PENGERTIAN SIFILIS bakteri tersebut. Ini merupakan titik awal tumbuhnya penyakit sipilis yang ada pada bagian alat kelamin. 3. Untuk gejala sifilis selanjutnya adalah mengalami luka cukup parah pada bagian-bagian tertentu seperti telapak Sifilis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri kaki, tangan lengan bahkan bisa mencapai seluruh Treponema pallidum yang bersifat akut dan kronis ditandai dengan bagian tubuh. lesi primer diikuti dengan erupsi sekunder pada kulit dan selaput 4. Untuk sifilis atau yang sudah parah atau tidak bisa lendir kemudian masuk ke dalam periode laten diikuti dengan lesi diobati gejala yang dirasakan cukup menakutkan karena pada kulit, lesi pada tulang, saluran pencernaan, sistem saraf pusat penyakit ini mulai merusak jaringan organ tubuh baik itu dan sistem kardiovaskuler. saraf, jantung, hati sehingga untuk tahapan ini diperlukan penangan khusus entah itu mengujungi dokter perawatan Menurut Centre of Disease Conrol (CDC) pada tahun 2010 intensif karena kita mengetahui dokter perawatan intensif mendefinisikan sifilis sebagai penyakit sistemik yang disebabkan karena kita ketahui penyakit sifilis ini bisa menjadi oleh Treponema pallidum. Berdasarkan temuan klinis, penyakit penyakit HIV AIDS. Yang jelas-jelas penyakit ini dibagi ke dalam serangkaian kumpulan staging yang digunakan mematikan serta sangat susah untuk mencari obatnya. untuk membantu dalampanduan pengobatan dan tindak lanjut. Ciri-ciri penyakit sifilis pada wanita Penularan juga dapat terjadi secara vertikal dari ibu kepada janin dalam kandungan atau saat kelahiran, melalui produk darah atau transfer jaringan yang telah tercemar, kadang-kadang dapat ditularkan melalui alat kesehatan.
GEJALA DAN CIRI-CIRI PENYAKIT
SIFILIS
1. Untuk gejala sifilis pertama yang dirasakan untuk bagian
alat kelamin akan timbul rasa tidak aman, panas, dan 1. Keluarnya cairan yang tidak normal dari saluran kencing 1. Keluarnya cairan atu kotoran dari penis. Nyeri selama atau liang senggama ( Keputihan yang banyak, berbau amis, hubungan seksual atau pada saat buang air kecil. berwarna putih kehijauan ) Kerongkongan terasa sakit atau ada luka kerongkongan bagi 2. Rasa nyeri ketika kencing atau saat berhubungan seksual, orang-orang yang sering melakukan oral sex. serta Rasa gatal di alat kelamin atau sekitarnya, Adanya 2. Nyeri pada daerah sekitar anus pada orang-orang yang biasa Lecet, luka kecil ( kadang ada yang tidak terasa sakit ) yang melakukan anal sex. Luka memerah tanpa rasa sakit pada disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening daerah kelamin, anus, kerongkongan dan lidah. Bintik merah 3. Adanya perubahan warna kulit dan mata Pada wanita, pada kulit dan bersisik pada telapak tangan dan telapak kaki. penyakit ini tidak menunjukkan gejala yang jelas atau Urine atau air kencing berwarna gelap, feses berwarna bahkan tidak mengalami keluhan sama sekali, sehingga terang, mata dan kulit berwarna kuning. wanita mudah menjadi sumber penularan 3. Timbul lepuh kecil pada daerah kelamin yang berubah 4. Komplikasi berupa bartolitis, yaitu membengkaknya kelenjar menjadi koreng (kerak kering pd luka). Pembengkakan pada Bartholin sehingga penderita susah jalan karena nyeri. kelenjar limfe, demam dan nyeri atau rasa sakit pada seluruh 5. Komplikasi dapat ke atas menyebabkan kemandulan, jika ke tubuh. rongga perut menyebabkan radang di perut dan usus. Selain itu baik pada wanita atau pria dapat terjadi infeksi sistemik ( seluruh tubuh) ke sendi, jantung, selaput otak dan lain-lain. ETIOLOGI 6. Pada ibu hamil, bila tidak diobati, saat melahirkan mata bayi t dapat terinfeksi, bila tidak cepat ditangani dapat menyebabkan kebutaan Sifilis disebabkan oleh Treponema Pallidum. Treponema Ciri-ciri penyakit sifilis pada pria Pallidum termasuk golongan Spirochaeta dan genus treponema yang berbentuk seperti spiral dengan panjang antara 5- 20 mikron dan lebar 0,1- 0,2 mikron, mudah dilihat dengan mikroskop lapangan gelap akan nampak seperti spiral yang bisa melakukan gerakan seperti rotasi. Organisme ini bersifat anaerob mudah