Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI


SESI I

Oleh:
1. Ade Septi Handayani
2. Adela Sari
3. Diana Anggriana
4. Dina Oktarina
5. Cantika Putri Utami
6. Santi

Pembimbing Klinik: Eni Marlina, S. Kep, Ners.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
D-IV KEPERAWATAN
2017
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A. Topik : Permainan Pesan Berantai dan Tebak Gaya


B. Tujuan
1. Umum:
Klien mampu melatih konsentrasi dan menstimulasi persepsi terhadap permainan pesan
berantai, tebak gaya dan tindakan yang dilakukan peserta.
2. Khusus:
- Klien mampu menyampaikan pesan berantai tebak gaya dan melakukan tindakan yang
telah ditentukan
- Klien mampu berkonsentrasi terhadap rangsangan yang diberikan oleh terapis
- Klien mampu menyampaikan pesan berantai ke klien yang lain dengan tepat
- Klien mampu menghafal pesan berantai yang disampaikan.
- Klien mampu menebak gaya yang diperagakan.

C. Latar Belakang :
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi
sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap
lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari
sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.

D. Kerangka Landasan Teori


1. Pengertian
Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang
sebenarnya tidak terjadi. Suatu perserapan panca indera tanpa ada rangsangan dari luar.
(Miramis, 1998). Halusinasi merupakan suatu yang dialami sebagai penghayatan seperti suatu
persepsi melalui panca indera tanpa stimulus ekstren, persepsi palsu (Lubis, 1993)

2. Jenis-Jenis Halusinasi
a. Pendengaran
Mendengar suara-suara atau kebisingan, paling sering suara orang. Suara terbentuk
kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas berbicara tentang klien, bahkan
sampai ke percakapan lengkap antara 2 orang atau lebih tentang orang yang mengalami
Halusinasi pikiran yang terdengar perkataan bahkan pasien disuruh untuk melakukan sesuatu
kadang-kadang dapat membahayakan.
b. Penglihatan
Stimulasi visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambaran, geometris, gambar kartun,
bayangan yang rumit dan kompleks.Bayangan bisa menyenangkan, menakutkan seperti
monster.
c. Penghidung
Membau bau-bauan tertentu seperti bau-bauan darah, urine atau feses, umumnya bau-
bauan yang tidak menyenangkan.Halusinasi penghidung sering mengakibatkan stroke, tumor,
kejang atau demensia.
d. Pengucapan
Merasa mengecap rasa seperti darah, urine atau feses.
e. Perabaan
Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan stimulus yang jelas. Rasa tersetrum listrik yang
datang dari tanah, benda mati atau orang lain.
3. Mengapa perlu terapi aktivitas kelompok tersebut?
Karena untuk mengatasi gangguan pada klien jiwa sering dilakukan terapi aktivitas
kelompok dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena merupakan ketrampilan
terapeutik. Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat pada sekelompok klien yang mengalami masalah keperawatan yang sama. Adapun
tujuan dari terapi aktivitas meliputi terapeutik meliputi menggunakan kegiatan untuk
memfasilitasi interaksi, mendorong sosialisasikan dengan lingkungan, meningkatkan stimulus
realitas dan respon individu, meningkatkan rasa percaya diri. Sedangkan tujuan rehabilitaif
meliputi meningkatkan kemampuan ekspresi diri, empati, meningkatkan ketrampilan social dan
pola penyeselaikan masalah.

4. Seleksi Pasien
Berdasarkan pengamatan kajian status klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari
halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerja sama dan tidak mengganggu anggota
kelompok yang lain maka sasaran klien yang dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini
adalah klien dengan masalah halusinasi di bangsal Cempaka RS Ernaldi Bahar Palembang
dengan jumlah pasien 4 orang dan pasien bersedia mau mengikuti TAK.
Berikut ini nama pasien yang bersangkutan antara lain :
1. Ny. Vi
2. Ny. Me
3. Ny. Ma
4. Ny. Li

5. Jadwal Kegiatan
Hari/Tanggal : Jumat, 21 April 2017
Tempat : Teras Ruang Cempaka
Waktu : 08.00 – 09.00 WIB

6. Metode
- Tanya jawab
- Diskusi
- Pesan Berantai
- Tebak Gaya

7. Media dan Alat


- Kursi
- Name tag
- Papan tulis
- Musik/ lagu

8. Pengorganisasian
a. Leader :
Leader merupakan pimpinan dalam suatu tim dimana jalannya kegiatan
dipimpin oleh seorang leader. Adapun tugas-tugas leader dalam TAK ini meliputi :
- Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas kelompok sebelum
kegiatan dimulai.
- Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan
Dirinya
- Mampu memimpin terapi aktivitas kelompok dengan baik dan tertib
- Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
- Menjelaskan permainan
b. Co leader :
Merupakan seseorang yang membantu leader saat jalannya TAK,apabila leader
mengalami blocing ataupun hal lain yang bersangkutan terhadap leader. Adapaun tugas
co leader dalam TAK ini meliputi :
- Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas klien
- Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang

c. Fasilitator :
Merupakan seseorang yang dapat memberikan motivasi kepada peserta dalam
kegiatan untuk kesuksesan jalannya kegiatan tersebut. Adapun tugas-tugas fasilitator
dalam kegiatan TAK ini meliputi :
- Memfasilitasi klien yang kurang aktif
- Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan

d. Observer
- Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia)
- Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga
penutupan.
- Mencatat prilaku Verbal dan Non- verbal klien selama kegiatan berlangsung.

e. Operator
- Mengatur alur permainan (Menghidupkan dan mematikan musik)
- Timer (Mengatur waktu).

E. Observasi :
Merupakan seseorang yang mengobservasi kepada peserta dalam kegiatan TAK
a. Setting Tempat
Pada setting tempat untuk TAK ini duduk di dikursi ruang keperawatan, dengan penjelasan
sebagai berikut :

L
K
K
Co
F
K
K

F
O
Keterangan :
L : Leader
Co : Co Leader
F : Fasilitator
O : Observer
K : Klien

F. Program Antisipasi
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat TAK
- Memanggil klien
- Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau
klien yang lain
b. Bila klien meninggalkan TAK
- Panggil nama klien
- Tanya alasan klien meninggalkan TAK
- Berikan penjelasan tentang tujuan TAK dan berikan penjelasan pada klien bahwa
klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi
c. Bila ada klien yang ingin ikut
- Beri penjelasan bahwa TAK ini ditujukan pada klien yang dipilih, jika klien memaksa
berkesempatan untuk masuk dengan tidak mengikuti permainan pesan berantai pada
TAK tersebut.

G. Langkah kegiatan TAK


a. Persiapan
- Memilih klien dengan indikasi, yaitu Gangguan Persepsi sensori : Halusinasi
- Membuat kontrak dengan klien
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

b. Orientasi
- Salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan TAK

c. Evaluasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini
- Menanyakan masalah yang dirasakan
- Menanyakan penerapan TAK yang lalu

d. Kontrak
Topic permainan TAK : Permainan Pesan Berantai dan tebak gaya
Waktu : 30 menit (09.00-09.30 WIB)
Tempat : Ruang Keperawatan RS. Ernaldi Bahar Palembang
Menjelaskan peraturan TAK :
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
- Setiap peserta TAK harus aktif
- Dilarang bicara sendiri atau mengobrol selama TAK

H. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan peraturan permainan pesan berantai
b. Terapis memulai menyampaikan permainan pesan berantai kepada satu peserta dengan
cara membisikkan di dekat telinga klien
c. Peserta melakukan tindakan pesan berantai yang sudah disampaikan oleh terapis kepada
peserta selanjutnya sampai ke peserta yang terakhir.
d. Terapis menguji atau menunjuk setiap peserta untuk menyampaikan pesan berantainya
didepan semua peserta.
e. Terapis meminta peserta tepuk tangan setiap peserta menyampaikan pesan berantai
f. Terapis memberikan reinforcement positif pada setiap usaha yang dilakukan peserta
g. Kemudian dilanjutkan dengan menebak gaya yang dilakukan bergiliran setiap klien yang
mengikuti TAK.
I. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk belajar berpikir sesuai dengan peristiwa yang dapat
dipersepsikan dan melihat sesuatu yang nyata

c. Kontrak yang akan datang


- Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang
- Menyepakati waktu dan tempat

J. Evaluasi
a. Evaluasi dilakukan pada proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja, aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
b. Evaluasi hasil
Untuk TAK stimulus persepsi pada klien halusinasi, kemampuan klien yang diharapkan
adalah klien mampu menstimulus tindakan atau permainan yang sudah dilakukan.

Kemampuan
a. Kemampuan Verbal
Inisial Klien
No Aspek yang dinilai
Vi Li Me Ma

1. Menyebutkan isi pembicaraan √ √ √ √

2. Tebak Gaya √ √ √ √

Jumlah 2 2 2 2

b. Kemampuan non verbal


Nama Klien
No Aspek yang dinilai
Vi Li Me Ma

1. Kontak mata √ √ √ √

2. Duduk tegak √ √ √ √

3. Menggunakan bahasa tubuh yang √ √ √ √


Sesuai

4. Mengikuti kegiatan awal sampai √ √ √ √


akhir

Jumlah 4 4 4 4

Petunjuk
1. Dibawah judul nama klien, tulis inisial klien yang ikut TAK
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan pada klien
atau tanda [x] jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan jika nilai 0, 1,
atau 2 klien belum mampu.

You might also like