Professional Documents
Culture Documents
Pen Harga Jemb Lolong
Pen Harga Jemb Lolong
Pen Harga Jemb Lolong
Kepada Yth :
di
Padang
Perihal :
Penawaran Pekerjaan Pembangunan Jembatan Lolong (P.99) Kota Padang
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
Penawaran ini berlaku sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran sampai dengan tanggal 14
May 2017.
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk
pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
FADHLI
Direktur
REKAPITULASI
PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN
Proyek / Bagpro : Pembangunan Jembatan Provinsi Wilayah I
No. Paket Kontrak :
Nama Paket : Pembangunan Jembatan Lolong (P.099) Kota Padang
Jumlah Harga
No. Divisi Uraian Pekerjaan
(Rupiah)
1 Umum 65,725,000
2 Drainase -
3 Pekerjaan Tanah 5,309,967
4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan -
5 Pekerasan Non Aspal -
6 Perkerasan Aspal -
7 Struktur 7,401,795,277
8 Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor -
9 Pekerjaan Harian 79,607,387
10 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin -
(A) Jumlah Harga Pekerjaan ( termasuk Biaya Umum dan Keuntungan ) 7,552,437,630
(B) Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) = 10% x (A) 755,243,763
(C) JUMLAH TOTAL HARGA PEKERJAAN = (A) + (B) 8,307,681,393
(D) DIBULATKAN 8,307,681,400
Terbilang :
Delapan Miliar Tiga Ratus Tujuh Juta Enam Ratus Delapan Puluh Satu Ribu Empat Ratus Rupiah
FADHLI
Direktur
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
SPESIFIKASI 2010 Revisi 3
Program : Pembangunan Jembatan Provinsi Wilayah I
No, Paket Kontrak : ………………………………………………
Nama Paket : Pembangunan Jembatan Lolong (P.099) Kota Padang
Prop / Kab / Kodya : Sumatera Barat / Kota Padang
DIVISI 1, UMUM
1,2 Mobilisasi LS 1.00 22,765,000 22,765,000
1,8,(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS 1.00 42,960,000 42,960,000
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 1 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 65,725,000
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 3 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 5,309,967
DIVISI 7, STRUKTUR
7,1 (6) Beton mutu sedang fc’25 Mpa M3 824.41 1,593,882.63 1,314,012,782
7,1 (10) Beton mutu rendah fc’10 Mpa (K-125) M3 10.50 1,048,476.73 11,009,006
7,3 (4) Baja Tulangan U 39 Ulir Kg 181,121.60 15,563.77 2,818,935,183
7,6 (12) b1 Penyediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak diameter 500 mm Type A M1 2,550.00 728,327.92 1,857,236,191
7,6 (12) b2 Penyediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak diameter 500 mm Type C M1 850.00 910,933.73 774,293,673
1
7,6 (18) b Pemancangan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak diameter 500 mm M 3,400.00 168,687.48 573,537,436
1
7,11,(1) a, Expansion Joint Tipe Asphaltic Plug, Fixed M 9.00 1,286,032.44 11,574,292
7,12,(2) Perletakan Elastomerik Alam Ukuran 200 mm x 200 mm x 20 mm buah 36.00 1,085,464.29 39,076,714
7,16,(2),b Pipa Drainase Baja diameter 100 mm M' 8.00 265,000.00 2,120,000
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 7 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 7,401,795,277
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 9 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 79,607,387
ITEM PEMBAYARAN NO. : 1.2
JENIS PEKERJAAN : MOBILISASI
A. Sewa Tanah M2
B. PERALATAN
Periksa lembar 1.2-2 Ls 1 9,050,000 9,050,000
E. MOBILISASI LAINNYA
E.II. LAIN-LAIN Set 0
1 Papan Plank Nama Kegiatan Unit 2 500,000 1,000,000
2 ...................... ....
3 ...................... ....
4 ...................... ....
5 ...................... ....
6 ...................... ....
Catatan : Jumlah yang tercantum pada masing-masing item mobilisasi di atas sudah termasuk over-head dan laba
serta seluruh pajak dan bea (kecuali PPn), dan pengeluaran lainnya.
ITEM PEMBAYARAN NO. : 1.2
JENIS PEKERJAAN : MOBILISASI
Lembar 1.2-2
KODE HARGA JUMLAH
No. JENIS ALAT ALAT SATUAN VOL. SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
B. PERALATAN
B. URUTAN KERJA
1 Penyedia menyiapkan perlengkapan keselamatan jalan selama
periode konstruksi sesuai ketentuan
2 Buat rencana kerja manajemen lalu-lintas sesuai schedule
pekerjaan dan koordinasikan dengan seluruh personil yang terkait
3 Kelompok kerja pengatur lalu-lintas selama konstruksi
menggunakan tenaga pengatur dan flagman dengan 3 shift
4 Pengalihan arus lalu-lintas harus ijin PPK dan pihak terkait
5 Semua rambu harus jelas dan terbaca oleh Pengguna Jalan
D. TENAGA / PERSONIL
Catatan : 1. Harga Satuan Personil tersebut sudah termasuk seluruh pajak dan bea (kecuali PPN),
Asuransi Tenaga Kerja dan pengeluaran lainnya.
