Imel

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

Nama : Imelda Julia Franciska

NIM : 165120201111021
Prodi : Ilmu Komunikasi
Kelas : C.KOM.4
Matkul : Komunikasi Organisasi

Organizational Structure and Internal Communication: An Organizational-Level Analysis

Dalam jurnal ini, berisi tentang penelitian yang menguji hubungan antara struktur organisasi dan
komunikasi internal di tingkat organisasi. Penulis menguji hipotesis dengan menggunakan
korelasi dan regresi. Hipotesis dari penelitian ini diprediksi bahwa organisasi dengan struktur
organik (mekanik) harus simetris (asimetris) sistem komunikasi. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara melakukan survei dari perusahaan Korea. Survei dilakukan dengan cara
membagikan 620 kuesioner kepada responden. Dalam jurnal ini, penulis menggunakan istilah
“struktur organik” untuk menunjuk struktur yang terdesentralisasi, kurang formal, kurang
berlapis, dan lebih kompleks dengan partisipasi yang lebih dari karyawan dalam pengambilan
keputusan. Selain itu juga menggunakan istilah “struktur mekanik” untuk menunjuk struktur yang
terpusat, diformalkan, bertingkat, dan kurang kompleks dengan partisipasi kurang dari karyawan
dalam pengambilan keputusan.

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai cara di mana tanggung jawab dan kekuasaan
dialokasikan dan prosedur kerja yang dilakukan oleh anggota organisasi (Blau, 1970; Dewar &
Werbel, 1979; Germain, 1996; Gerwin & Kolodny, 1992). Empat variabel struktural menurut
Hage (1980) adalah sentralisasi, stratifikasi, formalisasi, dan kompleksitas. Sentralisasi
menggambarkan sejauh mana pengambilan keputusan terkonsentrasi di bagian atas hirarki
organisasi. Hage (1980) berhipotesis bahwa sentralisasi menghambat komunikasi dalam
organisasi, sedangkan desentralisasi mendorong penyebaran informasi dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi. Formalisasi adalah sejauh mana sebuah organisasi mengikuti
aturan dan peraturan tertulis. Kompleksitas, variabel keempat, merupakan sejauh dimana
organisasi telah mendidik, profesionalisasi karyawan yang mengisi peran spesialis.

Komunikasi internal adalah sub-disiplin khusus komunikasi yang meneliti bagaimana orang
berkomunikasi dalam organisasi dan sifat sistem komunikasi yang efektif dalam organisasi (L.
Grunig et al., 2002). Seperti struktur organisasi, komunikasi internal juga multidimensi.
Komunikasi simetris berlangsung melalui dialog, negosiasi, mendengarkan, dan manajemen
konflik daripada melalui persuasi, manipulasi, dan pemberian perintah. Komunikasi asimetris
dalam organisasi, sebaliknya, umumnya top-down. Hal ini dirancang untuk mengontrol perilaku
karyawan dalam cara-cara yang manajemen inginkan.

Studi terbaru dalam hubungan masyarakat telah menunjukkan bahwa struktur organisasi memiliki
efek pada komunikasi internal. Pengaruh struktur organisasi pada komunikasi organisasi baik
dicontohkan dalam penelitian oleh Holtzhausen (2002), J. Grunig (1992) dan L. Grunig et al.
(2002). Penelitian survei Holtzhausen ini dilakukan dalam sebuah organisasi Afrika Selatan besar
menemukan bahwa perubahan struktural dalam pelaksanaan proses menyebabkan peningkatan
arus informasi dan komunikasi tatap muka. Lebih khusus, penelitian menunjukkan bahwa
mengatasi proses komunikasi internal dari perspektif strategis dengan perubahan struktural
berikutnya untuk meningkatkan strategi disediakan praktisi dengan alat untuk meningkatkan
aliran informasi dan mengubah perilaku komunikasi dalam organisasi.
J. Grunig (1992) juga mencatat bahwa struktur organisasi mempengaruhi komunikasi internal.
Menurut dia, kepuasan kerja meningkat ketika sebuah organisasi memiliki struktur yang tepat
bagi karyawannya, terutama ketika struktur yang mempromosikan otonomi. Pengambilan
desentralisasi, stratifikasi rendah dan formalisasi, merupakan penentu penting dari kepuasan
kerja. Struktur organisasi memiliki efek langsung yang kuat pada komunikasi simetris, yang
menunjukkan praktisi komunikasi tidak dapat menerapkan sistem komunikasi simetris tanpa
perubahan dalam struktur organisasi. Dalam jurnal ini juga telah menunjukkan bahwa organisasi
dengan struktur organik, memiliki sistem simetris komunikasi internal. Di sisi lain, organisasi
dengan struktur mekanik, memiliki sistem asimetris komunikasi internal.

Menurut Davis dan The Liang Gie dalam Muhsin (2006 :127) menyatakan bahwa “komunikasi
yang lebih baik menghasilkan pelaksanaan pekerjaan yang lebih baik sedang persatu paduan
kemahiran kerja itu menghasilkan karya yang lebih baik. Kalau diperhatikan pendapat tersebut,
komunikasi dapat digunakan untuk meningkatkan hubungan kerja yang baik antara atasan dan
bawahan”.

Hubungan komunikasi internal organisasi dan keefektifan kerja yang kuat ini sejalan dengan
pendapat Mulyana (2001:167), yang menyatakan bahwa komunikasi merupakan sarana yang
diperlukan guna untuk mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pegawai ketujuan dan
sasaran organisasi.

Contoh kasus :
Di sekolah saya dulu, SMAN 1 GRATI. Komunikasi internal sangat berpengaruh terhadap
keefektifan kerja guru dan juga siswa. Komunikasi yang ada dalam SMAN 1 GRATI ada 2, yaitu
komunikasi horizontal dan komunikasi vertikal. Komunikasi horizontal adalah komunikasi dari
guru kepada siswa, atau sebaliknya, siswa kepada guru. Sedangkan komunikasi vertikal adalah
komunikasi dari guru kepada guru, atau komunikasi dari siswa kepada siswa. Komunikasi yang
efektif sangat berpengaruh terhadap respon dan kinerja seseorang. Misalnya di SMAN 1 GRATI,
komunikasi vertikal pernah mengalami kegagalan komunikasi. Guru 1 memberi informasi kepada
guru 2, agar guru 2 menggantikan guru 1 mengajar di kelas A. Sampai waktu jam pelajaran
hampir selesai, kelas A belum juga di ajar oleh guru siapapun, artinya kelas A menjadi kosong
(tidak ada pelajaran). Hal ini terjadi karena guru 2 tidak menerima informasi yang efektif dari
guru 1. Maka dari itu, komunikasi yang baik sangat berpengaruh terhadap respon seseorang.

Daftar pustaka

Kim, H.S. Organizational Structure and Internal Communication: An Organizational-Level


Analysis. 196-207.

Wicaksono, A.K. & Soesatyo, Y. Hubungan komunikasi internal organisasi dengan keefektifan
kerja guru dan karyawan di sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) 2 TRENGGALEK.

You might also like