Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

Ekstraksi Cara Panas

Metoda ini pastinya melibatkan panas dalam prosesnya. Dengan adanya panas
secaraotomatis akan mempercepat proses penyarian dibandingkan cara dingin.
Metodanyaadalah:

Refluks

merupakan ekstraksi dengan pelarut yang dilakukan pada titik didih


pelaruttersebut, selama waktu tertentu dan sejumlah pelarut tertentu dengan
adanya pendinginbalik (kondensor). Umumnya dilakukan tiga sampai lima kali
pengulangan proses padaresidu pertama, sehingga termasuk proses ekstraksi
sempurna, ini bahasa buku lagi.Prosedurnya: masukkan sampel dalam wadah,
pasangkan kondensor, panaskan. Pelarutakan mengekstraksi dengan panas, terus
akan menguap sebagai senyawa murni dankemudian terdinginkan dalam
kondensor, turun lagi ke wadah, mengekstraksi lagi danbegitu terus. Proses
umumnya dilakukan selama satu jam.
Ekstraksi dengan alat
Soxhlet
merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru,umumnya dilakukan
menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi konstan denganadanya
pendingin balik (kondensor). Disini sampel disimpan dalam alat Soxhlet dan
tidakdicampur langsung dengan pelarut dalam wadah yang di panaskan, yang
dipanaskanhanyalah pelarutnya, pelarut terdinginkan dalam kondensor dan
pelarut dingin inilah yangselanjutnya mengekstraksi sampel.
Digesti

merupakan maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinyu) yang dilakukan


padasuhu lebih tinggi dari suhu ruangan, secara umum dilakukan pada suhu 40ºC

50ºC.
Infusa
merupakan proses ekstraksi dengan merebus sample (khusunya simplisia)
padasuhu 900C.
MACAM-MACAM EKSTRAKSI
Berdasarkan bentuknya :
Ekstraksi padat-cair
Ekstraksi dimana ruffinat berbentuk padat, pelarutnya cair.
Contoh : meserasi, perkolasi, refluks, Soxhlet.
Ekstraksi cair-cair
Ekstraksi dimana ruffinat dan pelarut berbentuk cair.
Contoh : ekstraksi dengan corong pisah, cara Craig.

8 MACAM-MACAM EKSTRAKSI
Berdasarkan energi/suhu
Ekstraksi dingin
Untuk senyawa yang tidak tahan panas, senyawa-senyawa dalam simplisia belum diketahui,
atau untuk simplisia dari jaringan yang lunak.
Contoh : maserasi, percolasi
Ekstraksi panas
Untuk senyawa yang tahan panas, simplisia dari jaringan yang keras.
Contoh : digestion, Soxhlet, reflux

9 MACAM-MACAM EKSTRAKSI
Berdasarkan waktu kontak dengan simplisia
Gradually extraction
Simplisia langsung kontak dengan pelarut selama proses ekstraksi. Terjadi pergantian
pelarut.
Contoh : maserasi, refluks, ekstraksi dengan corong pisah.
Continuous extraction
Simplisia tidak kontak langsung dengan pelarut. Tidak dilakukan pergantian pelarut.
Contoh : Soxhlet.

12 REFLUKS Ekstraksi panas Deskripsi :


Simplisia direndam dengan cairan penarik, kemudian dipanaskan. Uap cairan penyari akan
menuju kondensor dan mencair kembali.
Kelemahan : dapat terjadi penjenuhan pelarut, pelarut harus diganti, sehingga pelarut yang
dibituhkan banyak.
Kelebihan : waktu ekstraksi singkat.

13 SOXHLET Ekstraksi panas Deskripsi :


Simplisia terpisah dari cairan penyari. Cairan penyari yang dipanaskan akan menguap
menuju kondensor. Cairan penyari yang kembali berwujud cair akan jatuh menuju ruang
simplisia, membasahi dan menarik zat yang ada pada simplisia. Ekstrak akan dialirkan
menuju wadah tempat cairan penyari.
Kelebihan : waktu ekstraksi singkat.

