Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT)

PADA NY. M DENGAN DIAGNOSA DEFISIT PERAWATAN DIRI

Oleh:
SRI RAHMATIYAH

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut American Nurses Association (ANA) tahun 1992, pelayanan
kesehatan di rumah merupakan perpaduan perawatan kesehatan masyarakat dan
keterampilan teknis yang terpilih dari perawat spesialis yang terdiri atas perawat
komunitas, perawat gerontologi, perawat psikiater, perawat maternitas, dan perawat
medikal bedah. Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat disimpulkan perawatan
kesehatan di rumah adalah sebagai berikut:
 Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif yang bertujuan untuk
memandirikan klien dan keluarganya.
 Pelayanan kesehatan diberikan di tempat tinggal klien dengan melibatkan klien
dan keluarganya sebagai subjek yang ikut berpartisipasi merencanakan kegiatan
pelayanan.
 Pelayanan yang dikelola oleh suatu unit atau sarana (institusi) baik aspek
administrasi maupun aspek professional dibidang kesehatan maupun non-
kesehatan (Depkes 2002 dalam Efendi dan Makhfudli, 2009).
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pelayanan primer, sekunder, dan
tersier yang berfokus pada asuhan keperawatan klien melalui kerja sama dengan
keluarga dan tim kesehatan lainnya. Sejauh ini pelayanan kesehatan yang dikenal
masyarakat dalam pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan.
Sedangkan banyak anggota keluarga yang menderita sakit dan dengan berbagai
pertimbangan terpaksa di rawat di rumah dan tidak dirawat di institusi pelayanan
kesehatan.
Tujuan perawatan kesehatan di rumah:
 Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan kualitas
hidupnya.
 Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan anggota keluarga dengan
masalah kesehatan dan kecacatan.
 Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar-keluarga.
 Membantu klien untuk tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan
perawatan yang diperlukan, rehalibitasi, atau perawatan paliatif.
 Biaya kesehatan akan lebih terkendali.
Menurut Friedman terdapat 5 fungsi keluarga, yaitu:
1. Fungsi afektif
Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar kekuatan
keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota
keluarga mengembangkan gambaran diri yang positif, peran dijalankan dengan baik,
dan penuh rasa kasih sayang.
2. Fungsi sosialisasi
Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu menghasilkan
interaksi sosial, dan individu tersebut melaksanakan perannya dalam lingkungan
sosial dan keluarga merupakan tempat individu bersosialisasi.
3. Fungsi reproduksi
Fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber
daya manusia.
4. Fungsi ekonomi
Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti makanan, pakaian,
perumahan, dan lain-lain.
5. Fungsi perawatan kleuarga
Keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan, dan asuhan
kesehatan/ keperawatan.
Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan
kesehatan memengaruhi status kesehatan keluarga dan individu.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kunjungan rumah, diharapkan keluarga dapat memberikan
perawatan pada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa sesuai dengan
kondisi pasien dan berdasarkan asuhan keperawatan yang ada.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi kepada keluarga tentang perkembangan kondisi klien
selama di rumah sakit.
b. Klarifikasi dan melengkapi data yang diperoleh dari pasien dan data sekunder
(dokumentasi medis) tentang:
1) Alasan pasien masuk ke rumah sakit,
2) Faktor predisposisi dan presipitasi
3) Genogram Keluarga
4) Psikososial dan lingkungan,
5) Persepsi keluarga tentang penyakit yang diderita klien
6) Dukungan dalam keluarga
c. Melakukan pengkajian keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan terkait
dengan Ny. M dan 5 tugas perkembangan keluarga
1) Keluarga mampu mengenal masalah yang dapat menyebabkan klien
mengalami gangguan jiwa (Defisit Perawatan Diri)
2) Keluarga mampu mengambil keputusan dalam melakukan perawatan
terhadap klien
3) Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap klien yang sakit di
rumah
4) Keluarga dapat mengidentifikasi support sistem yang ada di keluarga dan
memodifikasi lingkungan yang terapeutik yang ada di masyarakat
5) Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
d. Melakukan intervensi keperawatan yang berkaitan dengan masalah
keperawatan
e. Melakukan implementasi keperawatan yang berkaitan dengan masalah
keperawata
f. Melakukan evaluasi keperawatan yang berkaitan dengan masalah keperawatan
g. Melakukan pendidikan kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan yan
ditemukan
h. Memotivasi pihak keluarga untuk melanjutkan perawatan klien ketika sudah
pulang dari rumah sakit
i. Mendokumentasikan hasil kunjungan rumah
j. Memotivasi keluarga untuk aktif merawat pasien.
k. Mengajarkan keluarga cara memotivasi klien untuk merawat diri.
l. Mengobservasi lingkungan rumah untuk mempersiapkan kepulangan pasien.
m. Mendapatkan informasi langsung dari keluarga tentang anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa.
n. Melakukan implementasi diagnosis keperawatan yang terkait dengan diagnosis
keperawatan dan 5 tugas perkembangan keluarga.
o. Melakukan pendidikan kesehatan sesuai dengan masalah pasien.
p. Keluarga dapat membantu pasien dalam penggunaan obat secara teratur.