2. Biaya Satuan tersebut sudah termasuk biaya perlengkapan personil pengatur lalu-lintas dan
biaya perijinan yang diperlukan dengan pihak terkait dengan manajemen lalu-lintas
3. Biaya satuan tersebut sudah termasuk kebutuhan perlengkapan dan peralatan pendukung yang
diperlukan seperti material habis pakai baterai, lampu dan sebagainya
Analisa EI-313
PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : Pembangunan Jembatan Lolong (P.099) Kota Padang
0
PROP / KAB / KODYA : Sumatera Barat / Kota Padang
ITEM PEMBAYARAN NO. : 3.1.(3) PERKIRAAN VOL. PEK. : 150.50
JENIS PEKERJAAN : Galian Struktur dengan kedalaman 0 - TOTAL HARGA (Rp.) : 5,309,966.59
2 meter
SATUAN PEMBAYARAN : M3 % THD. BIAYA PROYEK : 0.06
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
1. Excavator E10 Jam 0.0081 448,226.79 3,629.25
2 Dump Truck E08 Jam 0.0145 218,901.79 3,174.61
3 Stamper E25 Jam 0.0145 42,484.23 616.13
4 Alat bantu Ls 1.0000 2,000.00 2,000.00
PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : Pembangunan Jembatan Lolong (P.099) Kota Padang
0
PROP / KAB / KODYA : Sumatera Barat / Kota Padang
ITEM PEMBAYARAN NO. :7.1 (6) PERKIRAAN VOL. PEK. : 824.41
JENIS PEKERJAAN :Beton mutu sedang fc’= 25 Mpa TOTAL HARGA (Rp.) : 1,314,012,782.35
SATUAN PEMBAYARAN :M3 % THD. BIAYA PROYEK : 15.82
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : Pembangunan Jembatan Lolong (P.099) Kota Padang
0
PROP / KAB / KODYA : Sumatera Barat / Kota Padang
ITEM PEMBAYARAN NO. :7.1 (10) PERKIRAAN VOL. PEK. : 10.50
JENIS PEKERJAAN :Beton mutu rendah fc’= 10 Mpa (K-125) TOTAL HARGA (Rp.) : 11,009,005.64
SATUAN PEMBAYARAN :M3 % THD. BIAYA PROYEK : 0.13
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : Pembangunan Jembatan Lolong (P.099) Kota Padang
0
PROP / KAB / KODYA : Sumatera Barat / Kota Padang
ITEM PEMBAYARAN NO. : 7.3 (4) PERKIRAAN VOL. PEK. : 181,121.60
JENIS PEKERJAAN :Baja Tulangan U 39 Ulir TOTAL HARGA (Rp.) : 2,818,935,183.18
SATUAN PEMBAYARAN : Kg % THD. BIAYA PROYEK : 33.93
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : Pembangunan Jembatan Lolong (P.099) Kota Padang
0
PROP / KAB / KODYA : Sumatera Barat / Kota Padang
ITEM PEMBAYARAN NO. 7,6 (12) b2 PERKIRAAN VOL. PEK. : 850.00
JENIS PEKERJAAN : Pengadaan Tiang Pancang Beton Pratekan TOTAL HARGA (Rp.) : 774,293,672.59
SATUAN PEMBAYARAN M1 Pracetak diameter 500 mm Type C % THD. BIAYA PROYEK : 9.32
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
PROYEK :
No. PAKET KONTRAK : ………………………………………………
NAMA PAKET : Pembangunan Jembatan Lolong (P.099) Kota Padang
0
PROP / KAB / KODYA : Sumatera Barat / Kota Padang
ITEM PEMBAYARAN NO. : 7,6 (18) b PERKIRAAN VOL. PEK. : 3,400.00
JENIS PEKERJAAN : PemancanganTiang Pancang Beton Pratekan TOTAL HARGA (Rp.) : 573,537,435.72
SATUAN PEMBAYARAN :M1 Pracetak diameter 500 mm % THD. BIAYA PROYEK : 6.90
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
A. PEKERJA
1. - - - -
2. - - - -
B. BAHAN
1. - - - -
2. - - - -
C. ALAT
BIAYA
No. URAIAN KO HP KAP. HARGA SEWA KET.
DE ALAT ALAT/JAM
(di luar PPN)
Total 180,000.00
100
DIVISI 1, UMUM
1,2 Mobilisasi LS 1.00 22,765,000.00 22,765,000.00 0.30 0.21 0.09
1,8,(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS 1.00 42,960,000.00 42,960,000.00 0.57 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
-
DIVISI 7, STRUKTUR
7,1 (6) Beton mutu sedang fc’25 Mpa M3 824.41 1,593,882.63 1,314,012,782.35 17.40 2.00 2.00 2.00 1.50 1.50 1.50 1.50 1.94 2.98 0.48
7,1 (10) Beton mutu rendah fc’10 Mpa (K-125) M3 10.50 1,048,476.73 11,009,005.64 0.15 0.07 0.07
7,3 (4) Baja Tulangan U 39 Ulir Kg 181,121.60 15,563.77 2,818,935,183.18 37.32 1.98 1.02 3.72 4.72 2.98 2.98 2.98 3.48 3.48 3.47 3.47 3.04
50
7,6 (12) b1 Penyediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak
M1 diameter
2,550.00
500 mm Type728,327.92
A 1,857,236,190.92 24.59 0.44 0.73 1.48 1.98 3.98 3.98 3.98 2.70 2.70 1.98 0.64
7,11,(1) a, Expansion Joint Tipe Asphaltic Plug, Fixed M1 9.00 1,286,032.44 11,574,291.98 0.15 0.08 0.08
7,16,(2),b Pipa Drainase Baja diameter 100 mm M' 8.00 265,000.00 2,120,000.00 0.03 0.01 0.01
9,1,(2) Pekerja Biasa Jam 120.00 14,105.10 1,692,612.00 0.02 0.007 0.007 0.007
9,1,(11) Alat Penggali (Excavator) 80 - 140 PK Jam 150.00 515,460.81 77,319,121.50 1.02 0.34 0.34 0.34 0
FADHLI
Direktur
METODE PELAKSANAAN
PT. PRIMA GATRA WIJAYA PERKASA
DIVISI I.
