Fermentasi Alkohol

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

Pada fermentasi alkohol, asam piruvat dari glikolisis kehilangan satu karbon dalam bentuk

karbondioksida untuk membentuk asetaldehid, kemudian tereduksi menjadi etanol oleh


NADH. Ketika asetaldehid direduksi menjadi etanol, NADH menjadi NAD+ (mengalami
oksidasi). Fermentasi jenis ini secara umum berlangsung pada ragi. Seperti fermentasi asam
laktat, fermentasi alkohol memungkinkan glikolisis dapat berlanjut dengan memastikan
NADH dikembalikan dalam bentuk teroksidasinya (NAD+).

1. Glikolisis
Reaksi perombakan glukosa yang berlangsung di dalam sitoplasma menghasilkan 2
molekul asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH. Reaksi ini melibatkan enzim – enzim
respirasi, dan akan menghasilkan dua molekul asam piruvat yang merupakan senyawa
berkarbon tiga sebagai substrat untuk reaksi berikutnya.
2. Reduksi Asam Piruvat
Dua asam piruvat hasil dari glikolisis akan direduksi menjadi dua molekul asetaldehid.
Reaksi ini melibatkan enzim piruvat dekarboksilase. Asam piruvat akan dirombak
menjadi senyawa berkarbon dua yaitu asetaldehid, dan karbondioksida (senyawa
berkarbon satu). Sehingga dalam reaksi ini yang terjadi di sitoplasma akan dihasilkan
dua molekul karbondioksida yang akan dibebasakan ke udara. Sementara dua molekul
asetaldehid akan menjadi substrat untuk reaksi berikutnya.
3. Reduksi Asetaldehid
Reaksi ini merupakan tahapan akhir pada fermentasi alkohol. Dua molekul
asetaldehid akan direduksi menjadi dua molekul etanol yang dikatalisis oleh alkohol
dehidrogenase. Enzim tersebut akan memecah NADH menjadi ion NAD+ dan ion
hidrogen. Ion hidrogen dibutuhkan untuk pembentukan etanol (alkohol). Dengan
demikian, senyawa NADH berperan sebagai donor elektron sementara asetaldehid
adalah akseptor elektron. Hasil akhir dari reaksi ini ialah terbentuknya dua molekul
alkohol (etanol) dan dua molekul karbondioksida.

You might also like