C. Identitas Klien
Nama : Marvello
No. RM : 036149
Usia : 38 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Penanggung jawab : Ny. Aliang/ Ny.Susilawati
Hubungan : Ibu Tiri
Alamat : Jalan Karya Baru Rt.006/Rw.002 Kel. Karya Baru Kec.
Sukarami Palembang

D. Resume Kasus Klien


Pasien masuk dengan kontak bermusuhan, mengamuk, memukul diri, tidak bisa tidur,
merusak ART, bicara dan tertawa sendiri. Penampilan tidak rapi, kurang bersih, tidak
merawat diri di rumah.

E. Pelaksanaan Kegiatan
Hari : Minggu
Tanggal : 22 Oktober 2017
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Jalan Karya Baru Rt.006/Rw.002 Kel. Karya Baru Kec. Sukarami
Palembang
Petugas : Sri Rahmatiyah

F. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi (salam terapuetik, evaluasi validasi, kontrak)
“Assalamualaikum ibu, selamat pagi saya Sri Rahmatiyah mahasiswi
keperawtan Universitas Sriwijaya yang sedang bertugas di RS Ernaldi Bahar,
saya adalah perawat yang merawat Ny. M selama saya praktek.” “Dengan Ibu
Susilawati?” Selain ibu siapa saja yang tinggal bersama Ny. M ?” “Kapan
terakhir ibu membesuk Ny. M ?” “Apakah ibu mengetahui perubahan yang
terjadi pada Ny. M selama dirawat di Rumah Sakit ?” “Bagaimana pandangan
ibu tentang keadaan yang dialami Ny. M saat ini ?” Tujuan kami melakukan
kunjungan rumah untuk memberikan informasi tentang kondisi Ny. M serta
bagaimana merawat Ny. M di rumah, bisa kita berbincang-bincang ?”
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang ?”

