Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

BAB IV

LAPORAN INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN OLEH TIM KPRS


RSIA MITRA PLUMBON MAJALENGKA
PERIODE APRIL TAHUN 2018

PENCAPAIAN BULAN
NO. INDIKATOR STANDAR
2 KET. 3 KET. 4 KET.
1. Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 100% Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai
2. Peningkatan komunikasi 100% 100% Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai
efektif dengan menggunakan
teknik CABAK
3. Peningkatan keamanan obat 100% 100% Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai
yang perlu diwaspadai (High
Alert Medication)
4. Kepastian tepat lokasi, tepat 100% 100% Tercapai 0% Bulan 0% Bulan
prosedur, tepat pasien Maret April
operasi Tidak Ada tidak
Operasi ada
operasi
5. Pengurangan risiko infeksi 100% 0% Belum 0% Belum 0% Belum
terkait pelayanan kesehatan Tercapai Tercapai Tercapai
(Hand Hygiene)
6. Pengurangan risiko pasien 100% 100% Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai
jatuh

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa target indikator ketepatan identifikasi
pasien; peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai dan peningkatan komunikasi efektif
dengan menggunakan teknik CABAK telah tercapai. Indikator pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan (Hand Hygiene) belum mencapai target, tetapi terjadi peningkatan setiap
bulannya. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan capaian kedua indikator ini. Indikator
kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat operasi tidak dapat di evaluasi dikarenakan selama
bulan maret tidak ada operasi.
1. KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN

Ketepatan Identifikasi Pasien

100

80
Persentase

60

40

20
CAPAIAN
0

Feb-18 TARGET

Mar-18

Feb-18 Mar-18 Mar-18


TARGET 100 100 100
CAPAIAN 100 100 100

Interpretasi :
Riset ketepatan memakai gelang identitas pasien di ruang rawat inap dilaksanakan dengan
tujuan tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien. Mencegah
terjadinya kesalahan identifikasi pasien, kesalahan prosedur, kesalahan medikasi, kesalahan
transfusi, dan kesalahan pemeriksaan diagnostik.
Kesalahan identifikasi pasien diakui sebagai masalah yang terbesar di dalam organisasi
kesehatan. Kesalahan mengidentifikasi pasien merupakan salah satu risiko paling serius
terhadap keselamatan pasien. Gelang identitas pasien merupakan hal prinsip yang harus dimiliki
ketika melaksanakan identifikasi.
Formula yang dipakai dalam riset ini adalah jumlah pasien rawat inap baru yang terpasang
gelang identitas dengan tepat dan benar dalam satu bulan (pasien) : jumlah seluruh pasien
rawat inap baru dalam bulan yang sama (pasien) x 100% = ___% dengan target 100%.
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa pencapaian target tetap stabil dari bulan
Februari 2018 hingga April 2018 mencapai target yang ditetapkan yakni 100%. Bulan April 2018
target capaian identifikasi pasien juga masih dalam capaian target sebesar 100%. Untuk
selanjutnya, indikator ini direkomendasikan terus dipantau secara rutin setiap bulan oleh Tim
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
Rekomendasi yang diusulkan oleh Komite Manajemen Risiko dan Mutu antara lain adalah
sosialisasi yang berkesinambungan kepada seluruh petugas akan pentingnya pemasangan
gelang identitas pasien serta termasuk penyampaian kegunaan gelang identitas tersebut
kepada pasien atau keluarga pasien yang dirawat. Serta pengecekan gelang pasien rawat inap
oleh setiap petugas yang berdinas di rawat inap. Apabila terjadi gelang yang terlepas, atau
pemindahan gelang karena pemindahan lokasi Intravena cathether, segera dipasangkan gelang
baru agar proses identifikasi pasien setiap sebelum tindakan dapat berjalan dengan baik.

2. PENINGKATAN KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CABAK

PENINGKATAN KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CABAK


100%
90%
80%
70%
Persentase

60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Feb-18 Mar-18 Apr-18
Feb-18 Mar-18 Apr-18
TARGET 100% 100% 100%
CAPAIAN 100% 100% 100%