14 SOXHLET

15 SOXHLET
Kelebihan:
- Tidak terjadi penjenuhan pelarut, pelarut tidak perlu diganti, sehingga pelarut yang
dibutuhkan sedikit.
- Proses ekstraksi maksimal
Kekurangan : waktu ekstraksi lama.

16 EKSTRAKSI DENGAN CORONG PISAH


Ekstraksi cair-cair
Tidak menggunakan pemanasan
Pemisahan berdasarkan BJ pelarut yang digunakan, menggunakan dua pelarut yang tidak
saling bercampur.
- pelarut yang memiliki BJ lebih besar, akan berada di lapisan bawah.
Pelarut yang memiliki BJ lebih kecil akan berada di lapisan atas
Lapisan mana yang diambil tergantung kelarutan zat yang akan diambil.

17 TINGTUR
Merupakan larutan yang mengandung etanol atau hidroalkohol yang dibuat dari bahan
tumbuhan atau senyawa kimia. (FI IV) Secara tradisional, tingtur dari tumbuhan berkhasiat
obat menunjukkan aktivitas 10 grm dalam tiap 100 mL tingtur.
18 CARA PEMBUATAN TINGTUR
Cara perkolasi
Basahi 10 bagian simplisia atau campuran simplisia dengan 2,5-5 bagian cairan penyari,
masukkan ke dalam bejana tertutup selama sekurang- kurangnya 3 jam. Pindahkan massa
sedikit demi sedikit ke dalam perkolator sambil tiap kali ditekan hati-hati, tuangi dengan
cairan penyari secukupnya sampai cairan mulai menetes dan di atas simplisia masih
terdapat selapis cairan penyari, tutup, biarkan selama 24 jam.
Biarkan cairan menetes dengan kecepatan 1 mL/menit, tambahkan berulang-ulang cairan
penyari secukupnya, hingga diperoleh 80 bagian perkolat.
Peras massa, campurkan cairan perasan ke dalam perkolat, tambahkan cairan penyari
hingga diperoleh 100 bagian. Pindahkan ke dalam bejana, tutup, biarkan selama 2 hari di
tempat sejuk terlindung dari cahaya.
Tuang atau saring.

19 CARA PEMBUATAN TINGTUR


2. Cara maserasi
Masukkan 20 bagian simplisia ke dalam bejana, tuangi dengan 75 bagian cairan penyari,
tutup, biarkan selama 5 hari, terlindung dari cahaya sambil sering diaduk, peras. Cuci ampas
dengan cairan penyari secukupnya hingga diperoleh 100 bagian.
Pindahkan ke dalam bejana tertutup, biarkan di tempat sejuk terlindung dari cahaya selama
2 hari, enap, tuang atau saring.

22 INFUS
Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengektraksi simplisia nabati dengan air
pada suhu 900 C selama 15 menit (FI IV)

23 CARA PEMBUATAN
Campur simplisia dengan air secukupnya, panaskan di atas tangas air selama 15 menit
terhitung mulai suhu mencapai 900 C sambil sesekali diaduk.
Saring selagi panas melalui kain flanel.
Tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infus yang
dikehendaki.

24 AIR AROMATIKA (AQUA AROMATICA)


Kecuali dinyatakan lain, air aromatik adalah larutan jernih dan jenuh dalam air dari minyak
atsiri atau senyawa aromatik atau bahan mudah menguap lain. (FI IV)
Air aromatik harus :
Mempunyai bau dan rasa yang menyerupai bahan asal
Bebas bau empirematik atau bau lain
Tidak berwarna
Tidak berlendir

25 CARA PEMBUATAN AIR AROMATIK


Larutkan minyak atsiri sejumlah yang tertera dalam masing-masing monografi dalam 60 mL
etanol 95%.
Tambahkan air sedikit demi sedikit sampai volume 100 mL sambil dikocok kuat-kuat.
Tambahkan 500 mg talk, kocok, diamkan, saring.
Encerkan 1 bagian filtrat dengan 39 bagian air.
NB : etanol berfungsi untuk menambah kelarutan minyak atsiri dalam air.
Talk berguna untuk membantu pendistribusia minyak dalam air dan menyempurnakan
pengendapan kotoran sehingga aqua aromatik yang dihasilkan jernih.

You might also like