Pengertian Sifilis: Treponema Pallidum Yang Bersifat Akut Dan Kronis Ditandai Dengan

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

2. gatal.

Hal ini terjadi karena kontraksi yang dilakukan


PENGERTIAN SIFILIS bakteri tersebut. Ini merupakan titik awal tumbuhnya
penyakit sipilis yang ada pada bagian alat kelamin.
3. Untuk gejala sifilis selanjutnya adalah mengalami luka
cukup parah pada bagian-bagian tertentu seperti telapak
Sifilis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri kaki, tangan lengan bahkan bisa mencapai seluruh
Treponema pallidum yang bersifat akut dan kronis ditandai dengan bagian tubuh.
lesi primer diikuti dengan erupsi sekunder pada kulit dan selaput 4. Untuk sifilis atau yang sudah parah atau tidak bisa
lendir kemudian masuk ke dalam periode laten diikuti dengan lesi diobati gejala yang dirasakan cukup menakutkan karena
pada kulit, lesi pada tulang, saluran pencernaan, sistem saraf pusat penyakit ini mulai merusak jaringan organ tubuh baik itu
dan sistem kardiovaskuler. saraf, jantung, hati sehingga untuk tahapan ini diperlukan
penangan khusus entah itu mengujungi dokter perawatan
Menurut Centre of Disease Conrol (CDC) pada tahun 2010 intensif karena kita mengetahui dokter perawatan intensif
mendefinisikan sifilis sebagai penyakit sistemik yang disebabkan karena kita ketahui penyakit sifilis ini bisa menjadi
oleh Treponema pallidum. Berdasarkan temuan klinis, penyakit penyakit HIV AIDS. Yang jelas-jelas penyakit ini
dibagi ke dalam serangkaian kumpulan staging yang digunakan mematikan serta sangat susah untuk mencari obatnya.
untuk membantu dalampanduan pengobatan dan tindak lanjut.
 Ciri-ciri penyakit sifilis pada wanita
Penularan juga dapat terjadi secara vertikal dari ibu kepada
janin dalam kandungan atau saat kelahiran, melalui produk darah
atau transfer jaringan yang telah tercemar, kadang-kadang dapat
ditularkan melalui alat kesehatan.