Interpretasi:
Riset ketepatan melakukan CABAK saat menerima instruksi verbal melalui telepon
dilaksanakan dengan tujuan tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan
pasien dengan prosedur read back dalam proses instruksi verbal atau via telepon
ditandatangani oleh pemberi instruksi dalam waktu 1 x 24 jam di ruang rawat inap.
Prosedur CABAK adalah kegiatan untuk memastikan setiap intruksi verbal agar dilakukan
dengan benar dan sesuai instruksi, melalui kegiatan membacakan kembali instruksi; dan
mengkonfirmasi bahwa apa yang sudah dituliskan dengan dibaca ulang dan/atau dengan ejaan
huruf alfabet instruksi obat sound a like.
Formula yang dipakai dalam riset ini adalah jumlah prosedur read back dalam proses
instruksi verbal ditandatangani oleh pemberi instruksi dalam waktu 1 x 24 jam (kali) : jumlah
seluruh prosedur read back dalam proses instruksi verbal yang terdokumentasi (kali) x 100% =
___%dengan target 100%.
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan pencapaian target
bulan Februari 2018 sebesar 100%, pada bulan Maret 2018 dan April 2018 sebesar 100%.
Diharapkan pada bulan berikutnya target pencapaian tetap stabil pada angka 100%. Untuk
selanjutnya, indikator ini direkomendasikan terus dipantau secara rutin setiap bulan oleh Tim
Keselamatan Pasien dengan terus melaksanakan kegiatan peningkatan sesuai dengan metoda
PDCA.
Rekomendasi yang diusulkan oleh Komite Manajemen Risiko dan Mutu antara lain adalah
sosialisasi yang berkesinambungan kepada seluruh petugas akan pentingnya prosedur CABAK,
terutama dokter pemberi instruksi. Melakukan sosialisasi kepada dokter DPJP agar senantiasa
mengingat untuk mengisi dan mengkonfirmasi isi Formulir Perintah Lisan. Serta tidak
mengembalikan Catatan Medik ke Bagian Rekam Medik sebelum ditanda tangani oleh pemberi
instruksi.

3. PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH ALERT MEDICATION)

100%

80%

60%
TARGET
40%
CAPAIAN
20%
CAPAIAN
0%
Feb-18 TARGET
Mar-18
Apr-18
Interpretasi :
Riset kepatuhan penyimpanan KCL pekat injeksi dengan labelisasi high alert di ruang rawat
inap dilaksanakan dengan tujuan tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan
pasien dalam penyimpanan KCL injeksi dengan labelisasi obat high alert.
Obat elektrolit pekat/KCL merupakan obat hight alert yang mana pemberian dan
penyimpanan dilakukan dengan pemantauan khusus dan ketat.
Formula yang dipakai dalam riset ini adalah jumlah obat KCL injeksi yang diberi label high
alert sesuai standar oleh farmasi dalam satu bulan (pcs) : jumlah seluruh obat KCL injeksi yang
diberi label high alert yang dipantau dalam bulan yang sama x 100% = ___%.
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa pencapaian target bulan Februari 2017 adalah
100%. Dan angka capaian masih stabil 100% pada bulan Maret - April 2018. Dapat disimpulkan
bahwa seluruh obat High Alert telah ditempeli stiker identifikasi High Alert. Capaian ini
digharapkan dapat dipertahankan pada bulan-bulan berikutnya. Untuk selanjutnya, indikator ini
direkomendasikan terus dipantau secara rutin setiap bulan oleh Tim Keselamatan Pasien
dengan terus melaksanakan kegiatan peningkatan sesuai dengan metoda PDCA.
Rekomendasi yang diusulkan oleh Komite Manajemen Risiko dan Mutu antara lain adalah
sosialisasi yang berkesinambungan kepada seluruh petugas akan pentingnya sistem
penyimpanan KCL pekat injeksi dengan labelisasi high alert di ruang rawat inap.

4. KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR, TEPAT PASIEN OPERASI

100

80

60
CAPAIAN
40
TARGET
20
TARGET
0
Feb-18 CAPAIAN
Mar-18
Apr-18
Interpretasi :
Riset marking dan surgical checklist dilaksanakan dengan tujuan tergambarnya kepedulian
dan ketelitian operator bedah terhadap keselamatan pasien sebelum tindakan operasi. Site
marking yang dimaksud adalah tindakan pemberian tanda identifikasi khusus pada area yang
memiliki dua sisi untuk penandaan sisi kanan atau kiri pada pasien yang akan dilakukan
tindakan operasi dengan prosedur yang tepat dan benar.
Surgical site marking yang tepat dan benar akan meminimalkan resiko insiden salah tempat
operasi, meminimalkan resiko insiden prosedur yang salah dan menginformasikan serte
membimbing ahli bedah untuk melaksanakan operasi dengan tepat dan benar sesuai rencana.
Formula yang dipakai dalam riset ini adalah jumlah pasien yang dilakukan prosedur site
marking dengan tepat dan benar dalam satu bulan (orang) : Jumlah seluruh pasien yang akan
dilakukan tindakan operasi dalam bulan yang sama (orang) x 100% = ___%
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa pencapaian target pada Bulan Februari angka
tetap stabil pada capaian sebesar 100%. Pada bulan Maret 2018 dan April 2018 tidak ada
operasi yang berlangsung sehingga indikator mengalami penurunan 0%. Semoga pada bulan-
bulan berikutnya angka capaian tetap berlangsung stabil pada nilai 100%. Indikator ini
direkomendasikan untuk terus dipantau secara rutin setiap bulan oleh Tim Keselamatan Pasien
dengan terus melaksanakan kegiatan peningkatan sesuai dengan metoda PDCA.
Rekomendasi yang diusulkan oleh Komite Manajemen Risiko dan Mutu antara lain adalah
sosialisasi yang berkesinambungan kepada seluruh petugas yang terlibat dalam pelaksanaan
prosedur pembedahan di kamar operasi, dan pemahaman yang lebih lanjut bahwa marking dan
surgical check list merupakan salah satu komponen penting dalam sasaran keselamatan pasien.
5. PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN (HAND HYGIENE)