2. Kerja (tindakan keperawatan dari sp keluarga setiap diagnosa


keperawatan yang muncul pada klien)
“Bisakah ibu ceritakan alasan Ny. M dibawa ke RS Ernaldi Bahar ?” “Apa
saja masalah yang ibu rasakan dalam merawat Ny. M?” “ Perawatan diri yang
utama adalah kebersihan diri, berdandan, makan, dan BAB/BAK. Perilaku
yang ditunjukkan Ny. M itu dikarenakan sakitnya yang membuat klien tidak
mempunyai minat untuk mengurus diri sendiri. Baik akan saya jelaskan untuk
kebersihan diri, kami telah melatih Ny. M untuk mandi, keramas, gosok gigi,
cukuran, ganti baju, dan potong kuku. Kami harapkan keluarga dapat
menyediakan alat-alatnya. Ny. M juga telah mempunyai jadwal pelaksaannya
untuk berdandan, kami harapkan dimotivasi setelah mandi untuk sisiran yang
rapi, pakai bedak, dan lipstik. Untuk makan, sebaiknya makan bersama
keluarga dirumah, Ny. M sudah mengetahui langkah-langkahnya yaitu cuci
tangan, ambil makanan, berdoa, makan yang rapi, cuci piring dan gelas lalu
cuci tangan. Sebaiknya makan pas jam makan obat agar setelah makan
langsung minum obat. “Dan untuk BAB/BAK, dirumah ada WC bu ?” Ny. M
juga sudah belajar BAB/BAK yang bersih. “Kalau Ny. M kurang motivasi
diri dalam merawat diri apa yang ibu lakukan ?” Baiklah, sekarang anggap
saya adalah Ny. M, coba ibu praktikkan cara memotivasi Ny. M untuk mandi,
berdandan, makan, dan BAB/BAK. Sekarang coba ibu praktikkan cara
memberikan pujian untuk Ny. M. “Bagus sekali”. “Baiklah bu, ini jadwal
kegiatan Ny. M di rumah sakit, coba perhatikan apakah dapat dilaksanakan
dirumah ?” jadwal yang telah dibuat dirumah sakit tolong dilanjutkan
dirumah, baik jadwal aktifitas maupun jadwal minum obatnya. Ibu juga perlu
mendampinginya pada saat Ny. M merawat diri sehingga dapat diketahui
apakah Ny. M sudah bisa mandri atau mengalami hambatan dalam
melakukannya. “Baiklah bu, ada hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut
adalah perilaku yang ditampilkan oleh Ny. M selama dirumah, seperti
menolak terus-menerus untuk makan dan minum dan mandi serta menolak
minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, maka
segera hubungi suster di puskesmas terdekat rumah, selanjutnya suster yang
akan membantu memantau perkembangan Ny. M selama dirumah.”
3. Terminasi (evaluasi subjektif, objektif, rencana tindak lanjut, kontrak yg
akan datang)
“Bagaimana perasaan ibu setelah diberikan penjelasan tentang cara merawat
klien dengan defisit perawatan diri ?” “Bagaimana perasaan ibu saat kami
melakukan kunjungan rumah ?” “Coba ibu sebutkan lagi, apa saja yang harus
diperhatikan dalam membantu Ny. M dalam merawat diri” “ Nanti ketika
sudah pulang, coba ibu mendampingi dan membantu Ny. M saat
membersihkan diri. “Bagaimana bu ada yang belum jelas ?” “Jangan lupa
kontrol ke puskesmas sebelum obat habis, atau ada gejala-gejala yang
tampak”. “Saat ini walaupun klien ada di rumah sakit keluarga juga sebaiknya
dapat terlibat dalam perawatan Ny. M yaitu dengan membesuk klien sesering
mungkin.” “Bagaimanapun Ny. M merupakan keluarga yang membutuhkan
dukungan dan perhatian demi kesehatan Ny. M.” “Baiklah ibu, karena
waktunya sudah habis, saya permisi, Assalamualaikum”

BAB II
SAP
A. Topik
1. Pokok bahasan : Defisit perawatan diri dan Patuh minum obat
2. Sasaran : Anggota keluarga yang tinggal bersama pasien
3. Waktu : 10.00 WIB
4. Hari/Tanggal : Minggu, 22 Oktober 2017

B. Tujuan
a. Tujuan umum:
1. Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik di rumah sakit maupun di
rumah.
2. Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien.
3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kurang
perawatan diri
b. Tujuan Khusus
1. Keluarga mengerti tentang masalah perawatan diri dan cara merawat anggota
keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan diri
2. Keluarga mampu merawat klien
3. Keluarga mampu menggunakan 5 benar penggunaan obat

C. Metode Penyuluhan
Ceramah dan demonstrasi
D. Media
Leaflet
E. Pelaksanaan Kegiatan
Tindakan Keperawatan
1. Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dihadapi keluarga dalam
merawat klien
2. Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk mengurangi stigma
3. Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan
klien untuk menjaga perawatan diri pasien
4. Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri klien dan membantu
mengingatkan klien dalam merawat diri (sesuai jadwal yang telah disepakati)
5. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan klien dalam
merawat diri
6. Latih keluarga cara merawat klien dengan perawatan diri

Referensi:
1) Ali, Zaidin. 2006. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
2) Efendi, Ferry dan makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
3) Keliat, B.A. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
4) Rasmun. 2001. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatrik Terintegrasi Dengan
Keluarga, Edisi I. Jakarta: CV. Sagung Seto.
5) Stuart, G.W & Sundeen, S.J. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa (Terjemahan).
Jakarta: EGC.

You might also like