Professional Documents
Culture Documents
Management Control System
Management Control System
NIM : A31115043
Organisasi merupakan suatu perkumpulan orang yang memiliki tujuan bersama untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Organisasi berbeda dari sekedar sekumpulan orang karena
mempunyai tujuan yang spesifik dan memiliki struktur yang lebih formal, terbentuk bilamana
beberapa orang bergabung, menjalankan dan mengkoordinasikan tugas dan tanggung jawab
untuk tujuan tertentu.
Baik sistem formal maupun proses informal mempengaruhi perilaku manusia dalam
organisasi perusahaan, dan konsekuensinya, kedua hal tersebut akan berpengaruh pada tingkat
pencapaian keselarasan tujuan. Oleh karena itu, sebelum sistem formal didiskusikan, akan
diuraikan faktor-faktor informal, baik yang bersifat internal maupun eksternal, yang
memainkan peranan kunci dalam rangka meraih keselasan dengan tujuan perusahaan.
Faktor-faktor Eksternal
Faktor-faktor Internal
1. Budaya
Faktor internal yang terpenting adalah budaya di dalam organisasi itu sendiri,
yang meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, norma-norma
perilaku serta asumsi-asumsi yang implisit diterima dan secara eksplisit
dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi. Norma-norma budaya sangatlah
penting karena hal tersebut bisa menjelaskan mengapa dua perusahaan dengan sistem
pengendalian manajemen formal yang sama, bervariasi dalam hal pengendalian
actual.
2. Gaya Manajemen
Faktor internal yang barangkali memiliki dampak yang paling kuat terhadap
pengendalian manajemen adalah gaya manajemen. Biasanya, sikap-sikap bawahan
mencerminkan aoa yang mereka anggap sebagai sikap atasan mereka, dan sikap para
atasan itu pada akhirnya berpijak pada apa yang menjadi sikap CEO. Para manajer
memiliki kualitas dan gaya yang beragam. Beberapa diantaranya memilki kharisma dan
ramah; sementara yang lain ada yang bergaya agak santai. Ada manajer yang banyak
melewatkan waktunya dengan melihat-lihat dan berbicara pada banyak orang
manajemen dengan cara berkeliling (management by walking around); sementara ada
juga manajer yang menyibukkan dirinya dengan menulis laporan.
3. Organisasi Informal
Pengaruh besar lainnya adalah sistem yang bersifat formal. Sistem ini bisa kita
klasifikasikan ke dalam dua jenis: (1) sistem pengendalian manajemen itu sendiri dan (2)
aturan-aturan.
Aturan-aturan
2. Manual
3. Pengamanan Sistem
Suatu perencaan strategis akan melaksanakan tujuan dan strategi organisasi. Seluruh
informasi yang tersedia dipergunakan untuk membuat perencanaan ini. Perencanaan strategis
tersebut kemudian di konversi menjadi anggaran tahunan yang fokus pada pendapatan dan
belanja yang direncanakan untuk masing-masing pusat tanggung jawab. Pusat tanggung jawab
ini juga dituntun oleh aturan-aturan dan infornasi formal lain. Pusat tanggung jawab
menjalankan operasi-operasi yang ditugaskan, dan hasilnya kemudian di nilai dan dilaporkan.
Hasil-hasil aktual kemudian dibandingkan dengan anggaran untuk menentukan apakah
kinerjanya memuaskan atau tidak.
JENIS-JENIS ORGANISASI
1). Struktur organisasi fungsional, didalamnya setiap manajer bertanggung jawab atas fungsi-
fungsi yang terspesialisasi seperti produksi atau pemasaran.
2). Struktur unit bisnis, didalamnya para unit manager bertanggung jawab atas aktivitas-
aktivitas dari masing-masing unit, dan unit bisnis berfungsi sebagai bagian independen dari
perusahaan.
3). Struktur organisasi matriks, di dalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab
ganda.
FUNGSI KONTROLER
Sebelum adanya kemajuan komputer, kontroler (atau CFO) biasanya bertanggung jawab
untuk memproses informasi yang dibutuhkan oleh sistem pengendalian manajemen. Sekarang
ini, banyak perusahaan yang memiliki Chief Information Officer (CIO) yang melaksanakan
tanggung jawab ini. Dalam sejumlah perusahaan, CIO melapor ke CFO, sementara pada
beberapa perusahaan lainnya, CIO memberikan laporan langsung kepada manajemen senior.
Dalam organisasi matriks untuk melakukan suatu proyek, manajer suatu proyek selain
bertanggung jawab atas proyeknya juga bertanggung jawab terhadap unit fungsional.
Organisasi proyek merupakan organisasi sementara (dibentuk kemudian dibubarkan jika
selesai).
Jika para anggota tim proyek ditarik dari organisasi yang mensponsorinya, mereka akan
mempunyai 2 atasan yakni manajer proyek dan manajer departemen fungsional tempat mereka
bertugas. Namun loyalitasnya adalah tetap pada departemen fungsional. Manajer proyek
mempunyai wewenang yang lebih kecil atas personelnya.
Kontroller unit bisnis mempunyai dua pimpinan, yaitu Corporate Controller yang
bertanggung jawab pada sistem pengendalian secara keseluruhan dalam organisasi dan disisi
lain dia juga mempunyai tanggung jawab pada manajer unit bisnis yang dibantunya. Pada
beberapa organisasi controller divisi melaporkan tugasnya pada manajer unit bisnis dan
hubungannya dengan corporate controller tidak langsung. Ada juga organisasi yang
menetapkan controller divisi melaporkan tugasnya pada corporate controller.