Professional Documents
Culture Documents
Resume Buku Sri Hariyati
Resume Buku Sri Hariyati
Resume Buku Sri Hariyati
GEOGRAFI POLITIK
(Pengarang Buku : Sri Haryati)
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Nurul Indahsyah (1513034023)
Zulkarnain (1513034037)
Neng Rita Nuraeni (1513034039)
Muhammad Rozadi (1513034049)
Rizki Hidayatullah (1513034053)
Salsabila Ramadhania (1513034067)
Almira Honesta (1513034067)
Nyokro Mukti Wijaya (1513034091)
A.Dianitya Winantu (154300401)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya, tugas resume buku Geografi Politik karya Sri Haryati dapat terselesaikan
tanpa suatu hambatan yang berarti. Dalam tugas ini, penulis menyusun secara
ringkas materi tentang Geografi Politik.
Ucapan terima kasih dikhususkan kepada Drs. Sudarmi, M.Si., dan Ibu Dian Utami,
S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Geografi Politik, yang telah
memberikan berbagai pengarahan dalam pembelajaran dan pemahaman yang
berkaitan dengan gambaran geografi politik, serta teman-teman sejawat yang telah
mendukung menyusun tugas ini, sehingga dapat secara lengkap tersusun dengan
baik.
Semoga dengan adanya resume ini semakin menambah wawasan para pembaca,
khususnya mahasiswa yang mempelajari mata kuliah Geografi Politik di Program
Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Lampung. Kritik dan saran yang
membangun terbuka demi kesempurnaan penyusunan buku ini dikemudian hari.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
8.1. Globalisasi........................................................................................................ 63
BAB I
LINGKUP STUDI GEOGRAFI POLITIK
Kehidupan yang bersifat geografi politik juga telah berkembang cukup lama, yaitu
ketika kelompok manusia menetapkan wilayah kekuasaannya. Pada suku-suku
terasing, dimana tingkat peradaban mereka masih dalam tahap berburu dan meramu
penetapan wilayah kekuasaan penjelajahan berburu sangat perlu dilakukan.
Dalam struktur ilmu geografi, geografi politik merupakan bagian dari geograi
manusia (Human Geography). Perilaku politik penduduknya ditafsirkan atau
dijelaskan dari keterikatannnya dengan gambaran fisik lingkungannya dimana
komunitas manusia itu hidup.
Pada zaman Yunani Kuno, para filsuf memandang kehidupan negara bersifat
deterministik, yaitu bahwa kehidupan politik sangat dipengaruhi dan ditentukan
2
oleh keadaan alam. Menurut ara filsuf di zaman itu, perilaku manusia yang rajin
bekerja atau pemalas sangat dipengaruhi iklim. Manusia yang hidup di daerah iklim
sedang atau empat musim akan membentuk karakter pekerja keras, sedangkan
manusia yang hidup di daerah tropis adalah mereka yang pemalas. Karena para
filsuf berkeyakinan sangat kuat maka lahirlah istilah bahwa mereka penganut
environmentalist.
Memasuki abad ke-19 muncullah faham fisis determinisme yang tidak jauh berbeda
dengan aliran enviromentalisme di abad sebelumnya. Faham fisis determinisme
adalah faham politik yang berpendapat bahwa faktor fisik lingkungan sangat
berpengaruh terhadap aktivitas kehidupan politik dan agama.
Mazhab Ratzel berpendapat bahwa aktor alam bukan hanya berpengaruh, tetapi
juga memegang peranan penting dalam menentukan the state and political power.
Ratzel (1844-1904) dari universitaws Leipzig mempertegas pendapat
pendahulunya. Kekuatan negara menurut Ratzel banyak ditentukan leh faktor
geografis (letak, luas, bentuk, sumber daya alam, sumber daya manusia,dan
hubungan internalnya). Faktor geogtafis merupakan indikator tumbuh dan
berkembangnya kekuatan negara.
Negara dalam pandangan politik Ratzel harus jelaws batas-batas wilayahnya. Pada
tahun 1897 Ratzel menerbitkan sebuah buku yang berjudul Politische Geographie
3
yang isinya menekankan bahwa wilayah teritorial suatu negara ditetapkan dengan
tegas, karena dengan menentukan batas negara dapat ditentukan luas negara dan
juga kekuatan nasional negara bersangkutan.
Memasuki abad ke -20, banyak dari para sarjana geografi politik mulai
meninggalkan pendekatan dan konsep kekuatan dalam membahas mengenai
negara. Banyak yang berpendapat bahwa analisa yang menekankan masalah
kekuatan sering kurang objektif dan dapat menimbulkan penyimpangan-
penyimpangan yang dapat dipakai sebagai landasan tindakan politik yang sifatnya
destruktif. Oleh karena itu ara sarjana abad 20 cenderung lebih menekankan pada
masalah-masalah yang lebih spesifik, yang berkaitan dengan spesifik, yang
berkaitan dengan specific politico-geographic ascpect.
Di antara faktor-faktor negara, terdapat faktor yang lebih penting yaitu faktor
lokasi. Wilayah kekuasaan suatu negara merupakan landasan bagi kehidupan sosial,
ekonomi dan politik bangsa. Ia merupakan jaminan kelangsungan hidup negara,
adanya rasa persatuan dan kesatuan nasional banyak dipengaruhi oleh sifat-sifat dan
kondisi wilayah teritorial negara.
Mempelajari power merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari studi geografi
politik, khususnya apa yang disebut The Geography of Power. Setiap negara di
dunia memiliki luas wilayah teritorial. Di dalam wilayah negara terdapat kekayaan
alam dan sejumlah penduduk. Keduanya merupakan sumber utama dalam
embentukan power suatu negara.
Ruang lingkup kajian geografi politik hanya ada tiga yang pokok, yaitu mengkaji
tentang Environmental Relationship, National Power dan Political Region.
Environmental Relationship menekankan pada studi perbedan dan keanekaragaman
wilayah negara dan penduduknya di muka bumi. Konsep Environmental
Relationship menekankan kepada hubungan antara kehidupan manusia dan
lingkungan alamnya akibat dorongan kehidupan dan keanekaragaman wilayah
negara.
National Power menekankan kepada masalah power atau kekuasaan negara. Prinsip
National Power dikembangkan oleh Ratzel yang membahas secara sistematis
tentang pengaruh lingkungan alam terhadap ketahanan dan kekuatan nasional.
Lingkup kajian ketiga adalah Political Region. Pada awal abad 20 para ahli
geografi mulai meninggalkan konsep National Power dalam membahas negara
karena dinilai kurang objektif. Konsep Political Region menitikberatkan pada hal-
hal yang bersifat teoritis seperti dasar, tujuan dan ruang lingkup geografi politik
serta pengorganisasian keruangan. Konsep Political Region membahas tentang
pembagian wilayah administrasi, batas negara dan maslah yang berhubungan
dengan pengawasan wilayah kekuasaan negara.
7
BAB II
NEGARA
tokohnya yaitu Sir John Lubbock, JJ Bachofen dan Edward Jengks. Teori ini lebih
mengutamakan hak keibuan (mother right) yaitu asal usul Negara dari garis
keturunan yang ditarik dari pihak ibu. Dalam komunitas suku terasing, garis
keturunan ibu didasarkan pada clan dan bukan dari gen. untuk menggambarkan
teori spekulatif, Martin Ira Glassner (1993) adalah seorang pengarang buku yang
relative baru dengan judul Political Geography mengambil coontoh kehidupan
masyarakat dari suku Bushmen yang hidup di stepa dan gurun Kalahari disebelah
tenggara benua Afrika.
Selain itu, teori Historis yang dikenal dengan nama teori evolusionistis atau teori
gradualistik mengemukakan bahwa Negara tumbuh atau terbentuk secara
evolusioner sesuai dengan kebutuhan hidup manusia. Negara bagaikan lembaga
social yang dibentuk untuk tujuan memenuhi kebutuhan hidup manusia. Teori ini
diperkuat dan telah dibenarkan oleh sejumlah penyelidikan secara historis dan
etnologis/antropologis dari lembaga-lembaga social bangsa-bangsa primitif
dibenua Asia, Afrika, Australia dan Amerika. Dewasa ini, teori ini lah yang paling
umum diterima karena dianggap paling mendekati kebenaran tentang asal mula
Negara.
1. Lokasi Astronomis
Lokasi astronomis adalah lokasi berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Lokasi
ini erat kaitannya dengan pembagian wilayah di bumi, bak berdasarkan daerah
9
waktu, maupun iklim, apakah suatu Negara terletak dibelahan barat atau timur
selatan atau utara, daerah khatulistiwa, di daerah lintang tengah atau di daerah
kutub. Lokasi berdasarkan garis lintang ini sangat penting artinya karena
menempatkan Negara pada daerah-daerah iklim di dunia, seperti yang
dikemukakan oleh Van Valkensburg (1957:47) bahwa kondisi iklim memeliki arti
penting bagi aktivitas suatu Negara dalam membentuk struktur dan perilaku
politiknya. Iklim mepunyai dua pengaruh langsung terhadap kehidupan manusia,
yaitu :
a. Pengaruh terhadap aktivitas dan vitalitas penduduk.
b. Pengaruh terhadap kemungkinan-kemungkinan potensi pertanian,
peternakan, dan sumber daya produksi lainnya, serta pengaruhnya terhadap
pengembangan jaringan lalu lintas dan transportasi.
Lokasi maritin dan continental erat kaitannya dengan pengembangan kekuatan dan
ketahanan Negara. Negara maritim lebih menitikberatkan pengembangan kekuatan
di laut, sedangkan lebih menitikberatkan pengembangan kekuatan di darat. Lokasi
maritim memiliki beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan lokasi continental,
diantaranya sedikit sekali permasalahan sengketa perbatasan, dan lebih banyak
memiliki sumber daya alam (darat dan laut).
11
3. Lokasi Vicinal
Lokasi vicinal adalah lokasi yang berdasarkan posisi lingkungan atau lokasi suatu
Negara dalam hubungan dengan Negara tetangga yang berbatasan langsung. Lokasi
vicinal menjadi hal yang penting dilihat dari segi perkembangan politik dan
keamanan dan pertahanan. Semakin banyak sautu Negara memiliki perbatasan
dengan Negara lain maka aka semakin kompleks masalah yang akan dihadapi.
Contoh Negara yang memiliki banyak Negara tetangga antara lain RRC dengan
Rusia yaitu 12 negara tetangga.
Sedangkan yang dimaksud dengan lokasi sentral dan peripheral adalah lokasi suatu
Negara dipandang dari pusat-pusat kegiatan politik dan ekonomi dunia, sehingga
sangat relative sekali sifatnya.
12
2. Circular, yaitu Negara yang bentuknya hampir bulat, seperti Perancis dan
Polandia.
3. Long-Narrow, yaitu bentuk Negara yang panjang dan pipih, seperti Chile
dan Vietnam.
4. Divided or Separated, yaitu Negara yang terpisah oleh wilayah laut dan atau
sepotong oleh Negara lain. Contohnya Mesir, Indonesia, dan lain-lain.
Dalam perkembangan berikutnya mungkin core area akan menjadi pusat kegiatan
politik dan administrasi pemerintahan suatu Negara. Oleh karen itu biasanya daerah
inti akan menjadi tempat kedudukan ibukota Negara. Adapun peranan dan fungsi
ibukota Negara adalah sebagai pusat pemerintahan dan pusat administrasi, pusat
jaringan transportasi dan komunikasi, dan pintu gerbang Negara yang
mencerminkan integritas nasional. Agar dapat menjalankan peran dan fungsi
sebagai ibukota Negara, maka kota yang dipilih harus mempunyai nilai strategis,
diantaranya harus mudah dicapai dari seluruh bagian wilayah Negara, mudah
dilindungi dari segala ancaman dari luar dan mudah pula mengadakan pengawasan
terhadap seluruh wilayahnya, dan dalam peran internasionalnya, maka harus nudah
dicapai dari Negara-negara lain di sekitarnya.
Jika daerah inti berkembang dan meluas menjadi bagian Negara yang paling padat
penduduknya dengan system komunikasi dan transportasi yang padat, juga menjadi
daerah industry karena didukung oleh berlimpahnya sumber daya alam yang
tersedia, maka daerah inti ini berubah menjadi ndaerah ekumene (daerah yang bias
dihuni). Pada daerah ekumene inilah sebagian besar aktivitas politik dan ekonomi
14
sebuah Negara dijalankan. Beberapa ibukota Negara pindah lokasi ke daerah lain
karena beberapa alasan dan pertimbangan, yaitu :
a. Kota tersebut telah menjadi terlalu padat atau terlalu sibuk. Contohnya Arab
Saudi.
b. Dilihat dari segi keamanan-pertahanan dan pengawasan kurang
menguntungkan. Contoh Amerika Serikat.
c. Untuk mengatasi atau menghindar konflik golongan atau untuk memberi
kesan kenetralan antar daerah, contohnya Australia.
d. Perubahan-perubahan wilayah sebagai akibat perpecahan atau
penggabungan. Contohnya Berlin menjadi ibukota Jerman Bersatu
(sebelumnya Jerman Barat beribukota di Bonn, Jerman Timur beribukota di
Berlin Timur).
15
BAB III
TEORI PEMBENTUKAN NEGARA
Negara adalah penggabungan dari berbagai individu dimana kumpulan individu ini
berinteraksi dengan kumpulan lain untuk memaksimalkan kepentingan mereka
sendiri (Kenneth Waltz, 1979). Sama halnya dengan penjelasan Kranenburgh,
Kenneth Wlatz juga berpendapat bahwa yang menjadi cikal bakal sebuah negara
adalah individu. Setiap individu yang mempunyai persamaan ide dengan individu
lainnya akan membentuk kumpulan-kumpulan untuk menyamakan aspirasi mereka.
Dari sinilah negara itu muncul dan berkembang menjadi sebuah negara yang maju
dan berkembang pesat pada saat sekarang ini.
Kajian tentang suatu komuntias dapat kita lihat dengan adanya keberadaan suku
bangsa. Setiap suku bangsa mempunyai peraturan sendiri dalam mengatur
warganya dan tidak terikat oleh peraturan yang berasal dari luar. Sebagai contoh,
dapat kita lihat dari keberadaan suku-suku bangsa di Indonesia. Dalam setiap suku
terdapat pemimpin yang mengatur kehidupan rakyatnya sesuai dengan peraturan
adat yang berlaku. Cotoh ynag paling dekat dengan kita adalah Suku Baduy yang
berada di desa Kanekes, Kbupaten Lebak, Provinsi Banten. Suku inimerupakan
suku asli banten dan jawa barat. Kehidupan masyarakat baduy di[impin oleh
16
seorang Pupuhu adat yang bertujuan untuk mengatur warganya. Pupuhu tersebut
diabantu oleh beberapa orang yang bertugas dalam bidangnya masing-masing.
Dalam kehiduan sehari-harinya orang baduy tidak boleh menggunakan dan
memakai peralatan yang berbau modernisasi sepeti TV, radio, lampu pijar dan lain-
lain. Mereka hanya diperbolehkan memakai peralatan yang berasal dari alam dan
hasil karya sendiri. Jika ada orang yang menggunakan peralatan yang dilarang oleh
peraturan adat Baduy, maka merkea diberikan sanksi dan diusir keluar dari Baduy
Dalam dan Baduy Luar.
Baduy dalam adlaah sekelompok komunitas yang masih memegang peraturan adat
yang telah ditentukan oleh para leluhurnya. Sedangkan baduy luar adlaah
sekelompok orang yang telah memakai unsur modernisasi dalam kehidupannya.
Mungkin secara sekilas baduy luar dan baduy dalam tidak dapat dibedakan tetapi
pada dasarnya orang-orng baduy dalam bersifat tertutup pada kemajuan zaman dan
pendatang dari luar, sedangkan baduy luar lebih bersifat terbuka pada kemajuan
zaman tetapi tidak melepaskan diri mereka dari identitasnya sebagai orang baduy.