GEJALA DAN CIRI-CIRI PENYAKIT


SIFILIS

1. Untuk gejala sifilis pertama yang dirasakan untuk bagian


alat kelamin akan timbul rasa tidak aman, panas, dan
1. Keluarnya cairan yang tidak normal dari saluran kencing 1. Keluarnya cairan atu kotoran dari penis. Nyeri selama
atau liang senggama ( Keputihan yang banyak, berbau amis, hubungan seksual atau pada saat buang air kecil.
berwarna putih kehijauan ) Kerongkongan terasa sakit atau ada luka kerongkongan bagi
2. Rasa nyeri ketika kencing atau saat berhubungan seksual, orang-orang yang sering melakukan oral sex.
serta Rasa gatal di alat kelamin atau sekitarnya, Adanya 2. Nyeri pada daerah sekitar anus pada orang-orang yang biasa
Lecet, luka kecil ( kadang ada yang tidak terasa sakit ) yang melakukan anal sex. Luka memerah tanpa rasa sakit pada
disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening daerah kelamin, anus, kerongkongan dan lidah. Bintik merah
3. Adanya perubahan warna kulit dan mata Pada wanita, pada kulit dan bersisik pada telapak tangan dan telapak kaki.
penyakit ini tidak menunjukkan gejala yang jelas atau Urine atau air kencing berwarna gelap, feses berwarna
bahkan tidak mengalami keluhan sama sekali, sehingga terang, mata dan kulit berwarna kuning.
wanita mudah menjadi sumber penularan 3. Timbul lepuh kecil pada daerah kelamin yang berubah
4. Komplikasi berupa bartolitis, yaitu membengkaknya kelenjar menjadi koreng (kerak kering pd luka). Pembengkakan pada
Bartholin sehingga penderita susah jalan karena nyeri. kelenjar limfe, demam dan nyeri atau rasa sakit pada seluruh
5. Komplikasi dapat ke atas menyebabkan kemandulan, jika ke tubuh.
rongga perut menyebabkan radang di perut dan usus. Selain
itu baik pada wanita atau pria dapat terjadi infeksi sistemik (
seluruh tubuh) ke sendi, jantung, selaput otak dan lain-lain.
ETIOLOGI
6. Pada ibu hamil, bila tidak diobati, saat melahirkan mata bayi t
dapat terinfeksi, bila tidak cepat ditangani dapat
menyebabkan kebutaan
Sifilis disebabkan oleh Treponema Pallidum. Treponema
 Ciri-ciri penyakit sifilis pada pria Pallidum termasuk golongan Spirochaeta dan genus treponema yang
berbentuk seperti spiral dengan panjang antara 5- 20 mikron dan
lebar 0,1- 0,2 mikron, mudah dilihat dengan mikroskop lapangan
gelap akan nampak seperti spiral yang bisa melakukan gerakan
seperti rotasi. Organisme ini bersifat anaerob mudah dimatikan oleh
sabun, oksigen, sapranin, bahkan oleh Aquades. Didalam darah
donor yang disimpan dalam lemari es Treponema Pallidum akan
mati dalam waktu tiga hari tetapi dapat ditularkan melalui tranfusi
mengunakan darah segar.
Treponema pallidum merupaka spesies Treponema dari famili
Spirochaeta, ordo Spirochaetales
TINGKATAN NAMA
Kingdom bacteria PATHOGENESIS
Phylom Spirochaetes
Ordo Spirochaetales
Family Spirochaetaceae
Genus Treponema Penularan juga dapat terjadi secara vertikal dari ibu kepada
Species T. pallidum janin dalam kandungan atau saat kelahiran, melalui produk darah
Subspecies pallidum
atau transfer jaringan yang telah tercemar, kadang-kadang dapat
ditularkan melalui alat kesehatan. Treponema palidum masuk
Treponema pallidum berbentuk spiral, Gram negatif dengan panjang melalui selaput lendir yang utuh, atau kulit yang mengalami abrasi,
kisaran 11 μm dengan diameter antara 0,09 – 0,18 μm. Terdapat dua menuju kelenjar limfe, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah,
lapisan, sitoplasma merupakan lapisan dalam mengandung dan diedarkan ke seluruh tubuh. Setelah beredar beberapa jam,
mesosom, vakuol ribosom dan bahan nukleoid, lapisan luar yaitu infeksi menjadi sistemik walaupun tanda-tanda klinis dan serolois
bahan mukoid Potongan melintang Treponema pallidum dapat
belum jelas. Kisaran satu minggu setelah terinfeksi Treponema
dilihat pada Gambar:
palidum, ditempat masuk timbul lesi primer berupa ulkus. Ulkus
akan muncul selama satu hingga lima minggu, kemudian
menghilang Uji serologis masih akan negatif ketika ulkus pertama
kali muncul dan baru akan reaktif setelah satu sampai empat minggu
berikutnya. Enam minggu kemudian, timbul erupsi seluruh tubuh
pada sebagian kasus sifilis sekunder. Ruam ini akan hilang kisaran
dua sampai enam minggu, karena terjadi penyembuhan spontan.
Perjalanan penyakit menuju ke tingkat laten, dimana tidak
ditemukan tanda-tanda klinis, kecuali hasil pemeriksaan serologis
Potongan melintang Treponema pallidum, tampak PF= yang reaktif. Masa laten dapat berlangsung bertahuntahun atau
Periplasmic flagella dan OS= Outer sheth. seumur hidup.
STADIUM SIFILIS