UMUM
1.2 Mobilisasi
METODOLOGI PEKERJAAN
Pembuatan Jalan dan Jembatan sementara.
Menyediakan kantor lapangan dan tempat tinggal pekerja yang memenuhi
syarat,
Menyediakan lahan, gudang dan bengkel yang memenuhi syarat,-syarat
Pelaksanaan pembongkaran bangunan, instalasi serta pembersihan tempat
kerja
Dan pengembalian kondisi harus memenuhi syarat.
Bangunan untuk kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sedemikian
rupa sehingga terbebas dari polusi yang dihasilkan oleh kegiatan
pelaksanaan,
Bangunan kantor dan fasilitas lainnya harus dibuat dengan kekuatan
structural yang memenuhi syarat,
Bangunan kantor dan fasilitas harus dibuat pada elevasi yang lebih tinggi dari
daerah sekitarnya, diberi pagar keliling dan penjagaan, dilengkapi dengan
jalan masuk serta tempat parkir,
Jembatan sementara harus dibuat dengan struktur dan kekuatan
memenuhi syarat dan persetujuan direksi lapangan,
Pengaturan lalu lintas sementara dengan rambu-rambu yang memenuhi
syarat.
METODOLOGI PEKERJAAN
Alat bukti bahwa pekerjaan telah dilaksanakan, berupa informasi mencakup foto
0%, 50%, dan 100%, serta laporan-laporan yang meliputi DMF, JMF, Laporan
Back Up, LaporanHarian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Request Sheet,dan
lain-lain.
METODOLOGI PEKERJAAN
DIVISI III.
PEKERJAAN TANAH
Galian ini untuk perletakan pondasi sumuran atau untuk pondasi abutmen
dengan kedalaman maksimum 0-2 meter. Pekerjaan ini harus mencakup
penggalian,penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah atau batu atau
bahan lain dari jalan.
Galian Struktur mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas
pekerjaan yang disebut atau ditunjukkan dalam Gambar untuk Struktur. Setiap
galian yang didefinisikan sebagai Galian Biasa atau Galian Batu tidak
dapat dimasukkan dalam Galian Struktur.Excavator 80-140 Hp atau dengan
Doozer sebagai Alat Penggali dan Dump Truck 3-4 M3, sebagai pengangkut
pemindahan tanah.
METODOLOGI PEKERJAAN
DEVISI VII.
STRUKTUR
1. Periksa bahwa semua kotoran debu, beton lama, potongan kawat pengikat dan
sebagainya dibersihkan dari acuan.
2. Menegaskan bahwa jembatan kerja (runway) ditopang bebas dari penulangan.
3. Jika keadaan cuaca kurang baik, terutama cuaca panas, periksa agar
pekerjaan dapat berlangsung tanpa melanggar Syarat – syarat Teknik.
4. Memastikan adanya pengaturan untuk cahaya buatan (penerangan) bila
pengecoran tidak dapat diselesaikan sebelum gelap.
5. Memastikan terdapat cukup kayu untuk membuat stop – end bila persediaan
beton terganggu/terlambat.
6. Memastikan ketersediaan tenaga dan fasilitas untuk mengambil benda
uji bahan atau beton sesuai dengan Syarat – syarat Teknik.
METODOLOGI PEKERJAAN
7. Menegaskan bahwa talang (chutes) terbuat dari logam atau dilapisi
logam sehingga beton tidak akan terpisah dalam talang atau diperbolehkan jatuh
lebih dari 1,5 m.
8. Memeriksa tersedianya alat cadangan (standby) yang cukup, termasuk
pengetar (concrete vibrator), dalam kondisi siap pakai. Beton dapat dicampur
di lokasi atau di tempat lain,dan dapat dicor dengan menggunakan
kereta dorong padajembatan kerja dengan talang, monorail conveyor dari ember
yang diangkat oleh keran atau katrol (hoist), atau dipompa.
METODOLOGI PEKERJAAN
- Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan menggunakan Towel
dan dilanjutkan menggunakan mistar lurus sampai permukaan menjadi rata dan
halus.
- Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan karung
basah.
- Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekisting dibongkar.
B. Tenaga:
- Pekerja Biasa
- Tukang
- Mandor
C. Bahan:
- Semen
- Pasir Beton
- Agregat Kasar (Kerikil)
- Katu Perancah
- Paku
D. Peralatan:
- Conc. Mixer
- Conc. Vibrator
- Water Tanker
- Alat Bantu
METODOLOGI PEKERJAAN
Sebelum melakukan pekerjaan, terlebih dahulu ditunjukkan semen usulan
agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan
campuran di laboratorium berdasarkan kuat beton untuk umut 7 dan 28 hari, atau umur
yang lain yang telah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang secara berurutan
sesuai dalam spesifikasi teknik.
Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria
teknis utama, yaitu kelecakan (Workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan
(Durability). Penyedia jasa akan membuat gambar detil untuk seluruh perancah yang
akan digunakan, dan memperoleh persetujuan direksi pekerjaan sebelum setiap
pekerjaan perancah dimulai.
