Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sesuai dengan Kurikulum Pendidikan Program Studi Sarjana Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral (FTM) UPN” Veteran” Yogyakarta
mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan yang menempuh semester IV
diwajibkan mengikuti matakuliah Ekskursi Industri Tambang (Kuliah Lapangan
II) dengan kegiatan utama adalah kunjungan ke beberapa industri pertambangan
yang ada di Indonesia. Kegiatan Ekskursi Industri Tambang ini memiliki bobot 1
SKS.
Sejalan dengan perkembangan kegiatan industri, khususnya industri
pertambangan, Program Studi Teknik Pertambangan-FTM berupaya memberikan
bekal kepada mahasiswa sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga dapat
menghasilkan tenaga-tenaga Sarjana Teknik Pertambangan yang profesional.
Di dalam kegiatan Ekskursi Industri Tambang, mahasiswa diperkenalkan
secara langsung kegiatan pertambangan, sehingga dapat membantu pemahaman
matakuliah Pengantar Teknologi Mineral yang telah ditempuh di semester III.

1.2 Maksud dan Tujuan


Ekskursi Industri Tambang ini dimaksudkan untuk mengenalkan secara
langsung kepada mahasiswa tentang kegiatan di perusahaan tambang, sehingga
mahasiswa mengetahui cara penggalian, pemuatan, pengangkutan, pengolahan
serta pemasaran beberapa jenis bahan galian.
Adapun tujuan dari pelaksanaan Ekskursi Industri Tambang 2018, yaitu :
1. Mengetahui pengaruh dan dampak peledakan di PT.Arga Wastu.
2. Mengetahui dampak polusi udara di PT.Semen Indonesia.
3. Mengetahui keragaman pasir silica dan pemasaran di PT.Jara Silika.
4. Mengetahui pengaruh tingkat produksi alat berat di PT.Sinar Asia
Fortuna.

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<1>


1.3 Manfaat
Beberapa manfaat yang dapat kami peroleh dari kegiatan ini antara lain :
1. Mengenal lebih jauh sejarah atau profil perusahaan yang
bersangkutan.
2. Menambah pemahaman mengenai kegiatan penambangan,
pengolahan, pemasaran yang dilakukan pada perusahaan-perusahaan
tambang tersebut.
3. Menambah pengetahuan tantang peralatan pertambangan yang
digunakan

1.4 Waktu Kegiatan


Ekskursi Industri Tambang 2018 dilaksanakan pada Maret 2018. Kegiatan
Ekskursi dilaksanakan pada tanggal 5-7 Maret 2018.

1.5 Objek Peninjauan


Kegiatan Ekskursi Industri Tambang 2018, yaitu mengunjungi
perusahaan-perusahaan tambang yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Tempat-tempat tersebut adalah :
1. PT. Arga Wastu, Rembang, Jawa Tengah.

Gambar 1.1
Lokasi PT. Arga Wastu, Rembang
2. Penambangan batugamping dan pembuatan semen di PT. Semen
Indonesia, Tbk, Tuban, Jawa Timur.
Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<2>
Gambar 1.2
Lokasi PT. Semen Indonesia, Tbk, Tuban Jawa Timur

3. PT. Jara Silica, Tuban , Jawa Timur.

Gambar 1.4
Lokasi PT. Jara Silika

4. PT. Sinar Asia Fortuna, Rembang , Jawa Tengah

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<3>


Gambar 1.4
PT. Sinar Asia Fortuna, Rembang

BAB II
PT. ARGA WASTU

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<4>


2.1 Profil Perusahaan
PT. ARGA WASTU berdiri sejak Tahun 1982 dan merupakan pemegang
izin usaha pertambangan operasi produksi pada tahun 2011. Bergerak dibidang
jasa penunjang konstruksi dalam penyedia bahan galian C, berupa batu andesit.
Quarry Arga Wastu berada diatas lahan seluas 50 Ha yang terletak di desa
Sanetan, kecamatan Sluke, kabupaten Rembang. Peralatan yang dimiliki adalah
Crusher dengan kapasitas 200 ton/jam dengan tingkat efisiensi 78-80%. Lokasi
crusher seluas 8 Ha.
PT. Arga Wastu melaksanakan reklamasi dengan mengembalikan tanah
penutup dan ditanami. Adapun Program CSR (Corporate Social Responsibility)
PT. Arga Wastu, yaitu suplai material proyek desa sumbangan 5.000.000/ bulan,
sumbangan anak yatim, qurban 7 sapi, dan sedekah bumi. Perkiraan umur
tambang batu andesit di PT. Arga Wastu adalah 40 tahun dan sudah dimulai
penambangannya sejak 2016.

2.2 Eksplorasi
Eksplorasi batuan andesit yang umunya dikerjakan untuk menghitung
volume cadangan dan mengetahui kualitas cadangan. Kegiatan awal berupa
pencarian endapan, umumnya dilakukan dengan mempelajari peta geologi,
kemudian dilakukan survey tinjau di daerah yang mengandung batuan beku. Batu
andesit termasuk dalam batuan beku luar yang bersifat intermediet dan
mempunyai resistensi yang tinggi, biasanya dijumpai dalam bentuk bukit-bukit
andesit.

2.3 Penambangan
Kegiatan awal penambangan meliputi kegiatan pembersihan lahan,
pengupasan lapisan penutup (Strip Over Burden), baru kegiatan utama yaitu
kegiatan penambangan yang terdiri dari pembongkaran, pemuatan, dan
pengangkutan.
2.3.1 Pembongkaran
Pembongkaran dilakukan menggunakan Rock Breaker, untuk batu
andesit yang umumnya keras dilakukan dengan pemboran dan peledakan.
Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<5>
Pada proses peledakan disediakan sekitar 60 lubang ledakan dengan
kedalaman 7,5 m dan jarak rata-rata antar lubang ledakan 2,5 m. Alat yang
digunakan untuk pemboran adalah alat bor CRD (Crawler Rock Drill) dan
Compressor + selang (berisi udara 1 buah). Bahan peledaknya adalah
ANFO (Ammonuim Nitrat–Fuel Oil) dengan kapasitas 2000 BCM/jam,
Power jell, dan Detonator Slip dengan system Delay.

Gambar 2.1
Quarry PT. ARGA WASTU

Kendala dalam peledakannya adalah cuaca, bila hujan


memungkinkan bahan peledak meledak sebelum waktunya. Peledakan
dilakukan jika kondisi sekitar sudah aman. Tugas juru ledak adalah
memeriksa daerah sekitar dan memeriksa lubang mana yang sudah
meledak atau belum. Alat muat yang digunakan adalah excavator, dan alat
angkutnya Dump truck yang memiliki kapasitas 30 ton serta memiliki
match factor 0.85.

2.3.2 Pemuatan
Pada proses pemuatan, PT. Arga Wastu menggunakan exavator
jenis backhoe untuk memuat batu andesit yang berada di Quarry dan
Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<6>
menggunakan Wheel loader untuk memuat Batu andesit yang akan di jual
ke kosumen.