Sifilis dalam perjalanannya dibagi menjadi tiga stadium yaitu


sifilis stadium primer, sekunder dan tersier yang terpisah oleh fase
laten dimana waktu bervariasi, tanpa tanda klinis infeksi. Interval
antara stadium primer dan sekunder berkisar dari beberapa minggu
sampai beberapa bulan. Interval antara stadium sekunder dan tersier
biasanya lebih dari satu tahun. Chancre sífilis primer pada pria
Berikut ini penjelasan dari tiga stadium tersebut:
Chancre sífilis primer sering terjadi pada genitalia, perineal, atau
1. SIFILIS PRIMER anus dikarenakan penularan paling sering melalui hubungan seksual,
Lesi awal sifilis berupa papul yang muncul di daerah tetapi bagian tubuh yang
genitalia kisaran tiga minggu setelah kontak seksual. Papul lain dapat juga terkena.5,6 Ulkus jarang terlihat pada genitalia
membesar dengan ukuran 0,5 – 1,5 cm kemudian mengalami eksterna wanita, karena lesi sering pada vagina atau serviks. Dengan
ulserasi, membentuk ulkus. Ulkus sifilis yang khas berupa menggunakan spekulum, akan terlihat lesi di serviks berupa erosi
bulat, diameter 1-2 cm , tidak nyeri, dasar ulkus bersih tidak atau ulserasi yang dalam. Tanpa pengobatan lesi primer akan
ada eksudat, teraba indurasi, soliter tetapi dapat juga sembuh spontan dalam waktu 3 sampai 6 pekan. Diagnosis banding
multipel. Hampir sebagian besar disert pembesaran kelenjar sifilis primer yaitu ulkus mole yang disebabkan Haemophilus
getah bening inguinal medial unilateral atau bilateral. ducreyi, limfogranuloma venereum, trauma pada penis, fixed drug
Gambaran chancre sifilis primer dapat dilihat pada gambar eruption, herpes genitalis.
dibawah ini Gambaran chacre sifilis primer dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:
2. SIFILIS SEKUNDER
Manifestasi akan timbul pada beberapa minggu atau
bulan, muncul gejala sistemik berupa demam yang tidak
terlalu tinggi, malaise sakit kepala, adenopati, dan lesi kulit
atau mukosa. Lesi sekunder yang terjadi merupakan
manifestasi penyebaran Treponema pallidum secara waktu kisaran satu tahun. Dalam perjalanan penyakit sifilis
hematogen dan limfogen. Manifestasi klinis sifilis sekunder akan melalui tingkat laten, selama bertahun-tahun atau
dapat berupa berbagai ruam pada kulit, selaput lendir, dan seumur hidup. Tetapi bukan bearti penyakit akan berhenti
organ tubuh. Lesi kulit biasanya simetris, dapat berupa pada tingkat ini, sebab dapat berjalan menjadi sifilis tersier.
makula, papula, folikulitis, papuloskuamosa, dan
pustul, jarang disertai keluhan gatal. Lesi dapat ditemukan di 4. SIFILIS TERSIER
trunkus dan ekstermitas, termasuk telapak tangan dan kaki. Sifilis tersier terdiri dari tiga grup sindrom yang
Papul biasanya merah atau coklat kemerahan, diskret, utama yaitu neurosifilis, sifilis kardiovaskular, dan sifilis
diameter 0,5 – 2 cm, umumnya berskuama tetapi kadang benigna lanjut. Pada perjalanan penyakit neurosifilis dapat
licin. Lesi vesikobulosa dapat ditemukan pada sifilis asimptomatik dan sangat jarang terjadi dalam bentuk murni.
kongenital. Gambaran lesi kulit pada sifilis sekunder dapat Pada semua jenis neurosifilis, terjadi perubahan berupa
dilihat pada gambar 5. Kondiloma lata merupakan istilah endarteritis obliterans pada ujung pembuluh darah disertai
untuk lesi meninggi (papul), luas, putih atau abu-abu di degenerasi parenkimatosa yang mungkin sudah atau belum