Orang baduy sebagai orang yang memelihara tradisi leluhur merupakan suatu
contoh miniatur sebuah negara dalam lingkup yang lebih kecil. Yang menjadikan
mereka disebut sebuah miniatur sebuah negara adalah karena mereka mempunyai
sebuah peraturan yang mengatur kehidupan mereka dan mempunyai pemimpin
dalam suku mereka.
Hal seperti ini pun terjadi pada suku bangsa yang ada di selutuh dunia ini. Dimana
mereka masih memegang peraturan yang telah diturunkan secara turun temurun
oleh leluhurnya dan peraturan itu tidak berasal dari luar, sebagai contoh kebudayaan
aztek yang mempunyai peradaban yang tinggi.menurut para ahli ada yang
beranggapan bahwa orang Aztek berasal dari Asia. Mereka diperkirakan datang
sekitar 20 ribu hingga 35 ribu tahun yang lalu, melalui tanah gentingyang
menghubungkan Siberia dengan Alaska. Sekarang tanah genting itu sudah
tenggelam akibat naiknya permukaan air laut dan kini menjadi selat bering.
Dugaan ini dikuatkan dengan tidak pernahnya ditemukan fosil-fosil manusa purba
di Amerika, dan bahwa bangsa Indian termasuk Ras Mongoloid memiliki ciri-ciri
17
rambut hitam lurus, kulit coklat kemerah-merahan, mata hitam, dan ciri lainya
(sumber : Radio Suara Amerika, 2005)
Pembentukan sebuah negara berkait erat dengan kenaikan suatu dinasti. Pada
zaman dahulu manusia telah menjalankan kehidupan secara nomaden. Nomaden
adalah sistem pindah tempat tinggal utnuk mencari lahan baru. Cara hidup nomaden
terjadi pada tahun 9000 SM. Dari kehidupan nomaden itu manusia mulai berfikir
untuk hidup menetap dan memaksimalkan lahan yang ada utnuk memenuhi
kehidupannya. Lahan sangat berarti pada akhir kehidupan nomaden. Perkembangan
selanjutnya mausia berpikir untuk mencari daerah baru yang kemudian dijadikan
daerah kolononya, awal terjadinya negara bisa dilakukan melalui peperangan untuk
memperebutkan suatu wilayah yang kemudian diduduki oleh negara yang menang
dalam perang tersebut, kemudian mendirikan suatu negara baru yang merupakan
koloni dari negara induknya.
Mesopotomia dan lembah sungai nil adalah tempat terjadinya negara-negara kuno.
Faktor yang sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan negara tersebut yang
erada di wilayah Mesopotamia dan lembah sungai Nil adalah kesuburan tanah,
dimana tanah yang erada di tempat itu adalah tanah yang subur dan baik untuk
pertanian.
Berikut ini ada bebearapa contoh dari negara-negara kuno yang pada umumnya
mempunyai peradaban yang tinggi :
1. Negara Mesopotamia : berada di lembah sungai Tigris dan sungai Eufrat.
Mesopotamia merupakan negara makmur dengn adanya 2 sungai yang erada
dalamkawasan negara ini. Sekarang negara Mesopotamia menjadi negara
18
Irak, dimna negara tersebut masih tetap makmur baik makmur akan bahan
pangan maupun sumber daya alam separti minyak bumi
2. Mesir Kuno : Terletak di lembah sungai Nil. Negara ini memiliki pengaruh
kuat dalam dunia geografi politik. Filosofi politik yang diterpakan oleh
Fir’aun sagat berpengarub besar pada perkembangan negaranya. Luas
negara mesir sampai afrika barat dan sampai saat ini pengaruhnyamasih
melekat pada orang-orang afrika barat yang dapat ditemui dalam budaya
masyarakat Afrika Barat.
3. Cina Kuno: berada di lembah sungai Huangho dan sungai Yangtse. Wilayah
ini mempunai peradaban yang sangat kuat dan sekarang masih berdiri
tangguh di Asia. Peradaban Cina Kuno berkembang dengan pesat dan kuat
sehingga mempengaruhi sebagian besar wilayah Asia Timur. Sebuah bukti
peninggalan sejarah dari Peradaban Cina Kuno adalah Tembok Besar Cina
yang berdiri dengan begitu megahnya dan menjadi bukti kekuatan orang
Cina. Selain itu peninggalan peradaban Cina Kuno yang lainya berupaguci,
batu giok dan lain sebagainya.
4. Yunani Kuno : Yunani kuno terbentuk dari budaya Hellenik dan budaya itu
sangat kuat mengakar di Eropa sejak 5000 tahun yang lalu. Negara ini
menjadi pelopor egara-negara modern, kerna dari negara inilah lahir
bergbagai macam pengetahuan tentang ilmu pengetahuan. Negara yunani
juga menjadi pelopor dikenalkannya demokrasi dalam kehidupan
bernegara.
5. Kekaisaran Roma : Kejayaan Roma terjadi ketika keruntuha Yunani. Tidak
ada perubahan yang banyak dilakukan oleh romawi dan selebihanya
merupakan warisan dari Negara Yunani Kuno, yang membedakan adalah
persatuan dan kejayaan kekaisaran yang kuat
Dari banyak contoh negara kuno yang ada, terdapat banyak persamaan yang sangat
jelas yaitu kebanyakan negara kuno terletak di daerah sungai. Hal ini bertujuan
untuk dapat memudahkan diri dalam hal pertanian dan sumber kehidupan lainnya.
Cikla bakal lahirnya sebuah negara modern yang banyak mengadopsi dari negara-
negara kuno yang selanjutnya oleh negara modern dikembangkan sesuai dengan
perkembangan zaman dan kebutuhan dalam hidup negraanya.
19
Setiap negara dibentuk dan didirikan pasti dengan berbagai alasan dan tujuan yang
ingin memerdekakan semua komponen negaranya. Dan dari sinilah hal dasar
dibentuknya sebuah negara. Dengan berbagaialasan dan misi yang ada dalam tujuan
politinya, maka orang yang berpengaruh dalam pembentukan negara kaan berusaha
untuk membentuk negara berdasarkan ideologinya. Setiap ideologi dalam negara
akan mempengaruhi kehidupan bernegaranya baik itu hebungannya dengan negara
luar maupun dalam negaranya sendiri. Setiap negaa bebas menentukan ideologi
dasar negaranya. Banyak macam dasar ideologi yang erpengaruh dalam kehidupan
bernegara. Atas dasar ideologi negara dapat berpisah (disintegrasi) dengan
membentuk negara baru dan ada juga negara yang bersatu (integrasi).
Tembok berlin dibangun pada tanggal 13 Agustus 1961 yaitu setelah 15 tahun
negara Jerman Timur didirikan. Ketika itu Jerman Timur diperintah oleh Wlter
Ulbricht. Pembangunan Tembok Berlin ini disetujui oleh Nikita Khruschev,
pemimpin Soviet yang khawatir terhadap penguaaan Amerika Serikat dan
sekutunya di Jerman. Ada delapan pintu masuk bagi para imigran resmi yang
berasal dari Jerman Barat ke Jerman Timur. Izin masuk dan keluar harus
ditunjukkan pada tentara pengawalyang bertugas di Tembok Berlin. Beberapa pintu
digunakan untuk berhubungan dengan negara Polandia, Czechoslovakia dan
Denmark
Pada waktu Tembok Berlin diruntuhkan kira-kira ada 5000 orang yang dapat
bertahan hidup dalam pelarian dari Jerman Barat ke Jerman Timur, sementara 192
atau 239 orang terbunuh ketika memanjat tembok ini dan masih banyak lagi orang
yang cedera akibat pelarian itu.
Berdasarkan penjelasan conoth diatas, dapat kita lihat bahwa proses integrasi suatu
bangsa dapat berarti mengntukngan suatu negara tetapi juga proses integrasi dapat
membuat negara yang satu merasa dirugikan. Kebalikan dari proses Integrasi adalah
disintegrasi negara. Disintegrasi negara adalah sebuah proses yang memisahkan diri
21
dari negara asal, hal itu terjadi karena danya perbedaan politik dengan negara asal
tersebut. Sebagai contohnya kita dapat lihat negara Timor Leste yang memisahkan
diri dengann Negara Indonesia.
Lepasnya Timor Leste dari Indonesia tisak terlepas dari fakto politik yang terus
berkecamuk. Dengan adanya perbedaan politik dan segala yang dapat melepaskan
diri dari negara asalanya, maka hal inilah yang dimanfaatkan oleh Timor leste utnuk
berpisah dengan Indonesia. Berdasarkan sejarahnya, Timor Leste bukan jajahan
Belanda melainkan jajahan Portugis sehinggadapat dengan mudah melepaskan diri
dari negara Indonesia, karena yang tergabung dengan negara Indonesia adlah bekas
jajahan Belanda. Tetapi pada kenyataannya Indonesia telah membangun Timor
Leste dengan berbagai upaya sehingga dapat bergabung dengan Indonesia. Faktor
yang paling menonjol dari lepasnya Timor Leste adalah faktor politik dari negara
yang berkepentingan.
Lepasnya Timor Leste perlu dipantau dengan seksama oleh para pengamat
geostrategi. Timor Leste adalah negaara yang sebagian wilayahnya berada di
wilyaah kesatuan Republik Indonesia(separated) .Indonesia secara geografis tidak
terlalu mengkhawatirkan adanya negara baru diujung indonesia, tetapi perlu
diwaspadai karena pemerintah Timor Leste bisa saja menyewakan wilayah
negaranya bagi Amerika Serikat atau Australia utnuk dijadikan pangkalan militer
seperti Filipina.
Kasus disintegrasi juga terjadi pada negara pecahan Uni Sovyet. Ceko Slovakia
pecah menjadi dua negara yaitu Republik Ceko dan Slovakia. Hal serupa juga
terjadi pada Negara Yugoslavia yang pecah menjadi Serbia, Montonegro dan
Bosnia Herjegovina. Semua proses disintegrasi yang terjadi itu disebabkan oleh
banyak faktor terutama politik. Peran politik sngat berkecamuk di negara pecahan
Uni Sovyet, sehingga negara tersebut sangat mudah untuk pecah (disintegrasi).
Kasus lain yang terjadi saat ini adalah pembentukan “negara boneka” Pembentukan
Negara Boneka yang paling tampak adalah pasca tragedi 11 Setember 2001. AS
menginvasi Afganistan utnuk pencarian Osamah bin Laden, yang kemudian
memiliki tujuan utama, yaitu bentuk pemerinthan boneka utnuk bnyk alasan yaitu
22
untuk menguasai sumber daya alam Afghanistan dan menguasai jalur perdagangan
opium yang dikuasai oleh oknum-oknum militer si Amerika Serikat.
Tidak sama dengan kasus Afghanistan yang berjalan dengan aman dan mulus, Irak
yang diserang oleh Amerika Serikat belum dapat disebut negara boneka
sepenuhnya. Perang antara AS dan Irak terus berlanjut karena militan Irak
melakukan perlawanan terhadap Amerika Serikat. Dalam perkembangannya
sekarang ini, irak berdiri dengan pemerintanhaannya sendiri tanpa tekanan dari
Aamerika Serikat, tetapi dalam hal pertahanan dan politiknya Irak sudah berada
dalam pengaruh Amerika.
Gelombang protes warga AS yang menutnut penarikan mundur tentara AS dari Irak
mulaimencuat pada 27 Jauari 2007, puluhan ribu demonstran diorganisir kelompok
United Grup for Peace an Justice melakukan unjuk rasa di Washington. Dengan
adanya tuntutan ini bisa jadi pasukan AS ditarik mundur dari Irak, tapi
kemungkinannya sangat kecil dilakukan oleh Bush, karena apabila pasukan AS
ditarik mundur maka secara ekonomis sngt rugi. Biaya perang yang telah
dikeluarkan belum dapat terbayar dari hasil rampasan perang di Irak (terutama dari
ladang-ladang minyak). Selain itu secara politis juga merugi karena dianggap
sebagai pengakuan kekalahan perang. Namun demikiann jika diteruskan (pasukan
AS dipertahankan di Irak) tidak akan memperbaiki bahkan hanya memperburuk
citra presiden Bush. Satu-satunya jalan yang paling aman adlah AS ingin segera
membentuk pemerintahan boneka Irak yang patuh terhadap AS dengan keamanan
yang terkendali, barulah ia mundur teratur (Shoelhi, 2007)
23
BAB IV
PEMBAHASAN
Kehidupan yang bersifat geografi politik juga telah berkembang cukup lama, yaitu
ketika kelompok manusia menetapkan wilayah kekuasannya. Pada suku suku
terasing, di mana tingkat peradaban mereka masih dalam tahap berburu dan
meramu penetapan wilayah kekuasaán penjelahan berburu sangat perlu dilakukan.
Ketika mereka menetapkan wilayah kekuasaan dan menjaga teritorialnya, maka
pada dasarnya telah berpolitik secara nyata. Kajian tentang wilayah-wilayah politik
termasuk kawasan kekuasaan berburu adalah bagian dan studi geografi politik.
Walaupun kehidupan berpolitik, menjaga teritorial, atau bernegara sudah melekat
dalam kehidupan manusia, tetapi studi yang bersifat politik geografi politik baru
nampak di akhir abad ke-19. Alexander seperti dikutip oleh Abdurachmat (1982)
dalam (Sri Hayati dan Ahmad Yani, 2007:7), menyatakan bahwa studi yang bersifat
geografi politik sudah dimulai sejak lebih dan 2000 tahun yang lampau, dan
memasuki abad ke-20 barulah diajukan sebagai suatu disiplin ilmu yang berdiri
sendiri yang ditandai oleh terbitnya buku karangan Friedrich Ratzel yang berjudul
Political Geografi.
24
Dalam struktur ilmu geografi, geografi politik merupakan bagian dari geografi
manusia (Human Geography). Prinsip studi geografi politik sejak kelahirannya
mengutamakan prinsip relationship, yaitu mempelajari hubungan antara political
behavior dengan physical features. Artinya perilaku politik penduduknya
ditafsirkan atau dijelaskan dan keterikátannya dengan gambaran fisik
lingkungannya di mana komunitas manusia itu hidup. Asumsi yang dibangun
adalah perbedaan dan keanekaragaman wilayah suatu negara mempengaruhi
penduduknya, atau sebaliknya kemampuan manusia suatu bangsa dapat
menciptakan ruang negara yang lebih baik dan atau lebih rusak oleh pengaruh
manusia yang hidup di dalamnya.
Pada zaman Yunani Kuno, para filsuf memandang kehidupan Negara bersifat
deterministik, yaitu bahwa kehidupan politik sangat dipengaruhi dan ditentukan
oleh keadaan alam; “...the political institution and political behaviour.. .influe even
controlled by their physical setting.” Unsur Iingkungan yang dianggap dominan
menurut mereka adalah iklim dan relief permukaan bumi. Menurut para filsuf di
zaman itu, perilaku manusia yang rajin bekerja atau pemalas dipengaruhi iklim.
Manusia yang hidup di daerah iklim sedang atau empat musim akan membentuk
karakter pekerja keras, sedangkan manusia yang hidup di daerah tropis adalah
mereka yang pemalas. Karena para filsuf berkeyakinan kuat maka lahirlah istilah
bahwa mereka penganut environmentalist. Diantara para environmentalist zaman
Yunani Kuno antara lain Herodotus (485-425 SM) yang mengarang buku berjudul
Influence of Atmosphere, Water and Situation; Aristoteles (383-322 SM) dengan
bukunya berjudul Politics, terutama pada bab VII; dan Strabo (63 SM-24 M) dengan
karyanya Geography. Semuanya cenderung berpendapat bahwa manusia tidak
memiliki pilihan terhadap alam lingkungannya.
