Professional Documents
Culture Documents
Preskas Week 2
Preskas Week 2
KASUS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
P E R I O D E 7 MEI – 2 JUNI 2 0 1 8
Telah dilakukan diskusi : kamis, 17 April 2018
Ketua : Rida Aswin
Sekretaris : Anissa Sawitri
Anggota : Renato Nauval
Rendy Kurniawan
Gibran Raka
Ezra Senna
Faiz M Iqbal
Melati Puspanegara
Febriana Diah S
Kasus
Laki-laki, 30 tahun datang ke IGD RSS diantar kerabatnya
Terdapat hematom
kebiruan ukuran 2x1
cm, 3 cm dari puncak
bahu kiri dan 10 cm
dari garis punggung
belakang. Berbatas
tidak tegas, tepi
reguler.
Pemeriksaan Darah Rutin
Indikator Nilai Interpret. Indikator Nilai Interpret.
RBC 2,75x106/uL rendah PC 276x103/uL dbn.
Hb 7,8 gr/dL rendah. WBC 9x103/uL dbn.
Hct 24,4% rendah. Neutrofil 80,54% tinggi.
MCV 88,5 fL dbn. Basofil 0,3% tinggi.
MCH 28,8 fL Rendah Eosinofil 1,5% dbn.
MCHC 32,7 gr/dL Rendah Lymphocyte 11,7% dbn.
RDW 15,4% Tinggi Monocyte 6.0% dbn.
Hasil CT-Scan
Berdasarkan hasil CT Scan di dapatkan bacaan sebagai berikut :
- EDH (epidural hematom) di regio frontoparietal sinistra dengan volume perdarahan l.k. 3,9 cc
- ICH (Intracerebral hematom) di lobus parietooccipital sinistra dengan perifocal oedema, dengan
volume perdarahan l.k. 6,9 cc
- Edema cerebri
- Fraktur kominutiva et depresi di os temporal sinistra et os parietooccipital sinistra yang
menyebabkan pneumocephal dan kelainan tersebut di atas
- Fraktur di dinding anterior sinus maxillaris sinistra
- Pansinusitis
- Soft tissue swelling extracranial di regio frontoparietotemporooccipital sinistra
- Spondylosis cervicalis
- Tak tampak fraktur pada vertebra cervicalis yang tervisualisasi
Penanganan oleh Rumah Sakit
• Penjahitan ulang luka dan rawat luka
• O2 3 lpm
• Terapi konservatif
• Evaluasi di bangsal
ANALISA KASUS
Patologi Forensik
Jenis-jenis luka
• Berdasarkan mekanisme terjadinya luka
A. Trauma benda tumpul
1. Luka memar ( contusion wound )
Terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan
dikarakteristikan oleh cedera pada jaringan lunak,
perdarahan, dan bengkak.
Patologi Forensik
A. Trauma benda tumpul
2. Luka lecet ( Abraded wound )
Terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain
yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
Patologi Forensik
• 3. Luka robek
adalah luka terbuka akibat trauma benda tumpul, yang menyebabkan
kulit teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlamapui
maka akan terjadi robekan pada kulit.
Patologi Forensik
B. Trauma benda tajam
Luka insisi ( Incised wound )
Terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal
yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih ( aseptik )
biasanya tertutup oleh sutura setelah seluruh pembuluh
darah yang luka diligasi.
Luka tusuk ( Punctured wound )
• Terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau
pisau yang masuk ke dalam kulit dengan diameter
yang kecil
• Dilihat dari sudut lukanya, luka tusuk dengan
mata satu jika satu sudut luka lancip dan yang lain
tumpul. Sedangkan bila kedua sudut luka lancip,
luka tersebut disebabkan oleh benda tajam
bermata dua.
Patologi Forensik
B. Trauma benda tajam
3. Luka bacok
– kedua sudut luka lancip
– kedalaman luka tidak melebihi panjang luka
PATOLOGIK FORENSIK
• Luka Akibat Tembakan Senjata Api
– Luka Tembak Masuk
Terjadi dari awal masuknya anak peluru menembus tubuh manusia.
Komponen luka tembak masuk terdiri dari Kelim tatu, Kelim Lemak,
Kelim Lecet, dan Lubang luka. Bila anak peluru menembus keluar
tubuh, maka luka tembak masuk umumnya berdiameter lebih kecil
dari luka tembak keluar.
• LTM jarak jauh
• LTM jarak dekat
• LTM jarak sangat dekat
• LTM tempel
PATOLOGIK FORENSIK
• Luka Akibat Tembakan Senjata Api
– Luka Tembak Keluar
Luka dilokasi pada tempat anak peluru meninggalkan
tubuh korban. LTK umumnya lebih besar dari LTM akibat
terjadinya deformitas anak peluru, bergoyangnya anak
peluru, dan terikutnya jaringan tulang yang pecah keluar
dari LTK.
analisis kasus
pembunuhan Bunuh diri kecelakaan
Lokasi luka sembarangan terpilih terpapar
Jumlah luka banyak banyak Tunggall/banyak