Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 26

PRESENTASI

KASUS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
P E R I O D E 7 MEI – 2 JUNI 2 0 1 8
Telah dilakukan diskusi : kamis, 17 April 2018
Ketua : Rida Aswin
Sekretaris : Anissa Sawitri
Anggota : Renato Nauval
Rendy Kurniawan
Gibran Raka
Ezra Senna
Faiz M Iqbal
Melati Puspanegara
Febriana Diah S
Kasus
Laki-laki, 30 tahun datang ke IGD RSS diantar kerabatnya

Sekitar daerah kepala dan wajah terdapat luka terbuka yang


mengeluarkan darah. Pasien tampak gelisah dan terus menjerit-
jerit kesakitan.

Berdasarkan alloanamnesis, kurang lebih 1 jam SMRS HL pasien


ditemukan tergeletak berlumuran darah di lantai dasar masjid Pondok
Pesantren Pembinaan X oleh salah satu pengurus pesantren.
Kronologi Kejadian
Minggu, 6 Mei 2018

± 03.00 WIB ± 03.30 WIB ± 04.00 WIB ± 17.00 WIB


Pasien ditemukan Pasien segera dibawa Di RS HL dilakukan Pasien di rujuk ke
tergeletak dalam oleh pengurus ke RS tindakan awal RSS untuk
posisi telentang di HL kemudian diobservasi. dilakukan tindakan
area lantai bawah Rencana dilakukan lanjutan.
masjid dengan CT SCAN akan
berlumuran darah. tetapi pasien tidak
kooperatif.
Pemeriksaan Tanda Vital

• Kesadaran : GCS 9; E3V2M4


• Tekanan Darah : 105/60 mmHg
• Nadi : 114 kpm
• Temperature : 37,3 ºC
• Respirasi : 20 kpm
Pemeriksaan Fisik
• Thorax :
- Inspeksi : simetris (+), ketinggalan gerak (-), jejas (+)
- Palpasi : vocal fremitus kanan-kiri sama, nyeri tekan (-)
- Perkusi : sonor / sonor
- Auskultasi : vesikuler (+/+)
• Abdomen :
- Inspeksi : distensi (-), jejas (-)
- Auskultasi : bising usus (+) dalam batas normal
- Palpasi : supel (+), defans muskular (-), nyeri tekan (-)
- Perkusi : timpani (+)
• Ekstremitas : akral hangat, jejas (-), vulnus eskoriasi (-), deformitas (-).
Pemeriksaan Fisik
Status lokalis :
Kepala : Terdapat vulnus laseratum terhecting regio occipital
sinistra ukuran 5 cm dan 4 cm, perdarahan aktif (-). Terdapat vulnus
laseratum terhecting regio fronto-temporal sinistra ukuran 7 cm dan 5
cm . Perdarahan aktif (+).
Wajah : Racoon eyes (-), hematoma infraorbita sinistra,
terdapat vulnus laseratum terheting regio maxillaris sinistra berukuran
5 cm perdarahan aktif (-), vulnus laseratum terhecting regio
anteauricula sinistra berukuran 4 cm, perdarahan aktif (-).
Terdapat vulnus laseratum Terdapat vulnus laseratum
terhecting, perdarahan terhecting, perdarahan
aktif (+), regio fronto- aktif (+), regio
parietal sinistra ukuran 3 parietooccipital sinistra
cm dan 2 cm ukuran 4 cm dan 3 cm
Terdapat hematom
Terdapat vulnus laseratum Terdapat vulnus laseratum
infraorbita sinistra ukuran
terhecting, bersih, regio terhecting regio occipital
3 cm
anteauricula berukuran 4 sinistra ukuran 5 cm dan 4
cm. cm
Terdapat vulnus laseratum
terhecting regio
zygomaticum, bersih,
berukuran 5 cm.