Memasuki abad ke-19 muncullah faham fisis determinisme yang tidak jauh berbeda
dengan aliran enviromentalisme di abad sebelumnya. Faham fisis determinisme
adalah faham politik yang berpendapat bahwa faktor fisis lingkungan sangat
berpengaruh terhadap aktivitas kehidupan politik dan agama tokoh aliran ini antara
lain Karl Ritter dan Ratzel berkebangsaan Jerman. Untuk tokoh yang terakhir
nampaknya lebih banyak dikenal sehingga ada juga yangmenyebutkan bahwa fisis
determinisme disebut juga Mazhab Ratzel. Mazhab Ratzel berpendapat bahwa
faktor alam bukan hanya berpengaruh tetapi juga memegang peranan penting dalam
menentukan the state and politic power. Karl Ritter (1779-1859) yang bekerja di
Universitas Berlin mengembangkan apa yang dikenal dengan konsep Living Globe
yang kemudian berkembang menjadi The Organic View of the State. Menurut
26
Ritter, negara adalah suatu organisme hidup, ia dilahirkan dan tumbuh menjadi
negara muda, remaja, dewasa dan akhirnya akan mati.
Negara dalam pandangan politik Ratzel harus jelas batas-batas wilayahnya. Pada
tahun 1897 Ratzel menerbitkan sebuah buku yang berjudul Politisch Geographie
yang isinya menekankan bahwa wilayah teritorial suatu negara ditetapkan dengan
tegas, karena dengan menentukan batas negara dapat ditentukan luas negara dan
juga kekuatan nasional negara bersangkutan. Pendapat ini terus dikawal oleh para
ilmuwan geografi untuk membangun wacara baru dan menggempur konsep
geopolitik Jerman. Hasilnya, aliran possibilisme memberi semangat bagi negara-
negara di luar Jerman untuk bangkit dan menghitung kekuatan negaranya dengan
lebih baik. Para tokoh politik akhirnya menyadari bahwa masalah power tidak
hanya ditentukan oleh nation determinis (kekuatan yang terdapat di dalam negeri)
akan tetapi dapat ditentukan oleh faktor relasi antarnegara. Kekuatan dan negara-
negara kecil (baca: negara lemah atau miskin) dapat menjadi lebih kuat jika bekerja
sama.
27
Di samping kedua konsep global power di atas, muncul pula Nicholas J. Spykman
(1893-1943) yang berpendapat daerah jantung bukanlah Eurasia, tetapi justru
28
daerah tepi benua yang merupakan daerah yang kaya sumber daya dan
penduduknya. Daerah tepi benua ini disebutnya sebagai The Rimland, dan barang
siapa yang menguasai The Rimland maka ia akan mampu menguasai dunia.
Spykman yang berjudul The Geography of the Piece terbit pada tahun 1944.
Memasuki abad ke-20, banyak dari para sarjana geografi politik mulai
meninggalkan pendekatan dan konsep kekuatan dalam membahas mengenai
negara. Banyak yang berpendapat bahwa analisa yang menekankan masalah
kekuatan sering kurang objektif dan dapat menimbulkan penyimpan-penyimpangan
yang dapat dipakai sebagai landasan tindakan politik yang sifatnya destruktif. Oleh
karena itu para sarjana abad ke-20 cenderung lebih menekankan pada masalah-
masalah yang lebih spesifik, yang berkaitan dengan specific politico-geographic
aspect.
Setelah berakhirnya Perang Dunia I, rangsangan yang dramatis dalam
perkembangan geografi politik bukan hanya sekedar sebagal pelajaran pada sebuah
kegiatan akademik, tetapi benar-benar dipraktekkan di beberapa negara seperti
lnggris, Prancis, Polandia, Hungaria dan Amerika. Pada saat Perang dunia II
dimulai, geografi politik rnenjadi sebuah subjek akademik yang penting.
Kebanyakan dan para ahli geografi politik bekerja untuk pemerintahnya masing-
masing baik bekerja pada bidang politik maupun di bidang militer. Dengan
demikian, geografi politik telah sejak dulu dipelajari oleh para ahli dan para politik
untuk kepentingan nasionalnya.
Objek dan geografi politik adalah analisa dan hubungan antar negara dan adaptasi
terhadap kondisi lingkungan di dalam negara tersebut. Dengan demikian geografi
politik dapat diartikan sebagai: “... is the geography of states and provide a
geographical interpretation of international reIations. Negara adalah political
unit. Menurut Pounds (1963, 1):”States are part of hierarchy of politically
organized areas dan Alexander (1966, 36) juga menyatakan bahwa ”the state is a
basic component of the world political pattern . Dari dua pendapat di atas negara
sebagai objek geografi politik adalah suatu kesatuan politik yang memperlihatkan
keunikannya, homogenitas dan individualitas.
Dewasa ini terdapat lebih dari 150 negara di dunia yang satu sama lainnya
memperlihatkan perbedaan, baik sebagai Negara besar maupun kecil.
Perbedaannya terletak pada luas dan bentuk wilayahnya, dalam jumlah dan
kemampuan penduduk, tingkat perkembangan dan kemampuan ekonomi, dan
perbedaan dalam struktur kebijakan politiknya. Setelah memperhatikan luas
wilayah Negara, geografi politik juga memperlihatkan bentuk-bentuk wilayah
Negara. Dengan mengetahui bentuk Negara, geografi politik berkepentingan untuk
menentukan letak ibukotanya. Letak atau lokasi ibukota Negara terkait dengan
factor sejarah, keamanan, dan pengembangan wilayah di masa depan. Oleh karena
itu, geografi politik akan selalu “ikut campur” dalam menentukan ibukota Negara,
bahkan ibukota provinsi, kabupaten, kota, dan kecamatan. Jika suatu Negara telah
ditentukan ibukotanya, geografi politik juga akan memberikan masukan tentang
fungsi-fungsinya. Beberapa ibukota hanya difungsikan sebagai pusat administrasi
dan pusat pemerintaha, seperti Washington D.C, Cemberra. Tetapi di sejumlah
Negara, ibukotanya difungsikan untuk berbagai macam peranan yaitu untuk pusat
pemerintahan, pusat perdagangan, pelabuhan, pendidikan, dan lain-lain. Contohnya
ibukota Jakarta.
2) National power
33
3) Political region
BAB V
SUMBER DAYA DAN KEKUATAN NEGARA
Menurut Abdurrachmat (1982) dalam Sri Haryati dan Ahmad Yani (2007:63)
power atau kekuatan negara merupakan suatu kekuatan, kemampuan dan
ketangguhan dalam Pembina, mengembangkan dan mempertahankan kehidupan
politik dari suatu negara. Sementara Norman Pounds (1963:17) menyatakan bahwa
kekuatan politik ada dua jenis, yaitu kemampuan untuk membuat dan memaksakan
keputusan dalam batas-batas negara dan menerapkannya dibidang-bidang
kehidupan negara.
Dilihat dari jenisnya, menurut Sri Haryati dan Ahmad Yani (2007:63) membagi
kekuatan negara dibagi menjadi dua, yaitu kekuatan individu dan kekuatan
kelompok. Kedua kekuatan ini perlu diperhatikan dalam hal kepemilikan sumber
daya dan kemampuan dalam mengelola sumber daya untuk tujuan politik.
Sementara menurut Henderson (1998) dalam Apriliani (2016) membagi kekuatan
negara menjadi soft power dan hard power.
1. Soft power atau kekuatan halus adalah kapasitas yang mengacu pada aktor
lain untuk melakukan pengaruh gelombang. Contohnya Amerika Serikat
sebagai pemenang dalam demokrasi dan kapitalisme, pada Perang Dunia II
Amerika serikat menjadi kepala PBB dan memberikan pengaruh yang besar
36
sumber pangan yang besar tidak perlu mengalihkan politik luar negeri dari
kepentingan nasionalnya, dengan menjamin penduduknya tidak akan
mengalami kelaparan. Bahan mentah pada zaman perang hingga zaman
industri modern menjadi bahan utama pengolahan industri. Negara dengan
bahan mentah yang berlimpah dan memiliki akses mudah menguasainya di
luar teritori negara, sangat berimplikasi pada kekuatan nasional negara
tersebut. Sejak Prrang Dunia I, minyak sebagai sumber energi sangat
penting dalam kebutuhan industri dan perang. Senjata, pranata militer,
kendaraan, mesin industri dimekanisir oleh minyak. Akibatnya, negara
pemilik minyak bumi memperoleh kekuatan yang signifikan dalam urusan
internasional. Kekuatan minyak memunculkan aktor negara baru yang
makin berpengaruh, seperti Uni Soviet dan Timur tengah. Meskipun
demikian, minyak sudah tidak lagi merupakan acuan kekuatan nasional
suatu negara.
3. Kemampuan Industri
Negara dengan cadangan bahan mentah yang besar, namun tidak sepadan
dengan pranata industri yang memadai tidak menjadikannya sebagai
kekuatan politik global. Jadi tidak dapat dipungkiri, bahwa negara industry
sangat identik dengan kekuatan besar dalam perubahan politik dunia.
4. Kesiagaan Militer.
Ketergantungan kekuatan nasional atas kesiapan militer sangat jelas, dengan
memerlukan pranata militer yang ampuh mendukung politik luar negeri
yang ditempuh oleh negara. Unsur kesiagaan militer di sini melingkupi
penguasaan teknologi, kualitas kepemimpinan militer yang berpengaruh
atas kekuatan nasional, dengan memiliki pemikiran baru pada siasat dan
taktik. Namun negara dengan pemimpin yang tangkas akan menjadi negara
yang lemah apabila tidak memiliki jumlah pasukan yang besar dan
berkualitas.
5. Populasi Penduduk
Tidak tepat untuk mengatakan bahwa semakin besar jumlah penduduk,
semakin besar pula kekuatan nasional. Misalnya kasus RRC, yang memiliki
38
6. Karakter Nasional
Karakter nasional pasti akan memengaruhi kekuatan nasional. Moral
nasional salah satunya, moral nasional adalah tingkat kebulatan tekad suatu
bangsa untuk mendukung politik luar negeri yang menyebar ke segenap
kegiatan negara, seperti produksi industri, pranata militer maupun dinas
diplomatiknya. Hal tersebut memiliki makna fundamental yang harus
diambil, dan dapat menentukan kelangsungan hidup suatu negara. Moral
nasional penting manakala suatu kekuatan nasional membawa pengaruh
atas masalah internasional, karena berpengaruh pada tekad pemerintah
dalam politik luar negerinya. Serta tiap bagian rakyat yang merasa hak dan
partisipasinya yang penuh dalam penyelenggaraan negara.
7. Moral nasional.
Sekali lagi harus kita akui dan harus kita sadari bahwa Indonesia adalah
negara dengan penduduk yang tidak bermoral, khususnya di kalangan
mereka-mereka yang memiliki jabatan tinggi. Kita bisa melihat, betapa
mudahnya majalah Playboy yang merupakan ikon pornografi dunia terbit
dan beredar di Indonesia. Betapa seringnya menemukan cerita tentang
pejabat yang korupsi. Betapa mudahnya mencari berita tentang
perampokan, pemerkosaan dan pembunuhan. Meskipun harus diakui juga
bahwa Indonesia adalah negara dengan umat Islam terbesar di dunia, namun
itu semua hanyalah sebuah gelar belaka. Selain itu, masuknya budaya Barat
yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia juga perlahan tapi pasti telah
mampu menggerus dan meruntuhkan moral bangsa Indonesia. Jadi saya
memberikan nilai 2 untuk moral nasional bangsa Indonesia.
9. Kualitas Pemerintahan.
Salah satu unsure penting didalam membentuk kekuatan nasional adalah
kualitas pemerintahan. Jika keadaan suatu negara buruk namun
pemerintahannya diisi oleh sumber daya manusia yang berkualitas, maka
bukan tidak mungkin negara tersebut mampu bangkit dan menjadi negara
besar. Dan untuk hal ini, kita harus menyesal sedalam-dalamnya, karena
kualitas pemerintahan di Indonesia adalah sangat-sangat buruk. Banyak
janji-janji yang dikeluarkan pemerintah, namun entah kapan akan
diwujudkan. Banyak kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah
yang malah merugukan penduduknya. Banyak sistem birokrasi
pemerintahan yang berbuat semaunya sendiri. Dari tahun ke tahun, tingkat
kesejahteraan penduduk Indonesia tetap saja rendah. Untuk itu, saya
memberikan nilai 3 untuk kualitas pemerintahan Indonesia.
Berikut beberapa orang telah mencoba teori perhitungan secara matematika dan
teoritis tentang kekutan negara
40
Dr.Ray S. Cline
Dalam bukunya yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yaitu, Suatu
Perhitungan Tentang Perubahan Strategik , memberikan rumusan tentang
mengukur kekukuatan suatu negara
Pp=(C+E+M ) x (S+W)
Keterangan :
Pp= Kekuatan yang diindera (dilihat,dipahami)
C= Massa Kritis=Penduduk+Wilayah
E= Kemampuan Ekonomi
M= Kemampuan Mliter
S= Tujuan Strategik
W= Kemauan untuk melaksankan strategi nasional
Kekuatan suatu negara sebagian oleh pasukan militer dan susunan militer suatu
negri, tatapi kekuatan lebih banyak ditentukan oleh ukuran dan letek wilayah, sifat
perbatasan, penduduk, sumber daya dan bahan mentah, struktur ekonomi,
perkembangan teknologi, kekuatan finansial, campuran etnik, kepanduan sosial,
kemantapan proses sosial dan pembuatan keputusan dan akhirnya nilai yang tidak
dapat diraba yang biasanya dilukiskan sebagai semangat nasional.
Fucks (1995)
Fucks merupakan soarang ahli fisika Jerman yang telah menghitung kekuatan suatu
negara dengan menggunakan dengan apa yang disebut Power Indec yang
diperhitungkan berdasarkan factor-faktor jumlah penduduk komsumsi baja dan
komsumsi energi dengan menggunakan bangun persaman Diferensial Bernouvili
dan rumus matematika lainya. Rumusnya adalah sebagai berikut.
M P pangkat 3 √ B
41
Keterangan :
M= Power
P=Produksi
S=Penduduk
Lemhamas
Ketahanan nasional merupakan metode pemberitahuan kekuatan nasional dan
holistic dan integrative yangtidak menganut penafsiran dari suatu konsep denciden
of power
Rumus
Keterangan :
K (t) = Kondisi ketahanan nasional yang dinamis pada waktu (t)
F = Dimensi waktu
G = Kondisi Geografi
D = Kondisi Demografi
A = Kondisi Sumber Daya Alam
I = Kondisi Pemahaman dan Pendalaman Ideology
P = Kondisi Sistem Politik
E =Kondisi Sistem Ekonomi
S = Kondisi Sistem Sosial Budaya
H = Kondisi Sistem Hankam
Pp= f (M,E,T,B)
Keterangan :
Pp = Percived Power
M = Kekuatan Militer
E = Kekuatan Ekonomi
T = Kemampuan Teknologi
Dari seluruh rumus yang digunakan para ahli umunya memeliki sifat yang
kualitatif, pengukuran kekuatan nasional secara objektif terkadang tidak dapat
menghasilkan.
43
BAB VI
SUMBER DAYA PENDUDUK DAN PANGAN
6.1.2 Pangan
Definisi pangan menurut Badan POM adalah sumber makanan yang secara
alamiah maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang
berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis
tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan. Serta dikonsumsi sebagaimana layaknya
makanan atau minuman, mempunyai karakteristik sensori berupa penampakan,
warna, tekstur dan cita rasa yang dapat diterima oleh masyarakat. Selain tidak
memberikan kontraindikasi dan tidak memberi efek samping pada jumlah
penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme. Jadi dapat disimpulkan,
sumber pangan berarti segala potensi makanan yang dapat dikonsumsi oleh
masyarakat , sehat, layak dan memeliki kandungan yang bermanfaat.
