Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

PROBLEMATIKA TIGA TITIIK, POLA SINGKAPAN DAN

PETA GEOLOGI

A. Problema Tiga Titik


Problema tiga titik merupakan salah satu cara yang dapat digunakan
untuk dapat mengklasifikasikan kedudukan pada suatu bidang permukaan
topografi berdasarkan data-data kordinat peta pada ketinggian-ketinggian atau
elevasi dari tiga titik tertentu. Metode ini juga biasanya digunakan untuk
pemetaan geologi untu menentukan untuk mendapatkan data endapan bahan
galian yang diperoleh pada elevasi-elevasi yang berbeda. Metode ini juga
digunakan dijumpai dengan jenis bahan galian yang memiliki kontinuitas yang
baik.
Singkapan yang terdapat pada daerah tropis dengan yang memiliki curah
hujan tinggi yang tertutupi oleh soil yang memiliki ketebalan dan vegetasi yang
lebat sehingga susah untuk mendapatkan suatu singkapan yang asli. Dari
minimal tiga singkapan yang terpisah dengan ketinggian yang berbeda dapat
dicari dengan kedudukan perlapisan batuan. Adapun metode untuk mencari
kedudukan lapisan dari suatu batuan dapat dilakukan dengan metode tiga titik.
Metode ini juga berguna untuk mencari kedudukan dilapisan bawah permukaan
dari data-data lubang bor, akan tetapi lapisannya tersebut belum terganggu
struktur. Adapun problema dari metoda tiga titik yang dapat digunakan jika data-
data memenuhi syarat, adapun syarat-syarat dari metode tiga titik yaitu sebagai
berikut :
1. Data ketiga titik singkapan yang sudah diketahui dengan lokasi dan
ketinggian yang terletak pada satu bidang
2. Bidang tersebut belum terubahkan
Dalam metode tiga titik mengingat bahwa suatu interpolasi linear akan
selalu bekerja antara dua titik yang dihubungkan dengan dua garis, nantinya
memiliki titik yang ketinggian yang berbeda-beda yang dapat menentukan suatu
ketinggian dari setiap titik berikutnya yang akan diperoleh garis yang
menghubungkan dua titik tersebut sebagai garis equipotensialnya.
Sumber : Laboratorium Geologi Dinamika UGM, 2016.
Gambar 1
Pengukuran Tiga Titik

B. Pola Singkapan
Singkapan batuan merupakan salah satu tubuh batuan yang masih utuh
atau belum mengalami suatu pelapukan atau gaya apapun. Singkapan batuan
tersebut diakibatkan oleh adanya suatu erosi akibat dari gaya-gaya yang
bekerjanya. Singkapan pada batuan biasanya tidak mengalami kemenerusan
karena tertutup dengan faktor-fakto yaitu, adanya tanah pelapukan yang sangat
tebal, hutan tropis yang sangat lebat ataupun tanah garapan.
Bentuk relief dari permukaan bumi bergantung oleh keadaan geologi
disekitarnya, untuk batuan yang keras atau resisten cenderung membentuk relief
yang menonjol dibandingkan dengan batuan yang lebih lunak. Untuk daerah
yang memiliki atau terdiri dari daerah perolehan batuan gamping akan
membentuk pola bentang alam yaitu karst topografi dengan pola topografi yang
sangat khas.
Adanya suatu kedudukan yang tidak sama diberbagai bagian batuan,
dengan adanya relief permukaan bumi, akan mengakibatkan bentuk penyebaran
batuan dan struktur yang akan tergambarkan dalam peta geologi dan akan
membentuk pola-pola tertentu. Adapun beberapa pengaruh dari pola singkapan
yaitu :
1. Ketebalan lapisan batuan
Dengan ketebalan yang berbeda-beda dan kemiringannya sama jadi
besar atau pola singkapannyapun akan berbeda-beda.
2. Keadaan Topografi atau Morfologi
Jika memiliki ketebalan dan topografi yang sama jika kemiringan
lapisannya berbeda maka pola singkapan batuannyapun akan berbeda.
3. Besar kemiringan lapisan atau Dip
Jika memiliki ketebalan yang sama, dan topografinya sama dan jika
kemiringan lapisannya itu berbeda, maka pola singkapanpun akan berbeda.
4. Bentuk dari struktur lipatannya
Suatu struktur akan membentuk pola singkapan yang berlawanan. Untuk
lipatan yang menunjam dan terdiri atas sinklin dan antiklin , akan membentuk
suatu pola dengan zig-zag dan memiliki bentuk topografi punggung.