A. Tahap pelaksanaan:
- Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar dan air)
- Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan menggunakan
concerete pan mixer.
- Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang pembesian dan bekisting. Pembesian,
bekisting dan benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan ke dalam beton harus
diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran.
- Adukan beton menggunakan concerete mixer dan dituang ke dalam cetakan.
- Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete Vibrator.
- Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan menggunakan Towel
dan dilanjutkan menggunakan mistar lurus sampai permukaan menjadi rata dan
halus.
- Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan karung
basah.
- Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekisting dibongkar.
B. Tenaga:
- Pekerja Biasa
- Tukang
- Mandor
METODOLOGI PEKERJAAN
C. Bahan:
- Semen
- Pasir Beton
- Agregat Kasar
- Bekisting
- Paku
D. Peralatan:
- Batching Plant
- Truck Mixer
- Conc. Vibrator
- Water Tanker
- Alat Bantu
Penggunaan kayu, rak baja atau penyangga lain adalah supaya penulangan
tidak mengenai tanah atau lumpur sampai siap dipakai. Cat, minyak, lemak,Lumpur,
mill scale lepas atau karat lepas akan mengurangi sifat pelekatan dari batang
sederhana khususnya dan harus di lepas.
Penutup (selimut) sangat penting terutama pada pelat lantai yang relative
tipis, kurangnya selimut dapatmengakibatkan berkaratnya batang dan terkikisnya
beton,sedangkan terlalu banyak selimut dapat mengakibatkan kekuatan rencana
diperkirakan dari pelat tidak tercapai.
METODOLOGI PEKERJAAN
Pengikat kawat sama cepat berkarat seperti batang biasa,dan ujung pengikat
harus dijauhkan dari permukaan beton. Blok adukan dan dudukan (chair) plastik
dipakai untu kmemelihara selimut lebih disukai dari pada dudukan baja dengan
pinggiran plastik. Beberapa dudukan plastic mempunyai luas dasar yang
kurang, dan dapat hancur bila dibebani, apalagi dalam cuaca panas. Bila dudukan
dipakai pada posisi horizontal untuk memegang penulangan vertical kadang –
kadang berputar kecuali jika dipasang dengan baik.
1. Penyiapan lahan area kerja yang cukup guna penampatan alat berat juga area
manuver alat.
2. Penyiapan lahan untuk penempatan material (tiang pancang) pada posisi yang
strategis guna memudahkan dalam pengerjaannya.
3. Pada masing masing tiang pancang diberi identitas dan diberi meteran per satu
meter.
4. Penyiapan alat-alat kerja pendukung lainnya.
5. Melakukan pengukuran :
METODOLOGI PEKERJAAN
Bagian atas patok sepanjang 150 mm harus dicat dengan warna yang
menyolok.
Sebelum mulai jacking, tiang yang akan dijacking harus dicheck dan berada
dalam keadaan/posisi vertikal.
Penyambungan tiap bagian tiang dengan las harus dilakukan secermat
mungkin dan benar, sehingga tidak ada celah/lubang pada sambungan las
tersebut.
Semua tiang pancang harus mempunyai nomor referensi, tanggal cor,
panjang dan lain lainnya dengan aturan sebagai bcrikut :
o Setiap tiang pancang bagian I diberi tanda pada interval 50 Cm.
o Setiap tiang pancang bagian II diberi tanda pada interval 25 Cm.
o Setiap tiang pancang bagian III diberi tanda pada interval 10 Cm.
METODOLOGI PEKERJAAN
dilakukan secara sebagian (segmental) maka ketinggian maksimum
pemukulan yang diusulkan harus semaksimal mungkin konsisten dengan
tegangan maksimum yang diijinkan padabeton dan massa alat
pemukulnya juga harus diganti dengan yang sesuai, haruspula
diperhitungkan kemungkinan adanya kehilangan energi pada
sambungan.
Bila tiang pancang segmental menemui tanah yang lembek sekali,
batuan keras atau lapisan-lapisan batuan maka ketinggian
pemukulannya harus dikurangi.
Pemborong harus memberikan perincian tentang urutan pemancangan
yang harusdisusun sedemikian rupa untuk menghindari terangkatnya
kembali (up lifting) tian pancang.
Bila tiang yang dipancangkan pada tanah lunak sampai kelapisan keras
pendukung untuk memperoleh penumpuan ujung yang kuat (high end
bearing) maka ketinggian dari semua tiang pancang yang berdekatan
harus diperiksa apakah terjadi pengangkatan, bila mengalami hal
tersebut.
Pemborong harus bertanggung jawab untuk melaksanakan semua usaha
untuk memancang kembali tiang pancang yang terangkat tersebut.
Semua pemancangan harus dilakukan sampai mencapai kedalaman
yang direncanakan dan disyaratkan, dalam pemancangan setiap titik
pancang harus secara terus menerus tanpa terputus kecuali terdapat
penyambungan bagian tiang pancang.
Dalam pemancangan perlu diperhatikan bahwa jumlah pukulan pada
masing-masing tiang pancang diusahakan agar dibatasi sampai lebih
kurang 2000 pukulan, apabila dalam harus dilakukan test integritas tiang
(Pile Integrity test/PIT) yang bertujuan untuk mengetahui kualitas tiang
pancang terpasang.
Mengecek kelurusan / kemiringan sudut tiang pancang dengan
menggunakan theodolit min. 2 sudut yang berbeda.
