Professional Documents
Culture Documents
Kosmografi Bab 1
Kosmografi Bab 1
Kosmografi Bab 1
Dosen pengasuh
Di susun oleh :
GUSMANSYAH A1A514204
BANJARMASIN
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah
tentang “Pendidikan Lingkungn Hidup” tepat pada waktunya.Kami juga berterima kasih
kepada Ibu Dr. Deasy Arisany M.Sc dan bapak Muhammad Effendi, M.Pd selaku dosen
pembimbing mata kuliah Kosmografi ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan pembaca tentang makalah iini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya.Kritik dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Penyusun
Kelompok 9
2
DAFTAR ISI
Cover ........................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .............................................................................................. 4
B. Rumusan masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan penelitian ......................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. KOSMOGRAFI
1. Definisi Kosmografi........................................................................... 6-7
2. Batasan Kosmografi ............................................................................... 7
3. Beberapa Penjelasan dari Ahli Astronomi tentang Kosmografi ............ 7
4. Tujuan dan manfaat kosmografi ............................................................ 8
B. JAGAT RAYA
1. Pengertian Jagat Raya ............................................................................ 9
2. Jagat Raya Mengembang ................................................................. 9-10
3. Teori Pembentukan Jagat Raya ...................................................... 10-12
4. Pandangan Manusia terhadap Jagat Raya ...................................... 12-15
5. Anggota Jagat Raya ....................................................................... 15-17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta sangatlah luas, akan tetapi, saat kita mulai berpikir tentang seberapa
luas hal ini sebenarnya, kita akan menjumpai gambaran yang jauh berbeda dari apa yang
bisaanya kita pahami. Garis tengah matahari adalah 103 kali lebih besar daripada garis tengah
bumi. Mari kita perjelas hal ini dengan menggunakan perbandingan. Jika kita umpamakan
bumi sebagai kelereng, matahari adalah bola yang dua kali lebih besar daripada sebuah bola
sepak. Hal yang menarik di sini adalah jarak di antara keduanya. Agar dapat membuat tiruan
yang mencerminkan ukuran sesungguhnya, kita perlu menempatkan jarak sejauh kira-kira
280 meteri ( 920 kaki) di antara bumi berukuran kelereng dengan Matahari berukuran bola
tersebut. Dan bintang-bintang yang berada di luar tata surya kita perlu ditempatkan berkilo-
kilometer jauhnya.
Dengan perbandingan ini, dapat membayangkan bahwa tata surya merupakan tempat
yang sangat luas. Tetapi, saat kita membandingkannya dengan galaksi Bima Sakti, tempat
tata surya kita berada, tata surya kita akan tampak sangat kecil. Karena, di dalam galaksi
Bima Sakti, ada sekitar 250 miliar bintang yang mirip dengan matahari kita, dan kebanyakan
jauh lebih padat. Matahari kita terletak pada salah satu lengan galaksi yang berbentuk spiral
ini. Tetapi, yang menarik adalah galaksi Bima Sakti sesungguhnya adalah tempat yang sangat
“kecil” pula, bila kita memperhitungkan keseluruhan luar angkasa. Sebab, ada juga galaksi-
galaksi lain di ruang angkasa yang diperkirakan berjumlah keseluruhan sekitar 300 miliar.
Untuk mengetahui itu semua maka di perlukan ilmu dalam hal mempelajari itu semua
fenomena – fenomena tersebut oleh karena itu diperlukan suatu kelilmuan khusus yaitu
Kosmografi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Kosmografi ?
2. Apa Saja Tujuan Dan Manfaat Kosmografi ?
3. Apa Yang Dimaksud Dengan Jagat Raya?
4. Bagaimana Pandangan Manusia Terhadap Jagat Raya ?
5. Apa Saja Teori Pembentukan Jagat Raya ?
6. Apa saja anggota jagat raya?
4
C. Tujuan
1. Untuk Menegetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Kosmografi.
2. Untuk Menegetahui Apa Saja Tujuan Dan Manfaat Kosmografi.
3. Untuk Menegetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Jagat Raya.
4. Untuk mengetahui Pandangan Manusia Terhadap Jagat Raya
5. Untuk Mengetahui Apa Saja Teori Pembentukan Jagat Raya.
6. Untuk mengetahui anggota jagat raya
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOSMOGRAFI
1. Definisi Kosmografi
Kosmografi (harafiah berarti "pengukuran langit") adalah ilmu yang mengkaji
penggambaran alam semesta, baik langit maupun bumi (atau benda-benda langit
lainnya). Kajian dari ilmu ini menghasilkan berbagai peta langit maupun bumi.