Gambar 2.2
Wheel loader

2.3.3 Pengangkutan
Pada proses pengangkutan, batu andesit dari Quarry diangkut
menggunakan Dumb truck ke ROM penyimpanan batu andesit.

Gambar 2.3
Dumb truck
PT. Arga Wastu memiliki 5 unit Dumb truck dengan kapasitas 20
ton per satu unit dumb truck, Dan menggunakan Dumb truck dengan
kapasitas yang lebih kecil untuk dibawa ke konsumen.
2.4 Pengolahan

ROM
Andesit

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<7>


Hopper

Tailling

Vibrating
Grizzly Feeder

Primary
Crusher

Single Deck
Vibrating Screen

Secondary
Crusher

Double Deck
Vibrating Screen

Fraksi Sangat Kasar Fraksi Kasar Fraksi Halus Fraksi Sangat Halus
( 20-30 mm ) (10-20 mm) (0.5-10 mm) (<0.5 mm)

Gambar 2.4
Diagram Alir Proses Pengolahan Batuan Andesit PT. Arga Wastu

Pengolahan andesit dilakukan dengan cara peremukan kemudian dilakukan


pengayakan untuk mendapatkan ukuran yang diinginkan. Dalam pengolahan batu
Andesit dari Quarry dimasukkan ke hopper lalu dilakukan vibrating Grizzy
Feeder untuk memisahkan batuan dengan pengotornya yaitu tanah yang ada pada
batuan tersebut. Setelah itu dilanjutkan ke primary crusher dengan menggunakan

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<8>


Jaw crusher. Crusher yang digunakan memiliki kapasitas 140 ton/ jam, dengan
effisiensi crusher 75-80%.

Gambar 2.5
Belt Conveyor

Setelah itu dengan menggunakan Belt Conveyor dibawa menuju ke screen


I. UnderSize dari jaw Crusher akan dilanjutkan ke screen II sedangkan Oversize
dari Jaw crusher dikembalikan ke tahap Secondary Crusher dengan menggunakan
Gyratory Crusher.

Gambar 2.6
Screen
Produk Screen II berukuran -10 cm. Pada screen II yang lolos akan
dilanjutkan ke Screen III dan yang tidak lolos di kembalikan ke Gyratory
Crusher, Produk screen III berukuran -3 cm.

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<9>


BAB III
PT. SEMEN INDONESIA,Tbk
PABRIK TUBAN

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<10>


Semen adalah bahan bangunan yang sangat penting dan paling dibutuhkan
dalam membuat suatu konstruksi dalam masyarakat. Semen dibuat dari campuran
beberapa bahan galian, yaitu batugamping, tanah liat, pasir kuarsa, gypsum dan
pasir besi. Pada laporan ini akan membahas tentang bahan baku utama untuk
membuat semen.

3.1. Profil PT. Semen Indonesia


PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. pabrik Tuban berstatus BUMN pada
tanggal 26 September 1994, terletak di Desa Sumberarum, kecamatan Kerek,
Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Lokasi dari kota Tuban mengarah ke barat daya
berjarak sekitar 15 km. PT. Semen Indonesia, Tbk dimana merupakan perusahaan
public bertanggungjawab memenuhi harapan masyarakat pemegang saham. PT.
Semen Indonesia, Tbk dikelola secara transparan. Sumber daya manusia yang
dilandasi filosofi dan dorongan untuk berprestasi, bersaing, dan
bertanggungjawab.
PT. Semen Indonesia, Tbk. menerapkan tiga landasan utama dalam dunia
usaha (triple bottom line) agar mampu bertahan dan berkembang, yaitu :
1. Menjaga pertumbuhan kinerja keuangan dengan peningkatan efisiensi dan
produktivitas.
2. Menegakkan etika bisnis, dengan menerapkan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG).
3. Menangani masalah-masalah sosial dan lingkungan, dengan menerapkan
sistem manajemen lingkungan secara konsisten dan menjalin hubungan
yang harmonis dengan masyarakat sekitar.
Adapun sejarah singkat mengenai PT. Semen Indonesia, Tbk adalah sebagai
berikut :

 Pabrik Semen Gresik diresmikan tanggal 7 Agustus 1957, merupakan


pabrik semen pertama yang dibangun setelah proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia dan menjadi badan usaha milik negara dengan
kapasitas 250.000 ton semen per tahun.

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<11>


 Pada tanggal 8 Juli 1991 tercatat di pasar modal 29 Mei 1996 Semen
Gresik memperoleh Sertifikat Sistem ManejemenMutu ISO 9002
merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 27% (40
juta) lembar saham kepada masyarakat.
 Pada tanggal 24 September 1994 peresmian pabrik Tuban I dengan
kapasitas 2,3 juta ton semen per tahun dan kemudian meningkat
menjadi 4,1 juta ton semen per tahun.
 Pada tanggal 15 September 1995 pengubahan komposisi kepemilikan
saham. Mengadakan konsolidasi dengan PT. Semen Padang dan PT.
Semen Tonasa.
 Pada tanggal 10 September 1996 peresmian pabrik semen Tonasa IV
yang berkapasitas 2,3 juta ton semen per tahun dan kapasitas PT.
Semen Indonesia, Tbk menjadi 10, 8 juta ton semen per tahun.
 Pada tanggal 17 April 1997 peresmian Pabrik Tuban II dengan
kapasitas 2,3 juta ton semen per tahun dan kapasitas terpasang Semen
Gresik menjadi 13, 1 juta ton semen per tahun.
 Pada tanggal 20 Maret 1998 peresmian Pabrik Tuban III dengan
kapasitas 2,3 juta ton semen per tahun, sehingga produksi Semen
Gresik meningkat menjadi 14,9 juta ton semen per tahun.
 Pada tanggal 13 Oktober 2012 peresmian Pabrik Tuban IV dengan
kapasitas 3 juta ton semen per tahun.

3.2. Eksplorasi
Eksplorasi batugamping dilakukan bertahap, meliputi kegiatan sebagai
berikut :
1. Pembuatan peta topografi dan peta situasi
2. Penyelidikan geofisika, untuk mengetahui geometrid an letak
endapan.
3. Pengambilan conto bongkah (rock chips, hand specimen, conto
bongkah).
4. Pengambilan conto dengan pemboran inti

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<12>


5. Menganalisa conto fisik dan kimiawi untuk mengetahui kualitas
sebagai dasar dalam menentukan spesifikasi
6. Menghitung potensi sumberdaya maupun cadangan

3.3. Bahan Galian Batugamping


Batugamping merupakan salah satu mineral industri yang banyak
digunakan oleh sektor industri ataupun kontruksi dan pertanian. Dalam industri
semen, batugamping merupakan bahan utama (lebih dari 75 %), disamping tanah
liat, pasir besi dan pasir kuarsa.

Gambar 3.1
Batugamping
Batugamping adalah batuan sedimen yang tersusun atas aragonit, Mg-
Kalsit rendah dan Mg-kalsit tinggi. Batugamping dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu
batugamping non klastik dan batugamping klastik. Batugamping non klastik
merupakan koloni binatang laut terutama terumbu dan koral yang merupakan
anggota coelenterate. Sedangkan batugampipng klastik merupakan hasil
rombakan jenis batugamping non klastik.
Berdasarkan tempat terbentuknya, batugamping dibedakan menjadi 2 (dua)
yaitu, batugamping yang terbentuk pada lingkungan laut dan batu gamping yang
terbentuk pada lingkungan evaporasi.