dimatikan oleh sabun, oksigen, sapranin, bahkan oleh Aquades. Didalam darah donor yang disimpan dalam lemari es Treponema Pallidum akan mati dalam waktu tiga hari tetapi dapat ditularkan melalui tranfusi mengunakan darah segar. Treponema pallidum merupaka spesies Treponema dari famili Spirochaeta, ordo Spirochaetales TINGKATAN NAMA Kingdom bacteria PATHOGENESIS Phylom Spirochaetes Ordo Spirochaetales Family Spirochaetaceae Genus Treponema Penularan juga dapat terjadi secara vertikal dari ibu kepada Species T. pallidum janin dalam kandungan atau saat kelahiran, melalui produk darah Subspecies pallidum atau transfer jaringan yang telah tercemar, kadang-kadang dapat ditularkan melalui alat kesehatan. Treponema palidum masuk Treponema pallidum berbentuk spiral, Gram negatif dengan panjang melalui selaput lendir yang utuh, atau kulit yang mengalami abrasi, kisaran 11 μm dengan diameter antara 0,09 – 0,18 μm. Terdapat dua menuju kelenjar limfe, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah, lapisan, sitoplasma merupakan lapisan dalam mengandung dan diedarkan ke seluruh tubuh. Setelah beredar beberapa jam, mesosom, vakuol ribosom dan bahan nukleoid, lapisan luar yaitu infeksi menjadi sistemik walaupun tanda-tanda klinis dan serolois bahan mukoid Potongan melintang Treponema pallidum dapat belum jelas. Kisaran satu minggu setelah terinfeksi Treponema dilihat pada Gambar: palidum, ditempat masuk timbul lesi primer berupa ulkus. Ulkus akan muncul selama satu hingga lima minggu, kemudian menghilang Uji serologis masih akan negatif ketika ulkus pertama kali muncul dan baru akan reaktif setelah satu sampai empat minggu berikutnya. Enam minggu kemudian, timbul erupsi seluruh tubuh pada sebagian kasus sifilis sekunder. Ruam ini akan hilang kisaran dua sampai enam minggu, karena terjadi penyembuhan spontan. Perjalanan penyakit menuju ke tingkat laten, dimana tidak ditemukan tanda-tanda klinis, kecuali hasil pemeriksaan serologis Potongan melintang Treponema pallidum, tampak PF= yang reaktif. Masa laten dapat berlangsung bertahuntahun atau Periplasmic flagella dan OS= Outer sheth. seumur hidup. STADIUM SIFILIS
Sifilis dalam perjalanannya dibagi menjadi tiga stadium yaitu
sifilis stadium primer, sekunder dan tersier yang terpisah oleh fase laten dimana waktu bervariasi, tanpa tanda klinis infeksi. Interval antara stadium primer dan sekunder berkisar dari beberapa minggu sampai beberapa bulan. Interval antara stadium sekunder dan tersier biasanya lebih dari satu tahun. Chancre sífilis primer pada pria Berikut ini penjelasan dari tiga stadium tersebut: Chancre sífilis primer sering terjadi pada genitalia, perineal, atau 1. SIFILIS PRIMER anus dikarenakan penularan paling sering melalui hubungan seksual, Lesi awal sifilis berupa papul yang muncul di daerah tetapi bagian tubuh yang genitalia kisaran tiga minggu setelah kontak seksual. Papul lain dapat juga terkena.5,6 Ulkus jarang terlihat pada genitalia membesar dengan ukuran 0,5 – 1,5 cm kemudian mengalami eksterna wanita, karena lesi sering pada vagina atau serviks. Dengan ulserasi, membentuk ulkus. Ulkus sifilis yang khas berupa menggunakan spekulum, akan terlihat lesi di serviks berupa erosi bulat, diameter 1-2 cm , tidak nyeri, dasar ulkus bersih tidak atau ulserasi yang dalam. Tanpa pengobatan lesi primer akan ada eksudat, teraba indurasi, soliter tetapi dapat juga sembuh spontan dalam waktu 3 sampai 6 pekan. Diagnosis banding multipel. Hampir sebagian besar disert pembesaran kelenjar sifilis primer yaitu ulkus mole yang disebabkan Haemophilus getah bening inguinal medial unilateral atau bilateral. ducreyi, limfogranuloma venereum, trauma pada penis, fixed drug Gambaran chancre sifilis primer dapat dilihat pada gambar eruption, herpes genitalis. dibawah ini Gambaran chacre sifilis primer dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 2. SIFILIS SEKUNDER Manifestasi akan timbul pada beberapa minggu atau bulan, muncul gejala sistemik berupa demam yang tidak terlalu tinggi, malaise sakit kepala, adenopati, dan lesi kulit atau mukosa. Lesi sekunder yang