Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

BAB 2

DESKRIPSI LASER DAN PENGGUNAAN LASER DI BIDANG

PERIODONSIA

Penggunaan laser sebagai pengobatan medis telah menjadi tren atau fenomenal di

dunia kedokteran, khususnya kedokteran gigi. Laser pertama dibuat oleh Maiman pada

tahun 1960, aplikasi laser kejaringan gigi dapat menggambarkan efek dari ruby laser ke

enamel dan dentin dengan hasil yang mengecewakan. Tetapi seiring dengan

berkembangnya zaman tentang adanya peningkatan berbagai panjang gelombang laser dan

perbedaan sistem hantaran, maka laser dapat diaplikasikan dalam perawatan gigi termasuk

periodontal, restorasi dan perawatan bedah.

2.1 Pengenalan dan Jenis-jenis Laser yang di gunakan di bidang Feriodonsia

Saat ini banyak terdapat sistem laser yang dapat digunakan untuk perawatan gigi,

seperti Neodymium-doped:Yittrium-Aluminium-Garnet (Nd:YAG), karbon dioksida

(CO2), dan laser diode semikonduktor. Ketiga laser tersebut dapat digunakan di perawatan

periodontal khususnya pada jaringan lunak dan bersifat hemostasis. Akan tetapi ketika laser

tersebut diterapkan pada permukaan akar atau tulang alveolar, maka dilaporkan adanya

kerusakan termal dan karbonisasi. Oleh karena itu, penggunaan laser-laser ini terbatas pada

frenektomi, gingivektomi dan termasuk juga penyingkiran pigmen melanin pada gingiva.

Baru-baru ini, Er:YAG dan Erbium-Kromium doped: Yittrium-Selenium-Gallium-Garnet

(Eh,Kr: YSGG) diperkenalkan sebagai alternatif atau penunjang skeling dan penyerutan

akar. Dari semua laser yang penyerapan dari Er: YAG dan Er,Cr: YSGG laser dalam air

adalah hamper tertinggi.1

Universitas Sumatera Utara


A. Laser Karbon dioksida (CO2)

Laser CO2 pertama kali ditemukan oleh Patel dkk pada tahun 1964. Laser ini

memiliki panjang gelombang 10.600 nm, berwujud gas dan dimasukkan ke dalam jajaran

infra merah jauh dari spektrum elektromagnetik. Dengan menggunakan laser CO2, terjadi

peningkatan suhu dan tekanan pada intraseluler yang bisa menyebabkan pecahnya seluler.2

B. Laser Neodymium-doped: Yittrium-Aluminium-Garnet (Nd: Yag)

Laser Nd: Yag pertama kali di demonstrasikan oleh Geusic dkk pada tahun 1964.

Laser ini memiliki panjang gelombang 1064 nm dimana laser tersebut akan menembus air

dengan kedalaman 60 mm sebelum di kurangi 10% dari kekuatan aslinya. Dan laser ini

lebih bagus di gunakan pada jaringan lunak daripada laser CO2 karena laser Nd: YAG lebih

mudah di scrap oleh jaringan lunak seperti mukosa maupun jaringan periodonsium. Laser

Nd:YAG juga sangat ideal dalam mengablasi jaringan abnormal yang berpotensi

hemoragik dan hemostasis yang kecil pada pembuluh kapiler dan pembuluh vena.2

C. Laser Er,Cr: YSGG

Pada akhir 1990an Er,Cr:YSGG telah diterima penggunaanya dibidang kedokteran

gigi. Laser ini umumnya digunakan pada jaringan keras dan jaringan lunak, dan memiliki

panjang gelombang 2780 nm. Dari semua jenis laser, Er: YAG dan Er,Cr: YSGG paling

tinggi mengabsorbsi air. Laser-laser ini paling efektif mengablasi semua jaringan biologis

yang terdiri dari molekul-mplekul air.1,5

D. Laser Er: YAG (Erbium-doped:Yittrium-Aluminium-Garnet)

Sejak pertama kali diperkenalkan dibidang kedokteran gigi pada tahun 1992, Laser

Er:YAG mengalami peningkatan didalam penggunaannya dibidang kedokteran gigi yang

digunakan sebagai metode yang lebih aman untuk menyingkirkan karies, dan tidak

Universitas Sumatera Utara


menyebabkan rasa sakit dan bising akibat suara bur pada pasien. Pada tahun 1997, laser

Er:YAG digunakan sebagai perawatan jaringan keras seperti enamel, sementum dan tulang.