44
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang menjadi masalah sosial
ekonomi pada umumnya karena dengan bertambahnya penduduk maka otomatis
harus bertambah pula persediaan sandang pangan, kesempatan kerja, serta fasilitas
umum, selain itu pertambahan penduduk akan menimbulkan berbagai masalah
seperti bertambahnya tingkat penganguran,kemiskinan, anak putus sekolah yang
dapat pula menimbulkan berbagai kejahatan (kriminalitas).
Sejalan dengan proyeksi populasi, angka ini terus bertambah dengan kecepatan
yang belum ada dalam sejarah. Diperkirakan seperlima dari seluruh manusia yang
pernah hidup pada enam ribu tahun terakhir, hidup pada saat ini.
45
Berdasarkan estimasi yang diterbitkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat, penduduk
dunia mencapai 6,5 milyar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul 07.16 WIB.
Pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia akan
mencapai 7 milyar jiwa. Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12
Oktober 1999 sebagai tanggal dimana penduduk dunia mencapai 6 milyar jiwa,
sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia mencapai 5 milyar jiwa.
Dari sekitar 6,5 milyar penduduk dunia, 4 milyar di antarnya tinggal di Asia. Tujuh
dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia.
Buku berjudul The Population Bomb (ledakan penduduk) pada tahun 1968 oleh
Paul R. Ehrlic, meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat terlalu banyaknya
penduduk dan ledakan penduduk. Karya tersebut menggunakan argumen yang
sama seperti yang dikemukakan Thomas Malthus dalam An Essay on the Principle
of population (1798), bahwa laju pertumbuhan penduduk mengikuti pertumbuhan
eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang akan menyebabkan
46
a. Faktor dari daerah asal yang disebut faktor pendorong seperti adanya
bencana alam, panen yang gagal, lapangan kerja terbatas, kemanan
terganggu, dan kurangnya sarana pendidikan.
b. Faktor yang ada di daerah tujuan yang disebut faktor penarik seperti
tersedianya lapangan kerja, upah tinggi, tersedia sarana pendidikan,
kesehatan dan hiburan.
c. Faktor yang terletak di antara daerah asal dan daerah tujuan yang disebut
penghalang. Yang termasuk faktor ini misalnya jarak, jenis alat transport
dan biaya transport. Jarak yang tidak jauh dan mudahnya transportasi
mendorong mobilitas penduduk.
d. Faktor yang terdapat pada diri seseorang disebut faktor individu. Faktor
ini sangat mempengaruhi keinginan seseorang untuk melakukan mobilitas
atau tidak. Contoh faktor individu ini antara lain umur, jenis kelamin, dan
tingkat pendidikan.
Pola kedatangan para migrant ke luar memiliki beberapa kesamaan. Mereka datang
dari daerah asal secara berkelompok ataupun perorangan. Keberangkatan dari
daerah asal secara berkelompok biasanya telah direkrut oleh perantara yang disebut
“Tekong”. Tekong inilah yang mengurus surat-surat dan kelengkapan lainnya. Pola
48
migrasi oleh tekong sering terjadi sehingga di perkirakan kasus pemulangan TKI
secara paksa oleh pemerintah asing sebagian besar adalah kelompok tenaga kerja
yang tidak memiliki surat-surat resmi yang lengkap.
B. Kawasan Timur
Tengah
1
Saudi Arabia 103. 205 37.371
.
2. Uni Emirat Arab 11.027 681
3. Kwait 3.343 74
4. Bahrain 1.558 0
5. Qatar 1.029 125
6. Oman 554 4
7. Yordan 379 191
8. Mesir 1 0
9. Nigeria 8 0
10. Turki 24 0
11. cyprus 22 0
Jumlah 121.180 38.446
49
Berdasarkan table di atas dapat dilihat perbedaan jumlah TKI. Di kawasan Asia
Pasifik Jumlah TKI naik 20.769 orang, sedangkan di kawasan Timur Tengah
jumlah TKI turun 85.734 orang, penurunan ini disebabkan karena di wilayah
tersebut sedang terjadi peperangan.
Trafficking juga merupakan salah satu cara imigran masuk secara ilegal ke negara
lain. Berdasarkan penelitian lembaga Komnas Anak, Indonesia merupakan salah
satu pemasok terbesar perdagangan anak dan perempuan di Asia Tenggara.
Menurut data yang diperoleh sekitar 200-300 ribu PSK berusia dibawah 18 tahun.
Sekitar 23 % dari 6.700 TKW yang bekerja di Hongkong ternyata bekerja sebagai
PSK. Menurut data yang diperoleh Komnas Anak dari PBB keutungan yang dapat
diperoleh dari sektor prostitusi sekitar $ 7 milyar.
Salah satu solusi yang ditawarkan pemerintah adalah mengusahakan investasi asing
agar mau menanam modal dan membuka lapangan kerja baru. Pembangunan dan
industrialisasi saat ini sama sekali tidak melambungkan harapan bagi pencari kerja,
karena daya serapnya tidak terlalu besar. Sedangkan pencari kerja jumlahnya bisa
dua atau tiga kali lipat dari lapangan kerja itu sendiri, dan pengangguran tidak bisa
di hindarkan lagi.
Pengangguran terbuka adalah terdiri dari mereka yang mencari pekerjaan, mereka
mempersiapkan usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak
akan mendapat pekerjaan, dan mereka yang mendapat pekerjaan tetapi belum mulai
bekerja.
50
Kekayaan alam yang melimpah tidak akan mampu memberikan manfaat yang besar
bagi manusia pabila sumber daya manusia yang ada tidak mampu mengolah dan
memanfaatkan kekayaan alam yang tersedia. Demikianlah kita harus memahami
betapa pentingnya pengupayaan agar sumber daya alam berkualitas tinggi sehingga
tidak menjadi beban bagi pembangunan.
China benar-benar berubah, imejnya pada tahun 1980-an yang terkenal orang-
orangnya jorok, WC kumuh, tokonya semrawut, pelayanan hotel dan restoran
lambat bahkan tidak ramah kini hampir tidak terlihat lagi. China tidak lagi terisolasi,
juga buakan negara agraris yang gagap tekhnologi. Mengapa China bisa maju
dengan pesat dan mening
Globalisai yang ditakuti oleh banyak negara, termasuk negara maju seolah-olah
disambut baik oleh China dengan cara segera menyesuaikan diri. Mereka menjadi
lebih kreatif dan inovtif, bahkan mencari jalan-jalan pendek untuk mengalahkan
bangsa lain. Pembangunan infrastruktur yang dimulai dari pencarian energi murah
(nuklir), komunikasi dan transportasi, bahkan daerah pesawahan dan perikanan di
Zhangziang (Shanghai) diubah menjadi pusat atau jenis sains dan teknologi
semacam Lembah Silikon di California atau Hscinchu di Taiwan. Selain itu juga
terdapat sejumlah laboratorium penelitian untuk perusahaan seperti Sun
Microsystem, LG, Sony, dan GE akan menjadi masa depan Cina. Masuknnya China
ke dalam WTO langsung menaikan investasi dalam negeridan barang-barang
buatan China yang relatif murah memadati pasar-pasar dunia dan China akan siap
menjadi negara adidaya baru.
Sejak beberapa tahun terakhir ini, muncul kerisauan atas menurunnya kemampuan
kita untuk memenuhi sendiri kebutuhan pangan bagi rakyat Indonesia. Dunia pun
dliiputi kekhawatiran itu, karena penduduk bertambah menurut deret ukur
sedangkan produksi pangan bertambah menurut deret hitung. Menurut FAO, pada
waktu ini terdapat ± 200 juta orang kekurangan pangan.
Penduduk Indonesia pada tahun 2035 diperkirakan akan bertambah menjadi dua
kali lipat dan jumlahnya sekarang, menjadi ± 400 juta jiwa. Dengan meningkatnya
pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, terjadi pula peningkatan
konsumsi/kapita untuk berbagai pangan. Akibtanya, dalam waktu 35 tahun yang
akan datang Indonesia memerlukan tambahan ketersediaan pangan yang lebih dari
2 kali jumlah kebutuhan kali ini.
Pada World Food Summit (WFS) Food and Agriculture Organization (FAO) bulan
November 1996 di Roma, para pemimpin negara/pemerintah telah mengikrarkan
atas kemauan politik dan komitmennya untuk mencapai ketahan pangan serta
melanjutkan upaya menghapuskan kelaparan disemua negara anggota dengan
mengurangi separuhnya jumlah penderita kekurangan pada tahun 2015.
53
Menurut FAO pada tahun 1996 terapat 800 juta dari 5,67 miliyar penduduk dunia
yang menderita kurang pangan, diantaranya 200 juta balita menderita kurang gizi
terutama energi dan protein. Laporan PBB juga mencatat bahwa 3-5 ribu orang mati
setiap hari karena kelaparan. Angka ini lebih besar lagi terjadi di negara-negara sub
Sahara-Afrika, negara-negara miskin dan didaerah terlibat konflik perang.
Petani Amerika saat ini sedang mencari sumber daya yang lebih efisien, biaya lebih
rendah, dan sistem-sistem produksi yang lebih menguntungkan. Selama 10 tahun
terakhir, telah terjadi paradigma yang mengangkat masyarakat pertanian dari
kondisi yang mengaharuskan produktifitas lebih tinggi menuju suatu kondisi
masyarakat yang peduli pada berkelanjutan. Hal ini dirasakan sebagai suatu
kesalahan bahwa produktifitas yang tinggi dari kegiatan pertanian yang
konvensional telah menimnbulkan biaya kerusakan yang cukup signifikan terhadap
lngkungan alam dan disrupsi masalah sosial.
Saat ini perguruan tinggi yang memiliki fakultas pertanian jumlahnya tak terhitung.
Setiap tahun sarjana pertanian dihasilkan diseluruh Indonesia. Mereka adalah
tenaga-tenaga kerja yang siap terjun ke dunia pertanian. Namun, serapan tenaga
kerja kian terbatas. Akhirnya para sarjana pertanian yang sudah bergelut dengan
teory dan praktik ilmu pertanian selama 4 tahun di universitas harus menekuni
bidang yang tidak relevan dengan yang dipelajari.
Selain masalah SDM, ternyata tata niaga pertanian dinegara berkembang yang
buruk menurunkan minat petani untuk menanam padi. Kompas pada Jumat, 24
Maret 2000 pernah menurunkan laporan bahwa, akibat anjloknya harga beras dan
gabah, minat petani di Sulawesi Tenggara untuk menanam padi mulai berkurang.
Gejala ini terlihat dikabupaten kendari yang merupakan sentral beras di Sulawesi
Tenggara. Di daerah irigasi Lahumbuti, sekitar separuh dari 2000 hektar sawah
tidak diolah pemiliknya. Sementara di gudang-gudang koperasi unit desa, balai
desa, dan rumah-rumah penduduk tampak masih dipenuhi karung beras dan gabah
yang tidak terserap oleh pasar. KUD dan pedagang mitra Dolog tidak ingin
melakukan pembelian karena gudang sudah penuh. Hasil pembelian dan
pengembalian kredit KUT oleh petani dalam bentuk gabah, belum juga laku.
Seiring informasi tentang melimpahnya gabah disulawesi, pemerintah indonesia
melakukan impor beras untuk mengurangi kekurangan bahan pangan.
masih menjalankan wajib militer kepada warganya yang berjenis kelamin laki-laki.
Tujuan Wamil adalah untuk mempersiapkan para pemuda negara tersebut dengan
teknik dasar militer sehingga siap membela negaranya jika sewaktu-waktu terjadi
ancaman invansi dari negara lain dan militer kekurangan pasukan. Korsel sendiri
gencar menjalankan program wajib militer ini dikarenakan hubungannya dengan
negara tetangganya, Korut, yang sampai saat ini masih terasa hambar pasca Perang
Korea yang akhirnya memisahkan kedua negara tersebut.
Adanya Wajib Militer ini bertujuan untuk mempersiapkan para pemuda negara
tersebut dengan teknik dasar militer sehingga siap membela negaranya jika
sewaktu-waktu terjadi ancaman invansi dari negara lain dan militer kekurangan
pasukan.
Kendati tugas utama kekuatan militer adalah untuk melindungi negara terhadap
serangan negara lain, dan bila dianggap perlu digunakan sebagai pengambil
keputusan politik luar negeri dalam peperangan. Peran pasukan militer yang paling
penting adalah kapasitasnya untuk mencegah terjadinya kerusuhan sosial dan
politik di dalam negeri yang akan meruntuhkan rezim pemerintah yang ada, atau
yang akan menimbulkan kehancuran.
Wajib militer memiliki dunia regulasi tersendiri di Korea. Bagi para pekerja maka
tak jarang pemilik perusahaan memberikan perlakuan khusus berupa tetap
memberikan gaji meski mereka tidak masuk. demikian pula dengan dunia
pendidikan, pihak universitas memberikan berbagai kemudahan untuk mendukung
para mahasiswa yang sedang melakukan wajib militer. Kemudahan yang dimaksud
adalah kemudahan “asli” dalam arti sesungguhnya. Mereka memperoleh
kemudahan baik berupa perlakuan birokrasi maupun jaminan administrasi yang
tidak akan menyebabkan kerugian bagi sang mahasiswa di masa yang akan datang.
Wajib militer dan kampus Kampus selalu menjadi titik pengecualian dalam
beberapa keputusan nasional negara, termasuk perkara wajib militer .
Di dalam kampus terdapat bentuk lain dari wajib militer korea. Wajah lain wajib
militer ini bernama program R. T. O. C. [Reserve Officer Training Crops). Berbeda
dengan wajib militer bentuk umum, RTOC memiliki gengsi tersendiri. Para
57
Bentuk umum wajib militer adalah berupa aktivitas "magang" selama 2 tahun di
satuan militer tertentu. selama 2 tahun, tanpa jedah, mereka melakukan aktivitas
yang tidak berbeda nyata dengan aktivitas militer sungguhan. Mereka ditempatkan
dalam satuan tertentu berdasarkan semacam test kalayakan penempatan. Merekap
pun memiliki kewajiban tinggal di barak dan boleh meninggalkan satuan dengan
alasan terntentu saja. Ketika selesai "magang" mereka dapat kembali kepada
aktivitas terakhir atau bisa melanjutkan karier di dunia militer. Seluruh alumni
wajib militer akan mendapatkan pangkat 4 garis merah di lengan mereka. Untuk
opsi terakhir (bergabung dengan militer) merupakan pilihan langkah yang
dilakukan para pemuda korea. Mereka yang memilih ini biasanya akan lebih
memilih jalur ROTC ketimbang jalur wajib militer umum yang memang akan lebih
berat secara fisik. Karena RTOC hanya terdapat di kampus, maka para pemuda
korea yang tidak berkesempatan melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi -
universitas- tapi ingin meniti karir di dunia militer, maka mereka tidak memiliki
pilihan lain selain memulai karier melalui jalur wajib militer bentuk umum ini.
Di Korea Selatan yang diwajibkan mengikuti Wajib Militer adarah seorang pria
yang berumur 20-30. Biasanya Wajib Militer ini didahului dengan pelatihan dulu
selama 5 minggu dan kemudian selama 2,3 – 2,5 tahun harus mengikuti program
Wajib Militer.
Syarat selengkapnya bagi seorang Pemuda Korea Selatan untuk mengikuti Wajib
Militer adalah:
58
Namun ada beberapa golongan yang tidak diwajikban untuk mengikuti wajib
militer ini, yakni:
1. Orang cacat.
2. Ilmuan
3. Orang yang berjasa abgi negaranya. Sehingga tim sepak bola Korea Selatan
tahun 2002 ( Ahn Jung Hwan cs ) yang berhasil masuk semi final pada Piala
Dunia tidak wajib mengikuti wamil.
