Professional Documents
Culture Documents
Bab Ii Tinjauan Teori: A. Penyakit Jantung Koroner 1. Definisi
Bab Ii Tinjauan Teori: A. Penyakit Jantung Koroner 1. Definisi
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
(Bustan, 2015).
pembuluh arteri oleh plak yang menghambat suplai oksigen dan nutrisi ke
(Pudiastuti, 2013)
8
9
2. Anatomi Fisiologi
a. Anatomi
darah, jantung, dan pembuluh darah. Darah yang mencapai sel-sel tubuh
secara terus-menerus oleh jantung melalui pembuluh darah. Sisi kanan dari
2012).
sama, tetapi memiliki bentuk yang berbeda seperti kepalan tangan setiap
orang. Dengan panjang 12cm, lebar 9cm, tebal 6 cm, dan berat 250 gr pada
Sirkulasi koroner
menyebar cukup cepat dari darah yang ada dalam bilik jantung untuk
koronaria kiri dan kanan. Arteri-arteri ini muncul secara terpisah dari sinus
aorta pada dasar aorta, dibelakang tonjolan katup aorta. Arteri ini tidak di
blockade oleh tonjolan katup selama sistol karena adanya aliran sirkular
atrium kanan, menuju sulkus AV. Saat arteri tersebut menuruni tepi bawah
kiri. Arteri ini terbagi menjadi cabang sirkumfleksa, marginal kiri, dan
anastomosis ini tidak cukup untuk mempertahankan perfusi jika salah satu
koronarius dan vena jantung anterior. Vena koronaria besar dan kecil
misalnya oleh plak ateromatosa. Sebagian besar ventrikel kiri disuplai oleh
arteri koronaria kiri, dan oleh sebab itu adanya sumbatan pada arteri
tersebut sangat berbahaya. AVN dan nodus sinus disuplai oleh arteri
koronaria kanan pada sebagian besar orang, penyakit pada arteri ini dapat
2010).
lapis. Lapisan dalam yang tipis disebut tunika intima, terdiri dari selapis
Sel-sel endotel yang melapisi lumen vascular dirapatkan oleh suatu tight
relatif lebih tebal pada arteri yang lebih besar, dan mengandung beberapa
sel otot polos dalam arteri yang lebih besar, dan mengandung beberapa sel
otot polos dalam arteri dan vena yang berukuran besar dan sedang.
interna, yang sebagian besar tersusun atas elastin. Lapisan media ini
ujung tumpul, dan memiliki panjang 15-100 m. Dalam sistem arterial, sel-
sel ini tersusun secara sirkular atau dalam spiral bersusun rendah, sehingga
merupakan area dari kontak selular yang berdekatan dimana susunan kanal
13
kolagen yang menyokong fibroblast dan saraf. Pada arteri dan vena besar,
mengalir kedepan. Hal ini sangat penting untuk aorta dan arteri elastik
(Lamela).
vascular, dan berfungsi sebagai kerangka yang menahan sel otot polos
tetap pada tempatnya. Pada tekanan internal yang tinggi, jalinan kolagen
menjadi sangat kaku, dan membatasi pelebaran pembuluh darah. Hal ini
c. Fisiologi
dalam tubuh. Pada dasarnya sistem sirkulasi terdiri dari 3 komponen dasar
yaitu :
satu denyut jantung tunggal. Saat menuju akhir diastole (G) semua rongga
jantung berelaksasi. Katup antara atrium dan ventrikel terbuka (katup AV:
kanan, trikuspid ; kiri, mitral), karena tekanan atrium tetap sedikit lebih
menutup, saat arteri pulmonalis dan tekanan aorta lebih besar daripada
15
denyut jantung.
dan terdapat lebih sedikit waktu untuk pengisian ventrikel. Tidak terdapat
katup antara vena dan atrium dan sejumlah darah mengalami regurgitasi
kurang dari 10mmHg, dan lebih besar ada ventrikel kiri daripada ventrikel
karena lebih muskular dan oleh sebab itu dinding ventrikel kiri lebih kaku.
Sistol ventrikel
tekanan arteri pulmonal dan aorta, sehingga katup aliran keluar tetap
16
atrium yang kecil (gelombang c), yang diikuti oleh suatu penurunan
(penurunan x).