Angka Kepatuhan Hand Hygiene


100%
90%
80%
70%
Persentase

60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Feb-18 Mar-18 Apr-18
Feb-18 Feb-18 Apr-18
TARGET 100% 100% 100%
CAPAIAN 0% 0% 0%

Interpretasi:
Riset angka kepatuhan hand hygiene oleh tenaga kesehatan dilaksanakan dengan tujuan
tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi pasien di ruang rawat inap dari
penularan mikroorganisme penyebab infeksi.
Formula yang dipakai dalam riset ini adalah dengan mencatat jumlah aksi (action) hand
hygiene : jumlah kesempatan (oportunities) dilakukannya hand hygiene x 100% =___% dengan
target 100%.
Berdasarkan data di atas bulan Februari 2018 - April 2018 target capaian 0%. Hal tersebut
dikarenakan masih kurangnya kepatuhan tindakan hand hygiene pada petugas di RSIA Mitra
Plumbon Majalengka. Indikator ini direkomendasikan untuk terus dipantau secara rutin tiap
bulan oleh Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
Rekomendasi yang diusulkan oleh Komite Manajemen Risiko dan Mutu antara lain adalah
sosialisasi yang berkesinambungan kepada seluruh petugas dalam menerapkan 6 langkah cuci
tangan daalam five moments untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
6. PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH

100

80

60
TARGET
40
CAPAIAN
20
CAPAIAN
0
Feb-18 TARGET
Mar-18
Apr-18

Interpretasi :
Riset angka pasien jatuh di ruang rawat inap dilaksanakan dengan tujuan tergambarnya
pelayanan keperawatan yang aman bagi pasien di ruang rawat inap yang bebas dari insiden
pasien jatuh. Pasien jatuh adalah pasien yang mengalami insiden secara cepat dan tiba-tiba
berpindah posisi dari tempat tidur ke lantai sampai setengah atau lebih bagian tubuh berada di
lantai, sehingga memungkinkan pasien mengalami cedera ringan sampai berat atau tidak
menimbulkan cedera. Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien yang beresiko
jatuh dan membuat suatu rencana perawatan untuk meminimalkan resiko. Telah dilakukan
intervensi terhadap pasien dengan risiko jatuh yaitu dengan tindakan pencegahan umum
maupun khusus sesuai dengan kategori risiko jatuh.
Formula yang dipakai dalam riset ini adalah dengan mencatat jumlah pasien baru yang
dilakukan assessment awal risiko jatuh (orang) : jumlah seluruh pasien baru (orang) = ___%
dengan target 100%. Dari bulan Februari 2018 hingga April 2018 identifikasi terhadap pasien
jatuh stabil pada angka capaian 100%. Data terakhir diatas dapat dilihat bahwa pencapaian
target pada bulan Januari 2018telah mencapai target yang ditetapkan yakni 100%. Walaupun
telah mencapai target, indikator ini direkomendasikan untuk terus dipantau secara rutin setiap
bulan oleh Tim Keselamatan Pasien dengan terus melaksanakan kegiatan peningkatan sesuai
dengan metoda PDCA.
Rekomendasi yang diusulkan oleh Komite Manajemen Risiko dan Mutu antara lain adalah
sosialisasi yang berkesinambungan kepada seluruh petugas yang terlibat dalam pencatatan dan
pelaporan pasien jatuh, pelaksanaan supervisi yang ketat untuk menghindari terjadinya kasus
pasien jatuh, dan pemberian stiker kuning bertuliskan “Fall Risk” pada gelang pasien untuk
semua pasien dengan risiko jatuh tinggi.

You might also like