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<13>


3.4. Penambangan Batugamping
Penambangan batugamping yang dilakukan PT. Semen Indonesia, Tbk
pabrik Tuban berlokasi di quarry Tuban I, II, III, IV adalah sistem tambang
terbuka, dengan garis dasar sekitar 30 m dari permukaan air laut. Tinggi jenjang
6 m dan kemiringan 600 sampai dengan 800. Kegiatan penambangan batugamping
yang dilakukan meliputi, kegiatan pembersihan lahan (land claering) dan
pengupasan lapisan tanah penutup (stripping overburden), kegiatan pemboran
(drilling), peledakan (blasting), pemuatan (loading), dan kegiatan pengangkutan
(hauling).
Pembersihan lahan dan pengupasan lapisan tanah penutup
(Bulldozer dan Backhoe)

Pemboran dan Peledakan


(CRD) (ANFO)

Pemuatan
(Backhoe Excavator)

Pengangkutan menuju Hopper


(Dump Truck kapasitas 30 ton)

Hopper
(tempat penampungan)

Gambar 3.2
Diagram Alir Penambangan Batugamping
PT. Semen Indonesia (PERSERO), Tbk.

1. Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (Stripping Overburden).


Kegiatan awal penambangan yaitu pembersihan area penambangan
sehingga memudahkan dilakukan kegiatan selanjutnya. Setelah kegiatan
Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<14>
pembersihan lahan selesai dilakukan, maka dilanjutkan dengan
pengupasan lapisan tanah penutup. Peralatan yang digunakan dalam
kegiatan adalah backhoe maupun bulldozer, hingga batugamping yang
akan ditambang terlihat. Hasil dari pengupasan lapisan tanah penutup ini
akan ditempatkan di suatu lahan yang sudah ditentukan guna keperluan
penanaman bibit penghijauan.

2. Pemboran (drilling) dan Peledakan (blasting).


Kegiatan pembongkaran yang dilakukan pada ketiga quarry
menggunakan sarana pemboran dan peledakan. Peledak yang digunakan
adalah bahan peledak ANFO. Pemboran untuk membuat lubang ledak
menggunakan crawler rock drill (CRD), sedangkan peledakan
menggunakan data-data sebagai berikut:
 Pola pemboran = staggered drill pattern
 Geometri lubang ledak :
Diameter lubang = 3,5 inchi
Burden (B) =3m
Spasi (S) = 3,5 m
Sub drilling =1m
Kedalaman = 6 m (kemiringan 800)
Steming (T) =1m
Charge Length =5m
 Loading density = 4,1 kg/ m3
3. Penggalian dan pemuatan
Penggalian dan pemuatan pada PT. Semen Indonesia, Tbk menggunakan
alat berat, seperti backhoe dan power shovel .
4. Kegiatan Pengangkutan (Hauling).
Alat angkut yang digunakan oleh PT. Semen Indonesia, Tbk untuk
mengangkut batu kapur dari lokasi penambangan menuju tempat
penimbunan (stock yard) adalah dump truck dengan kapasitas 20 ton.

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<15>


5. Peremukan dilakukan dengan menggunakan crusher, dengan tujuan
mendapatkan ukuran yang diinginkan.

3.5. Bahan Baku dan Macam Semen


Bahan baku dari semen adalah batugamping, tanah liat, pasir kuarsa, pasir
besi dan gipsum. Semen yang dihasilkan adalah:
1. Semen Type I ( Ordinary Portland Cemen ), merupakan semen hidrolis
yang dipergunakan secara luas untuk konstruksi umum, seperti kontruksi
bangunan yang tidak memerlukan persyaratan khusus, antara lain
bangunan, perumahan, gedung – gedung bertingkat, jembatan jalan, dll
2. Portland Pozzoland merupakan semen campuran yang menggunakan
pozzolan sebagai tambahan pada campuran terak dan gipsum pada proses
penggilingan akhir. Semen ini sesuai untuk bangunan yang memerlukan
pengecoran beton masa, dan irigasi, bangunan tepi laut, pengolah limbah
dan sebagainya yang memerlukan ketahanan sulfat panas hidrasi sedang.

3.6 Pengolahan Semen


Kebutuhan batugamping yang diperlukan adalah 30.000 ton per hari
sedangkan untuk tanah liat adalah 8.000 ton per hari.
Langkah-langkah dalam pembuatan semen di PT. Semen Indonesia, Tbk
secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Penyiapan Bahan Baku


Beberapa bahan baku yang harus disiapkan adalah :
 Batugamping (80 %); dibongkar, diangkut, kemudian dihancurkan
dengan alat pemecah batugamping hingga ukurannya menjadi 5 cm,
lalu disimpan ditempat penyimpanan batugamping.
 Tanah liat (15%); dibongkar, diangkut, kemudian dikeringkan untuk
menurunkan kadar air menjadi maksimum 1%, sebelum disimpan di
dalam alat penyimpan tanah liat.

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<16>


 Pasir Silika (4%) ; tanah liat di PT. Semen Indonesia, Tbk memiliki
kadar silika yang cukup tinggi, sehingga untuk pasir silikanya sendiri
mereka tidak mendatangkan dari luar.
 Pasir Besi (1%) ; pasir besi diperoleh dari PT. Freeport Indonesia yang
berupa slag yaitu hasil pengolahan dari tembaga.

2. Penggilingan Awal
Pengolahan batugamping untuk bahan semen diawali dengan pengecilan
bongkah batugamping menjadi ukuran 5 cm. Batugamping ini kemudian
dicampur bersama–sama dengan tanah liat, pasir kuarsa dan pasir besi lalu
disimpan dalam silo–silo pencampuran (homogenezing silos).

3. Pembakaran
Serbuk tersebut kemudian diumpankan kedalam pemanas awal kemudian
dibakar di dalam tanur putar dengan panas 1.350 – 1.4000C hingga
menjadi terak (klinker) dan didinginkan secara mendadak, kemudian
disimpan di tempat penyimpanan terak (klinker storage). Hasil
pembakaran tersebut kemudian didinginkan secara mendadak dan terak
tersebut disimpan di dalam silo penyimpanan terak.

4. Penggilingan Akhir
Dengan persentase 96% terak dan 4% gypsum, kedua bahan tersebut
digiling sampai dengan derajat kehalusan tertentu menjadi semen.