Ejeksi
tekanan aorta 80 mmHg. Aliran kedalam arteri pada awalnya sangat cepat
(fase ejeksi cepat c), namun saat kontraksi semakin menghilang, jeksi
pada EKG. Tekanan ventrikel selama vase ejeksi menurun adalah sedikit
lebih kecil daripada tekanan arteri, namun darah terus mengalir keluar
yang diejeksikan ventrikel dalam satu denyut disebut isi sekuncup yaitu
70ml. oleh sebab itu, sekitar 50ml darah tertinggal dalam ventrikel pada
fraksin ejeksi. Selama dua pertiga akhir sistol, tekanan atrium meningkat
(E). Saat tekanan ventrikel menurun dibawah tekanan atrium, maka katup
kembali (pengisian kembali ventrikel sangat cepat F). ini dibantu oleh
jantung ketiga (S3) dapat terdengar pada orang muda, atau saat EDP tinggi.
berlanjut selama dua pertiga akhir diastole akibat aliran vena. Saat istirahat,
diastole dua kali lebih panjang dari sistol, namun menurun secara
proporsional selam altihan dan saat laju denyut jantung akan meningkat.
Nadi
vascular. Bentuk dari nadi arterial dimodifikasi oleh kompliansi dan ukuran
arteri. Suatu arteri yang kaku, seperti pada usia yang menua atau
aterosklerosis, menyebabkan nadi teraba lebih jelas. Nadi juga lebih tajam
saat ukuran arteri berkurang. Pantulan yang mencerminkan arteri dari titik-
3. Etiologi
b) Trombosis
Plak dapat rontok apabila aliran darah deras disebabkan tensi tinggi.
tinggi
pada tepi plak yang berdekatan dengan intima yang normal. Terjadinya
4. Manifestasi Klinis
Rasa sakit yang disebut sebagai angina, biasanya dipicu oleh tekanan
fisik dan emosional. Hal itu biasanya hilang dalam beberapa menit
b) Sesak nafas
tanpa tenaga.
c) Serangan Jantung
serangan jantung.
a) Nyeri dada
Gejala nyeri dada dirasakan oleh sekitar 1/3 penderita PJK. Nyeri
b) Berdebar-debar (palpitasi)
c) Sesak nafas
5. Patofisiologi
fungsi miokardium.
menurunkan pH sel.
akhir diastolik ventrikel kiri dan tekanan dalam kapiler paru-paru akan
timbul nyeri. Terlihat jelas bahwa pola ini merupakan respons kompensasi
segmen ST.
reversibel. Rasa tidak nyaman dapat menjalar ke leher, rahang, dan lengan
(terutama bagian kiri), dan yang lebih jarang ke punggung. Ini merupakan
6. Klasifikasi
belum ada yang spesifik, hal ini disebabkan karena manifestasi klinisnya
yang berbeda dan bervariasi diantara satu penderita dengan penderita yang
lain. Saat timbulnya juga tidak menentu, gejala yang ditimbulkan juga
maka serangan angina pektoris selalu timbul pada kondisi yang sama
nitrat, lamanya serangan tidal lebik dari 5 menit, tidak disertai keluhan
sistemik, gejala angina pektoris sudah dialami lebih dari 1 bulan, dan
nyeri dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada
timbul pada saat melakukan aktivitas dan segera hilang bila aktivitas
untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Cara ini tidak efisien dan
kurang 2 bulan.
nekrosis miokard.
a. Infark Subendokard
b. Infark Transmural
7. Komplikasi
darah, aritmia (gangguan irama jantung), gagal jantung atau syok dan
perikarditis.
a. Ruptur Miokardial
atau setelah suatu serangan jantung adalah dinding otot jantung dan
b. Bekuan Darah
jantung.
saat aktivita fisik. Hal ini dapat menyebabkan angina atau sesak nafas.
- Serangan jantung
Jika plak pecah, dan terbentuk bekuan darah, maka pembuluh darah
mendapat pengobatan.
- Gagal jantung
- Arrhythmia
8. Penatalaksanaan Keperawatan
tidak teratur.
Monitor lab –periodic lipid panel, fungsi lever untuk pasien pada
statin.
- Berhenti merokok.
- Manajemen stress.
30
berelaksasi.
Rencana :
kesadaran).
dada.
relaksasi.
dengan narkosa.
