Professional Documents
Culture Documents
Proposal Supervisi Fix
Proposal Supervisi Fix
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG BOUGENVILLE RSUD DORIS SYLVANUS
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktik Keperawatan 10
Oleh :
Kelompok 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini tuntutan masyarakat pada pelayanan keperawatan semakin tinggi karena
tingkat pengetahuan dan kesadaran akan kebutuhan yang tinggi pula. Perawat diharapkan
semakin profesional dalam memberikan pelayanan keperawatan untuk mendapatkan
kepercayaan masyarakat, sehingga dapat memenuhi tuntutan masyarakat sebagai pengguna
jasa keperawatan.
Diharapkan kualitas pelayanan keperawatan senantiasa memenuhi harapan
konsumen dan sesuai standar yang berlaku, maka diperlukan suatu pengawasan terhadap
pelaksanaan asuhan keperawatan. Supervisi merupakan salah satu fungsi dari manajemen.
Seorang manajer hendaknya mampu menjalankan fungsi manajemen agar dapat mencapai
tujuan secara berdaya guna. Manajer ruangan dalam hal ini kepala ruangan melaksanakan
supervisi terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer. Supervisi
mempunyai tiga kegunaan, pertama supervisi berguna untuk meningkatkan kemampuan
supervisi dalam memberikan pelayanan pada pelaksana kegiatan (perawat). Kedua, supervisi
bemanfaat untuk meningkatkan kemampuan para pelaksana kegiatan. Ketiga, hasil supervisi
berguna untuk menyusun pedoman atau petunjuk pelaksanaaan layanan professional kepada
pelaksana kegiatan. Supervisi akan mencapai tingkat kegunaan yang tinggi pada kegiatannya
dilakukan melalui tiga prinsip hubungan kemanusiaan yaitu pengakuan dan penghargaan,
objektivitan dan kesejawatan di Ruang Bougenville RSUD Doris Sylvanus.
Oleh karena itu perlu diadakan kegiatan delegasi dan supervisi untuk memberikan
gambaran tentang pelaksanaan dan pendokumentasian supervisi yang sesuai.
B. Tujuan
1.1 Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan peran kepala ruangan sebagai supervisor dalam lingkup
tanggung jawabnya, terutama untuk menilai kinerja perawat dalam pelaksanaan pemberian
obat melalui injeksi intravena di Ruang Bougenville RSUD Doris Sylvanus.
1.2 Tujuan Khusus
a. Kepala ruangan mampu merumuskan tujuan supervisi tindakan pemberian obat
melalui injeksi intravena
b. Kepala ruangan mampu melakukan supervisi pemberian obat melalui injeksi intravena
c. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai pengetahuan perawat dalam
pelaksanaan pemberian obat melalui injeksi intravena
d. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai kinerja perawat dalam pelaksanaan
pemberian obat melalui injeksi intravena
e. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai sikap perawat dalam melakukan
prosedur pemberian obat melalui injeksi intravena
f. Kepala ruangan mampu memberikan reward pada perawat primer dalam prosedur
pemberian obat melalui injeksi intravena
g. Kepala ruangan mampu memberikan konsep solusi dan perbaikan dalam pelaksanaan
prosedur pemberian obat melalui injeksi intravena
h. Kepala ruangan mampu mendokumentasikan hasil supervisi prosedur pemberian obat
melalui injeksi intravena
i. Kepala ruangan mampu memberikan rencana tindak lanjut dari supervisi yang telah
dilakukan.
j. Kepala ruangan mampu membimbing dan memberikan masukan kepada staf
C. Manfaat
Bagi Pasien:
Bagi Perawat:
Bagi Institusi :
MATERI SUPERVISI
A. Pengertian
Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan
perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan (Nursalam, 2007).
B. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga
yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat dalam
melaksanakan tugas.
C. Prinsip Supervisi
1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.
2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan hubungan antar
manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan.
3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan melalui
petunjuk, pengaturan, uraian tugas dan standar.
4. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara supervisor dan
perawat pelaksana.
5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik.
6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreatifitas dan
motivasi.
7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam pelayanan
keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan manajer.
D. Pelaksana Supervisi
1) Kepala ruangan
a) Bertanggungjawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien di ruang
perawatan.
b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
c) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktik keperawatan di ruang
perawatan.
2) Pengawas perawatan
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada Kepala Ruangan yang ada
di instalasinya.
E. Langkah-Langkah Supervisi
G. Teknik Supervisi
a. Langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung,
dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back dan perbaikan. Adapun
prosesnya adalah
1. Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan
didampingi oleh supervisor.
2. Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan
petunjuk.
3. Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang
bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih
kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh
supervisor.
b. Supervisi secara tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak
melihat langsung apa yang terjadi di lapangan sehingga mungkin terjadi
kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
BAB III
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
INSTRUMEN
Instrumen pemberian obat melalui injeksi intravena
a. Persiapan Alat
Penanggung jawab :
Kepala Ruangan :
Perawat Primer 1 :
Perawat Primer 2 :
Perawat Associate 1 :
Perawat Associate 2 :
PELAKSANAAN KEGIATAN
Tahap PERAWAT
KARU PERAWAT PRIMER Tempat
kegiatan ASSOCIATE
Kasi Perawatan
Supervisi
Delegasi
Fair PA PA
Feed Back
Follow Up, pemecahan
masalah,
reward/reinforcement
Pengertian Memberikan obat melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (vena) yang
dilakukan pada bolus
Tujuan 1. Untuk meminimalkan efek samping.
2. Mempertahankan kadar terapeutik dalam darah.
Indikasi UU no. 23 th. 1992 tentang Kesehatan
SK Men Kes no. 1333 th. 1999 tentang Penerapan Standard Pelayanan Rumah
Sakit
Persiapan Alat 1. Kapas Steril
2. Bak Injeksi
3. Spuit sesuai kebutuhan
4. Sarung Tangan
5. Alkohol 70%
6. Pengalas
7. Bengkok
8. Alat tulis
9. Buku Injeksi
10. Jam tangan dengan detikan
11. Menyiapkan obat yang diberikan (obat injeksi)
Persiapan Klien dan 1. Membantu pasien mendapatkan posisi yang nyaman
Lingkungan 2. Menjaga privasi pasien
Persiapan Perawat Memberikan penjelasan kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
dan tujuan dari tindakan tersebut
Prosedur Pelaksanaan 1. Membawa alat ke dekat pasien
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3. Pakai sarung tangan
4. Memasang perlak
5. Memeriksa area infus dan melihat tanggal pemasangan infus
6. Memasukkan obat ke dalam spuit
7. Memastikan infus dalam keadaan menetes lancar, tidak ada tanda-tanda
plebitis, kemudian klem pengatur tetesan dimatikan
8. Melakukan desinfektan dengan alkohol 70 %
9. Memasukkan obat
10. Melihat ekspresi wajah pasien
11. Mengatur tetesan sesuai dengan kebutuhan yang sudah ditentukan
12. Memantau efek dari obat dengan mengukur nadi pasien
13. Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan
14. Melepas sarung tangan dan cuci tangan
15. Mencatat dan memberi tanda pada format pemberian injeksi dan buku injeksi
Sumber Rujukan Kusyati, Eni. (2006). KETRAMPILAN DAN PROSEDUR LABORATORIUM
KEBUTUHAN DASAR. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tahap Implementasi Keperawatan
Hari/tanggal : Supervisor :
Aspek Dilakukan
Parameter Keterangan
Penilaian Bobot Ya Tidak
Persiapan A. Menyiapkan Alat
1. Kapas Steril. 1
2. Bak Injeksi. 1
3. Spuit sesuai kbutuhan 1
4. Sarung Tangan. 1
5. Alkohol 70%. 1
6. Pengalas. 1
7. Bengkok. 1
8. Alat tulis. 1
9. Buku Inkeksi. 1
10. Jam tangan dengan detikan. 1
C. Menyiapkan Pasien.
1. Memberi penjelasan kepada 2
pasien tentang prosedur yang
akan dilakukan.
2. Mengatur posisi pasien yang 1
nyaman.
1. Cuci tangan. 2
2. Memasang perlak 1
3. Menggunakan sarung tangan. 1
4. Memeriksa area infus dan tanggal 2
pemasangan.
5. Memasukkan obat dalam spuit. 1
6. Pastikan infus dalam keadaan menetes 2
lancar tidak ada tanda-tanda plebitis,
kemudian klem atau pengatur tetesan
dimatikan
7. Melakukan desinfektan dengan 2
alkohol 70 % pada daerah yang akan
diinjeksi.
8. Obat dimasukkan. 1
9. Lihat ekspresi wajah pasien. 2
10. Pengatur tetesan dibuka kembali, 1
kemudian tetesan diatur sesuai
dengan kebutuhan yang sudah
ditentukan.
11. Memantau efek dari obat dengan 2
mengukur nadi pasien.
12. Pasien dirapikan, alat-alat 1
dibereskan.
13. Melepas sarung tangan dan cuci 1
tangan.
14. Mencatat dan memberi tanda pada 1
format pemberian obat
Evaluasi Evaluasi:
1. Mengevaluasi adanya ESO 1
2. Mengobservasi respon dan kondisi 1
pasien.
Total Nilai 40
Keterangan :
Ya (dilakukan) : nilai 1
total bobot
Palangkaraya,
Supervisor
Kepala Ruangan
1. PP/ ...............................
2. PA/ ................................
( )
LEMBAR PENILAIAN SUPERVISI
( ) ( )