5. Pengemasan
Semen yang telah dicampur disimpan di dalam silo penyimpan semen,
kemudian dikemas dan siap didistribusikan, baik melalui darat maupun
laut. Kemasan semen dikemas dalam bentuk curah maupun kantong.
Pengemasan dilakukan guna mempermudah dalam proses pemasaran

Batugamping Tanah liat

Hummer Crusher
Mix storage
(reduksi ukuran 5cm)
Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<17>
+ Pasir besi dan Roll mill
bahan pasir silika (Penggilingan hingga 90)
micron)

Homogenezing silo
(penyimpanan dalam bentuk homogen)micron)

Pre-heater
(penukar panas)

Rotary Kiln
(pembakaran bersuhu 1.350º – 1.400º C dengan batubara)
(menghasilkan terak)

Pendinginan mendadak (penurunan suhu


terak hingga 100º C)

Silo penyimpanan terak

Terak 96% + Penggilingan Akhir


gypsum 4% (Finish Mill)

Semen

Pengemasan dan
Pemasaran

Gambar 3.3
Diagram Alir Proses Pembuatan Semen

produk semen keseluruh pelosok daerah dalam bentuk kemasan kantong


kecil dan besar serta dalam bentuk curah yang dipasarkan lewat jalur darat
maupun laut. Saat ini, hasil produksi dari PT. Semen Indonesia mampu

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<18>


menguasai pasar dalam Negeri dan banyak digunakan produknya oleh
masyarakat Indonesia untuk membuat bangunan maupun bahan cor yang
lainnya.
Produk semen PT. Semen Indonesia, Tbk ada beberapa macam, namun
yang paling banyak diproduksi adalah semen Portland Jenis-I (OPC) dan
Portland Pozzolan Cement (PPC).
Semen Portland jenis-I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan
menggerus terak semen Portland dengan gipsum. Semen jenis ini digunakan
untuk bangunan umum dengan kekuatan tekan yang tinggi dan tidak memerlukan
persyaratan khusus.
Semen Portland Pozzoland Cement (PCC) adalah semen hidrolis yang
dibuat dengan menggerus terak semen Portland, gypsum dan bahan pozzolan.
Semen jenis II digunakan untuk bangunan umum, seperti pada portland jenis I
dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat sedang serta panas yang sedang

Gambar 3.4
Beberapa Unit Peralatan Pengolahan Semen
3.7 Pemasaran dan Pemanfaatan
Pemasaran produk PT. Semen Indonesia, Tbk didukung oleh ribuan
distributor dan subdistributor diseluruh Indonesia. Fasilitas tersebut antara lain,

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<19>


mencakup terminal distribusi, unit pengantongan, pembuatan semen untuk
mengalokasikan hasil produksi ke pasar yang paling menguntungkan, serta
sentralisasi operasi penunjang. PT. Semen Indonesia, Tbk mengoperasikan 20
gudang penyangga yang tersebar strategis dikota–kota besar di seluruh Jawa dan
Bali. Secara nyata di masyarakat, semen adalah bahan bangunan yang sangat
dibutuhkan untuk membuat bangunan menjadi lebih kokoh, antara lain:
 Sebagai bahan bangunan bertingkat tinggi dan perumahan.
 Sebagai bahan pembuatan jembatan dan jalan raya.
 Sebagai landasan bandar udara.
 Sebagai beton pracetak dan pratekan.
 Sebagai elemen bahan bangunan.
 Sebagai bahan bangunan di lingkungan garam seperti dermaga dan
bangunan irigasi.
 Sebagai bahan bangunan untuk beton dengan volume besar seperti
bendungan.

3.8 Lingkungan Tambang dan Pabrik


Penambangan batu kapur dan tanah liat dapat mengubah lingkungan fisik,
mekanik, dan kimia seperti bentuk lahan, perubahan vegetasi, perubahan fauna,
dan kualitas air, maka sudah pasti diadakan reklamasi. Di PT. Semen Indonesia
Tuban telah dilakukan penghijauan untuk lahan-lahan yang sudah selesai
ditambang, menutup cekungan-cekungan yang dalam dengan lapisan tanah
penutup kembali. Di sekitar lingkungan tambang diberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk bertani atau berkebun tanaman palawija. Untuk mengurangi
polusi udara, perusahaan telah membuat alat penghisap debu dan kotoran. Di
sekitar pabrik dipenuhi pepohonan sebagai wujud dari penghijauan. PT. Semen
Indonesia, Tbk sangat memperhatikan keadaan lingkungan disekitar area
penambangan dan pabrik. Bentuk kepedulian tersebut antara lain diwujudkan
melalui penanggulangan limbah pabrik dan kegiatan pemantauan lingkungan yang
meliputi, pemantauan emisi debu, udara ambient, permukaan air tanah, baku mutu
air, mutu air bawah tanah dan air limbah. Di Tuban terdapat 3 pabrik yang

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<20>


masing-masing memproduksi 2,3 juta ton dan manajemen tambang di PT. Semen
Indonesia, Tbk mengadakan sertifikasi dan kursus. PT. Semen Indonesia, Tbk
terdapat 2 departemen yang ada, yaitu :
 PT. United Tractors Semen Gresik (UTSG) : bertanggung jawab masalah
operasi dan peralatan.
 Departemen Pengkajian dan Penerapan Teknologi (DPPT) : bertanggung
jawab mengawasi UTSG dan perencanaan reklamasi
Departemen tersebut memiliki rencana terhadap lingkungan, sebagai bentuk
kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Hal ini diwujudkan dengan adanya
manajemen lingkungan:
1. Monitoring groud vibration, memantau kebisingan dan emisi debu yang
ada. Setiap bulan mereka berkoordinasi dengan DPPT. Tingkatnya diukur
oleh balai kesehatan propinsi.
2. Pengukuran serta monitoring Wood Plastic Composite (WPC)
3. Reklamasi kuari, dengan tujuan untuk mencegah dan mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan yang disebabkan oleh adanya kegiatan
penambangan.
Selain itu, untuk menghindari terjadinya pencemaran udara dalam proses
produksinya, pabrik PT. Semen Indonesia, Tbk dilengkapi dengan peralatan
penangkap debu yang canggih, yaitu electrostatic precipitators.
.

BAB IV
PT. JARA SILIKA TUBAN

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<21>


4.1 Profil Perusahaan
PT. Jara Silika Tuban berdiri pada tahun 1980. Lokasi pengolahan PT. Jara
Silika terletak di desa Kayen, kecamatan Bancar, kabupaten Tuban. PT. Jara
Silika Tuban mempunyai 2 deposit, yaitu 25 Ha di desa Lodan kulon, kecamatan
Sarang, kabupaten Rembang dan memiliki jarak kurang lebih 65 km dari pabrik
pengolahan. Deposit kedua yang mempunyai luas 4,025 Ha terletak di desa
Kayen, kecamatan Bancar, kabupaten Tuban dan jarak kurang lebih 45 km dari
pabrik pengolahan.

Gambar 4.1
Pabrik pengolahan PT. Jara Silika Tuban
Untuk di PT. Jara Silika Tuban ada 2 jenis pasir silika yang diproduksi yaitu
pasir silika Tuban yang berwarna kuning dan pasir silika Belitung yang berwarna
abu-abu. Pasir silika Belitung langsung dibeli dari Belitung dan berasal dari
pantai-pantai di Belitung.
Tenaga kerja yang ada di PT. Jara Silika ini diambil dari penduduk sekitar
pengolahan pasir silica. Tujuannya adalah untuk menyerap tenaga kerja dan
meningkatkan kesejahteraan penduduk sekitarnya.