31
pada miokard.
adanya angina.
Rencana :
dahulu.
Anjurkan pada pasien agar tidak mengedan pada saat buang air
besar (BAB).
melebihi batas.
tindakan keperawatan.
32
Rencana :
kafeine.
Rencana :
erythema, edema.
stipasi).
dan elektrolit.
dalam perawatan.
Rencana :
edema.
1) Usia
dan dimulai pada usia 40 tahun ke atas. 1 dari 9 wanita berusia 45-60
jantung koroner secara nyata pada pria maupun wanita. Hal ini
sedangkan pada wanita adalah pada saat memasuki usia 55 tahun atau
hal ini wanita akan menyusul kaum pria dalam hal risiko penyakit
2) Jenis Kelamin
dengan wanita. Akan tetapi, pada wanita yang sudah menopause risiko
wanita menopause.
3) Keturunan (Genetik)
kurang dari 15 gram perhari. Pola makan rendah kalori dengan biji-
2) Dislipidemia
3) Obesitas (Kegemukan)
4) Diabetes Mellitus
produksi NO.
ginjal, mata dan pembuluh darah berupa stroke, PJK, gagal jantung,
harus diobati.
sel darah putih rendah (2.500 – 4.700/CC). Saat ini, proses inflamasi
sudah menjadi topik paling hangat yang didiskusikan oleh para ahli
7) Lain-lain
a) Merokok
lebih tinggi pada laki-laki dan perempuan perokok berat (> 20 batang
AS, Jepang, dan Rusia. Seorang ahli polusi udara dari London
lain: denyut jantung lebih cepat, pembuluh darah cepat dan kaku dan
darah tepi. Selain itu rokok akan mempercepat denyut jantung dan
b) Kurang Bergerak
c) Stress
stress.
a. Elektrokardiogram (EKG)
ini. Dari ukuran jantung dapat dinilai apakah seorang penderita sudah
2004).
c. Pemeriksaan Laboratorium
lipid darah seperti kadar kolesterol, HDL, LDL, dan kadar trigliserida
e. Kateterisasi Jantung
a. Obat-Obatan
1) Golongan nitrat
2) Antagonis kalsiva
3) Beta-Bloker
- Clopidogrel (plavix)
disingkat PTCA.
45
adanya:
jantung
program rehabilitasi.
d. Rehabilitasi fisik
12. Pengobatan
suplai darah ke otot jantung berkurang. Maka, obat untuk PJK tidak lain
(Mahdiana, 2011)
a. Golongan Nitrat
dibuat tidak mudah bergumpal agar tetap dapat mengalir dengan baik.
Oleh sebab itu, setiap penderita PJK perlu diberikan obat penghambat
sebagai obat penurun panas dan antisakit. Pada 1827, Lerouk dari
mg). Setiap tablet aspirin mengandung asam salisiat 500 mg. Ada
yang sensitif.
perdarahan.
mengkonsumsi aspirin.
a) Beta-bloker
banyak suplai darah dan oksigen, atau dengan kata lain obat
b) Antagonis kalsium
13. Pencegahan
dapat dicegah sejak dini dengan melakukan pola hidup yang sehat yaitu :
kolesterol dalam satu hari bagi orang normal adalah 300 mg.
Serat dibagi menjadi dua jenis yaitu serat larut dan serat tak larut, serat
B. Penelitian Terkait
Sakit Islam Siti Khodijah Palembang 2015. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua pasien yang mengalami penyakit jantung yang dirawat di Rumah
Sakit Islam Siti Khadijah Palembang pada tahun 2014. Pengambilan sampel
bahwa ada hubungan bermakna antara umur (p value = 0,000), jenis kelamin
jantung koroner.
dengan 128 sampel yang diteliti, bahwa ada hubungan bermakna antara usia (p
54
Resiko yang Dapat Diubah dan Tidak dapat Diubah pada Pasien Penderita
Penyakit Jantung Koroner di RSUP Ham Medan. Hasil penelitian faktor resiko
terbanyak pada pasien penyakit jantung koroner adalah jenis kelamin (p value
Faktor yang Berhubungan dengan Penyakit Jantung Koroner pada Usia dewa
yang berhubungan dengan penyakit jantung koroner pada usia dewasa madya
C. Kerangka Teori
Skema 2.1
Kerangka Teori