4. Kriminal
5. Orang yang mengalami cedera fisik.
6. jika laki-laki adalah pencari nafkah utama.
7. Sudah menikah dan tidak memiliki anak laki-laki.
8. jika dia anak tunggal / hanya anak laki-laki. Hal ini untuk memastikan
warisan dari keluargaatau semacam penerus keluarga
Walaupun syarat dan ketentuan telah ditetapkan bagi seorang pemuda Korea
Selatan yang diwajibkan mengikuti Wajib Militer, namun beberapa dari mereka
memiliki izin untuk menunda panggilan Wajib Militernya namun mereka harus
bekerja di instansi pemerintah sebagai gantinya, karena orang yang menghindari
kewajiban Wajib Militer ini akan dikenakan hukuman dan mendapat kesulitan
untuk mejalankan kehidupan di masyarakat dan karirnya di Korea.
59
BAB VII
EKOLOGI, ENERGI, DAN INDUSTRI
Sebagai contoh kasus pencemaran perairan oleh limbah industri yang menyebabkan
penyakit minamata yang berasal dari Teluk Minamata, Jepang. Penyakit ini
terutama disebabkan oleh konsentrasi merkuri yang berlebihan di perairan dalam
bentuk methylmercury yang menyebabkan perairan terkontaminasi. Dalam rantai
makanan di perairan, ikan-ikan besar dan mamalia air sebagai ujung sebuah
ancaman kesehatan serius bagi manusia ketika rantai makanan itu menyambung ke
manusia. Pada embrio atau jabang bayi dan anak-anak kecil, methylmercury
terbukti mencegah perkembangan normal system saraf yang menyebabkan luka
pada otak. Pada kebanyakan orang dewasa, konsentrasi methylmercury ditemukan
pada ginjal, hati, dan otak.
Persyaratan ekolabel tidaklah sederhana. Pada proses sertifikasi tim audit dari
lembaga sertifikasi ramah lingkungan akan memeriksa perusahaan tersebut mulai
dari pemeriksaan bahan baku, proses, dan limbah. Hal yang perlu diwaspadai dalam
pemberian ekolabel kaitannya dengan perdagangan bebas dunia (WTO) yang
penting adalah bahwa praktik pemberian label tersebut tidak menimbulkan
diskriminasi, baik antara negara anggota (prinsip most favoured nation) maupun
antara barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri yang diimpor (perlakuan
nasional). Semakin kompleks dan beragamnya ketentuan pemberian ekolabel telah
menyebabkan produk-produk negara-negara berkembang terutama yang dihasilkan
oleh usaha kecil dan menengah mengalami kesulitan untuk bersaing di pasar-pasar
ekspor. Jika standar internasional bagi ketentuan ekolabel memiliki dampak yang
cukup besar bagi proses harmonisasi ketentuan ekolabel di dunia, di sisi lain negara
berkembang berada pada posisi yang tidak menguntungkan. Kondisi ini disebabkan
oleh kurangnya partisipasi negara berkembang dalam proses standarisasi ini.
63
BAB VIII
GLOBALISASI DAN IMPERIALISASI
8.1. Globalisasi
Globalisasi di ambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Sebagai
fenomena baru, globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar
definisi kerja ( working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang
melihatnya. Ada yang memandanganya sebagai proses sosial, proses sejarah dan
proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia mekin
terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-
eksistensi dengan menyingkirkan batas- batas Geografis, ekonomi dan budaya
masyarakat. Mitos yang selama ini hidup tentang globalisasi ialah bahwa proses
globalisasi akan membuat dunia seragam.
Adanya fakta globalisasi tidak semuanya diyakini oleh penduduk dunia secara
penuh. Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah
fenomena negatif karena hal tersebut merupakan penjajahan negara maju yang
memaksakan sejumlah bentuk budaya dan konsumsi. Beberapa dari mereka
kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (anti-globalisasi).
Pendukung globalisasi (pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Teori
ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat
saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah
ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi
pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya.
Walaupun banyak dampak negatifnya, globalisasi menurut Tanri Abeng ada juga
positifnya, yaitu :
a. Globalisasi Produksi
Perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi
menjadi lebih rendah. Hal ini di lakukan baik karena upah buruh yang rendah,
tariff bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim
usaha dan politik yang kondusif.
b. Globalisasi Pembiayaan
Perusahaan global memiliki akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan
investasi di semua negara di dunia. Dan apabila dalam keadaan sulit yang
memaksa, perusahaan akan dengan mudah di jual, dari pada terlalu rugi jika
bangkrut.
c. Globalisasi Tenaga Kerja
Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia
sesuai dengan kelasnya, seperti staf professional yang telah memiliki
pengalaman internasional dan buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara
berkembang.
d. Globalisasi Jaringan Informasi
Masyarakat akan dengan mudah mendapatkan informasi dari negara- negara lain
dengan kemajuan tekhnologi seperti: TV, Radio, Media Cetak, Internet dan lain-
lain.
e. Globalisasi Perdagangan
Hal ini terwujud di dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta
penghapusan berbagai hambatan non tarif. Dengan demikian, kegiatan
perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat dan fair.
Untuk tahap awal, yaitu “sosialisasi” isu global, para imperialis akan menggunakan
media (informasi), people power (kepemimpinan), dan bio-teknologi dan
persenjataan nuklir. Imperialisme modern ini memiliki bentuk tersendiri. Berbeda
dengan Imperialise zaman dulu, dimana penguasaan suatu negara dilakukan secara
langsung dengan tindakan kekerasan dan pemaksaan. Sedangkan Imperialisme
modern lebih cenderung dengan sikap yng halus namun merugikan.
BAB IX
TEKNOLOGI PERANG
Dalam sejarah Kristen, doktrin perang kali pertama diajukan oleh Santo Agustinus
yang pada intinya berisi melindungi orang yang tidak bersalah dari ancaman
perang. Selain itu, doktrin Kristen tentang perang mengambil contoh dari Kitab
Ulangan 20:8. Ayat ini memungkinkan siapa pun yang tergabung dalam militer
untuk pulang sebelum pertempuran berlangsung apabila mereka tidak bermaksud
berperang dalam suatu pertempuran.
Doktrin perang mmeliputi tiga kawasan, yaitu Jus ad Bellum, Jus in Bello, Jus Post
Bellum. Jus ad Bellum menjawab pertanyaan , yaitu kapan suatu perang dapat
dianggap sah. Dengan demikian, agar suatu perang dapat diangggap sah maka ia
harus memenuhi kriteria, yaitu perang hanya boleh digunakan untuk memperbaiki
suatu kejahatan publik atau sebagi upaya pembelaan diri.
Jus in Bello adalah doktrin perang ketika perang sedang berlangsung. Suatu perang
dianggap sah dalam fase Jus in Bello adalah jika menggunakan prinsip-prinsip
69
Jus Post Bellum mengatur tentang proses mengakhiri perang, dan transisi dari
perang menuju perdamaian. Sebuah negara dapat mengakhiri suatu peperanngan
apabila pembalasan terhadap hak-hak yang dibelanya sudah terpenuhi. Agresor
bersedia merundingksn syarat-syarat penyerahan dan syarat-syarat penyerahan itu
mencakup permintaan maaf yang resmi pembayaran ganti rugi pengadilan
terhadap kejahatan-kejahatan perang, dan persetujuan rehabilitasi. Suatu negara
hanya boleh mengakhiri suatu peperangan di bawah kondisi-kondisi yang telah
disepakati dan pembalasan dendam tidak diizinkan.
Dalam Islam, doktrin atau aturan perang lebih rinci lagi. Istilah perang (qital) sering
disalahtafsirkan dengan makna jihad. Padahal jihad tidak identik dengan perang.
Menurut Ensiklopedi Wikipedia Indonesia, jihad adalah berjuang dengan sunguh-
sungguh. Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia, yaitu
menegakkan agama Allah (Din Allah) atau menjaga Din tetap tegak, dengan cara-
cara yang sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dab Alqur’an. Jihad yang
dilaksanakan Rasul adalah berdakwah agar manusia meninggalkan kemusyrikan
dan kembali pada aturan Allah. Menyucikan kalbu, memberikan pengajaran kepada
umat dan mendidik manusia agar sesuai dengan tujuan penciptaan mereka, yaitu
menjadi Kholifah Allah di bumi. Berdasarkan batasan di atas tidak ada makna jihad
diarahkan untuk berperang.
Islam tidak mengenal istilah perang suci (holy war). Perang dapat dilaksanakan oleh
umat Islam jika terjadi serangan dari luar yang membahayakan eksistensi umat
70
Islam. Perang tidak bisa dibenarkan untuk menyerang orang-orang yang telah
tunduk kepada aturan Allah dan atau mereka yang telah mengadakan perjanjian
damai. Semasa kepemimpinan Nabi Muhammad saw sampat ke Khaulafaur
Rasyidin, Nabi Muhammad saw pernah mengatakan bahwa sebelum mengirim
pasukan untuk berparang melawan pasukan Romawi, beliau memberikan pesan
kepada pasukannya, yang kemudian menjadi etika dasar dalam perang, yaitu: 1)
Jangan berkhianat, 2) Jangan berlebih-lebihan, 3) Jangan ingkar janji, 4) Jangan
mencincang mayat, 5) Jangan membunuh anak kecil, orangtua renta, dan wanita, 6)
Jangan membakar pohon, menebang pohon, atau menyembelih binatang ternak
kecuali untuk dimakan, 7) Jangan mengusik orang-orang yang taat kepada agama
yang dianutnya (Ahli Kitab) yang sedang beribadah. Jika melakukan larangan
dalam berperang maka mereka dianggap berdosa dan dianggap menyalahi misi
perang secara Islam. Dengan dasar eetika itu, Islam tidak membenarkan terorisme.
Terorisme tidak dapat dikatakan sebuah cara dalam etika perang. Dalam berperang
harus jelas pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam peperangan, seperti halnya
perang negara Mekkah dan sekutu-sekutunya ketika itu. Alasan perang tersebut
terutama dipicu oleh kezaliman kaum Quraisy yang melanggar hak hidup kaum
Musimin yang berada di Mekkah.
Lawan kata berperang adalah berdamai. Damai memiliki banyak arti. Arti
keddamaian menunjukkan kepada persetujuan untuk mengakhiri sebuah perang.
71
Damai dapat juga berarti sebuah keadaan tenang, dan damai dapat juga
menggambarkan keadaan emosi dalam diri seseorang dan akhirnya damai juga
dapat berarti kombinasi dan definisi-definisi di atas.
Konsepsi damai bagi setiap orang berbeda-beda sesuai dengan lingkungan. Sebuah
definisi yang sederhana dan sempit dan kata damai adalah ketiadaan perang.
Dengan definisi itu, kita dapat menganggap Kongo, Sudan, dan mungkin Korea
Utara adalah dalam keadaan damai karena merka tidak sedang berperang dengan
musuh dan luar. Dengan definisi ini kita sekarang tinggal di zaman dunia damai,
tanpa perang aktif antara negara-negara.
Damai dapat terjadi secara sukarela, di mana peserta perang memilih untuk tidak
masuk dalam keributan, atau dapat dipaksa, dengan menekan siapa yang
menyebabkan gangguan. Kenetralan yang kuat telah membuat Swiss terkenal
sebagai sebuah negara yang mempertahankan perdamaian sejak lama. Membatasi
diri terhadap konsep perdamaian yang diartikan sebagai suatu ketiadaan perang
menutupi, menghapus atau tidak mengakui adanya tindakan kemanusiaan yang
biadab seperti genocide, terorisme, dan kekerasan lainnya yang terjadi dalam
negara. Adanya pengertian perang dan damai. Dalam Ensiklopedia Wikipedia
diterangkan sejumlah doktrin tentang perang, diantaranya realism,pasifisme,
militerisme, dan revolusi.
Realisme adalah aliran yang percaya bahwa konsep-konsep moral tidak boleh
sekali-kali menjadi dasar yang membatasi perilaku suatu negara. Negara harus
mengutamakan keamanan negara dan kepentingan dirinya atau kepentingan
nasional. Salah satu bentuk dari aliran realisme adalah realisme deskriptif yang
menyatakan bahwa negara tidak dapat bertindak secara moral, contohnya
perlindungan terhadap mereka yang tidak bersalah (orang-orang yang tidak ikut
berperang). Sementara bentuk lainnya yaitu realisme deskriptif berpendapat bahwa
faktor-faktor yang memotivasi negara adalah kepentingan dirinya sendiri.
72
Pada saat perang dingin antara AS dan Uni Soviet, kedua negara tersebut membuat
senjata nuklir. Selain itu setiap negara juga mulai menimbun persenjataan nuklir
dalam gudang-gudang senjata. Mereka semua berdalih bahwa produksi senjata
nuklir yang mereka lakukan adalah demi membela diri, bukan untuk menyerang
negara lain. Meskipun hingga kini belum terjadi perang nuklir, namun situasi
sekarang tidak bisa disebut situasi damai yang hakiki karena asih ada kekhawatiran.
Doktrin lainnya adalah pasifisme. Pasifisme adalah keyakinan bahwa perang seperti
apapun secara moral tidak sah. Sebuah argument diajukan oleh kaum pasifis bahwa
apapun alasannya perang harus menjamin keamanan orang-orang yang tidak
bersalah. Karenanya bila ada nyawa orang yang tidak bersalah melayang, maka
perang pun tidak dapat dianggap sah.
Adapun doktrin revolusi menyatakan bahwa hanya pemerintah yang sah saja yang
boleh melakukan perang. Doktrin ini tidak memberikan banyak ruang untuk perang
kemerdekaan atau perang saudara, dimana suatu badan yang tidak sah dapat
mengumumkan perang karena alasan-alasan yang cocok dengan criteria lainnya.
Pada zaman kerajaan pernag dilakukan bukan antara negara tetapi antara kerajaan
yang ingin memperluas suatu wilayah dan kejayaan. Mereka menaklukan suatu
wilayah dan kerajaan-kerajaan yang akan dikuasainya. Semua itu demi tercapainya
suatu kejayaan setiap kerajaan, dengan demikian wilayah yang telah ditaklukannya
harus patuh terhadap aturan-aturan yang baru termasuk memberikan upeti berupa
barang atau yang lainnya, sehingga kerajaan yang telah ditaklukan itu berada di
bawah kekuasaannya.
73
Dalam abad modern, doktrin perang barangkali telah banyak berubah. Perang
adalah pilihan kapitalis yang bertujuan, artinya tidak ada perang yang terjadi atas
dasar nafsu amarah tak terkendali. Setiap negara seolah-olah dapat melakukan
perang asalkan dapat menanggung akibat jika diserang balik. Malaysia pada saar
“mengganggu” Blok Ambalat dapat saja diserang Indonesia, tetapi nampaknya
Indonesia memilih untuk tidak berperang. Sebaliknya jika Amerika ingin berperang
maka terjadilah perang itu walaupun negara-negara lain menentangnya. Ketika
doktrin perang itu sudah tidak berlaku lagi (tidak dihargai lagi), maka dunia
sekarang ini sebenarnya sedang menunggu kehancuran.
Kalau ditanya negara manakah yang paling banyak terlibat dalam masalah konflik
luar negeri setengah abad terakhir, nampaknya rating pertama adalah Amerika
Serikat. Pada abad ke-20, AS terlibat langsung atau tidak langsung dengan Korea,
Vietnam, Perang Dingin, Irak, dan Afganistan. Amerika juga terlibat dalam tiga
invasi dan serangan mendadak ke negara Laos, Kamboja, dan Libya. Kemudian
juga terlibat dalam enam operasi keamanan, yaitu ke Dominika, Lebanon, Somalia,
Kosovo, dan beberapa negara Teluk. Terakhir terlibat dalam dua misi penyelamatan
di Iran dan Mayagues, dan juga misi pengusiran pemerintah nasional di Panama.