Laser ini digunakan dengan panjang gelombang 2940 nm, dimana laser ini mudah

diabsorbsi oleh hidroksiapatit dan air. Laser ini diabsorbsi oleh air 15.000 kali lebih banyak

dari laser Nd:YAG, sehingga destruksi jaringan yang disebabkan oleh Er:YAG

memungkinkan tidak menghasilkan efek panas seperti laser-laser lainnya.2,4,5

E. Laser Diode Semikonduktor

Laser diode memiliki panjang gelombang 819 nm. Energy tersebut diabsorbsi oleh

pigmentasi jaringan lunak dan membuat laser diode sebagai hemostatik agent yang terbaik.

Laser diode sangat efektif dalam perawatan jaringan lunak seperti insisi, hemostasis, dan

koagulasi.3

Gambar 1.Macam-macam peralatan laser 1. Nd:YAG, 2. Er:YAG, 3. Kombinasi diode


dan Er:YAG, dan 4. Laser CO2. (Lee D. Dent Bulletin 2007; 12 : 24)

Universitas Sumatera Utara


2.2 Aplikasi laser dalam perawatan periodontal

Skeling dan penyerutan akar merupakan suatu metode tradisional dari pengontrolan

mikroflora subgingiva dalam manajemen penyakit periodontal. Tujuan dari debridemen

subgingiva adalah mengeliminasi tidak hanya plak bakteri yang tidak melekat, tetapi juga

deposit kalkulus. Namun, penyingkiran kalkulus menggunakan instrumentasi konvensional

dilaporkan tidak sempurna dan agak memakan waktu. Untuk meningkatkan efektifitas dan

efisiensi debridemen permukaan akar, bermacam-macam alat seperti skeler sonik dan

ultrasonik, dan sistem laser terbaru telah digunakan.1

Dalam bidang periodonsia, laser digunakan terhadap jaringan lunak maunun

jaringan keras dengan tujuan yang berbeda.

2.2.1 Aplikasi laser pada jaringan lunak

Secara sederhana laser digunakan iintuk mengablasi jaringan lunak seperti

gingivektomi frenektomi, penyingkiran pigmen melanin pada gingiva, penyingkiran lesi-

lesi mukoloitans yang dihubungkan dengan terapi implan dan bedah mukoginggiva. Saat

ini beberapa peneliti telah menemukan bahwa laser juga dapat digunakan untuk perawatan

pembesaran gingiva karena pengaruh obat-obatan.2

Laser yang dapat digunakan sebagai perawatan periodontal pada jaringan lunak

yaitu Nd:YAG, CO2, dan laser diode semikonduktor.1 Laser diode dapat (dierap dengan

baik oleh melanin maupun hemoglobin yang ada pada penyakit periodontal. Karenanya

laser diode lebih tepat digunakan pada jaringan gingiva yang tidak sehat dimana energi

laser tersebut dipancarkan melalui serat-serat yang tipis yang dapat dengan mudah

menembus kedalam saku periodontal yang dalam agar mendapatkan efek terapi yang

diinginkan. Adapun keuntungan dari penggunaan laser diode ini adalah pada saat

Universitas Sumatera Utara


penyembuhan luka pasca pembedahan dimana tidak diperlukannya penjahitan luka pada

daerah yang di bedah.4

2.2.2 Aplikasi jaringan keras

Beberapa uji klinis melaporkan aplikasi laser Er:YAG terhadap perawatan

periodontal. Watanabe dkk memperlihatkan efisiensi penyingkiran kalkulus tanpa efek

samping dan pengurangan poket periodontal setelah skeling dengan menggunakan laser

Er:YAG. Schwarz dkk melaporkan hasil yang lebih baik pada perawatan poket periodontal

dengan menggunakan laser Er:YAG daripada perawatan poket periodontal secara manual,

dan juga ditemukan perdarahan yang lebih sedikit jika dilakukan probing setelah perawatan

menggunakan laser.1

Laser Er:YAG juga dapat diaplikasikan pada area seperti preparasi kavitas,

penyingkiran karies dan restorasi, dan etsaenamel.namun keuntungan dari perawatan

dengan laser Er: YAG belum sepenuhnya dapat di dokumentasikan dimana laser Er: YAG

juga dapat diaplikasikan dalam berbagai aplikasi gigi.13

Gambar 2. Skeling Subgingival dengan laser Er:YAG (Lee D. Dent Bulletin 2007 ; 12 : 24)

Universitas Sumatera Utara

You might also like