Kosmografi diambil dari bahasa Yunani, cosmos dan graphein. Cosmos
artinya alam semesta atau jagad raya (universe), sedangkan graphein artinya
tulisan, penggambaran atau uraian tertulis. Dengan demikian secara harfiah
kosmografi adalah ilmu pengetahuan yang menguraikan atau menggambarkan
tentang alam semesta serta menjelaskan fenomena-fenomena dan hukum-hukum
yang terjadi di alam semesta (universe), (Endarto : 2014).
Pengetahuan tentang letak, pergerakan dan sifat-sifat matahari, bulan, bintang,
planet dan sebagainya disebut astronomi (aster=bintang). Sedangkan peramalan
nasib peruntungan manusia, sesuatu bangsa atau negara dan sebagainya dengan
memperhatikan letak benda-benda langit itu (pada hakikatnya adalah tahayul),
dinamai astrologi.Ajaran mengenai asal mula terjadinya seluruh benda-benda
langit ataupun alam semesta yang umumnya berhubungan rapat dengan filsafat,
kepercayaan (agama) dinamai kosmogoni. Semua yang diatas itu termasuk
wilayah ilmu falak atau yang disebut juga kosmografi (kosmos=alam semesta;
graphein=menulis), karena nama istilah inilah yang biasa diberikan untuk ikhtisar
umum astronomi. Boleh juga kita sebut ilmu bumi pasti.
Pengetahuan akan posisi berbagai benda langit yang dipelajari dalam
kosmografi dalam bentuknya yang paling awal telah lama dimanfaatkan oleh
berbagai bangsa dunia pada masa prasejarah sebagai pedoman navigasi untuk
menunjukkan arah atau posisi pengamat; atau sebagai panduan untuk penentuan
suatu kegiatan budaya. Sebagai misalnya diberikan dua contoh. Pelaut masa lalu
mengandalkan pengetahuan mengenai posisi beberapa rasi bintang sebagai
petunjuk untuk memulai suatu perjalanan lewat laut serta untuk menentukan arah.
Dukun dari suatu masyarakat agraris akan membaca tanda-tanda di langit dan
alam sekitarnya untuk menentukan kapan suatu upacara atau kegiatan penanaman
dimulai.
6
Dari pengetahuan mengenai kosmografilah berbagai sistem penanggalan
dibuat. Ilmu-ilmu modern seperti geografi, geodesi, kartografi, serta astronomi
mendapat banyak kontribusi dari kosmografi.
2. Batasan Kosmografi
Kosmografi adalah ilmu pengetahuan yang menguraikan dan memberikan
gambaran alam semesta serta menjelaskan fenomena dan hukum-hukum yang
terjadi di alam semesta. Kosmografi memiliki persamaan dengan cabang-cabang
lain dari geografi seperti kosmologi dan astronomi, yaitu dalam objek kajiannya
yang sama-sama mempelajari tentang alam semesta. Perbedaannya terletak pada
spesifikasi materi pembelajaran dalam kosmologi yang mempelajari struktur dan
sejarah alam semesta yang berukuran besar. Sedangkan astronomi mempelajari
berbagai sisi dari benda-benda langit seperti asal-usul, sifat fisik atau kimia,
meteorologi dan gerak serta pengetahuan mengenai benda-benda alam semesta
yang menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam semesta, (Yani, 2014).
