Professional Documents
Culture Documents
Laser Frenektomi
Laser Frenektomi
PERIODONSIA
Penggunaan laser sebagai pengobatan medis telah menjadi tren atau fenomenal di
dunia kedokteran, khususnya kedokteran gigi. Laser pertama dibuat oleh Maiman pada
tahun 1960, aplikasi laser kejaringan gigi dapat menggambarkan efek dari ruby laser ke
enamel dan dentin dengan hasil yang mengecewakan. Tetapi seiring dengan
berkembangnya zaman tentang adanya peningkatan berbagai panjang gelombang laser dan
perbedaan sistem hantaran, maka laser dapat diaplikasikan dalam perawatan gigi termasuk
Saat ini banyak terdapat sistem laser yang dapat digunakan untuk perawatan gigi,
(CO2), dan laser diode semikonduktor. Ketiga laser tersebut dapat digunakan di perawatan
periodontal khususnya pada jaringan lunak dan bersifat hemostasis. Akan tetapi ketika laser
tersebut diterapkan pada permukaan akar atau tulang alveolar, maka dilaporkan adanya
kerusakan termal dan karbonisasi. Oleh karena itu, penggunaan laser-laser ini terbatas pada
frenektomi, gingivektomi dan termasuk juga penyingkiran pigmen melanin pada gingiva.
(Eh,Kr: YSGG) diperkenalkan sebagai alternatif atau penunjang skeling dan penyerutan
akar. Dari semua laser yang penyerapan dari Er: YAG dan Er,Cr: YSGG laser dalam air
Laser CO2 pertama kali ditemukan oleh Patel dkk pada tahun 1964. Laser ini
memiliki panjang gelombang 10.600 nm, berwujud gas dan dimasukkan ke dalam jajaran
infra merah jauh dari spektrum elektromagnetik. Dengan menggunakan laser CO2, terjadi
peningkatan suhu dan tekanan pada intraseluler yang bisa menyebabkan pecahnya seluler.2
Laser Nd: Yag pertama kali di demonstrasikan oleh Geusic dkk pada tahun 1964.
Laser ini memiliki panjang gelombang 1064 nm dimana laser tersebut akan menembus air
dengan kedalaman 60 mm sebelum di kurangi 10% dari kekuatan aslinya. Dan laser ini
lebih bagus di gunakan pada jaringan lunak daripada laser CO2 karena laser Nd: YAG lebih
mudah di scrap oleh jaringan lunak seperti mukosa maupun jaringan periodonsium. Laser
Nd:YAG juga sangat ideal dalam mengablasi jaringan abnormal yang berpotensi
hemoragik dan hemostasis yang kecil pada pembuluh kapiler dan pembuluh vena.2
gigi. Laser ini umumnya digunakan pada jaringan keras dan jaringan lunak, dan memiliki
panjang gelombang 2780 nm. Dari semua jenis laser, Er: YAG dan Er,Cr: YSGG paling
tinggi mengabsorbsi air. Laser-laser ini paling efektif mengablasi semua jaringan biologis
Sejak pertama kali diperkenalkan dibidang kedokteran gigi pada tahun 1992, Laser
digunakan sebagai metode yang lebih aman untuk menyingkirkan karies, dan tidak
Er:YAG digunakan sebagai perawatan jaringan keras seperti enamel, sementum dan tulang.
Laser ini digunakan dengan panjang gelombang 2940 nm, dimana laser ini mudah
diabsorbsi oleh hidroksiapatit dan air. Laser ini diabsorbsi oleh air 15.000 kali lebih banyak
dari laser Nd:YAG, sehingga destruksi jaringan yang disebabkan oleh Er:YAG
Laser diode memiliki panjang gelombang 819 nm. Energy tersebut diabsorbsi oleh
pigmentasi jaringan lunak dan membuat laser diode sebagai hemostatik agent yang terbaik.
Laser diode sangat efektif dalam perawatan jaringan lunak seperti insisi, hemostasis, dan
koagulasi.3
Skeling dan penyerutan akar merupakan suatu metode tradisional dari pengontrolan
subgingiva adalah mengeliminasi tidak hanya plak bakteri yang tidak melekat, tetapi juga
dilaporkan tidak sempurna dan agak memakan waktu. Untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi debridemen permukaan akar, bermacam-macam alat seperti skeler sonik dan
lesi mukoloitans yang dihubungkan dengan terapi implan dan bedah mukoginggiva. Saat
ini beberapa peneliti telah menemukan bahwa laser juga dapat digunakan untuk perawatan
Laser yang dapat digunakan sebagai perawatan periodontal pada jaringan lunak
yaitu Nd:YAG, CO2, dan laser diode semikonduktor.1 Laser diode dapat (dierap dengan
baik oleh melanin maupun hemoglobin yang ada pada penyakit periodontal. Karenanya
laser diode lebih tepat digunakan pada jaringan gingiva yang tidak sehat dimana energi
laser tersebut dipancarkan melalui serat-serat yang tipis yang dapat dengan mudah
menembus kedalam saku periodontal yang dalam agar mendapatkan efek terapi yang
diinginkan. Adapun keuntungan dari penggunaan laser diode ini adalah pada saat
samping dan pengurangan poket periodontal setelah skeling dengan menggunakan laser
Er:YAG. Schwarz dkk melaporkan hasil yang lebih baik pada perawatan poket periodontal
dengan menggunakan laser Er:YAG daripada perawatan poket periodontal secara manual,
dan juga ditemukan perdarahan yang lebih sedikit jika dilakukan probing setelah perawatan
menggunakan laser.1
Laser Er:YAG juga dapat diaplikasikan pada area seperti preparasi kavitas,
dengan laser Er: YAG belum sepenuhnya dapat di dokumentasikan dimana laser Er: YAG
Gambar 2. Skeling Subgingival dengan laser Er:YAG (Lee D. Dent Bulletin 2007 ; 12 : 24)