METODOLOGI PEKERJAAN
9. Siapkan kertas grafik kalendering pada tiang pancang tersebut
10. Secara berlahan hummer diangkat keatas hingga ketinggian tertentu, kemudian
hummer dilapaskan.
a. Axial loading test dilakukan pada setiap tiang pancang dimaksudkan untuk
menentukan respon tiang pancang terhadap suatu pembebanan tekan statis.
Beban tersebut bekerja secara aksial pada tiang pancang yang
bersangkutan.
b. Untuk axial loading test ini kami menggunakan sistem Non Destructive Test
yaitu Pile Driving Analysis (PDA) atau Shock Test dengan tujuan untuk
mempersingkat waktu pengetesan, dengan ketentuan beban loading test 200
% dari Design Load.
c. Beban percobaan pada pengujian ini harus sebesar 200 % dari design load
untuk suatu Proving Test, pembebanan dilakukan mengikuti prosedur “Slow
maintaned Load test” dengan cyclic loading berdasar ASTM D 1143-8,
sedangkan pada Preleminary Loading test pembebanan minimal sebesar 300
% design load.
d. Jumlah preleminary loading test ditetapkan 2 (dua) titik tiang percobaan,
sedapat mungkin pelaksanaan pemancangan tiang uji dilakukan disebelah
lobang pemboran Penyelidikan Tanah.
METODOLOGI PEKERJAAN
e. Beban maksimum yang ditumpukan pada pengujian pendahuluan ini harus 3
(tiga) kali besar Design Load, setelah itu penambahan beban dilanjutkan
sampai kelongsoran (failure) teljadi.
f. Apabila telah dicapai suatu keadaan pengujian sesuai dengan rencana, maka
pemancangan harus dihentikan sementara untuk memberikan kesempatan
tanah kembali kepada kondisi semula. Pemancangan/Pemukulan tiang
pancang dapat dilanjutkan kembali setelah selang waktu yang cukup untuk
menentukan apakah telah terjadi perubahan dari keadaan semula.
METODOLOGI PEKERJAAN
h. Segera setelah pengujian beban dilakukan, Pemborong harus menyerahkan
laporan lengkap tentang hasil pembebanan, agar dapat dilakukan evaluasi
oleh Konsultan.
i. Evaluasi akan dilakukan untuk menentukan daya dukung akhir tiang pancang
tersebut. Kegagalan memenuhi daya dukung tersebut menjadi tanggung
jawab Pemborong.
a. Nama Proyek
b. Lokasi Tiang
c. Ukuran Tiang
d. Mutu Beton
e. Tanggal Cor Tiang
f. Beban Rencana Tiang
g. Maximum beban Jacking
h. Total panjang Tiang
i. Total Penetrasi Tiang
j. Tekanan Hidrolis pada setiap interval 1.00 m
k. Level muka tanah
l. Kedalaman penetrasi
m. Level ujung tiang
n. Cut-off level
o. Panjang effective tiang
p. Kondisi cuaca
q. Ganggunan yang timbul
r. Penyimpangan-penyimpangan sewaktu instalasi.
METODOLOGI PEKERJAAN
7.6 (18) Pemancangan Tiang Pancang
Pada waktu kedatangan material, harus dipastikan dilampiri mill sheet untuk
pemantauan kesesuaian material yang diterima dengan spesifikasi teknis
pekerjaan harus dipastikan kode dan tanggal produksi sesuai dengan mill sheet
yang dilampirkan pada surat pengiriman barang. Sebelum digunakan, material
tiang pancang harus diperiksa kembali :
Tidak ada yang retak, cacat dan pecah – jika ada yang retak, cacat atau pecah
maka harus dipisahkan untuk direpair oleh produsen tiang pancang sebelum
digunakan
Ukuran penampang dan panjang harus sesuai dengan spesifikasi dan
penempatannya pada gambar konstruksi
Umur beton harus sudah memadai untuk dipancang – jika masih belum cukup
umur maka dipisahkan dulu dan ditunggu sebelum dipakai
Tiang pancang harus diberi marking atau tanda dengan cat merah, untuk
keperluan pemantauan pada saat pemancangan dilakukan :
METODOLOGI PEKERJAAN
Untuk tiang sambungan, angka harus melanjutkan angka dari tiang yang
disambung.
Tiang sambungan harus selalu diposisikan di dekat titik pancang yang sedang
dikerjakan – supaya tidak terlalu lama mengambil tiang sambungan jika
diperlukan penyambungan.
METODOLOGI PEKERJAAN
f. Jika diperlukan penyambungan diusahakan tidak melebihi 3 sambungan tiang
g. Jika terdapat lapisan lensa/lapis tipis tanah keras, diusahakan untuk ditembus
dengan tidak mengakibatkan tegangan internal melebihi spesifikasi material
h. Tinggi jatuh hammer harus dipantau pada saat pengambilan final set yaitu:
- harus sesuai dengan syarat dari Konsultan Desain (untuk drop hammer).
- dicatat sesuai dengan ram stroke yang terjadi untuk diesel hammer dan
hydraulic hammer.
i. Pengambilan final set harus dilakukan :
- Menggunakan kertas milimeter yang masih baru (tidak boleh berupa
fotocopy).
- Dengan pulpen supaya garis yang dihasilkan tidak terlalu tebal dan tidak
luntur jika terkena air dan oli, tidak boleh dengan spidol atau pensil yang
memberikan garis yang tebal sehingga menyulitkan pembacaan garis
grafik.
- Pulpen harus dialasi acuan yang stabil dan tidak terpengaruh penurunan
tiang saat dipukul.