daerah yang hangat dan lembab. Gambaran dapat dilihat menunjukkan gejala saat pemeriksaan. Sifilis kardiovaskular
pada gambar 6. Lesi sifilis sekunder dapat muncul pada disebabkan terutama karena nekrosis aorta yang berlanjut ke
waktu lesi sifilis primer masih ada. Diagnosis sifilis katup. Tanda-tanda sifilis kardiovaskuler adalah insufisiensi
aorta atau aneurisma, berbentuk kantong pada aorta torakal.
sekunder ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan Bila komplikasi ini telah lanjut, akan sangat mudah dikenal
serologis yang reaktif dan pemeriksaan lapangan gelap Sifilis benigna lanjut atau gumma merupakan proses
positif. Treponema pallidum banyak ditemukan pada lesi inflamasi proliferasi granulomatosa yang dapat
selaput lendir atau basah seperti kondiloma lata. Ruam kulit menyebabkan destruksi pada jaringan yang terkena. Disebut
pada sifilis sekunder sukar dibedakan dengan pitiriasis rosea, benigna sebab jarang menyebabkan kematian kecuali bila
psoriasis, terutama jika berskuama, eritema multiforme dan menyerang jaringan otak. Gumma mungkin terjadi akibat
erupsi obat. Diagnosis sifilis sekunder cukup sulit. Pada reaksi hipersensitivitas infeksi Treponema palidum. Lesi
umumnya diagnosis ditegakkan berdasarkan kelainan khas sebagian besar terjadi di kulit dan tulang. Lesi pada kulit
lesi kulit sifilis sekunder ditunjang pemeriksaan serologis. biasanya soliter atau multipel, membentuk lingkaran atau
setengah lingkaran, destruktif dan bersifat kronis,
3. SIFILIS LATEN penyembuhan di bagian sentral dan meluas ke perifer. Lesi
Sifilis laten yaitu apabila pasien dengan riwayat pada tulang biasanya berupa periostitis disertai
sifilis dan pemeriksaan serologis reaktif yang belum pembentukan tulang atau osteitis gummatosa disertai
mendapat terapi sifilis dan tanpa gejala atau tanda Klinis kerusakan tulang. Gejala khas ialah pembengkakan dan
Sifilis laten terbagi menjadi dini dan lanjut, dengan batasan sakit. Lokasi terutama pada tulang kepala, tibia, dan
klavikula. Pemeriksaan serologis biasanya reaktif dengan gelap (dark field) merupakan metode paling spesifik dan sensitif
titer tinggi. untuk memastikan diagnosis sifilis primer adalah menemukan
treponema dengan gambaran karakteristik yang terlihat pada
pemeriksaan mikroskop lapangan gelap dari cairan yang diambil
pada permukaan chancre. Ruam sifilis primer dibersihkan dengan
PENCEGAHAN larutan NaCL fisiologis. Serum diperoleh dari bagian dasar atau
dalam lesi dengan cara menekan lesi sehingga serum akan keluar.
Kemudian diperiksa dengan mikroskop lapangan gelap
Cara mencegah penyakit sifilis adalah:
1. Berhrnti melakukan kontak seksual dalam jangka waktu menggunakan minyak emersi. Treponema pallidum berbentuk
yang lama. ramping, gerakan aktif. Uji serologis sifilis pada sifilis meliputi Uji
2. Memiliki satu pasangan yang tetap untuk melakukan serologis non treponema seperti pemeriksaan Rapid Plasma Reagen
hubungan seksual. (RPR), pemeriksaan Venereal Disease Research Laboratory
3. Menghindari Alkohol dan obat-obat terlarang. (VDRL), dan pemeriksaan Automated Reagin Test (ART), ketiganya
4. Membicarakan secara terbuka mengenai penyakit kelamin merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi ”reagin” terhadap
yang dialami bersama pasangan.
antibodi dimana antigennya disebut cardiolipin. Antibodi cardiolipin
5. Biasakan mengguankan kondom bila harus berhubungan