4.2 Genesa Pasir Kuarsa


Batuan asam yang banyak mengandung mineral kuarsa dan feldspar
merupakan sumber utama bagi endapan pasir kuarsa. Mineral feldspar yang lebih
mudah lapuk, akan melepaskan ikatan antar kristal kuarsa dan feldspar,
menghasilkan bahan residu mineral kuarsa. Hasil pelapukan ini kemudian tercuci
Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<22>
dan terbawa oleh air atau angin yang diendapkan di tepi-tepi sungai, danau dan
laut.
Di alam, pasir kuarsa ditemukan dengan kemurnian yang bervariasi,
tergantung pada proses terbentuknya, Pada umumnya senyawa pengotor tersebut
terdiri dari oksida besi, oksida kalsium, oksida alkali, oksida magnesium, lempung
dan zat organik lainnya yang merupakan hasil pelapukan sisa-sisa hewan dan
tumbuhan. Material pengotor akan memberi warna tertentu pada pengotornya, dan
dengan warna tersebut dapat diperkirakan derajat kemurniannya. Pasir kuarsa
yang mempunyai kemurnian tinggi umumnya tak berwarna (colour-less) sampai
berwarna keputihan.
Sebagai contoh pasir silika yang di dapat dari tambang di desa Lodan
Kulon cenderung berwarna putih dengan kadar SiO2 berkisar 96-98% dan berbutir
halus, sedangkan pasir yang didapat dari tambang di desa Kayen berwarna putih
kekuningan dengan kadar SiO2 berkisar 94-95% dengan butiran kasar. Pada
umumnya, pasir kuarsa terendapkan dalam distribusi yang melebar, dengan
ukuran butir yang berbeda mulai dari fraksi ukuran halus (0,06 mm) sampai
dengan fraksi ukuran kasar (2 mm).

4.3 Mineralogi
Secara umum, pasir kuarsa Indonesia mempunyai komposisi kimia sebagai
berikut:
SiO2 : 55,3 – 99,89%
CaO : 0,01 – 3,24%
Fe2O3 : 0,01 – 9,14%
MgO : 0,01 – 0,26%
Al2O3 : 0,01 – 18,00%
K2O : 0,01 – 17,00%
TiO2 : 0,01 – 0,49%
Sedangkan sifat–sifat fisik mineral kuarsa (pasir kuarsa) antara lain:
Warna : bening, keputihan atau warna lain tergantung pengotornya
Kekerasan : 7 (skala Mohs)

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<23>


Specific Grafity : 2,65
Titik lebur : 1715 °C
Bentuk kristal : hexagonal

4.4 Eksplorasi
Eksplorasi endapan pasir kuarsa dilakukan untuk menentukan letak,
penyebaran dan ketebalan. Eksplorasi dilakukan melalui penyelidikan udara,
pemetaan geologi, geofisika (tahanan jenis, potensial diri dan seismik). Untuk
eksplorasi rinci dapat dilakukan dengan melakukan pemboran, sumur uji (test pit)
atau kanal (trenches). Penyelidikan dilakukan tempat yang berada di lembah
purba, sungai, danau atau laut. Hasil dari kegiatan ini antara lain, berupa sampel
pasir kuarsa untuk dianalisa guna menentukan kualitas endapan.
Perhitungan cadangan dapat dilakukan dengan perkalian antara luas
sebaran endapan dengan rata-rata ketebalan daan dapat dihitung dari hasil
pemboran tangan, sumur uji atau parit uji, sedangkan luas penyebaran dapat
dihitung dengan menggunakan metode poligon atau triangular grouping.

4.5 Penambangan
Penambangan pasir kuarsa dapat dilakukan dengan menggunakan
peralatan sederhana, peralatan mekanis ataupun dengan tambang semprot,
tergantung letak dan penyebaran endapan. Tahapan penambangan meliputi
pengupasan lapisan tanah penutup, pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan.
Alat berat yang digunakan adalah excavator PC 200.

4.5.1 Pengupasan (Stripping)


Pengupasan bertujuan untuk membersihkan lapisan tanah penutup
dengan menggunakan peralatan sederhana (cangkul, sekop, dan belincong)
ataupun alat mekanis (bulldozer yang dilengkapi dengan garu, scrapper
dan shovel). Pemilihan jenis peralatan tergantung pada kondisi lapangan
dan skala produksi yang diinginkan.

4.5.2 Pembongkaran

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<24>


Bertujuan untuk membebaskan endapan dari batuan induknya yang
padat dan keras. Peralatan yang dipergunakan adalah manual, sebab pasir
kuarsa merupakan endapan yang mudah untuk dibongkar.

4.5.3 Pemuatan
Kegiatan ini merupakan kegiatan pemindahan material hasil
pembongkaran ke alat angkut. Hasil bongkaran biasanya dikumpulkan
dahulu sebelum dimuat ke alat angkut. Alat muat sederhana dengan tenaga
manusia seperti cangkul, sekop dan ikrak bisa digunakan untuk produksi
skala kecil, sedangkan untuk produksi dengan skala yang lebih besar
digunakan wheel loader dan backhoe.

4.5.4 Pengangkutan
Alat angkut yang digunakan adalah dump truck, pikulan, gerobak
dan lori. Pengangkutan material dari tempat penambangan menuju ke
tempat pengolahan cukup jauh, yaitu 60-70 km. Alat yang digunakan
adalah dump truck. Sistem penambangan yang diterapkan oleh PT. Jara
Silika, Tuban, yaitu menggunakan sistem penambangan terbuka dan
berjenjang. Kegiatan eksploitasi dilakukan secara manual, karena
berhubungan dengan lingkungan agar masyarakat bisa ikut berpartisipasi.
Proses penambangan dimulai dengan pembersihan lahan lalu
dilanjutkan dengan pengupasan lapisan tanah penutup tebal top soil ± 5-1
m. Pengupasan tanah penutup menggunakan excavator PC–200, kemudian
tanah penutup tadi dikumpulkan di suatu tempat dan nantinya akan
digunakan untuk reklamasi area penambangan.

4.6 Pengolahan
Pasir silika dari Run Of Mine (ROM) dibawa dengan menggunakan Wheel
Loader menuju ke hopper sebagai penampungan sementara dan sebagai umpan
awal ke unit pencucian.

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<25>


Gambar 4.2
Hopper I dan Room Tailling

Dari hopper kemudian masuk ke Rotary screen untuk menyaring kotoran


dengan cara ditambahkan air, maka material dengan ukuran > 8 mesh akan
terpisah menjadi tailing dan dengan batuan Belt conveyor dibawah ke room
Tailling, sedangkan ukuran < 8 mesh akan lolos dan ditampung kemudian di
dipompa menuju ke classifier I yang didalamnya terdapat screw.

Gambar 4.3
Rotary Screen dan pompa+pipa
Di classifier I pasir kuarsa dipisahkan dengan pengotornya yang berupa
lempung halus berdasarkan kecepatan jatuh partikel tersebut. Material ringan
(overflow) akan turun bersama air menuju settling pond, sedangkan material berat
(underflow) akan menuju scrabber. Settling pond merupakan kolam pengendapan,
yaitu kolam yang dirancang untuk mengendapkan material overflow yang berupa
lempung yang terbawa bersama air pada pasir kuarsa.

