Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

1.

Patologi

Siklus hidup dan morfologi


Taenia saginata adalah salah satu cacing pita yang berukuran besar dan
panjang; terdiri atas kepala yang disebut skoleks, leher dan strobila yang
merupakan rangkaian ruas-ruas proglotid, sebanyak 1000-2000 buah. Panjang
cacing 4-12 meter atau lebih. Skoleks berukuran hanya 1-2 milimeter, mempunyai
empat batil isap dengan otot-otot yang kuat, tanpa kait-kait. Bentuk leher sempit,
ruas-ruas tidak jelas dan di dalamnya tidak terlihat struktur tertentu. Strobila
terdiri atas rangkaian proglotid yang imatur, matur, dan mengand ung telur
(gravid). Proglotid gravid terletak di bagian terminal dan sering terlepas daripada
strobila. Proglotid ini dapat bergerak aktif, keluar bersama tinja atau sendiri dari
anus secara spontan. Setiap hari, kira-kira 9 buah proglotid dilepas. Bentuk
proglotid lebih panjang daripada lebar. Sebuah proglotid gravid berisi kira -kira
100.000 buah telur.
Telur dapat bertahan hidup di lingkungan luar dari beberapa hari hingga
beberapa bulan. Hewan ternak seperti sapi terinfeksi dengan memaka n rumput
yang telah terkontaminasi dengan telur atau proglotid gravid yang keluar bersama
tinja. Di dalam usus hewan tersebut, telur yang mengandung onchosphere

Sumber dan Cara Penularan


Sumber penularan taeniasis saginata dapat melalui penderita taeniasis
sendiri dimana tinjanya mengandung telur atau proglotid cacing pita. Hewan
ternak terutamanya sapi yang mengandung larva cacing pita ( Cysticercus bovis)
juga dapat menjadi sumber penularan. Seseorang bisa terkena infeksi cacing pita
melalui makanan, yaitu memakan daging sapi yang mengandung larva

2. Manifestasi Klinis dan Diagnosa


Kebanyakan kasus taeniasis asimptomatis. Gejala ringan seperti diare, gangguan
pencernaan, dan nyeri abdomen dapat dijumpai pada beberapa kasus. Diagnosa
taeniasis dapat ditegakkan dengan dua cara yaitu, menanyakan riwayat penyakit
(anamnesis) dan pemeriksaan tinja. Dalam anamnesis perlu ditanyakan apakah
penderita pernah mengeluarkan proglotid (segmen) dari cacing pita pada saat buang
air besar ataupun secara spontan. Tinja y ang diperiksa pula ialah tinja sewaktu
berasal dari defekasi spontan dan dalam keadaan segar. Pemeriksaan tinja secara
mikroskopis dilakukan dengan metode langsung (secara natif) dengan menggunakan
pengencer NaCl 0,9% atau lugol. Apabila ditemukan telur ca cing Taenia saginata,
maka pemeriksaan menunjukkan hasil positif taeniasis. Pada pemeriksaan tinja secara
mikroskopis dapat juga ditemukan proglotid jika keluar.

3. Pengobatan dan Pencegahan


Penderita taeniasis diobati (secara massal) dengan praziquantel, dosis 100mg/kg berat
badan, dosis tunggal. Satu hari sebelum pemberian obat cacing, penderita dianjurkan
untuk makan makanan yang lunak tanpa minyak dan serat. Kemudian, penderita
menjalani puasa pada malam hari setelah makan malam. Obat cacing diberikan
kepada penderita dalam keadaan perut kosong keesokan harinya. Dua hingga dua
setengah jam kemudian, diberikan pula garam Inggris (MgSO4), 30 gram untuk
dewasa dan 15 gram atau 7,5 gram untuk anak -anak, mengikut kesesuaian umur,
yang dilarutkan dalam sirup (pemberian sekaligus). Penderita tidak boleh makan
sampai buang air besar yang pertama. Pengobatan taeniasis dinyatakan berhasil
apabila skoleks Taenia saginata dapat ditemukan utuh bersama proglotid Niclosamide
juga dapat diberikan pada penderita taeniasis dewasa dan anak-anak di atas enam
tahun dengan dosis sebanyak 2g, administrasi tunggal selepas sarapan dan diteruskan
dengan pemberian laxative 2 jam kemudian. Bagi anak-anak usia dua sampai enam
tahun, dosis niclosamide yang diberikan ialah sebanyak 1g dan bagi anak-anak di
bawah usia 2 tahun sebanyak 500mg
Pencegahan dari taeniasis dapat dilakukan dengan cara mendinginkan daging dalam
suhu -10 derajat celcius selama lima hari dan memasak daging sehingga matang
dengan suhu di atas 57 derajat celcius dalam waktu yang cukup lama Suhu minimal
yang direkomendasikan untuk memasak daging sebaiknya pada suhu 62,8 derajat
celcius Selain itu, pemeriksaan daging sapi yang ketat, pendidikan kesehatan,
kebersihan, dan instalasi sanitasi yang luas harus dijalankan.

You might also like