Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

MUTIARA VANIA SALMA

072.15.085 ( No. Absen 19)

1. Apa itu Fluida Hidrothermal

Fluida hidrotermal, merupakan komponen utama dari sistem hidrothermal. Sistem


hidrothermal adalah suatu sistem yang dikontrol oleh air (fluida). Fluida
hidrotermal berasal dari air juvenil / magmatik, air meteorik, air metamorfik, air
konat, air laut, dsb. Temperatur dari fluida yang terpanaskan oleh heat source
adalah berkisar antara 50 – 500 °C

2. Pergerakan Fluida Hidrothermal

Proses Hidrothermal yaitu air panas yang naik akibat proses magmatik ataupun dari proses
lainnya seperti air meteorik atau yang terbebaskan pada suatu proses malihan. Air panas tersebut
dapat melarutkan unsur logam dari batuan yang dilaluinya, kemudian diendapkan di suatu tempat
pada temperatur yang lebih rendah, sebagian besar cebakan mineral berasal dari proses ini.

Sirkulasi hidrotermal dalam arti yang paling umum adalah sirkulasi air panas siirkulasi
hidrotermal terjadi paling sering di sekitar sumber panas di dalam kerak bumi. Hal ini umumnya
terjadi di dekat aaktivitas gunung berapi, tetapi dapat terjadi pada kerak dalam berhubungan
dengan intrusi granit , atau sebagai hasil dari orogeny atau metamorfosis .

Selain itu dapat juga menghasilkan ubahan pada batuan yang dialirinya. Larutan hidrotermal
mempunyai peranan penting dalam pembentukan cebakan mineral yang berharga, dengan
membentuk urat-urat dan alterasi batuan. Cebakan mineral berharga hasil larutan hidrotermal lebih
banyak dijumpai dari pada tipe lainnya. Komposisi utama dari larutan hidrotermal adalah air.

Airnya selalu mengandung garam-garam, sodium khlorida, potassium khlorida, kalsium sulfat,
dan kalsium khlorida. Kadar garam yang terlarut sangatlah bervariasi, mulai dari salinitas air laut
yaitu 3.5% berat sampai puluhan kalinya. Larutan yang sangat “asin” (barin, kadar garam tinggi)
dapat melarutkan sedikit mineral yang tamoaknya tidak larut seperti emas, kalkopirit, galena dan
sfalerit.

Saat larutan hidrotermal bergerak perlahan ke atas larutan akan mendingin sangat lambat. Jika
mineral terlarut diendapkan (precipitated) dari larutan ini akan menyebar jauh dan luas sehingga
tidak cukup terkonsentrasi membentuk endapan bijih. Namun apabila larutannya bergerak cepat
seperti melalui rekahan yang terbuka pada massa batuan yang hancur (shattered) atau lapisan tefra
porous dimana aliran agak lancer pendinginannya dapat berlangsung secara tiba-tiba dan pada jarak
yang pendek. Presipitasi cepat cepat dan konsentrasi mineral menghasilkan cebakan mineral.
Pengaruh lainnya adalah penurunan tekanan yang cepat, mengubah komposisi larutan karena
bereaksi dengan batuan di sekitarnya, dan mendingin akibat bercampur dengan air laut dapat juga
menyebabkan presipitasi cepat dan membentuk konsentrasi cebakan.
Air karena gaya gravitasi selalu mempunyai kecenderungan untuk bergerak kebawah, akan
tetapi apabila air tersebut kontak dengan suatu sumber panas maka akan terjadi perpindahan panas
sehingga temperatur air menjadi lebih tinggi dan air menjadi lebih ringan. Keadaan ini menyebabkan
air yang lebih panas bergerak ke atas dan air yang lebih dingin bergerak turun ke bawah, sehingga
terjadi sirkulasi air atau arus konveksi.

Adanya suatu sistim hidrothermal di bawah permukaan sering kali ditunjukkan oleh adanya
manifestasi panasbumi di permukaan (geothermal surface manifestation), seperti mata air panas,
kubangan lumpur panas (mud pools), geyser dan manifestasi panasbumi lainnya, dimana beberapa
diantaranya, yaitu mata air panas, kolam air panas sering dimanfaatkan oleh masyarakat setempat
untuk mandi, berendam, mencuci, masak dll. Manifestasi panasbumi di permukaan diperkirakan
terjadi karena adanya perambatan panas dari bawah permukaan atau karena adanya rekahan-
rekahan yang memungkinkan fluida panasbumi (uap dan air panas) mengalir ke permukaan.

Berdasarkan pada jenis fluida produksi dan jenis kandungan fluida utamanya, sistim
hidrotermal dibedakan menjadi dua, yaitu Sistim satu fasa atau sistim dua fasa.

Sistim dua fasa dapat merupakan sistem dominasi air atau sistem dominasi uap.

 Sistim dominasi uap merupakan sistim yang sangat jarang dijumpai dimana reservoir panas
buminya mempunyai kandungan fasa uap yang lebih dominan dibandingkan dengan fasa
airnya. Rekahan umumnya terisi oleh uap dan pori‐pori batuan masih menyimpan air.
Reservoir air panasnya umumnya terletak jauh di kedalaman di bawah reservoir dominasi
uapnya.
 Sistim dominasi air merupakan sistim panas bumi yang umum terdapat di dunia dimana
reservoirnya mempunyai kandungan air yang sangat dominan walaupun “boiling” sering
terjadi pada bagian atas reservoir membentuk lapisan penudung uap yang mempunyai
temperatur dan tekanan tinggi.

Gambar 1. Fluida Hidrotermal


Referensi

 Wijaya, Hadi. Fase Hidrotermal.2011.


http://hadiwijayatambang.blogspot.com/2011/03/fase-hidrothermal.html?m=1.
 http://www.geologinesia.com/2015/10/konsep-sistem-hidrotermal-untuk-
pemburu.html?m=1

You might also like