terjadi merupakan manifestasi penyebaran Treponema pallidum secara waktu kisaran satu tahun. Dalam perjalanan penyakit sifilis hematogen dan limfogen. Manifestasi klinis sifilis sekunder akan melalui tingkat laten, selama bertahun-tahun atau dapat berupa berbagai ruam pada kulit, selaput lendir, dan seumur hidup. Tetapi bukan bearti penyakit akan berhenti organ tubuh. Lesi kulit biasanya simetris, dapat berupa pada tingkat ini, sebab dapat berjalan menjadi sifilis tersier. makula, papula, folikulitis, papuloskuamosa, dan pustul, jarang disertai keluhan gatal. Lesi dapat ditemukan di 4. SIFILIS TERSIER trunkus dan ekstermitas, termasuk telapak tangan dan kaki. Sifilis tersier terdiri dari tiga grup sindrom yang Papul biasanya merah atau coklat kemerahan, diskret, utama yaitu neurosifilis, sifilis kardiovaskular, dan sifilis diameter 0,5 – 2 cm, umumnya berskuama tetapi kadang benigna lanjut. Pada perjalanan penyakit neurosifilis dapat licin. Lesi vesikobulosa dapat ditemukan pada sifilis asimptomatik dan sangat jarang terjadi dalam bentuk murni. kongenital. Gambaran lesi kulit pada sifilis sekunder dapat Pada semua jenis neurosifilis, terjadi perubahan berupa dilihat pada gambar 5. Kondiloma lata merupakan istilah endarteritis obliterans pada ujung pembuluh darah disertai untuk lesi meninggi (papul), luas, putih atau abu-abu di degenerasi parenkimatosa yang mungkin sudah atau belum daerah yang hangat dan lembab. Gambaran dapat dilihat menunjukkan gejala saat pemeriksaan. Sifilis kardiovaskular pada gambar 6. Lesi sifilis sekunder dapat muncul pada disebabkan terutama karena nekrosis aorta yang berlanjut ke waktu lesi sifilis primer masih ada. Diagnosis sifilis katup. Tanda-tanda sifilis kardiovaskuler adalah insufisiensi aorta atau aneurisma, berbentuk kantong pada aorta torakal. sekunder ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan Bila komplikasi ini telah lanjut, akan sangat mudah dikenal serologis yang reaktif dan pemeriksaan lapangan gelap Sifilis benigna lanjut atau gumma merupakan proses positif. Treponema pallidum banyak ditemukan pada lesi inflamasi proliferasi granulomatosa yang dapat selaput lendir atau basah seperti kondiloma lata. Ruam kulit menyebabkan destruksi pada jaringan yang terkena. Disebut pada sifilis sekunder sukar dibedakan dengan pitiriasis rosea, benigna sebab jarang menyebabkan kematian kecuali bila psoriasis, terutama jika berskuama, eritema multiforme dan menyerang jaringan otak. Gumma mungkin terjadi akibat erupsi obat. Diagnosis sifilis sekunder cukup sulit. Pada reaksi hipersensitivitas infeksi Treponema palidum. Lesi umumnya diagnosis ditegakkan berdasarkan kelainan khas sebagian besar terjadi di kulit dan tulang. Lesi pada kulit lesi kulit sifilis sekunder ditunjang pemeriksaan serologis. biasanya soliter atau multipel, membentuk lingkaran atau setengah lingkaran, destruktif dan bersifat kronis, 3. SIFILIS LATEN penyembuhan di bagian sentral dan meluas ke perifer. Lesi Sifilis laten yaitu apabila pasien dengan riwayat pada tulang biasanya berupa periostitis disertai sifilis dan pemeriksaan serologis reaktif yang belum pembentukan tulang atau osteitis gummatosa disertai mendapat terapi sifilis dan tanpa gejala atau tanda Klinis kerusakan tulang. Gejala khas ialah pembengkakan dan Sifilis laten terbagi menjadi dini dan lanjut, dengan batasan sakit. Lokasi terutama pada tulang kepala, tibia, dan klavikula. Pemeriksaan serologis biasanya reaktif dengan gelap (dark field) merupakan metode paling spesifik dan sensitif titer tinggi. untuk memastikan diagnosis sifilis primer adalah menemukan treponema dengan gambaran karakteristik yang terlihat pada pemeriksaan mikroskop lapangan gelap dari cairan yang diambil pada permukaan chancre. Ruam sifilis primer dibersihkan dengan PENCEGAHAN larutan NaCL fisiologis. Serum diperoleh dari bagian dasar atau dalam lesi dengan cara menekan lesi sehingga serum akan keluar. Kemudian diperiksa dengan mikroskop lapangan gelap Cara mencegah penyakit sifilis adalah: 1. Berhrnti melakukan kontak seksual dalam jangka waktu menggunakan