7
4. Tujuan dan Manfaat Kosmografi
a. Tujuan kosmografi
Kosmografi mempelajari segala seluk-beluk yang berkaitan dengan benda-
benda angkasa, misalnya; matahari, planet-planet, meteor, satelit, komet,
bintang dan benda-benda angkasa yang lainnya termasuk bumi. Benda-benda
langit tersebut dipelajari, baik sifat fisik maupun karakteristiknya yang tentu
dikaitkan dengan gejala yang terjadi dan dapat diamati oleh manusia sebagai
penghuni bumi.
Meski demikain pengetahuan tentang bumi dan sifat karakteristiknya
akan mendapat titik fokus kajian yang tentu dianggap paling penting meliputi
rotasi, revolusi dan hubungan dengan benda-benda angkasa lain serta akibat-
akibat dari hubungan tersebut. Kosmografi merupakan bagian dari ilmu-ilmu
bintang yang disebut astronomi. Ilmu-ilmu bantu lain dalam astronomi, selain
kosmografi adalah:
1. Astrofisika, ilmu yang mempelajari/menyelidiki tentang benda-benda
angkasa, suhu, unsur-unsur penyusun benda angkasa dan atmosfer serta
sifat fisik lain.
2. Astrometri, ilmu yang mempelajari tentang posisi atau kedudukan suatu
tempat di bumi dan di langit, jarak, ukuran terhadap bumi dan benda
angkasa lain.
3. Astromekanika, ilmu yang mempelajari tentang keadaan gerakan-gerakan,
seperti rotasi, revolusi,lintasan benda langit dan hukum-hukum yang
mempengaruhi gerakan tersebut.
4. Kosmogoni, ilmu yang mempelajari dan menyelidiki bangun atau bentuk
dari perubahan-perubahan alam semesta (jagad raya).
b. Manfaat Kosmografi
Adapun manfaat dalam kosmografi adalah untuk pengkajian fenomena
alam semesta dalam hubungannya dengan iklim, penerbangan atau
penjelajahan ruang angkasa, teknologi komunikasi, serta ilmu pelayaran dan
penerbangan karena bagi para pelaut dan penerbangan. Langit perbintangan
merupakan peta atau petunjuk jalan di tengah – tengah samudra Dan angkasa.
Dalam ilmu ukur tanah, dalam penetapan musim, perhitungan tinggi air
pasang, perhitungan gerhana dan lain-lainnya, kosmografi bermanfaat bagi
pemenuhan kebutuhan manusia.
8
B. Jagat Raya
pada suatu susunan atau kumpulan-kumpulan tertentu, dan benda-benda langit ini ada
yang bisa terlihat secara langsung dengan mata telanjang maupun dengan teropong yang
besar. Besar kecilnya ukuran benda-benda langit yang terlihat bisa disebabkan jarak
antara benda-benda langit yang sangat jauh. Apabila langit dalam keadaan cerah, kita
akan melihat bintang-bintang di langit yang jumlahnya sangat banyak. Disamping itu,
kita akan melihat kenampakan seperti embun tipis yang membentang dari utara ke
selatan. Embun atau kabut tipis ini ternyata merupakan kumpulan bintang-bintang yang
jumlahnya banyak sekali, sebagai bagian daerah galaksi kita yakni Bima Sakti atau
Kabut Susu (Milky Way). Galaksi kita ini berbentuk cakram (spiral). Bagian tengah
galaksi Bima Sakti lebih tebal, terdiri sekitar 80 milyar bintang, dan bagian tepinya
semakin menipis terdiri sekitar 20 milyar bintang. Dengan melihat galaksi Bima Sakti,
seharusnya. Pergeseran panjang gelombang ini dikenal dengan nama efek Doppler.
9
mundur pergerakan galaksi-galaksi di alam semesta, maka dahulu galaksi-galaksi
sangat besar.Pada kondisi ini tentunya temperatur dan energi jagad raya ini amat
sangat tinggi.Hal ini berarti bahwa galaksi-galaksi bergerak saling menjauh dan jagat
Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi
kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi
10
b. Teori Mengembang dan Memampat (The Oscillating Theory)
Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut
teori ini jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali
didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap
11
guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat bahwa zat yang
merupakan asal mula bintang dan galaksi tersebut adalah hidrogen.