Memasuki abad ke 21, Amerika Serikat terlibat langsung dalam penyerangan dan
pendudukan terhadap Afganistan dan Irak.
Setelah Amerika Serikat yang banyak terlibat dalam masalah konflik adalah Israel.
Negara kecilini hampir setiaphari berperang sejak awal kemerdekaannya (1948),
dilanjutkan dengan Perang Suez (1956), perang 6 hari (1967), Perang Atrisi (1967-
1970), Perang Yom Kippur (1973), Perang Lebanon (1982), dan Perang Palestina
dari 1987 sampai sekarang.
Ada beberapa faktor mengapa negara memilih perang, yaitu pertama, karena ambisi
untuk menunjukkan eksistensi dan menunjukkan kekuatan (power showing) agar
memperoleh kedudukan pada urusan politik terkait. Woodrow Wilson mengatakan
pada saat Perang Dunia Pertama bahwa perang yang dilakukan bertujuan untuk
mengakhiri semua peperangan (war to end all wars) artinya agar ada seseorang
74
“jago” yang dapat mengatur keadaan dunia. George W. Bush juga mengatakan
bahwa perang melawan terorisme adalah perang untuk menghapuskan kejahatan
yang dimaknai bahwa siapapun yang melawan AS dapat disebut teroris. Pada
hakikatnya semua itu ingin mengakselerasi eksistensidiri dan identitas politik di
mata dunia internasional. Faktor ini termasuk fakor yang paling utama sebagai
penyebab konflik politik.
Kedua, konflik dan perang adalah bisnis model baru yang sangat menguntungkan.
Amerika sebagai negara yang paling banyak terlibat konflik dan perang ternyata
sebagai pemasok senjata paling banyak di dunia. Irak yang tercatat sebagai musuh
Amerika juga pernah tercatat sebagai negara pengimpor senjata terbesar di dunia.
Selain keuntungan dari penjualan senjata kekayaan alamyang dimiliki oleh negara
sasaran adalah hal yang paling menarik lainnya. Bukan suatu rahasia lagi bahwa
Amerika akan mengagendakan eksplorasi minyak dalam setiap keterlibatan konflik
dengan negara lain, khususnya negara dalam wilayah timur tengah. Sebelum
menyerang Irak para pengusaha minyak di AS telah bai-bagi kilang minyak Irak
jika AS menang perang. Tentu saja para kapitalis tersebut patungan dalam
membiayai Irak.
Ketiga faktor kemiskinan yaitu ketidakadilan. Negara miskin lebih besar memiliki
peluang konflik dibandingkan dengan negara kaya. Sekjen PBB Kofi Annam
pernah mengatakan dalamsalah satu pidatonya bahwa selain faktor kemiskinan
perang dapat tumbuh dan berkembang akibat ketidakadilan dan gap sosial ekonomi
yang cukup besar termasuk penyebab konflik yang penting.
Dari sudut pandang geografi politik, ketiga alasan di atas menyimpul dalam suatu
kata, yaitu bahwa perang adalah instrumen politik untuk memperoleh atau merebut
pengaruh politik yang selanjutnya dapat berlanjut pada pengaturan aspek kehidupan
lainnya, yaitu ekonomi, sosial, dan budaya. Motivasi untuk melakukan berperang
semakin terpelihara oleh adanya Motivasi untuk melakukan berperang semakin
terpelihara oleh adanya tesis Huntington yang menulis buku tenntang benturan
peradaban. Dalam tulisannya yang dimuat di jurnal Foreign Affair, guru besar studi-
75
studi strategis pada Harvard University AS itu memprediksikan bahwa dunia akan
semakin meningkat ketegangan antara peradaban Barat dan peradaban Islam.
Tulisan ini untuk menunjukan bahwa perkembangan kedua teknologi tersebut telah
ada dihadapan kita. Dalam kurikulum SMA ditanah air juga telah masuk dalam
mata pelajaran geografi. Kabar ini tentu sangat menggembirakan karena Indonesia
tidak akan ketinggalan informasi tentang perkembangan kedua teknologi tersebut.
Walaupun pada saat sekarang [enginderaan jauh lebih banyak dimanfaatkan untuk
kepentingan pencitraan sumber daya alam di permukaan bumi tetapi satelit untuk
tujuan militer mencapai 60% dari semua satelit yang ada. Sekitar setengahnya telah
dilengkapi dengan sensor untuk mengintai medan lawan dan untuk kepentingan
meteorology (Sutanto,1994).
Penginderaan jauh telah menjadi bagian dari teknologi militer sejak tahun 1980an.
Sebelum AS, Negara yang banyak meluncurkan satelit militer sebenarnya Uni
Soviet. Pada tahun 1980an dari 40 buah satelit militer, 35 buah milik Rusiadan 5
buah milik AS. Jumlah tersebut bukan jumlah yang pasti kare banyak rahasia dalam
peluncuran satelit militer. Untuk memahami teknologi penginderaan jauh yanhy
digunakan untuk kepentingan militer, alangkah baiknya anda mengetahui sekilas
tentang teknologi ini. Dengan demikian kita akan paham bagaimana kecanggihan
perkembangan satelit satelit yang telah dibuat oleh Negara Negara maju.
Secara ilmiah penginderaan jauh (Remote Sensing) dan dalam bahasa perancis
disebut Teledectection memiliki tujuan utama yaitu mengumpulkan data sumber
daya alam dan lingkungan. Teknologi Penginderaan Jauh memiliki sejumlah unsur
yaitu sensor, sumber tenaga, spectrum elektromagnetik dan citra sebagai produk
78
Jenis satelit lainnya sinkron matahari, satelit ini sering disebut sebagai satelit
berobit polar (Kutub) karena mengorbit bumi dengan melewati kutub atau
memotong atah rotasi bumi. Hamper seluruh mempunyai karaktertistik sendiri
dalam menyerap dan memantulkan tenaga yang diterima olehnya. Karakteristik
inilah yang disebut karakteristik spektral.
Berbeda dengan data citra digital, data visual umumnya berupa hardcopy dalam
bentuk kertas yang bergambar. Wujudnya dapat berupa foto udara, foto satelit atau
citra satelityang di-printout. Dalam citra digitalseluruh permukaan seluruh
79
Pantulan objek yang diterima sensor bukanlah “gambar” yang sesungguhnya, tetapi
hanya berupa kumpulan pancaran pixel atau picture element. Data citra digital
tersebut melekat pada nilai-nilai pixel tersebut.prinsip pengolahannya adalah
mengidentifikasi dan klasifikasi pixel-pixel tersebut berdasar nilai spetralnyan
(nilai yang menunjukan tingkat kegelapan atau rona yang diukur secara numerik).
Misalnya citra dengan ukuran 10 m x 10 m akan lebiih rinci daripada citra dengan
citra dengan ukuran 80 m x 80 m. Pengaruh nilai pixel dalam sebuah citra
digitalsangat besar dalam kegiatan analisis data. Data citra digital yang diperoleh
dari citra satelit IKONOS ( nilai pixel 1m x 1m) akan lebih rinci jika gambarnya
diperbesar “tidak pecah”. Ssebaliknya jika data yang diperoleh dari satelit SPOT
dengan nila pixel 20 m x 20 m akan lebih pecah jika diperbesar.
Adapun satelit militer umumnya digunakan untuk pengintai. Sampai tahun 1981
saja dari 16000 satelit yang diluncurkan 60% digunakan untuk militer. Satelit
militer milik Amerika antara lain Area Surve, Close Look, Big Bird, dan satelit KH
11. Satelit pengintai milik Cina antara lain Chinasat-1 dengan sensor serupa dengan
SPOT, dan satelit milik India yang disebut Bhaskara-1. Satelit milik Rusia tidak
banyak diketahi tetapi mendasarkan pada satelit COSMOS yang dikembangkan
awal dasawarsa 1960-an.
Kemajuan dan kemampuan negara maju dalam teknologi penginderaan jauh terus
dipamerkan di internet-internet. Anda dapat berkunjung ke googleearth.com yang
menampilkan hasil penginderaan jauh. Sebagian dari permukaan bumi dapat dilihat
80
secara jelas dengan resolusi yang sangat baik bahkan telah dilengkapi dengan
manipulasi tiga dimensi.
Di sejumlah daerah lebih jelas lagi. Perhatikan gambar kota Kansas Amerika
Serikat. dalam gambar tersebut dapat menghitung jumlah mobil yang parkir dan
kendaraan yang sedang melaju. gambar tersebut adalah gratis dan dapat diakses
oleh siapa saja. pertanyaannya, Apakah tidak mungkin untuk kepentingan militer
AS sendiri menciptakan teknologi yang lebih canggih lagi, Yaitu dapat mengawasi
kamar-kamar kecil di istana Presiden di berbagai negara? bahkan mungkin saja
tembus pandang?
Dengan dua gambar diatas, kita dapat introspeksi bahwa apa yang ada di permukaan
bumi dan di perut bumi Indonesia dan juga negara lainnya dapat dipelajari oleh
teknologi penginderaan jauh. pertanyaannya, sebagai bangsa apa yang harus
dilakukan jika semua bagian permukaan bumi Indonesia telah diketahui pihak
asing?
Trayektori rudal balistik terdiri dari tiga tahap; yaitu tahap peluncuran, tahap
terbang bebas yang menghabiskan sebagian besar waktu terbang rudal dan tahap
memasuki kembali atmosfer bumi. rudal balistik dapat diluncurkan dari lokasi tetap
atau kendaraan peluncur seperti kapa,l pesawat dan kapal selam. tahap peluncuran
dapat berkisar dari sekian puluh detik sampai beberapa menit dan dapat berdiri
81
sampai tiga tingkat roket. ketika berada di sub orbit dan tidak ada lagi dorongan
roda memasuki tahap terbang bebas. untuk mencapai Jangkauan yang jauh rudal
balistik umumnya diluncurkan sampai ke sub orbit. peluru kendali balistik
antarbenua dapat mencapai ketinggian sekitar 1200 km.
Dalam posisi yang telah diketahui semuanya, termasuk titik koordinatnya (artinya
mudah bagi As atau China mengirimkan rudal dengan tepat di depan Istana
Presiden) sebagai bangsa yang cerdas. Barangkali hanya Iran yang mencoba
menjadi penyeimbang kekuatan as dan negara sekutunya.
dampak kemampuan nuklir Iran di kawasan ini sangat perlu dilakukan. Meskipun
negara-negara di kawasan ini kaya sumber minyak dan gas, namun sumber energi
ini akan habis dalam waktu dekat. Oleh karena itulah, selain Iran, negara-negara
lain di kawasan Teluk juga telah memikirkan upaya mencari sumber energi non
fosil terutama energi nuklir. Selain itu akan dimanfaatkan pula dalam bidang
kedokteran, pertanian, industry, peternakan, dan bidang-bidang penting lainnya.
Karena itulah, sebagaimana tercantum dalam traktat non-proliferasi nuklir, Semua
bangsa berhak untuk mendayagunakan teknologi nuklir damai, demi kemajuan
bangsa itu.
Demikianlah konstelasi pokok tentang geografi politik yang terkait dengan perang
dan teknologi Perang. Intinya bahwa pergeseran Peta politik tidak segampang Apa
yang sedang diupayakan oleh negara-negara berkembang. Tulisan ini belum
mampu untuk menjawab apa yang harus dilakukan oleh bangsa ini dalam
mengimbangi kekuatan kapitalis yang dipersenjatai teknologi dan senjata perang.
Barangkali kita hanya dapat kembali bahwa dengan kekuatan nasional kita dan juga
kekuatan dalam bekerja sama antar negara berkembang adalah salah satu langkah
yang paling efektif
83
Dikotomi budaya dari Huntington menurut penulis jangan jadi acuan dalam gerak
langkah negara berkembang. pendapat itu hanya untuk memecah belah bangsa
berdasarkan kebudayaan. kekuatan yang perlu dibangun adalah bagaimana
‘memaksa’ negara kapital untuk secara ikhlas membantu negara berkembang untuk
Membangun dunia dengan kesejahteraan dan kedamaian abadi. Cara ini lebih bijak
walaupun utopis daripada membangun dikotomi lainnya yang tidak dapat
menyelesaikan masalah, misalnya membangun dikotomi antara negara maju dan
negara berkembang
84
BAB X
GEOGRAFI PEMILIHAN UMUM
Peta hasil suara ini memperlihatkan bagaimana distibusi sikap politik terjadi dalam
ruang yang dapat memberkan indikasi perbedaan tiap daerah dalam setiap prilaku
rakyatnya. Selanjutnya ahli geografi menjelaskan mengapa suara disetip daerah
beragam dan apa factor-faktor geografis yang mempengaruhi keputusan dalam
suatu pemilu.
Seseorang dalam pengambilan suatu keputusan dipengaruhi oleh factor intern dan
factor ekster. Faktor intrn (factor nin geografis) dalam hal ini adalah factor
pengalaman, proses belajar, wawasan atau cakrawala ondividu itu sendiri
sedangkan factor ekstern (factor geografis) adalah lingkungan dimana dia berada,
berikut pendpat-pendapat tentang ilmuan tentang factor-faktor non geografis yang
berpengaruh terhadap keputusan suara pemilih, yaitu :
86
Semua factor-faktor tersebut tida berlaku sama untuknsetiap daerah atau Negara
tetapi tergantung pada jondisi daerah atau negra tersebut baik secara fisik ataupun
secara social dalam interaksinya. Misalnya factor kepercayaan mempunya
pengaruh kuat terhadap keputusan suatu pemilih diindonesia. Sedangkan di inggris
yang berpengaruh kuat terhadap keputusan suara adalah lingkungan pemilih baik
kondisi social ataupun kondisi ekonomi dimana para pemilih ada. Begitupun
diberbagai Negara yang lokasinya berbeda-beda pula. Factor-faktor yang
ber[engaruh terhadap keputusan suara akan berbeda pula.
Ada sejumlah factor yang mempengaruhi perolehan suara, yaitu kondisi social,
ekonomi, jenis kelamin, kepercayaan dan ras. Kondisi social berkenaan dalam
aspek-aspek yang menempatkan manusia dimasyarakat. Diantara aspek-aspek
social terdapat system dan struktur yang mengikat individu-individu pada satuan
keluarga, kelomok kekerabatan, lembaga pendidikan dan politik serta asosiasi-
asosiasi lainya yang dijumpai didalam kehidupan masyarakat. Apek-aspek ini akan
snagat memepengaruhi pemikiran ini untu memutuskan partai mana yang kan
mereka pilih. Status sisial, yaitu mereka yang memiliki peran dimata masyarakat
seperti tokoh agama, tokoh masyarakat dan lian sebagainya. Bahkan diindonesia
salah satu tempat yang membagi masyarakat didalam status social adalah provinsi
bali, yaitu brahmana (pendeta/tokoh agama), satria (bangsawan), waisya
(pedagang), sudra (rakyat jelata atau kaum buruh).
87
Karena pendapatan setiap individu berbeda maka timbulah apa yang di amakan
dengan istilah golongan ekonomi tinggi, golongan ekonomi sedang dan golongan
ekonomi rendah. Disejimlah Negara, kepentingan ekonomi seperti para penguasa
sangat memperhatikan janji-ianji tokohbpolitik. Bhkan mereka mencoba
mempengaruhi kepuutsan politiksupaya berpihak pada kebijakan-kebijakn
inventasi dan perlindungan hak-hak penguasa untuk mendukung para tokoh politik
tertentu dengan visi dan misi yang berpihak pada pengusa agar dapat membiayai
kampanya partainya, dan ketika jagoannya terpilih baru lah pengusaha meminta
jatah dari penguasa yang telah didukungnya ketika pemilihan umum.