Sumber : Rian cr, 2014


Foto 1
Pola Singkapan

C. Peta Geologi
Peta geologi merupakan penyajian secara graifis hasil dari pengamatan
dan interpretasi geologi dari daerah pada suatu bidang yang horizontal. Adapun
penyajian data geologi sebagai berikut :
1. Batuan (penyebaran, jenis-jenis, dimensi, kedudukan, dan susunan atau
urutan dari satuan batuan)
2. Struktur geologi (kekar, lipatan dan sesar)
3. Proses-proses yang berkembang pada suatu daerah tertentu
Peta geologi dapat dibuat untuk berbagai kepentingan, misalkan untuk
kepentingan ilmiah, teknik pertambangan, teknik sipil, pertanian,
perminyakan, planologi dan lain-lain.
Parameter-parameter lain yang mendukung pembuatan dari peta geologi
diantaranya adalah :
1. Simbol-simbol pada peta geologi
Data-data pengamatan dan hasil interpretasi yang disajikan pada peta
geologi maupun peta lapangan yang dapat digunakan pada kegiatan pemetaan
dengan menggunakan berbagai bentuk simbol standar yang sudah dtitentukan
seperti gambar berikut.

Sumber : Andrei Hadijaya, 2014


Gambar 2
Simbol Peta Geologi
2. Legenda pada peta geologi
Simbol-simbol yang digunakan dalam suatu peta geologi harus dapa
dijelaskna dalam legenda peta :
a. Daftar simbol warna dan huruf untuk semua satuan geologi
i. Dimulai dari satuan tertua sampai dengan yang paling muda
(statigraphic column).
ii. Diikuti dengan nama dan deskripsi singkat pada setiap satuan
batuannya
b. Daftar simbol garis dan struktur geologi yang digunakan
c. Simbol-simbol geologi lainnya
i. Lokasi endapan mineral berharga
ii. Fosil
iii. Vegetasi, dan lainnya.
Sumber : Anonim, 2013
Gambar 3
Legenda Peta Geologi
KESIMPULAN

Pola tiga titik merupakan saah satu metode untuk membuat peta geologi.
Salah satu cara yang digunakan dapat mengklasifikasikan bidang permukaan
peta topografi sesuai dengan data-data kordinat petanya. Pola tiga titik dapat
mecari suatu kedudukan lapisan dari batuan yang dapat dilakukan dengan
metode tersebut.. pola tiga titik juga dapat berguna dalam eksplorasi misalkan
untuk pengeboran akan tetapi syaratnya adalah sstrukturnya belum terganggu
apapun.
Pola singkapan yang plot untuk menggambarkan suatu tubuh batuan
yang masih utuh atau belum dapat terganggu oleh struktur oleh gaya apapun.
Salah satu hal yang paling sering dijumpai adanya ketidakmenerusan karena
tertutup oleh faktor-faktor lain diantaranya adalah pelapuukan, pengaruh dari
hutan tropis dan adanya garapan tanah
Peta geologi merupakan peta yang menggambarkan tentang suatu
sebaran batuan, umur batuan, batas batuan, struktur dan terdapat
keterangannya pada legenda. Parameter dari pembuatan peta geologi adalah
simbol-simbol pada peta dan legenda geologi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Balfas, Muhammad Dahlan. 2015. “Geologi Untuk Pertambangan


Umum”. Yogyakarta : Graha Ilmu

2. Staff Assisten Laboratorium Geologi. 2016. “Diktat Penuntun Praktikum


Geologi Struktur”. Bandung : Universitas Islam Bandung

You might also like