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<26>


Gambar 4.4
Kolam pengendapan
Didalam scrabber pasir kuarsa akan disemprot dengan air yang bertujuan
untuk memisahkan lempung yang masih menempel pada pasir kuarsa. Setelah
selesai, pasir kuarsa kemudian dipompakan menuju classifier II.
Pada classifier II, pasir kuarsa dipisahkan kembali dengan
pengotornyayaitu lempung berdasarkan kecepatan jatuh partikel. Material
overflow yang berupa material ringan yaitu lempungakan turun bersama aliran air
menuju settling pond. Sedangkan material underflow akan masuk menuju
scrabber II.
scrabber II merupakan tahap terakhir penyemprotan pasir kuarsa untuk
memisahkan lempung yang masih menempel pada pasir kuarsa. Pasir kuarsa yang
sudah bersih kemudian dipompakan menuju classifier III.
Pada classifier III Material overflow yang masih ada akan menuju settling
pond bersama air melalui tempat pembuangan. Sedangkan material underflow
akan ditampung pada tempat penyimpanan sementara (stock pile).

Gambar 4.5
Stock pile
Pasir kuarsa disimpan selama 3-4 hari di stock pile untuk menurunkan
kadar airnya. Selain itu pasir kuarsa juga dikeringkan secara manual dengan
bantuan sinar matahari di sekitar halaman belakang pabrik pengolahan.
Penjemuran dilakukan untuk menurunkan kadar air pada pasir menjadi 5-18 %
dari kadar air semula.

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<27>


Pasir kuarsa yang sudah dikeringkan secara manual kemudian
dikumpulkan dan diangkut dengan menggunakan wheel loader ke hopper yang
ada di dalam pabrik pengolahan.

Gambar 4.6
Hopper II dan Wheel Loader

Hopper ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementa yang nantinya


pasir kuarsa akan keluar melalui cut yang terdapat pada bagian bawah hopper
(Gambar 4.7). Pada bagian bawah hopper juga terdapat belt conveyor yang
berfungsi untuk membawa pasir kuarsa yang keluar melalui cut menuju rotary
dryer (Gambar 4.8).

Gambar 4.7
Conveyor belt dibagian bawah Hopper

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<28>


Gambar 4.8
Conveyor belt menuju ke Rotary dryer
Rotary dryer berfungsi untuk mengeringkan pasir kuarsa yang dipanaskan
dengan suhu 100-150º C sampai kadar air pada pasir 0 %. Pasir yang sudah kering
kemudian menuju bucket elevator.

Gambar 4.9
Rotary dryer
Produk dari rotary dryer diangkut oleh bucket elevator untuk menuju
divider. Divider merupakan alat pembagi produk pasir silika sebelum masuk ke
screen. Screen merupakan alat yang terdiri dari beberapa ayakan yang bersusun
dengan ukuran lubang ayakan 10#, 40#, 60#, dan 80#.Pada screen terdapat
vibrator yang berfungsi untuk menggetarkan screen sehingga pasir dapat terpisah
sesuai ukuran butirnya agar sesuai dengan permintaan pasar. Pasir yang sudah
dikelompokan kemudian langsung dikemas dalam kantong-kantong.

Gambar 4.10
Screen

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<29>


Gambar 4.11
Diagram Alir Pengolahan Pasir Kuarsa PT. Jara Silika, Tuban

Proses pengolahan pasir kuarsa dapat bermacam-macam, sesuai spesifikas


yang diinginkan. Tahapan pengolahan yang umum antara lain adalah pencucian,
pengecilan ukuran dan pengayakan. Namun demikian pasir kuarsa terkadang ada
Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<30>
juga yang langsung dapat digunakan tanpa pengecilan ukuran butir. Ukuran pasir
kuarsa dari tempat penambangan (ROM) dan hasil pengayakan sering kali tidak
selalu dapat memenuhi ukuran permintaan pasar, sehingga diperlukan proses
penggerusan (grinding).

4.7 Pemasaran dan Pemanfaatan


Pasir silika pada umumnya dimanfaatkan untuk pembuatan kaca, sand
glasting, water treatment, baik pada rumah tangga maupun industri. Pada industri
keramik pasir silika digunakan sebanyak 5%-10% dan dapat digunakan dalam
pembuatan semen. Pasir silika yang digunakan sebagai salah satu bahan utama
pembuatan semen yaitu sebanyak 4 %.
Kota-kota yang dijadikan tujuan pemasaran PT. Jara Silika, meliputi
Jakarta, Tangerang, Surabaya, Sidoarjo, Yogyakarta, dan sekitarnya

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<31>


BAB V
PT. SINAR ASIA FORTUNA

5.1 Profil Perusahaan


Sinar Asia Fortuna (SAF) merupakan industri pertambangan batugamping
(batu kapur), dengan lokasi penambangan berada di wilayah Kecamatan Sale,
Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Surat izin Pertambangan Daerah dikeluarkan
oleh Gubernur Jawa Tengah No. 503/171/C/2004. Luas Sinar Asia Fortuna (SAF)
merupakan perusahaan penambangan batu gamping terbesar dan mempunyai
kelengkapan data yang memadai serta tertib administrasinya, dengan luas wilayah
SIPD 84,5 Ha.
Sinar Asia Fortuna (SAF) merupakan salah satu anak perusahaan dari
perusahaan kertas PT. Tjiwi Kimia berlokasi di Jalan Raya Surabaya – Mojokerto
Km. 44 Kecamataan Tarik, Kabupaten Siduarjo, Jawa Timur. PT. Sinar Asia
Fortuna (SAF) merupakan salah satu perusahaan penambangan batu gamping
yang mulai beroperasi sejak tahun 1995, berlokasi di Dusun Pancoran, Desa
Tahunan, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Dengan letak
geografis pada garis meridian (111̊ 30̕ 58 – 111̊ 30̕̕ 31 ) BT dan ( 06̊ 52̕ 30 – 06̊
53̕ 00 ) LS.

5.2 Genesa Batugamping


Batugamping dapat terbentuk melalui beberapa cara,yaitu secara organik,
secara klastis (mekanik) dan secara kimia. Batugamping organik, jenis ini paling
banyak di jumpai di alam, berasal dari pengendapan cangkang kerang dan
moluska lainnya, foraminifera, ganggang, atau dari kerangka binatang dan
koral/terumbu karang. Ciri khas batugamping jenis ini umumnya kristalin dan
sering muncul pola-pola terumbu dan sisa-sisa cangkang binatang lunak.
Batugamping klastik, jenis ini materi asalnya sama dengan pembentukan
batugamping organik, hanya saja telah mengalami perombakan, kemudian di

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<32>


endapkan lagi ditempat lain. Ciri khas dari batugamping jenis ini adalah adanya
fragmen-fragmen butiran.
Batugamping kimia, jenis ini terjadi dalam kondisi iklim dan suasana
lingkungan tertentu, dalam air laut maupun air tawar. Ciri khas batugamping jenis
ini adalah kristalin, bahkan sering besar-besar seperti pada kalsit.