Jenis kelamin lebih banyak mempengaruhi suara pemilihan umum. Rata-rata jenis
kelamin pemilu didunia yang sangat berpengaruh adalah kaum laki-laki, karena
laiki-laki dan para suami bias mempengaruhi isrtinya dan anaknya untuk mengikuti
suaranya pada pemilu, walaupun hipotensisi ini kurang tepat tapi sejumlah kasus
menunjukan bahwa suara perempuan dalam sebuah keluarga mendekati suara
suaminya.
Keragam suku bangsa atau ras dijumlah Negara mungkin sangat besar
pengaruhnya. Orang dari komunitas orang kulit putih dan kulit hitam berbeda dan
cara pandangnya terhadap partai tertentu. Mereka akan percaya pada keturunanya
bahwa mereka memilih banyak kesamaan sehingga yang lainnya kan ikut. Mereka
yang memiliki musuh yang sama atas ras nya menjadi komunitasmenalahkan suara
dan kelompok ras yang lainya. Di Indonesia, perbedaan ras suku bangsa tidak
tampak sedangkan latar belakang agama atau kepercayaan dan aliran nampaknya
sangat kuat. Danya jargon “partainya otang NU” atau “partainya orang
muhamadiyah” menunjukan bahwa organisasi keagamaan mempengaruhi sikap
politik dalam pemilihan umum.
Pada tahap pertama, pemilihan secara umum telah dibagi 2 yaitu pemilih fanatik
dan pemilih masa pengambang. Pada pemilih fanatik, rasionalitasnya telah tertutupi
oleh emosinya sehingga alur pikir yang rasional mengikuti gerak hati dan
keyakinannya. Pada pemilih yang dikelompokkan masa mengambang , terdapat
pemilih rasional dan irasional. Pemilih rasional yaitu pemilih yang memberikan
suara berdasarkan apa yang mereka katakan benar. Mereka akan menangkap
gagasan dari para juru kampanye partai dan berdasarkan informasi yang rasional
mereka menentukan pilihannya. Sedangkan pemilih irasional adalah pemilih yang
pilihannya didasarkan pada apa yang disimpulkan sendiri dari informasi yang
didapat tetapi mereka masih kurang memahami dan kurang teliti akan keputusan
89
Kajian yang terletak dengan faktor-faktor sosial dan psikologi umumnya menjadi
bahan kajian politik murni. Dalam geografi pemilihan umum, analisis suara pemilu
dipengaruhi oleh faktor geografis seperi lingkungan latar belakang sosial ekonomi
pendidikan dan yang lain terkait aspek geografis. Dengan demikian kajian geografi
politikakan lebih cocok jika para pemilih merupakan pemilih yang rasional.
Dalam geografi pemilu analisas dilakukan pada skala nasional, wilayah, dan negara,
tetapi lebih sering terfokus pada unit daerah yang lebih kecil. Begitu pula pada tipe
asosiasi wilayah yang terkonsentrasi pada proses tersebut terhadap perilaku
pemilih. Dengan kata lain teknik pendekatan asosiasi wilayah ini adalah
perbandingan yang dibuat untuk menentukan apakah ada hubungan antara kedua
distribusi ruang tersebut pada basis wilayah yang dibuat dalam bentuk peta. Konsep
asosiasi wilayah ini dengan perolehan hasil suara biasanya dianalisis dengan
menggunakan regresi korelasi. Teknik korelasi ini digunakan untuk
membandingkan dua distribusi ruang dalam satu wilayah.
Dalam penelitian ini ada pertanyaan mengapa jumlah suara untuk calon dapat
terdistribusikan dalam suatu ruang yang ditunjukkan dalam sebuah peta . peta bisa
90
Dengan peta pemilihan umum, orang-orang partai sangat bernafsu untuk merubah
arsiran dalam peta-peta politik. Suatu daerah yang selalu berubah-ubah warna nya
dianggap sebagai basis masa mengambang, sedangkan jika warnanya relatif stabil
dinamakan stabilitas regional. Sikap dan presepsi yang diwariskan bukan filosofi
politiknya tetapi kebiasaan orang tuanya. Inilah salah satu contoh pola sikap yang
sudah dapat ditentukan dalam pemilihan umum. Untuk menjadi sebuah region stabil
harus memiliki dasar homogenitas yang tinggi yaitu diantaranya:
1. Kesamaan tempat,
2. Suara yang sifatnya turun temurun,
3. Ketertarikan yang umum sehingga merata dari diri seorang dalam suatu
wilayah.
suatu partai menang seluruh senat akan dikuasai oleh satu partai yang menang.
Sebaliknya jika mengunakan sistem proporsional, maka asalkan dapat suara
(walaupun sedikit) maka cukup berbahagia karena ada wakilnya di DPR. Pada
sistem proporsional batas daerah kecamatan, kabupaten, dan provinsi sebenarnya
tidak terlalu menjadi masalah bagi pemenangan pemilihan umum. Sedangkan pada
sistem yang bukan proporsional, batas wilayah akan menjadi masalah yang berarti.
dari jujur,adil, dan beradab Golkar berhasil menerobos posisi mayoritas Itu pun
tidak tembus angka 60%, termasuk pada pemilu 1987 di mana tunggal. secara
nasional Golkar tampil di atas 70%.
Dalam proses pemilu yang dicatat cukup demokratis yaitu pada pemilu 1999, Partai
Kebangkitan Bangsa mendapat 32 kursi di DPRD Jawa Timur, disusul Partai
Demokrasi Indonesia-Pejuangan 31 kursi, Golkar 11 kursi, Partai Persatuan
Pembangunan memperoleh 4 kursi, PAN 4 kursi, tiga partai lainnya yaitu Partai
Kebangkitan Umat, Partai Keadilan dan Kesatuan, dan Partai Bulan Bintang
masing-masing 1 kursi Pemilu 1999 yang ditandai dengan persaingan ketat PKB
dan PDI-P seolah mencerminkan kontinuitas Pemilu 1955 di mana NU dan PNI
bersaing ketat merebut juara. Secara geogafis dan subkultur basis dukungan juga
tidak banyak bergeser. Terlihat PKB unggul di daerah basis NU yang banyak dihuni
komunitas yang dikenal dengan subkultur Madura seperti Gresik, Pasuruan
Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi, Bondowoso, Jember, dan Lumajang.
telah menghendaki pilkada dilakukan secara langsung. Dengan perubahan itu, pada
dasarnya pilkada secara langsung merupakan kelanjutan dari institutional
arrangement menuju demokrasi, khususnya bagi peningkatan demokrasi di daerah.
Bagaimanapun, pemimpin yang terpilih melalui proses pemilihan langsung akan
mendapat mandate dan dukungan yang lebih riil dari rakyat sebagai wujud kontrak
sosial antara pemilih dengan tokoh yang dipilih. Karenanya kemauan orang-orang
yang memilih (volonte generale) akan menjadi pegangan bagi pemimpin dalam
melaksanakan kekuasaannya. Menurut I Gede Pantja Astawa (2008), otonomi
daerah terkait erat dengan demokrasi. Konsekuensinya, harus ada tata cara dan
mekanisme pengisian jabatan-jabatan secara demokratis, terutama pada jabatan-
jabatan politik. Colin Rallings Dan Michael Thrasher (2003) jauh menilai bahwa
di tingkat lebi penting bagi jalannya pemerintah di daerah. Dalam bukunya “Local
Elections In Britain” dijelaskan sebagai berikut:
Pemilu lokal memberi kita indikator penting tentang keadaan pemerintah lokal.
Kekhawatiran tentang kesehatan demokrasi lokal dapat diatasi dengan
membandingkan tingkat partisipasi pemilih di masa lalu dan sekarang, tingkat
persaingan dan kontestasi untuk kursi dewan, peran partai non-partai, partai kecil
dan partai pinggiran, dan isu-isu terkait lainnya.
Setiap negara yang baru lahir selalu berhak untuk mendapatkan bantuan dari
kemelut dan penyelesaian masalah. Tidak jarang negara baru selalu melahirkan
konflik interest antarelite penguasa, maka pemilu di mana-mana dimaknai sebagai
penyelesaian yang elegan karena menyerahkan kekuasaan pada kedaulatan rakyat.
Karena pemisahan dan distribusi kekuasaan paling mudah diselesaikan lewat jalur
pemilihan umum sebagai penanda bagi eksistensi dan lahirnya negara demokrasi,
khususnya dunia ketiga. Sekalipun kajian kritis Snyder menunjukkan
ketidaksiapan negara baru dalam menerima dan menjalankan ide-ide demokrasi
yang kadang selalu melahirkan konflik berkepanjangan, baik konflik sara, sipil
(identitas), maupun golongan revolusioner dan kontrarevolusioner, dan Indonesia
juga mengalami nasib yang sama. Di Indonesia, janji janji pemilu diwacanakan
sejak setelah proklamasi kemerdekaan, namun dengan berbagai alasan hal itu tidak
pernah terwujud, baru bisa dilakukan sepuluh tahun setelah merdeka. Feith
mensinyalir gagalnya penyusunan undang-undang pemilu dan penyelenggaraannya
karena faktor penting kegagalan itu disebabkan oleh tarik menarik isu politik dan
keberadaan kursi di parlemen yang diperoleh partai kecil dan ketakutan jika pemilu
berlangsung akan banyak orang kehilangan kursi, karena dukungan massa yang
kecil atau bahkan tidak memiliki massa.
akan menang, sedangkan suara-suara yang ditujukan kepada calon-calon lain dalam
distrik itu dianggap hilang dan tidak diperhitungkan lagi bagaimana kecilpun selisih
kekalahannya, Jadi, tidak ada sistem menghitung suara lebih seperti yang dikenal
dalam sistem perwakilan berimbang.
kursi yang elemahan diperoleh oleh suatu golongan atau partai adalah sesuai dengan
jumlah suara yang diperolehnya. Untuk keperluan ini ditentukan suatu
perimbangan, misalnya 1:400.000, yang berarti bahwa sejumlah pemilih tertentu
(dalam hal ini 400.000) mempunyai satu wakil dalam dewan perwakilan rakyat.
Jumlah total anggota Dewan Perwakilan Rakyat ditentukan atas dasar perimbangan
(1:400.000). Negara dianggap sebagai satu daerah pemilihan yang besar, akan tetapi
untuk keperluan inistratif dibagi dalam beberapa daerah pemilihan yang besar (yang
lebih besar dari pada distrik dalam sistem distrik), di mana daerah pemilihan
memilih sejumlah wakil sesuai dengan banyaknya penduduk dalam daerah
pemilihan itu. Jumlah wakil dalam setiap daerah pemilihan ditentukan oleh jumlah
pemilih dalam daerah pemilihan itu, dibagi dengan 400,000 Dalam sistem ini setiap
suara dihitung, dalam arti bahwa suara lebih yang diperoleh oleh sesuatu partai atau
golongan dalam sesuatu daerah pemilihan dapat ditambahkan pada jumlah suara
yang diterima oleh partai atau golongan itu dalam daerah pemilihan lain, untuk
menggenapkan jumlah suara yang diperlukan guna memperoleh kursi tambahan.
Sistem perwakilan berimbang ini sering dikombinasikan dengan beberapa prosedur
lain antara lain dengan Sistem Daft (List system) yang dibedakan menjadi dua
sistem daftar tertutup atau closed list system. Dalam sistem tertutup pemilih
memilih partai bukan calon yang bertarung. Biasanya, pimpinan partai memainkan
peranan yang sangat besar guna menentukan daftar dan ranking calon yang diajukan
partai. Kursi yang diberikan kepada partai sesuai dengan ranking yang telah dibuat
oleh pimpinan partai. Sedangkan sistem daftar terbuka atau open list system, yaitu
para pemilih tidak hanya memilih partai, tetapi juga memilih calon. Pemilih, di
samping mencoblos tanda gambar juga mencoblos gambar dan nama calon yang
dikehendakinya. Dalam sistem ini ada beberapa kelemahan, yaitu: (1) Sistem ini
mempermudah fragmentasi partai dan timbulnya partai-partai baru. Sistem ini tidak
menjurus ke arah integrasi bermacam-macam golongan dalam masyarakat; mereka
lebih cenderung untuk mempertajam perbedaan-perbedaan yang ada dan kurang
terdorong untuk mencari dan memanfaatkan persamaan persamaan. Umumnya
dianggap bahwa sistern ini mempunyai akibat memperbanyak jumlah partai; (2)
Wakil yang terpilih merasa dirinya lebih terikat kepada partai dan kurang
merasakan loyalitas kepada daerah yang telah memilihnya. Hal ini disebabkan
97
karena dianggap bahwa pemilihan semacam ini partai lebih menonjol peranannya
daripada kepribadian seseorang. Hal ini memperkuat kedudukan pimpinan partai,
(3) Banyaknya partai mempersukar terbentuknya pemerintah yang stabil, karena
umumnya harus mendasarkan diri atas koalisi dari dua partai atau lebih.
Di samping kelemahan tersebut, sistem ini mempunyai satu kelebihan, yaitu bahwa
dia bersifat representatif dalam arti bahwa setiap suara turut diperhitungkan dan
praktis tidak ada suara yang hilang. Masyarakat yang heterogen, umumnya lebih
tertarik pada sistem ini, karena dianggap lebih menguntungkan bagi masing-masing
golongan. Faktor yang mempengaruhi keinginan individu memilih salah satu partai
atau orang adalah menyangkut pengetahuan individu itu sendiri tentang dirinya
Kognisi ini mencerminkan pengetahuannya, antara lain yang berkenaan dengan
hakikat berbagai kegiatan yang akan dijalani, persyaratan-persyaratan yang
ditetapkan, demands dan rewards serta martabat (prestige) yang akan diperoleh
dalam melakukan pilihannya itu. Ia dibimbing oleh kognisinya yang berkenaan
dengan dirinya, dan memiliki kemampuan-kemampuan yang ada pada dirinya.
Dari segi psikologi dikatakan bahwa tingkah laku seseorang merupakan fungsi dari
cara dia memandang. Karena itu untuk mengubah tingkah laku seseorang harus
dimulai dari mengubah persepsinya. Dalam proses persepsi ada tiga komponen
utama yaitu :
(1) Melalui proses penyaringan indera terhadap rangsangan dari luar, intensitanya
dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.
98
Dengan demikian, sebelum melihat sikap pemilih perlu diketahui persepsi pemilih
terhadap sesuatu yang dikehendaki indikatornya. Ada beberapa definisi persepsi
yang dikemukakan oleh para ahli. Mar’at (1984:22) menyatakan bahwa persepsi
merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal dari komponen kognisi dan
persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala, dan
pengetahuannya
kesan, pendapat, dan prilaku yang ditampilkan berkaitan dengan objek yang
bersangkutan.
Persepsi terhadap suatu objek tertentu antara satu individu dengan individu yang
lainnya memiliki kemungkinan berbeda, karena pada hakikatnya persepsi hanya
akan terjadi apabila individu menerima stimulus dari luar dirinya sampai ia
mengenal dan menyadari apa yang dialaminya. Ini menunjukan bahwa persepsi
merupakan suatu proses yang kompleks di mana melibatkan hubungan beberapa
komponen yang saling terkait satu sama lain. Berdasarkan pendapat di atas, maka
faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi di antaranya pengalaman, perhatian,
adanya stimulus dan aturan atau nilai-nilai yang berada baik pada diri individu
100
Pengalaman Pengetahuan
Persepsi
Kognisi
Evaluasi senang /
tidak senang Objek Faktor-faktor
Afeksi
psikolog lingkungan yang
i mempengaruhi
Kecenderungan
Konasi
bertindak
Sikap
Gambar 10.2
Proses persepsi (sumber Mar’at, 1981 dalam Sri Hayati dan Ahmad Yani 2007)
Proses sosialisasi memberikan bentuk dan struktur terhadap apa yang dilihat.
Sedangkan pengetahuan dan cakrawalanya memberikan arti terhadap objek
psikologi tersebut. Melalui komponen kognisi ini akan timbul ide, kemudian
konsep mengenai apa yang dilihat. Berdasarkan nilai dan norma yang dimiliki
pribadi seseorang akan terjadi keyakinan (belief) terhadap objek tersebut.