- Arah penarikan pulpen harus sejajar dengan garis milimeter pada kertas
record/milimeter.
- Grafik yang diambil harus jelas, tidak terlalu rapat garis rebound-nya dan
tidak miring.
- Diambil pencatatan final set untuk minimal 10 kali pukulan.
- Jika tidak tercapai nilai final set yang ditetapkan, maka pemancangan
harus dilanjutkan dan diambil lagi final setnya pada lembar yang sama,
sampai tercapai final set yang ditetapkan.
Pile heaving adalah kondisi terangkatnya kembali tiang pancang yang sudah
selesai dipancang, akibat tekanan tanah yang terjadi pada saat pemancangan
titik pondasi berikutnya yang berdekatan, yang radiusnya tergantung dari sifat
tanah di lokasi pekerjaan.
METODOLOGI PEKERJAAN
Untuk pemancangan tiang dalam kelompok (2 atau lebih), harus diperiksa
secara berkala apakah terjadi pile heaving atau tidak :
- Untuk kelompok tiang yang terdiri dari 2-4 tiang pancang, tetap harus
diperiksa pile heaving pada pemancangan awal sebagai data awal – jika
tidak terjadi pile heaving setelah 5 kelompok tiang pertama diperiksa, maka
pemeriksaan berikutnya dapat dilakukan secara random, namun jika terjadi
pile heaving, maka harus diperiksa setiap kelompok tiang berikutnya.
- Setiap titik pancang yang telah selesai dipancang dalam satu kelompok
harus dicatat level top of pile nya sebelum dilakukan pemancangan
berikutnya (level yang dicatat boleh merupakan pinjaman level setempat dan
tidak diikat ke BM, karena surveyor juga harus melakukan tugas yang lain
dan mungkin hanya dapat melakukan pengukuran optik dari posisi yang
tidak memungkinkan memindahkan acuan BM level ke tiang yang diukur).
- Setiap selesainya pemancangan 2-4 tiang berikutnya dalam satu kelompok
tiang, dilakukan pengukuran ulang level tiang pancang yang telah
terpancang sebelumnya dan dipastikan tidak terjadi pile heaving
- Jika terjadi pile heaving, maka tiang pancang yang terangkat harus dipukul
ulang/redrive untuk mengembalikan level top of pile ke posisi semula atau
sedikit lebih rendah dari level awal – untuk pekerjaan re-drive harus dicatat
pada piling record yang ada dan tidak perlu dilakukan pengambilan grafik
final set lagi
- Proses pengukuran dan pengecekan harus dilakukan terus sampai seluruh
tiang pancang dalam satu kelompok tiang selesai dipancang.
- Penetapan nilai pengangkatan (heaving) yang disyaratkan untuk dilakukan
re-drive harus mengikuti ketentuan spesifikasi teknis atau persetujuan
Konsultan Pengawas -- direkomendasikan nilai 5 mm untuk end-bearing pile
dan 3 cm untuk friction pile.
METODOLOGI PEKERJAAN
- Jarak bersih antar tiang pancang tidak kurang dari 2 diameter atau diagonal
penampang tiang – ditentukan oleh konsultan desain, jika terjadi pile heaving
dalam 5 kelompok tiang berturut-turut, maka diinformasikan kepada PM
untuk diputuskan apakah akan diubah jarak antar tiang pancang atau tidak.
- Jika terdapat kelompok tiang pancang, pemancangan dimulai dari posisi
terdalam lalu melingkar keluar.
METODOLOGI PEKERJAAN
Data titik pancang yang berubah vertikalitas tiang pancangnya selama
pemancangan, dicatat dan ditabelkan sesuai nomor titik pancang pada gambar
konstruksi.
Tabel nilai kapasitas ultimate dan ijin tiap titik pancang sesuai nomor pada
gambar konstruksi, dengan menggunakan rumus dinamik yang telah diverifikasi
dengan pengujian PDA Test atau Static Loading Test.
Kekurangan serta kelebihan menggunakan pondasi tiang pancang.
METODOLOGI PEKERJAAN
berdebu, kotor), menggunakan peralatan kerja beragam, jenis, teknologi,
kapasitas dan beragam berpotensi bahaya, mobilisasi yang tinggi, peralatan,
tenaga kerja, material dll.
Dll .
METODOLOGI PEKERJAAN
Keadaan tanah
Air tanah
Jaringan utilitas dibawah tanah (listrik, air, gas )
Tenaga kerja harus dilindungi dari bahaya tertimbun tanah
Lampu & rambu–rambu dipasang untuk mencegah orang terjatuh
Untuk tempat kerja di bawah tanah, setiap pergantian shift kerja, lakukan
pemeriksaan lakukan pemeriksaan seminggu sekali untuk ;
Mesin-mesin
Peralatan
Penyangga
Jalan keluar
Daerah kerja dibawah tanah yang berbahaya hrs dipagari
Buat sistem komunikasi ( sambungan telpon )
Gunakan APD ( pakaian water proof, sepatu boot )
Semua yang masuk terowongan harus dicatat dan diidentifikasi Buat ventilasi
udara
b. Kerugian Perusahaan
METODOLOGI PEKERJAAN
3. Alat-alat yang rusak
4. Menurunnya citra perusahaan
5. Proses pekerjaan menjadi terhambat
c. Kerugian Masyarakat
1. Kerugian emosional
2. Kerugian Materi
3. Orang yang ditinggalkan merasa kehilangan jika kecelakaan tersebut hingga
menewaskan pekerja.