5.3 Eksplorasi
Eksplorasi batugamping yang umum dikerjakan adalah untuk menghitung
volume cadangan dan mengetahui kualitas cadangan.Tahapan kegiatan eksplorasi
antara lain dapat dilakukan sebagai berikut :
-Pemetaan topografi
-Pengambilan conto bongkahan
-Pemboran inti analisa conto (sifat fisik, mekanik, kimia)
-Perhitungan cadangan
Eksplorasi geofisika kadang-kadang juga dilakukan untuk menentukan
geometri endapan batu gamping sebelum dilakukan pemboran inti.

5.4 Penambangan
Kegiatan awal panambangan di PT. SAF ini meliputi kegiatan
pembersihan lahan, pengupasan lapisan penutup, baru kegiatan utama
panambangan yang terdiri dari pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan,
pengolahan dan di akhiri dengan kegiatan reklamasi perbaikan lahan pasca
tambang. PT. Sinar Asia Fortuna ini menggunakan metode penambangannya
Tambang Terbuka dengan hasil produksi mencapai 1250 – 1500 Ton/hari dengan
jumlah karyawan yang ada sebanyak 138 orang. Banyak penduduk setempat
menggantungkan hidupnya kepada PT.SAF dengan bekerja sebagai pekerja lepas
(buruh kasar), bagi penduduk setempat kehadiran PT. SAF ini membawa dampak
positif bagi kehidupan mereka, selain penduduk setempat dengan adanya kegiatan
penambangan batugamping yang dilakuan oleh PT. SAF ini juga bisa menambah
hasil atau menambah pendapatan APBD pemda setempat.

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<33>


5.4.1 Pembersihan lahan (Land clearing)
Pembersihan lahan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
sebelum pengupasan lapisan penutup. Kegiatan ini dikerjakan bila pada
suatu lahan yang akan di tambang terdapat pohon-pohon besar atau semak-
semak, sehingga jika tidak dilakukan pembersihan lahan akan
mengganggu kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup.
5.4.2 Pengupasan Lapisan Penutup
Kegiatan ini bermaksud untuk mengupas lapisan penutup sehingga
batugamping yang memenuhi syarat dapat di tambang dengan mudah.
Lapisan penutup ini dapat berupa tanah, batuan lapuk atau batuan yang
menutupi bahan galian yang akan di tambang. Di PT. SAF, lapisan
penutupnya berupa batugamping keras. Proses pengupasannya dilakukan
dengan bantuan Hydraulic Rock Breaker.
5.4.3 Pembongkaran
Proses pembongkaran merupakan kegiatan untuk melepaskan
material dari batuan asalnya agar material tersebut dapat lepas atau
terbongkar sehingga mudah untuk dilakukan penanganan selanjutnya.
Pembongkaran untuk batu gamping yang keras di PT. SAF dilakukan
dengan menggunakan , metode peledakan untuk melepaskan material batu
gamping,tujuan menggunakan metode peledakan ini karna biayanya cukup
murah dibandingkan menggunakan hydraulic rock breaker, tetapi sekarang
PT. SAF hanya menggunakan alat hydraulic rock breaker dengan
pertimbangan dan penilainan tersendiri. sedangkan jenis batugamping
yang lunak atau keprus yang lunak cukup dengan menggunakan backhoe.
5.4.4 Pemuatan (loading)
Proses pemuatan merupakan kegitan pemindahan material dari
hasil pembongkran ke alat angkut. Alat muat yang di gunakan di PT. SAF
menggunakan backhoe dan loader. Hasil bongkahan biasanya
dikumpulkan terlebuh dahulu sebelum dimuatkan ke alat angkut.

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<34>


5.4.5 Pengangkutan
Alat yang digunakan berupa dump truck , yang berfungsi untuk
mangangkut material hasil dari bongkaran ke tempat penimbunan
sementara sebelum di bawa ke tempat pengolahan. Dumptruck pada
perusahaan ini memiliki kapasitas 10 ton.

5.5 Pengolahan
Sebelum batugamping diolah, biasanya dikeringkan terlebih dahulu agar
kandungan airnya menurun. Hal ini dilakukan karena jika batugamping dari
tambang langsung diremuk dengan menggunakan ’jaw crusher‘ akan mengalami
kesulitan. Pengolahan batu gamping dimaksudkan untuk mendapatkan ukuran dan
spesifikasi batugamping yang sesuai dengan permintaan pasar.
Pengolahan batugaming di PT. Sinar Asia Fortuna umumnya dilakukan
secara manual dengan menggunakan tenaga manusia, pengolahan ini bertujuan
untuk memisahkan antara batugamping yang berwarna putih dengan batugamping
yang berwarna kecoklatan agar sesuai dengan permintaan kosumen.sedangkan
Batugamping hasil peledakan dengan ukuran Boulder dimasukkan kedalam unit
Crusher. Ukuran batuannya minimal ±25 cm agar lebih mudah di pisahkan antara
yang berwarna putih dan yang berwarna kecoklatan.

5.6 Pemasaran
Batugamping banyak diperlukan untuk keperluan bahan bangunan. Dalam
industri, batugamping banyak digunakan dalam industri refraktori, tungku
pemanas atau tungku pencair, sebagai pengisi pada industi cat, industri kaca,
kertas, bahan pembuat semen, industri alkali, industri ban, industri keramik dan
banyak lainnya.

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<35>


BAB VI
PEMBAHASAN

6.1 PT. ARGA WASTU


PT. Arga Wastu berdiri sejak 1982 dan pemegang izin usaha
pertambangan operasi produksi pada tahun 2011. Bergerak dibidang jasa
penunjang konstruksi berspesialis dalam penyedia bahan galian C berupa batu
andesit. Quarry Arga Wastu berada di atas lahan seluas 50 Ha yang terletak di
desa Sanetan, kecamatan Sluke, kabupaten Rembang dan merupakan crusher
dengan kapasitas 200 ton/ jam dengan tingkat efisiensi 78-80 %. Lokasi crusher
seluas 8 Ha.
Penambangan dilakukan dengan cara peledakan. Geometri peledakannya,
burden adalah 2m, spacing adalah 2m, tinggi jenjang adalah 6 m, kedalaman 6m.
Alat yang digunakan untuk pemboran adalah alat bor CRD (Crawler Rock Drill).
Bahan peledaknya adalah ANFO (Ammonia Nitrat-Fuel Oil) dengan kapasitas
2000 BCM/ jam.
Kendala dalam peledaknnya adalah cuaca. Bila hujan maka akan
dikhawatirkan bahan peledak akan meledak sebelum waktunya. Peledaknya
dilakukan jika kondisi sekitar sudah aman. Tugas juru ledak memeriksa daerah
sekitar dan memeriksa lubang mana yang sudah meledak atau belum. Alat
muatnya adalah excavator, dan alat angkutnya Dump Truck memiliki kapasitas 30
ton dengan match factor 0,85.

