Tabung 1).

2. Menyiapakan 7 buah mikrotube berisi 0,9 ml air steril.

3. Pipet 0,1 ml suspensi dari tabung 1 dan mencampurkan kedalam tabung air

steril.

4. Menggoyangkan dan memutar tabung hingga tercampur dengan baik dan

lakukan pengenceran berseri hingga tabung 7.

5. Mencelupkan penyebar (glass rod) ke dalam alkohol, lalu memanaskan

penyebar hingga alkohol terbakar habis.

6. Mendinginkan penyebar sebelum digunakan.

7. Pipet 0,1 ml cairan suspensi bakteri dari mikrotube 5, 6, dan 7 dengan

mikropipet secara terpisah.


8. Menuang suspensi bakteri dari masing-masing mikrotube dalam agar

lempengan dan menyebar dengan menggunakan batang penyebar hingga rata

dan kering.

9. Menyimpang biakan kedalam inkubator.

10. Mengamati perkembangan koloni yang terbentuk dan menghitung jumlah

koloninya.
DAFTAR PUSTAKA

Adam,M. 2006. Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.

Admojo, 2009. Pembuatan media. Journal of Bioslogos Volume 46. Diakses pada
tanggal 25 oktober 2016.

Buckle, 2007 Mikrobiologi Terapan. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.

Lim, D. 2008. Microbiology. 2nd Edition. McGrow-hill book. New york.

Pelczar, Michael. 2006. Mikrobiologi Dasar. Universitas Indonesia Press : Jakarta.

Suyono, 2009. Mikrobiologi. http://Ana. blogspot.com/pembuatan media laporan


praktikum mikrobiologi. html. Diakses pada tanggal 25 oktober 2016.

You might also like