Professional Documents
Culture Documents
PD 2
PD 2
Mengetahui definisi
2. Mengetahui dasar teori
3. Mengetahui gangguan pemprosesan sensori
4. Mengetahui prinsip terapi SI
5. Mengetahui komponen kunci utama
6. Mengetahui kelompok diagnosa medis terkait gangguan SI
7. Mengetahui skema konsep, proses dan pengembangan
8. Mengetahui problem dan kemampuan pada anak dengan gangguan SI
9. Mengetahui system indra
10. Mengetahui intervensi
Fisioterapi pada CP Diplegia Spastik
11.23 No comments
1. ) Mobilisasi trunk.
Latihan mobilitas trunk merupakan latihan yang diberikan baik pasif maupun aktif ke
seluruh luas gerak tubuh ( fleksi, ekstensi, side fleksi dan rotasi trunk) dengan
tujuan untuk memperbaiki co-contraksi otot-otot trunk dan untuk memperoleh
fleksibilitas dari trunk yang diharapkan dapat memperbaiki postur pada kondisi CP
diplegi spastik yang cenderung kifosis. Pada akhir gerakan pasif dapat disertai
dengan pemberian stretching ( penugluran jaringan ) dan elongasi (pemanjangan trunk
ke arah atas).
2. ) Stretching
Streching merupakan suatu bentuk terapi yang di susun untuk mengulur struktur
jaringan lunak yang mengalami pemendekan secara patologis dan dengan dosis tertentu
dapat menambah range of motion. Passive stretching dilakukan ketika pasien dalam
keadaan rileks, menggunakan gaya dari luar, dilakukan secara manual atau dengan
bantuan alat untuk menambah panjang jaringan yang memendek (Kisner & Colby, 1996).
Diharapkan dengan rileks tersebut dapat mengurangi spastisitas pada ekstrimitas
bawah khususnya kedua tungkai.
1. Anamnesis
Anamnesis merupakan suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan dengan cara tanya
jawab dengan pasien ( autoanamnesis ) atau dengan orang lain paling dekat dengan
pasien ( heteroanamnesis ) tentang keadaan pasien.
Anamnesis terdiri dari atas :
� Anamnesis umum
� Anamnesis ini meliputi (1) identitas pasien (nama,jenis kelamin, usia,
alamat) (2) riwayat kelahiran (kelahiran normal, caesar atau dengan bantuan alat ),
(3) riwayat penyakit sekarang.
� Keluhan utama
� Meliputi permasalahan yang saat ini dihadapi oleh anak semisal anak tidak
mampu berjalan dengan normal atau berjalan dengan alat bantu, ataupun tidak mampu
melakukan aktiftasnya sehari-hari semisal bermain.
� Riwayat keluarga
� Meliputi keterangan mengenai adanya anggota keluaraga dengan riwayat cerebral
palsy.
2.Pemeriksaan fisik
d. Auskultasi
Auskultasi bertujuan untuk mengetahui adanya kelainan pada paru atau jantung.
Pemeriksaan ini dengan menggunakan stetoskop.
a. Gerak Aktif
Merupakan pemeriksaan gerak dimana pasien diminta melakukan gerakan secara mandiri
atau tanpa bantuan. Dari pemeriksaaan ini akan diketahui : kemampuan penderita
untuk melakukan gerak aktif, kordinasi geraknya, ada tidaknya nyeri gerak, LGS
aktif.
b. Gerak Pasif
Merupakan pemeriksaan gerak dimana gerakan pasien dibantu oleh terapis. Dari
pemeriksaan ini dapat diketahui : LGS pasif, ada tidaknya spastisitas, ada tidaknya
kontraktur otot.
4. Pemeriksaan spesifik
a. ) Pemeriksaan LGS
Pemeriksaaan LGS dilakukan pada sendi bahu, siku, pergelangan tangan, panggul
lutut, pergelangan kaki. Alat ukur yang digunakan goniometer.
GMFM adalah suatu jenis pengukuran klinis untuk mengevaluasi perubahan fungsi gross
motor pada penderita CP. Terdiri dari 88 item pemeriksaan, aktifitas pada posisi
berbaring dan berguling (17 item), duduk (20 item), berlari dan melompat (12 item).
Penilaian GMFM terdiri dari 4 skor yaitu 0, 1, 2 dan 3 yang masing-masing mepunyai
arti yang sama meskipun deskripsinya berbeda tergantung item kemampuan yang
dinilai. Keterangan nilai GMFM, sebagai berikut:
B. Problematik fisioterapi
Permasalahan pada CP yaitu adanya gangguan tonus postural tubuh akibat adanya
spastisitas sehingga control gerak terganggu dan juga mengakibatkan postur tubuh
yang salah. Dari permasalahan yang telah disebutkan pada akhirnya akan mengganggu
aktifitas fungsional sehari-hari anak penderita CP.
Sumber : http://ortotik-prostetik.blogspot.com/2008/12/penatalaksanaan-terapi-
latihan-pada.html