seksual dengan orang yang tidak dikenal dapat dideteksi pada serum pasien dengan sifilis aktif dan
dibeberapa kondisi lain. Namun, pada beberapa individu yang
memiliki riwayat sifilis dengan kesuksesan terapi mempertahankan
kadar antibodi cardiopilin rendah untuk waktu yang lama, dengan
DIAGNOSIS
demikian individu tersebut tergolong ”serofast”. Uji serologis non
treponema berfungsi untuk mengidentifikasi sifilis kasus baru, untuk
memantau progresifitas dari sifilis, dan memantau respon dari terapi
. antibiotik. Uji serologis treponema adalah pemeriksaan terhadap
Secara garis besar uji diagnostik sifilis terbagi menjadi tiga antigen antibodi yang spesifik terhadap treponema. Digunakan untuk
kategori pemeriksaan mikroskopik langsung pada sifilis stadium identifikasi sifilis dan monitoring terhadap terapi antibiotik. Uji
dini, uji serologis, metode berdasar biologi molekuler. Untuk serologik Anti T.Palidum IgM antibodi spesifik seperti EIA atau
menegakkan diagnosis sifilis, diagnosis klinis harus dikonfirmasi IgM, 19SIgM- FTA-abs test, IgM-immunoblot untuk T. Palidum.
dengan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan mikroskop lapangan Sensivitas dari uji tersebut rendah pada sifilis aktif. IgM tidak efektif
dalam mengetahui stadium dari sifilis maupun montitoring terapi. gejala klinis sifilis aktif tetap ada atau kambuh kembali, terdapat
Uji serologis tersebut digunakan pada penilaian sifilis pada bayi peningkatan titer nontreponema atau VDRL tes sampai empat kali
baru lahir dan CSF. Many rapid Point of Care (POC) digunakan pengenceran dan titer tes VDRL awal yang tinggi (VDRL 1:8 atau
untuk mendeteksi antigen treponemal pada individu dengan riwayat lebih) dan menetap dalam setahun. Pemeriksaan cairan serebrospinal
sifilis 20 tahun sebelumnya. Namun uji serologis ini tidak untuk dilakukan sebelum pengobatan ulang dilakukan, kecuali pada kasus
mendeteksi antibodi cardiopilin (pada pasien dengan sifilis aktif). reinfeksi dan diagnosis sifilis stadium awal dapat dipastikan.
Pengobatan ulang sifilis dilakukan sesuai dengan rejimen yang telah
ditetapkan untuk sifilis yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.
Umumnya hanya satu pengobatan ulang diperlukan karena
TINDAK LANJUT PENGOBATAN pengobatan yang diberikan secara adekuat akan menunjukkan
SIFILIS kemajuan bila dipantau dengan tes nontreponema yang tetap
menunjukkan titer rendah.

Kondisi klinis pasien perlu dinilai kembali dan diupayakan


untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya reinfeksi dalam periode
tahun pertama sesudah pengobatan. Pasien sifilis dini yang telah
mendapat pengobatan benzatin benzilpenisilin dengan dosis dan cara
adekuat, harus dievaluasi kembali secara klinis dan serologis
sesudah tiga bulan pengobatan dengan menggunakan uji VDRL.
Evaluasi kedua dilakukan sesudah enam bulan, dan bila ada indikasi
berdasarkan hasil pemeriksaan pada bulan ke enam tersebut, dapat
dievaluasi kembali sesudah bulan ke-12 untuk dilakukan penilaian
kembali kondisi pasien dan mendeteksi kemungkinan adanya
reinfeksi.8 Semua pasien dengan sifilis kardiovaskular dan
neurosifilis dipantau selama beberapa tahun. Tindak lanjut yang
dilaksanakan meliputi hasil penilaian klinis penyakit, serologis,
cairan serebrospinal, dan radiologis. Pengobatan ulang pasien pada
semua stadium penyakit perlu dipertimbangkan jika tanda-tanda atau

You might also like