minyak emersi. Treponema pallidum berbentuk yang lama. ramping, gerakan aktif. Uji serologis sifilis pada sifilis meliputi Uji 2. Memiliki satu pasangan yang tetap untuk melakukan serologis non treponema seperti pemeriksaan Rapid Plasma Reagen hubungan seksual. (RPR), pemeriksaan Venereal Disease Research Laboratory 3. Menghindari Alkohol dan obat-obat terlarang. (VDRL), dan pemeriksaan Automated Reagin Test (ART), ketiganya 4. Membicarakan secara terbuka mengenai penyakit kelamin merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi ”reagin” terhadap yang dialami bersama pasangan. antibodi dimana antigennya disebut cardiolipin. Antibodi cardiolipin 5. Biasakan mengguankan kondom bila harus berhubungan seksual dengan orang yang tidak dikenal dapat dideteksi pada serum pasien dengan sifilis aktif dan dibeberapa kondisi lain. Namun, pada beberapa individu yang memiliki riwayat sifilis dengan kesuksesan terapi mempertahankan kadar antibodi cardiopilin rendah untuk waktu yang lama, dengan DIAGNOSIS demikian individu tersebut tergolong ”serofast”. Uji serologis non treponema berfungsi untuk mengidentifikasi sifilis kasus baru, untuk memantau progresifitas dari sifilis, dan memantau respon dari terapi . antibiotik. Uji serologis treponema adalah pemeriksaan terhadap Secara garis besar uji diagnostik sifilis terbagi menjadi tiga antigen antibodi yang spesifik terhadap treponema. Digunakan untuk kategori pemeriksaan mikroskopik langsung pada sifilis stadium identifikasi sifilis dan monitoring terhadap terapi antibiotik. Uji dini, uji serologis, metode berdasar biologi molekuler. Untuk serologik Anti T.Palidum IgM antibodi spesifik seperti EIA atau menegakkan diagnosis sifilis, diagnosis klinis harus dikonfirmasi IgM, 19SIgM- FTA-abs test, IgM-immunoblot untuk T. Palidum. dengan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan mikroskop lapangan Sensivitas dari uji tersebut rendah pada sifilis aktif. IgM tidak efektif dalam mengetahui stadium dari sifilis maupun montitoring terapi. gejala klinis sifilis aktif tetap ada atau kambuh kembali, terdapat Uji serologis tersebut digunakan pada penilaian sifilis pada bayi peningkatan titer nontreponema atau VDRL tes sampai empat kali baru lahir dan CSF. Many rapid Point of Care (POC) digunakan pengenceran dan titer tes VDRL awal yang tinggi (VDRL 1:8 atau untuk mendeteksi antigen treponemal pada individu dengan riwayat lebih) dan menetap dalam setahun. Pemeriksaan cairan serebrospinal sifilis 20 tahun sebelumnya. Namun uji serologis ini tidak untuk dilakukan sebelum pengobatan ulang dilakukan, kecuali pada kasus mendeteksi antibodi cardiopilin (pada pasien dengan sifilis aktif). reinfeksi dan diagnosis sifilis stadium awal dapat dipastikan. Pengobatan ulang sifilis dilakukan sesuai dengan rejimen yang telah ditetapkan untuk sifilis yang telah berlangsung lebih dari dua tahun. Umumnya hanya satu pengobatan ulang diperlukan karena TINDAK LANJUT PENGOBATAN pengobatan yang diberikan secara adekuat akan menunjukkan SIFILIS kemajuan bila dipantau dengan tes nontreponema yang tetap menunjukkan titer rendah.
Kondisi klinis pasien perlu dinilai kembali dan diupayakan
untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya reinfeksi dalam periode tahun pertama sesudah pengobatan. Pasien sifilis dini yang telah mendapat pengobatan benzatin benzilpenisilin dengan dosis dan cara adekuat, harus dievaluasi kembali secara klinis dan serologis sesudah tiga bulan pengobatan dengan menggunakan uji VDRL. Evaluasi kedua dilakukan sesudah enam bulan, dan bila ada indikasi berdasarkan hasil pemeriksaan pada bulan ke enam tersebut, dapat dievaluasi kembali sesudah bulan ke-12 untuk dilakukan penilaian kembali kondisi pasien dan mendeteksi kemungkinan adanya reinfeksi.8 Semua pasien dengan sifilis kardiovaskular dan neurosifilis dipantau selama beberapa tahun. Tindak lanjut yang dilaksanakan meliputi hasil penilaian klinis penyakit, serologis, cairan serebrospinal, dan radiologis. Pengobatan ulang pasien pada semua stadium penyakit perlu dipertimbangkan jika tanda-tanda atau