Professional Documents
Culture Documents
ASKEP Hemeroid Post Operasi
ASKEP Hemeroid Post Operasi
M DENGAN GANGGUAN
PENCERNAAN : HEMOROID
Laporan ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas Praktek Belajar Klinik (PBK)
Dosen Pengampu :
Oleh :
2013
KONSEP DASAR
1. A. Pengertian
Hemoroid adalah dilatasi vena hemoroidal interior atau superior (kamus saku kedoteran
Dorland, 1998).
Hemoroid adalah pembengkakan yang tidak wajar/ distensi vena di daerah rectal yang tidak
signifikan (D. D. Ignatavicius, 1998).
1. B. Klasifikasi
1. Hemoroid internal
Adalah pelebaran plexus hemoroidalis superior. Diatas garis mukokutan dan ditutupi oleh
mukosa diatas spingter ani.
1. Derajad I
Hemoroid menyebabkan perdarahan merah segar tanpa rasa nyeri sewaktu defekasi. Tidak
terdapat prolaps dan pada pemeriksaan terlihat menonjol dalam lumen.
1. Derajad II
Hemoroid menonjol melalui kanal analis pada saat mengejan ringan tetapi dapat masuk
kembali secara spontan.
1. Derajad III
Hemoroid akan menonjol saat mengejan dan harus didorong kembali sesudah defekasi.
1. Derajad IV
Hemoroid menonjol keluar saat menegejan dan tidak dapat didorong masuk kembali.
1. Hemoroid Eksternal
Adalah hemoroid yang menonjol keluar saat mengejan dan tidak dapat didorong masuk.
Akut
Bentuk hemoroid akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan
sebenarnya merupakan hematoma. Walaupun disebut sebagai hemoroid trombosis eksterna
akut. Bentuk ini sering sangat nyeri dan gatal karena ujung- ujung saraf pada kulit merupakan
reseptor nyeri.
Kronik
Sedangkan hemoroid eksterna kronik satu atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari
jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.
1. C. Etiologi
– Kehamilan
– Konstipasi
o Fibroma uteri
o Tumor rectum
o Diare
o Kongesti pelvis
1. D. Tanda dan gejala pendukung adanya hemoroid
Adanya prolaps
1. E. Pathways
Konstipasi, diare, sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, fibroma uteri,
pembesaran prostat, tumor rectum.
1. F. Diagnosa Keperawatan
1. Cemas / takut b/ d lingkungan baru, jauh dari orang yang disayangi, kurang
pengetahuan terhadap tindakan yang akan dilakukan.
2. Gangguan rasa nyaman nyeri b/ d organ saraf terputus.
3. Resiko injuri (jatuh dari bed) b/ d kesadaran menurun akibat anastesi.
4. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d perdarahan intra operasi.
1. G. Intervensi
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
PRE OP Setelah diberi penjelasan – Beri penjelasan tentang • Agar pasien jelas
tentang prosedur operasi dan prosedur yang akan dengan prosedur
Cemas b/d suport mentral dengan KH : dilakukan pada klien apa yang dilakukan
penurunan fungsi
kognitif dan – Pasien mengungkapkan – Orientasikan klien pada • Mengurangi rasa
kurangnya kondisinya lingkungan yang baru cemas pada pasien
pengetahuan
terhadap – Ekspresi wajah pasien – Anjurkan klien untuk –
penyakitnya. tidak tampak gelisah. berdoa
–
POST OP – Klien mau bertanya – Beri waktu klien untuk
tentang tindakan yang akan bertanya • Agar dapat
Gangguan rasa dilakukan. diketahui skala
nyaman nyeri – Beri motivasi klien nyerinya pada
berhubungan Rasa nyeri berkurang setelah tentang prosedur tindakan derajat I-IV, supaya
dengan terputusnya dilakukan tindakan pasien tidak tegang
jaringan saraf keperawatan selama 1 x 15 – Dorong klien untuk dan timbul cemas
perifer menit dengan KH mengungkapkan
perasaannya • Untuk
POST OP – pasien mengatakan nyeri kenyamanan pasien
berkurang. – Kaji TTV
Resiko injuri (jatuh • Mengetahui
dari bed) b/ d – Pasien menunjukan skala – Teliti keluhan nyeri, catat cairan intek
kesadaran menurun nyeri pada angka 3. intensitasnya, lokasinya dan maupun output
akibat anastesi lamanya apakah seimbang
– Ekspresi wajah klien atau tidak.
INTRA OP rileks. – Atur posisi senyaman
mungkin
Gangguan Meminimalkan penyebab
keseimbangan injuri dengan melakukan – Ajarkan managemen
cairan dan elektrolit tindakan 1x 15 menit, KH: relaksasi
b/d perdarahan intra
operasi – Klien tidak jatuh dari bed – Monitor TTV
STUDY KASUS
Nama : Ny. M
Usia : 22 Tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Ketanggungan
Nama : Tn. T
Usia : 27 Tahun
Alamat : Ketanggungan
Pekerjaan : Wiraswasta
1. B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Klien masuk RSUD Brebes tanggal 10 November 2013, saat di IGD klien mengeluh berak
darah, mual, lemes, nyeri anus saat BAB, nyerinya seperti ditususk-tusuk dengan skala 6.