12
Gambar 1.6 pandangan Eodoxus terhadap jagat raya
b. Claudius Ptolomeus / Ptolemy (140 M), Pendapatnya: bumi berada dalam
letaknya dari bumi, semakin besar pula bentuk lingkarannya. Semua benda
langit itu terkurung oleh bola langit, dimana pada dindingnya melekat
Copernicus berbunyi:
14
e. Galileo Galilei (1564-1642 M), Merupakan tokoh penemu teropong
(teleskop) pada tahun 1609, serta orang pertama yang menemukan hukum
“jatuh bebas”. Ia berpendapat bahwa bumi berbentuk bulat, dan bukan
merupakan pusat alam semesta. Keterangan Galilei ditentang oleh gereja,
dan baru pada tahun 1965 namanya direhabilitasi.
15
2. Spiral Normal (S). Galaksi bentuk ini menunjukkan lengkungan-
lengkungan spiral yang keluar dari sebuah nucleus atau pusat galaksi
yang terang.
3. Spiral Berpalang (SB). Lengkungan spiral galaksi bentuk ini keluar dari
tepi-tepi paling ujung dari sebuah palang pada nukleusnya.
4. Galaksi tak beraturan (I). Beberapa diantaranya setipe dengan dua
galaksi yang disebut Awan Magelanik dan diklasifikasikan magelanik
tak beraturan (Im)
16
4. Bintang golongan F, memiliki suhu permukaan antara 6.2730C hingga
7.7730C. Bintang ini berwarna putih kekuningan, dengan populasi 3,1%
diantara bintang-bintang.
5. Bintang golongan G, memiliki suhu permukaan antara 5.2730C hingga
6.2730C. Bintang ini ditandai dengan ion kalsium tunggal yang kuat
dengan warna kuning. Populasinya adalah 8%.
6. Bintang golongan K, memiliki suhu permukaan antara 3.7730C hingga
5.2730C, ditandai dengan warna jingga, memiliki populasi tergolong besar
yakni 13% diantara bintang-bintang.
7. Bintang golongan M, merupakan bintang tertua dan sekaligus terdingin.
Bintang ini memiliki suhu permukaan lebih kecil daripada 3.7730C.
Bintang ini ditandai dengan warna merah, dengan populasi yang terbesar
yakni 78% diantara bintang-bintang.
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kosmografi (harafiah berarti "pengukuran langit") adalah ilmu yang mengkaji
penggambaran alam semesta, baik langit maupun bumi (atau benda-benda langit
lainnya). Kajian dari ilmu ini menghasilkan berbagai peta langit maupun bumi.
Jagat Raya adalah istilah lain dari alam semesta. Dalam ilmu astronomi (ilmu
yang mempelajari ihwal bintang) Jagat Raya, semesta, / yang disebut Cosmos
sesungguhnya adalah sebuah ruang tempat segenap benda langit berada, termasuk
bumi tempat manusia hidup. Di Jagat Raya terdapat bermilyar bintang, planet - planet,
komet, serta meteor. Selain itu, di Jagat Raya juga terdapat benda - benda langit lain
seperti debu, kabut, dan gas.
Beberapa teori tentang terjadinya jagad raya adalah sebagai berikut.
1. Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory).
2. Teori Mengembang dan Memampat (The Oscillating Theory).
3. Teori Keadaan Tetap.
Beberapa pandangan mengenai jagat raya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Egosentris / Antroposentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat alam
semesta adalah manusia.
2. Geosentris, yaitu anggapan bahwayang menjadi pusat jagat raya adalah bumi.
3. Heliosentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat jagat raya adalah
matahari.
4. Galaktosentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat jagat raya adalah
galaksi.
beberapa anggapan atau pandangan manusia mengenai jagat raya yang dikemukan oleh
ahli antara lain, Eodoxus,Claudius Ptolomeus / Ptolemy, Nicolas Copernicus (1473-1543
M), Tycho Brahe (1546-1601 M), dan Galileo Galilei (1564-1642 M). Anggota jagat
raya yaitu galaxsi dan bintang.
18
DAFTAR PUSTAKA
Ombak.https://geografii.wordpress.com/2010/07/21/kosmografi/
Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta. Jagat raya dan tata surya
19