Selanjutnya komponen afeksi memberikan evaluasi emosional (senang atau tidak
senang) terhadap obyek.
Pada tahap selanjutnya, berperan komponen konasi yang menentukan
kesediaan/kesiapan jawaban berupa tindakan terhadap objek. Atas dasar tindakan
ini maka situasi yang semula kurang/tidak seimbang menjadi seimbang kembali.
Keseimbangan dalam situasi ini berarti bahwa antara objek yang sesuai dengan
101
penghayatannya di mana unsur nilai dan norma dirinya dapat menerima secara
rasional dan emosional. Jika situasi ini tidak tercapai, maka individu menolak dan
reaksi yang timbul adalah sikap apatis, acuh tak acuh atau menentang sampai
ekstrim memberontak. Keseimbangan ini dapat kembali jika persepsi dapat diubah
melalui komponen kognisi. Terjadinya keseimbangan ini akan melalui perubahan
sikap di mana tiap komponen mengolah masalahnya secara baik.
Dari bagan persepsi tersebut terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi persepi
individu tentang suatu objek psikologi, yaitu faktor pengalaman, proses belajar,
cakrawala dan pengetahuan individu itu sendiri. Untuk mempengaruhi masa politik
maka tentu saja ketiga faktor tersebut menjadi perhatian utama. Kajian psikologis
dalam proses kegiatan pemilihan umum adalah sesuatu yang terus aktual. Dalam
geografi pemilihan umum, kajian ini dilakukan dengan kajian ekologis
sebagaimana telah disinggung di awal tulisan. Dengan pendekatan ekologis, para
juru kampanye yang akan mempengaruhi massa politiknya sebaiknya lebih bersifat
lokal atau mengangkat masalah-masalah lokal. Para pemilih akan lebih paham
terhadap program partai jika diterangkan dengan program. program yang lebih
aplikatif di daerah setempat.
102
BAB XI
GEOPOLITIK DAN BERJUANG MELAWAN WAJAH INDON
Di antara para environmentalist zaman Yunani Kuno antara lain Herodotus (485-
425 SM) yang mengarang buku berjudul Influence of Atmosphere, Water and
Situation; Aristoteles (383-322 SM) dengan bukunya berjudul Politics, terutama
pada bab VII; dan Strabo (63 SM-24 M) dengan karyanya Geography. Semuanya
cenderung berpendapat bahwa manusia tidak memiliki pilihan terhadap alam
lingkungannya.
Secara historis, sebelum abad XIX, pandangan geopolitik terhadap dunia hanya
berkisar pada lingkungan negara dan negara tetangga di sekitarnya. Para ahli belum
memahami geografi bumi secara menyeluruh. Hal ini terjadi karena pengetahuan
manusia tentang bumi belum lengkap, alat transportasi dan komunikasi yang sangat
minim terutama kemampuan jelajahnya.
Pemahaman tentang geopolitik secara eksplisit sebagai ilmu dalam bentuk teori
teori ilmiah mulai timbul sejak abad XIX seiring dengan kemajuan- kemajuan dan
perubahan besar di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan
103
Pemikiran Kjellen banyak dipengaruhi oleh Ratzel sebagai perintis geografi politik
modern, Ratzel memandang negara sebagai organisme yang harus bersaing dengan
organisme lain, dan agar bisa berkembang “organisme” itu memerlukan
Lebensraum (ruang untuk hidup). Dengan kata lain, Ratzel dengan model biologis
itu ingin menunjukkan bahwa setiap negara bersifat unik dalam arti punya
kebutuhan yang berbeda-beda tergantung pada kondisi fisik eksistensinya masing-
masing, tetapi semua negara itu memerlukan satu syarat fundamental, yaitu ruang
hidup bagi penduduknya. Lebensraum, dan sumber daya fisik dan manusiawi yang
muncul akibat dari pemilikan ruang-hidup itu, dalam pandangan Ratzel merupakan
faktor penentu bagi keberhasilan negara-negara dinamik yang berpotensi menjadi
negara adidaya. Untuk memperoleh ruang hidup itu perlu dilakukan perluasan
wilayah, walaupun itu bisa menimbulkan perang. Berdasar pada landasan berpikir
seperti itulah Ratzel mengembangkan bidang studi geografi politik yang meliputi
studi tentang hubungan antarnegara dan implikasi dari hubungan ini bagi arena
internasional secara keseluruhan.
104
Teori Mackinder tidak diterima oleh oleh Nicholas J. Spykrnan (1893- 1943),
seorang sarjana geopolitik yang terkemuka di Amerika Serikat. Ia menyatakan
bahwa dalam waktu dekat, tidak mungkin daerah jantung itu menjadi pusat
kekuasaan dunia disebabkan faktor-faktor iklim, pertanian, distribusi, sumber-
sumber batu bara, besi minyak dan tenaga air serta perintang-perintang geografis
lainnya di utara, timur, selatan dan barat daya. Posisi dan arti daerah- daerah Uni
Sovyet di Asia Tengah akan berkurang apabila Cina dan India menjadi negara
industri. Rimland dari Eurasia adalah lebih tinggi nilainya daripada heartland.
Rimland ini meliputi Eropa (kecuali Rusia), Asia Kecil, Arabia, Irak, Iran,
Afganistan, India, Asia Tenggara, Cina, Korea dan Siberia Timur. Wilayah ini
merupakan buffer zone antara kekuatan darat dan laut. Lebih jauh Spyikman
menjelaskan geopolitikmemberikan suatu gambaran yang berhubungan dengan
suatu kerangka petunjuk tertentu dalam suatu masa tertentu. Suatu wilayah
dipandang dari sudut geopolitik ditentukan olah faktor-faktor geografinya dan oleh
105
Berbagai teori Geopolitik lainnya seperti Sir Walter Raleigh (1553-1613), mantan
Perdana Menteri Inggris, mengemukakan supremasi di lautan sebagai dasar dari
kekuasaan. Inti konsepnya adalah penguasaan lautan, yaitu dengan membangun
angkatan laut yang kuat dan modern untuk dapat menjelajahi dan menguasai
seluruh laut yang pada akhirnya dapat menguasai dunia. Selanjutnya, Alfred Thayer
Mahan (1860-1914), Laksamana Laut dan guru besar dalam sejarah maritim dan
strategi pada Naval War College di Amerika Serikat, dalam teorinya menjelaskan
bagi bangsa yang memiliki pantai, maka laut merupakan perbatasan dan kekuasaan
nasionalnya yang ditentukan oleh kemampuannya untuk memperluas perbatasan
tersebut. Bahwa penduduk suatu negara yang suka berdagang/berniaga akan mudah
berkembang dan memerlukan daerah-daerah jajahan sebagai tempat mengambil
bahan-bahan baku, daerah pasaran tempat menjual hasil produksinya dan daerah
tempat mengembangkan perkapalan nasional.
lahir, tumbuh, berkembang, mencapai puncak, surut dan mati. Inti ajaran Ratzel
adalah teori ruang yang ditempati oleh kelompok-kelompok politik (negara-negara)
yang mengembangkan hukum ekspansionisme baik di bidang gagasan, perutusan
maupun produk. Untuk membuktikan keunggulan yakni negara harus mengambil
dan menguasai satuan-satuan politik yang berkaitan terutama yang bernilai strategis
dan ekonomis.
Ratzel memprediksi bahwa pada akhirnya di dunia ini hanya tinggal negara unggul
bisa bertahan hidup dan menjamin kelangsungan hidupnya. Pertumbuhan negara
dapat dianalogikan (disamakan/mirip) dengan pertumbuhan organisme (mahluk
hidup) yang memerlukan ruang hidup, melalui proses,lahir, tumbuh, berkembang,
mempertahankan hidup tetapi dapat juga menyusut dan mati.
Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti
kekuatan. Makin luas potensi ruang makin memungkinkan kelompok politik itu
tumbuh (teori ruang). Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya tidak terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul yang dapat
bertahan hidup terus dan langgeng. Semakin tinggi budaya bangsa semakin besar
kebutuhan atau dukungan sumber daya alam. Apabila tidak terpenuhi maka bangsa
tsb akan mencari pemenuhan kebutuhan kekayaan alam diluar wilayahnya
(ekspansi).
Teori Geopolitik Karl Haushofer ini dipraktikkan oleh Nazi Jerman di bawah
pimpinan Hittler sehingga menimbulkan Perang Dunia II. Pandangan demikian ini
semakin jelas pada pemikiran Karl Haushofer yang pada masa itu mewarnai
geopolitik Nazi Jerman dibawah pimpinan Hitler. Pemikiran Haushofer disamping
berisi paham ekspansionisme juga mengandung ajaran rasialisme, yang
menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras paling unggul yang harus dapat
menguasai dunia. Pandangan semacam ini juga berkembang di dunia, berupa ajaran
Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme.
Mereka mengatakan bahwa siapa yang menguasai lautan akan menguasai jalur
perdagangan dunia, yang berarti menguasai kekuatan dunia sehingga akhirnya akan
dapat menguasai dunia. Barang siapa menguasai lautan akan menguasai
“perdagangan”. Menguasai perdagangan berarti menguasai “kekayaan dunia”
sehinga pada akhirnya menguasai dunia.
Ruang adalah ruang hidup seluas negara. Batas negara dilautan dan daratan akan
berbeda jika dilihat dari dimensi ruang. Ruang adalah inti dari geopolitik, menurut
Haushofer ruang adalah dinamika dari politik dan militer. Dengan demikian
geopolitik merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengaitkan ruang dengan
kekuatan politik dan kekuatan fisik militer dan ekonomi. Kekuatan politik selalu
menginginkan penguasaan ruang dalam arti pengaruh.
Dalam dimensi ini, ruang juga dapat dilihat sebagai kondisi dan situasi geografis
yang selalu berusaha agar negaranya memperoleh posisi yang lebih baik. Negara
dalam konteks sebagai ruang, sebaiknya dibangun dengan suatu pendekatan
ekologis. Teori ini merupakan teori keserasian hidup antara manusia dengan alam
lingkungannya. Dalam dimensi ruang, geopolitik masa depan bukanlah dibatasi
oleh batas-batas negara.
Indonesia secara fisik masih memiliki batas negara tetapi secara imajiner
sebenarnya telah tiada. Pengaruh negara-negara lain telah lama berpengaruh di
negara ini hingga identitas yang asli semakin pudar dan kehendak bebas sebagai
warga negara juga semakin hilang.
3. Dimensi Kekuatan
Untuk memenuhi tujuan nasional dan cita-cita bangsa diperlukan kekuatan politik,
ekonomi dan milliter secara paralel dalam bingkai kekuatan nasional. Oleh karena
itu politik kekuatan menjadi masalah salah satu faktor dalam geopolitik.
Membangun goepolitik dari aspek kekukatan dalam arti kekuatan militer adalah
sesuatu yang tidak akan pernah berhenti. Kekuatan suatu bangsa hanya dapat
dibangun dengan keberanian untuk hidup.
Politik dari kolonial Belanda devide et ampera adalah upaya memperlemah langkah
geopolitik. Membangun keamanan negara dan bangsa melalui upaya peningkatan
dan pemantapan ketahanan nasional adalah langkah geopolitik, dimana hasilnya
berupa ruang maya/semu yang semakin luas dalam bentuk persatuan dan
kesatuan.Dimensi keamanan negara bukanlah bersumber dari luar dan ketersediaan
sumber daya alam tetapi sebuah persatuan antarwarga negara.
Penjelasan diatas adalah wajah “Indon” ketika menjadi pemimpin di tanah air.
Sedikit berbeda jika mereka menjadi bawahan atau pekerja kasar di negeri tetangga.
Oleh karena mereka pada umumnya berpendidikan rendah maka dalam
mengerjakan pekerjaan rumah tangga sering keliru (karena menggunakan teknologi
yang canggih). Karena banyak salah, maka majikannya sering marah-marah dan
meluncurlah kata-kata “dasar Indon!”.
Kualitas bangsa Indonesia baik sebagai pemimpin “Indon” di tanah air maupun
sebagai “Indon” di negeri Jiran, sangat tidak strategis untuk diajak berjuang dalam
memelihara ketahanan nasional bangsa Indonesia. dengan wajah hiprokritnya
mereka akan menjadi koruptor ulung di dalam negeri dan dengan watak yang lemah
meraka akan menjadi bangsa penjilat, penuh tipu muslihat dan dalam kerangka
pikirnya selalu mencari cara dapat menjebak orang lain.
Wajah-wajah “Indon” tersebut harus kita hapus dari bumi bangsa Indonesia. jika
tidak di hapus, bangsa Indonesia tidak akan memiliki kekuatan geopolitik yang
strategis. Berapapun kita memilki kekayaan sumber daya alam dan juga kekuatan
militer, akan hancur mengahadapi musuh berasal dari dalam. Oleh “Indon dalam
negeri”, bangsa dan negara Indonesia mudah sekali dijual kepada pihak asing
karena mereka hanya mementingkan dirinya sendiri, (mungkin) keluarga dan
kelompok semata.
114
Membangun karakter bangsa adalah cara lain yang lebih tajam dalam membangun
konsep geo politik yang strategis dibandingkan dengan faktor-faktor lainya.
Karakter bangsa yang dapat memperkuat negara adalah karakter bangsa yang cinta
tanah air, tidak berkhianat kepada bangsanya sendiri, dan berusaha keras melayani
sesama warga bangsa untuk membangun kesejahteraan bangsa.
Konsep ini masih relevan tetapi nampaknya harus lebih diperdalam. Bukan hanya
sebagai bentuk cara pandang bangsa Indonesia tetapi bagaimana lautan menjadi
bagian dari objek yang dipelajari, digali dan dimanfaatkan dengan bijak oleh
sumber daya manusia Indonesia.
Geopolitik bangsa Indonesia seharusnya bergeser kepada pembinaan karakter
bangsa dan bukan kepada kekuatan militer. Kalau boleh mengajukan nama
teorinya, geopolitik bangsa Indonesia ditambah dengan suatu teori yang dinamakan
kekuatan sumberdaya manusia. Basisnya kepada pembinaan mental dan
kompetensi sumberdaya manusia, karena hanya dengan itu kita dapat mengimbangi
segala kekuatan teknologi dari pihak manapun. Boleh dikatakan bahwa berjuang
untuk menghapus wajah “Indon” di mata dunia adalah perjuangan yang sangat
besar. Berikut karakter bangsa yang perlu dibina untuk membangkitkan geopolitik
bangsa yang lebih dinamis :
Disiplin tanpa didampingi dengan rasa tanggung jawab juga akan membuat
segala sesuatunya berjalan kurang lancar. Karena tanggung jawab adalah
sikap yang menanggung segala sesuatunya. Jika seseorang bisa
menyelesaikan apa yang ditanggungkan kepadanya, pasti orang lain akan
memberikan tanggung jawab lagi bahkan lebih besar dari tanggungan yang
sebelumnya. Hal inilah yang menjadikan seseorang berkembang menjadi
pribadi yang memiliki tanggung jawab lebih besar lagi, dan pastinya
apresiasi lebih besar juga dari lingkungan. Disiplin yang dilakukan secara
seimbang antara urusan ibadah dan kerja, akhirat dan dunia, itulah yang
akan mengantarkan seseorang atau suatu bangsa kepada kesuksesan.
119
Motivasi berpretasi dalam arti sempit adalah selalu merasa tidak puas
terhadap hasil yang belum sempurna sehingga terus dipacu untuk belajar
dan memperbaiki kekurangan. Dalam konteks budaya bangsa, motivasi
berprestasi ini perlu dikembangkan dengan rambu-rambu menjunjung tinggi
kejujuran dan dengan landasan moral terhadap para pesaingnya dalam
meraih prestasi.