Namun saat dilakukan pengkajian di ruangan, klien mengatakan sudah tidak mual lagi. Tapi
pasien mengalami susah BAB dan lemas, klien belum BAB selama 2 hari.
Klien tidak pernah dirawat di RS sebelumnya, Klien tidak memiliki alergi dan keluarga tidak
ada riwayat penyakit yang sama dengan klien
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-
laki
: Hub. Pernikahan
:
Perempuan : Hub. Anak
1. C. PEMERIKSAAN FISIK
2. Keadaan umum
3. Kesadaran
4. Tanda-tanda vital
1. TD : 130/80 3. S : 36°C
2. N : 88x/ menit 4. RR : 24x/menit
1. Mata
Fungsi dan bentuk normal, tanpa menggunakan alat bantu penglihatan, sclera anikterik,
konjungtiva anemis
1. Hidung
1. Telinga
1. Mulut
1. Leher
Bentuk dada simetris, paru bergerak cepat, dan bunyi paru ronchi, irama an regular, frekuensi
18x/menit
1. Jantung
1. Abdomen
1. Ginjal
1. Genetalia
1. Musculoskeletal
Ekstermitas atas normal, pada tangan kiri terpasang infuse RL 20 TPM, ekstermitas bawah
normal, tidak ada nyeri tekan.
1. Integument
Turgor kulit baik, tidak ada nyeri tekan, warna sawo matang.
1. Anus
Anus kemerahan
Klien mengatakan sehat itu penting, untuk menjaga agar tetap sehat klien makan 3x sehari.
Bila sakit biasanya klien hanya membeli obat warung.
1. Pola Nutrisi
Sebelum sakit klien makan 3x sehari dengan nasi, sayur, lauk pauk dan minum 5-6 gelas
sehari, tanpa ada pantangan makanan
Selama dirawat makan 3x sehari habis ½ porsi yang disediakan dengan sayur dan lauk.
Minum 5-6 gelas sehari
1. Pola eliminasi
Sebelum sakit klien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi keras, warn adan bau
khas, ada darahnya. BAK 5 – 8x/ hari
Selama sakit klien mengatakan selama di RS BAB 2 hari 1x dengan konsistensi keras,campur
darah, baunya khas, BAK 5-8x sehari .
1. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit klien tidur malam 7-8 sehari dari jam 21.00 – 08.00 WIB tanpa ada gangguan.
Selama sakit klien tidur malam tidak ada gangguan, siang juga sama.
1. Pola aktivitas
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Di bantu alat
2 : Dibantu orang
4 : Tergantung total
Selama sakit :
Aktifitas 0 1 2 3 4
Makan & Minum V
Toileting V
Berpakaian V
Ambulasi di tempat tidur V
Berpindah V
ROM V
1. Pola kognitif
Klien tidak mengalami gangguan fungsi panca indra dan tidak mengalami gangguan pola
pokir serta orientasi.
1. Konsep diri
Klien dengan keluarganya menyatakan setelah klien dilakukan tindakan keperawatan dan
pengobatan, berharap akan segera sembuh dan segera pulang ke rumah dan berkumpul
dengan keluarganya kembali.
1. Peran hubungan
Klien adalah seorang ibu rumah tangga yang kegiatan kesehariannya membantu suami di
sawah, selama sakit klien merasa diperhatikan oleh anak-anaknya karena selama sakit mereka
bergantian untuk menunggu dan menjaganya.
Klien beragama islam yang taat beribadah dan selama dirawat klien hanya bisa berdo’a untuk
kesembuhannya.
1. E. THERAPI
1. F. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Basofil 0.20 50 – 70
Natrofil 78.00 25 – 40
DO : Wajah pucat
– Kesakitan
– Skala 6
2 13-11-13 DS : Klien mengatakan Mengabaikan Konstipasi
mengalami kesulitan dalam BAB dorongan untuk
dan BAB nya campur darah. defekasi akibat
nyeri selama
DO : Mual muntah dan tidak eliminasi
dapat makan
1. H. DAFTAR MASALAH
1. I. RENCANA KEPERAWATAN
– Kolaborasi pemberian
obat anti nyeri.
13-11- II Setelah dilakukan tindakan – Anjurkan klien untuk
13 keperawatan selama 3×24 jam banyak minum air putih
diharapkan nyeri klien tidak terjadi
konstipasi dengan kriteria hasil : – Anjurkan klien untuk
mengkonsumsi makanan
– Feses normal tinggi serat
1. J. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal Jam Dx Implementasi Respon Paraf
13-11-13 08:00 I 1. Mengobservasi, catat – Klien
lokasi, berat dan mengatakan nyeri
karakteristik nyeri berkurang (skala 3)
2. Memposisikan posisi
nyaman pada klien – Klien
3. Memberikan injeksi IV mengatakan nyaman
anti nyeri dengan posisi yang
diberikan perawat
Kriteria SB SS
Nyeri hilang 4 3
Klien tampak segar 3 1
5 : SB, 4 : B, 3 : R, 2 : S, 1 : TK
P : Pertahankan intervensi
14-11-13 10:00 II S : – Klien mengatakan BAB lembek
A : Masalah teratasi
Kriteria SB SS
Feses normal 3 1
BAB tidak sakit 4 1
Tidak berdarah lagi 3 1
5 : SB, 4 : B, 3 : R, 2 : S, 1 : TK
P : Hentikan intervensi