Professional Documents
Culture Documents
BAB II (Ari)
BAB II (Ari)
METODE PENELITIAN
Dalam karya tulis ini, desain penelitian meliputi pembicaraan mengenai (1)
pendekatan dan jenis penelitian, (2) kehadiran peneliti, (3) lokasi penelitian, (4)
Schumacher (dalam Siti, 2012) penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang
dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat
pendidikan karakter yang diterapkan bagi siswa asrama putra St. Albertus. Alasan
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena topik yang diteliti belum
jelas, kompleks, dinamis, dan penuh makna. Dalam penelitian ini Peneliti
(2013: 48) studi kasus adalah suatu metode penyelidikan secara langsung dengan
latar yang ilmiah dan memusatkan perhatian pada suatu peristiwa secara intensif
dan rinci.
10
2.1.2 Kehadiran Peneliti
dan sebagai pelapor hasil penelitian. Oleh karena itu, instrumen utama dalam
Penelitian ini dilaksanakan di asrama putra St. Albertus yang terletak di Jalan
Kurinci No. 22, Kecamatan Klojen, Kelurahan Oro-Oro Dowo, Malang. Letak
asrama putra St. Albertus bersebelahan dengan SMAK St. Albertus Malang.
Tepatnya di pertigaan antara Jalan Talang dan Kurinci. Asrama putra St. Albertus
didirikan karena besarnya minat dari anak luar kota Malang terhadap pendidikan di
SMAK St. Albertus Malang. Asrama Putra St, Albertus dapat dilihit pada gambar
2.1. Asrama putra St. Albertus merupakan asrama yang dilandaskan dalam
Berdasar arsip yang tersimpan, asrama putra St. Albertus berdiri di atas tanah
seluas 683 m2. Pada mulanya tanah (dan bangunan) ini milik Ibu Atik Mulyati.
Pemilik lama menggunakannya untuk tempat kost putri anak SMAK St. Albertus.
Pada tanggal 30 Juli 2007 tanah ini dibeli Ordo Karmel. Kemudian pada tanggal 06
Agustus 2007 Rm. Heribertus Heru Purwanto, O.Carm selaku prior provinsial Ordo
11
penggunaan tanah ini dari perumahan (rumah tinggal) menjadi asrama. Pada
tanggal 15 Agustus tahun yang sama surat persetujuan dari Kantor Pertanahan
turun. Asrama ini diresmikan/diberkati oleh Rm. H. Heru Purwanto, O.Carm pada
tanggal 11 Februari 2009, meski sebenarnya telah beroperasi sejak bulan Juli
2008 di mana tahun ajaran 2008 – 2009 dimulai. Sebagai pendiri sekaligus pembina
asrama adalah Br. Yohanes Suparno. O.Carm. Hal ini dikukuhkan oleh SK Yayasan
Yohanes Suparno. O.Carm ditarik dari tugas dan jabatan sebagai bendahara SMAK
St. Albertus untuk selanjutnya sebagai pembina Asrama St. Albertus dan guru
Bimbingan Konseling SMAK St. Albertus. Pada rapat Yayasan Sancta Maria
Saat ini asrama putra St. Albertus dipimpin oleh Br. Antonius Mungsi,
O.Carm dibantu oleh Br. Antonius Widi, O.Carm. Asrama putra St. Albertus
memiliki 4 orang karyawan dimana ada 2 orang yang bertugas memasak yakni Ibu
Sumarni dan Ibu Fransisca Rosa Delima Marbun, 1 orang yang bertugas mencuci
yakni Ibu Christina Gunani serta 1 orang sebagai tukang pembersih yakni Bapak
Mat Rokim.
Fasilitas dari asrama putra St. Albertus yakni 43 buah kamar tidur, 3 ruang
yang difungsikan sebagai ruang belajar, 1 ruang yang bisa difungsikan sebagai
ruang makan dan belajar, kapel yang difungsikan sebagai tempat berdoa dan ibadat,
tempat cuci yang dilengkapi 2 buah mesin cuci dan 19 kamar mandi.
12
Penulis memilih lokasi asrama putra St. Albertus didasarkan pada kesesuaian
topik yang dipilih yakni mengenai penerapan pendidikan karakter dalam kehidupan
1. Persiapan penelitian
a. Menentukan judul
c. Studi kepustakaan
b. Penentuan narasumber
13
c. Pralapangan observasi pendahuluan
3. Pengumpulan data
a. Observasi
b. Wawancara mendalam
4. Pengolahan data
a. Transkrip
b. Klasifikasi data
5. Analisis data
a. Interpretasi data
b. Penulisan laporan
Subjek penelitian ini adalah siswa, pembina, dan karyawan asrama putra St.
Albertus di Malang. Sumber data juga diperoleh dari arsip. Pembahasan yang lebih
kehidupan berasrama siswa asrama putra St. Albertus. Sejalan dengan subjek
penelitian, sumber data penelitian ini adalah pengalaman nyata dari peneliti,
St. Albertus.
mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan suatu pengolahan. Data
bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa
14
ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa digunakan sebagai bahan untuk melihat
wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
adalah proses sistematis untuk mencari dan mengatur transkip wawancara, catatan
lapangan, dan materi-materi lain untuk menemukan apa yang penting dilaporkan
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
komponen. Metode analisis komponen yaitu teknik analisis yang didasarkan atas
untuk mengenali gejala dan kemudian gejala yang memiliki kesamaan unsur
dipisahkan secara alamiah. Tujuan dari analisis data kualitatif adalah menganalisis
15
proses berlangsungnya suatu fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran
untuk melakukan pengamatan atau wawancara lagi dengan narasumber yang sama
lokasi
penelitian. Dengan demikian, temuan yang diperoleh dalam penelitian ini benar-
16