Terdapat hematom
kebiruan ukuran 2x1
cm, 3 cm dari puncak
bahu kiri dan 10 cm
dari garis punggung
belakang. Berbatas
tidak tegas, tepi
reguler.
Pemeriksaan Darah Rutin
Indikator Nilai Interpret. Indikator Nilai Interpret.
RBC 2,75x106/uL rendah PC 276x103/uL dbn.
Hb 7,8 gr/dL rendah. WBC 9x103/uL dbn.
Hct 24,4% rendah. Neutrofil 80,54% tinggi.
MCV 88,5 fL dbn. Basofil 0,3% tinggi.
MCH 28,8 fL Rendah Eosinofil 1,5% dbn.
MCHC 32,7 gr/dL Rendah Lymphocyte 11,7% dbn.
RDW 15,4% Tinggi Monocyte 6.0% dbn.
Hasil CT-Scan
Berdasarkan hasil CT Scan di dapatkan bacaan sebagai berikut :
- EDH (epidural hematom) di regio frontoparietal sinistra dengan volume perdarahan l.k. 3,9 cc
- ICH (Intracerebral hematom) di lobus parietooccipital sinistra dengan perifocal oedema, dengan
volume perdarahan l.k. 6,9 cc
- Edema cerebri
- Fraktur kominutiva et depresi di os temporal sinistra et os parietooccipital sinistra yang
menyebabkan pneumocephal dan kelainan tersebut di atas
- Fraktur di dinding anterior sinus maxillaris sinistra
- Pansinusitis
- Soft tissue swelling extracranial di regio frontoparietotemporooccipital sinistra
- Spondylosis cervicalis
- Tak tampak fraktur pada vertebra cervicalis yang tervisualisasi
Penanganan oleh Rumah Sakit
• Penjahitan ulang luka dan rawat luka
• O2 3 lpm
• Terapi konservatif
• Evaluasi di bangsal
ANALISA KASUS
Patologi Forensik
Jenis-jenis luka
• Berdasarkan mekanisme terjadinya luka
A. Trauma benda tumpul
1. Luka memar ( contusion wound )
Terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan
dikarakteristikan oleh cedera pada jaringan lunak,
perdarahan, dan bengkak.
Patologi Forensik
A. Trauma benda tumpul
2. Luka lecet ( Abraded wound )
Terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain
yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
Patologi Forensik
• 3. Luka robek
adalah luka terbuka akibat trauma benda tumpul, yang menyebabkan
kulit teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlamapui
maka akan terjadi robekan pada kulit.
Patologi Forensik
B. Trauma benda tajam
Luka insisi ( Incised wound )
Terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal
yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih ( aseptik )
biasanya tertutup oleh sutura setelah seluruh pembuluh
darah yang luka diligasi.
Luka tusuk ( Punctured wound )
• Terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau
pisau yang masuk ke dalam kulit dengan diameter
yang kecil
• Dilihat dari sudut lukanya, luka tusuk dengan
mata satu jika satu sudut luka lancip dan yang lain
tumpul. Sedangkan bila kedua sudut luka lancip,
luka tersebut disebabkan oleh benda tajam
bermata dua.
Patologi Forensik
B. Trauma benda tajam
3. Luka bacok
– kedua sudut luka lancip
– kedalaman luka tidak melebihi panjang luka
PATOLOGIK FORENSIK
• Luka Akibat Tembakan Senjata Api
– Luka Tembak Masuk
Terjadi dari awal masuknya anak peluru menembus tubuh manusia.
Komponen luka tembak masuk terdiri dari Kelim tatu, Kelim Lemak,
Kelim Lecet, dan Lubang luka. Bila anak peluru menembus keluar
tubuh, maka luka tembak masuk umumnya berdiameter lebih kecil
dari luka tembak keluar.
• LTM jarak jauh
• LTM jarak dekat
• LTM jarak sangat dekat
• LTM tempel
PATOLOGIK FORENSIK
• Luka Akibat Tembakan Senjata Api
– Luka Tembak Keluar
Luka dilokasi pada tempat anak peluru meninggalkan
tubuh korban. LTK umumnya lebih besar dari LTM akibat
terjadinya deformitas anak peluru, bergoyangnya anak
peluru, dan terikutnya jaringan tulang yang pecah keluar
dari LTK.
analisis kasus
pembunuhan Bunuh diri kecelakaan
Lokasi luka sembarangan terpilih terpapar
Jumlah luka banyak banyak Tunggall/banyak

pakaian terkena Tidak terkena


terkena
Luka tangkis ada Tidak ada Tidak ada
Luka percobaan Tidak ada ada Tidak ada
Cidera sekunder Tidak ada Tidak ada Mungkin ada
kesimpulan
• Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang
dilakukan terhadap pasien, didapatkan :
– Pasien laki-laki dengan tinggi badan 170 cm dan berat badan 60 kg
– Terdapat luka terbuka di kepala akibat kekerasan tajam
– Luka iris pada pipi sebelah kiri
– Luka memar pada pungung
– Kemungkinan luka-luka pada pasien mengarah pada dugaan penganiyaan dan
percobaan pembunuhan.
– Derajat luka pada korban termasuk dalam derajat 2 dimana apabila luka
tersebut menyebabkan penyakit atau menghalangi pekerjaan korban untuk
sementara waktu dan memerlukan tindakan operasi .
UU YANG MENGATUR TENTANG
PENGANIAYAAN
• TERIMAKASIH

You might also like