Expansion Joint Tipe Aspaltic Plug Fixed dipasang diantara plat lantai dan
plat injak, dipasang untuk meredam surut dan muai beton dan juga mengalihkan
beban.
METODOLOGI PEKERJAAN
7.12 (3) Perletakan Elastomerik Alam ukuran 200 mm x 200mm x 20 mm
Pipa penyalur adalah pipa pembuangan air hujan yang terletak pada
lantai jembatan ke arah bawah, Diameter minimum 100 mm dengan Bahan
baja galvanis. Panjang pipa cucuran 20 cm lebih panjang dari bagian
terbawah struktur utama bangunan atas.
METODOLOGI PEKERJAAN
DIVISI IX.
PEKERJAAN HARIAN
METODOLOGI PEKERJAAN
Pengukuran pekerja untuk pembayaran menurut pekerjaan harian harus dilakukan
menurut jam kerja aktual dari penggunaan pekerja yang disahkan pada harga
satuan untuk sebagai jenis pekerja yang dimasukkan dalam daftar dan kuantitas dan
Harga, dimana harga dan pembayaran itu haruslah merupakan kompensasi untuk
biaya-biaya berikut ini:
a. Upah pekerja, pajak, bonus, asuransi, tunjangan hari libur, akomodasi dan
fasilitas kesejahteraan, pengobatan, seluruh tunjangan serta biaya lainnya yang
diuraikan dalam “Peraturan Tenaga Kerja Indonesia”
b. Penggunaan dan pemeliharaan perkakas tangan
c. Biaya transportasi kedaraan dari lokasi pekerjaan yang dilaksanakan.
d. Seluruh biaya administrasi dan keuangan yang bersangkutan, pengawasan di
luar mandor, dan biaya pelengkap lainnya serta biaya umum (over head) yang
diperlukan untuk memobilisasi pekerja ke lokasi pekerjaan
e. Laba
METODOLOGI PEKERJAAN
2. Menempatkan petugas pengatur lalu lintas secara efektif dan efisien untuk mengatur
dan mengerahkan arus lalu lintas yangada.
3. Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan yang
ada. Pekerjaan-pekerjaan yang akanmenimbulkan gangguan besar (friction)
terhadap arus lalulintas, di atur jadwalnya sedemikian rupa sehingga
pelaksanaan pekerjaan tidak terlalu mengganggu arus lalulintas yang ada
dan menimbulkan kepadatan arus lalu lintas yang berarti.
4. Jika tidak memingkinkan melakukan pekerjaan pada siang hari,maka untuk
pekerjaan tertentu seperti pengecoran akandilakukan pada malam hari
dengan memasang penerangan yangcukup, agar tidak mengganggu arus lalu
lintas.
FADHLI
Direktur
METODOLOGI PEKERJAAN
DAFTAR PERALATAN MINIMUM
Jumlah Thn pembuatan Lokasi Bukti
No Jenis Peralatan Kapasitas Merk/Type Kondisi
(unit) /pembelian Sekarang Kepemilikan
FADHLI
Direktur
DAFTAR PERSONIL MINIMUM
FADHLI
Direktur
DAFTAR MATA PEMBAYARAN UTAMA
PROGRAM : Pembangunan Jembatan Provinsi Wilayah I
MATA JUMLAH
KETERANGA
PEMBA- JENIS PEKERJAAN SATUAN HARGA BOBOT (%)
N
YARAN PEKERJAAN
7,6 (12) b1 Penyediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak diameter 500 mm Type A M1 1,857,236,191 24.59
7,6 (12) b2 Penyediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak diameter 500 mm Type C M1 573,537,436 7.59
7,6 (18) b Pemancangan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak diameter 500 mm M1 11,574,292 0.15
FADHLI
Direktur
JADWAL PENGGUNAAN PERALATAN
WAKTU PELAKSANAAN
NO. JENIS BAHAN VOLUME SATUAN Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI Bulan VII Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
### ### ### ### ### ### ### ### Padang, 12 Februari 2018
PT. PRIMA GATRA WIJAYA PERKASA
FADHLI
Direktur
JADWAL SUPLAY BAHAN
Pembangunan Jembatan Lolong (P.099) Kota Padang
Bulan ke I Bulan ke II Bulan ke III Bulan ke IV Bulan ke V Bulan ke VI Bulan ke VII Bln VIII
NO. JENIS BAHAN VOLUME BAHAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
FADHLI
Direktur
RENCANA JADWAL PERSONIL INTI YANG DIBUTUHKAN
FADHLI
Direktur
PRA
logo & nama perusahaan RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
PT. PRIMA GATRA WIJAYA
PERKASA
(PRA-RK3K)
1. KEBIJAKAN K3
Saya selaku Direktur atas nama PT. PRIMA GATRA WIJAYA PERKASA dengan ini menyatakan untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan (K3)
dalam melaksanakan kegiatan konstruksi pada Pekerjaan Pembangunan Jembatan Lolong (P.99) Kota Padang, hingga pekerjaan tersebut selesai. Maka dengan ini saya
berkomitmen untuk menjalan PRA-RK3K yang saya susun sebagai berikut :
2. PERENCANAAN
Program K3
a. Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APB, Rambu-rambu, Spanduk, Poster, pagar pengaman, jarring
pengaman dsb) secara konsisten.
b. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya.
c. Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.