6.2 PT. SEMEN INDONESIA,Tbk PABRIK TUBAN


Proses penambangan yang dilakukan oleh PT. Semen Indonesia, Tbk
merupakan penambangan terbuka. Proses penambangannya meliputi:
1. Pemboran dan peledakan.
2. Pembersihan semak-semak dan tumbuhan penutup lapisan tanah.
3. Penggalian dan pemuatan.
4. Peremukan.

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<36>


5. Pengangkutan.Pemboran untuk membuat lubang ledak menggunakan
crawler rock drill (CRD).
Pada proses peledakan yang dilakukan oleh PT. Semen Indonesia, Tbk
setiap harinya dapat menggunakan berton-ton bahan peledak. Kegiatan peledakan
terhadap bukit-bukit batugamping dapat menimbulkan roman muka bumi yang
bentuknya berbeda dari keaadaan semula. Dengan kata lain bentuk permukaan
bumi yang pada awalnya berbukit-bukit dapat menjadi rata. Keadaan perubahan
roman muka buni ini sebenarnya dapat dimanfaatkan beberapa tahun ke depan
bila batugamping yang ada di daerah tersebut telah habis.
Pemanfaatan ini misalnya, lahan yang rata tersebut dapat digunakan
sebagai lahan perumahan, dapat didirikan lapangan sepak bola maupun lapangan
golf, sehingga lahan bekas penambangan tidak ditinggalkan begitu saja apabila
sumbernya telah habis, tetapi dapat digunakan untuk membangun sarana lain yang
lebih berguna bagi masyarakat. Secara keseluruhan dengan adanya kegiatan
penambangan yang dilakukan dapat meningkatkan perekonomian dari masyarakat
sekitar. Masyarakat yang semula memiliki pekerjaan utama sebagai seorang
petani, dengan adanya kegiatan pertambangan mereka dapat ikut bekerja di
perusahaan. Mereka dapat menjadi pekerja dimana mereka bisa mendapatkan
penghasilan tambahan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi keluarganya.

6.3 PT. JARA SILIKA TUBAN


Tempat pengolahan pasir kuarsa yang dimiliki oleh PT. Jara Silika terletak
jauh dari lokasi penambangannya. Hal ini dikarenakan adanya kesulitan dalam
penyediaan air untuk proses pengolahan pasir kuarsa. PT. Jara Silika
memproduksi 2 jenis pasir silika, yaitu pasir Tuban dan pasir Belitung. Pasir
Tuban berwarna kuning sedangkan pasir Belitung berwarna abu-abu.
PT. Jara Silika adalah perusahaan yang melakukan pengolahan pasir silika
dengan cara basah yaitu dengan menggunakan air sebagai media untuk
memisahkan pasir silika dengan mineral yang lain. Pada perusahaan ini ada 2 cara

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<37>


yang dilakukan, yaitu dengan menggunakan tenaga mesin dan juga dengan tenaga
manusia
.
6.4 PT. SINAR ASIA FORTUNA
Sinar Asia Fortuna (SAF) merupakan industri pertambangan batugamping
(batu kapur), dengan lokasi penambangan berada di wilayah Kecamatan Sale,
Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. PT Sinar Asian Fortuna merupakan penghasil
batu gamping yang merupakan salah satu anak perusahaan dari perusahaan kertas
PT. Tjiwi Kimia berlokasi di Jalan Raya Surabaya – Mojokerto Km. 44
Kecamataan Tarik, Kabupaten Siduarjo, Jawa Timur.
Proses penambangannya sendiri menggunakan sistem peledakan. Bahan
peledaknya adalah ANFO (Ammonia Nitrat-Fuel Oil),saat dilakukan peledakan,
adanya asap kuning menandakan adanya reaksi yang tidak sempurna,di karenakan
bahan untuk membuat anfo sudah terlalu lama di simpan di dalam
gudang,sehingga pencampuran kurang maksimal.Hal yang juga harus diperhatikan
yaitu arah angin karena asap yang keluar setelah peledekan merupakan fume
/racun. Dari hasil peledakan, diharapkan akan mendapatkan batugamping dengan
ukuran ±25 cm, apabila terlalu kecil maka banyak yang terjadi kehilangan saat
pengolahan, dan apabila terlalu besar maka akan di pecahkan kembali secara
manual oleh manusia.

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<38>


BAB VII
PENUTUP

7.1 Kesimpulan
1. PT. Arga Wastu, Rembang
Merupakan perusahaan pertambangan dibidang batu andesit yang
dilakukan dengan carpa peledakan. Geometri peledakannya, burden
adalah 2m, spacing adalah 2m, tinggi jenjang adalah 6m, dan kedalaman
6m. Alat yang digunakan untuk pemboran adalah nor CRD (Crawler
Rock Drill). Bahan peledaknya adalah ANFO (Ammonium Nitrat-Fuel
Oil) dengan kapasitas 2000 BCM/ jam.
2. PT. Semen Indonesia, Tbk
PT. Semen Indonesia, Tbk melakukan penambangan dan pengolahan
bahan-bahan dasar pembuatan semen sekaligus. Jadi bisa dikatakan
bahwa, bahan dasar yang digunakan hampir semua tidak berasal dari
perusahaan lain. Adapun metode yang digunakan pada kegiatan
penambangan adalah system tambang terbuka. Semua koordinasi sistem
pelaksanaan pengolahan telah memakai komputer agar memudahkan
kontrol operasional.
3. PT. Jara Silika Tuban
PT. Jara Silika adalah industri pengolahan pasir silika yang tidak
melakukan penambangan sendiri, akan tetapi PT. Jara Silika membeli dari
penduduk yang menambang dan kemudian mengirimkan memakai dump
Truck. Lokasi penambangan yang jauh dari pengolahan menyebabkan
pembengkakan ongkos angkut.
4. PT. Sinar Asia Fortuna
PT. Sinar Asia Fortuna (SAF) merupakan industri pertambangan
batugamping (batu kapur).Sistem yang digunakan yaitu tambang terbuka,
metode pembongkarannya dengan peledakan. Bahan peledaknya ANFO
(Ammonium Nitrat- Fuel Oil ).Hasil dari penambangan batugamping
Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<39>
banyak digunakan dalam industri refraktori, tungku pemanas atau tungku
pencair, sebagai pengisi pada industi cat, industri kaca, kertas, bahan
pembuat semen, industri alkali, industri ban, industri keramik dan banyak
lainnya.

7.2 Saran
Semua acara telah berjalan dengan baik, dimulai dari susunan acara
yang berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan maupun fasilitas yang
diterima. Saran untuk ekskursi tambang selanjutnya semoga lebih baik lagi
dan semakin banyak ilmu yang dapat diperoleh.

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<40>


DAFTAR PUSTAKA

[1] Beyly Jr. Erick, Handbook Of Mining Industry Excursion


[2] Istiqomah, Widi Ayuni Sainnur, Buku Catatan Panduan Ekskursi Industri
Tambang, 2018, Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan, Fakultas
Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta.
[3] Rauf, Abdul dkk, Buku Panduan Ekskursi Industri Tambang, 2018, Program
Studi Sarjana Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN
“Veteran” Yogyakarta.

Mesprianto Bato, Ekskursi Industri Tambang-2018<41>

You might also like