Ass Awal Penyakit Kritis

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

ASSESMEN AWAL PASIEN KRITIS

Beberapa kelompok pasien beresiko tinggi menjadi kritis oleh karena asal penyakitnya,
keadaan fisiologis yang tidak dapat menahan perkembangan penyakit, monitoring yang tidak
lengkap atau karena penanganan yang kurang optimal. Pasien-pasien seperti ini perlu mendapat
perhatian yang lebih serius terhadap tanda perburukan serta perlunya tindakan yang sesuai
dengan segera untuk menghentikan proses perburukan tersebut.
Pasien yang beresiko menjadi kritis yaitu : Pasien emergensi, komorbid serius seperti
penyakit jantung, penyakit paru, pasca bedah mayor, pasca bedah disertai komorbid
kardiovaskuler, diabetes, penyakit paru dan lain-lain.

Riwayat dan Tanda Penyakit Kritis


Sebagian besar pasien sebelum masuk perawatan ICU mempunyai riwayat difungsi fisiologis
yang seringkali berkembang hingga perlu mendapatkan resusitasi kardiopulmonar. Kelainan
patofisiologis yang utama sebelum terjadi henti jantung adalah gejala respiratorik, metabolik,
jantung dan neurologik dan hal ini biasanya berhubungan. Riwayat klinik yang berdasarkan
kriteria fisiologis telah diidentifikasi menghasilkan protokol dasar pengawasan atau sistem
skoring untuk mendiagnosa ancaman atau timbulnya penyakit kritis. Sebagai contoh adalah
Sistem Skor dari bagian ICU Cambridge yang disebut ‘Modified Early Warning Score’(MEWS).

Sebagian besar pasien dengan disfungsi multi organ kadang-kadang sulit dilakukan identifikasi
adanya keadaan patologis yang menjadi penyebabnya. Namun, sekali waktu seorang pasien
dipikirkan akan mengalami keadaan kritis, dengan segera dokter yang merawat agar bekerja
sama dengan tim yang merawat atau dengan tim dokter ICU untuk menurunkan keadaan
morbiditas dan mortalitasnya.

Penilaian Segera
Penilaian dilakukan berdasarkan prioritas dan urutan kegawatan, dalam hal ini berdasarkan A-B-
C-D
A – Airway (jalan nafas)
Tanda adanya gangguan jalan nafas adalah:
 Tidak adanya usaha pernafasan atau frekuensi pernafasan kurang (< 8x/mnt) atau > 35x/menit.
 Stridor, gurgling disertai cekungan sela iga.
 Distres napas, abdominal
Tindakan yang harus dilakukan adalah bebaskan jalan napas dengan melakukan jaw thrust, chin
life atau head tilt. Bila perlu pasang pipa orofaring. Berikan oksigen masker berkantong 10
ltr/mnt bila jalan napas sudah bebas dan bersih. Bila ada tanda-tanda gagal napas lakukan
“baging” ditambah oksigen 12-15 L/mnt. Bila perlu lakukan intubasi dan pasang pipa
endotrakea.

B – Breathing (Pernafasan)
Ventilasi yang tidak adekuat dapat dilihat dri:
 Tidak mampu berbicara atau mengucapkan kalimat lengkap
 Gelisah, berkeringat dingin
 Pernafasan yang cepat dan dangkal
 Sianosis
 Penggunaan otot pernafasan tambahan atau pergerakan perut paradoksikal
 Deviasi trakea, emfisema pembedahan
Berikan oksigen masker berkantong 10-12 ltr/mnt, siap baging atau jacksen reese. Pasang
saturasi oksigen. Bila saturasi oksigen < 90 dengan oksigen masker pertimbangkan untuk di
rujuk masuk ICU.

C – Circulation (Sirkulasi)
Tanda-tanda syok yaitu :
- Hipotensi
- Takikardi, nadi lemah
- Perfusi: akral dingin, basah, pucat, pengisian kapiler > 2 detik
- Produksi urin kurang
Pada umumnya hipotensi di ruangan disebabkan oleh kekurangan cairan atau hipovolemi,
kecuali jika pasien dirawat dengan penyakit jantung atau ada riwayat sakit jantung. Berikan
cairan secara tertitrasi dengan monitor ketat hasil pemberian cairan. Bila cairan diberikan lebih
1000 ml tetapi tidak ada respon perlu pertimbangkan untuk pemasangan CVP atau rujuk ke ICU.

D – Disfungsi SSP
Penilaian yang cepat pada pasien status neurologis dapat dibuat dengan menggunakan Glasgow
Coma Scale/skala koma Glasgow. Penurunan kesadaran umumnya disebabkan oleh oksigenasi
ke otak kurang atau perfusi ke otak 8 perlu observasi ketat bila perluyang terganggu. Pasien
dengan GCS lakukan intubasi dan pemasangan pipa endotrakea.

E – Exposure
Penilaian lengkap dilakukan dengan pemeriksaan menyeluruh termasuk pemeriksaan fisik dari
kepala sampai ujung kaki.

You might also like