Organisasi K3
Menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang diusulkan
Penanggung Jawab K3
-
Penawar,
PT. PRIMA GATRA WIJAYA PERKASA
FADHLI
Direktur
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN RISIKO K3, PROGRAM K3, DAN BIAYA
No URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA SASARAN K3 PROYEK PENGENDALIAN RISIKO K3 PROGRAM SUMBER DAYA BIAYA (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
1 Galian - Tertimbun - Perhatian pada lingkungan sekitarnya, - Pemeriksaan peralatan pendukung kerja. - Pemahaman bahaya
penggunaan peralatan saat
2 Galian struktur dengan kedalaman 2-4 meter - Tertimbun Perhatian pada lingkungan sekitarnya, - Pemeriksaan peralatan pendukung kerja. kerja.
3 Timbunan pilihan dari sumber galian (Pasir - Tertimbun Perhatian pada lingkungan sekitarnya, - Pemeriksaan peralatan pendukung kerja.
Urug)
- Penyediaan sarana pendukung K
4 Pekerjaan Beton Mutu fc=10 Mpa (K125) - Terluka, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan - Menjaga kelanjaran lalulintas - Pemeriksaan peralatan pendukung kerja. 3
5 Pekerjaan Beton Mutu fc=20 Mpa (K250) - Terluka, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan - Menjaga kelanjaran lalulintas - Menggunakan rambu peringatan dan barikade
6 Baja Tulangan BJ 24 Polos - Terluka - Pencegahan kecelakaan kerja, - Penggunaan peralatan pengaman pada saat - Pengadaan rambu dan barikade
bekerja.
7 Baja Tulangan BJ 32 Ulir - Terluka - Pencegahan kecelakaan kerja, - Penggunaan peralatan pengaman pada saat
bekerja.
8 Pengadaan dan pemasangan Pondasi cerucuk - Luka dari benda tajam dan kecelakaan alat pemancang - Pencegahan kecelakaan kerja, - Penggunaan peralatan pengaman pada saat
bekerja.
9 Penyediaan Tiang Pancang Beton Pratekan 20 x - Tertimpa, kecelakaan lalu lintas - Menjaga kelanjaran lalulintas - Menggunakan rambu peringatan dan barikade
20 cm
10 Pemancangan Tiang Pancang Beton Pratekan 20 - Kecelakaan alat pemancang - Pencegahan kecelakaan kerja, - Penggunaan peralatan pengaman pada saat
x 20 cm bekerja.
11 Pembongkaran Pasangan Batu - Tertimpa - Pencegahan kecelakaan kerja, - Penggunaan peralatan pengaman pada saat
bekerja.
12 Semak / Perdu jenis - Luka akibat benda tajam dan digigit binatang berbisa - Perhatian pada lingkungan sekitarnya, - Pemeriksaan peralatan pendukung kerja.
13 Pekerjaan Pengecatan dengan cat minyak - Kecelakaan lalu lintas - Menjaga kelanjaran lalulintas - Menggunakan rambu peringatan dan barikade
14 Pemeriksaan dan Pengencangan Baut - Terjatuh - Pencegahan kecelakaan kerja, - Penggunaan peralatan pengaman pada saat
bekerja.
15 Penggantian Baut Mutu Tinggi - Terjatuh - Pencegahan kecelakaan kerja, - Penggunaan peralatan pengaman pada saat
bekerja.
SURAT PERNYATAAN TIDAK MENUNTUT
Nama : FADHLI
Jabatan : Direktur
Perusahaan : PT. PRIMA GATRA WIJAYA PERKASA
Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 41 Bangkinang
Berdasarkan Akte Notaris
Nomor/ Nama :
Pendirian :
Perubahan :
Menyatakan bahwa saya selaku Pemimpin Perusahaan bertindak untuk dan atas nama perusahaan
tersebut diatas, sebagai peserta pelelangan Kegiatan Pembangunan Jembatan Lolong (P.99) Kota Padang
dilingkungan Bidang Bina Marga Dinas Bina Marga Provinsi Riau Sumber Dana APBD Provinsi Riau Tahun
Anggaran 2016, setelah melalui proses evaluasi penawaran, jika ternyata dana untuk pelaksanaan
pekerjaan yang dimaksud tidak tersedia atau belum tersedia serta terjadi perubahan karena sesuatu dan
lain hal, maka kami tidak akan menuntut ganti rugi terhadap segala pengeluaran dalam proses pelelangan
Kegiatan pekerjaan tersebut diatas kepada Panitia Pengadaan, serta Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA)
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran, tanpa ada pengaruh dan tekanan dari
pihak manapun.
FADHLI
Direktur
SURAT PERNYATAAN
PERUSAHAAN TIDAK MASUK DALAM DAFTAR HITAM
Nama : FADHLI
Jabatan : Direktur
Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 41 Bangkinang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usaha tidak
masuk dalam Daftar Hitam.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan untuk dapat digunakan seperlunya.
FADHLI
Direktur
SURAT PERNYATAAN
Nama : FADHLI
Jabatan : Direktur
Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 41 Bangkinang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Perusahaan kami dan manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk
dan atas nama perusahaan, tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan untuk dapat digunakan seperlunya.
FADHLI
Direktur
FORMULIR REKAPITULASI TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
Formulasi Perhitungan :
Nilai Barang Total (3C)-Nilai Barang Luar Negeri (3B)
% TKDN Barang =
Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)
6,230,761,050.00 - -
= x 100
8,307,681,400.00
= 75.00
= 97.00 %
% TKDN (Gabungan Barang dan Jasa)
DIBUAT OLEH
PT. PRIMA GATRA WIJAYA PERKASA
FADHLI
Direktur